DISUSUN OLEH :
sofvi ardelianti
KELAS : X MIPA 3
A. Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dua rangkaian
proses tersebut berjalan bersamaan, sehingga tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan diartikan
sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible,
yaitu tidak dapat kembali kebentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh pembelahan sel
(pertambahan jumlah sel) dan oleh adanya pembesaran sel (pertambahan ukuran sel).
Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur), untuk mengukur petumbuhan dapat
menggunakan alat auksanometer. Sedangkan perkembangan merupakan spesialisasi sel
menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran,
tetapi melalui perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil (plantula) dari dalam biji
hasil dari perkembangan dan pertumbuhan embrio. Perkembangan dan pertumbuhan dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor pendukung yang paling penting bagi
proses perkecambahan adalah air. Proses awal perkecambahan dimulai dari penyerapan air
dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi bisa mengakibatkan biji memecah kulit
pembungkusnya dan mengembang serta memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga
biji mengalami pertumbuhan. Selain itu, proses perkecambahan juga membutuhkan cahaya.
Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis pada kecambah yang menimbulkan
gejala etiolasi. Gejala ini dapat dilihat dari batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun
lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat. Sebaliknya, tumbuhan yang
tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi
relative pendek, daun berkembang, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
B. Rumusan Masalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Tempat : Dirumah
Adapun Alat dan Bahan dalam Praktikum Perkecambahan Biji Kacang Hijau adalah sebagai
berikut:
Alat
Bahan
Langkah Kerja
Pada keadaan ini, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat besar,
akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon auksin
terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang batang kecambah 2,75 cm.
Statistik ini paling rendah dari semua data yang ada, yang berarti pertumbuhan kecambah
kacang hijau di tempat terang adalah yang paling lambat. Tiga objek tidak tumbuh, hal ini
mungkin disebabkan oleh biji yang rusak atau mungkin juga hormon auksin yang tidak
bekerja sama sekali akibat kelebihan cahaya
Apabila tanaman ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari, maka kecambah akan
tumbuh lebih pendek daripada yang ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar
matahari. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di tempat dengan
intensitas cahaya rendah adalah 6,49 cm. Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak
mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji
kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan
kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah.
Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain.
Pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat
dan warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan
lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga
menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi. Selain cahaya, air juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.