Dosen pembimbing :
Dr. H. M Hasibuddin,SS.,M.Ag
Disusun oleh :
Page | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, taufiq, serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makkiyah dan
Madaniyah”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H.
M Hasibuddin, SS.,M.Ag. selaku dosen mata kuliah Studi Ulumul Qur’an UMI yang
telah memberikan tugas ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita
terhadap Makkiyah dan Madaniyah. Oleh sebab itu penting bagi kami adanya kritik,
saran, dan usulan untuk memperbaiki makalah yang kami buat diwaktu yang akan
datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dengan mudah bagi siapapun yang
membacanya dan juga dapat berguna bagi kami pribadi. Demikian yang dapat kami
sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata.
Penulis
Page | 2
DAFTAR ISI
I: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................5
C. TUJUAN ........................................................................................ 5
II: PEMBAHASAN
III: PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................. 12
B. SARAN ......................................................................................... 12
Page | 3
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an merupakan firman (kalam) allah swt yang diwahyukan kepada nabi
Muhammad saw. Melalui malaikat jibril dengan lafadz dan maknanya. Al-qur’an
sebagai kitabulloh menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh
ajaran islam. Selain itu Al-qur’an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi ummat manusia
dalam mencapai kehidupan dunia dan akhirat.
Sebagai sumber ajaran islam yang paling utama al-qur’an merupakan sumber dari
segala ajaran untuk operasionalisasi ajaran islam dan pengembangannya sesuai dengan
kebutuhan dan tantangan yang dihadapi umat islam. Setiap perilaku dan tindakan umat
islam, baik secara individu maupun kelompok harus dilakukan berdasarkan al-qur’an.
Oleh karena itu, sumber ajaran silam berfungsi sebagai dasar pokok ajaran islam.
Sebagai dasar, maka sumber itu menjadi landasan semua perilaku dan tindakan umat
islam sekaligus referensi tempat orientasi dan komunikasi.
Page | 4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan definisi Makkiyah dan Madaniyah menurut beberapa teori ?
C. TUJUAN
Page | 5
II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan ilmu Makki dan Madani ialah ilmu yang membahas bagian-
bagian dari pada Al-Qur’an Makki dan Madani, baik dari segi makna, cara mengetahui
tanda masing-masing, maupun macam-macamnya.
Kata al-makki berasal dari kata “Mekkah” dan al-madani berasal dari kata “Madinah”.
Kedua kata tersebut telah dimasuki “Ya” nisbah sehingga menjadi al-makkiy atau al-
makkiyah dan al-madaniy atau al-madaniyah. Secara harfiah, al-makki atau al-
makkiyah berarti “yang bersifat mekkah” atau “yang berasal dari Mekkah”, sedangkan
al-madaniy atau al-madaniyah berartin “yang bersifat Madinah” atau “yang berasal dari
Madinah”. Maka ayat atau surah yang turun di Mekkah disebut dengan al-madaniyah.
Secara istilah al-makki wa al-madani berarti “suatu ilmu yang membahas tentang
tempat dan periode turunnya surah atau ayat Al-Qur’an, baik Mekkah ataupun
Madinah”. Ayat atau surah yang turun pada periode Mekkah disebut dengan ayat/ surah
makkiyah dan ayat / surah yang turun pada periode Madinah disebut dengan ayat
madaniyyah.
1. Teori Geografis
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang turun di Makkah, baik
waktu turunnya sebelum Rasulullah SAW hijrah maupun sesudahnya. Sedangkan
pengertian Madaniyah adalah ayat yang turun di Madinah baik waktu turunnya
sebelum Rasulullah SAW hijrah maupun sesudahnya.1
Namun, pada kenyataanya ada beberapa ayat Al-Qur’an yang tidak turun di
wilayah Makkah ataupun Madinah, seperti tempat turunnya Q.S At-Taubah: 42
adalah di Tabuk, Q.S Az-Zukhruf: 45 di Baitul Maqdis (Palestina) pada malam
Isra Mi’raj.2
2. Teori Historis
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang turun sebelum
Rasulullah SAW hijrah meskipun ayat tersebut turun di luar kota Makah, semisal
di Mina, Arafah atau Hudaibiyah dan lainnya. Sedangkan pengertian Madaniyah
adalah ayat yang turun sesudah Rasulullah SAW hijrah, meskipun ayat tersebut
diturunkan di Badar, Uhud, Arafah atau Makah.3
Adapun Teori ini merujuk pada H.R Abu Amr Uthman bin Sa’id ad-Darimi yang
disandarkan pada Yahya bin Salam;4
1
UIN Sunan Ampel, Studi Al-Qur’an, (Surabaya, UIN Sunan Ampel Press:2017), Cet.7, hlm. 156.
2
Ibid, hal 158.
3
Ibid, hal 159.
4
Ibid, hal 160
Page | 6
Sedangkan kelemahannya hanya terletak pada kejanggalan beberapa ayat atau
surah Al- Qur’an yang nyata-nyata turun di Makkah tetapi karena turun sesudah
Hijrah, lalu ia dianggap Madaniyah. Seperti Q.S Al-Maidah; 3, Q.S An-Nisa; 8.
Ayat tersebut turun di kota Makkah sewaktu Nabi saw berada di dalam Ka’bah.5
3. Teori Subjektif
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang berisi pangilan kepada
penduduk Mekkah dengan panggilan “wahai manusia”, “wahai orang-orang yang
ingkar”, “wahai anak adam”. Sedangkan pengertian Madaniyah adalah ayat yang
berisi panggilan kepada penduduk Madinah dengan panggilan “wahai orang-orang
yang beriman”.6
Kelebihan teori ini ialah rumusannya dimengerti, dan lebih cepat dikenali dengan
kriteria panggilan (nida, khitab) yang khas dari keduanya tersebut.
Selain itu, ada beberapa ayat yang dimulai dengan panggilan (nida) bukan
termasuk ayat Makkiyah seperti: Q.S Al- Baqarah: 21, Q.S An-Nisa : 1, Q.S An-
Nisa: 133
Teori ini didasarkan pada salah satunya Riwayat Hisham dari ayahnya, Al-
Hakim;9
5
Ibid, hal 161.
6
Ibid, hal 161.
7
Ibid, hal 163.
8
Ibid, hal 164.
9
Ibid, hal 165.
Page | 7
Semua surah yang memuat aturan-aturan, ketentuan-ketentuan, maka ia termasuk
Surah Madaniyah, dan semua surah yang memuat tentang peristiwa masa
lampau, maka ia masuk kategori Makkiyah.
Ada dua cara untuk mengenali ayat yang termasuk kategori Makkiyah dan
Madniyyah.
1. Cara Sima’iy : adalah pengetahuan ayat Makkiyah dan Madaniyah yang diperoleh
berdasarkan riwayat.
2. Cara Qiyasiy : adalah pengetahuan ayat Makkiyah dan Madaniyyah berdasarkan
kriterianya yang menonjol, kandungannya, redaksi dan uslubnya, dan lain
sebagainya.10
Dalam menentukan kategori Makkiyah dan Madaniyyah menurut cara Qiyasiy ada
dua dasar yaitu:11
a. Dasar Aghlabiyah (mayoritas)
Bila mayoritas ayat-ayatnya adalah Makkiyah. Maka surah tersebut disebut
Makkiyah. Begitu juga sebaliknya.
b. Dasar Tabi’iyah (Kontinuitas)
Bila didahului dengan ayat-ayat yang turun di Makkah (sebelum hijrah), maka
surah tersebut disebut Makkiyah. Begitu juga sebaliknya.
10
Ibid., hal 171.
11
Ibid., hal 171.
Page | 8
4. Surah Madaniyah yang berisi ayat-ayat Makkiyah
Yang termsuk kategori surah Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah adalah surah
yang memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus Madaniyah, akan tetapi
didalamnya juga memuat ayat-ayat Makiyyah atau ada perbedaan tentang status
tersebut.
12
Ibid., hal 175.
13
Rosihan Anwar, Ulum Al- Qur’an, (Bandung, Pustaka Setia:2008), hlm. 113.
Page | 9
F. Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Madaniyah
Page | 10
hari; dan ayat-ayat yang turun pada musim panas dan musim dingin dan
sebagainya.
d. Dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan masyarakat pada waktu
turunnya Al Qur’an, khususnya masyarakat Makkah dan Madinah.
Page | 11
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ilmu Makkiyah dan Madaniyah merupakan suatu kajian yang membedakan fase
penting yang memiliki andil dalam membentuk teks, baik dalam tataran maupun
dalam struktur. Sehingga dapat membuktikan bahwa teks merupakan hasil dari
interaksinya dengan realitas yang dinamis-historis.
3. Ada dua cara untuk mengenali ayat dan surah yang termasuk dalam kategori
Makkiyah dan Madaniyah; yaitu cara sima’iy dan qiyasiy. Dan dalam menentukan
suatu surah masuk dalam kategori Makkiyah dan Madaniyah menurut cara qiyasiy
ada dua yaitu:
a. Dasar Aghlabiyah (mayoritas)
b. Dasar Tabi’iyah (kontinuitas)
4. Ada empat macam kategori surah dalam Al Qur’an menurut perspektif Makkiyah
dan Madaniyah, yaitu:
a. Surah Makkiyah murni
b. Surah Madaniyah murni
c. Surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah
d. Surat Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah
B. SARAN
Page | 12
DAFTAR PUSTAKA
Page | 13