Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI INSDUSTRI

GRICHARD SAPTA PARRANGAN

017820937

TUGAS II

1. Anda pasti pernah melihat pertunjukan lumba-lumba. Jika Anda perhatikan, setiap kali seekor
lumba-lumba berhasil melaksanakan suatu tugas, pemandu akan memberikan makanan kepada

m
lumba-lumba tersebut. Teori belajar apakah yang digunakan dan dapatkah Anda menjelaskan

er as
proses pembelajaran yang terjadi ? Berilah contoh tentang penerapan metode pembelajaran tsb

co
di dunia kerja !

eH w
o.
rs e
2. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam program pelatihan yang sasaran pembelajarannya
ou urc
berada di ranah kognitif ? demikian juga jika sasaran pembelajarannya bersifat afektif ? dan
sasarannya bersifat psikomotor ? Jelaskan jawaban Anda !
o
aC s

3. Bandingkan pendekatan past oriented appraisals dengan future oriented appraisals. Jelaskan
vi y re

jawaban Anda !
ed d

4. Apakah yang dimaksud dengan halo effect/errors, central tendency, serta liniency dan strictness
ar stu

effect/errors ? Jelaskan juga jawaban Anda !

JAWABAN
is

1. Proses pembelajaran kepada lumba-lumba tersebut merupakan proses pembelajaran REWARD


Th

dimana setiap hal yang di lakukan dengan baik dan benar mendapatkan hadiah berupa snack
(makanan) untuk lumba-lumba. Proses ini sering kita liat di dunia pekerjaan umumnya,
contohnya di kantor saya setiap karyawan akan mendapat reward tiap minggunya jika dalam
sh

tugas pekerjaan yang di lakukan memberikan kepuasan kepada konsumen diatas rata-rata
karyawan yang lain.

2. Metode – metode aspek kognitif yang bersifat afektif.

This study source was downloaded by 100000835580908 from CourseHero.com on 11-22-2021 10:34:22 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/29776345/TUGAS-2-PSIKOLOGI-INSDUSTRIdocx/
 Tingkat pengetahuan (Knowledge), pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu
mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta,
rumus, terminology strategi problem solving dan lain sebagainya.
 Tingkat pemahaman (Comprehension), pada tahap ini kategori pemahaman
dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah
diketahui dengan kata – kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan
menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata – kata
sendiri.
 Tingkat penerapan (Application), penerapan merupakan kemampuan untuk
menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang
baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari – hari.
 Tingkat analisis (Analysis), analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi,
memisahkan dan membedakan komponen – komponen atau elemen suatu fakta,
konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen
tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat ini peserta didik

m
diharapkan menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara

er as
membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah

co
dipelajari.

eH w
 Tingkat sintesis (Synthesis), sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam

o.
mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsure pengetahuan yang ada
rs e
sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
ou urc
 Tingkat evaluasi (Evaluation), evaluasi merupakan level tertinggi yang mengharapkan
peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan,
metode, produk, atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu.
o

Apabila melihat kenyataan yang ada dalam system pendidikan yang diselenggarakan,
aC s

pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, seperti
vi y re

pengetahuan, pemahaman dan sedikit penerapan. Sedangkan tingkat analisis, sintesis


dan evaluasi jarang sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kognitif diterapkan secara
merata dan terus – menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik.
ed d

3. Yang perlu diketahui bahwa tidak ada satupun metode yang benar-benar sempurna. Setiap
ar stu

metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Werther dan Davis (1996) membagi
metode-metode penilaian kinerja kedalam dua kelompok besar, yaitu metode penilaian yang
berorientasi ke masa lalu (Past oriented appraisal method) dan yang berorientasi pada masa
is

depan (Future oriented appraisal method). Pendekatan yang berorientasi ke masa lalu memiliki
keuntungan dalam menilai kinerja pada masa lalu dan karyawan dapat memperoleh umpan balik
Th

yang dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan kinerjanya. Kelemahannya adalah


kinerja yang sudah terjadi di masa lalu tidak dapat diubah lagi.
sh

Metode-metode yang berorientasi pada masa lalu adalah sebagai berikut:

 Skala Pemeringkatan (Rating scale). Merupakan cara yang paling lama dan yang paling
banyak digunakan. Metode ini diterapkan dengan menyediakan evaluasi subyektif bagi
kinerja individu dalam bentuk skala rendah ke tinggi atau sebaliknya.

This study source was downloaded by 100000835580908 from CourseHero.com on 11-22-2021 10:34:22 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/29776345/TUGAS-2-PSIKOLOGI-INSDUSTRIdocx/
 Daftar periksa (Checklist). Metode ini menghendaki penilai untuk menyeleksi pernyataan
yang menggambarkan kinerja dan karakteristik karyawan.
 Metode penilaian terbatas (Forced choice method). Metode ini menghendaki penilai
untuk memilih sata dan pernyataan yang paling sesuai dengan karyawan yang sedang
dinilai.
 Metode kejadian kritis (Critical incident method). Metode ini menghendaki penilai untuk
mencatat pertanyaan yang menggambarkan perilaku baik buruknya karyawan
dihubungkan dengan kinerja mereka.
 Pencatatan kecakapan (Accoplishment record). Penilaian metode dilakukan dengan
memperhatikan ketatan tentang kecakapan kerja karyawan yang terkait dengan aktivitas
kerjanya.
 Skala peringkat berdasarkan perilaku kerja (Behaviourally anchored rating scale/BARS).
Merupakan penerapan beberapa metode penilaian secara bertahap untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi pekerjaan tertentu, dihubungkan dengan perilaku
individu.

m
 Metode pengulasan kembali dan informasi lapangan (Field review method). Metode ini

er as
memberikan standarisasi yang lebih besar dalam hal pengulasan kembali (review).

co
Dalam metode ini, pakar sumberdaya manusia turun ke lapangan mendampingi para

eH w
penilai dan mencari informasi tentang kinerja karyawan pada penilai terkait.

o.
 Tes kinerja dan observasi (Performance test and evaluation). Metode ini diterapkan bila
rs e
jumlah pekerjaan terbatas dan dilakukan berdasankan tes pengetahuan dan
ou urc
keterampilan.
 Pendekatan evaluasi komparatif (Comparative evaluation approaches). Merupakan
kumpulan dan metode-metode berbeda yang membandingkan kinerja karyawan secara
o

berpasangan dengan karyawan lainnya.


aC s
vi y re

Kelompok besar kedua dalam penilaian kinerja adalah metode yang berorientasi pada masa
depan. Pendekatan ini terfokus pada kinerja masa depan dengan mengevaluasi potensi
karyawan atau mempersiapkan tujuan kinerja masa depan. Ada empat metode yang sering
digunakan yaitu:
ed d

 Penilaian diri sendiri (Self appraisal). Karyawan melakukan penilaian terhadap dirinya
ar stu

sendiri dimana tujuan yang hendak dicapai adalah pengembangan diri.


 Manajemen berorientasi pada sasaran (Management by objective). erupakan proses
penilaian yang melibatkan karyawan dan pimpinan untuk bersama-sama menentukan
is

sasaran yang bisa dipakai sebagai pedoman dalam penilaian tersebut.


 Penilaian psikologis (Psychological appraisal). Penilaian ini biasanya dilakukan dengan
Th

wawancara mendalam (in depth interviews), tes psikologi, diskusi dengan penilai dan
pengulasan kembali terhadap evaluasi yang lain oleh psikologi industri. Lalu psikolog
akan mencatat penilaian tentang kepandaian, emosi, motivasi dan karakteristik-
sh

karaktenistik kerja yang terkait dan merupakan potensi individu dan dapat memprediksi
kinerja di masa depan.
 Penilaian pusat (Assessment centers). Metode ini tidak mendasarkan pada penilaian satu
psikologi saja, melainkan dengan format penilaian standarisasi yang dilaksanakan dalam
berbagai tipe dan banyak penilaian

This study source was downloaded by 100000835580908 from CourseHero.com on 11-22-2021 10:34:22 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/29776345/TUGAS-2-PSIKOLOGI-INSDUSTRIdocx/
4. Masalah-masalah potensial yang pada
dasarnya bersumber dari kesalahan yang bersifat manusiawi (human
error) antara lain:
 Hallo Effect
Kesalahan akibat pengaruh aspek tertentu dalam prestasi kerja
terhadap aspek lain yang berhubungan.
 Error Of Central Tendency
Kesalahan yang diakibatkan kecenderungan untuk melakukan
penilaian terhadap setiap orang secara rata-rata (sedang).
 Leniency Bias
Kesalahan yang diakibatkan kecenderungan untuk melakukan
penilaian yang lebih tinggi dari kenyataan.
 Strictness Bias
Kesalahan yang diakibatkan kecenderungan untuk melakukan

m
er as
penilaian yang lebih rendah dari kenyataan.
 Cross-Cultural Biases

co
eH w
Kesalahan yang diakibatkan oleh perbedaan nilai dan budaya
antara penilai dengan karyawan yang dinilai.

o.
 Personal Prejudice
rs e
Kesalahan yang diakibatkan pengaruh perasaan seorang penilai
ou urc
dalam memandang karyawan yang dinilai, seperti perasaan suka
- tidak suka.
 Recency Effect
o

Kesalahan yang diakibatkan pengaruh kuat dari kejadiankejadian


aC s

yang baru saja terjadi.


vi y re
ed d

TERIMA KASIH
ar stu
is
Th
sh

This study source was downloaded by 100000835580908 from CourseHero.com on 11-22-2021 10:34:22 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/29776345/TUGAS-2-PSIKOLOGI-INSDUSTRIdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai