Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

LATIHAN 2
“UJI LIPID”

Dosen pengampu : Nasrul Rofi’ah Hidayati S.T., M.Pd.

Disusun oleh :

Nama : Yusninda Nadillia Kuswandani.


NPM : 16431011
Kelompok :6
Asisten Praktikum : 1. Novanda Eka Saputra
2. Sri Handayani
Nilai :

LABORATORIUM BIOLOGI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2017
UJI LIPID

A. Latar Belakang

Lemak merupakan senyawa organik yang memiliki susunan dari


atom karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), kadang juga terdapat
beberapa unsur ain yaitu Fosfor (P) dan Nitrogen (N). Lemak sendiri
bersifat hidrofobik atau sukar larut dalam air. Namun, lemak dapat larut
dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan benzen. Lemak terdiri
dari 4 bagian, yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.
Asam lemak itu sendiri terdiri dari rantai Hidrokarbon (CH) dan gugus
karboksil (-COOH). Sedangkan untuk molekul gliserol sendiri terdiri dari
tiga gugus Hidroksil (-OH) dan setiap gugus hidroksil berinteraksi dengan
karboksil asam lemak.
Lemak diklasifikasikan menjdai dua jenis, yaitu : Lemak
sederhana, Lemak campuran, dan Lemak asli (Derivat lemak). Lemak
sederhana tersusun dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh dari
lemak sederhana adalah lilin (wax), plastisin, dan minyak. Lemak
campuran ialah gabungan anatar lemak dan senyawa bukan lemak. Contoh
dari lemak ini adalah Lipoprotein (lipid dan protein), Fosfolipid (fosfor
dan lipid), dan Fosfatidilkolin (Fosfat, lipid, dan kolin). Dan yang terakhir
adalah Derivat lemak, ialah lemak yang dihasilkan dari proses hidrolisis
lipid. Contohnya seperti kolesterol dan asam lemak. Asam lemak itu
sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu, asam lemak jenuh, bersifat nonesensial
karena dapat disintesis oleh tubuh dan berwujud padat pada suhu kamar.
Asam lemak jenuh didapat dari lemak hewani, seperti mentega. Yang
kedua adalah asam lemak tak jenus, bersifat esensial karena tidak dapat
disintesis oleh tubuh dan berbentuk cair pada suhu kamar. Asam lemak ini
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng.
Berdasarkan sumber diperolehnya, lemak dibagi menjadi 2 jenis
yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan (Lemak nabati) dan lemak yang
berasal dari hewan (Lemak hewani). Fungsi dari lemak itu sendiri yaitu
sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah, sebagai pelarut vitamin A,D,E,
dan K, sebagai pelindung alat-alat vital dalam tubuh, sebgai penghasil
energi tertinggi, sebagai penyusun membran sel, sebagai salah satu
penyusun hormon dan vitamin.
Memang lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun jika dalam
pengkonsumsian makanan yang mengandung lemak tidak dikendalikan,
maka akan menyebabkan berbagai masalah. Akibat dari kelebihan lemak
ialah: obesitas, kerusakan dinding arteri, meningkatkan dampak kanker,
sembelit, kerusakan otak, dan kolesterol tinggi. Selain itu kekurangan
lemak juga dapat memberikan beberapa masalah bagi tubuh. Contoh dari
akibat kekurangan lemak ialah sering merasa kedinginan, sulit untuk
berkonsentrasi, kulit lebih kering, gula darah kurang stabil, mudah merasa
lemas.
Kebutuhan lemak pada setiap individu berbeda-beda, disarankan
konsumsi lemak berkisar 15-30 persen dari total kebutuhan energi. Jumlah
tersebut dianggap cukup memenuhi kebutuhan asam lemak esensial dan
membantu penyerapan vitamin larut lemak. Dari kebutuhan tersebut paling
banyak 10 persen berasal dari lemak jenuh dan 3-7 persen lemak tidak
jenuh dan konsumsi kolesterol dianjurkan kurang dari 300 mg sehari.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari diadakannya praktikum Lemak kali ini adalah :
Untuk mengetahui sifat fisik dan kimiawi lipid
C. Dasar Teori
Lipid adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
kelompok besar zat seperti lemak yang terjadi secara alami. Mereka
membentuk berbagai kelompok senyawa yang memiliki sedikit kesamaan
yakni dapat larut dalam pelarut organik, misalnya kloroform dan alkohol
tetapi tidak dapat larut dalam air. Lipid adalah komponen yang penting
dan struktural serta fungsional dari semua membran. Mereka adalah
senyawa organik yang semuanya mengandung karbon, hidrogen dan
sejumlah kecil oksigen (Michael, 2013).
Lipid yang mempunyai titik lebur tinggi berbentuk padat pada suhu
kamar disebut lemak, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah
berbentuk cair disebut minyak (Ahmad, dkk. 2012). Banyak lipid adalah
turunan dari asam lemak. Asam lemak adalah kelompok asam yang pada
dasarnya melekat pada rantai atom karbon, dengan dua atom hidrogen
misalnya seperti minyak parafin anorganik. Minyak dan lemak, lilin dan
fosflipid, adalah contoh lipid yang turunan dari asam lemak. Steroid juga
diklasifikasikan sebagai lipid meskipun bukan turunan asam lemak secara
langsung dan strukturnya berbeda dengan anggota kelompok lainnya
(Michael, 2013) .
Asam lemak adalah asam organik yang ditemukan dalam lemak
yang secara kimia berkombinasi dengan gliserol. Asam lemak dikenal
dengan asam karboksilat karena mengandung kelompok karbosil –COOH.
Ketika asam lemak disebut sebagai bagian dari lemak maka itu berarti
bahwa secara kimiawi mereka dihubungkan dengan gliserol dan bukan
sebagai asam bebas (Michael, 2013).
Tidak semua asam lemak memiliki sifat yang sama, menurut jenis
nya asam lemak diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu asam lemak jenuh
(Saturated Fatty Acid), asam lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated
Fatty Acid), dan asam lemak tak jenuh jamak (Poly Unsaturated Fatty
Acid). Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan
rangkap pada atom karbon. Yang berarti asam lemak jenuh tidak peka
terhadap osidasi dan pembentukan radikal bebas seperti asam lemak tidak
jenuh. Sedangkan Asam lemak tak jenuh tunggal merupakan jenis asam
lemak yang memiliki satu ikatan rangkap pada rantai atom karbonnya.
Asam lemak ini termasuk dalam asam emak rantai panjang. Asam lemak
tak jenuh jamak adalah asam lemak yang mengandung dua atau lebih
ikatan rangkap, bersifat cair pada suhu kamar, bahkan tetap cair pada suhu
dingin karena titik lelehnya lebih rendah (Ahmad, dkk. 2012).
Sumber lemak jenuh ialah berasal dari produk olahan susu
(mentega, krim, susu, keju), daging (hati, daging domba, daging sapi,
daging babi), sumber lainnya bisa didapat dari minyak kelapa, minyak biji
sawit, margarin padat, lemak babi, dll. Sedangkan sumber lemak tak jenuh
tunggal dapat diperoleh dari minyak sayuran tertentu (minyak zaitun,
minyak lobak, dan margarin dengan bahan dasar minyak tersebut). Sumber
lemak tak jenuh ganda dapat diperoleh dari minyak nabati (maizena,
minyak kedelai, minyak biji bunga matahari), kacang-kacangan (semua
kacang-kacangan kecuali kacang mede), dan dari margarin (banyak variasi
lunak, khususnya biji kedelai dan biji bunga matahari) (Michael, 2013).
Selain asam lemak jenuh dan tak jenuh, juga terdapat beberapa
lemak yang dapat digunakan oleh manusia, yaitu Trigliserida yang banyak
ditemukan pada pangan hewani maupun nabati, disebut lemak netral,
dengan struktur dasar meliputi satu molekul gliserol dan tiga buah molekul
asam lemak. Fosfolipid, merupakan senyawa lipid yaitu gliserol dan asam
lemak bergabung dengan karbohidrat, fosfat dan atau nitrogen. Lemak ini
merupakan lemak tak kentara dalam pangan nabati maupun hewani dan
secara komersial digunakan untuk membantu emulsifikasi. Dan yang
terakhir ialah kolesterol, merupakan semacam lemak dengan struktur
cincin yang kompleks yang disebut sterol. Kolesterol hanya ditemukan
pada jaringan hewan, seperti telur, daging, lemak susu. Hati dan susu
dapat mensintesis semua kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh tanpa
mengkonsumsi kolesterol dari luar (Yuniastuti, 2008).
Lemak dan minyak merupakan senyawa lipida yang paling banyak
tersedia di alam. Perbedaan keduanya adalah perbedaan konsistensi atau
sifat fisik pada suhu kamar, yaitu lemak berbentuk padat, sedangkan
minyak berbentuk cair. Perbadaan titik cair dari lemak disebabkan karena
perbedaan jumlah ikatan rangkap, panjang rantai karbon, bentuk cis dan
trans yang terkandung di dalam asam lemak tidak jenuh (Ahmad, dkk.
2012).
Lemak dan minyak terdapat pada hampir setiap bahan pangan
dengan kandungan berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering
ditambahkan dalam bahan makanan, minyak dan lemak berfungsi sebagai
media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega
putih), lemak (gajih), mentega, dan margarin. Di samping itu penambahan
lemak juga bertujuan untuk menambah kalori dan memperbaiki tekstur
dan rasa pada bahan makanan (Winarno, 1986).
Lemak yang terkandung dalam ikan umunya adalah asam lemak
poli tak jenuh yang diantaranya dikenal dengan omega-3 dan omega-6.
Asam-asam lemak alami yang termasuk asam lemak omega-3 adalah asam
linoleat, asam eikosapentaenoat (EPA), asam dekosaheksaetanoat (DHA).
Sedangkan omega-6 adalah asam linoleat dan asam arakhidonat (ARA).
Adapun yang paing dominan dalam minyak ikan adalah DHA, EPA, dan
ARA (Almunady, dkk. 2012).
Minyak ikan bercirikan dengan muatan tinggi rantai panjang asam
lemak tak jenuh ganda yang terdiri dari 20 sampai 22 atom karbon dan
enam ikatan ganda. Minyak ikan merupakan sumber utama asam lemak
rantai panjang yang dikenal sebagai asam eikosapentanoat dan DHA yaitu
asam lemak omega-3. Kendungan dalam lemak ini memiliki efek anti
inflamasi dan dapat mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh. Asam lemak
omega-3 dalam ikan juga membantu melindungi kita terhadap penyakit
jantung koroner, terutama dengan cara mengurangi serum trigliseralida
(Michael, 2013).
Minyak ikan adalah salah satu zat gizi yang mengandung asam
lemak yang mengandung banyak manfaat kerena terdapat 25% asam
lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda
atau polyunsaturated fatty acid (PUFA), diantaranya DHA, ARA, dan EPA
dapat membantu proses tumbuh berkembangnya otak (kecerdasan),
perkembangan indra penglihatan, dan sistem kekebalan tubuh. Kandungan
minyak didalam ikan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jenis ikan,
jenis keamin, umur (tingkat kematangan), musim, siklus bertelur, letak
geografis, dan makanan yang dikonsumsi oleh ikan tersebut (Almunady,
dkk. 2012).
Minyak kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh dan asam
lemak tak jenuh dengan presentase hampir sama. Asam palmitat dan asam
oleat merupakan asam lemak yang dominan terkandung dalam minyak
sawit, sedangkan kandungan asam lemak linoleat dan asam stearatnya
sedikit. Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh rantai panjang yang
memiliki titik cair yang tinggi yaitu 64°C. Kandungan asam palmitat yang
tinggi ini membuat minyak sawit lebih tahan terhadap oksidasi. Asam
oleat merupakan asam lemak tidak jenuh yang memiliki titik cair lebih
rendah dari pada asam palmitat yaitu 14°C (Zulkifli, 2014).
Lemak memiliki empat fungsi dalam makanan. Pertama,berfungsi
sebagai sumber energi. Karena lemak memiliki nilai energi yang lebih
tinggi (9 kkal/g) dari pada karbohidrat (3,75 kkal/g) atau protein (4
kkal/g). Kedua, lemak membuat makanan lebih lezat. Lemak memberikan
kontribusi penting terhadap struktur dan tekstur makanan. Lemak
menyediakan dasar bagi serangkaian luas senyawa larut dalam lemak yang
memberi rasa; lipid lebih mudah melintas membran sel dari indera
pengecap. Ketiga, lemak memberikan asam lemak esensial pada tubuh.
Keempat, lemak memberikan vitamin larut lemak pada tubuh (Michael,
2013).
Sedangkan fungsi lipid dalam tubuh ialah menyediakan sumber
dan penyimpanan utama energi bagi tubuh. Dalam semua jaringan tubuh,
lipid membentuk bagian utama dan struktur membran sel. Lipid
menyediakan bahan baku bagi banyak pembuatan hormon. Apabila
kelebihan dalam pengkonsumsian lemak akan mengakibatkan penyakit
jantung koroner dan kolesterol.

Anda mungkin juga menyukai