Perencanaan dan pembangunan merupakan suatu kesatuan yang memiliki kaitan erat
antara satu dengan yang lainnya. Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dari
atau acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perencanaan atau action plan. Kegiatan
perencanaan pembangunan pada dasarnya bersifat penelitian atau riset karena didalam proses
pelaksanaannya lebih banyak menggunakan metode-metode riset yakni mulai dari teknik
pengumpulan data, analisis data, hingga studi pada lapangan untuk memperoleh data-data
yang akurat, baik data-data yang bersifat konseptual maupun data-data bersifat eksperimental
yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan perencanaan pembangunan itu
didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk
melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat
fisik (material) maupun non fisik (mental dan spiritual), dalam rangka mencapai tujuan yang
lebih baik.
pencapaian tujuan ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Jika membicarakan
perencanaan pembangunan, menurut Riyadi dan Bratakusumah (2004), aspek yang perlu
a. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi dua, pertama, lingkungan
internal, yang dimaksud adalah “populasi” yang mempunyai pengaruh kuat terhadap
Potensi dan masalah merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh setiap perencana
untuk menyusun perencanaan pembangunan. Potensi dan masalah adalah fakta yang ada di
lapangan dan sangat berpengaruh didalam proses pembangunan. Hal ini merupakan pijakan
awal dalam proses penyusunan perencanaan yang dapat menjadi dasar analisis selanjutnya.
pelaksana fungsi manajemen dalam bidang perencanaan dan bertanggung jawab secara
penuh. Institusi perencanaan tidak hanya menampung berbagai usulan/rencana tapi mampu
berbagai permasalahan dan kepentingan yang berbeda dalam bentuk kesepakatan sebagai
Pembatasan ruang dan waktu dalam hal ini bukan sebagai batasan yang bersifat mutlak,
melainkan merupakan suatu kenyataan yang dipahami oleh setiap perencana bahwa hasil-
hasil rumusan kegiatan untuk waktu tertentu dan wilayah tertentu. Melihat pembagian jangka
waktu yang di Indonesia dibagi dalam tiga bagian, yakni jangka pendek, jangka menengah,
Aspek legalisasi kebijakan merupakan suatu keputusan dari suatu kebijakan yang harus
dilaksanakan atas hasil perencanaan yang telah disepakati. Dengan adanya legalisasi
harus sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan dalam perencanaan tersendiri.
Melihat berbagai aspek pembangunan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa didalam
lapangan.
banyak perbedaan perspektif, kajian ilmu, dan juga beberapa faktor yang diartikan secara
luas. Setiap kegiatan perencanaan belum tentu merupakan perencanaan pembangunan karena
ruang lingkup dari perencanaan pembangunan itu sendiri sangatlah luas. Agar dapat
mempermudah pemahaman apakah suatu perencanaan yang ada termasuk dalam lingkup
a. Suatu rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap (steady economic
growth). Ini dicerminkan dari usaha peningkatan produksi nasional berupa tingkat laju
b. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Ini adalah kelanjutan dari ciri yang pertama
yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif, setelah dikurangi dengan laju pertumbuhan
penduduk maka akan meningkatkan pendapatan perkapita. Adanya peningkatan pendapatan
c. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Ini disebabkan karena pada umumnya
arah sektor agraris. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan ketimpangan
yang cukup besar antar sektor. Oleh karena itu, perlu diusahakan agar terciptanya suatu
keseimbangan antara perkembangan sektor agraris dengan sektor lainnya, sehingga akan
d. Perluasan kesempatan kerja. Hal ini sering menjadi tantangan yang sangat berat yang dialami
oleh negara-negara berkembang. Perluasan kesempatan kerja bukan berarti hanya usaha
untuk menanggulangi pengangguran dan pengangguran tak kentara, tetapi juga menampung
masuknya golongan usia kerja baru dalam dunia kerja dan kehidupan ekonomi.
antar golongan-golongan dalam masyarakat dan juga pemerataan pendapatan antar daerah.
g. Kemampuan membangun lebih didasarkan pada kemampuan nasional. Usaha sedemikian rupa
supaya kemampuan membangun secara bertahap lebih didasarkan pada kemampuan nasional.
Peningkatan kemampuan tidak hanya dilihat dari segi modal saja, tetapi juga dari segi
h. Terdapatnya usaha secara terus menerus dalam menjaga stabilitas ekonomi. Usaha yang
i. Ada pula negara-negara yang mencantumkan sebagai tujuan pembangunan hal-hal yang
fundamental atau ideal atau yang bersifat jangka panjang. Misalnya pembangunan bangsa
c. Lebih efektif dan efisien digunakan untuk perencanaan jangka menengah dan panjang
d. Memerlukan pengetahuan secara interdisipliner, general dan universal, namun tetap memiliki
spesifikasi masing-masing yang jelas
e. Fleksibel dan mudah untuk dijadikan sebagai acuan perencanaan pembangunan jangka pendek
(satu tahunan).
kesimpulan jika perencanaan pembangunan dilakukan guna mencapai suatu perubahan pada
komponen yang dapat diidentifikasi, antara lain: analisa dan pengumpulan data, perumusan
ini berlaku untuk hampir semua bentuk perencanaan yang diperlukan dua macam data utama
yaitu: 1) data mengenai kelengkapan pelayanan dan 2) data mengenai kebutuhan bagi
b. Perumusan Kebijakan
Proses perencanaan dan pembuatan kebijakan saling berkaitan. Mereka yang terlibat dalam
proses perencanaan harus mengetahui isu kebijakan yang ada relevansinya, mempunyai
informasi mengenai dasar pembuatan kebijakan, dan memberikan tanggapan dalam kebijakan
Proses perencanaan ini adalah menyiapkan usulan-usulan rinci bagi masa yang akan datang.
Usulan ini mencakup perkiraan kegiatan serta jumlah anggaran yang diperlukan untuk
mengimplementasikan.
1) Tinjauan keadaan. Tinjauan keadaan sebelum memulai sesuatu rencana atau tinjauan tentang
pelaksanaan rencana sebelumnya. Kegiatan ini diusahakan dapat dilakukan dan diidentifikasi
masalah-masalah pokok yang dihadapi dan prospek yang masih bisa dikembangkan.
2) Perkiraan keadaan (forecasting). Pada unsur ini diperlukan adanya data-data statistik,
berbagai hasil penelitian dan teknik-teknik proyeksi. Mekanisme informasi untuk mengetahui
3) Penetapan tujuan rencana (plan objectivies) dan cara-cara pencapaian tujuan rencana
tersebut. Sering kali nilai-nilai politik, sosial masyarakat, memainkan peranan yang cukup
penting. Secara teknis didasari kepada tinjauan keadaan dan perkiraan tentang masa depan
yang akan dilalui rencana. Dilihat dalam suatu kerangka yang lebih luas berdasarkan asas
rencana kegiatan ini perlu dilakukan berdasarkan pemilihan alternatif dan skala prioritas.
Penyusunan program rencana lebih terperinci mengenai tujuan dari sasaran dalam jangka
waktu tertentu, yaitu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal pembiayaan dan
Sering kali perlu dibedakan antara tahap konstruktif dan tahap operasi. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena sifat kegiatan usahanya berbeda. Tahap pelaksanaan operasi perlu
2) Jika ada penyimpangan, perlu diketahui seberapa jauh dan apa penyebabnya.
e. Evaluasi
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan baik eksternal maupun internal, yang dapat mencakup bidang sosial,
budaya, ekonomi, dan politik. Faktor eksternal biasanya datang dari pengaruh global yang
berkembang dalam lingkup nasional maupun internasional. Sedangkan faktor internal,
Seperti halnya setiap kegiatan, baik yang dilaksanakan oleh individu maupun
organisasi/kelompok. Sumber daya manusia selalu menjadi faktor utama sebagai “motor”
penggerak. Kualitas perencanaan yang baik lebih mungkin tercipta oleh sumber daya manusia
yang tepat dan berkualitas. Sementara itu perencanaan yang baik juga memungkinkan untuk
tergantung pada kemampuan, keahlian, dan keluwesan dari para perencananya disamping
yang digunakan oleh suatu daerah/wilayah tertentu sebagai dasar pelaksanaan perencanaan
Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor penting dan berperan sangat besar bagi
upaya mencapai suatu perencanaan. Perkembangan yang pesat berakibat antara lain pada
lahirnya berbagai ilmu dan beraneka ragam temuan yang terjadi dalam bidang teknologi,
e. Faktor Pendanaan
Faktor pendanaan pada dasarnya merupakan faktor yang sudah given. Artinya, hal itu
memang harus ada untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas. Pelaksanaan perencanaan
harus benar-benar serius, dalam arti pihak-pihak yang berkaitan termasuk para perencananya
harus fokus terhadap tugasnya. Selain itu dalam perencanaan pembangunan daerah harus
berapa jumlah yang dibutuhkan (anggaran), dari mana sumber pendanaannya dan bagaimana
sistem pengelolaannya.
Berdasarkan penjelasan yang ada maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tahapan
perencanaan pembangunan merupakan suatu siklus yang memiliki keterkaitan antara satu
adanya berbagai aspek yang ada didalamnya dimana dengan adanya aspek tersebut dapat
faktor sumber daya manusia perencana, faktor sistem yang digunakan, faktor perkembangan