Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN SOSIOLOGI

XI IPS 2 (04) Amaranggana Kamila S

Struktur Sosial
Individu-individu dalam masyarakat berbeda satu sama lain baik itu
ras, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, maupun pekerjaan. Diferensiasi sosial
menjadi proses di mana kelompok-kelompok sosial terpisah satu sama lain dengan
kegiatan, peran, identitas, dan simbol tertentu.
Hakikat dan Ciri Struktur Sosial
Para ahli sosiologi memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam mendefinisikan
struktur sosial. George C. Homans mengaitkan struktur sosial dengan perilaku sosial
elementer dalam kehidupan sehari-hari. Se lcott Parsons berpendapat bahwa struktur
sosial adalah ke nusia. berbeda dengan ketiga ahli tersebut, William Kornblum
menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan kelompok
perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antari dan antarkelompok dalam
masyarakat.
Soerjono Soekanto melihat struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik
antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial. Sementara itu, Abdul Syani
melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Status dan peranan itu menunjuk pada suatu keteraturan perilaku yang dapat
membentuk suatu masyarakat. Tatanan-tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat
merupakan jaringandari unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kelompok sosial,
kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang. Dengan
demikian, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial,
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.
1. Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang
dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas
pada kegiatan yang mungkin dilakukan oleh organisasi dalam masyarakat.
Konsep sosial diterapkan pada kegiatan setiap totalitas seperti lembaga-lembaga,
kelompok, dan proses sosial.
2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antarindividu pada saat
tertentu. Dalam sistem sosial, struktur sosial cenderung bersifat statis. Struktur
sosial merupakan kerangka acuan yang utama dalam setiap studi tentang
keteraturan hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat.
3. Struktur sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat. Dengan
demikian, struktur sosial dapat dipandang sebagai suatu hal yang ada pada setiap
terjadinya hubungan sosial antarmanusia dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal
ini, hubungan sosial tersebut meliputi perilaku, perasaan, kepercayaan, serta
unsur-unsur kebudayaan lainnya.
4. Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki
kerangka yang membentuk suatu tatanan.
5. Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkemb syarakat yang
mengandung dua pengertian. Pertama, di dalam struktur sosial terdapat peranan
yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan. Kedua, dalam
setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian di mana
terjadi stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan
sebelum kemudian «terancam» oleh proses ketidakpuasan dalam tubuh
masyarakat.
Dalam struktur sosial, dikenal dua konsep penting, yaitu status dan peran . Menurut
Soerjono Soekanto, status dan peran mempunyai arti penting dalam pola hubungan
timbal balik individu dan masyarakat. Dengan status tertentu, seseorang memiliki
sekumpulan hak dan kewajiban yang mengarahkan perilakunya agar sesuai dengan
pola hubungan atau norma yang ditentukan dari status tersebut.
Robert K. Merton berpendapat bahwa dalam struktur sosial terdapat beberapa peran
yang terkait. la menyebutkan hal itu sebagai perangkat peran.
Fungsi dan Bentuk Struktur Sosial
Dalam sebuah struktur sosial, umumnya terdapat perilaku sosial yang cenderung
tetap dan teratur. Perilaku tersebut dapat menjadi pembatas perilaku individu dan
kelompok. Mayor Polak menyatakan bahwa struktur sosial dapat berfungsis pengawas
sosial, yakni sebagai penekan kemungkinan pelanggaran terhadap norma, nilai, dan
peraturan kelompok atau masyarakat. Struktur sosial juga dapat berfungsi sebagai
dasar untuk menanamkan disiplin sosial kelompok atau masyarakat. Dalam proses itu,
individu atau kelompok akan mendapat pengetahuan dan kesadaran tentang sikap,
kebiasaan, dan kepercayaan kelompok atau masyarakatnya.
Peter M. Blau membagi bentuk struktur sosial menjadi dua tipe, yakni intersected
social structure dan consolidated social structure.
1. Sebuah struktur sosial dikatakan intersected jika keanggotaan dalam
kelompok-kelompok sosial yang ada bersifat menyilang. Artinya, keanggotaan
dalam kelompok sosial tersebut memiliki latar belakang ras, suku bangsa, ataupun
agama yang berbeda-beda. Contohnya, masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, dan agama yang
berbeda-beda.
2. Sebuah struktur sosial dikatakan consolidated bila terjadi tumpang tindih
parameter (tolok ukur) & menyebabkan penguatan identitas keanggotaan pada
sebuah grup sosial. Dalam proses tersebut, grup sosial berkembang sebagai wadah
bagi individu-individu yg mempunyai latar belakang ras, suku, kebiasaan, &
agama yg sama.
3. Menurut Nashikun, Anda bisa melihat struktur sosial dalam konteks
Indonesia Horisontal dan vertikal. Struktur sosial ditandai secara horizontal
Dengan adanya kesatuan-kesatuan sosial karena perbedaan suku dan agama Dan
adat. Secara vertikal, struktur sosial dibentuk oleh kesatuan Hal ini didasarkan
pada perbedaan kelas sosial. Banyak referensi Horizontal disebut diferensiasi
sosial, dan struktur sosialnya adalah Vertikal disebut stratifikasi sosial.

Anda mungkin juga menyukai