SARIFUDIN
859134453
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama : SARIFUDIN
NIM/ID Lainnya : 859134453
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SD NEGERI RUNGGU
FOTO
Nama(Gelar) : ______________________________________
Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau
ada klaim atas karya saya ini.
SARIFUDIN
KEGIATAN PRAKTIKUM
4. Teori Dasar :
Gerak seimonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau
sentuhan.
Niktinasti merupakan gerak tidur pada tunbuhan yang disebabkan karena
keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun
majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai
daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion
K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan
tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia
corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.
5. Cara Kerja :
Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan Beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan
segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukutan sedang selanjutnya
Anda ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan scop atau alat
lainnya sehingga tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot
tanpa mengganggu bagian akarnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
4. Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja.
b. Niktinasti
1. Sediakan dua buah pot putri malu.
2. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
5. Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (
tidak menyentuh tanamannya ).
7. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot A.
8. Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada lembar
kerja.
6. Data Pengamatan :
Tabel Hasil Pengamatan Sesismonasti
Reaksi daun putri malu
No. Jenis sentuhan Keterangan
pada
daun putri malu
1. Halus Daun sedikit Akan cepat
mengatup/lambat membuka
kembali
2. Sedang Daun mengatup agak rapat 2-3 menit akan
membuka
kembali
3. Kasar Daun langsung mengatup 4-5menit akan
rapat membuka
kembali
7. Pembahasan :
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan
gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan
yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses
menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat
menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun
dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang
atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-
hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur
pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada
pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletak kan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap
selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
8. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan
yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik
pusat bumi disebut geotropisme negatif).
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Tahap Awal /
Pembukaan
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
Cara memasang kertas saring dalam botol selai
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan
Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Gambar Pertumbuhan Kecambah Panjang (mm)
Hari Ke
Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal Akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat Batang 2-3 mm 20 mm Biji Kacang terangkat
3 Terlihat Batang 5-10 mm 40 mm Terangkat Keatas
4 Terlihat Batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat Batang 25 mm 75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat Batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat Batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat Batang 37 mm 90 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat Batang 43 mm 129 mm Terangkat ke atas
10 Terlihat Batang 50 mm 135 mm Terangkat ke atas
11 Terlihat Batang semakin Panjang 70 mm 145 mm Terangkat ke atas
12 Terlihat Batang semakin Panjang 75 mm 155 mm Terangkat ke atas
13 Terlihat Batang semakin Panjang 80 mm 165 mm Terangkat ke atas
14 Terlihat Batang semakin Panjang 90 mm 180 mm Terangkat ke atas
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu
ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan
sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah
karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran
sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun,
diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu
udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang pertumbuhannya ke
atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Tahap Awal /
Pembukaan
Proses Kegiatan
Batang semakin panjang dan biji kacang merah
hampir mengeluarkan daun kecambah
Tahap Akhir
Laporan Praktikum
Ekosistem Darat
A. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
C. Dasar teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara
komponen biotik dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
D. Prosedur percobaan
Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar
jika perlu.
Mencatat data pada lembar kerja
Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
E. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Table 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem darat alami
No Kompomen Abiotik Kondisi/ Keadaan
1 Suhu 29°c
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur lembab
5 Air Sangat cukup
G. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
H. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Tahap Awal /
Pembukaan
Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK
A. JUDUL PERCOBAAN
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG
MERAH
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merrah
Konsentrasi
I G
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Proses Kegiatan
Tahap Akhir