BAB 2
LANDASAN TEORI
5 Universitas Indonesia
pesanan pembelian atau invoice. Dalam penggunaan sangat luas, digunakan oleh
perusahaan untuk melakukan transaksi perdagangan dengan pemasoknya tanpa
harus menggunakan hardcopy dari penggunaan faktur pembelian serta invoice.
Kemudian pada tahun 1990-an berkembang lagi menjadi perdagangan melalui
website yaitu dengan melakukan transaksi perdagangan barang dan jasa melalui
World Wide Web, perdagangan ini juga yang dikenal dengan istilah e-Commerce.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke
tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-Commerce telah mengusahakan
agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan
standar security yang telah ditentukan, atau dengan e-cash yang sebenarnya
merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account
tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya.
Customer hanya perlu mengisi pada account e-cash untuk digunakan.
Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan
barang yang dipesan melalui jasa pengiriman langsung ke alamat tujuan pembeli.
Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status
barang yang telah dikirim melalui internet sehingga dapat memonitor lokasi
produk tersebut.
Setelah transaksi selesai dilakukan dan produk telah didistribusikan ke
tangan pembeli, barulah proses terakhir yaitu aktivitas purna jual dijalankan. Pada
proses ini penjual dan pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi
seperti keluhan terhadap kualitas produk, diskusi mengenai cara menggunakan
produk dengan baik, pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-
produk lain, pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan kepada
pembeli potensial. Target dari interaksi ini adalah agar di kemudian hari terjadi
kembali transaksi bisnis antara kedua pihak yang didasari pada kepuasan
pelanggan dan pelanggan menjadi setia terhadap produk yang ditawarkan oleh
pebisnis.
Universitas Indonesia
online atau yang disebut e-Commerce pada umumnya banyak keuntungan yang
bisa didapatkan baik bagi pebisnis maupun bagi konsumen.
Menurut Fingar (2000), ada beberapa keuntungan bagi pebisnis dalam
penggunaan e-Commerce yaitu :
1. Jangkauan pasar luas, tanpa batas-batas wilayah. Bagi pebisnis ini
kesempatan untuk dapat memperluas bisnis dengan menjangkau
pelanggan diseluruh dunia tanpa batas sehingga dapat meningkatkan
keuntungan.
2. e-Commerce menghemat biaya-biaya; antara lain: Penghematan biaya
pemasaran dengan kemudahan dan teknologi yang canggih dalam
menyampaikan informasi tentang barang dan jasa langsung ke
konsumen dimana saja berada, menghemat biaya operasional seperti
barang-barang yang akan dijual atau tidak perlu dipajang serta dapat
memangkas biaya penyimpanan dan pemeliharaan barang karena
pebisnis dapat mengirimkan langsung barang yang dijual setelah ada
permintaan dari konsumennya. Menghemat biaya fisik dari toko karena
para pebisnis hanya butuh mendigitalisasikan informasi-informasi
tentang barang atau jasa yang akan dijual.
3. Ketersediaan, dapat berbisnis selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Tidak mengenal hari libur, dan hari besar. Pesanan dari konsumen
dapat diterima setiap saat walaupun pada kenyataannya memang tidak
24 jam untuk salalu membuka internet tetapi ada fasilitas internet yang
dapat menyimpan pesanan konsumen.
4. Skalabilitas dalam artian dapat diperluas atau diperbanyak item barang
tanpa batasan karena tidak butuh biaya besar untuk menambah produk
yang akan ditawarkan karena pebisnis hanya perlu mendigitalisasi
produk dalam bentuk gambar dan diberikan infomasi rinci saja.
Pada sisi konsumen, juga memperoleh keuntungan dalam pembelian
online melalui internet antara lain:
1. Memperoleh informasi yang beragam dan mendetail, melalui internet
konsumen dapat memperoleh aneka informasi barang dan jasa dari
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
1. Commodity Exchanges
Pada bentuk awal ini, marketspace merupakan arena tempat bertemunya
berbagai pihak atau entiti yang memiliki tujuan utama untuk transaksi jual-
beli. Produk atau jasa yang paling cocok untuk diperdagangkan dalam
marketspace ini adalah yang bersifat komoditas, alasannya karena selain
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
yang sangat efisien, yang terasa sulit dan membutuhkan waktu lama untuk
terjadi di marketplace.
2. Value Added Services
Perkembangan berikutnya dari marketspace akan menuju kepada
terbentuknya sebuah arena dimana terciptanya sebuah bentuk penawaran-
penawaran baru terhadap sebuah metode jual-beli yang sulit terjadi pada
pasar konvensional. Suatu pandangan yang mengatakan bahwa setiap
konsumen adalah unik, sehingga mereka sebenarnya mengharapkan untuk
memperoleh atau dapat membeli produk atau jasa yang khusus sesuai
dengan kebutuhan atau keingginan masing-masing individu. Oleh sebab
itu, perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk atau
jasa yang sesuai dengan keinginan unik pelanggan. Maka variasi produk
yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman, lama garansi, jenis
asuransi, dan hal-hal lain pun dapat dipilih/ditawarkan sesuai keingginan
konsumen. Pada marketspace, hal ini sangat mudah dilakukan karena
banyak sekali aspek-aspek penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan
mudah di-digitalisasi-kan.
3. Knowledge Networks
Perkembangan berikutnya dari marketspace adalah menuju ke sebuah
komunitas yang berbasis pengetahuan. Perusahaan adalah merupakan
kumpulan dari sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian
yang beragam. Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis,
stakeholder (yang berkepentingan), dan konsumen merupakan tidak hanya
merupakan sebuah komunikasi pasif belaka, namun di dalamnya
terkandung aspek-aspek pertukaran pengetahuan. Dengan hanya berbekal
fasilitas browsing dan situs-situs portal, seseorang yang sangat awam di
bidang tertentu dalam waktu singkat dapat memiliki berbagai referensi
berharga berkualitas tinggi untuk dipelajari. Tidak pernah terbayangkan
sebelumnya bahwa hanya dengan berbekal email dan situs, individu dapat
mengembangkan bisnis dengan berbagai sumber daya data dan informasi
yang telah tersedia gratis di internet. Di samping itu, perusahaan pun dapat
belajar banyak dari perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan
Universitas Indonesia
mitra bisnis atau pun para pesaingnya. Konsumen pun menjadi bertambah
pintar karena hampir tidak ada lagi hal yang dapat disembunyikan oleh
para penjual produk atau jasa. Hampir tidak ada lagi produk atau jasa
dengan kualitas buruk yang mampu bertahan lama di pasaran karena
konsumen akan diberitahu oleh sumber-sumber lain melalui internet.
Marketspace secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas
perdagangan di dalam kehidupan manusia.
4. Value Trust Networks
Akhirnya marketspace akan berkembang ke sebuah jejaring yang
merupakan pusat bertemunya berbagai individu, komunitas, institusi,
perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti-entiti lain yang
kehadirannya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Berbagai interaksi yang tidak efisien dan efektif lagi dilakukan di pasar
konvensional akan segera beralih ke marketspace. Komunitas manusia
akan terbentuk di dunia maya berdasarkan kepentingannya masing-
masing. Tentu saja interaksi tersebut dapat terwujud jika jejaring
marketspace yang ada dapat dipercaya. Berbagai prasyarat yang harus
dipenuhi oleh marketspace untuk menuju kepada lingkungan tersebut di
antaranya adalah: faktor keamanan dalam bertransaksi, jaminan privasi
dalam berkomunikasi, adanya standar pertukaran informasi antar institusi
yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya yang efektif.
Pada akhirnya nanti, akan terjadi konvergensi yang utuh antara
marketplace dengan marketspace.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.2.4 Positioning
Positioning adalah tindakan yang dilakukan untuk membuat citra produk
dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi
yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumen (Kotler, 2007).
Positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen,
agar produk atau merek atau nama anda mengandung arti tertentu yang dalam
beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merek atau nama
lain dalam bentuk asosiatif (Kasali, 2005).
Menurut Kasali (2005), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
positioning :
1. Positioning merupakan strategi komunikasi. Untuk menyampaikan produk
atau merek atau nama pebisnis ke calon konsumennya diperlukan
komunikasi. Komunikasi berhubungan dengan atribut-atribut secara fisik
maupun non fisik yang melekat pada produk seperti warna, desain, tulisan
yang tertera di label, kemasan dan nama merk. Komunikasi adalah
menyangkut soal citra yang disalurkan melalui model iklan, media yang
dipilih, outlet yang menyalurkan produk tersebut.
2. Positioning bersifat dinamis. Persepsi konsumen terhadap suatu produk
atau merk atau nama bersifat dinamis atau berubah mengikuti struktur
pasar atau persaingan. Agar produk tersebut dapat diterima oleh pasar
yang berubah-ubah maka positioning adalah strategi yang harus terus
menerus dievaluasi, dikembangkan, dipelihara.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
harus lebih tinggi dari value yang ditawarkan pesaingnya, agar perusahaan dapat
bartahan lama dalam dunia bisnis.
Untuk membuat value tersebut dengan dua persyaratannya maka
perusahaan harus memiliki consumer surplus dan producer surplus. Consumer
surplus adalah willingness to pay dari konsumen. Contohnya, A ingin membeli
pena, ia melihat pena tersebut banyak memiliki keunikan dan benefit dari pada
pena yang lainnya. A memiliki persepsi bahwa harga dari pena tersebut adalah Rp
15.000,- tetapi setelah ia menanyakannya ternyata pena tersebut hanya seharga Rp
10.000,- sedangkan biaya dari pembuatan pena tersebut Rp 5000,-. Pesaing dari
pena ini untuk membuatnya dengan cost sebesar Rp 7000,-. Maka consumer
surplus yang didapat A adalah Rp 5.000,- sedangkan producer surplus yang
didapat produsen ini adalah Rp 2000,-.
2.3 Promosi
Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran. Menurut Cravens
(1998), promosi memiliki tujuan yaitu pengenalan kebutuhan, pengumpulan
informasi, evaluasi alternatif, keputusan untuk membeli dan memberi informasi
kegunaan produk. Menurut Stanton (1998), promosi adalah kegiatan memberikan
informasi menghimbau dan mempengaruhi khalayak ramai, yang menjadi unsur
pokok dalam pemasaran modern. Menurut Harper (2000), promosi adalah suatu
program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi material perusahaan atau
produk yang dapat memuaskan, mendorong penjualan serta memberi kontribusi
pada kinerja laba perusahaan. Dengan adanya promosi maka menunjukkan bahwa
lalu lintas informasi dua arah mengenai produk dan segenap aspek organisasi yang
memerlukan pengelolaan dalam keberadaannya. Alma (2002) mengatakan tujuan
promosi paling utama adalah memberi informasi, menarik perhatian dan memberi
pengaruh meningkatkan penjualan. Menurut Sunarto (2003), promosi adalah
semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau
mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi
tentang keistimewaan, kegunaan, dan keberadaannya untuk mengubah sikap
ataupun mendorong orang untuk bertindak atau membeli. Promosi juga
merupakan suatu tindakan yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia