Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 041119155
Jawaban :
1. Berikut ini wewenang dari penyidik perpajakan :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi
lebih lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan
tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan;
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan
tindak pidana di bidang perpajakan;
memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan;
d. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan
dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
e. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan;
f. Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau
dokumen yang dibawa;
memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;
g. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
h. Menghentikan penyidikan;
i. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Dalam pasal 11 dan 12 PMK nomor PMK- 11/07/2010 tentang tata cara pengenaan sanksi
terhadap pelanggaran ketentuan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah adalah
penundaan dan pemotongan DAU dan DBH untuk daerah yang bersangkutan. Serta apabia
petugas pajak tersebut tidak menjaga rahasia jabatan dapat dipidana dengan kurungan paling
lama 1 (satu) tahun pidana dan denda paling banyak Rp.4.000.000.
3. tentunya kasus terbesar yang sangat mencoreng direktorat jenderal pajak adalah kasus dari
gayus tambunan yaitu penyelewengan jabatan untuk memberikan putusan atas peninjauan
kembali atas hasil pemeriksaan pajak atas PT.SAT yang menimbulkan kerugian negara
sebesar Rp.570.000.000. Kemudian dari hasil pemeriksaan terdapat isi rekening dari gayus
tambunan dinilai ganjil karena dengan status PNS golongan IIIa sebesar Rp.28 Milyar rupiah.
Kasus ini sangat terkenal medio 2010-2011 yang membuat kepercayaan masyarakat kepada
petugas pajak serta citra dari Direktorat Jenderal Pajak sendiri menjadi sangat anjlok. Hal ini
tentu dengan tingkat kepercayaan yang rendah dari masyarakat akibat adanya kasus ini, maka
Wajib Pajak sendiri dan masyarakat pada umum nya akan menjadi enggan untuk memenuhi
kewajiban perpajakannya dengan menyetor pajaknya.