Anda di halaman 1dari 12

Kemiskinan Global Dalam Perspektif Development as Freedom

Amartya Sen

Rahmat krisandi
Jurusan Ekonomi Syariah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
E-mail: rrahmatkrisandi@gmail.com

Abstrak
Pereduksian terhadap kemiskinan merupakan tujuan utama pembangunan manusia secara
global. Amartya Sen menawarkan sebuah perspektif yang dikenal sebagai Development as
Freedom, yang mengutamakan kebebasan sebagai tujuan dan instrumen pembangunan. Kategori
keberhasilan pembangunan terutama pada manusia sebagai subyeknya yang memiliki kebebasan
yang semakin meningkat.
Kata kunci: kebebasan, pengembangan, kemiskinan, otonomitas manusia

1. Pendahuluan diatasi, dapat dinyatakan disebabkan


oleh beberapa hal. Dalam buku Isu-Isu
Tidak bisa diingkari bahwa kemiskinan
Global Kontemporer yang ditulis oleh
global merupakan permasalahan yang
Budi Winarno tersurat bahwa: 1) karena
sampai saat ini belum berhasil
isu kemiskinan tidak berhubungan
dipecahkan secara menyeluruh, dalam
langsung dengan negara maju, maka
pengertian tidak ada lagi manusia yang
kemiskinan hanya menjadi perhatian
terposisikan di bawah standard hidup
Perserikatan BangsaBangsa yang kurang
layak. Berbagai penyebab kemiskinan
dukungan; 2) banyak kemiskinan yang
telah dirumuskan dari sifat manusia
terdapat di region yang kurang atau
tertentu yang tidak mau atau tidak
bahkan tidak menarik bagi investasi.
mampu berusaha sampai dengan adanya
Selain hal itu, dalam buku tersebut di
upaya sruktural yang memang
atas juga disebutkan bahwa hasil
merupakan kesengajaan. Ada beberapa
penelitian UNICEF menyatakan kalau
program yang berusaha untuk mengatasi
proyek Structural Adjustment Programs
kemiskinan global tetapi belum
cenderung meningkatkan jumlah
menunjukkan hasil atau bahkan
kemiskinan (Winarno, 2011 : 53-54).
semakin meningkatkan kadar
Kemiskinan merupakan masalah social
kemiskinan. Kenyataan bahwa sampai
yang membutuhkan penyelesaian secara
saat ini kemiskinan global belum bisa
cepat dan bilamana bisa, serempak. berkembang dalam satu garis linier,
Selain itu, tidak bisa tidak kemiskinan yang ditentukan dan berisi nilai-nilai
tidak hanya berkaitan dengan aspek Barat. Selain hal tersebut akan
ekonomi tetapi seluruh aspek kehidupan memunculkan kenyataan bahwa negara-
manusia Menurut Haralambos, untuk negara terbelakang atau sedang
menyelesaian kondisi kemiskinan berkembang selalu tertinggal, memiliki
dibutuhkan dua langkah upaya kesejajaran dengan negara-negara
(Haralambos, 1980 : 140) :1/ majupun tidak dimungkinkan. Dalam
mengidentifikasikan dan mendefinisikan perkembangan selanjutnya, fenomena
kemiskinan 2/ memgkontriksi cara-cara kemajuan China merupakan bantahan
untuk mengukurnya. Dalam skala global langsung terhadap pandangan
penyebab kemiskinan secara umum Modernisasi tersebut di atas walau tidak
dapat dinyatakan adanya ketidakadilan sepenuhnya.
struktural global. Ketidakadilan
struktural global dalam hal ini dimaknai Negara seringkali ditunjuk sebagai yang
sebagai adanya penguasaan ide, bahan bertanggung jawab atas kemiskinan
dasar kehidupan dan kesempatan oleh rakyatnya, karena harusnya negara
negaranegara maju kepada negara- mampu membangun berbagai regulasi
negara terbelakang atau sedang berkaitan dengan subsidi, kuota dan
berkembang. Sehubungan dengan daya tahan terhadap pemanfaatan
pandangan tersebut di atas, negara- eksternal. Bisa saja dalam hal ini secara
negara terbelakang atau sedang simplisistis dilakukan pembelaan
berkembang memang sengaja terhadap negara bahwa globalisasi tidak
dimiskinkan secara struktural. Secara memungkinkan kedaulatan negara
umum terdapat pandangan yang bersifat absolut. Demikian juga
memposisikan berhadapan antara pemikiran tentang pasar bebas yang
negara-negara terbelakang atau sedang dianggap mampu memenuhi
berkembang sebagai Timur dan negara- peningkatan dan kesejahteraan
negara maju sebagai Barat. Mengikuti manusiapun juga dipertanyakan,
teori Modernisasi, negara-negara Timur terutama berkenaan dengan pembagian
baru bisa berkembang apabila mengikuti dan penguasaan hasil upaya kemajuan.
pola pembangunan yang telah dilalui Namun demikian, para pembela pasar
oleh negaranegara Barat. Dengan bebas akan menunjuk aturan-aturan
demikian, manusia hanya bisa
yang dibentuk oleh negara sebagai usaha untuk membangun pertumbuhan
penghambat penciptaan kesejahteraan. ekonomi . Pembangunan terutama
adalah untuk rakyat, sehingga
Langkah yang dilakukan oleh seharusnya rakyat diberi hak bebas
negaranegara untuk mengatasi untuk ikut menentukan. Dalam
kemiskinan yang melanda rakyatnya, pandangan Sen, negara-negara yang
pada umumnya dilakukan pembangunan otoriter tidak akan punya kemampuan
yang dibantu oleh lembagalembaga untuk membangun karena tidak pernah
internasional seperti United Nations mengetahui kehendak rakyatnya. Di
Development Program. Berbagai samping itu seharusnya pembangunan
program pembangunan dibentuk dan dilaksanakan oleh rakyat dalam
diimplementasikan terutama berkaitan kebebasan. Tulisan ini akan berusaha
dengan penyediaan lapangan kerja, memahami prinsip Sen tentang
pembatasan kelahiran dan peningkatan 'development as freedom' dalam
investasi asing. Di negara sedang kerangka global. Selain itu juga akan
berkembang usaha pembangunan ini memahami kegiatan United Nations
pada umumnya m en empuh model Development Programme sebagai
technokrati, untuk meningkatkan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa
pertumbuhan ekonomi. Pada umumnya yang berusaha untuk mengatasi
negara-negara sedang berkembang kemisknan yang merebak di negara-
seperti Indonesia tidak memiliki modal negara terbelakang dan sedang
pembangunan, langkah pertama yang berkembang dengan upaya pencapaian
dilakukan adalah meraih peningkatan Millenium Development Goals/MDGs
investasi asing. Model tersebut berusaha yang dilandaskan pada pemikiran Sen.
meningkatkan investasi asing untuk
pertumbuhan ekonomi dengan cara
2. Benturan antara Negara dengan
meningkatkan stabilitas negaranya.
Pasar dalam Konteks Pembangunan
Peningkatan stabilitas ini dilakukan
dengan menutup aspirasi rakyat dan Sebelum munculnya resesi dunia sekitar
meningkatkan peran militer. tahun 1932, pemikiran pasar bebas
kaum Liberal terasa lebih mengemuka
Amartya Kumar Sen memiliki terutama dengan ketiadaan campur
pemikiran yang berbeda dengan tangan negara karena pasar bergerak
pengartian pembangunan di atas sebagai secara otomatis. Pemikiran Liberalisme
ini didasarkan pada pandangan Adam Dengan munculnya resesi ekonomi
Smith dalam buku yang berjudul The global tahun 1932, pemikiran pasar
Wealth of Nations yang diterbitkan pada bebas terfalsifikasi karena ternyata tidak
tahun 1776. Prinsip yang mengemuka mampu bertahan terhadap berbagai
dari Liberalisme adalah bahwa perubahan. Dapat juga dalam hal ini
kesejahteraan masyarakat akan muncul dinyatakan adanya gerak otomatis dalam
dengan adanya kebebasan terhadap dialektika antara pasar bebas dengan
pengejaran kepentingan-kepentingan hambatan-hambatan atas pasar bebas.
pribadi dan efisiensi pasar bebas. Pasar bebas tidak mampu menahan
Keadilan dimaknai sebagai adanya munculnya sinthesis yang
pencapaian yang bersifat distributif mereduksinya, karena kemunculan
bukan komunitatif, dalam pengertian kondisi perekonomian yang jenuh.
bahwa kesejahteraan setiap orang tidak Resesi berusaha diatasi dengan New
sejajar tetapi berdasarkan jasa yang Deal, yang merupakan kesepakatan agar
diberikan kepada pasar. Dalam bukunya negara campur tangan dalam
yang berjudul Liberal Morality and perdagangan dengan wujud subsidi, dan
Socialist Morality, W.B Gallie berbagai bantuan lainnya. Ikut
menyebutkan beberapa pandangan campurnya negara dalam pasar sangat
Liberalisme, sebagai berikut: terasa pada sekitar tahun 1950 sampai
dengan 1970an yang dikenal sebagai
a. Keadilan secara esensial merupakan perspektif pembangunan dengan
suatu konsepsi distributif yang berbagai teori yang menyertainya, antara
dilandaskan kepada klaim umum lain: teori Saving and Investation dari
bahwa reward harus proporsional Harrold Domar dan teori The Five
dengan jasa. Stages of Economics Growth dari
b. Keadilan distributif paling baik bila Rostow.
masing-masing individu dibiarkan
Makna kemiskinan menurut Sen
bebas untuk memutuskan cara yang
ditandakan oleh pendidikan,
diambil dalam menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan rendah
kapasitasnya sendiri.
serta tidak berdaya. Dalam bidang
c. Fungsi utama dari pemerintah yang
politik, tidak memiliki kebebasan dan
baik adalah bersifat negatif dan
memiliki keterbatasan ruang partisipasi
preventif.
yang menghalangi warga untuk terlibat
dalam proses pengambilan kebijakan
publik. Akibat kondisi seperti tersebut di penciptaan lapangan kerja,
atas, anggota-anggota masyarakat pembangunan infrastruktur untuk
Indonesia berada dalam kondisi yang memperlancar transaksi perdagangan
tidak setara untuk mendapatkan akses ke serta digalakkannya pembangunan
sumber-sumber ekonomi produktif daerah-daerah tertinggal untuk
(Alhumami, 2009). Dalam hal ini mengurangi disparitas perekonomian
kemiskinan bukan hanya ketidakadilan antar wilayah. Usaha yang terkandung
untuk memperoleh pendapatan agar dalam kebijakan tersebut di atas dalam
mampu memenuhi kebutuhan perspektif Sen merupakan keinginan
konsumtifnya tetapi merupakan kondisi untuk memenuhi the principle means
tidak adanya pemerataan kesempatan agar manusia Indonesia mampu menjadi
untuk mendapatkan hak-haknya . subyek pembangunan. Kemampuan
Ukuran kemiskinan berdasarkan kondisi untuk menentukan cara dan tujuan
tersebut di atas, dengan indikator tingkat pembangunan merupakan cara
pendapatan per kapita atau per satuan efektivitas perspektif Sen untuk meraih
rumah tangga, tidak lagi memadai. alasan evaluatif pembangunan, yakni
Kebijakan yang ditempuh pemerintah memperbesar ruang kebebasan.
untuk meningkatkan pendapatan agar
Indikator-indikator kemiskinan yakni
memiliki daya beli tinggi, tidak
ketidakmerataan distribusi ekonomi dan
menyelesaikan akar kemiskinan karena
kelaparan, dalam pengamatan Sen yang
tidak memungkinkan seluruh rakyat
diadopsi UNDP erat kaitannya dengan
tersentuh. Ketidakseimbangan
elemen moral dalam sistem pengambilan
pendapatan semakin terbentuk, jurang
kebijakan di tingkat atas. Menurut Sen,
antara yang kaya dan miskin yang
kelaparan secara substansial dan absolut
jumlahnya lebih banyak semakin dalam.
tidak pernah terwujud di negara
Sesuai dengan pendapat Sen, UNDP manapun yang independen, yang
menegaskan agar kebijakan mengadakan pemilihan umum secara
pemberantasan kemiskinan tidak boleh tetap, yang memiliki partai-partai
tidak harus menyentuh akar oposisi dan mengijinkan media massa
permasalahan. Oleh karena itu perlu untuk menyiarkan laporannya dengan
kebijakan komnikatif yang memperluas bebas (Nurani, 2006). Di negara-negara
dan mengupayakan pemerataan yang tidak mampu memenuhi
pendidikan, peningkatan layanan persyaratan tersebut di atas,
kesehatan, pembangunan perumahan, pembangunan ekonomi yang dilaksakan
pemerintah akan berdampak memberi mereduksi kepemilikan atas kebebasan
beban semakin berat kepada rakyat kelas manusia lainnya.
bawah karena tingkat kemiskinan yang
Sumitro, ahli ekonomi Indonesia,
tinggi. Oleh karena itu sangat perlu
mendefinisikan pembangunan sebagai
kesadaran moral pengambil kebijakan
suatu transformasi dalam arti perubahan
untuk berorientasi sepenuhnya kepada
struktur ekonomi (Djojohadikusumo,
rakyat.
1994 : 3). Dalam hal ini perubahan
Sesuai dengan perspektif Sen, struktur ekonomi diartikan sebagai
pembangunan berkelanjutan yang perubahan perimbangan keadaan yang
mengemuka akhir-akhir ini seringkali menyangkut landasan kegiatan dan
mengabaikan fakta bahwa rakyat lebih bentuk susunan ekonomi suatu
utama membutuhkan perlindungan masyarakat. Pemikiran Sumitro ini
sosial bagi kesadaran adanya kepedulian terkait dengan pandangan Arthur Lewis
ketia bencana dalam bentuk apapun tentang pentingnya transformasi struktur
mengganggu kehidupan mereka. Lebih ekonomi pertanian ke struktur ekonomi
jauh lagi pemikiran Sen yang industri dalam upaya pertumbuhan
diimplementasikan UNDP terutama ekonomi. Dalam konteks pembangunan,
untuk Indonesia adalah upaya pertumbuhan ekonomi sering dinyatakan
penyadaran bahwa pembangunan mempunyai hubungan asosiatif dengan
seharusnya tidak menjadi proses yang pembangunan.
menakutkan yang justru mengorbankan
Tahun 1995 diadakan Konsensus
rakyat kecil seperti halnya pryek
Washington yang menginginkan negara
Sidoarjo. Pembangunan lebih baik
mereduksi campur tangannya karena
bersahabat dan mampu menyentuh serta
korporasi merasa tidak nyaman dalam
berkomnikasi dengan segala lapisan,
berusaha, sering bertabrakkan dengan
karena semua membutuhkannya. Selain
peraturan-peraturan negara. Dengan Neo
itu pembangnan sangat diharapkan
Liberalisme dan bangunan WTO, peran
menjadi sarana bagi rakyat untuk
negara tergeser. Dalam buku Budi
mengembangkan hidup secara bebas
Winarno yang berjudul Melawan Gurita
sesuai dengan kehendaknya termasuk
Neoliberalisme, disebutkan bahwa
untuk meningkatkan kebebasannya.
perdebatan antara negara vs pasar akan
Pasti saja dalam hal ini kebebasan yang
menjadi isu paling hangat di era
dipikirkan dan diimplementasikan tidak
globalisasi saat ini. Penganut Neo
Liberalisme berpendapat bahwa pasar pengembangannya yang lebih besar
merupakan mekanisme paling efisien, di yang dapat dinikmati oleh rakyat,
lain pihak para pengritik Neo development can be seen as a process of
Liberalisme menyatakan bahwa untuk expanding the real freedoms that people
beroperasi pasar tetap memerlukan enjoy (Sen, 1999 : 3). Tidak
negara (Winarno: 2010 : 31). Selain itu, dimungkinkan adanya keberhasilan
Budi Winarno juga menyatakan bahwa pembangunan yang ditentukan dan
di era globalisasi ini terdapat pergeseran diarahkan oleh segelintir orang. Tidak
paradigma, dari stateled development ke ada person atau person-person yang
arah market-driven development menjadi sasaran atau instrumen
(Winarno: 2011 : 80). pembangunan, semuanya adalah subyek
pembangunan yang memiliki kebebasan.
3. Perspektif Development as Freedom
Amartya Sen
Lebih lanjut Sen menyatakan bahwa
Pada tahun 1981 Amartya Kumar Sen
kebebasan merupakan tolok ukur
mulai terkenal di dalam bidang ekonomi
pembangunan dengan dua alasan, yaitu:
politik melalui tulisannya dalam buku
a. Alasan evaluatif, penilaian atas
yang berjudul Poverty and Famine: An
keberhasilan pembangunan
Essay on Entitlement and Deprivation.
dipahami berdasarkan sejauh mana
Menurut Sen, kemiskinan dan kelaparan
kebebasan manusia meningkat.
tidak hanya diakibatkan oleh bencana
Dengan peningkatan kebebasan,
alam tetapi juga kediktatoran dalam
manusia semakin mampu untuk
sistem politik suatu negara. Lebih lanjut
mengungkapkan dan berusaha
menurut Budi Winarno, teori Sen perlu
memenuhi kebutuhannya dalam
mendapatkan perhatian khusus
pembangunan.
sehubungan dengan dua alasan.
b. Alasan efektivitas, keberhasilan
Pertama, Sen tidak hanya menekankan
pembangunan sepenuhnya
pembangunan sebatas pertumbuhan
tergantung pada manusia yang
ekonomi, tetapi juga mengutamakan
bebas. Dengan kebebasan yang
pembangunan sebagai penciptaan ruang
dimilikinya, manusia menentukan
kebebasan yang lebih luas (Winarno,
tujuan dan cara pemenuhan
2011 : 85). Bagi Sen pembangunan
kebutuhannya.
selalu berkaitan dengan usaha untuk
mengup ay ak an mun culny a b angun Sehubungan dengan pembangunan
an kebebasan nyata dan atau sebagai perluasan kebebasan, menurut
Sen perlu didasarkan atas dua sudut membutuhkan komando yang berkuasa
pandang yaitu: the primary end, yang untuk menentukan dan mengarahkannya
disebut sebagai peran konstitutifdan the . Dengan demikian pembangunan tidak
principal means, yang disebut sebagai menurut masing-masing individu tetapi
peran instrumental(Sen, 1999 : dipimpin agar serempak mencapai
36).Peran konstitutif dalam tujuan.
pembangunan mengacu kepada
Kedua, bagi manusia pemenuhan
pentingnya kebebasan sesungguhnya
kebutuhan ekonomi lebih utama
dalam meningkatkan kehidupan
daripada kebebasan politik. Dalam hal
manusia. Sedangkan peran instrumental
ini, pemenuhan kebutuhan ekonomi
dalam pembangunan mengacu kepada
lebih berkaitan langsung dengan
sarana-sarana untuk mencapai
kehidupan eksistensial pertama manusia.
kebebasan seutuhnya. Instrumental
Sedangkan kebebasan politik merupakan
kebebasan terdiri dari lima jenis:
kebutuhan yang baru bisa dipenuhi
1/ kebebasan politik, 2/ kesempatan-
setelah kebtuhan ekonomi tercapai.
kesempatan dalam bidang ekonomi, 3/
kesempatankesempatan dalam bidang Ketiga, kebebasan adalah konsep Barat,
sosial, 4/ jaminan adanya keterbukaan, sehingga tidak sesuai dengan nilai-nilai
dan 5/ jaminan keamanan Timur. Penerapan kebebasan sebagai
konsep Barat di Timur akan menjadi
(Sen, 1999 : 38). Dalam mewujudkan
dominasi nilai, penguasaan.
kebebasan dan atau meningkatkannnya
perlu upaya untuk menghilangkan Bagi Sen, pembangunan harus
intoleransi, kemiskinan dan dipandang sebagai usaha untuk
pemerintahan yang totaliter. memperluas kebebasan substantif atau
human capability (Sen: 1999, 49).
Bagi penyanggah kebebasan sebagai
Konsep tentang human capability dalam
instrumen dan tujuan pembangunan,
hal ini dibedakan dengan human capital.
menurut Wiyta penolakan terhadap
Konsep human capital hanya
kebebasan didasarkan atas beberapa
memfokuskan perhatian kepada upaya
argumentasi sebagai berikut (Wiyta,
untuk meningkatkan produksi atau cara
2009):
agar manusia lebih produktif sehingga
Pertama, kebebasan menghambat mampu memberi sumbangan besar bagi
pembangunan ekonomi. Pembangunan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
ekonomi dalam hal ini sangat konsep human capability lebih mengacu
kepada kebebasan manusia untuk bagi komunitasnya. Sehubungan dengan
mampu memenuhi kehendaknya hal tersebut Sen berpendapat bahwa
terutama untuk bebas. Kapabilitas negara seharusnya berfokus kepada
merupakan elemen fundamental tujuan yang nyata, yakni: perkembangan
manusia karena semakin besar potensi manusia. Selain itu sebaiknya
kapabilitas seseorang, makin besar pula peningkatan perkembangan ekonomi
kebebasan untuk merespon peluang- dipandang berbanding lurus dengan
peluang yang ada. Selain itu kapabilitas peningkatan anggota masyarakat yang
juga mampu mempengaruhi perubahan bebas dari buta huruf dan harapan hidup
sosial dan ekonomi, hal ini sesuai dari pada pertumbuhan produksi atau
dengan yang diungapkan Sen bahwa tingkat pendapatan.
kemiskinan terjadi karena adanya
Dewan ini juga memiliki banyak badan-
perampasan kapabilitas (capability
badan khusus yang salah satu di
deprivation).
antaranya adalah The United Nations
Konsep human capability Sen dapat Development Programme (UNDP).
dipahami dengan membedakan antara Gagasan awal berdirinya UNDP
pertumbuhan dan perkembangan berkaitan dengan pasca terjadinya
ekonomi dalam konteks pembangunan. Perang Dunia II yang berisi kekacauan
Pertumbuhan ekonomi pada umumnya ekonomi yang membawa kesengsaraan
diartikan sebagai upaya memproduksi kepada manusia, terutama di negara-
barang lebih banyak tanpa memikirkan negara yang tertimpa perang. Untuk
yang terjadi pada produsen maupun mengatasi penderitaan tersebut, PBB
konsumennya. Tujuan utama mendirikan United Nations Relief and
pertumbuhan ekonomi adalah Rehabilitation Administrations (UNRA),
menaikkan pendapatan per kapita. dengan misi utama untuk merehabilitasi
Sedangkan perkembangan ekonomi dan merekonstruksi negara-negara yang
menyangkut pengembangan mengalami kehancuran di segala bidang
kemampuan manusia yang berkaitan akibat perang (United Nations, 2004 :
dengan peningkatan harapan hidup, 3).
bebas buta huruf, kesehatan dan
Dalam perkembangan selanjutnya,
pendidikan dalam masyarakat. Dengan
terjadi perubahan tujuan bantuan yang
demikian perkembangan selalu
semula hanya untuk negara-negara yang
berkenaan dengan peningkatan harkat
menderita karena perang menjadi juga
manusia shg mampu merasa berguna
bagi negara-negara yang sedang berkesinambungan. Agar usaha tersebut
berkembang. Dengan demikan lebih terarah, dibentuk Millenium
berdasarkan Resolusi Majelis Umum Development Goals (MDG's). Jaringan
PBB 52 (I) dan 58 (I), serta resolusi dan berbagai usaha koordinasi global
ECOSOC tahun 1947 yang dilanjutkan UNDP terus berupaya agar MDG's
dengan Resolusi Majelis Umum 200 sebagai sasaran pembangunan dapat
(III) tahun 1953 maka dibentuk United diwujudkan. MDG's merupakan
Nations Expanded Programme of paradigma pembangunan global yang
Technical Assistance. Pada tahun 1958, disepakati secara internasional dalam
The United Nations Special Fund Konferensi Tingkat Tinggi Millenium
dibentuk sebagai program PBB yang PBB September 2000. Majelis Umum
bertujuan untuk memberi bantuan kemudian melegalkannya ke dalam
khusus berupa modal bagi negara- Resolusi Majelis Umum Perserikatan
negara sedang berkembang. BangsaBangsa No. 55/2 tanggal 18
Berdasarkan Resolusi Majelis Umum September 2000 tentang Deklarasi
PBB no. 2029 (XX) tahun 1965 kedua Milenium Perserikatan
badan tersebut digabung menjadi satu
yang dikenal dengan UNDP.

Tujuan utamanya adalah


mengintegrasikan bantuan sumber dana 4. Kesimpulan

dan sumber daya, menghubungkan


negara-negara sedang berkembang Amartya Sen mengartikan pembangunan

dengan negara donor, memberikan sebagai development as freedom, oleh

advokasi dan rekomendasi kepada karena itu sudah sewajarnya bagi semua

negara-negara sedang berkembang kalangan yang dalam hal ini adalah

berkaitan dengan pembangunan, pemerintah, masyarakat dan sektor

terutama melalui kegiatan privat untuk merealisasikan prinsip

pemberantasan kemiskinan dan tersebut sesuai dengan tuntunan UNDP.

pemerataan hasil-hasil pembangunan. Dalam hal ini perlu adanya upaya untuk
memperbanyak pilihan yang berkualitas
Sebagai sebuah organisasi pembanguan
bagi masyarakat agar mampu
Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNDP
mengaktualisasikan dan merealisasikan
bekerja untuk mengatasi kemiskinan
haknya sebagai manusia. Kebutuhan
melalui pembangunan manusia secara
dasar lainnya yang sangat penting
menurut Sen, yang kemudian diadopsi Blackwell, 2000Nurani, Amarya Sen:
oleh UNDP sebagai Indeks Pembangunan sebagai Pembebasan,
Pembangunan Manusia adalah 2006.
pendidikan dan kesehatan. Selain kedua
hal tersebut, perlu juga meningkatkan Sen, Amartya, Poverty and Famines,
kekuatan daya beli masyarakat. Oxford: Oxford University Press ,
Indonesia sebagai negara sedang 1982----------------, Development as
berkembang selayaknya mengikuti Freedom, New York: Anchor Books,
pandangan Sen bahwa pembangunan 1999
yang ditujukan bagi usaha mereduksi
kemiskinan perlu menyadari bahwa Suwarno.(2009). Perlu Kebijakan
kebebasan merupakan tujuan dan Konkrit Untuk Percepatan Pencapaian
sekaligus instrumen pembangunan yang MDG's,
paling pokok. Rakyat sebagai subyek
yang membutuhkan bebas dari http://melampauipemilu.com/statement-
kemiskinan harus sepenuhnya infid-untukhari-anti-pemiskinan-
diikutsertakan dalam membangun sedunia-17-oktober- 2009/. Diakses 15
kebijakan dan Desember 2011.
mengimplementasikannya. Perhatian
terhadap otonomitas manusia Indonesia Todaro, Michael P. & Smith, Stephen
perlu mendapatkan porsi paling utama. C., Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga, Jakarta: Erlangga, 2004.
5. Daftar Pustaka

-----------------,Melawan
Alhumami, Amich. Menggugat Makna
G u r i t a Neoliberalisme, Jakarta:
Kemiskinan, Harian Kompas., 16
Erlangga, 2010
ktober 2009.

Tim Penyususun Laporan Tujuan


Haralambos, M (and) R.M. Heald,
Pembangunan Milenium (MD's)
Sociology: Themes and Perspectives,
Indonesia-Tahun 2007, Laporan
Slough: University Tutorial Press,
Perkembangan Pencapaian Millenium
1980.
Development Goals Indonesia, Jakarta:
Kementerian Negara Perencanaan
Lechner, Frank J. (et.all.ed.), The
Pebangunan Nasional, 2007, 11
Globalization: Reader , Berlin :
United Nations, A Study of the Capacity
of the United Nations Developmen
System,

Winarno, Budi, Isu-Isu Global


Kontemporer, Yogyakarta: CAPS,2011

Wiyta (2009), Pembangunan sebagai


Kebebasan.
http://bocahdoyanmakan.blogspot.co
m/2009/02/pembangunan-
sebagaikebebasan-pengantar.html].
Diakses 15 Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai