A. Definisi
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan
bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya dan suatu
keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila
seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
B. Klasifikasi
Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri
akut dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara
mendadak dan cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan di
tandai adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri
yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung cukup lama,
yaitu lebih dari 6 bulan. Termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah
nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis.
C. Etiologi
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat
bedah atau cidera
2. Iskemik jaringan,
3. Spasmus Otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari
atau tak terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme
biasanya terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan,
khususnya ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban
pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
4. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tek
anan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat
kimia bioaktif lainnya.
5. Post operasi setelah dilakukan pembedahan
D. Manifestasi Klinik
1. Gangguam tidur
2. Posisi menghindari nyeri
3. Gerakan meng hindari nyeri
4. Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
5. Perubahan nafsu makan
6. Tekanan darah meningkat
7. Nadi meningkat
8. Pernafasan meningkat
9. Depresi dan frustasi
E. Patofisiologi nyeri
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah
zat-zat kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian
zat-zat tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan
rangsangan tersebut akan dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf
asenden. Sedangkan di korteks nyeri akan dipersiapkan sehingga individu
mengalami nyeri. Selain dihantarkan ke hypothalamus nyeri dapat
menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin sensitif pada
termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami nyeri.
F. Cara Mengukur Intensitas Nyeri
Skala nyeri menurut Hayward
Skala Keterangan
0 Tidak nyeri
1-3 Nyeri ringan
4-6 Nyeri sedang
7-9 Sangat nyeri, tetapi masih dapat dikontrol
dengan aktifitas yang biasa dilakukan
10 Sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di
abdomen
2. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
3. Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya
4. CT Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah
yang pecah di otak.
H. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Non farmakologi
a. Distraksi,mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatu contohnya
membaca,menonton tv , mendengarkan musik dan bermain
b. Stimulaisi kulit, beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain
kompres dingin, counteriritan, seperti plester hangat, contralatera,
dan stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan
dengan area yang nyeri.
2. Farmakologi
Obat Dosis Jadwal
Nyeri ringan I Aspirin 325 - 650 mg 4 jam sekali
Asetaminofet 325 - 650 mg 4-6 jam sekali
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
Kozier, Barbara. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan
praktik edisi 7. Jakarta: EGC