Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan kompetensi guru sekolah dasar
2. Mahasiswa mampu menjelaskan kurikulum sekolah dasar
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bahan belajar sekolah dasar
Tugas
Guru merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peran utama bagi sebuah
keberhasilan pendidikan di sekolah.Guru harus memiliki kompetensi pedagogik, profesional, sosial,
dan kepribadian. Peningkatan kompetensi guru dapat dikembangkan melalui berbagai forum
pengkatan profesionalitas guru. Pemahaman kurikulum menjadi salah satu tuntutan kompetensi
pedagogik. Termasuk di dalamnya guru harus dapat mengambangkan bahan ajar.
Soal No. 1
a. Menurut Anda apa yang dimaksud guru berkompeten !
b. Bagaimana pendapat Anda terhadap hasil evaluasi dan monitoring oleh BSDM kemdikbud
tahun 2013 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara guru yang
sudah mengantongi sertifikat pendidik dan yang belum ?
Soal No. 2
a. Buat analisis komparatif antara kurikulum pendidikan sekolah dasar antara KTSP dan
Kurikulum 2013
b. Mengapa penyusunan RPP matapelajaran harus berprinsip sistemik ?
Soal No. 3
a. Mengapa bahan ajar bagi peserta didik lebih ditekan pada kontekstual dan tematik ?
b. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam mengembangkan isi materi pada bahan ajar ?
Tutor,
Sumaryono,S.Pd,M.Pd.
TUTUT NUGRAHENI
16
858695985
JAWABAN
Soal No.1
a. Guru berkompeten adalah guru yang berpengetahuan, berketerampilan, dan berkemampuan yang
diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan baik secara kognitif, afektif dan performansi
serta mampu melaksanakan tugas-tugas dan dapat mempertanggung jawabankannya.
b. Saya setuju. Karena kebanyakan, Guru mengikuti program PPG untuk mendapatkan sertifikat
pendidik yang hanya digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan tunjangan atau untuk kelolosan
CPNS. Kenyataanya, banyak sekali kasus dilapangan bahwa lebih banyak guru tanpa sertifikat
pendidik yang lebih professional dan lebih berpengalaman. Karena sertifikat pendidik bukan bukti
bahwa guru tersebut berkompeten.
Soal No 2
a. Komparasi Kurikulum SD saat KTSP dan K-13
1. Kerangka Dasar Kurikulum
KTSP 2006 Kurikulum 2013
kurikulum untuk jenis pendidikan umum, Kelompok A
kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan adalah mata pelajaran yang memberikan ori
dasar dan menengah terdiri atas: entasi kompetensi lebih kepada aspek
kelompok mata pelajaran agama dan kognitif dan afektif sedangkan kelompok B
akhlak mulia; adalah mata pelajaran yang lebih menekank
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan an pada aspek afektif dan psikomotor
dan kepribadian;
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi;
kelompok mata pelajaran estetika;
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
dan kesehatan.
2. Prinsip Pengembangan kurikulum
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang Kurikulum 2013 dikembangkan dengan prinsip-
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan prinsip:
oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman Mengacu pada Peraturan Menteri
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67
serta panduan penyusunan kurikulum yang Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
dibuat oleh BSNP. Struktur Kurikulum Sekolah
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip- Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
prinsip berikut. Aktual dan Kontekstual selalu
Berpusat pada potensi, perkembangan, memperhatikan perkembangan ilmu,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan pengetahuan, teknologi, dan seni yang
lingkungannya mutakhir.
Beragam dan terpadu Fleksibel selalu memberikan rujukan dan
Tanggap terhadap perkembangan ilmu ruang yang lebih luas kepada guru untuk
pengetahuan, teknologi, dan seni menyusun perencanaan mengajar.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh mencakup pengembangan
Menyeluruh dan berkesinambungan potensi peserta didik secara menyeluruh
Belajar sepanjang hayat dalam ranah kompetensi pengetahuan,
Seimbang antara kepentingan nasional dan sikap, dan keterampilan.
kepentingan daerah
3. Prinsip pelaksanaan kurikulum
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada Mata pelajaran adalah unit organisasi
potensi, perkembangan dan kondisi peserta Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
didik untuk menguasai kompetensi yang kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar
berguna bagi dirinya kurikulum dilakukan melalui pendekatan
Kurikulum dilaksanakan dengan terintegrasi (integrated curriculum).
menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi
a. belajar untuk beriman dan bertakwa reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mengintegrasikan konten mata
b. belajar untuk memahami dan pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke
menghayati dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
berbuat secara efektif Matematika, serta Pendidikan Jasmani,
d. belajar untuk hidup bersama dan Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini
berguna bagi orang lain, dan maka struktur Kurikulum SD/MI menjadi
e. belajar untuk membangun dan lebih sederhana Karen jumlah mata pelajaran
menemukan jati diri, melalui proses berkurang.
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di
dan menyenangkan. kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
peserta didik mendapat pelayanan yang Kompetensi Dasar muatan lokal yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau berkenaan dengan seni, budaya dan
percepatan sesuai dengan potensi, tahap keterampilan, serta bahasa daerah
perkembangan, dan kondisi peserta didik diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
dengan tetap memperhatikan keterpaduan Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
pengembangan pribadi peserta didik yang Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, olahraga serta permainan daerah
kesosialan, dan moral. diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
hubungan peserta didik dan pendidik yang Kesehatan.
saling menerima dan menghargai, akrab, Selain melalui penyederhanaan jumlah
terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
wuri handayani, ing madia mangun karsa, juga terhadap Kompetensi Dasar
ing ngarsa sung tulada setiap mata pelajaran. Penyederhanaan
Kurikulum dilaksanakan dengan dilakukan dengan menghilangkan
menggunakan pendekatan multistrategi dan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih
multimedia, sumber belajar dan teknologi dalam satu mata pelajaran dan antarmata
yang memadai, dan memanfaatkan pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dianggap tidak sesuai dengan usia
dengan prinsip alam takambang jadi perkembangan psikologis peserta didik.
guru (semua yang terjadi, tergelar dan Di kelas IV, V, dan VI nama mata
berkembang di masyarakat dan lingkungan pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
sekitar serta lingkungan alam semesta memiliki Kompetensi Dasar masing–
dijadikan sumber belajar, contoh dan masing. Untuk proses pembelajaran
teladan). Kompetensi Dasar IPA dan IPS,
Kurikulum dilaksanakan dengan sebagaimana Kompetensi Dasar mata
mendayagunakan kondisi alam, sosial dan pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam
budaya serta kekayaan daerah untuk berbagai tema. Oleh karena itu, proses
keberhasilan pendidikan dengan muatan pembelajaran semua Kompetensi Dasar
seluruh bahan kajian secara optimal. dari semua mata pelajaran
Kurikulum yang mencakup seluruh terintegrasi dalam berbagai tema.
komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri
diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang
cocok dan memadai antarkelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.
4. Struktur Kurikulum SD/ MI
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada
sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum setiap satuan pendidikan dituangkan dalam
SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud
dengan ketentuan sebagai berikut. terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
muatan lokal, dan pengembangan diri seperti kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari
tertera pada Tabel. Muatan lokal merupakan
struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan dan menengah.
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada
SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.
Pembelajaran pada Kelas I s.d. III
dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada Kelas IV s.d. VI
dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.
Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah
35 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran
(dua semester) adalah 34-38 minggu
b. Penyusunan RPP harus sistematik, yaitu dimulai dari menetapkan identitas mata pelajaran sampai
menetapkan prosedur evaluasi dan tindak lanjut, semuanya harus berurutan. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakasa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, mionat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Soal No 3
a. Dalam proses pembelajaran yang terpenting bukanlah transfer pengetahuan dari guru ke siswa tetapi
mendorong siswa secara aktif menemukan dan membangun konsep yang dimilikinya dan mengaitkan
antara materi pembelajaran dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari dengan lebih ditekankan
kepada suatu proses dimana siswa mendapatkan pengalaman langsung dari suatu pembelajaran
sehingga suatu pembelajaran lebih bermakna terhadap siswa. Berdasarkan hasil kajian dan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis kontekstual menekankan pada
proses pembelajaran yang bermakna dengan pengalaman secara mendalam dan dari sini muncul
pemahaman baru atau proses belajar. Pembelajaran berbasis pengalaman memanfaatkan pengalaman
baru dan reaksi pembelajar terhadap pengalamannya untuk membangun pemahaman dan transfer
pengetahuan, keterampilan dan sikap
b. Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap kualitas bahan ajar dan harus selalu
diperhatikan dalam proses pengembangan bahan ajar, yaitu isi, cakupan, keterbacaan, bahasa,
ilustrasi, perwajahan dan pengemasan.