Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK P5

PEMBUATAN LARUTAN

Nama : Muhammad Irghi Ashidiq


Kelas : 01FKKP007
NIM : 211030700505
Tgl Praktikum : 06 Oktober 2021

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu menggunakan peralatan gelas di Laboratorium
2. Mahasiswa mampu membuat larutan dari padatan dengan konsentrasi tertentu
3. Mahasiswa mampu membuat larutan dengan cara pengenceran

B. Prinsip
Di alam banyak sekali terjadi reaksi-reaksi kimia yang tidak kita sadari. Reaksi-reaksi
kimia yang terjadi di alam maupun yang dilakukan di laboratorium biasanya tidak dalam
bentuk senyawa murni akan tetapi dalam senyawa campuran. Bentuknya pun bermacam-
macam mulai dari bentuk larutan hingga padatan. Larutan dapat didefiniskan sebagai
campuran homogeny yang terdiri dari dua atau lebih zat. Larutan terdiri dari zat terlarut
dan zat pelarut Teknik untuk membuat suatu larutan sangat diperlukan dalam bidang
science karena ketika bekerja di dalam laboratorium akan selalu berhubungan dengan
pembuatan larutan. Larutan dalam ilmu kimia dinyatakan dalam bentuk konsetrasinya.
Satuan dari konsentrasi ini dapat bermacam-macam yaitu dalam bentuk molaritas, ppm,
ppb, normalitas, dan molalitas.
Larutan yang ideal akan terjadi jika gaya antar molekul sejenis dan tidak sejenis sama.
Jika gaya antar molekul yang tidak sejenis lebih besar dari gaya antar molekul yang sejenis
maka terbentuk larutan yang non ideal dan proses pelarutannya akan bersifat eksoterm.
Kemudian, apabila gaya antar molekul yang sejenis lebih besar dibandingkan gaya antar
molekul yang tidak sejenis maka proses pelarutannya akan bersifat endoterm.Hal ini
menunjukkan bahwa dalam pembuatan larutan sering melibatkan pelepasan atau
penyerapan kalor.Dalam membuat suatu larutan ada dua teknik yang bisa dilakukan, yaitu
dengan cara pengenceran atau dengan pelarutan. Jika larutan yang ingin kita buat berasal
dari padatan, maka teknik yang digunakan adalah dengan melarutkan padatan tersebut ke
dalam air. Begitu pula sebaliknya, jika larutan yang ingin kita buat berasal dari cairan maka
teknik yang digunakan adalah dengan pengenceran, dimana pengenceran dapat dilakukan
dengan cara jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama dan
memenuhi persamaan:
M1 x V1 = M2 x V2
M1 = konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 = volume konsentrasi larutan sebelum diencerkan
M2 = konsentrasi larutan setelah diencerkan
V2 = konsentrasi larutan setelah diencerkan.

C. Teori Dasar Praktikum


Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut,
sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh. 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam
asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion
sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain.
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan
turun.
b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran
reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel-
partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan
tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion Ksp berarti larutan belum jenuh (
masih dapat larut).
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi
maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion >Ksp berarti larutan
tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak
solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh
terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding
solvent.
b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi.
Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam
satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut.
Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas,
molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume
(makalahskripsimakalah.blogspot.com).
D. Alat dan Bahan
1. Alat-Alat
• Neraca analitik
• Gelas kimia
• Batang pengaduk
• Labu takar
• Gelas ukur
2. Bahan-Bahan
• Kristal NaOH murni
• Aquadest
• H2SO4 pekat
• KCl
E. Prosedur
1. Pembuatan 100 mL larutan NaOH 0,2 M dari kristal NaOH murni (Mr = 40)
• Timbanglah 0,8 gram NaOH padatan dengan menggunakan neraca timbangan
dengan tepat
• Masukkan padatan tersebut ke dalam gelas kimia dan tambahkan 10 mL aquades
hingga larut sempurna sambil diaduk dengan batang pengaduk
• Masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar 100mL dan tambahkan aquades
hingga mencapai tanda batas.

2. Pembuatan H2SO4 0.5 M sebanyak 100mL


Hitung berapa banyak H2SO4 yang diperlukan untuk membuat 0,5M sebanyak 100 mL
dari 3 M H2SO4 pekat. Perhitungan menggunakan persamaan yang ada di atas!

3. Buatlah larutan KCl 10 ppm sebanyak 50 mL dari padatan KCl!

F. Data Pengamatan
1. Pembuatan 100 mL larutan NaOH 0,2 M dari kristal NaOH murni (Mr = 40)
Sebelum melarutkan NaOH arloji kosong ditimbang dahulu di neraca analitik dan hasil
timbangan arloji kosong tersebut adalah sebesar 22,2694 gram dan setelah ditambahkan
dengan senyawa NaOH sebanyak 0,8 gram mendapatkan hasil timbangan sebesar ±
30,4329 gram
Senyawa NaOH 0,2 M sebanyak 0,8g kristal padat yang telah dicampurkan dengan
pelarut aquadest di dalam gelas ukur mendapatkan hasil warna putih keruh sebelum di
aduk dan mendapatkan hasil warna putih bening setelah diaduk. Bisa dilihat dari foto
dibawah ini. :
1. Gambar senyawa NaOH 2. Gambar NaOH + Aquadest 3. Gambar NaOH + Aquadest
sebelum di aduk sesudah di aduk

Setelah menimbang dan melarutkan NaOH Langkah terakhir adalah memasukan


nya kedalam wadah kimia yang telah diberi label. Seperti gambar dibawah ini.
2. Pembuatan H2SO4 0.5 M sebanyak 100mL
Larutan H2SO4 di botol umumnya memiliki konsentrasi 95-97%, kita anggap 96%.
Berat jenis = 1,84 g/ml
Berat Molekul = 98,08 g/mol

Langkah Pertama kita mencari Molaritas H2SO4 pekat, rumusnya :


M=(10x%xberat jenis)/BM
M=(10x96%x1,84)/98,08
M=18 M

Maka Perhitungan pembuatan larutan ( H2SO4 ) 3 M sebanyak 100 ml adalah


sebagai berikut :
Dengan menggunakan rumus pengenceran M1xV1=M2xV2
M1=18 M
M2=3 M
V1=…?
V2= 100 ml
M1.V1=M2.V2
18.V1=3.100
V1=100.3/18
V1=16,6 ml
Jadi asam sulfat pekat yang dibutuhkan sebanyak 16,6 ml.
3. Buatlah larutan KCl 10 ppm sebanyak 50 mL dari padatan KCl!

KCl = Kalium Klorida atau Potassium Chloride


BM KCl =74,55 gr/mol
N = gr / (BM x Vol )
1 N = gr/ ( 74,55 x 0,1 L )
gr = 7,45 gram
Jadi KCl yang dibutuhkan sebanyak 7,45 gram.

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


Ppm = 106
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
1,19𝑚𝑙
Ppm = 74,55𝑔 106

Ppm = 15m

Langkah Pertama kita mencari Molaritas KCL pekat, rumusnya :


M=(10x%xberat jenis)/BM
M=(10x97%x1,19)/74,55
M= 15m

Untuk membuat larutan KCl 10 PPM dari KCl 1 M yaitu dengan menggunakan
rumus pengenceran,
M1xV1 = M2xV2
15xV1 = 1x50 ml
V1 = 50.1/15
V1 = 3,3ml
Jadi volume yang perlu diambil dari KCl 10ppm adalah sebanyak 3,3 ml.

G. Pembahasan
1. Pengertian larutan jenuh dan larutan tak jenuh
Kelarutan dibagi menjadi 3 yaitu ; larutan jenuh, larutan tak jenuh dan larutan lewat
jenuh,larutan tak jenuh di tandai dengan terlarutnya semua zat dalam larutan.sedangkan
larutan jenuh ditandai dengan larutan mulai mengendap dan larutan lewat jenuh dapat
ditandai dengan adanya endapan yang terjadi. Dalam praktikum kali ini, warna juga bisa
menjadi tanda – tanda perbedaan antara larutan jenuh,larutan tak jenuh dan larutan jenuh
dan larutan lewat jenuh (Alicia. 2017)
Larutan jenuh adalah suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam keadaan
setimbang dengan fase padat. Sedangkan larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang
mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak dari yang seharusnya pada
temperatur tertentu terdapat juga zat terlarut yang tidak larut, keadaan lewat jenuh mungkin
terjadi apabila inti kecil zat terlarut yang dibutuhkan untuk pembentukan kristal permulaan
lebih mudah larut daripada kristal besar, sehingga menyebabkan sulitnya inti terbentuk dan
tumbuh dengan akibat kegagalan kristalisasi (Martin.1993).
Larutan jenuh dari zat X adalah larutan yang didalamnya terdapat zat X terlarut
berada dalam kesetimbangan dengan zat X yang tidak larut. Untuk membuat larutan jenuh
NaCl dalam air pada 25oC kita harus menambahkan NaCl kedalam air dan mengaduknya
terus sampai tidak ada lagi NaCl yang melarut. Larutan jenuh NaCl pada 25oC
mengandung 36,5 gram NaCl per 100 gram air. Penambahan NaCl berikutnya kedalam
larutan jenuh NaCl tidak akan mengubah konsentrasi larutan.kecil bergantung pada
terbaginya zat terlarut (Edward. 2008).
Larutan tak jenuh adalah larutan yang masih memiliki kapasitas untuk melarutkan
lebih banyak zat terlarut. Larutan semacam itu, berada dalam kondisi di mana ia masih
belum mencapai batas saturasi.
Contoh larutan tak jenuh adalah NaCl dalam air. Saat Anda menambahkan satu
sendok teh garam ke dalam segelas air, garam itu mudah larut di dalamnya. Itu karena, itu
tidak jenuh. Anda akan menemukan banyak contoh seperti itu dalam percobaan
laboratorium kimia. Berbeda dengan ini, larutan jenuh adalah larutan yang tidak lagi dapat
larut lagi.(https//.www.sridwianti.com)
Larutan tak jenuh mengandung zat terlarut dengan konsentrasi lebih kecil daripada
larutan jenuh. Larutan NaCl pada suhu 25oC yang mengandung NaCl kurang dari 36,5
gram disebut larutan tak jenuh. Dalam larutan tak jenuh belum mencapai kesetimbangan
antara zat terlarut dan zat yang tidak larutnya. Jika zat terlarut ditambahkan kedalam larutan
maka larutan mendekati jenuh.

2. Pengertian endoterm dan eksoterm


Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor yaitu perubahan yang akan
mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur
sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan meningkat.Pada
reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu,entalpi sistem akan bertambah,
artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya,
perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif Reaksi Endoterm: ΔH = Hp – Hr > 0 (positif)
(Siti, Z. 2018).
eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor, yaitu perubahanyang mampu
mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan ataumelepaskan kalor ke lingkungan. Bila
perubahan eksoterm terjaditemperatur sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang
terlibatdalam reaksi menurun. Artinya entalpi produk lebih kecil dari padaentalpi reaksi.
Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilainegatif. artinya entalpi produk (Hp)
lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH)
bertanda negatif. Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp – Hr < 0 (negatif)
(https://diannovitasari.wordpress.com)

H. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dengan materi kelarutan dapat disimpulkan bahwa dalam
melarutkan suatu zat kimia dibutuhkan rumus pengenceran jika bahan atau zat tersebut
berbentuk padatan atau senyawa pekat seperti contoh pada prosedur di atas dengan sampel
NaOH, H2SO4, dan KCL yang masing-masing di larutkan dengan pelarut aquadest dan
mendapatkan hasil hitungan yang bebeda di setiap ML penggunaan nya dajuga Mg/g dalam
penggunaan zat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Baroroh. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat. : Banjarbaru.

Alicia , I, D, Patihul, H. 2017. Teknik Meningkatkan Kelarutan Obat : Bandung

Edward. 2008. Contemporary Maxillofacial Surgery, 5th edition. St Louis : Elseiver

Martin, A. 1993. Farmasi Fisik; Dasar-Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. :
Yogyakarta
Siti Zulaikho. 2018. Laporan Praktikum Reaksi Eksoterm dan Endoterm. : Kudus

https//.Pengertian larutan jenuh dan contoh lengkapnya Coretan Bintang naisya


(www.sridianti.com) (Diakses pada 22 juni 2021)

https//makalahskiripsi.blogspot.com//(pembuatan larutan kimia) (Diakses pada 20 januari


2006)

https://diannovitasari.wordpress.com/reaksi-endoterm-dan-reaksi-eksoterm/ (Diakses pada 19


November 2010)

Anda mungkin juga menyukai