Posyandu di selenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatan memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan. Posyandu di bentuk oleh masyarakat desa dengan tujuan untuk mendekatkan pelayaanan kesehatan dasar terutama kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), imunisasi, gizi dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Satu posyandu melayani balita yang ada di wilayah desa. Secara kuantitas, perkembangan jumlah posyandu sangat mengembirakan karena selalu diaktifkan pelayanan posyandu setip bulannya. Menurut Depkes RI 2001 meningkatkan kualitas pelayanan posyandu merupakan tujuan khusus dari realisasi posyandu yang salah satunya yaitu meningkatkan pendekatan dalam pelayanan posyandu. Tujuan dari realisasi posyandu tersebut yaitu meningkatkan kemampuan/pengetahuan dan keterampilan teknis serta dedikasi kader di posyandu, memperluas system posyandu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan di hari buka dan kunjungan rumah, menciptakan iklim kondusif untuk pelayanan kegiatan dengan pemenuhan sarana dan prasarana kerja posyandu, meningkatkan peran serta masyarakat dan kemitraan dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kegiatan posyandu dan memperkuat dukungan pembinaan dan pendampingan teknis dari tenaga professional dan tokoh masyarakat termasuk untuk lembaga swadaya masyarakat (LSM).
1.2 Tujuan Umum
Menurut tahun 2001 tujuan penyelenggaran posyandu adalah : a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil, melahirkan, nifas) AKI dan AKB masih cukup tinggi meskipun dari tahun ke tahun sudah dapat di turunkan b. Membudayakan NKKBS (Nama Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). c. Meningkatkan peran serta dan kemampun masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan keluarga berencana (KB) serta kegiatan lainnya yang menunjangkan untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. d. Posyandu berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera. Gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. e. Menghimpun potensi msyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi dan balita dan keluarga serta mempercepat penurunan aneka kematian ibu, bayi dan balita. 1.3 Tujuan Khusus a. Bagi Masyarakat 1. Memperoleh kemudahan untuk mendapat informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu 2. Petumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk. 3. Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A 4. Ibu hamil terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambahan darah serta imunisasi tetanus texoid (TT) 5. Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah 6. Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak 7. Apabila mendapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas menyusui dapat segera di ketahui dan dirujuk ke pusksmas. 8. Dapat berbagai pengetahuan dan pengalaman tentang ibu dan anak balita BAB II INFORMASI DOKUMEN
1.1. Capaian Program
A. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan pokok program gizi di Desa Pardomuan - Penyuluhan gizi masyarakat - Upaya peningkatan gizi keluarga - Penanggulangan gizi buruk - Penanggulangan gaky - Penanggulangan anemia gizi - Penanggulangan kurang vitamin A - Asi eksekutif a. Laporan Upaya Peningkatan Gizi Keluarga Upaya peningkatan gizi keluarga dimulai dari kegiatan posyandu jumlah posyandu aktif di wilayah Pardomuan sebanyak 1 KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan. Sedangkan pada lingkungan desa di bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN. Pengertiannya S : jumlah balita yang ada di wilayah posyandu K : jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS D : jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini N : jumlah balita yang naik berat badannya, pencatatan dan pelaporan Data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan kecenderungan status gizi efektivitas kegiatan. b. Penanggulangan Gaky Penanggulangan gaky di wilayah Desa Pardomuan dilakukan dengan cara pemeriksaan garam dan yodium dan palpasi gondok yang dilakukan disemua sekolah dasar yang berada di wilayah Desa Pardomuan dengan target sesuai sekolah dasar kelas III Dan IV. c. Penanggulangan Anemia Gizi Pemberian vitamin A bulan februari/Agustus dalam program perbaikan gizi masyarakat. Dikenal sebagai bulan pemberian vitamin A pada balita pada bulan Februari maupun Agustus. Puskesmas akan melakukan pergerakan pada ibu-ibu yang mempunyai balita. Untuk datang ke posyandu membawa anaknya untuk diberikan kapsul Vitamin A secara gratis. Diharapkan 100% dari seluruh anak balita mendapat Vitamin A 2 kali dalam setahun. Semua balita mendapat kapsul Vitamin A guna mencegah balita kekurangan Vitamin A.
Sasaran Dosis Refmenci
Bayi 6-11 bulan Kapsul biru 1X Anak balita 12-59 bulan Kapsul merah 2X Ibu nifas 0-42 hari Kapsul merah 2X