Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

- CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP (GERAK PADA TUMBUHAN)


- PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAHLUK HIDUP
- EKO SISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

SARIFUDIN
859134453

UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO
Nama : SARIFUDIN
NIM/ID Lainnya : 859134453
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SD NEGERI RUNGGU

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : ______________________________________
Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : SARIFUDIN


NIM : 859134453
Program Studi : S1-PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau
ada klaim atas karya saya ini.

Bima,20 April 2021


Yang membuat pernyataan

SARIFUDIN
KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Judul Percobaan : Gerak pada Tumbuhan


2. Tujuan :
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti

3. Alat dan Bahan : Seismonasti dan Niktinasti


a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.

4. Teori Dasar :
 Gerak seimonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau
sentuhan.
 Niktinasti merupakan gerak tidur pada tunbuhan yang disebabkan karena
keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun
majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai
daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion
K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan
tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia
corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.

5. Cara Kerja :
Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan Beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan
segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukutan sedang selanjutnya
Anda ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan scop atau alat
lainnya sehingga tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot
tanpa mengganggu bagian akarnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
4. Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja.

b. Niktinasti
1. Sediakan dua buah pot putri malu.
2. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
5. Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (
tidak menyentuh tanamannya ).
7. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot A.
8. Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada lembar
kerja.
6. Data Pengamatan :
Tabel Hasil Pengamatan Sesismonasti
Reaksi daun putri malu
No. Jenis sentuhan Keterangan
pada
daun putri malu
1. Halus Daun sedikit Akan cepat
mengatup/lambat membuka
kembali
2. Sedang Daun mengatup agak rapat 2-3 menit akan
membuka
kembali
3. Kasar Daun langsung mengatup 4-5menit akan
rapat membuka
kembali

Hasil pengamatan Niktinasti


No. Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula-mula ½ jam
kemudian
1. Disimpan ditempat terang Daun terbuka Daun tetap
terbuka
2. Ditutup dengan penutup Daun terbuka Daun mengatup
yang kedap cahaya

Hasil Pengamatan geotropism negative


Pengamatan Hari ke-
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 3,7 Batang tumbuh tegak
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 Batang tumbuh membelok
mengikuti cahaya matahari
(menjauhi titik pusat
bumi)

7. Pembahasan :
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan
gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan
yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses
menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat
menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun
dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang
atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-
hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur
pada tumbuhan putri malu.

3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada
pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletak kan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap
selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
8. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan
yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik
pusat bumi disebut geotropisme negatif).

9. Jawaban dari Pertanyaan


1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-
daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali
jika matahari terbit.
2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Persiapan bahan praktek, pot dibagi menjadi 2


yaitu pot A dan B

Tahap Awal /
Pembukaan

Melakukan sentuhan pada tumbuhan putri malu

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

Keadaan putri malu setelah dilakukan sentuhan,


halus, sedang, dan kasar daun terbuka kembali
seperti sediakala
Laporan Praktikum
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. Alat dan Bahan


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
Cara memasang kertas saring dalam botol selai
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan

Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Gambar Pertumbuhan Kecambah Panjang (mm)
Hari Ke
Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal Akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat Batang 2-3 mm 20 mm Biji Kacang terangkat
3 Terlihat Batang 5-10 mm 40 mm Terangkat Keatas
4 Terlihat Batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat Batang 25 mm 75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat Batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat Batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat Batang 37 mm 90 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat Batang 43 mm 129 mm Terangkat ke atas
10 Terlihat Batang 50 mm 135 mm Terangkat ke atas
11 Terlihat Batang semakin Panjang 70 mm 145 mm Terangkat ke atas
12 Terlihat Batang semakin Panjang 75 mm 155 mm Terangkat ke atas
13 Terlihat Batang semakin Panjang 80 mm 165 mm Terangkat ke atas
14 Terlihat Batang semakin Panjang 90 mm 180 mm Terangkat ke atas

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu
ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan
sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah
karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran
sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun,
diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu
udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang 20
mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang pertumbuhannya ke
atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Persiapan biji kacang merah dimasukan dalam wadah

Tahap Awal /
Pembukaan

Proses pertumbuhan Batang dan biji terangkat

Proses Kegiatan
Batang semakin panjang dan biji kacang merah
hampir mengeluarkan daun kecambah

Tahap Akhir
Laporan Praktikum
Ekosistem Darat
A. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

B. Alat dan Bahan


Alat Tulis
Kaca pembesar
Barometer
Lingkungan sekitar

C. Dasar teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara
komponen biotik dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
D. Prosedur percobaan
Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar
jika perlu.
Mencatat data pada lembar kerja
Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

E. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Table 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem darat alami
No Kompomen Abiotik Kondisi/ Keadaan
1 Suhu 29°c
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur lembab
5 Air Sangat cukup

Table 2.2 Komponen biotik Ekosistem darat alami


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Rumput Burung Rayap
2 Pohon Mangga Semut rang-rang Cacing
3 Pegagan Katak Jamur
4 Pohon sengon Belalang Bakteri
5 pohon Jati Semut hitam Cacing

Table 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem darat buatan


No Kompomen Abiotik Kondisi/ Keadaan
1 Suhu 29°c
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur lembab
5 Air Sangat cukup

Table 2.2 Komponen biotik Ekosistem darat buatan


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Bunga Ayam Rayap
2 Rumput Teki Burung Cacing
3 Gulma Ulat Jamur
4 Pohon mangga Katak Bakteri
5 pohon pisang Tikus Cacing
F. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Cacing di lingkungan biotik
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah
populasi komponen biotiknya.
Ikan di lingkungan abiotik

G. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
H. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Keadaan ekosistem alami yang ada di


sekolah

Tahap Awal /
Pembukaan

Proses Kegiatan Ekosistem buatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK

A. JUDUL PERCOBAAN
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG
MERAH
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merrah

C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)


1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label
8. Air/ledeng/air PDAM
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.

D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)


Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa
berarti berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses
alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara,


tanah, logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah
penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis
yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan
kimia yang dapat memberikan dampak negatif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)


Cara kerja.
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%,
pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%,
pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan
larutan yang telah di beri label.
 Label 1 : 100%
 Label 2 : 50%
 Label 3 : 25%
 Label 4 : 12,5%
 Label 5 : 6,25%
 Label 6 : 3,10%
 Label kontrol ; air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
 Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.
Beri label 100%
 Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga
1000 mL. Beri label 50%
 Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL.
Beri label 25%
 Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000
mL. Beri label 12,50%
 Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga
1000 mL. beri label 6,25%
 Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga
1000 mL, beri tabel 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama
dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit
epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar
primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati
lingkaran primordial tetap tersisa
4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi
hingga penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2
tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di
bawah hingga menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang
merah lain di atas tabung kotrol
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak
berkurang tambah hingga penuh
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada
panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil
pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
IG = (rata-rata panjang akar kontrol-rata-rata panjang altar
konsentrasi x)/(rata-rata panjang akar kontrol) x 100%
10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah


No Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6, 25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)


Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akar bawang merah adalah 50%

H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)


Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan
sehari-hari adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler
dan aditif. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjenyakni surfaktan dan
builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung
terhadap manusia dan lingkungannya.

Percobaan inimenggunakan tanaman bawang merah karena bawang


merupakan salah satutanaman yang sangat mudah diamati tahapan
mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan
tahapan pembelahanselnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah
akar karena padaakar primordial merupakan meristem yang masih
berkembang dengan baik sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasideterjen
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawangmerah. Hal
ini dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutandeterjen:1.100%
memiliki IG = 12.50% memiliki IG =13.25% memiliki IG =14.12.5% memiliki
IG = 98,65%5.6.25% memiliki IG = 90,04%6.3.1% memiliki IG = 29,95%
Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen
00.20.40.60.811.20% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Konsentrasi
I G

Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merahdikarenakan


adanya surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di
permukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan
menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapatmenyebabkan
kematian. Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam
deterjen adalah phosphate.

Tetapi dalam jumlah yangterlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan


pengkayaan unsur hara(eutrofikasi) dalam air menurun.Pada hasil
pengamatan terlihat beberapa akar primordial tumbuhtidak optimal pada
konsentrasi 12,5%. 6,25% dan 3,10%. Hal inidikarenakan kelebihan dalam
penambahan larutan. Kekurangan dankelebihan air mengakibatkan tanaman
mengalami stress.

Perkembangantanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan


derajad stress air dan tanaman ini sangat peka terhadap stress air.Untuk
meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan
alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang
digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun
dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak
negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative
tersebut dapat disebut dengan pencemaran.

Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam


lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan
baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu
kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)


Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar
tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target.
Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan
berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)


Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


Kesulitan yang dialami yaitu, Peralatan praktek yang dibutuhkan tidak
tersedia di sekolah, sehingga kesulitan dalam membuat takaran pada larutan
deterjen

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Mempersiapkan larutan yang dibutuhkan


dan menandainya degan lebel
Memasukan bawang pada larutan deterjen
yang sudah di beri lebel sesuai takaran

Proses Kegiatan

Hasil dari proses yang dilakukan, yaitu


setiap bawang mengalami pertumbuhan
akar yang berbeda-beda

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai