Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KEPEKAAN INDERA PENDENGARAN MANUSIA

Nama NIM

Siti Nur Janah 857731985

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

I. JUDUL PERCOBAAN

II. TUJUAN PERCOBAAN

III. ALAT DAN BAHAN

IV. LANDASAN TEORI

V. PROSEDUR PERCOBAAN

VI. HASIL PENGAMATAN

VII. PEMBAHASAN

VIII. KESIMPULAN

IX. DAFTAR PUSTAKA

X. LINK VIDEO

XI. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KEPEKAAN INDERA PENDENGARAN MANUSIA

A. JUDUL PERCOBAAN
Hasil Pratikum Kepekaan Indera Pendengaran Manusia

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi Kepekaan Indera Pendengaran Manusia

C. ALAT DAN BAHAN


1. Dua sendok makan
2. Dua mangkok
3. Sapu tangan dan kapas
4. Meteran
5. Spidol

D. LANDASAN TEORI
Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau gelombang udara
kemudian gelombang mekanik ini diumabh menjadi impuls dan di teruskan ke
korteks pendengaran melalui saraf pendengaran (Steve Parker, 2002). Telinga
manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar (outer ear), telinga tengah
(middle ear), dan yang terakhir telinga bagian dalam (inner ear). Perhatikan
ilustrasi anatomi telinga berdasarkan tiga bagiannya berikut ini :
1. Telinga luar (outer ear)
Struktur telinga ini terbentuk dari auricula (daun telinga) dan kanal
pendengaran eksternal (liang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk oleh
tulang rawan elastis yang melekat erat pada kulit yang miring. Ini berfungsi
untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. Auricula membentuk
cekungan yang disebut concha dan bagian pinggirannya dinamakan
heliks.Liang telinga (ear canal) dibentuk oleh tulang rawan dan tulang
temporal. Ukurannya sekitar 4 cm dari tragus ke membran timpani (tympanic
membrane) yang juga disebut sebagai gendang telinga dan melengkung
membentuk huruf S. Lengkungan tersebut berguna untuk mencegah benda
asing mencapai membran timpani. Terdapat kondil mandibula di struktur
depan tulang liang telinga dan sel udara mastoid di bagian ujungnya.
Bagian-bagian telinga luar antara lain :
- Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas
terlihat dari luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang
berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki
struktur yang lentur dan elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan
- Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi
saluran masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di
bagian dalam
- Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima
gelombang suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga
akan diteruskan menuju tualng-tulang pendengaran
2. Telinga tengah (middle ear)
Fungsi telinga bagian ini adalah menghantarkan suara yang telah dikumpulkan
auricula ke telinga dalam. Bagian telinga ini memanjang dari rongga ke
membran timpani, ke jendela oval yang terdiri dari tulang malleus, incus, dan
stapes dan banyak dinding yang rumit.
Bagian-bagian telinga tengah antara lain :
- Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang
berbentuk seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang
dating
- Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari
tulang martil
- Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga
tengah. Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok
untuk menghantarkan dan memperkuat getaran suara yang dating.
3. Telinga bagian dalam (inner ear)
Struktur telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu
keseimbangan dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini
terbentuk dari labirin osseus, yaitu rangkaian tulang temporal dan labirin
membran (kantung dan saluran membran).
Bagian-bagian telinga dalam antara lain :
- Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea.
Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan
meneruskannya menuju koklea
- Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di
telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran
vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang
dipisahkan oleh diktus koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran
vestibuler dan timpanik berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus koklea
berisi cairan endolimfa
- Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel
reseptor telinga yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi
impuls listrik untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki
rambut yang menjulur ke dalam duktus koklea. Rambut tersebut beraut ke
membran tektorial yang menggantung di atas ogan corti
- Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari
getaran suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan
menghilang
- Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian
sakulus dan utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh
- Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah
lingkaran yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam
mengatur keseimbangan tubuh
- Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga
dalam dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan
udara di dalam telinga dengan atmosfer
Sedangkan setiap hari manusia mendengarkan bermacam-macam
suara, tetapi tidak semua suara dapat didengar. Telinga manusia hanya mampu
mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20-20.000 getaran per detik
(Hertz/Hz). Kemampuan setiap orang untuk mendengar bunyi tidak sama.
Bahkan kemampuan telinga kanan dan telinga kiri kadang-kadang tidak sama.
Keras lemahnya bunyi bergantung pada banyaknya sel penerima mengirim
impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor
yang bergerak.
Jadi bisa disimpulkan Bunyi merupakan energi dari gelombang
longitudinal yang dihasilkan dari getaran suatu benda. Bunyi dapat terdengar
karena merambat melalui berbagai medium sehingga sampai ke telinga kita.
Medium-medium perambatan bunyi meliputi zat padat, zat cair, dan gas.
Berdasarkan frekuensinya, klasifikasi bunyi terdiri meliputi :
a. Infrasonik adalah gelombang bunyi dengan frekuensi getaran < 20 Hz.
Bunyi ini tidak dapat didengar oleh manusia dan hanya mampu didengar
oleh beberapa hewan tertentu, seperti badak dan gajah
b. Audiosonik gelombang bunyi dengan frekuensi getaran diantara 20 Hz
sampai dengan 20.000 Hz. Tak seperti infrasonik, gelombang audiosonik
dapat didengar oleh telinga manusia. Gelombang ini dapat dihasilkan dari
alat musik, percakapan manusia, tumbukan antar benda dan semua benda
yang bergetar yang mampu didengar oleh telinga manusia.
c. Ultrasonik adalah gelombang dengan frekuensi tinggi, yaitu di atas 20.000
Hz. Gelombang ini dapat menembus ke dalam sebagian besar material.
Gelombang ultrasonik tidak mampu didengar oleh manusia dan hanya
beberapa jenis hewan saja yang mampu menggunakan gelombang jenis ini
dalam kehidupannya. Sebagai contoh lumba-lumba dan kelelawar.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tutuplah matamu dengan sapu tangan
2. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok.
Tentukan jarak antar temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang
memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama 1 meter, kemudian 2
meter dan seterusnya.
3. Setelah siap, anda akan ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang
memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian.
Dapatkah anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah anda mendengar
dengan lebih naik?
4. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar
dengan baik?
Teori Dasar :
Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar
telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian
dalam.
Telinga manusia adalah detektor atau pengenal bunyi yang sangat peka,   
mampu mendengar bunyi dalam selang intensitas yang sangat lebar. Telinga
manusia dapat mendengar bunyi mulai dari intensitas 10  Wm  (intensitas
bunyi ) sampai 1 Wm atau dalam rentang 10  Wm  . Kita harus menjaga
telinga dengan baik dan menghindarkan untuk mendengar bunyi berintensitas
tinggi dalam jangka waktu yang lama. Intensitas bunyi di bawah 10  Wm
tidak terdengar sedang di atas 1 Wm  akan terasa sakit di telinga. Intensitas
bunyi terkecil yang masih dapat didengar oleh manusia yaitu 10  Wm
dinamakan intensitas ambang pendengaran. Intensitas bunyi terbesar yang
masih dapat didengar oleh telinga manusia tanpa rasa sakit  adalah 1 Wm 
dinamakan intensitas ambang perasaan
5. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan sepserti yang
anda lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda
6. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam tabel

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel kepekaan indera pendengar manusia
Jarak Telinga Telinga setelah di tutup kapas
Telinga kiri Telinga kanan
No sebelum di Keterangan
tutup
1 1 Meter Terdengar Terdengar Terdengar jelas Telinga kanan
keras sekali jelas mendengar
lebih baik dari
2 3 Meter Terdengar Terdengar Terdengar jelas
pada telingan
keras agak jelas
kiri
3 6 Meter Terdengar Terdengar Terdengar masih
kurang agak jelas jelas
keras
4 9 Meter Terdengar Terdengar Terdengar masih
lirih kurang jelas jelas
5 dst Terdengar Terdengar Terdengar kurang
makin lirih kurang jelas jelas
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama ?
Jawab :
kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama karena
kondisi alat pendengaran orang berbeda. telinga luar beda lebarnya, telinga yang
lebar cenderung lebih peka terhadap suara yang dibagian dalam juga ketebalan
gendang telinga dan kepekaan terhadap getaran.

H. PEMBAHASAN
Dari percobaan dan pengamatan di atas menunjukkan bahwa kemampuan
untuk mendengar antara telinga kanan dengan telinga kiri terdapat perbedaan
atau ketidaksamaan. Dengan mata tertutup, pada jarak satu meter antara telinga
kanan dengan telinga kiri masih terdapat kesamaan dapat mendengar jelas. Akan
tetapi pada jarak tiga meter sampai dengan sembilan meter, terdapat perbedaan
yang mana telinga kanan masih mampu mendengar suara/bunyi dengan jelas.
Berbeda dengan telinga kiri pada jarak tersebut, suara/bunyi terdengar kurang
jelas/samar. Begitu pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka
bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata
ditutup dengan sapu tangan
Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi
masih dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika
telinga kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang
dihasilkan dari kejauhan terdengar samar-samar. Dengan demikian menunjukkan
bahwa telinga kanan memiliki kepekaan terhadap rangsang atau kemampuan
mendengar lebih baik, jika dibandingkan dengan telinga kiri.
Sehingga jika salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup
mengunakan sapu tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk
berjalan satu meter, tiga meter, enam meter, sembilan meter, dan dua belas meter
dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang
memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran
sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel diatas.
Dari percobaan di atas dapat dinyatakan bahwa dengan mata tertutup, kita
masih dapat mendengar bunyi dengan jelas pada jarak satu meter, tiga meter,
bahkan sampai dua belas meter karena bunyi merambat melalui udara. Begitu
pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka bunyi/suara masih
bisa terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup dengan sapu
tangan. Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas,
suara/bunyi masih dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan
dibandingkan jika telinga kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan
kapas, bunyi yang dihasilkan dari kejauhan terdengar samar-samar.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat
mendengar bunyi pada jarak satu meter, tiga meter, bahkan sampai sembilan
meter karena bunyi merambat melalui udara.Kemampuan mendengar pada setiap
orang tidak sama/berbeda. Begitu juga, kepekaan antara telinga kanan dengan
telinga kiri terhadap rangsang berupa bunyi/suara terdapat perbedaanatau
ketidaksamaan. Kuat lemahnya bunyi juga tergantung pada banyaknya sel
penerima yang mengirim impuls ke otak. Jadi keras lemahnya bunyi tergantung
pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat
gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Pratikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Parker, Steve. (2002). Indera. PT. Mandira Jaya Abadi, Semarang.
Halliday, dkk.2001. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Haslam, Andrew, (1997). Tubuh. Alih bahasa esther S. Mandjani Quality Press, PO.
BOX 331, CPA 15418, Jakarta

K. LINK VIDEO : https://youtu.be/2e6uvIQHsD8

L. FOTO / VIDEO PRAKTIKUM


Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video
Persiapan awal menyiapkan
beberapa bahan dan alat yang
akan di uji coba pada patikum
percobaan kepekaan indera
pendengar manusia

Deskripsi foto/video

Foto disamping merupakan


proses kegiatan

Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video

Hasil dari praktikum percobaan


kepekaan indera pendengar
manusia

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai