Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI

Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga


(Sepakbola, Bolavoli, Bolabasket, Sepaktakraw)

Oleh:
ASNAL (20199015)
ILPANDI (20199029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA S2


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga”.
Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurah buat junjungan umat Nabi
besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat yang setia mengorbankan
jiwa dan raga untuk tegaknya syi’ar Islam yang pengaruh dan manfaatnya hingga
kini masih terasa.
Penulisan makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Evaluasi Pendidikan Jasmani pada Program Studi Pendidikan Olahraga
(S2) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah
ini.

Padang, November 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa
masalah yang ada, sangat  kompleks sekali masalah demi masalah yang
muncul. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki manusia, manusia
akan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua masalah-masalah itu.
Tetapi terkadang seseorang akan lupa terhadap apa yang terjadi pada
dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah fisik, yaitu tentang kesegaran
jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap kesehatan
dan kestabilan kesegaran jasmani.
Bagi guru pendidikan jasmani atau pun pelatih, sangat penting
mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani
siswa atau atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para guru atau
Pelatih akan membutuhkan sesuatu yang dinamakan dengan evaluasi.
Yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan
perkembangan setelah melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih
dan guru olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi anak asuhannya.
Perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan tentang cara-cara mengukur
dan menilai status kondisi fisik tersebut.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara
Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes kemampuan dan
keterampilan dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang
mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dengan
melakukan tes kemampuan dan keterampilan ini kita dapat mengambil
beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang
telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa
perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan
prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam
pembelajaran atau pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang
diambil dalam tes kemampuan dan keterampilan ini, atau bahkan kita
dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada cabang
olahraga sepakbola?
2. Bagaimana Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada cabang
olahraga bolavoli?
3. Bagaimana Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada cabang
olahraga bolabasket?
4. Bagaimana Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada cabang
olahraga sepaktakraw?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini


adalah:
1. Untuk mengetahui Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada
cabang olahraga sepakbola.
2. Untuk mengetahui Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada
cabang olahraga bolavoli
3. Untuk mengetahui Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada
cabang olahraga bolabasket
4. Untuk mengetahui Bentuk tes kemampuan dan keterampilan pada
cabang olahraga sepaktakraw
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga


Tes kemampuan dan keterampilan cabang olahraga, bertujuan
untuk mengukur keterampilan siswa atau atlet dalam suatu cabang
olahraga. Tes ini akan mengungkapkan penguasaan keterampilan teknik
dasar dala cabang olahraga. Beberapa tes keterampilan ini akan
mengungkapkan keterampilan siswa dalam suatu cabang olahraga.
Pengelompokkan siswa atau atlet berdasarkan kemampuannya,
sehingga menjadi homogeny. Bermanfaat untuk penyelenggaraan proses
belajar mengajar yang efekrif dan efisien. Para siswa atau atlet berpontesi
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan prestasi. Bila keadaan
kelompok tersebut heterogen, maka proses pembelajaran kurang efektif,
dan perkembangan siswa berprestasi akan terhambat. Bahkan akan timbul
perasaan jenuh, sebab siswa atau atlet merasa tidak ada tantangan atau
sesuatu yang baru baginya.
B. Beberapa Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga
1. Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga dalam cabang
Sepakbola
Tes ini mengukur keterampilan teknik dasar bermain sepak bola,
yang mencakup beberapa butir tes yaitu:
a. Tes sepak dan Tahan Bola (Passing dan Stopping)
Tujuan : Mengukur kemampuan dan keterampilan menyepak dan
menahan bola.
23

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

(Depdikbud dalam Arwandi, 1989)

Keterangan gambar :
a. Jarak gawang dari tempat melakukan tembakan 15 meter
b. Jarak antara tempat melakukan tembakan 1, 2 dan 3 yaitu 1
meter
c. Lebar gawang 7,32 meter dan tinggi 2,44 meter
d. Angka yang ada dalam gawang 1, 2 dan 3 adalah score sasaran
yang terdapat dalam gawang
Alat yang digunakan seperti:
1. Bola 2 buah
2. Stop Watch
3. Bangku Swedia 4 buah (papan ukuran 3m X 60 Cm sebanyak
2 buah)
4.  Kapur
Cara Pelaksanaannya:
1. Testeer berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4
meter dari sasaran/papan dengan posisi kaki kanan atau kiri
siap menembak sesuai dengan kebiasaan pemain.
2. Pada aba-aba “ya”, testee mulai menyempak bola ke
sasaran, pantulannya di tahan kembali dengan kaki di
belakang garis tembak. Selanjutnya dengan kaki yang
berbeda bola disepak kea rah berlawanan dengan sepakan
pertama.
3. Lakukan tugas ini secara bergantian antara kaki kiri dan
kanan selama 30 detik.
4. Apabila bola keluar dari daerah sepak, maka testee
menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.
5. Gerakan yang gagal apabila, bola ditahan/disepak didepan
garis sepak pada setiap kali tugas menyepak, dan bola
ditahan serta disepak hanya dengan satu kaki saja.
Cara Menskor:
Jumlah menyepak dan menahan bola secara sah, selama 30
detik. Hitungan 1, diperoleh dari satu kali kegiatan
menendang dan menahan bola.
b. Tes memainkan bola dengan kepala (Heading)
Tujuan : mengukur keterampilan menyundul dan mengontrol bola
dengan kepala

Gambar. Heading
Alat yang digunakan seperti:
1. Bola
2. Stopwatch
Cara Pelaksanaannya:
1. Pada aba-aba “siap”, testee berdiri bebas dengan bola berada
dalam penguasaan tangannya
2. Pada aba-aba “ya”, testee melempar bola ke atas kepalanya
dan kemudian memainkan bola tersebut dengan bagian dahi.
3. Lakukan tugas gerak ini ditempat selama 30 detik
4. Apabila bola tersebut jatuh, maka taste mengambil bola itu
dan memainkannya kembali di tempat bola tersebut diambil.
5. Gerakan yang dinyatakan gagal yaitu: testee memainkan bola
tidak dengan dahi dan testee melakukannya berpindah-pindah
tempat.

Cara Menskor:
Skor adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang
sah selama 30 detik
c. Tes Menggiring Bola (Dribbling)
Tujuan: mengukur keterampilan menggiring bola dengan kaki
disertai cepat perubahan arah.

Gambar : Tes menggiring bola


Sumber : Nurhasan, (2001 : 161)
Tabel. Norma Penilaian untuk kemampuan Dribbling

Kategori Pria (detik)


Baik Sekali < 18,99 detik
Baik 19,00 – 21,00 detik
Sedang 21,01 – 23,00 detik
Kurang 23,01 – 25,00 detik
Kurang Sekali > 25,01 detik

Alat yang digunakan seperti:


1. Bola
2. Stopwatch
3. 6 buah rintangan (tongkat/lembing)
4. Tiang bendera
5. Kapur
Cara Pelaksanaannya:
1. Pada aba-aba “siap” testee berdiri dibelakang garis start
dengan bola dalam penguasaan kaki
2. Pada aba-aba “ya”, testee mulai menggiring bola ke arah kiri
melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan
berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan
sampai ia melewati garis finish
3. Bila salah arah dalam menggiring bola, ia harus
memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain
kaki ditempat kesalahan terjadi dan selama itu pula stopwatch
tetap berjalan.
4. Bola digiring oleh kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian,
atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu
kali sentuhan.
5. Gerak tersebut dinyatakan salah bila, testee menggiring bola
hanya dengan menggunakan satu kaki saja, testee menggiring
bola tidak sesuai dengan arah panah, dan testee menggunakan
anggota badan lainnya selain kaki.
Cara Menskor:
Waktu yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “ya”
sampai ia melewati garis finish. Waktu dicatat sampai
persepuluh detik.
d. Tes menembak/menendang bola ke sasaran (Shooting)
Tujuan : mengukur keterampilan menembak bola yang cepat dan
tepat kearah sasaran gantung. Berhubungan data yang diperlukan
dalam penelitian ini merupakan data primer, maka pengambilan
data dilakukan dengan cara melaksanakan tes.
0,5 m 5 5

4 3 2 2 3 4

1,5 m 5 1 5

0,5 m
0.70 0.90 1.20m 1.40 m 1.20m 0.90 0.70

20 M

Gambar 5 : Bentuk pelaksanaan kemampuan teknik shooting.

Sumber : Jhon Arwandi


Alat yang digunakan seperti:
1. Bola
2. Stopwatch
3. Gawang
4. Nomor-nomor
5. Tali
Cara Pelaksanaannya:
1. Testee berdiri dibelakang bola yang diletakkan pada sebuah
titik berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran
2. Tidak ada aba-aba
3. Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stopwatch
dijalankan dan diberhentikan saat bola mengenai sasaran.
4. Testee diberikan 3 x kesempatan
5. Gerakan yang dinyatakan gagal, jika bola keluar dari sasaran,
menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 m dari sasaran
Cara Menskor:
1. Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran
dalam 3 kali
2. Bila bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah
skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua
sasaran tersebut.
2. Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga dalam cabang
Bolavoli
Tes kemampuan dan keterampilan berolahraga ini berguna untuk
mengukur keterampilan teknik dasar bermain olahraga bolavoli. Hasil
pengukuran kemampuan dan keterampilan ini dapat dijadikan salah
satu dasar pertimbangan dalam kegiatan proses pembelajaran.
a. Tes Mengoperkan Bola (passing)
Tujuan : suatu tes untuk mengukur kemampuan dan keterampilan
passing atas.
Alat yang digunakan seperti:
1. Dinding/tembok untuk petak sasaran
2. Bola voli 3 buah
3. Stopwatch
Cara Pelaksanaannya:
1. Testee berdiri di bawah petak sasaran
2. Begitu aba-aba dimulainya tes, stopwatch dijalankan, dan bola
dilemparkan kedinding dari tempat yang bebas
3. Setelah bola memantulkan kembali, bola dipassing ke dinding
tertuju ke dalam kotak sasaran.
4. Yang membuat gagal tes ini yaitu jika bola di tangkap, bola
menyentuh lantai, dan bola di lempar-lempar.
Cara Menskor:
1. Bola yang dipassing secara sah seseuai aturan selama satu menit
2.  Jumlah sentuhan yang sah dengan bola mengenai dinding pada
petak sasaran
b. Tes Servis
Tujuan : untuk mengukur kemampuan dan keterampilan bola
servis ke arah sasaran dengan tepat dan terarah
Alat yang digunakan seperti:
1. Lapangan bola voli
2. Net dan tiang net
3. Tiang bamboo 2 buah
4. Tali plastic 30 meter
5. Bola voli 6 buah
Cara Pelaksanaannya:
1. Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang
sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk
servis
2. Bentuk pukulan servis bebas
3. Kesempatan melakukan servis sebanyak 6 kali
Cara Menskor:
1. Skor setiap servis ditentukan oleh tinngi bola waktu melampaui
jarring dan angka sasaran dimana bola jatuh
2. Bola yang melewati jaring diantara batas atas jaring dan tali
setinggi 50 cm, skor angka sasaran dikali 3
3. Bola yang melampaui jarring lebih tinggi dari tali yang tinggi,
skornya angka sasaran
4. Bola yang menyentuh tali batas di atas jarring, dihitung telah
melampaui ruang dengan angka dikalikan yang lebih besar
5. Bola yang menyentuh garis batas sasaran dihitung telah
mengenai sasaran dengan angka yang lebih besar
6. Bola yang dimainkan dengan cara tidak sah/bola menyentuh net/
jatuh di luar bagian lapangan skornya 0
c. Smash
Tujuan: Untuk mengukur kemampuan dan keterampilan
melakukan smash.
Alat yang digunakan seperti:
1. Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.
2. Bolavoli.
3. Lapangan bolavoli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net,
dan dibuat garis-garis yang membatasi sasaran nilai.
4. Petugas tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas
sebagai berikut:
Petugas tes I: Berdiri di dekat net di area peserta tes, Sebagai
pengumpan.
Petugas tes II: Berdiri tidak jauh dari area sasaran. Menghitung
dan mencatat hasil tes.
Cara Pelaksanaan tes:
1. Peserta tes berdiri di garis serang, pengumpan berdiri di tengah
dekat net dan melambungkan bola untuk dismash peserta tes.
2. Pada saat bersamaan peserta tes melakukan smash sambil
melompat dan mengarah pada sasaran yang paling tinggi.
3. Melakukan smash sebanyak 6 kali.
4. Apabila bola lambung tidak sempurna maka dapat diulang
kembali
Cara Menskor:
Hasil yang dicatat berasarkan jatuhnya bola pada setiap sasaran
dengan benar sebanyak 6 kali.
3. Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga dalam cabang
Bolabasket
a. Tes melempar dan menangkap bola
Orang coba dengan bola di tangan, berdiri di belakang garis
yang jauhnya 3 m dari tembok. Setelah aba-aba “ya”, testee
berusaha melempar bola dalam waktu 30 detik. Selama
melakukan tes, testee tidak boleh menginjak/melewati garis.
Apabila pada waktu melakukan lemparan, salah satu/kedua kak
testee menginjak/melewati garis, maka lemparan tersebut
dianggap tidak sah dan tidak diberikan angka. Lemparan di hitung
sejak bola dilepas dari kedua tangan.
b. Tes menembakkan bola ke keranjang basket
Orang mencoba dengan bola didepan dada, berdiri di
sembarang tempat dibawah basket. Setelah aba-aba “ya”, testee
berusaha memasukkan bola tersebut sebanyak mungkin kedalam
basket, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan basket.
Hanya bola yang sah masuk yang diberi skor.
c. Tes menggiring bola
Sebelum melakukan tes, testee berdiri dengan bola di
belakang garis start. Setelah aba-aba “ya”, testee menggiring bola
melalui enam rintangan dengan rute. Setelah diberikan waktu 30
detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin. Apabila
setelah testee mencapai titik start kembali waktu 30 detik sebelum
selesai, maka testee melanjutkan dribblenya dengan rute seperti
semula. Skor ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu
dilalui testee. Apabila testee melakukan salah dribble/melalui rute
yang salah, maka tes harus diulangi.
4. Tes Kemampuan dan Keterampilan berolahraga dalam cabang
Sepaktakraw
a. Tes Servis
Tujuan : mengukur kemampuan dan keterampilan servis
Alat yang digunakan seperti:
1. Lapangan bermain sepak takraw
2.  Beberapa bola sepak takraw
3. Net
4. Tali yang direntangkan setinggi 20 cm dari net
5. Stopwatch
6. Formulir
7. Seorang pelambung bola
Cara Pelaksanaannya:
1. Subjek melakukan servis ke lapangan lawan yang telah
diberikan skor
2. Setiap subjek diberikan kesempatan melakukan servis sebanyak
5 kali.
Cara Menskor:
1. Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana
bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah sasaran.
2. Bola melewati dibawah tali hasilnya dikalikan dengan skor
daerah dimana bola jatuh di petak lapangan.
3. Stopwatch dijalankan pada waktu bola tersentuh kaki dan
dihentikan pada saat bola menyentuh lantai, waktunya dicatat.
4. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak
sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi.
5. Bola yang terkena net ataupun ke luar dari lapangan permainan
tidak dinilai.
6. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan skor
sasaran dengan skor waktu dari 5 kesempatan melakukan servis.
b. Tes Kontrol Bola (Ball Control)
Tujuan : Mengukur kemampuan dan keterampilan mengontrol
bola.
Alat yang digunakan:
1. Sebuah bola taktaw
2. Stopwatch
3. Lapangan yang rata
Cara Pelaksanaan tes:
1. Bola dikontrol dengan menggunakan sepak sila (bagian depan
kaki)/dengan kepala saja.
2. Bola yang jatuh ke tanah dapat dimainkan lagi, tapi
penghitungan skor pada sepakan kedua dihitung dari awal dan
berlaku pada setiap kali setelah bola jatuh sampai waktu yang
tersedia habis.
3. Kontrol bola yang dihitung harus setinggi dada.
4. Luas lapangan kontol tidak dibatasi
5. Waktu yang dibatasi selama 1 menit
Cara Menskor atau Penilaian:
1. Skor diambil dari jumlah kontrol bola yang dapat dilakukan
selama 1 menit.
2. Setiap 3 kali sepakan dihitung dengan nilai satu dan seterusnya.
3. Sepakan yang tidak setinggi dada tidak akan dihitung.
4. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan
kesemua skor kontrol yang telah dibagi dengan 3.
c. Tes Operan (passing)
Tujuan : mengukur kemampuan dan keterampilan mengoper bola
Alat yang digunakan:
1. Beberapa buah boa takraw
2. Tali direntangkan setinggi 250 cm dari lantai
3. Net
4. Lapangan
Cara Pelaksanaan tes:
1. Testee berada dibatas garis serang yang telah ditetapkan
2. Seorang pelambung bola dari daerah lawan, melambungkan bola
kepada testee melewati net
3. Testee mengontrol bola 1 kali dahulu, kemudian barulah
melakukan operan dengan menggunakan sepak sila
4. Operan yang dilakukan harus melewati tali yang direntangkan
dan bola jatuh dalam daerah serang yang mempunyi nilai
5. Setiap testee diberikan kesempatan melakukan 5 kali operan
Cara menskornya:
1. Skor diambil dari skor yang terdapat dimana bola jatuh didaerah
sasaran dengan syarat bola tesebut harus melewati tali yang
direntangkan.
2. Operan bola yang tidak melewati tali dan tidak jatuh di daerah
serang dinilai 1, dengan syarat bola yang melambung melebihi
titik ketinggian tali dan jatuh mendekati garis serang.
3. Operan yang melewati net tidak akan dinilai.
4. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan
kesemua skor sasaran dari 5 kali melakukan operan.
d. Tes Smash
Tujuan : Mengukur kemampuan dan keterampilan smash
Alat yang digunakan seperti:
1. Lapangan takraw
2. Bola takraw
3. Stopwatch
Cara Pelaksanan tes:
1. Testee mengambil tempat di depan net siap melakukan smash
2. Bola dilambunngkan ke arah testee berdasarkan ketinggian yang
dikehendaki, biasanya setinggi 3 m di udara dekat net
3. Testee akan melompat dan melakukan smash melewati atas net
ke lapangan lawan
4. Setiap testee diberikan kesempatan melakukan 3 kali smash
Cara menskornya:
1. Stopwatch dijalankan pada waktu bola disentuh kaki testee yang
melakukan smash dan dihentikan saat bola menyentuh lantai
2. Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana
bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah sasaran.
3. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak
sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi.
4. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan skor
sasaran dengan skor waktu dari 5 kesempatan melakukan smash.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes Kemampuan dan Keterampilan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengumpulkan data dalam melakukan penilaian,
penilaian membutuhkan yang namanya data untuk menghasilkan penilaian
yang obyektif. Tes kemampuan dan keterampilan ini membutuhkan alat
alat dalam pengukuran, bayangkan bila tidak alat pengukuran.
Kemungkinan kemajuan kemajuan dalam segala bidang akan terlambat
dan tidak  mempunyai sasaran yang tepat. Dengan adanya tes dan
pengukuran, segala program dibidang apa saja dapat di kontrol dan di
evaluasi. Tes kemampuan dan keterampilan ini juga merupakan bagian
yang intergral dalam hasil belajar siswa maupun bagi atlet. Tes
kemampuan dan keterampilan yang dilakukan dalam bidang keolahragaan
dan pendidikan harus dapat mendasarkan diri
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memahami
tentang tes kemampuan dan keterampilan dalam olahraga yang dapat di
padukan menjadi sesutau yang yang baik. Dalam mempelajari tes
kemampuan dan keterampilan ini kami juga sebagai penulis masih
mempunyai banyak kekeliruan, dan kami juga masih perlu mempunyai
literature
DAFTAR RUJUKAN

Ismaryati, (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta.


Komarudin. (2004). Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Jasmani dan
Olahraga. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip –
Prinsip dan Penerapannya. Jakarta
Sajoto. (1995). Pengembangan dan Pembinaan Kekuatan kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.
Wahjoedi, (2001). Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Widiastuti, (2011). Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya.
SumberInternet: :
http://rezahermawan170592.blogspot.co.id/2016/02/tesketerampilansepakbola.ht
ml
http://syapuan.blogspot.co.id/2013/02/tes-keterampilan-smash-bola-voli.html

Anda mungkin juga menyukai