Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan
guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi antara guru dan peserta didik
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Interaksi mempunyai arti
yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan peserta didik tetapi berupa interaksi
edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan
penanaman sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang belajar. (Usman 2001: 4).
Mengacu pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 ayat 20, bahwa dalam pembelajaran diharapkan terjadinya perubahan tingkah laku
seseorang individu yang disebabkan oleh sebuah pengalaman. Pembelajaran pada dasarnya
adalah proses penambahan informasi dan kemampuan. Dalam mendukung proses pembelajaran
diperlukan media pembelajaran yang penggunaannya terintegrasikan dengan tujuan dan isi atau
materi pelajaran yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan pengajaran
yang telah diterapkan.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan yang memerlukan
seperangkat komponen pengajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru harus
mengacu pada kurikulum yang berlaku sebagai arah tercapainya tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan.
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh
kesiapan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kesiapan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat berupa kesiapan dalam memilih metode
pembelajaran dan dapat pula berupa ketepatan guru dalam menyediakan alat peraga
pembelajaran.
Di dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal
1 ayat 4 undang-undang tersebut menyatakan bahwa Profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan

1
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk: (1) meningkatkan martabat
dan peran guru sebagai agen pembelajaran, dan (2) meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3).Oleh karena
itu,guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan
nasional di bidang pendidikan.
Mengingat peran guru yang sangat strategis dalam pembangunan pendidikan, maka
seorang guru harus dipersiapkan secara matang.Persiapan tersebut harus dilakukan secara
berkesinambungan mulai dari saat belajar di perguruan tinggi, pendidikan profesi gurudi
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sampai menjadi guru yang ditugaskan di
satuan pendidikan.
Pada saat awal seorang guru pemula mulai mengajar dan mengenal lingkungan sekolah,
mereka menghadapi beberapa hambatan antara lain: pengenalan karakteristik peserta didik,
budaya sekolah, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan warga sekolah. Pengenalan guru
pemula terhadap situasi sekolah akan menentukan karir dan profesionalitas seorang guru
selanjutnya. Salah satu program yang dapat membekali guru pemula dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi guru pada awal mereka bertugas adalah Program Induksi Guru Pemula
(PIGP). Agar PIGP berjalan dengan baik maka disusun buku ini yang berisi salah satu model
Implementasi PIGP.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;

2
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula; dan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan
Pelaksanaan program induksi bertujuan membimbing guru pemula agar dapat:
1. Beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan

2. Melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah/madrasah

D. Sasaran
Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) memiliki sasaran yakni dimana
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) khusunya formasi guru dapat belajar menimba
pengalaman dari Kepala Sekolah dan Guru Pembimbing sehingga dapat melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya.

E. Hasil yang diharapkan


Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) antara
lain :

1. Guru Pemula di SMA Negeri 8 Kota Jambi dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan
budaya sekolah 
2. Guru Pemula di SMA Negeri 8 Kota Jambi dapat melaksanakan pekerjaannya sebagai
guru profesional di sekolah.

3
BAB II
DATA SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA JAMBI

NSS : 301100407004

NPSN : 10504584

Alamat : Jl. Marsda Surya Dharma KM 8

Kelurahan : Kenali Asam Bawah

Kecamatan : Kota Baru

Kabupaten/ Kota : Kota Jambi

Provinsi : Jambi

SK Pendirian Sekolah : 2837/Disdik-2.1/IX/2019

Tanggal SK Pendirian : 19 September 2019

Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat

SK Izin Operasional : 2837/Disdik-2.1/IX/2019

Status tanah : Milik Sendiri

Luas Tanah Milik : 17,385 m2

Kepala Sekolah :

Nama : Drs. H. Sugiyono, M. Pd.

NIP : 19620510 199003 1007

Tempat/Tgl Lahir : Banyuwangi, 10 Mei 1962

Pangkat/Gol.Ruang : IV a / Pembina

Alamat Rumah : Komplek Pinang Merah Blok E.1 No. 51

Kel. Bagan Pete Kec. Alam Barajo Kota Jambi

4
No. HP : 082134838454

Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Status Kepegawaian
No Jenis Tenaga Jumlah
PNS NON PNS
1 Tenaga Pendidik / Guru 57 38 95

2 Tenaga Kependidikan 5 25 30
Jumlah 62 63 125

Visi dan Misi SMA Negeri 8 Kota Jambi

Adapun Visi dan Misi SMAN 8 Kota Jambi yaitu :


Visi SMAN 8 Kota Jambi

“Terbentuknya Peserta Didik yang Cerdas, Terampil dan Berakhlak Mulia”

Misi SMAN 8 Kota Jambi:

Misi pendidikan di SMAN 8 Kota Jambi dirumuskan sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik melalui kegiatan


keagamaan untuk menumbuhkan kecerdasan spiritual.
2. Membiasakan kegiatan 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun) kepada semua warga
sekolah untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas.
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik melalui
kegiatan intra dan ekstrakurikuler untuk menumbuhkembangkan interaksi sosial yang
humanis.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik melalui
penerapan ICT untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik melalui penerapan
keterampilan 4C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, Creativity) dan
pembelajaran HOTS untuk menghadapi tantangan global.
6. Melaksanakan Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi (B.TIK) kepada
peserta didik agar terampil dalam bidang ICT.
7. Melaksanakan Pembelajaran dan Bimbingan secara bilingual kepada peserta didik agar
terampil dalam berbahasa Indonesia dan bahasa Asing.

5
8. Melaksanakan program ekstrakurikuler untuk peserta didik agar terampil dalam bidang
olah raga dan seni budaya.
9. Melaksanakan program Bimbingan keagamaan kepada peserta didik agar terampil
dalam bidang keagamaan.
10. Membiasakan peserta didik berakhlak mulia dengan mentaati peraturan sekolah.

B. Waktu Pelaksanaan Program Induksi


Tabel 2.1 Waktu Pelaksanaan Program Induksi
Hasil yang
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu
diharapkan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Persiapan dan - buku pedoman Guru pemula Tersedianya Bulan ke- 1
Perencanaan - analisis seluruh
kebutuhan dokumen
- penugasan yang
pembimbing dibutuhkan
2 - Bimbingan - Memotivasi guru Guru pemula Guru pemula Bulan ke-
dan Penilaian pemula dalam termotivasi 2̶9
tahap 1 menghadapi dalam
penilaian kinerja menghadapi
guru pemula penilaian
- Penilaian guru kinerja guru
pemula minimal pemula
baik

- Penilaian - Penilaian guru Guru pemula Bulan ke-


tahap 2 pemula minimal memperoleh 10 ̶ 11
baik nilai baik
3 Pelaporan - draf laporan Guru pemula Guru pemula Bulan ke-
- keputusan memperoleh 12
- pengajuan sertifikat
sertifikat PIGP

6
BAB III
DATA GURU PEMULA PESERTA PROGRAM INDUKSI

A. Identitas Guru Pemula


Nama Guru : DELFIA ARISA, S.Pd
NIP : 199308032019032014
Tempat/Tgl Lahir : Palembang, 03 Agustus 1993
Pendidikan terakhir : S1
Program/Jurusan : Pendidikan Seni Budaya
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Status Pegawai : CPNS
NO SK CPNS : 306/KEP.GUB/BKD-2.1/2019
Pangkat/ Golongan : Penata Muda / III.a
TMT CPNS : 01 Maret 2019
SPMT : 01 April 2019
Guru Mapel : SENI BUDAYA
Unit Organisasi : SMAN 8 KOTA JAMBI

B. Identitas Guru Pembimbing


Nama : ZULKIFLI, S.Pd
NIP : 196310051989011001
Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 05 Oktober 1963
Pendidikan Terakhir : S1
Program/Jurusan : Seni Budaya
Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Achmad Yani
Status Pegawai : PNS
Golongan : IV a
Guru Mapel : SENI BUDAYA

BAB IV
PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH PEMBIMBING

A. Tahap Persiapan Pembimbingan

7
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan pembelajaran
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran perbaikan dan
pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan
tugas lain yang relevan. Untuk kelancaran pembimbingan tahap 1, pembimbing
mempersiapkan dokumen-dokumen yang mendukung dalam tahap pembimbingan PIGP.
Dokumen-dokumen yang digunakan pada tahap persiapan meliputi:
1. Silabus
2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Pelaksanaan proses pembelajaran
6. Penilaian hasil pembelajaran
7. Pengawasan proses pembelajaran

B. Tahap Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan pembelajaran
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran perbaikan dan
pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan
tugas lain yang relevan.
Pembimbingan terdiri dari pembimbingan yang dilaksanakan pada Penilaian Tahap 1
dan Tahap 2.
1. Pembimbingan Tahap 1
Pembimbingan tahap 1 pada dasarnya adalah pembimbingan untuk mengembangkan
kompetensi guru pemula. Pada pembimbingan ini diperlukan penilaian pembimbingan
untuk mengetahui sub kompetensi yang sudah memenuhi standar dan yang belum.
Kompetensi yang belum standar ini perlu dibimbing terus menerus hingga mencapai
standar.
Pembimbingan Tahap 1 dilaksanakan pada bulan ke-2 sampai dengan bulan ke-9
oleh pembimbing yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah. Pembimbingan tahap 1
bertujuan untuk membimbing guru pemula dalam proses pembelajaran secara bertahap
dengan memberikan motivasi, arahan dan umpan balik untuk pengembangan kompetensi
guru dalam melaksanakan tugas dan menjalankan fungsinya dalam proses pembelajaran.
Pada bulan ke dua, guru pemula bersama pembimbing menyusun:
1. Rencana Pengembangan Keprofesian (RPK) untuk tahun pertama masa induksi,

8
2. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada
pertemuan minggu-minggu pertama.
Pembimbingan yang diberikan kepada guru pemula meliputi proses pembelajaran
dan pelaksanaan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai guru, seperti pembina
ekstrakurikuler. Pembimbingan proses pembelajaran meliputi penyusunan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran; membimbing dan
melatih siswa; dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. Proses pembimbingan ini bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Pembimbingan
proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara :
1. Memberi motivasi dan arahan tentang penyusunan perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa
2. Memberi kesempatan kepada guru pemula untuk melakukan observasi pembelajaran
guru lain,
3. Melakukan observasi untuk mengembangkan kompetensi pedagogik dan professional
dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
Pembimbingan pelaksanaan tugas tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai
guru, bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosial.
Pembimbingan ini dilakukan dengan cara :
1) Melibatkan guru pemula dalam kegiatan-kegiatan di sekolah,
2) Memberi motivasi dan arahan dalam menyusun program dan pelaksanaan program
pada kegiatan yang menjadi tugas tambahan yang diemban guru pemula,
3) Melakukan observasi untuk mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosial
dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
Setelah pembimbingan proses pembelajaran, maka dilakukan observasi
pembelajaran oleh pembimbing sekurang-kurangnya 1 kali setiap bulan pada masa
pelaksanaan program induksi dari bulan ke-2 sampai dengan bulan ke-9.

Langkah observasi pembelajaran yang dilakukan oleh pembimbing (pembimbingan


tahap 1), adalah sebagai berikut:
a. Pra Observasi

9
Pembimbing bersama guru pemula mendiskusikan, menentukan dan
menyepakati fokus observasi pembelajaran. Fokus observasi maksimal 5 (lima)
sub-kompetensi inti dari setiap kompetensi inti pada setiap observasi pembelajaran.
Fokus observasi ditandai dalam Lembar Hasil Observasi Pembelajaran dan
Lembar Refleksi Pembelajaran sebelum dilaksanakannya observasi.
b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengamati kegiatan
pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran sesuai
dengan fokus elemen kompetensi yang telah disebut.
c. Pascaobservasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah:
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah pembelajaran
dilaksanakan.
2) Pembimbing dan guru pemula membahas hasil pembimbingan pada setiap
tahap dan memberikan masukan kepada guru pemula setelah observasi selesai
3) Guru pemula dan pembimbing menandatangani Lembar Hasil Observasi
Pembelajaran. Pembimbing memberikan salinan Lembar Hasil Observasi
kepada guru pemula.

C. Penilaian
Di akhir masa program induksi, dilakukan penilaian kinerja guru pemula. Penilaian
kinerja guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian kinerja yang diterapkan terhadap guru
lain (senior) pada setiap tahun, dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
Hasil penilaian kinerja pada akhir program induksi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
pembimbing, kepala sekolah dan pengawas dengan mengacu pada prinsip professional, jujur,
adil, terbuka, akuntabel, dan demokratis. Peserta Program Induksi dinyatakan berhasil, jika
semua elemen kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling kurang memiliki kriteria nilai
dengan kategori Baik. Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja berdasarkan
elemen kompetensi guru: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut dapat dinilai melalui observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling serta observasi pelaksanaan tugas lain yang relevan.
Empat belas elemen kompetensi yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru Pemula:
a. Kompetensi pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa
10
2) Memahami teori belajar
3) Pengembangan kurikulum
4) Aktivitas pengembangan
5) Peningkatan potensi siswa
6) Komunikasi dengan siswa
7) Penilaian dan evaluasi

b. Kompetensi kepribadian
1) Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum Indonesia
2) Kepribadian yang matang dan stabil
3) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggaan menjadi guru

c. Kompetensi sosial
1) Berperilaku insklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
2) Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta
didik, dan masyarakat

d. Kompetensi profesional
1) Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur isi dan standar kompetensi
mata pelajaran, serta tahap-tahap pengajaran
2) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri.

D. Pelaporan
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-9 setelah penilaian tahap pertama
selesai dilakukan, dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pembuatan draft laporan hasil pembimbingan yang didiskusikan dengan kepala
sekolah.
b. Penentuan keputusan pada laporan hasil pembimbingan guru pemula dengan
mempertimbangkan hasil observasi bimbingan dan tugas lain yang relevan, yang
selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki nilai kinerja dengan kategori Baik.
c. Penandatangan laporan hasil pembimbingan oleh Pembimbing.

BAB V
PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH KEPALA SEKOLAH DAN
PENGAWAS

11
A. Tahap Persiapan Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan pembelajaran
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran perbaikan dan
pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan
tugas lain yang relevan. Untuk kelancaran pembimbingan tahap 2, pembimbing
mempersiapkan dokumen – dokumen yang mendukung dalam tahap pembimbingan PIGP
Tahap 2. Dokumen-dokumen yang digunakan pada tahap persiapan meliputi :
1. Silabus
2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Pelaksanaan proses pembelajaran
6. Penilaian hasil pembelajaran
7. Pengawasan proses pembelajaran

B. Tahap Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan pembelajaran
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran, perbaikan dan
pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan
tugas lain yang relevan. Pembimbingan terdiri dari pembimbingan yang dilaksanakan pada
Penilaian Tahap 1 dan Tahap 2.
1. Pembimbingan Tahap 2
Pembimbingan guru pemula oleh Kepala Sekolah dan Pengawas meliputi
bimbingan dalam perencanaan pembelajaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran,
penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi pembelajarandan pelaksanaan tugas lain
yang relevan. Pembimbingan terdiri dari pembimbingan yang dilaksanakan pada
Penilaian Tahap 1 dan Tahap 2. Jadwal kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
dan Pengawas dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pembimbingan Tahap 2 dilaksanakan pada bulan ke-10 (sepuluh) dan ke-11
(sebelas) oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan tujuan melakukan
penilaian kinerja guru pemula. Pembimbingan tahap dua dilaksanakan pada bulan ke-10
sampai dengan bulan ke-11, berupa observasi pembelajaran diikuti dengan ulasan dan

12
masukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, yang mengarah pada peningkatan
kompetensi dalam pembelajaran. Observasi pembelajaran yang dilakukan pada
pembimbingan tahap 2 (dua) dilaksanakan paling kurang 3 (tiga) kali oleh kepala
sekolah dan 2 (dua) kali oleh pengawas sekolah.
Observasi pembelajaran dalam pembimbingan tahap ke dua yang dilakukan oleh
kepala sekolah dan pengawas sekolah disarankan untuk tidak dilakukan secara
bersamaan dengan mepertimbangkan agar tidak mengganggu proses pembelajaran.
Apabila kepala sekolah dan pengawas sekolah menemukan adanya kelemahan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru pemula maka kepala sekolah dan pengawas
sekolah wajib memberikan umpan balik dan saran perbaikan kepada guru pemula.
a. Pra Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah bersama guru pemula menentukan
dan menyebut fokus observasi pembelajaran yang meliputi paling banyak lima
sub-kompetensi sebagaimana yang tertulis dalam lembar hasil observasi
pembelajaran yang diisi oleh kepala sekolah atau pegawas sekolah dan lembar
refleksi pembelajaran yang diisi oleh guru pemula.
b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, kepala sekolah atau pengawas sekolah
mengamati kegiatan pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran secara obyektif dengen memberikan nilai pada saat
pelaksanaan observasi dilakukan.
c. Pascaobservasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah :
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah pembelajaran
dilaksanakan.
2) Kepala sekolah atau pengawas sekolah dan guru pemula mendiskusikan
hasil penilaian pada setiap tahap pembelajaran.
3) Kepala sekolah atau pengawas sekolah memberikan masukan kepada guru
pemula setelah observasi selesai.
4) Guru pemula dan kepala sekolah atau pengawas sekolah menandatangani
Lembar Hasil Observasi Pembelajaran. Kepala sekolah memberikan
salinan Lembar Hasil Observasi kepada guru pemula.

C. Penilaian

13
Penilaian kinerja guru pemula dilakukan pada akhir masa program induksi. Penilaian
kinerja guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian kinerja yang diterapkan terhadap guru
lain (senior) pada setiap tahun, dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
Hasil penilaian kinerja pada akhir program induksi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
pembimbing , kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan mengacu pada prinsip profesional,
jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan demokratis. Peserta PIGP dinyatakan berhasil, jika semua
elemen komptensi pada penilaian tahap kedua paling kurang memiliki kriteria nilai dengan
kategori Baik. Penilaian guru pemula merupakan kinerja berdasarkan elemen kompetensi
guru : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Keempat kompetensi tersebut dapat dinilai melalui observasi pembelajaran serta
observasi pelaksanaan tugas lain yang relevan.
Empat belas elemen kompetensi yang dinilai dalam penilaian kinerja guru pemula:
a. Kompetensi pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa
2) Memahami teori belajar
3) Pengembangan kurikulum
4) Aktivitas pengembangan pendidikan
5) Peningkatan potensi siswa
6) Komunikasi dengan siswa
7) Penilaian dan evaluasi

b. Kompetensi kepribadian
1) Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan, dan hukum di Indonesia
2) Kepribadian yang matang dan stabil
3) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggaan menjadi guru

c. Kompetensi sosial
1) Berprilaku insklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
2) Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik,
dan masyarakat

d. Kompetensi profesional
1) Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur isi dan standar kompetensi mata
pelajaran, serta tahap-tahap pengajaran
2) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri.

D. Pelaporan
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-11 setelah penilaian tahap ke dua,
dengan prosedur sebagai berikut :

14
a. Pembuatan Draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala sekolah
yang didiskusikan dengan pembimbing dan pengawas.
b. Penentuan Keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula berdasarkan
pengkajian penilaian tahap kedua dengan mempertimbangkan penilaian tahap pertama,
yang selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki Nilai Kinerja dengan Kategori
Baik.
c. Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala sekolah
dan pengawas sekolah.
d. Pengajuan penerbitan Sertifikat oleh kepala sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten bagi guru pemula yang telah mencapai Nilai Kinerja dengan nilai minimal
berkategori Baik.

BAB VI
PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA

Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan Lembar Penilaian Kinerja bagi Guru.
Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0 -100, sebagai berikut.

15
Skor yang diperoleh
---------------------------- X 100 = ................ (Skor Akhir)
Total skor
Hasil skor akhir selanjutnya dimasukkan dalam kriteria nilai sebagai berikut:
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
< 50 = Kurang
Hasil penilaian dari Guru Pembimbing, Kepala Sekolah, dan Pengawas sekolah
terlampir pada laporan ini, yang secara umum dapat di rinci sebagai berikut :
A. Penilaian oleh Guru Pembimbing
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian Pembimbingan oleh Guru Pembimbing kegiatan
PIGP ini, maka penilaian oleh Guru Pembimbing terhadap Guru Pemula peserta PIGP melalui
kegiatan Observasi yang dilakukan sebanyak 6 kali observasi, hasil rekapitulasinya seperti
tabel 6.1
Tabel. 6.1 Rekapitulasi Penilaian Observasi Pembelajaran Tahap 1
HASIL PENILAIAN
PENILAIAN

TAHAP 1

TUGAS UTAMA / INDIKATOR KINERJA GURU Rata-


JUMLAH
rata

PEMBIMBING

1 2 3 4 5 6
1. PEDAGOGIK                
1,1 Memahami latar belakang siswa 3   4       7 3,50
1,2 Memahami teori belajar 3           3 3,00
1,3 Pengembangan Kurikulum 3           3 3,00
1,4 Aktivitas pengembangan pendidikan 4 3         7 3,50
1,5 Peningkatan potensi siswa       4     4 4,00
1,6 Komunikasi dengan siswa   3 4       7 3,50
1,7 Penilaian dan evaluasi 3           3 3,00
2. KEPRIBADIAN                
Berprilaku sesuai dengan norma, kebiasaan, dan
2,1   4         4 4,00
hukum di Indonesia

2,2 Kepribadian yang matang dan stabil     4     4 4,00

16
Memiliki etika kerja dan komitmen serta
2,3       4     4 4,00
kebanggaan menjadi guru
3. SOSIAL                
Berprilaku insklusif, bertindak obyektif, serta
3,1     3 4     7 3,50
tidak diskriminatif

Komunikasi dengan sesama guru, tenaga


3,2         3 4 7 3,50
kependidikan, orang tua, siswa, dan masyarakat

4. Profesional                

Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur isi


4,1 dan standar kompetensi mata pelajaran, serta     3     4 7 3,50
tahap-tahap pengajaran

Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi


4,2         3 4 7 3,50
diri.

JUMLAH SKOR YANG DIPEROLEH 49,50


Perolehan Nilai dengan Rumus yaitu :
49,50
  Nilai = Jumlah Perolehan Skor x 100 = x 100 = 88,39
  Banyaknya Skor Maksimal 56

Dari Tabel 6.1 di atas terlihat bahwa hasil rata- rata yang diperoleh oleh Guru Pemula
(Delfia Arisa, S.Pd) pada Tahap 1 yang dilakukan sebanyak 6 kali observasi yaitu 88,39
dengan kategori Baik. Hal ini menandakan bahwa Delfia Arisa, S.Pd berhak memperoleh
sertifikat PIGP oleh Kepala Dinas Pendidikan yang berwenang.

B. Penilaian Oleh Kepala Sekolah dan Pengawas


Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian Pembimbingan oleh Kepala Sekolah dan
Pengawas kegiatan PIGP ini, maka penilaian oleh Kepala Sekolah dan Pengawas terhadap
Guru Pemula peserta PIGP melalui kegiatan Observasi yang dilakukan masing – masing
sebanyak 3 kali observasi, hasil rekapitulasinya seperti tabel 6.2

Tabel. 6.2 Rekapitulasi Penilaian Observasi Pembelajaran Tahap 2

HASIL PENILAIAN

PENILAIAN OLEH PENILAIAN OLEH


NILAI AKHIR
TUGAS UTAMA / INDIKATOR KINERJA KEPSEK PENGAWAS
GURU

17
Observasi Rata- Observasi Rata- (Kasek +
rata Rata Pengawas)/2
1 2 3 1 2 3
1. PEDAGOGIK                  
1,1 Memahami latar belakang siswa 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3,17
1,2 Memahami teori belajar 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3,17
1,3 Pengembangan Kurikulum 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3,17
Aktivitas pengembangan
1,4 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3,17
pendidikan
1,5 Peningkatan potensi siswa 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3,17
1,6 Komunikasi dengan siswa 3 4 4 3,67 3 3,5 4 3,50 3,58
1,7 Penilaian dan evaluasi 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3,17
2. KEPRIBADIAN                    
Berprilaku sesuai dengan norma,
2,1 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 3,83
kebiasaan, dan hukum di Indonesia

2,2 Kepribadian yang matang dan stabil 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 3,83

Memiliki etika kerja dan komitmen


2,3 3 4 4 3,67 4 4 4 4,00 3,83
serta kebanggaan menjadi guru

3. SOSIAL                  

Berprilaku insklusif, bertindak


3,1 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3,33
obyektif, serta tidak diskriminatif
Komunikasi dengan sesama guru,
3,2 tenaga kependidikan, orang tua, 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3,33
siswa, dan masyarakat
4. Profesional                    
Pengetahuan dan pemahaman
tentang struktur isi dan standar
4,1 3 3 4 3,33 3 3 3 3,00 3,17
kompetensi mata pelajaran, serta
tahap-tahap pengajaran

Profesionalisme yang meningkat


4,2 3 4 4 3,67 3 3 3 3,00 3,33
melalui refleksi diri.

JUMLAH   SKOR KS 49,00 SKOR PGS 45,50 47,25


Perolehan Nilai dengan Rumus yaitu :  
47,25
 Nilai = Jumlah Perolehan Skor x 100   = x 100 = 84,38
  Banyaknya skor maksimal   56

Dari Tabel 6.2 di atas terlihat bahwa hasil rata- rata yang diperoleh oleh Guru Pemula
(Delfia Arisa, S.Pd) pada Tahap 2 yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas
sebanyak 3 kali observasi yaitu 84,38 dengan kategori Baik. Hal ini menandakan bahwa Delfia
Arisa, S.Pd berhak memperoleh sertifikat PIGP oleh Kepala Dinas Pendidikan yang
berwenang.

C. Rekapitulasi Akhir Dari Proses Penilaian

18
Perolehan hasil akhir dari proses penilaian diperoleh dari rata – rata penilaian pada Tahap 1
dan Tahap 2. Hasil rekapitulasinya dapat dilihat pada tabel 6.3
Tabel. 6.3 Rekapitulasi Proses Akhir Penilaian
HASIL PENILAIAN
PENILAIAN

NILAI
TAHAP 1 TAHAP 2
AKHIR
TUGAS UTAMA / INDIKATOR KINERJA
GURU RERATA
PB KS PS
(PB -
PEMBIMBING
RT- RT- RT-
PB-KS-PS
RT RT RT
1 2 3 4 5 6  
1. PEDAGOGIK                    
1,1 Memahami latar belakang siswa 3   4       3,50 3,33 3,00 3,28
1,2 Memahami teori belajar 3           3,00 3,33 3,00 3,11
1,3 Pengembangan Kurikulum 3           3,00 3,33 3,00 3,11
1,4 Aktivitas pengembangan pendidikan 3 4         3,50 3,33 3,00 3,28
1,5 Peningkatan potensi siswa       3     3,00 3,33 3,00 3,11
1,6 Komunikasi dengan siswa   3 4       3,50 3,67 3,50 3,56
1,7 Penilaian dan evaluasi 3           3,00 3,33 3,00 3,11
2. KEPRIBADIAN                    
Berprilaku sesuai dengan norma,
2,1   3         3,00 3,67 4,00 3,56
kebiasaan, dan hukum di Indonesia

2,2 Kepribadian yang matang dan stabil     3       3,00 3,67 4,00 3,56

Memiliki etika kerja dan komitmen


2,3       4     4,00 3,67 4,00 3,89
serta kebanggaan menjadi guru

3. SOSIAL                    

Berprilaku insklusif, bertindak


3,1     3 4     3,50 3,67 3,00 3,39
obyektif, serta tidak diskriminatif
Komunikasi dengan sesama guru,
3,2 tenaga kependidikan, orang tua,         3 4 3,50 3,67 3,00 3,39
siswa, dan masyarakat
4.
Profesion                        
al
Pengetahuan dan pemahaman
tentang struktur isi dan standar
4,1     3     4 3,50 3,33 3,00 3,28
kompetensi mata pelajaran, serta
tahap-tahap pengajaran
Profesionalisme yang meningkat
4,2         3 4 3,50 3,67 3,00 3,39
melalui refleksi diri.

JUMLAH SKOR YANG DIPEROLEH 47,00


Perolehan Nilai dengan Rumus yaitu :  
 
47,00
Nilai = Jumlah Perolehan Skor x 100   = x 100 = 83,93
 
  Jumlah Skor Maksimal   56
 

19
Dari Tabel 6.3 di atas terlihat bahwa rata- rata hasil akhir yang diperoleh oleh Guru
Pemula (Delfia Arisa, S.Pd) pada Tahap 1 dan Tahap 2 yaitu 83,93 dengan kategori Baik. Hal
ini menandakan bahwa Delfia Arisa, S.Pd sangat berhak memperoleh sertifikat PIGP oleh
Kepala Dinas Pendidikan yang berwenang.

BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di SMA Negeri 8 Kota Jambi berjalan
dengan baik sehingga Calon Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan mendapatkan evaluasi

20
nilai kinerja akhir dengan kategori Baik. Terbukti dengan perolehan nilai yang baik pada setiap
pembelajaran. Secara rinci dapat dilihat :

1. Rata-rata evaluasi nilai kinerja Tahap 1


selama 6 kali pertemuan / observasi terhitung dari bulan April 2019 sampai dengan April
2020 dari guru pembimbing adalah 88,39. (kategori Baik).
2. Hasil evaluasi nilai kinerja Tahap 2 dari
Kepala Sekolah dan Pengawas dengan masing – masing 3 kali pertemuan adalah 84,38
(kategori Baik).
Berdasarkan hasil evaluasi nilai kinerja Guru Pemula pada Tahap 1 dan Tahap 2, maka
dapat dinyatakan bahwa saudari : Delfia Arisa, S.Pd dinyatakan telah lulus program
induksinya dan kepadanya berhak mendapatkan Sertifikat Lulus Program Induksi dengan
Perolehan Nilai Rata-Rata Kinerja Guru : 83,93 dengan kategori Baik.

B. Saran
Diharapkan dari hasil laporan ini, dapat dijadikan bahan referensi dan informasi untuk
meningkatkan keberhasilan kinerja dan keberhasilan program pelaksanaan pendidikan di SMA
Negeri 8 Kota Jambi.

21

Anda mungkin juga menyukai