Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 041119155
Soal :
1.Sebutkanlah perbedaan dari administrasi pajak dalam arti sempit dan administrasi pajak
dalam arti luas yang saudara ketahui, dan buatlah rangkumannya dengan jelas, tepat dan
sederhana !
2.Administrasi pajak dalam arti luas mempunyai arti yaitu sebagai fungsi, Jelaskan pengertian
dari fungsi dan berikanlah contoh dari masing-masing fungsi tersebut !
3.Mengapa administrasi perpajakan harus dikembangkan dari tahun ketahun, sebutkanlah
contoh yang diterapkan dari administrasi perpajakan yang sekarang ada di Indonesia !
Jawaban :
1. Administrasi perpajakakan dalam arti luas dan dalam arti sempit memiliki perbedaan dimana
administrasi perpajakan dalam arti luas memiliki pengertian bahwa administrasi perpajakan
mempunyai cakupan yang luas merangkum fungsi administrasi perpajakan seperti perencanaan
, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan. Serta mencakup sistem pengadministrasian
perpajakan, lembaga yang bertanggungjawab atas administrasi perpajakan, serta manajemen
publik secara makro. Sedangkan administrasi perpajakan dalam arti sempit adalah terbatas
hanya kepada penatausahaan dan pelayanan terhadap kewajiban dan hak dalam perpajakan
baik dari sisi Wajib Pajak maupun sisi Fiskus.
2. Fungsi dalam Administrasi pajak dalam arti luas adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan adalah merencanakan apa yang akan fiscus capai, baik dalam jangka
pendek, jangka menengah, maupun dalam jangka Panjang. Contoh dari fungsi ini adalah
Penetapan Target penerimaan pajak oleh pemerintah dan DPR yang dituangkan dalam RAPBN
yang disesuaikan kepada program yang akan dijalankan pada tahun anggaran bersangkutan.
b. Fungsi Pengorganisasian
Administrasi pajak sebagai bagian administrasi publik melakukan juga fungsi pengorganisasian
dalam bentuk pengelompokan tugas , tanggung jawab, wewenang, dan petugas yang
sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efisien. Dalam
hal ini contoh dapat kita lihat dari Keputusan Menteri Keuangan No. 473/KMK.01/2004 tentang
Tentang Organisasi dan Tata Kerja pada Direktorat Jenderal Pajak.
c. Fungsi Penggerakan
Administrasi Perpajakan sebagai bagian dari administrasi publik melakukan fungsi pergerakan
dalam bentuk kegiatan mempengaruhi pegawai untuk menjalankan tugas sebaik – baiknya
sesuai yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Contoh realisasi pelaksanaan fungsi
pergerakan adalah pemberian tunjangan khusus untuk pegawai DJP, Mutasi dan Rotasi dalam
periode tertentu, serta pemberian penghargaan terhadap pegawai dengan performa baik.
d. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan adalah suatu proses mengamati dan mengupayakan supaya apa yang
dilakukan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Jika terjadi penyimpangan maka
perlu adanya tindakan koreksi atau pembetulan. Fungsi ini dapat dicontohkan oleh pengawasan
yang dilakukan oleh organisasi pengawas internal yang melekat pada satker ataupun organisasi
pemeriksa seperti BPK dan BPKP.