Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Posyandu di selenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan,
penyelenggaraan dan pemanfaatan memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk
partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi
balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk
membawa balita-balita mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh
kembang balita melalui berat badannya setiap bulan.
Posyandu di bentuk oleh masyarakat desa dengan tujuan untuk mendekatkan pelayaanan
kesehatan dasar terutama kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), imunisasi,
gizi dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Satu posyandu melayani balita
yang ada di wilayah desa. Secara kuantitas, perkembangan jumlah posyandu sangat
mengembirakan karena selalu diaktifkan pelayanan posyandu setip bulannya.
Menurut Depkes RI 2001 meningkatkan kualitas pelayanan posyandu merupakan tujuan
khusus dari realisasi posyandu yang salah satunya yaitu meningkatkan pendekatan dalam
pelayanan posyandu. Tujuan dari realisasi posyandu tersebut yaitu meningkatkan
kemampuan/pengetahuan dan keterampilan teknis serta dedikasi kader di posyandu,
memperluas system posyandu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan di hari
buka dan kunjungan rumah, menciptakan iklim kondusif untuk pelayanan kegiatan dengan
pemenuhan sarana dan prasarana kerja posyandu, meningkatkan peran serta masyarakat dan
kemitraan dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kegiatan posyandu dan memperkuat
dukungan pembinaan dan pendampingan teknis dari tenaga professional dan tokoh
masyarakat termasuk untuk lembaga swadaya masyarakat (LSM).

1.2 Tujuan Umum


Menurut tahun 2001 tujuan penyelenggaran posyandu adalah :
a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil, melahirkan,
nifas) AKI dan AKB masih cukup tinggi meskipun dari tahun ke tahun sudah dapat di
turunkan
b. Membudayakan NKKBS (Nama Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
c. Meningkatkan peran serta dan kemampun masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan keluarga berencana (KB) serta kegiatan lainnya yang menunjangkan untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
d. Posyandu berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera. Gerakan
ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
e. Menghimpun potensi msyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan
kesejahteraan ibu, bayi dan balita dan keluarga serta mempercepat penurunan aneka
kematian ibu, bayi dan balita.
1.3 Tujuan Khusus
a. Bagi Masyarakat
1. Memperoleh kemudahan untuk mendapat informasi dan pelayanan kesehatan bagi
anak balita dan ibu
2. Petumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk.
3. Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A
4. Ibu hamil terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambahan darah serta
imunisasi tetanus texoid (TT)
5. Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah
6. Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak
7. Apabila mendapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas menyusui dapat
segera di ketahui dan dirujuk ke pusksmas.
8. Dapat berbagai pengetahuan dan pengalaman tentang ibu dan anak balita
BAB II
INFORMASI DOKUMEN

1.1. Capaian Program


A. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatan pokok program gizi di Desa Pardomuan
- Penyuluhan gizi masyarakat
- Upaya peningkatan gizi keluarga
- Penanggulangan gizi buruk
- Penanggulangan gaky
- Penanggulangan anemia gizi
- Penanggulangan kurang vitamin A
- Asi eksekutif
a. Laporan Upaya Peningkatan Gizi Keluarga
Upaya peningkatan gizi keluarga dimulai dari kegiatan posyandu jumlah
posyandu aktif di wilayah Pardomuan sebanyak 1 KMS adalah suatu pencatatan lengkap
tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang
anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS
merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan. Sedangkan pada lingkungan
desa di bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
Pengertiannya S : jumlah balita yang ada di wilayah posyandu
K : jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS
D : jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini
N : jumlah balita yang naik berat badannya, pencatatan dan pelaporan
Data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan
penimbangan posyandu tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan kecenderungan
status gizi efektivitas kegiatan.
b. Penanggulangan Gaky
Penanggulangan gaky di wilayah Desa Pardomuan dilakukan dengan cara pemeriksaan
garam dan yodium dan palpasi gondok yang dilakukan disemua sekolah dasar yang
berada di wilayah Desa Pardomuan dengan target sesuai sekolah dasar kelas III Dan IV.
c. Penanggulangan Anemia Gizi
Pemberian vitamin A bulan februari/Agustus dalam program perbaikan gizi masyarakat.
Dikenal sebagai bulan pemberian vitamin A pada balita pada bulan Februari maupun
Agustus. Puskesmas akan melakukan pergerakan pada ibu-ibu yang mempunyai balita.
Untuk datang ke posyandu membawa anaknya untuk diberikan kapsul Vitamin A secara
gratis.
Diharapkan 100% dari seluruh anak balita mendapat Vitamin A 2 kali dalam
setahun. Semua balita mendapat kapsul Vitamin A guna mencegah balita kekurangan
Vitamin A.

Sasaran Dosis Refmenci


Bayi 6-11 bulan Kapsul biru 1X
Anak balita 12-59 bulan Kapsul merah 2X
Ibu nifas 0-42 hari Kapsul merah 2X

Anda mungkin juga menyukai