Anda di halaman 1dari 4

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan

barang dan jasa. Makhluk hidup yang dipakai dalam bioteknologi disebut sebagai agen bioteknologi.
Agen disini ga kaya FBI atau CIA ya. Tapi berupa mikroorganisme yang udah baik banget mau membantu
bioteknologi.

Mikroorganisme yang digunakan dalam bioteknologi bisa dalam keadaan utuh atau hanya sebagian.
Maksudnya gimana tuh? Maksudnya, kalau dalam keadaan utuh artinya mikroorganisme langsung
dipakai secara utuh untuk menghasilkan produk atau jasa bioteknologi. Misalnya, kalau mau bikin nata
de coco maka bisa langsung menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum. Contoh lainnya kacang kedelai
yang langsung ditambahkan jamur Rhizopus oryzae untuk membuat tempe. Terus, agen bioteknologi
sebagian yang kaya gimana? Artinya, makhluk hidup yang digunakan adalah sebagian dari makhluk
hidup itu, misal hanya diambil enzim atau DNA-nya.

Di dalam upaya pemenuhan kebutuhan tesebut para ilmuwan mengembangkan bioteknologi modern.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa genetik.

Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara
membuat DNA baru.

Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah
satu produk hasil rekayasa genetik adalah dengan membuat organisme transgenik.

Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun pola gen sedemikian
rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan.

Teknik ini dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu
organisme ke organisme lain.

Pengaturan pola genetik ini melibatkan penggunaan gen organisme lain yang disisipkan ke pita

DNA organisme tertentu.

Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan istilah
organisme transgenik.

Tumbuhan, hewan, dan bakteri transgenik tidak hanya digunakan untuk keperluan penelitian namun
juga untuk memenuhi kebutuhan di bidang medis dan pertanian.

1. Tanaman Transgenik

Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan informasi genetik dalam
tubuhnya.
Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil
panen dapat melimpah.

Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan
tersebut.

Pada tahun 2003 sekitar 67.7 juta hektar yang ditanami oleh 7 juta petani di 18 negara mulai menanam
jenis tanaman transgenik.

Jenis tanaman yang ditanam antara lain kacang kedelai dan tanaman kapuk yang memiliki ketahanan
terhadap herbisida dan insektisida.

Teknik rekayasa genetika dilakukan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut.

Penyiapan fragmen DNA yang akan disisipkan pada DNA tanaman tertentu.

Penyiapan vektor (perantara) baik plasmid atau menggunakan virus.Potongan DNA yang akan disisipkan
tersebut digabung (rekombinasi) dengan vektor.

DNA gabungan akan di sisipkan pada sel-sel tanaman.

Tanaman akan tumbuh menjadi tanaman dengan sifat baru, sesuai dengan DNA yang disisipkan.

Melalui transgenik juga dapat dikembangkan kacang tanah dan kacang kedelai yang tidak akan
menimbulkan reaksi alergi bagi yang mengkonsumsi. Hasil produksi tanaman transgenik yang lolos uji
lapangan dapat dipasarkan secara bebas. Peneliti melakukan modifikasi genetik untuk memproduksi dan
mengakumulasikan provitamin A atau beta karoten, selanjutnya oleh tubuh manusia provitamin A atau
beta karoten akan diubah menjadi vitamin A.

2. Hewan Transgenik

Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan transgenik
merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan
tertentu dan cara penanggulangannya.

Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk

menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar
dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.

Industri susu juga merupakan target untuk peningkatan transgenik. Peneliti telah menggunakan
transgenik untuk meningkatkan produksi susu, dengan membuat susu kaya protein, rendah lemak, dan
memproduksi susu yang lebih baik dan cocok untuk dikonsumsi anak manusia.

Peningkatan penting yang lain adalah mengurangi penyakit yang menyerang hewan ternak. Peneliti
melakukan rekayasa genetik pada hewan ternak, sehingga mampu mengembangkan hewan ternak yang
tahan pada penyakit.
Selain pengembangan di bidang pangan, sekarang ini sedang dikembangkan organisme transgenik yang
dapat dijadikan sumber pembuatan organ yang dapat digunakan sebagai organ dalam proses
transplantasi.

Dari semua keunggulan yang dimiliki oleh hewan atau tumbuhan transgenik, setiap orang memiliki
kebebasan dalam memilih untuk mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi bahan makanan transgenik.

Oleh karena itu, pada setiap produk transgenik yang beredar di pasaran tetap diberi label khusus yang
menandakan bahan pangan transgenik.

Produk transgenik juga banyak bermanfaat untuk bidang medis. Salah satu contohnya pemanfaatan
organisme transgenik di bidang medis adalah pembuatan hormon insulin melalui bakteri.

Istilah bioteknologi pertama kali digunakan oleh insinyur dari Hungaria, Karl Ereky, pada tahun 1919.
Bioteknologi adalah gabungan dua kata yakni biologi dan teknologi, sehingga dapat kita artikan sebagai
ilmu dan teknologi terapan yang memanfaatkan makhluk hidup untuk memproduksi barang atau jasa
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Dengan melakukan penelitian terhadap berbagai jenis mikroorganisme dan makroorganisme yang
menjadi sumber daya alam di bumi ini, kita dapat meningkatkan potensi pemanfaatan makhluk hidup
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Untuk itu, kita mempelajari berbagai cabang ilmu biologi,
baik dasar maupun terapan, seperti biologi sel, biologi molekuler, mikrobiologi, dan rekayasa genetika.

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Peradaban manusia sudah mengenal bioteknologi sejak ribuan tahun yang lalu. Sejarah mencatat
bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik bioteknologi konvensional berupa
pengembangbiakan ternak dengan metode selektif artifisial pada tahun 8000 SM. Bangsa Tionghoa juga
telah membuat produk fermentasi susu seperti yoghurt dan keju sejak tahun 4000 SM. Perkembangan
bioteknologi semakin bergerak maju berkat jasa Bapak Genetika, Gregor Mendel. Ia mencetuskan
hukum-hukum pewarisan sifat, yang menginspirasi peneliti lain untuk melakukan penelitian di bidang
genetika.

Pada akhir 1960-an, ilmuwan Stewart Linn dan Werner Arber berhasil mengisolasi enzim yang berperan
dalam menghambat pertumbuhan bakteriofag yang menyerang bakteri E. coli. Kemudian pada tahun
1968, H.O. Smith, K.W. Wilcox, dan T.J. Kelley, yang bekerja di Johns Hopkins University, berhasil
mengisolasi dan mengkarakterisasi enzim nuklease restriksi pertama yang dapat digunakan untuk
memotong DNA. Penemuan itulah yang mendukung adanya penemuan lainnya seperti antibodi
monoklonal, insulin dari bakteri, dan tomat tahan hama dengan menggunakan teknik bioteknologi
modern. Sehingga, Sobat Pintar sekarang mengenal dua jenis bioteknologi yang dibedakan berdasarkan
teknik yang digunakan yaitu bioteknologi konvensional dan modern.

Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional sangat terbatas pada peran mikroorganisme dengan teknik fermentasi dalam
skala kecil dan pembuatannya masih menggunakan teknik sederhana. Prinsip dasar bioteknologi
konvensional adalah memanfaatkan mikroorganisme utuh secara langsung tanpa proses rekayasa
sehingga pemanfaatannya masih sangat terbatas. Bioteknologi konvensional yang sering kita dengar di
kehidupan sehari-hari adalah teknik fermentasi seperti pembuatan tempe, tape, dan kecap.

Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang melibatkan rekayasa genetika sehingga
menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
produk yang diinginkan seperti bayi tabung, hormon, antibiotik, dan vaksin. Pada prinsipnya,
bioteknologi modern merupakan pemanfaatan bagian dari mikroorganisme dengan melibatkan
teknologi modern.

Anda mungkin juga menyukai