Anda di halaman 1dari 6

Keterampilan ialah kemampuan individu menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk

menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah


Pada dasarnya tugas auditor adalah untuk menilai dan mengevaluasi operasi organisasi dengan
tujuan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dan mengurangi kesalahan.
Agar seluruh situasi yang ada di perusahaan dapat tergambar dengan baik,
beberapa keterampilan dan kompetensi inti wajib dimiliki oleh seorang auditor, di antaranya:
1. Keterampilan komunikasi, termasuk komunikasi lisan, penulisan laporan, dan
keterampilan presentasi
2. Keterampilan memecahkan masalah (mis., Pemikiran konseptual dan analitis)
3. Kemampuan untuk mempromosikan nilai audit internal di antara karyawan kunci
dalam organisasi
4. Mengikuti perkembangan perubahan peraturan dan standar industri
5. Keahlian atau keterampilan dalam audit, seperti standar audit internal dan standar
etika profesional.
6. Pengetahuan dalam manajemen risiko perusahaan (mis., Analisis risiko dan penilaian
kontrol)
Sumber: D&V dan Researchgate 
https://www.depokpos.com/2018/10/pengetahuan-keterampilan-dan-karakteristik-lain-yang-
harus-dimiliki-oleh-auditor-syariah/

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Seperti kita ketahui bersama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, begitu pesatnya
perkembangan teknologi yang berdampak langsung pada lingkungan kita di dalam kehidupan
pribadi maupun sosial bahkan di dunia kerja. Pengaruh perkembangan teknologi di dunia kerja
dapat kita saksikan secara kasat mata dengan banyak munculnya aplikasi-aplikasi yang bekerja
secara offline maupun online, yang diperuntukkan dihampir seluruh bidang kerja meliputi sosial,
ekonomi, hukum dan kemasyarakatan.

Jika dilihat dari sektor publik seperti Kementerian/Lembaga Negara tidak ada yang tidak
memiliki aplikasi dari tingkat penggunaan yang sederhana sampai dengan membutuhkan
keahlian khusus untuk menggunakan perangkat tersebut. aplikasi-apiklasi pengelolaan keuangan
dari Kementerian Keuangan, Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik dari Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, dan sebagainya.

Berdasarkan penjekasan diatas kita ketahui bersama, adanya perkembangan teknologi saat ini
menyebabkan akan terus menerus berkembangnya teknologi informasi yang kemudian akan
mempengaruhi setiap tahapan proses audit. Lantas, apakah anda percaya bahwa Auditor akan
mendapatkan keuntungan yang sangat besar, terutama dalam efisiensi dan efektivitas audit
apabila menggunakan teknologi informasi dalam pekerjaannya atau tidak?
AUDIT DAN TABK
Menurut Arens et al. (2014), audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan terkait dengan tingkat kesesuaian suatru informasi dengan
kriteria yang telah ditetapkan.

Audit merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengungkap adanya suatu
kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sehingga dapat mengungkap apa
akibat yang terjadi. Audit juga dapat mengungkapkan apa yang menjadi sebab ketidaksesuaian
antara kondisi dan kriteria tersebut.

Perkembangan sistem teknologi informasi di dunia perkantoran, melahirkan suatu teknik bantu
audit yang nantinya sangat diharapkan dapat memudahkan pekerjaan auditor yaitu Teknik Audit
Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CATTs). Bahkan
apabila dioptimalkan dapat mendukung pelaksanaan tugas Auditor dalam mendeteksi fraud.

TABK adalah penggunaan komputer dalam kegiatan pemeriksaan. TABK merupakan alat yang
membantu Auditor dalam mencapai tujuan pemeriksaan yang mengacu pada prosedur
pemeriksaan (audit) yang mengkhusukan untuk pengujian Data dan Perangkat Lunak.
TABK secara sederhana adalah penggunaan komputer dalam kegiatan audit yang berguna untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi data berbentuk elektronik untuk menjadi bukti audit. Untuk
dapat memperoleh dan mengevaluasi data dalam bentuk elektronik, seorang auditor harus
mengetahui teknik-teknik untuk mengakses dan menganalisa data elektronik yang disebut
dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer.
Penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dalam audit antara lain telah diatur
dalam Standar Profesional Akuntan Publik (IAPI, 2011), PSA No. 59 (SA Seksi 327) tentang
Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Dalam standar ini dijelaskan mengenai tipe dan
manfaat TABK, pertimbangan dalam menggunakan TABK, langkah-langkah dalam
menggunakan TABK, dokumentasi hasil pemeriksaan dengan TABK, dan penggunaan TABK
dalam lingkungan komputer bisnis kecil. Manfaat TABK (IAPI, 2011) adalah:
 Pengujian rincian transaksi dan saldo-seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk
menguji semua (suatu sampel) transaksi dalam file komputer;
 Prosedur review analitik-seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk
mengidentifikasi unsur atau fluktuasi yang tidak biasa;
 Pengujian pengendalian (test of control) atas pengendalian umum sistem informasi
komputer-seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan
program (program libraries);
 Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer -seperti,
penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah diprogram;
 Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda record-nya dan
berbeda formatnya;
 Mengelompokkan data berdasarkan kriteria tertentu;
 Mengorganisasi file, seperti menyortasi dan menggabungkan;
 Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran;
 Membuat persamaan dengan operasi rasional logika (contoh: AND; OR; =; < >; <; >; IF).
PERTIMBANGAN DALAM MENGGUNAKAN TABK
Pada waktu merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan suatu kombinasi semestinya
teknik audit secara manual dan TABK. Dalam menentukan apakah akan digunakan TABK,
faktor-faktor berikut ini harus dipertimbangkan:
1. Pengetahuan, keahlian, dan pengalaman komputer yang dimiliki oleh auditor.
2. Tersedianya proses bisnis entitas auditi berbasis elektronik;
3. Ketidakpraktisan apabila dilakukan pengujian manual;
4. Efektivitas anggaran dan efisiensi waktu;
5. Kendala pelaksanaan.
Sesuai SA seksi 335 (PSA No.57) tentang Auditing dalam Lingkungan Sistem Informasi
Komputer, pada paragraf 04 sampai dengan paragraf 06 menjelaskan tingkat keterampilan dan
kompetensi auditor yang harus dimiliki bila melaksanakan suatu audit dalam lingkungan sistem
informasi komputer dan memberikan panduan bila mendelegasikan pekerjaan kepada asisten
dengan keterampilan sistem informasi komputer atau bila menggunakan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh auditor independen lain atau tenaga ahli yang memiliki keahlian di bidang
sistem informasi komputer Secara khusus, auditor harus memiliki pengetahuan memadai untuk
merencanakan, melaksanakan, dan menggunakan hasil penggunaan TABK. Tingkat pengetahuan
yang harus dimiliki oleh auditor tergantung atas kompleksitas dan sifat TABK dan sistem
akuntansi entitas.

Oleh karena itu, auditor harus menyadari bahwa penggunaan TABK dalam keadaan tertentu
dapat mengharuskan dimilikinya jauh lebih banyak pengetahuan komputer dibandingkan dengan
yang dimilikinya dalam keadaan lain.
Auditor juga harus mempertimbangkan kesesuaian fasilitas komputer dan sistem proses bisnis
berbasis komputer yang diperlukan, untuk dijadikan pertimbangan Auditor merencanakan
penggunaan TABK atas entitas auditi, sehingga Auditor memiliki harapan yang masuk akal
TABK dapat digunakan dalam Audit.
Banyak sistem terkomputerisasi dalam melaksanakan tugas tertentu tidak menghasilkan bukti
yang dapat dilihat. Dalam keadaan ini, tidaklah praktis bagi auditor untuk melakukan pengujian
secara manual.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan TABK, antara lain:
 Audit sampling, komputer berperan dalam menghitung parameter sample, memilih
sample dan menilai hasil sample.
 Simulasi, komputer digunakan dalam menilai software yang dimiliki oleh klien.
 Pengumpulan data yang akan diuji
 Penelaahan analisis
 Penyusunan kertas kerja pemeriksaan
 Kalkulasi, pembandingan, dan manipulasi data.
 Kalkulasi telaah analisis
 Informasi proyek seperti anggaran dan pemonitoran waktu.
 Korespondensi audit standar
 Pemeriksaaan kelengkapan data, konsistensi, alokasi dan ketepatan.
 Pemeriksaan rumus proses bisnis
 Membandingkan integritas data
 Ikhtisar, sort, merge, split, ratio untuk analisis data
 Membandingkan data antar berbagai prosedur audit yang dilakukan.
Alat bantu yang penulis ketahui yang umum digunakan sebagai alat bantu TABK, antara lain:
1. Generalized Audit Software (ACL, IDEA, SAS, SESAM, Arbutus)
2. Spreadsheet Application (MS.Excell, Lotus-123, Quatro-Pro, OpenOffice)
3. Query and Reporting Application (MS.Query, Crisytal Report)
4. Database Management System (MS.Access, Visual FoxPro, Lotus Approach, SQL,
Oracle)
Efektivitas dan efisiensi prosedur audit dapat ditingkatkan melalui penggunaan TABK dalam
memperoleh dan mengevaluasi bukti audit, contohnya antara lain:
 Beberapa transaksi dapat diuji lebih efektif untuk tingkat biaya yang sama dengan
menggunakan komputer untuk memeriksa semua atau lebih banyak transaksi dibandingkan
dengan jika dilaksanakan secara manual;
 Dalam penerapan prosedur analitik, transaksi atau saldo akun dapat di -revi ew dan
dicetak laporannya untuk pos-pos yang tidak biasa dengan cara yang lebih efisien dengan
menggunakan komputer bila dibandingkan dengan cara manual;
 Penggunaan TABK dapat membuat prosedur pengujian substantif tambahan lebih efisien
daripada jika auditor meletakkan kepercayaan atas pengendalian dan pengujian pengendalian
yang bersangkutan
Masalah yang berhubungan dengan efisiensi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor meliputi:
1. Waktu untuk merencanakan, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi TABK;
2. Jam asisten dan review teknis;
3. Perancangan dan pencetakan formulir (seperti konfirmasi);
4. Pencatatan masukan ke dalam sistem komputer dan verifikasinya;
5. Waktu pemakaian komputer.
Disadur dari berbagai sumber:
 Standar Profesional Akuntan Publik (IAPI, 2011), PSA No. 59 (SA Seksi 327)
 https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/computer-assisted-audit-technique-caats/
 https://natawidnyana.files.wordpress.com/2008/11/psa-no-59-tabk.pdf
 http://www.akuntansipoliban.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=83:penerapan-teknik-audit-berbantuan-komputer-
tabk&catid=47:artikel&Itemid=106
 https://www.slideshare.net/CaturSetiawan/computer-assisted-audit-techniques-caats-
tabk
 Risky Muhayoca dan Nita Erika Ariani. (Usyiah, 2016). Pengaruh Teknik Audit
Berbantuan Komputer, Kompetensiauditor, Independensi, Dan Pengalaman Kerja
Terhadapkualitas Audit(Studi Pada Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh). Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)Vol.2, No.4, (2017)Halaman31-40
 https://itjen.dephub.go.id/wp-content/uploads/2018/02/continuous-auditing-di-ITJEN-
rev.pdf
Pentingnya Audit IT di Perusahaan
Saat ini perusahaan dan organisasi banyak menghabiskan dana untuk investasi
dibidang IT. Manfaat IT dalam peningkatan layanan dan proses kerja sebuah
organisasi sangat terasa.

Dengan investasi yang cukup besar organisasi perlu memastikan kehandalan dan
keamanan dari sistem IT yang akan digunakan. Sistem IT juga harus mampu
memenui kebutuhan proses kerja, mampu mengurangi resiko data di sabotasi,
kehilangan data, gangguan layanan dan manajemen yang buruk dari sistem IT.

Audit TI atau yang pernah disebut sebagai audit electronic data processing, computer


information system, dan IS, pada awalnya merupakan pelebaran dari audit konvensional.
Dulu, kebutuhan atas fungsi audit TI hanya berasal dari beberapa departemen.
Kemudian auditor sadar bahwa komputer telah mempengaruhi kinerja mereka
terkait fungsi utama. Perusahaan dan manajemen pemrosesan informasi pun
sadar bahwa komputer adalah jalan keluar terkait permasalahan sumber daya
untuk semakin bersaing dalam lingkungan bisnis bahkan antar departemen. Oleh
karenanya, muncullah urgensi untuk melakukan kontrol dan audit atas proses yang
berjalan. Saat itulah para profesional menyadari tentang kebutuhan audit TI. Audit
TI menjadi bagian integral dalam fungsi audit umum, sebab hal itu akan
menentukan kualitas dari informasi yang diproses oleh sistem komputer.

Pada mulanya, auditor dengan kemampuan audit TI dilihat sekadar sebagai staf
sumber daya teknologi biasa, bahkan sering dilihat hanya sebagai asisten teknikal.
Padahal dewasa ini, audit IT merupakan pekerjaan yang tindakan, tujuan, serta
kualitasnya telah diatur dalam standar global; ada aturan etiknya; dan tuntutan
profesional. Tentu saja hal ini memerlukan pengetahuan khusus dan kemampuan
praktis, yang sebelumnya juga didahului oleh persiapan secara intensif.

Dari penjelasan singkat ini, nampak jelas bahwa masih akan ada banyak tantangan
ke depan teruntuk audit TI. Setiap pihak harus bisa bekerja sama untuk mampu
mendesain, mengimplementasikan, serta mencapai tujuan-tujuan dasar yang
sudah umum dipahami.

Proses panjang ini tak ubahnya yang telah dijalankan oleh Divisi Consulting &
Training (CT) Gamatechno. Audit IT jadi salah satu layanan yang diberikan Divisi
Consulting & Training Gamatechno untuk mendukung proses implementasi
teknologi informasi yang efektif dan efisien.
KESIMPULAN
Hal yang perlu diperhatikan oleh auditor adalah saat suatu entitas banyak menggunakan data
secara elektronik, auditor harus mempunyai keyakinan atas validitas data yang ada.Auditor juga
harus fokus pada masalah keamanan dengan memeriksa dan mengidentifikasi sumber
data.Pengendalian internal untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan informasi juga harus
diperhatikan. Software audit umum merupakan suatu software yang digunakan untuk mengambil
dan menganalisa data. Software ini didesain untuk menyajikan audit dan analisis statistik yang
lebih spesifik. Software audit umum mensyaratkan pengujian keseluruhan data yang ada
sehingga auditor lebih memilih menggunakan prosedur audit manual dengan menggunakan
sampling atas transaksi keuangan daripada menguji keseluruhan data yang ada karena cara ini
lebih cepat dan lebih murah. Sistem pertukaran data elektronik menuntut auditor untuk
menggunakan prosedur audit yang tepat untuk memastikan kecukupan dan efektivitas
pengendalian internal klien mereka. Sistem juga membutuhkan kontrol yang memadai yang
dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan mengambil tindakan dengan segera karena
transaksi terjadi secara terus menerus.Pengamanan yang tepat sangat dibutuhkan dalam sistem
ini. Seiring dengan perkembangan teknologi yang berjalan dengan cepat, auditor harus terus
mengikuti perkembangan teknologi tersebut dan dampaknya pada sistem pengolahan data.
Auditor juga harus mampu menyusun prosedur audit yang sejalan dengan perkembangan
teknologi yang ada karena suatu saat transaksi akuntansi mungkin hanya akan disajikan dalam
bentuk elektronik tanpa dokumentasi dalam bentuk kertas. Penggunaan perdagangan secara
elektronik juga akan mengubah transaksi bisnis. Oleh karena itu, auditor mempunyai tantangan
lebih besar di masa depan berkaitan dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi informasi
sehingga auditor harus berpacu untuk meningkatkan integritasnya terutama berkaitan dengan
penggunaan teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai