Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sabrina

NIM : 2003056042
Progam studi Perternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman

KERBAU KALANG

Kerbau Kalang merupakan plasma nuftah di Kalimantan Timur sejak tahun 1926.
Pengembangan ternak ini dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara, tepatnya di danau
perian di Dusun Teluk Senala, Pulau Niung Desa Muara Aloh Kecamatan Muara
Muntai.Populasi Kerbau Kalang di dua kecamatan tersebut sekitar 1.500 ekor.Perternakan
kerbau kalang dikelola secara turun - temurun sampai sekarang. Perternakan kerbau kalang
ini dilakukan secara berkelompok.Gambar dibawah ini merupakan contoh kelompok peternak
kerbau kalang.
Berikut ini daftar nama peternak yang membangun kandang kerbau kalang.

Kerbau Kalang adalah kerbau rawa, yang apabila musim banjir akan dinaikkan ke kandang
kayu tak beratap (dalam bahasa setempat kandang tak beratap ini disebut Kalang).
Keistimewaan dari Kerbau Kalang tersebut adalah dari cara pemeliharaannya yang
dilepaskan begitu saja untuk mencari makan, berkembang biak dan beraktivitas di hutan-
hutan rawa disekitar danau. Daya jelajah Kerbau Kalang ini cukup tinggi yaitu diperkirakan
75 km2.
Kandang kerbau kalang ini memiliki tinggi kurang lebih 2-3 meter dari permukaan tanah.
Terdiri dari dua sampai tiga tingkatan, yang bisa menjaga kerbau untuk tetap kering
meskipun musim banjir.
Di 2019, populasi Kerbau Kalang di Desa Melintang sekitar 380 ekor. Mereka terus
berkembang biak secara alami. Kerbau ini terbagi dalam dua kelompok besar dan hidup
bebas di sekitar wilayah Danau Melintang yang habitatnya masih alami. Dipenuhi pepohonan
dan rerumputan subur. Menjadi sumber makanan sehat bagi kerbau yang kuat berenang
hingga tiga jam ini.

Dengan habitat tersebut, tidak heran kerbau ini memiliki bobot tubuh yang subur. Dengan
rataan berat sekitar 500-570 kilogram/ekor. Untuk harga jual di kisaran Rp15-20 juta/ekor.
Pembelian kebanyakan dari Banjarmasin-Kalimantan Selatan dan Samarinda. Yang memang
sudah sejak lama menjadi pelanggan membeli kerbau di Desa Melintang ini.
Cukup sulit menemukan kelompok/gerombolan kerbau kalang ketika air danau surut. Bahkan
hampir setahun belakangan kerbau-kerbau ini tidak pernah kembali ke kandangnya. Surutnya
air danau menjadi kendala yang dihadapi peternak untuk menjual kerbau mereka. Meskipun
permintaan dari pembeli terus ada melalui telepon peternak. Namun karena kondisi tersebut,
maka permintaan tidak dapat dipenuhi.
Ketika musim banjir datang kerbau kalang bisa kembali digiring atau digembala ke
kandangnya. Untuk pakan rumput dicarikan peternak.
Kerbau Kalang memiliki ciri tanduk horizontal, melengkung berputar sejalan dengan
bertambahnya umur, bobot dewasa kerbau jantan 570±5,20 kg dan betina dewasa
502±6,50kg, jarak kelahiran satu dengan kelahiran berikutnya adalah satu tahun dan umur
produktif mencapai 10–12 tahun.
Daging kerbau memiliki karakteristik yang mirip dengan daging sapi. Namun, daging kerbau
memiliki serat yang lebih kasar dibanding dengan daging sapi. Tekstur dagingnya pun lebih
liat dari daging sapi yang lebih empuk. Dengan warna yang lebih merah pekat dan cenderung
gelap, menjadi lebih mudah membedakan daging kerbau dengan daging sapi yang berwarna
merah pucat.
Daging kerbau memiliki lemak yang lebih rendah dari daging sapi sehingga sangat baik
untuk di konsumsi.Sumatera Utara, Sumatera Barat dan beberapa wilayah di pulau Jawa,
masyarakatnya sudah sedari dulu mengkonsumsi daging kerbau yang proteinnya lebih tinggi
dari daging sapi.Kerbau Kalang yang ada di Kutai Kartanegara selain untuk memenuhi
kebutuhan pasar lokal akan daging kerbau, pembelinya juga ada yang datang dari luar
Kaltim, yakni dari Kalsel. Selain dikonsumsi dagingnya kerbau kalang kerap dibeli untuk
diapakai dalam upacara adat suku Dayak dan Toraja.
Sehingga saya berpendapat bahwa kerbau kalang di Kaltim perlu ditingkatkan menjadi
perternakan berskala industri untuk dijadikan sebagai mata pencarian utama bagi para
peternak dan menjadikan ternak unggulan di daerah Kaltim sebagai plasma nutfah sentra
peternakan Kerbau Kalang Kaltim.Di dukung dengan letak geografis Kaltim yang didominasi
danau dan rawa yang luas.Sehingga usaha peternakan kerbau kalang sangat menjanjikan
untuk dikembangkan karena prospek ekonominya sangat potensial sebagai alternatif
kebutuhan pemenuhan protein hewani dan menjadikan ciri khas bagi Kaltim yang satu -
satunya mengembangkan peternakan kerbau kalang.
Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan populasi Kerbau Kalang diantaranya,
Perbaikan manajemen peternakan, perbaikan mutu genetik melalui kawin suntik untuk
mendapatkan pejantan yang unggul dan sehat.Hal tersebut agar tak terjadi 'in breeding' atau
perkawinan satu rumpun yang berakibat menyusutnya ukuran dan bobot kerbau.Dan
dilakukannya upaya penekanan angka kematian kerbau dengan cara menjaga kesehatan
ternak seperti vakinasi, pengobatan dan pengambilan sampel darah untuk mengetahui kondisi
kerbau Serta memberikan pakan yang baik untuk meningkatkan kualitas daging kerbau
kalang dan pengelolaan lahan hijauan untuk pakan ternak. Pemerintah juga sudah membantu
pengembangan peternakan kerbau kalang dengan memberikan dana ADD (Alokasi Dana
Desa) guna membantu peternak untuk perluasan kandang dan pengadaan bibit Dengan hal-
hal tersebut sehingga peternakan kerbau kalang di kaltim dapat menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai