Anda di halaman 1dari 152

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2019/2020 memenuhi
kedua dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif
(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan
orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu
tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia
usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri
kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media
lainnya);
c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata
pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.

e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan
bagi peserta didik.
3. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana
dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar Mata Pelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar,
dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarMata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).

B. Landasan Kurikulum 2013


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang
akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian,
tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan,
dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa
kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan


akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian, Kurikulum 2013
menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa
dan umat manusia.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara
yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam
bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP
19/2005) yang sudah diubah dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta
berpedoman pada Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Lampiran 1 Permendikbud no. 81a) tentang Implementasi Kurikulum 2013
a. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.

b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a)
peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
a. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
b. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas Standar Kiompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, Standar Penilaian, Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. Empat dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Kompetensi Lulusan, Standar Isi (SI), Standar Proses, dan
Standar Penilaian merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.

Landasan Yuridis pengembangan Kurikulum 2013 sebagai berikut:


0 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
1 Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat
(1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No, 32 tahun 2013.
3 Permendikbud No.54 tahun 2013 tetang Standar Kompetensi Lulusan.
4 Permendikbud No.64 tahun 2013 tentang Standar Isi
5 Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses.
6 Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilain
7 Permendikbud No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
8 Permendikbud No. 81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
9 Keputusan Direktur Pembinaan SMK tentang Spektrum SMK Kurikulum 2013
10 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan
11 Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 25 tahun 2007 Tentang Mata pelajaran Muatan
Lokal bahasa Sunda
12 Peraturan Wali Kota No. 15 tahun 2008 tentang Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup

C. Prinsip-prinsip Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan


Dalam menyusun KTSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara
utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.

2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan


Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi,
berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu
hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk
bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan.
Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan
Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik
peserta didik.

4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional.

6. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat
penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan
tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum
semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

9. Dinamika Perkembangan Global


Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting
ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk
hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

11.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan


karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

12. Kesetaraan Jender


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan jender.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

D. Mekanisme Pengelolaan KTSP


KTSP dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasar-kan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan
pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib dan muatan lokal.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard
skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan
hard skills dan soft skills antarkelas.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam
kerangka NKRI.

E. Tujuan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Sesuai dengan bunyi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 tahun 2003 Bab II pasal
3, tujuan pendidikan nasional adalah sebagai berikut:
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai kejuruannya

C. Visi SMK Negeri 1 Cijulang


Menjadi SMK Percontohan Pada Tahun 2020.

D. Misi SMK Negeri 1 Cijulang


1. Terciptanya layanan yang baik kepada pelanggan
2. Manajemen sekolah yang Akuntabel
3. Proses pembelajaran yang kondusif
4. Sarana dan prasarana yang lengkap
5. Penelusuran lulusan di dunia kerja/Perguruan Tinggi yang akurat
6. Pusat belajar bagi masyarakat dan dunia industri

E. Tujuan Pendidikan SMK Negeri 1 Cijulang

1. Mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia sebagai tenaga
kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai kompetensi keahlian pilihannya

2. Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu beradaptasi dilingkungan
kerja sesuai bidangnya dan mampu menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.
3. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan diri dan mampu
berkompetisi di tingkat nasional, regional dan internasional
F. Tujuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Cijulang
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, dan sikap agar
kompeten dalam bidang keahlian Manajemen Perkantoran dengan dilandasi iman, takwa, dan
akhlakul karimah.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK NEGERI 1 CIJULANG
PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

A. Analisis Kebutuhan Siswa


Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembeLajaran yang
digunakan sebagai berikut:
1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pewmbelajaran berbasis kompetensi
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran denganjawaban
yang kebenarannya multi dimensi
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskill) dan keterampilan
mental (softskill)
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi nketeladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan membangunkreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani)
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru , siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja dalah kelas
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran, dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budayan peserta didik.

B. Struktur Kurikulum SMK


1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah
1.1 Latar Belakang
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3
menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
c. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam
penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa
standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus
dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.

1.2. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1.3 Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

1.4 Ruang Lingkup


Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

1.5 Monitoring dan Evaluasi


Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan
lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada
satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi
digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di
masa yang akan datang.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari
di sekolah secara mandiri.

2. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
CIJULANG dapat dilihat pada Tabel berikut.

KOMPETENSI INTI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
Mengamalkan Mengamalkan Mengamalkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- disiplin, tanggung-
jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, royong, kerjasama, royong, kerjasama,
toleran, damai), toleran, damai), toleran, damai),
santun, responsif dan santun, responsif dan santun, responsif dan
pro-aktif dan pro-aktif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap menunjukan sikap menunjukan sikap
sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari
solusi atas berbagai solusi atas berbagai solusi atas berbagai
permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam serta dalam alam serta dalam alam serta dalam
menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.
3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan,
menerapkan dan menerapkan, dan menganalisis, dan
Menganalisis Menganalisis Mengevaluasi
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural konseptual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif prosedural, dan
berdasarkan rasa berdasarkan rasa metakognitif dalam
ingin tahunya tentang ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
teknologi, seni, teknologi, seni, budaya, dan
budaya, dan budaya, dan humaniora humaniora dengan
humaniora dalam dalam wawasan wawasan kemanusiaan,
wawasan kemanusiaan, kemanusiaan, kebangsaan, kebangsaan,
kebangsaan, kenegaraan kenegaraan, dan kenegaraan, dan
, dan peradaban terkait peradaban terkait peradaban terkait
penyebab fenomena penyebab fenomena penyebab fenomena
dan kejadian dalam dan kejadian dalam dan kejadian dalam
bidang kerja yang bidang kerja yang bidang kerja yang
spesifik untuk spesifik untuk spesifik untuk
memecahkan masalah. memecahkan masalah. memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah konkret dan
Dengan dengan pengembangan dari ranah abstrak terkait
pengembangan dari yang dipelajarinya di dengan
yang dipelajarinya di sekolah secara pengembangan dari
sekolah secara mandiri, bertindak yang dipelajarinya di
mandiri, dan mampu secara efektif dan sekolah secara
melaksanakan tugas kreatif, dan mampu mandiri, dan mampu
spesifik di bawah melaksanakan tugas melaksanakan tugas
pengawasan langsung. spesifik di bawah spesifik di bawah

pengawasan langsung. pengawasan langsung.

3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1
Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

4. Struktur Kurikulum
STRUKTUR KURIKULUM
SMK NEGERI 1 CIJULANG

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN


PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
PAKET KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional            
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 2 2
7 Bahasa Asing - - - - 2 2
B. Muatan Kewilayahan            
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
9 Mulok (Bahasa Sunda) 2 2 2 2 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan (Otomatisasi dan Tata
           
Kelola Perkantoran )
C1. Dasar Bidang Keahlian            
11 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
12 Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
13 Administrasi Umum 2 2 - - - -
14 IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian            
15 Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
16 Korespondensi 5 5 - - - -
17 Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian            
18 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian - - 6 6 7 7
19 Otomatisasi Tata Kelola Keuangan - - 6 6 6 6
20 Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana - - 6 6 6 6
21 Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan - - 6 6 6 6
22 Produktif Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C1, C2 dan C3 22 22 31 31 33 33
TOTAL 48 48 50 50 50 50

B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran untuk SMK terdiri dari dua kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok mata
pelajaran Wajib dan kelompok mata pelajaran pilihan. Kelompok mata pelajaran Wajib terdiri
dari dua jenis yaitu 6 mata pelajaran Wajib A dan 3 mata pelajaran wajib B dengan jumlah jam
pelajaran sebanyak 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran Pilihan (C) terdiri dari 3 jenis
yang merupakan mata pelajaran pilihan akademik dan vokasional terdiri dari kelompok mata
pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1), kelompok mata pelajaran Dasar Program Keahlian
(C2),dan kelompok mata pelajaran Paket Keahlian (C3) dengan jumlah jam 24 jam pelajaran per
minggu. Sehingga jumlah jam pelajaran perminggu untuk SMK sebanyak 48 jam ditambah
Muatan Lokal Bahasa Sunda 2 jam dan Pendidikan Lingkungan Hidup 1 jam. Jumlah total 51 jam
pelajaran per rombel per minggu. Dengan adanya kekompok mata pelajaran pilihan itu,
peserta didik dapat memilih program keahlian dan paket keahlian yang sesuai dengan minatnya
karena peserta didik itu merupakan subjek pendidikan.
Nama-nama mata pelajaran untuk Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1
Cijulang Kabupaten Pangandaran sebagaimana tercantum pada struktur kurikulum, yaitu:
Kelompok mata pelajaran Wajib A: Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, dan Bahasa Inggris;
Kelompok mata pelajaran Wajib B: Seni Budaya, Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan,
dan Prakarya dan Kewirausahaan; Kelompok mata pelajaran Pilhan C1 : Ekonomi dan Bisnis,
Administrasi Umum, IPA ; C2 : Otomatisasi Perkantoran, Simulasi Digital, Korespondensi, dan
Kearsipan; C3 : OTK Kepegawaian, OTK Keuangan, OTK Sarana dan Prasarana, OTK Humas dan
Keprotokolan; dan Muatan Lokal Bahasa Sunda dan pendidikan Lingkungan Hidup.
Berikut ini Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar setiap mata pelajaran :

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG

Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara
berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan perilaku
1.1 Membaca al-Qur’an dengan
kontrol diri (mujahadah an-
meyakini bahwa kontrol
nafs), prasangka baik
diri (mujahadah an-nafs),
(husnuzzan), dan
prasangka baik
persaudaraan (ukhuwah)
(husnuzzan), dan
sebagai implementasi
persaudaraan (ukhuwah)
perintah QS al-Anfal (8):72,
adalah perintah agama
QS al- Hujurat (49): 10 dan 12
serta Hadis terkait
2.2 Menghindarkan diri dari
1.2 Meyakini bahwa pergaulan
pergaulan bebas dan
bebas dan zina adalah
perbuatan zina sebagai
dilarang agama
pengamalan QS al-Isra’ (17):
32, dan QS an-Nur (24): 2,
serta Hadis terkait
2.3 Memiliki sikap keluhuran
1.3 Meyakini bahwa Allah
budi; kokoh pendirian,
Maha Mulia, Maha
pemberi rasa aman, tawakal
Memberi Rasa Aman, Maha
dan adil sebagai implementasi
Memelihara, Maha
pemahaman al-Asmau al-
Sempurna Kekuatan-Nya,
Maha Penghimpun, Maha Husna: Al-Karim, Al-Mu’min,
Al-Wakil, Al- Matin, Al-Jami’,
Adil, dan Maha Akhir Al-‘Adl, dan Al-Akhir
2.4 Menunjukkan sikap disiplin,
1.4 Meyakini keberadaan
jujur dan bertanggung jawab,
malaikat-malaikat Allah
sebagai implementasi beriman
swt.
kepada malaikat-malaikat
Allah swt.
2.5 Menunjukkan perilaku
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai
berpakaian sesuai dengan
dengan syariat Islam
syariat Islam
2.6 Menunjukkan perilaku jujur
1.6 Meyakini bahwa jujur
dalam kehidupan sehari-hari
adalah ajaran pokok
Agama
2.7 Memiliki sikap semangat
1.7 Meyakini bahwa menuntut
keilmuan sebagai
ilmu adalah perintah Allah
implementasi pemahaman QS
dan Rasul-Nya
at-Taubah (9): 122 dan Hadis
Terkait
2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis
dan taat beribadah sebagai
dan ijtihad sebagai sumber
implementasi pemahaman
hukum Islam
terhadap kedudukan al-
Qur’an, Hadis, dan ijtihad
sebagai sumber hukum Islam
2.9 Menunjukkan kepedulian
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat
sosial sebagai hikmah dari
dan wakaf adalah perintah
perintah haji, zakat, dan
Allah dapat memberi
Wakaf
kemaslahatan bagi
individu dan masyarakat

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


2.10 Bersikap tangguh dan rela
1.10 Meyakini kebenaran berkorban menegakkan
dakwah Nabi Muhammad
kebenaran sebagai ’ibrah dari
saw di Makkah
sejarah strategi dakwah Nabi
di Makkah
2.11 Menunjukkan sikap semangat
1.11 Meyakini kebenaran
ukhuwah dan kerukunan
dakwah Nabi Muhammad
sebagai ibrah dari sejarah
saw di Madinah
strategi dakwah Nabi di
Madinah
2.12 Bersikap taat aturan,
1.12 Terbiasa membaca al-
tanggung jawab, kompetitif
Qur’an dengan meyakini
dalam kebaikan dan kerja
bahwa taat pada aturan,
keras sebagai implementasi
kompetisi dalam kebaikan, dan
dari pemahaman QS al
etos kerja sebagai perintah agama
Maidah (5): 48; QS an-Nisa

(4): 59; dan QS at-Taubah (9):


105 serta Hadis yang terkait
2.13 Bersikap toleran, rukun, dan
1.13 Meyakini bahwa agama
menghindarkan diri dari
mengajarkan toleransi,
tindak kekerasan sebagai
kerukunan, dan
implementasi pemahaman QS
menghindarkan diri dari
Yunus (10): 40-41 dan QS al-
tindak kekerasan
Maidah (5): 32, serta Hadis
Terkait
2.14 Peduli kepada orang lain
1.14 Meyakini adanya kitab-
dengan saling menasihati
kitab suci Allah swt.
sebagai cerminan beriman
kepada kitab-kitab Allah swt.
2.15 Menunjukkan perilaku saling
1.15 Meyakini adanya rasul-
menolong sebagai cerminan
rasul Allah swt.
beriman kepada rasul-rasul
Allah swt.
2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah
1.16 Meyakini bahwa Islam
(berani membela kebenaran)
mengharus-kan umatnya
dalam mewujudkan kejujuran
untuk memiliki sifat
syaja’ah (berani membela
kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran
2.17 Menunjukkan perilaku
1.17 Meyakini bahwa hormat
hormat dan patuh kepada
dan patuh kepada
orangtua dan guru sebagai
orangtua dan guru sebagai

kewajiban agama
al-Isra’ (17): 23 dan Hadis
terkait
2.18 Menunjukkan sikap tanggung
1.18 Menerapkan
jawab dan kerja sama dalam
penyelenggaraan jenazah
penyelenggaraan perawatan
sesuai dengan ketentuan jenazah di masyarakat
2.19 Menjaga kebersamaan dengan
1.19 Menerapkan ketentuan
orang lain dengan saling
khutbah, tablig, dan
dakwah di masyarakat

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


sesuai dengan syariat menasihati melalui khutbah,
Islam tablig, dan dakwah
2.20 Bekerjasama dalam
1.20 Menerapkan prinsip
menegakkan prinsip-prinsip
ekonomi dan muamalah
dan praktik ekonomi sesuai
sesuai dengan ketentuan
syariat Islam
syariat Islam
2.21 Bersikap rukun dan
1.21 Mengakui bahwa nilai-nilai
kompetitif dalam kebaikan
Islam dapat mendorong
sebagai implementasi nilai-
kemajuan perkembangan
nilai perkembangan
Islam pada masa kejayaan
peradaban Islam pada masa
kejayaan
2.22 Bersikap rukun dan
1.22 Mempertahankan
kompetitif dalam kebaikan
keyakinan yang benar
sebagai implementasi nilai-
sesuai ajaran Islam dalam
nilai sejarah peradaban Islam
sejarah peradaban Islam
pada masa modern
pada masa modern
2.23 Bersikap kritis dan
1.23 Terbiasa membaca al-
demokratis sesuai dengan
Qur’an sebagai
pesan QS Ali Imran (3): 190-
pengamalan dengan
191 dan 159, serta Hadis
meyakini bahwa agama
terkait
mengajarkan kepada
umatnya untuk berpikir
kritis dan bersikap
Demokratis

2.24 Berbuat baik kepada sesama


1.24 Meyakini bahwa agama
manusia sesuai dengan
mewajibkan umatnya
perintah QS Luqman (31): 13-
untuk beribadah dan
14 dan QS al-Baqarah (2): 83,
bersyukur kepada Allah
serta Hadis terkait
serta berbuat baik kepada
sesama manusia
2.25 Berperilaku jujur,
1.25 Meyakini terjadinya hari
bertanggung jawab, dan adil
akhir
sesuai dengan keimanan
kepada hari akhir
2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan
1.26 Meyakini adanya qadha
tawakal sebagai implementasi
dan qadar Allah swt.
beriman kepada qadha dan
qadar Allah swt.
2.27 Berperilaku kerja keras, dan
1.27 Meyakini bahwa agama
bertanggung jawab dalam
mewajibkan umatnya kehidupan sehari-hari
untuk bekerja keras dan
bertanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari
2.28 Menunjukkan sikap bersatu
1.28 Meyakini kebenaran
dan kebersamaan dalam
ketentuan pelaksanaan
lingkungan masyarakat
pernikahan berdasarkan
sebagai implementasi
syariat Islam
ketentuan pernikahan dalam
Islam

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


2.29 Peduli kepada orang lain
1.29 Meyakini kebenaran
sebagai cerminan
ketentuan waris
pelaksanaan ketentuan waris
berdasarkan syariat Islam
dalam Islam
2.30 Bersikap moderat dan santun
1.30 Meyakini kebenaran
dalam berdakwah dan
ketentuan dakwah
mengembangkan ajaran Islam
berdasarkan syariat Islam
dalam memajukan
perkembangan Islam di
Indonesia
2.31 Menjunjung tinggi kerukunan
1.31 Meyakini kebenaran bahwa
dan kedamaian dalam
dakwah dengan cara
kehidupan sehari-hari
damai, Islam diterima oleh
masyarakat di Indonesia
2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai
1.32 Meyakini bahwa islam
Islam rahmatanlil-alamin
adalah rahmatan lil-
sebagai pemicu kemajuan
‘alamin yang dapat
peradaban Islam di masa
memajukan peradaban
mendatang
dunia
2.33 Mewaspadai secara bijaksana
1.33 Meyakini bahwa
terhadap penyimpangan
kemunduran umat Islam di
ajaran Islam yang
dunia, sebagai bukti
berkembang di masyarakat
penyimpangan dari ajaran
Islam yang benar

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,
menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat
tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah
bidang dan lingkup kajian sederhana sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi lingkup kajian Pendidikan
Pekerti pada tingkat teknis, Agama Islam dan Budi Pekerti.
spesifik, detail dan kompleks
Menunjukkan keterampilan
berkenaan dengan ilmu
menalar, mengolah, dan
pengetahuan, teknologi, seni,
menyaji secara efektif, kreatif,
budaya, dan humaniora dalam
produktif, kritis, mandiri,
konteks pengembangan potensi
kolaboratif, komunikatif dan
diri sebagai bagian dari keluarga,
solutif dalam ranah abstrak,
sekolah, dunia kerja, warga
terkait dengan pengembangan
masyarakat nasional, regional dan
dari yang dipelajarinya di
internasional.
sekolah.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan gerak
mahir, menjadikan gerak alami,
dalam ranah kongkrit terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1.1Membaca QS al-Anfal (8):72,
3.1 Menganalisis QS al-Anfal
QS al-Hujurat (49): 10 dan 12,
(8):72, QS al-Hujurat (49):
10 dan 12 serta Hadis sesuai dengan kaidah tajwid
dan makharijul huruf
tentang kontrol diri
4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan
(mujahadah an-nafs),
QS al-Anfal (8:72), QS al-
prasangka baik
Hujurat (49): 10 dan 12
(husnuzzan), dan
dengan fasih dan lancar
persaudaraan (ukhuwah)

4.1.3 Menyajikan keterkaitan


antara kualitas keimanan
dengan kontrol diri
(mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan),
dan persaudaraan (ukhuwah)
sesuai dengan pesan QS al-
Anfal (8:72), QS al-Hujurat
(49): 10 dan 12, serta Hadis
terkait
4.2.1 Membaca QS al-Isra’ (17): 32,
3.2 Menganalisis QS al-Isra’
dan QS an-Nur (24): 2 sesuai
(17): 32, dan QS an-Nur
dengan kaidah tajwid dan
(24): 2, serta Hadis tentang
makharijul huruf
larangan pergaulan bebas
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan
dan perbuatan zina
QS al-Isra’ (17): 32, dan QS
an-Nur (24): 2 dengan fasih
dan lancar
4.2.3 Menyajikan larangan
pergaulan bebas dan
perbuatan zina dengan
berbagai kekejian (fahisyah)
yang ditimbulkannya sesuai
pesan QS al-Isra’ (17): 32,
dan QS an-Nur (24): 2
4.3 Menyajikan hubungan
3.3 Menganalisis makna al-
makna al-Asma’u al-Husna:
Asma’u al-Husna: al-
al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil,
Karim, al-Mu’min, al
al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan
Wakil, al-Matin, al-Jami’,
al-Akhir dengan perilaku
al-‘Adl, dan al-Akhir
keluhuran budi, kokoh
pendirian, rasa aman,
tawakal dan perilaku adil
4.4 Mempresentasikan
3.4 Menganalisis makna
hubungan makna beriman
beriman kepada malaikat-
kepada malaikat-malaikat
malaikat Allah swt.
Allah swt dengan perilaku
teliti, disiplin, dan waspada
4.5 Mempraktikkan tata cara
3.5 Menerapkan ketentuan
berpakaian sesuai syariat
berpakaian sesuai syariat
Islam Islam

4.6 Melaksanakan perilaku jujur


3.6 Memahami manfaat dalam kehidupan sehari-

kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari hari.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.7 Menyajikan kewajiban
3.7 Menganalisis kewajiban
menuntut ilmu dengan
menuntut ilmu untuk
kewajiban membela agama
membela agama
sesuai perintah QS at-
Taubah (9): 122 dan Hadis
4.8 Menentukan suatu hukum
3.8 Menganalisis kedudukan
berdasarkan al-Qur’an,
al-Qur’an, Hadis, dan
Hadis, dan ijtihad sebagai
ijtihad sebagai sumber
sumber hukum Islam
hukum Islam
4.9 Menyimulasikan tata cara
3.9 Menganalisis tata cara
ibadah haji, zakat, dan wakaf
ibadah haji, zakat, dan
wakaf
4.10 Menyajikan substansi,
3.10 Menganalisis substansi,
strategi, dan penyebab strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah Nabi
keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Makkah
Muhammad saw di
Makkah
4.11 Mempresentasikan dan
3.11 Menganalisis strategi, dan
strategi dengan keberhasilan
keberhasilan dakwah Nabi
dakwah Nabi Muhammad
Muhammad saw di
saw di Madinah
Madinah
4.12.1 Membaca QS al-Maidah (5):
3.12 Menganalisis makna QS
48; QS an-Nisa (4): 59, dan QS
al-Maidah (5): 48; QS an-
at-Taubah (9): 105 sesuai
Nisa (4): 59, dan QS at-
dengan kaidah tajwid dan
Taubah (9): 105, serta
makharijulhuruf
Hadis tentang taat pada
4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan
aturan, kompetisi dalam
QS al-Maidah (5): 48; QS an-
kebaikan, dan etos kerja
Nisa (4): 59, dan QS at-
Taubah (9): 105 dengan fasih
dan lancar
4.12.3 Menyajikan perintah
berkompetisi dalam kebaikan
dan kepatuhan terhadap
ketentuan Allah sesuai
dengan pesan QS al-Maidah
(5): 48; QS an-Nisa (4): 59,
dan QS at-Taubah (9): 105
4.13.1 Membaca QS Yunus (10): 40-
3.13 Menganalisis makna QS
41 dan QS al-Maidah (5): 32
Yunus (10): 40-41 dan QS
sesuai dengan kaidah tajwid
al-Maidah (5): 32, serta
dan makharijul huruf
Hadis tentang toleransi,
4.13.2 Mendemonstrasikan hafalan
rukun, dan
QS Yunus (10): 40-41 dan QS
menghindarkan diri dari
al-Maidah (5): 32 dengan fasih
tindak kekerasan
dan lancar
4.13.3 Mempresentasikan perintah
toleransi dan kerukunan
sesuai pesan QS Yunus (10):
40-41 dan menghindari tindak
kekerasan sesuai pesan QS
Al-Maidah (5): 32

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.14 Mempresentasikan keterkaitan
3.14 Menganalisis makna iman
antara beriman kepada kitab-
kepada kitab-kitab Allah
kitab suci Allah swt dengan
swt.
perilaku sehari-hari
4.15 Menyajikan hubungan antara
3.15 Menganalisis makna iman
iman kepada rasul-rasul Allah
kepada rasul-rasul Allah
swt dengan keteguhan dalam
swt.
bertauhid, toleransi, ketaatan,
dan kecintaan kepada Allah
4.16 Menyajikan makna syaja’ah
3.16 Menganalisis makna
(berani membela kebenaran)
syaja’ah (berani membela
dan upaya mewujudkan
kebenaran) dalam
kejujuran dalam kehidupan
mewujudkan kejujuran
sehari-hari
4.17 Menyajikan ketauhidan dalam
3.17 Menganalisis perilaku
beribadah serta hormat dan
hormat dan patuh kepada
patuh kepada orangtua dan
orangtua dan guru
guru sesuai dengan QS al-Isra’
(17): 23 dan Hadis terkait
4.18 Menyimulasikan tata cara
3.18 Mengevaluasi tata cara
perawatan jenazah
perawatan jenazah
4.19 Menyimulasikan tata cara
3.19 Menganalisis pelaksanaan
khutbah, tablig, dan dakwah
khutbah, tablig, dan
dakwah
3.20 Menganalisis prinsip- 4.20 Menentukan kegiatan usaha
sesuai dengan prinsip-prinsip
prinsip dan praktik
dan praktik ekonomi dalam
ekonomi dalam Islam
Islam
4.21 Menyajikan perkembangan
3.21 Menganalisis
peradaban Islam dan faktor-
perkembangan peradaban
faktor yang mempengaruhinya
Islam pada masa kejayaan
pada masa kejayaan
(Masa Khulafaur Rasyidin
(Khulafaur Rasyidin – Bani
– Bani Umayyah)
Umayyah)
4.22.1 Menyajikan perkembangan
3.22 Menganalisis
peradaban Islam pada masa
perkembangan Islam pada
modern (1800-sekarang)
masa modern (1800-
4.22.2 Menyajikan prinsip-prinsip
sekarang)
pembaharuan yang sesuai
dengan perkembangan
peradaban Islam pada masa
modern
4.23.1 Membaca QS Ali Imran (3):
3.23 Mengevaluasi makna QS
190-191, dan QS Ali Imran
Ali Imran (3): 190-191, dan
(3): 159,; sesuai dengan
QS Ali Imran (3): 159,
kaidah tajwid dan makharijul-
serta Hadis tentang
huruf
berpikir kritis dan
4.23.2 Mendemonstrasikan hafalan
bersikap demokratis
QS Ali Imran (3): 190-191,
dan QS Ali Imran (3): 159,
dengan lancar

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.23.3 Menyajikan sikap kritis dan
ciri orang-orang berakal (ulil
albab) sesuai pesan QS Ali
Imran (3): 190-191
4.23.4 Mempresentasikan demokrasi
dan sikap tidak memaksakan
kehendak sesuai pesan QS Ali
Imran (3): 159
4.24.1 Membaca QS Luqman (31): 13-
3.24 Mengevaluasi makna QS
14 dan QS al-Baqarah (2): 83
Luqman (31): 13-14 dan
sesuai dengan kaidah tajwid
QS al-Baqarah (2): 83,
dan makharijul huruf
serta Hadis tentang
4.24.2 Mendemonstrasikan hafalan
kewajibanberibadah dan
QS Luqman (31): 13-14 dan
bersyukur kepada Allah
QS al-Baqarah (2): 83 dengan
sertaberbuat baik kepada
lancar
sesama manusia
4.24.3 Mempresentasikan kewajiban
beribadah dan bersyukur
kepada Allah serta berbuat
baik terhadap sesama
manusia sesuai pesan QS
Luqman (31): 13-14 dan QS al-
Baqarah (2): 83
4.25 Menyajikan perilaku jujur,
3.25 Mengevaluasi makna iman
bertanggung jawab, dan adil
kepada hari akhir
sebagai perwujudan iman
kepada hari akhir
4.26 Mempresentasikan makna
3.26 Mengevaluasi makna iman
sikap optimis, ikhtiar, dan
kepada qadha dan qadar
tawakkal sebagai perwujudan
iman kepada qadha dan qadar
Allah swt.
4.27 Menyajikan perilaku bekerja
3.27 Mengevaluasi perilaku
keras, jujur, bertanggung
bekerja keras dan
jawab, adil, dan toleransi
bertanggung jawab dalam
dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
yang berkembang di
yang berkembang di
masyarakat sebagai wujud
Masyarakat keimanan
4.28 Menyajikan prosesi
3.28 Mengevaluasi ketentuan
pernikahan dalam Islam
pernikahan dalam Islam
4.29 Menggunakan ketentuan
3.29 Mengevaluasi ketentuan
pembagian waris Islam dalam
waris dalam Islam
kehidupan
4.30 Menyajikan prinsip-prinsip
3.30 Mengevaluasi strategi
strategi dakwah dan
dakwah dan
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
Indonesia
Indonesia
4.31 Menyajikan nilai-nilai
3.31 Mengevaluasi sejarah
keteladanan tokoh-tokoh
perkembangan Islam di dalam sejarah perkembangan

Indonesia
Islam di Indonesia

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Jam pelajaran : 212 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menghayati hakikat bangsa dan 2.1 Responsif terhadap hakikat
Negara sebagai anugerah Tuhan bangsa dan Negara
Yang Maha Esa

1.2 Mensyukuri fungsi dan peran 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi


Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam
bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara
Indonesia
1.3 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila 2.3 Menunjukkan sikap peduli
dalam praktik penyelenggaraan terhadap penerapan nilai-nilai
pemerintahan Negara sebagai Pancasila dalam kehidupan
salah satu bentuk pengabdian berbangsa dan bernegara
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mengamalkan ketentuan 2.4 Peduli terhadap penerapan
Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik
yang mengatur tentang wilayah, Indonesia Tahun 1945 yang
warga Negara, penduduk, mengatur tentang wilayah,
agama dan kepercayaan serta warga Negara, penduduk,
pertahanan dan keamanan agama dan kepercayaan serta
sebagai wujud rasa syukur pertahanan dan keamanan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.5 Menghayati sistem politik 2.5 Responsif terhadap sistem
Indonesia sebagai wujud rasa politik Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa

1.6 Menghayati nilai-nilai terkait 2.6 Peduli terhadap fungsi dan


fungsi dan kewenangan kewenangan lembaga-lembaga
lembaga-lembaga negara negara menurut Undang-
menurut Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun
Tahun 1945 sebagai bentuk 1945
sikap beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.7 Melaksanakan budaya politik 2.7 Peduli terhadap budaya politik
Indonesia sebagai wujud rasa Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.8 Menghayati hubungan 2.8 Peduli terhadap hubungan
pemerintah pusat dan daerah pemerintah pusat dan daerah
menurut Undang-Undang Dasar yang harmonis di daerah
Negara Republik Indonesia setempat
Tahun 1945 sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa

1.9 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.9 Menunjukkan sikap kerja sama


membentuk komitmen integrasi dalam rangka mewujudkan
nasional dalam bingkai komitmen integrasi nasional

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


Bhinneka Tunggal Ika sebagai dalam bingkai Bhinneka
wujud syukur kepada Tuhan Tunggal Ika
yang Maha Esa
1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.10 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan upaya
membentuk kesadaran atas penyelesaiannya di bidang
ancaman terhadap negara dan ideologi, politik, ekonomi,
upaya penyelesaiannya dalam sosial, budaya, pertahanan,
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan keamanan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.11 Menghayati wawasan 2.11 Bertanggung-jawab
nusantara dalam konteks mengembangkan kesadaran
Negara Kesatuan Republik akan pentingnya wawasan
Indonesia sebagai anugerah nusantara dalam konteks
Tuhan Yang Maha Esa Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif manusia berdasarkan
Pancasila sebagai anugerah perspektif Pancasila dalam
Tuhan yang Maha Esa kehidupan berbangsa dan
bernegara
1.13 Mengsyukuri sistem 2.13 Proaktif terhadap sistem
pemerintahan di Indonesia pemerintahan di Indonesia
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke- 2.14 Peduli dalam berdemokrasi
Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-
Pancasila sesuai Undang- Undang Dasar Negara
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945
1945
1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam 2.15 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan
Indonesia sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Dasar Negara Republik
Republik Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945
1945 sebagai rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.16 Mengamalkan nilai-nilai dalam 2.16 Proaktif terhadap sistem
sistem perlindungan tenaga perlindungan tenaga kerja di
kerja di Indonesia Indonesia
berlandaskan Ketuhanan Yang
Maha Esa
1.17 Menghayati nilai-nilai dalam 2.17 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan
Internasional sebagai rasa Internasional
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai
dalam mewujudkan sebagai refleksi peran
perdamaian dunia sebagai Indonesia dalam perdamaian
anugerah Tuhan Yang Maha dunia dalam hidup
Esa bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.19 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan strategi
membentuk kesadaran akan mengatasinya berdasarkan
ancaman terhadap negara asas Bhinneka Tunggal Ika
strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka
Tunggal Ika
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.20 Proaktif dalam menerapkan
Maha Esa atas nilai-nilai nilai-nilai persatuan dan
persatuan dan kesatuan kesatuan bangsa dalam Negara
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kesatuan Republik Indonesia
1.21 Menghayati perbedaan sebagai 2.21 Proaktif menghindari
anugerah Tuhan yang Maha pelanggaran hak dan
Esa dalam rangka menghindari pengingkaran kewajiban warga
pelanggaran hak dan negara dalam kehidupan
pengingkaran kewajiban warga berbangsa dan bernegara
negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
1.22 Mengamalkan perilaku orang 2.22 Berperilaku jujur dalam
beriman kepada Tuhan Yang praktik perlindungan dan
Maha Esa dalam praktik penegakan hukum di tengah
pelindungan dan penegakan masyarakat
hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
1.23 Melaksanakan pemerintahan 2.23 Berperilaku jujur dalam
sesuai karakteristik good pelaksanaan pemerintahan
governance dengan sesuai karakteristik good
berlandaskan nilai-nilai governance
ketuhanan Yang Maha Esa
1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung-jawab dalam
pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan
sebagai anugerah Tuhanan ilmu pengetahuan dan
Yang Maha Esa teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam
kesatuan bangsa sebagai mengembangkan persatuan
upaya dalam menjaga dan dan kesatuan bangsa sebagai
mempertahankan Negara upaya dalam menjaga dan
Kesatuan Republik Indonesia mempertahanakan Negara
sebagai bentuk pengabdian Kesatuan Republik Indonesia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.26 Menghayati peranan pers di 2.26 Bertanggung-jawab dalam
Indonesia dengan menyikapi peranan pers di
berlandaskan nilai-nilai Indonesia
ketuhanan Yang Maha Esa
1.27 Mengamalkan etos kerja 2.27 Peduli terhadap etos kerja
masyarakat Indonesia dengan masyarakat Indonesia
berlandaskan nilai-nilai
ketuhanan Yang Maha Esa

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Pendidikan
metakognitif sesuai dengan Pancasila dan Kewarganegaraan
bidang dan lingkup kajian

Menampilkan kinerja di bawah

Pendidikan Pancasila dan

bimbingan dengan mutu dan

Kewarganegaraan pada

kuantitas yang terukur sesuai dengan

tingkat teknis, spesifik,

standar kompetensi kerja.

detil, dan kompleks,


berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,
pengetahuan, teknologi, mengolah, dan menyaji secara efektif,
seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya
keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu
kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah
nasional, regional, dan pengawasan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis hakikat bangsa 4.1 Menyaji hasil analisis hakikat
dan Negara bangsa dan negara
3.2 Menganalisis fungsi dan peran 4.2 Menyaji hasil analisis fungsi
Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam
bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara
Indonesia
3.3 Menganalisis nilai-nilai 4.3 Menyaji hasil analisis nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara pemerintahan Negara
3.4 Menganalisis ketentuan 4.4 Menyaji hasil analisis tentang
Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik
yang mengatur tentang wilayah Indonesia Tahun 1945 yang
negara, warga negara dan mengatur tentang wilayah
penduduk, agama dan negara, warga negara dan
kepercayaan, serta pertahanan penduduk, agama dan
dan keamanan kepercayaan, serta pertahanan
dan keamanan
3.5 Menganalisis sistem politik di 4.5 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia sistem politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang
kewenangan lembaga-lembaga fungsi dan kewenangan
Negara menurut Undang- lembaga-lembaga Negara
Undang Dasar Negara Republik menurut Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia budaya politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan 4.8 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintah pusat dan daerah hubungan pemerintah pusat
menurut Undang-Undang Dasar dan pemerintah daerah
Negara Republik Indonesia setempat menurut Undang-
Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3.9 Menganalisis faktor-faktor 4.9 enyaji hasil analisis tentang
pembentuk integrasi nasional faktor-faktor pembentuk
dalam bingkai Bhinneka integrasi nasional dalam
Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.10 Menganalisis ancaman 4.10 Menyaji hasil analisis tentang


terhadap negara dan upaya ancaman terhadap negara dan
penyelesaiannya di bidang upaya penyelesaiannya di
ideologi, politik, ekonomi, bidang Ideologi, politik,
sosial, budaya, pertahanan, ekonomi, sosial, budaya,
dan keamanan dalam bingkai pertahanan, dan keamanan
Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.11 Menelaah pentingnya 4.11 Mempresentasikan hasil telaah
Wawasan Nusantara dalam terkait pentingnya Wawasan
konteks Negara Kesatuan Nusantara dalam konteks
Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.12 Menganalisis pelanggaran hak 4.12 Menyaji hasil analisis
asasi manusia dalam pelanggaran hak asasi
perspektif Pancasila dalam manusia dalam perspektif
kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam kehidupan
Bernegara berbangsa dan bernegara
3.13 Menganalisis sistem 4.13 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan di Indonesia sistem pemerintahan di
Indonesia
3.14 Menganalisis sistem dan 4.14 Menyaji hasil analisis tentang
dinamika demokrasi Pancasila sistem dan dinamika
sesuai dengan Undang-Undang demokrasi Pancasila sesuai
Dasar Negara Republik dengan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.15 Menganalis sistem hukum dan 4.15 Menyaji hasil analisis tentang
peradilan di Indonesia sesuai sistem hukum dan peradilan di
dengan Undang-Undang Dasar Indonesia sesuai dengan
Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara
Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun
1945
3.16 Menganalisis sistem 4.16 Menyaji hasil analisis tentang
perlindungan tenaga kerja di sistem perlindungan tenaga
Indonesia kerja di Indonesia
3.17 Menganalisis system hukum 4.17 Menyaji hasil analisis tentang
dan peradilan internasional system hukum dan peradilan
internasional
3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 4.18 Menyaji hasil evaluasi
Indonesia dalam perdamaian tentang peran Indonesia dalam
dunia sesuai Undang-Undang perdamaian dunia sesuai
Dasar Negara Republik Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun
1945
3.19 Menganalisis kasus-kasus 4.19 Melakukan penelitian
ancaman terhadap Ideologi, sederhana tentang potensi
politik, ekonomi, sosial, ancaman terhadap Ideologi,
budaya, pertahanan, dan politik, ekonomi, sosial,
keamanan dan strategi budaya, pertahanan, dan
mengatasinya dalam bingkai keamanan dan strategi
Bhinneka Tunggal Ika mengatasinya dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
3.20 Menganalisis faktor pendorong 4.20 Menyaji hasil analisis tentang
dan penghambat persatuan faktor- faktor pendorong dan
dan kesatuan bangsa dalam penghambat persatuan dan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


Negara Kesatuan Republik kesatuan bangsa dalam Negara
Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai 4.21 Menyaji hasil analisis tentang
Pancasila terkait dengan nilai-nilai Pancasila terkait
kasus-kasus pelanggaran hak dengan kasus-kasus
dan pengingkaran kewajiban pelanggaran hak dan
warga negara dalam kehidupan pengingkaran kewajiban warga
berbangsa dan bernegara negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
3.22 Mengevaluasi praktik 4.22 Mendemonstrasikan praktik
perlindungan dan penegakan perlindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian keadilan dan kedamaian
3.23 Menganalisis pelaksanaan 4.23 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan sesuai pelaksanaan pemerintahan
karakteristik good governance sesuai karakteristik good
governance
3.24 3.24 Menganalisis pengaruh 4.24 Menyaji hasil analisis tentang
kemajuan ilmu pengetahuan pengaruh kemajuan ilmu
dan teknologi terhadap bangsa pengetahuan dan teknologi
dan negara dalam bingkai terhadap bangsa dan negara
Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.25 Mengevaluasi dinamika 4.25 Menyaji hasil evaluasi tentang
persatuan dan kesatuan dinamika persatuan dan
bangsa sebagai upaya menjaga kesatuan bangsa sebagai
dan mempertahankan Negara upaya menjaga dan
Kesatuan Republik Indonesia mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers di 4.26 Menyaji hasil evaluasi tentang
Indonesia peranan pers di Indonesia
3.27 Mengevaluasi etos kerja 4.27 Menyaji hasil evaluasi tentang
masyarakat Indonesia etos kerja masyarakat
Indonesia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jam Pelajaran : 354 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian bahasa
metakognitif sesuai dengan Indonesia.
bidang dan lingkup kajian

Menampilkan kinerja di bawah

bahasa Indonesia pada

bimbingan dengan mutu dan

tingkat teknis, spesifik, detil,

kuantitas yang terukur sesuai dengan

dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, standar kompetensi kerja.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami laporan hasil 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)


observasi berkaitan dengan laporan hasil observasi berkaitan
bidang pekerjaan yang dengan bidang pekerjaan
dipresentasikan dengan lisan berdasarkan interpretasi baik
dan tulis secara lisan maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan
kebahasaan dari minimal dua observasi berkaitan bidang
teks laporan hasil observasi pekerjaan dengan memerhatikan
berkaitan dengan bidang isi dan aspek kebahasaan baik
Pekerjaan lisan maupun tulis
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi
argumentasi, pengetahuan, dan (permasalahan, argumen,
rekomendasi) teks eksposisi pengetahuan, dan rekomendasi)
berkaitan dengan bidang teks eksposisi berkaitan dengan
pekerjaan yang didengar dan bidang pekerjaan secara lisan
atau dibaca dan/tulis
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi
kebahasaan teks eksposisi yang berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan isi
Pekerjaan (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi),
struktur dan kebahasaan
3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna tersirat
aspek makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik
lisan maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks
kebahasaan teks anekdot anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan 4.7 Menceritakan kembali isi cerita
isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar
rakyat (hikayat) baik lisan dan dibaca
maupun tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
kebahasaan cerita rakyat dan (hikayat) ke dalam bentuk
Cerpen cerpen dengan memerhatikan isi
dan nilai-nilai
3.9 Menguraikan butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua
dari dua buku nonfiksi (buku buku nonfiksi (buku pengayaan)
pengayaan) dan satu novel dan ringkasan dari satu novel
yang dibaca
3.10 Menganalisis pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan,
penawaran dan persetujuan penawaran, persetujuan dan
dalam teks negosiasi berkaitan penutup dalam teks negosiasi
dengan bidang pekerjaan lisan berkaitan dengan bidang
maupun tertulis pekerjaan secara lisan atau
tulis

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks


(orientasi, pengajuan, negosiasi berkaitan dengan
penawaran, persetujuan, bidang pekerjaan dengan
penutup) dan kebahasaan teks memerhatikan isi, struktur
negosiasi berkaitan dengan (orientasi, pengajuan,
bidang pekerjaan penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan
3.12 Menganalisis permasalahan/ 4.12 Mengonstruksi
isu, sudut pandang dan permasalahan/isu, sudut
argumen beberapa pihak dan pandang dan argumen beberapa
simpulan dari debat berkaitan pihak, dan simpulan dari debat
dengan bidang pekerjaan untuk berkaitan dengan bidang
menemukan esensi dari debat pekerjaan secara lisan untuk
menunjukkan esensi dari debat
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan 4.13 Mengembangkan
dengan bidang pekerjaan permasalahan/ isu dari
(permasalahan/isu, sudut berbagai sudut pandang yang
pandang dan argumen beberapa dilengkapi argumen dalam
pihak, dan simpulan) berdebat berkaitan dengan
bidang pekerjaan
3.14 Menganalisis butir-butir 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat
penting yang dapat diteladani diteladani dari tokoh yang
dari teks biografi berkaitan terdapat dalam teks biografi
dengan bidang pekerjaan berkaitan dengan bidang
pekerjaan yang dibaca secara
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi
kebahasaan dalam teks biografi berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan baik lisan maupun
Pekerjaan tulis
3.16 Menganalisis suasana, tema, 4.16 Mendemonstrasikan
dan makna beberapa puisi yang (membacakan atau
terkandung dalam antologi memusikalisasikan) satu puisi
puisi yang diperdengarkan atau dari antologi puisi atau
Dibaca kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik
dan tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun 4.17 Menulis puisi dengan
Puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal 4.18 Menyajikan replikasi isi buku
satu buku fiksi dan satu buku ilmiah yang dibaca dalam
nonfiksi yang sudah dibaca bentuk resensi
3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum
pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur berkaitan bidang


teks prosedur berkaitan dengan pekerjaan dengan organisasi
bidang pekerjaan yang tepat secara lisan dan
tulis
3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks prosedur
kebahasaan teks prosedur berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan hasil
Pekerjaan analisis terhadap isi, struktur,
dan kebahasaan
3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi informasi
(pengetahuan dan urutan (pengetahuan dan urutan
kejadian) dalam teks ekplanasi kejadian) dalam teks eksplanasi
berkaitan dengan bidang berkaitan dengan bidang
pekerjaan lisan dan tulis pekerjaan secara lisan dan tulis
3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi
kebahasaan teks eksplanasi berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan atau
Pekerjaan tulis dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian
permasalahan aktual yang penting dari permasalahan
disajikan dalam ceramah aktual sebagai bahan untuk
berkaitan dengan bidang disajikan dalam ceramah
Pekerjaan berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah
kebahasaan dalam ceramah berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan aspek
Pekerjaan kebahasaan dan menggunakan
struktur yang tepat
3.25 Mendeskripsikan butir-butir 4.25 Menyajikan butir-butir penting
penting dari satu buku dari satu buku pengayaan
pengayaan (nonfiksi) berkaitan (nonfiksi) berkaitan dengan
dengan bidang pekerjaan yang bidang pekerjaan
dibaca
3.26 Menemukan butir-butir penting 4.26 Menyajikan persamaan dan
dari dua buku pengayaan perbedaan isi dua buku
berkaitan dengan bidang pengayaan berkaitan dengan
pekerjaan (nonfiksi) yang dibaca bidang pekerjaan (nonfiksi)
yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu 4.27 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi yang dibaca pesan dari satu buku fiksi yang
dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi 4.28 Melengkapi informasi dalam
penting yang ada dalam proposal berkaitan dengan
proposal kegiatan atau bidang pekerjaan supaya lebih
penelitian berkaitan dengan efektif
bidang pekerjaan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.29 Menganalisis isi, sistematika, 4.29 Merancang sebuah proposal


dan kebahasaan suatu proposal karya ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah
yang diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan 4.30 Merancang informasi, tujuan,
dan esensi sebuah karya ilmiah dan esensi yang harus disajikan
berkaitan dengan bidang dalam karya ilmiah berkaitan
pekerjaan yang dibaca dengan bidang pekerjaan
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya
kebahasaan karya ilmiah ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan berkaitan bidang pekerjaan
bidang pekerjaan untuk dengan memerhatikan hasil
menemukan sistematika perbandingan beberapa teks
sebuah resensi resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan 4.33 Mengkonstruksi sebuah resensi
resensi dalam kumpulan cerpen dari buku kumpulan cerita
atau novel setidaknya dua pendek atau novel yang sudah
karya yang berbeda dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan salah satu
demi babak, dan konflik dalam tokoh dalam drama yang dibaca
drama yang dibaca atau atau ditonton secara lisan
ditonton
3.35 Menganalisis isi dan 4.35 Mendemonstrasikan sebuah
kebahasaan drama yang dibaca naskah drama dengan
atau ditonton memerhatikan isi dan
kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua 4.36 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi (novel dan buku pesan dari dua buku kumpulan
kumpulan puisi) yang dibaca puisi yang dikaitkan dengan
situasi kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan 4.37 Menyajikan simpulan
sistematika surat lamaran sistematika dan unsur-unsur isi
pekerjaan yang dibaca surat lamaran baik secara lisan
maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan 4.38 Menyusun surat lamaran
surat lamaran pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari
mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam
kejadian yang saling berkaitan, sebuah teks eksplanasi

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

komplikasi dan resolusi, dalam


cerita sejarah lisan atau tulis
3.40 Menganalisis kebahasaan cerita 4.40 Menulis cerita sejarah pribadi
atau novel sejarah dengan memerhatikan
kebahasaan
3.41 Mendeskripsikan informasi 4.41 Menyeleksi ragam informasi
(pendapat, alternatif solusi dan sebagai bahan teks editorial
simpulan terhadap suatu isu) berkaitan dengan bidang
dalam teks editorial berkaitan pekerjaan baik secara lisan
dengan bidang pekerjaan maupun tulis
3.42 Menganalisis struktur dan 4.42 Merancang teks editorial
kebahasaan teks editorial berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan struktur
pekerjaan dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi
(kumpulan cerita pendek atau buku tentang satu topik baik
kumpulan puisi) dan satu buku secara lisan maupun tulis
pengayaan (nonfiksi) yang
dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan 4.44 Mengonstruksi makna dan
sesuai bidang pekerjaan tujuan isi teks iklan sesuai
bidang pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai
kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
3.46 Mengevaluasi informasi, baik 4.46 Menyusun opini dalam bentuk
fakta maupun opini, dalam artikel berkaitan dengan bidang
sebuah artikel berkaitan pekerjaan
dengan bidang pekerjaan yang
dibaca
3.47 Menganalisis kebahasaan 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel
artikel dan/atau buku ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan fakta
pekerjaan dan kebahasaan
3.48 Mendeskripsikan isi dan 4.48 Menyajikan simpulan
sistematika surat dinas sistematika dan unsur-unsur isi
berkaitan dengan bidang surat dinas berkaitan dengan
pekerjaan bidang pekerjaan baik secara
lisan maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur kebahasaan 4.49 Menyusun surat dinas yang
surat dinas yang sesuai bidang berkaitan bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan isi,
sistematika dan kebahasaan
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi tentang nilai-
terdapat dalam sebuah buku nilai yang terkandung dalam
pengayaan (nonfiksi) dan satu sebuah buku pengayaan
buku drama (fiksi) (nonfiksi) dan satu buku drama
(fiksi)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Matematika
Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Matematika`
metakognitif sesuai dengan

Menampilkan kinerja di bawah

bidang dan lingkup kajian

bimbingan dengan mutu dan

Matematika pada tingkat

kuantitas yang terukur sesuai dengan

teknis, spesifik, detil, dan

standar kompetensi kerja.

kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya
kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
nasional, regional, dan pengawasan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan konsep bilangan 4.1 Menyajikan penyelesaian
berpangkat, bentuk akar dan masalah bilangan berpangkat,
logaritma dalam menyelesaikan bentuk akar dan logaritma
Masalah
3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2 Menyajikan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak masalah yang berkaitan dengan
bentuk linear satu variabel persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak bentuk linear satu
Variabel
3.3 Menentukan nilai variabel pada 4.3 Menyelesaikan masalah sistem
sistem persamaan linear dua persamaan linier dua variabel
variabel dalam masalah
Kontekstual
3.4 Menentukan nilai maksimum 4.4 Menyelesaikan masalah
dan minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan
kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua
dengan program linear dua Variabel
Variabel
3.5 Menganalisis barisan dan deret 4.5 Menyelesaikan masalah
Aritmetika kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
Aritmatika
3.6 Menganalisis barisan dan deret 4.6 Menyelesaikan masalah
Geometri kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
Geometri
3.7 Menganalisis pertumbuhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah
peluruhan, bunga dan anuitas kontekstual yang berkaitan
dengan pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas
3.8 Menentukan perbandingan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
trigonometri pada segitiga siku- berkaitan dengan perbandingan
Siku trigonometri pada segitiga siku-
Siku
3.9 Menentukan nilai sudut 4.9 Menyelesaikan masalah nilai
berelasi diberbagai kuadran sudut berelasi diberbagai
Kuadran
3.10 Menentukan koordinat 4.10 Menyelesaikan masalah
kartesius menjadi koordinat perubahan koordinat kartesius
kutub dan sebaliknya menjadi koordinat kutub dan
Sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai 4.11 Menyajikan grafik fungsi
perbandingan trigonometri Trigonometri
pada grafik fungsi trigonometri
3.12 Menerapkan aturan sinus dan 4.12 Menyelesaikan permasalah
kosinus kontekstual dengan aturan
sinus dan kosinus

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.13 Menentukan luas segitiga pada 4.13 Menyelesaikan masalah
trigonometri kontekstual yang berkaitan
dengan luas segitiga pada
Trigonometri
3.14 Menganalisis nilai sudut 4.14 Menyelesaikan nilai nilai sudut
dengan rumus jumlah dan dengan rumus jumlah dan
selisih dua sudut selisih dua sudut
3.15 Menerapkan operasi matriks 4.15 Menyelesaikan masalah yang
dalam menyelesaiakan berkaitan dengan matriks
masalah yang berkaitan
dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah yang
invers dan tranpos pada ordo 2 berkaitan dengan determinan,
x 2 dan nilai determinan dan invers dan tranpose pada ordo
tranpos pada ordo 3 x 3 2 x 2 serta nilai determinan
dan tranpos pada ordo 3 x 3
3.17 Menentukan nilai besaran 4.17 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi dua berkaitan dengan nilai besaran
vektor pada dimensi dua
3.18 Menentukan nilai besaran 4.18 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai besaran
vektor pada dimensi tiga
3.19 Menentukan nilai variabel 4.19 Menyelesaikan masalah yang
pada persamaan dan fungsi berkaitan dengan persamaan
kuadrat dan fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi 4.20 Menyelesaikan masalah
komposisi dan operasi invers operasi komposisi dan operasi
pada fungsi invers pada fungsi
3.21 Menentukan persamaan 4.21 Menyelesaikan masalah yang
lingkaran berkaitan dengan persamaan
Lingkaran
3.22 Menganalisis masalah 4.22 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan logika matematika dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi (pernyataan sederhana, negasi
pernyataan sederhana, pernyataan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk , negasi
pernyataan majemuk dan pernyataan majemuk dan
penarikan kesimpulan) penarikan kesimpulan )
3.23 Menganalisis titik, garis dan 4.23 Menyajikan penyelesaian
bidang pada geometri dimensi masalah yang berkaitan
tiga dengan jarak antara titik ke
titik, titik ke garis dan garis ke
bidang pada geometri dimensi
Tiga
3.24 Menetukan masalah 4.24 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual kontekstual yang
dengan transformasi geometri
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
berkaitan dengan transformasi
Geometri
3.25 Menganalisis kaidah 4.25 Menyajikan penyelesaian
pencacahan, permutasi dan masalah kontekstual berkaitan
kombinasi pada masalah dengan kaidah pencacahan,
kontekstual permutasi dan kombinasi
3.26 Menentukan peluang kejadian 4.26 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan peluang
Kejadian
3.27 Mengevaluasi kajian statistika 4.27 Menyelesaikan masalah
dalam masalah kontekstual kontekstual yang berkaitan
dengan kajian statistika
3.28 Menganalisis ukuran 4.28 Menyelesaikan masalah yang
pemusatan data tunggal dan berkaitan dengan ukuran
data kelompok pemusatan data tunggal dan
data kelompok
3.29 Menganalisis ukuran 4.29 Menyelesaikan masalah yang
penyebaran data tunggal dan berkaitan dengan ukuran
data kelompok penyebaran data tunggal dan
data kelompok
3.30 Menentukan nilai limit fungsi 4.30 Menyelesaikan masalah yang
aljabar berkaitan dengan limit fungsi
Aljabar
3.31 Menentukan turunan fungsi 4.31 Menyelesaikan masalah yang
aljabar menggunakan definisi berkaitan dengan turunan
limit fungsi atau sifat – sifat fungsi aljabar
turunan fungsi serta
penerapannya
3.32 Menganalisis keberkaitan 4.32 Menyelesaikan masalah
turunan pertama fungsi kontekstual yang berkaitan
dengan nilai maksimum, nilai dengan turunan pertama
minimum, dan selang fungsi aljabar
kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung
kurva
3.33 Menentukan nilai integral tak 4.33 Menyelesaikan masalah yang
tentu dan tertentu fungsi berkaitan dengan integral tak
aljabar tentu dan tertentu fungsi
Aljabar
3.34 Menentukan luas permukaan 4.34 Menyelesaikan masalah luas
dan volume benda putar permukaan dan volume benda
dengan menggunakan integral putar dengan menggunakan
tertentu integral tertentu
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Sejarah
metakognitif sesuai dengan Indonesia.
bidang dan lingkup kajian

Menampilkan kinerja di bawah

Sejarah Indonesia pada

bimbingan dengan mutu dan

tingkat teknis, spesifik,

kuantitas yang terukur sesuai dengan

detil, dan kompleks,

standar kompetensi kerja.

berkenaan dengan ilmu


pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan menalar,
seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya
kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu
nasional, regional, dan melaksanakan tugas spesifik di bawah
internasional. pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami konsep dasar 4.1 Menyajikan hasil pemahaman
sejarah (berpikir kronologis, tentang konsep dasar sejarah
diakronik, sinkronik, ruang (berpikir kronologis, diakronik,
dan waktu serta perubahan sinkronik, ruang dan waktu
dan keberlanjutan) serta perubahan dan
keberlanjutan)
3.2 Menganalisis kehidupan 4.2 Menyajikan informasi mengenai
manusia dan hasil-hasil manusia dan hasil-hasil budaya
budaya masyarakat Pra Aksara khususnya masyarakat Pra
Indonesia Aksara Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori 4.3 Mengolah informasi tentang
tentang proses masuknya berbagai teori masuknya agama
agama dan kebudayaan Hindu dan kebudayaan Hindu dan
dan Buddha serta Buddha serta pengaruhnya
pengaruhnya terhadap terhadap kehidupan masyarakat
kehidupan masyarakat Indonesia (pemerintahan,
Indonesia (pemerintahan, budaya)
budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori 4.4 Menyajikan hasil analisis
tentang proses masuknya berbagai teori tentang proses
agama dan kebudayaan Islam masuknya agama dan
serta pengaruhnya terhadap kebudayaan Islam serta
kehidupan masyarakat pengaruhnya terhadap
Indonesia (ekonomi, kehidupan masyarakat Indonesia
pemerintahan, budaya) (ekonomi, pemerintahan,
budaya)
3.5 3Menganalisis proses masuk 4.5 Mengolah informasi tentang
dan perkembangan penjajahan proses masuk dan
bangsa Eropa (Portugis, perkembangan penjajahan
Spanyol, Belanda, Inggris) ke bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Indonesia Belanda, Inggris) ke Indonesia
3.6 Menganalisis dampak politik, 4.6 Menalar dampak politik, budaya,
budaya, sosial, ekonomi, dan sosial, ekonomi, dan pendidikan
pendidikan pada masa pada masa penjajahan bangsa
penjajahan bangsa Eropa, Eropa lahirnya pergerakan
lahirnya pergerakan nasional nasional dan peristiwa sumpah
dan peristiwa sumpah pemuda pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa 4.7 Menalar peristiwa proklamasi
proklamasi kemerdekaan dan kemerdekaan dan pembentukan
pembentukan pemerintahan pemerintahan pertama Republik
pertama Republik Indonesia, Indonesia, serta maknanya bagi
serta maknanya bagi kehidupan sosial, budaya,
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan
ekonomi, politik, dan bangsa Indonesia
pendidikan bangsa Indonesia
3.8 Menganalisis strategi dan 4.8 Mengolah informasi tentang
bentuk perjuangan bangsa strategi dan bentuk perjuangan
Indonesia dalam upaya bangsa Indonesia dalam upaya
Mempertahankan mempertahankan kemerdekaan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


kemerdekaan dari ancaman dari ancaman Sekutu dan
Sekutu dan Belanda Belanda
3.9 Mengevaluasi upaya bangsa 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan
indonesia dalam menghadapi tentang upaya bangsa Indonesia
ancaman disintegrasi bangsa dalam menghadapi ancaman
antara lain PKI Madiun 1948, disintegrasi bangsa antara lain
DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,
PRRI, Permesta, G-30-S/PKI Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta,
G-30-S/PKI
3.10 Mengevaluasi perkembangan 4.10 Menyajikan hasil telaah tentang
kehidupan politik dan perkembangan kehidupan
ekonomi Bangsa Indonesia politik dan ekonomi Bangsa
pada masa awal kemerdekaan Indonesia pada masa awal
sampai dengan masa kemerdekaan sampai masa
Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin
3.11 Mengevaluasi perkembangan 4.11 Mengolah informasi tentang
kehidupan politik dan pekembangan kehidupan politik
ekonomi Bangsa Indonesia dan ekonomi Bangsa Indonesia
pada masa Orde Baru sampai pada masa Orde Baru sampai
dengan awal Reformasi, serta dengan awal Reformasi, serta
peranan mahasiswa dan peranan mahasiswa dan
pemuda dalam perubahan pemuda dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan politik dan ketatanegaraan
Indonesia Indonesia
3.12 Mengevaluasi peran bangsa 4.12 Menyajikan hasil telaah tentang
Indonesia dalam perdamaian peran bangsa Indonesia dalam
dunia antara lain KAA, Misi perdamaian dunia antara lain
Garuda, Deklarasi Djuanda, KAA, Misi Garuda, Deklarasi
Gerakan Non Blok, dan Djuanda, Gerakan Non Blok,
ASEAN, OKI, dan Jakarta dan ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting Informal Meeting
3.13 Mengevaluasi kehidupan 4.13 Membuat studi evaluasi tentang
Bangsa Indonesia dalam kehidupan Bangsa Indonesia
mengembangkan ilmu dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi pengetahuan dan teknologi di
pada era kemerdekaan (sejak era kemerdekaan (sejak
proklamasi sampai dengan proklamasi sampai dengan
Reformasi) Reformasi)
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3 Tahun)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Jam Pelajaran : 352 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural dengan bidang kajian Bahasa Inggris.
dasar, dan metakognitif Menampilkan kinerja di bawah
sesuai dengan bidang dan

bimbingan dengan mutu dan

lingkup kajian Bahasa

kuantitas yang terukur sesuai dengan

Inggris pada tingkat teknis,

standar kompetensi kerja.

spesifik, detil, dan


kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,
dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara efektif,
teknologi, seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu
kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah
nasional, regional, dan pengawasan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis fungsi sosial, 4.1 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta jati diri, dengan memperhatikan
informasi terkait jati diri dan fungsi sosial, struktur teks, dan
hubungan keluarga, sesuai unsur kebahasaan yang benar
dengan konteks dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan penggunaannya.
unsur kebahasaan pronoun:
subjective, objective,
possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, 4.2 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis tindakan memberikan ucapan
yang melibatkan tindakan selamat bersayap (extended), dan
memberikan ucapan selamat responnya dengan
bersayap (extended), dan memperhatikan fungsi sosial,
responnya, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
3.3 Menganalisis fungsi sosial, 4.3 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta niat melakukan suatu
informasi terkait niat tindakan/kegiatan, dengan
melakukan suatu memperhatikan fungsi sosial,
tindakan/kegiatan, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks penggunaannya.
unsur kebahasaan be going to,
would like to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait orang, benda
deskriptif lisan dan tulis dan tempat, dengan
dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi pendek dan struktur teks, dan unsur
sederhana terkait orang, benda kebahasaan, secara benar dan
dan tempat sesuai dengan sesuai konteks
konteks penggunaannya.
3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk pemberitahuan
kebahasaan beberapa teks (announcement), lisan dan tulis,
khusus dalam bentuk pendek dan sederhana, dengan
pemberitahuan memperhatikan fungsi sosial,

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


(announcement), dengan struktur teks, dan unsur
memberi dan meminta kebahasaan, secara benar dan
informasi terkait kegiatan sesuai konteks
sekolah/tempat kerja, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, 4.6 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan 4unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan unsur dan
yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta keadaan/tindakan/ kegiatan/
informasi terkait kejadian yang dilakukan/terjadi
keadaan/tindakan/ kegiatan/ di waktu lampau yang merujuk
kejadian yang waktu terjadinya dan
dilakukan/terjadi di waktu kesudahannya, dengan
lampau yang merujuk waktu memperhatikan fungsi sosial,
terjadinya dan kesudahannya, struktur teks, dan unsur
sesuai dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks
unsur kebahasaan simple past
tense vs present perfect tense)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, 4.7 Menyusun teks recount lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait
recount lisan dan tulis dengan peristiwa/pengalaman, dengan
memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait struktur teks, dan unsur
peristiwa/pengalaman sesuai kebahasaan, secara benar dan
dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya
3.8 Menganalisis fungsi sosial, 4.8 Menyajikan teks naratif pendek
struktur teks, dan unsur dan sederhana terkait legenda
kebahasaan beberapa teks rakyat secara lisan dan tulis
naratif lisan dan tulis dengan dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta social, struktur teks dan unsur
informasi terkait legenda kebahasaan secara benar dan
rakyat sederhana, sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.9 Menganalisis fungsi social, 4.9 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks dan unsur bentuk memo, menu, jadwal dan
kebahasaan beberapa teks tanda-tanda (signs) lisan dan
khusus dalam bentuk memo, tulis, pendek dan sederhana,
menu, schedule dan signs dengan memperhatikan fungsi
dengan memberi dan meminta sosial, struktur teks dan unsur
informasi terkait kegiatan kebahasaan secara benar dan
sekolah atau tempat kerja, sesuai konteks.
sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis member dan meminta informasi
yang melibatkan tindakan terkait perbandingan kata sifat
memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait social, struktur teks dan unsur
perbandingan kata sifat kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan bidang sesuai konteks.
keahlian dan konteks
penggunaannya.
3.11 Menganalisis fungsi social, 4.11 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi tentang
memberi dan meminta petunjuk arah (direction)
informasi tentang petunjuk dengan memperhatikan fungsi
arah (direction) sesuai dengan social, struktur teks dan unsur
konteks penggunaannya di kebahasaan yang benar dan
dunia kerja. sesuai konteks di dunia kerja.
3.12 Menganalisis fungsi social, 4.12 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional yang melibatkan tindakan memberi
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi kegiatan/tugas-tugas rutin
terkait kegiatan/tugas-tugas sederhana (simple routine
rutin sederhana (simple tasks) dengan memperhatikan
routine tasks) sesuai dengan fungsi social, struktur teks dan
konteks penggunaan di dunia unsur kebahasaan yang benar
kerja. dan sesuai konteks dunia kerja.
3.13 Menganalisis fungsi sosial, 4.13 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta saran dan tawaran, dengan
informasi terkait saran dan memperhatikan fungsi sosial,
tawaran, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur sesuai konteks
kebahasaan should, can)
3.14 Menganalisis fungsi sosial, 4.14 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta pendapat dan pikiran, dengan
informasi terkait pendapat memperhatikan fungsi sosial,
dan pikiran, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur sesuai konteks
kebahasaan I think, I suppose,
in my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social, 4.15 Menuliskan kembali teks pesan
struktur teks dan unsur sederhana lewat telephone
kebahasaan teks interaksi terkait tempat kerja dengan
transaksional yang memperhatikan fungsi sosial,
melibatkan tindakan memberi struktur teks dan unsur
dan meminta informasi kebahasaan secara benar dan
terkait pesan sederhana lewat sesuai konteks dunia kerja
telephone (taking simple
phone message) sesuai
dengan konteks
penggunaannya di dunia
Kerja
3.16 Menganalisis fungsi 6sosial, 4.16 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan 6unsur bentuk undangan resmi lisan
kebahasaan beberapa teks dan tulis, terkait kegiatan
khusus dalam bentuk sekolah/tempat kerja, dengan
undangan resmi dengan memperhatikan fungsi 6nsure,
memberi dan meminta struktur teks, dan 6unsur
informasi terkait kegiatan kebahasaan, secara benar dan
sekolah/tempat kerja sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.17 Membedakan fungsi sosial, 4.17 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk surat pribadi terkait
kebahasaan beberapa teks kegiatan diri sendiri dan orang
khusus dalam bentuk surat sekitarnya, lisan dan tulis,
pribadi dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi
menerima informasi terkait sosial, struktur teks, dan unsur
kegiatan diri sendiri dan kebahasaan, secara benar dan
orang sekitarnya, sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.18 Menganalisis fungsi sosial, 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, dalam bentuk manual
kebahasaan beberapa teks terkait penggunaan teknologi
prosedur lisan dan tulis dan kiat-kiat (tips), dengan
dengan memberi dan memperhatikan fungsi sosial,
meminta informasi terkait struktur teks, dan unsur
manual penggunaan teknologi kebahasaan, secara benar dan
dan kiat-kiat (tips), pendek sesuai konteks
dan sederhana, sesuai dengan
bidang keahlian dan konteks
penggunaannya
3.19 Menganalisis fungsi sosial, 4.19 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


yang melibatkan tindakan informasi terkait
memberi dan meminta keadaan/tindakan/
informasi terkait keadaan kegiatan/kejadian tanpa perlu
/tindakan/ kegiatan/ menyebutkan pelakunya dalam
kejadian tanpa perlu teks ilmiah, dengan
menyebutkan pelakunya memperhatikan fungsi sosial,
dalam teks ilmiah, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks
unsur kebahasaan passive
voice)
3.20 Menganalisis fungsi sosial, 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan
kebahasaan untuk menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan pengandaian jika terjadi suatu
tentang pengandaian jika keadaan/ kejadian/peristiwa di
terjadi suatu keadaan/ waktu yang akan datang,
kejadian/peristiwa di waktu dengan memperhatikan fungsi
yang akan datang, sesuai sosial, struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. sesuai konteks.
3.21 Menganalisis struktur teks 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual
dan unsur kebahasaan untuk (factual report), lisan dan tulis,
melaksanakan fungsi sosial sederhana, tentang orang,
teks factual report dengan binatang, benda, gejala dan
menyatakan dan menanyakan peristiwa alam dan sosial,
tentang teks ilmiah faktual terkait dengan mata pelajaran
tentang orang, binatang, lain
benda, gejala dan peristiwa
alam dan sosial, sederhana,
sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial, 4.22 Menyusun teks eksposisi
struktur teks, dan unsur analitis tulis, terkait isu aktual,
kebahasaan beberapa teks dengan memperhatikan fungsi
eksposisi analitis lisan dan sosial, struktur teks, dan unsur
tulis dengan memberi dan kebahasaan, secara benar dan
meminta informasi terkait isu sesuai konteks
aktual, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.23 Menganalisis fungsi social, 4.23 Menyusun teks biografi tokoh
struktur teks dan unsur lisan dan tulis, pendek dan
kebahasaan pada teks sederhana, dengan
biografi tokoh sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
3.24 Menganalisis fungsi sosial, 4.24 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


yang melibatkan tindakan informasi terkait hubungan
memberi dan meminta sebab akibat, dengan
informasi terkait hubungan memperhatikan fungsi sosial,
sebab akibat, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur sesuai konteks
kebahasaan because of ..., due
to ..., thanks to ...)
3.25 Menganalisis fungsi social, 4.25 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional tulis yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi penulisan laporan sederhana
dan meminta informasi dengan memperhatikan fungsi
terkait penulisan laporan social, struktur teks dan unsur
sederhana. kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.26 Menganalisis fungsi social, 4.26 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi penyajian laporan dengan
dan meminta informasi memperhatikan fungsi social,
terkait penyajian laporan struktur teks dan unsur
secara lisan (report kebahasaan yang benar dan
presentation) sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.27 Menganalisis fungsi sosial, 4.27 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis tindakan menawarkan jasa, dan
yang melibatkan tindakan menanggapinya dengan
menawarkan jasa, serta memperhatikan fungsi sosial,
menanggapinya, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks
unsur kebahasaan May I help
you? What can I do for you?
What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, 4.28 Menyusun teks khusus surat
struktur teks, dan unsur lamaran kerja, yang
kebahasaan beberapa teks memberikan informasi antara
khusus dalam bentuk surat lain jati diri, latar belakang
lamaran kerja, dengan pendidikan/pengalaman kerja,
memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait jati diri, latar sosial, struktur teks, dan unsur
belakang kebahasaan, secara benar dan
pendidikan/pengalaman sesuai konteks
kerja, sesuai dengan konteks
penggunaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.29 Menganalisis fungsi sosial, 4.29 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional lisan yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi jati diri dalam konteks
dan meminta informasi pekerjaan (wawancara
terkait jati diri dalam konteks pekerjaan), dengan
pekerjaan (wawancara memperhatikan fungsi sosial,
pekerjaan) struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks penggunaannya
di dunia kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan
kebahasaan untuk menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan keharusan, dengan
tentang keharusan, sesuai memperhatikan fungsi sosial,
dengan konteks struktur teks, dan unsur
penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
3.31 Menganalisis fungsi sosial, 4.31 Menangkap makna secara
struktur teks, dan unsur kontekstual terkait fungsi
kebahasaan beberapa teks sosial, struktur teks, dan unsur
news item lisan dan tulis kebahasaan teks news items
dengan memberi dan lisan dan tulis, dalam bentuk
meminta informasi terkait berita sederhana
berita sederhana dari koran/radio/TV
koran/radio/TV, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, 4.32 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait pengandaian
memberi dan meminta diikuti oleh perintah/saran,
informasi terkait pengandaian dengan memperhatikan fungsi
diikuti oleh perintah/saran, sosial, struktur teks, dan unsur
sesuai dengan bidang kebahasaan yang benar dan
keahlian dan konteks sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan if dengan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3 dan 4
Tahun)
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian/kerja Seni
dasar, dan metakognitif Budaya.
sesuai dengan bidang dan

Menampilkan kinerja di bawah


lingkup kajian/kerja Seni

bimbingan dengan mutu dan

Budaya pada tingkat teknis,

kuantitas yang terukur sesuai dengan

spesifik, detil, dan

standar kompetensi kerja.

kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya
kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu
nasional, regional, dan melaksanakan tugas spesifik di bawah
internasional. pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1. Mempresentasikan konsep
3.1 Memahami konsep budaya
budaya
4.2. Mempresentasikan konsep
3.2 Memahami konsep seni
seni
4.3. Mempresentasikan konsep
3.3 Memahami konsep keindahan
keindahan
3.4 Menganalisis jenis, fungsi dan 4.4. Memilah jenis, fungsi dan
unsur seni budaya Nusantara unsur seni budaya Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan perkembangan
seni budaya Nusantara seni budaya Nusantara
3.6 Menerapkan apresiasi seni 4.6. Melaksanakan peniruan karya
budaya Nusantara seni budaya Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi seni 4.7. Melaksanakan apresiasi seni
budaya mancanegara budaya mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni 4.8. Mengembangkan karya seni
budaya Nusantara budaya Nusantara
3.9 Mengevaluasi karya seni 4.9. Mempresentasikan hasil
3.10 Merancang karya seni 4.10. Mengkreasi karya seni budaya
budaya Nusantara Nusantara
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural dengan bidang kajian Pendidikan
dasar, dan metakognitif Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
sesuai dengan bidang dan

Menampilkan kinerja di bawah


lingkup kajian Pendidikan

bimbingan dengan mutu dan

Jasmani, Olahraga, dan

kuantitas yang terukur sesuai dengan

Kesehatan pada tingkat

standar kompetensi kerja.

teknis, spesifik, detil, dan


kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,
dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara efektif,
teknologi, seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya
keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu
kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah
nasional, regional, dan pengawasan langsung.
internasional.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan teknik dasar salah 4.1 Mempraktikan teknik dasar
satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi gerak menghasilkan koordinasi gerak
yang baik yang baik
3.2 Menerapkan teknik dasar salah 4.2 Mempraktikan teknik dasar
satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi gerak menghasilkan koordinasi gerak
3.3 Menerapkan salah satu 4.3 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik
untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak
yang efektif yang efektif
3.4 Menerapkan salah satu 4.4 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas olahraga keterampilan aktifitas olahraga
beladiri untuk menghasilkan beladiri untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.5 Menerapkan latihan 4.5 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan) menggunakan dan kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar instrumen terstandar
3.6 Menerapkan keterampilan 4.6 Memraktikan keterampilan
rangkaian gerak dasar aktifitas rangkaian gerak dasar aktifitas
olahraga senam untuk olahraga senam lantai untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
baik baik
3.7 Menerapkan keterampilan 4.7 Mempraktikan hasil analisis
gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas
olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
baik baik
3.8 Menerapkan keterampilan 4.8 Mempraktikan keterampilan
salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada
aktifitas olahraga air* aktifitas olahraga air*
3.9 Memahami cara perilaku 4.9 Mempresentasikan cara
budaya hidup sehat dalam perilaku budaya hidup sehat
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
3.10 Menganalisis teknik dasar 4.10 Mempraktikan teknik dasar
salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
gerak yang baik gerak yang baik

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.11 Menganalisis teknik dasar 4.11 Mempraktikan teknik dasar
salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
Gerak gerak
3.12 Menganalisis salah satu 4.12 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik
untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak
yang efektif yang efektif
3.13 Menganalisis salah satu 4.13 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas olahraga keterampilan aktifitas olahraga
beladiri untuk menghasilkan beladiri untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.14 Menganalisis latihan 4.14 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan) menggunakan dan kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar instrumen terstandar
3.15 Menganalisis keterampilan 4.15 Mempraktikan keterampilan
rangkaian gerak dasar aktifitas rangkaian gerak dasar aktifitas
olahraga senam untuk olahraga senam untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
Baik baik
3.16 Menerapkan keterampilan 4.16 Mempraktikan hasil analisis
gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas
olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
Baik baik
3.17 Menganalisis keterampilan 4.17 Mempraktikan keterampilan
salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada
aktifitas olahraga air* aktifitas olahraga air*
3.18 Menganalisis permasalahan 4.18 Mempresentasikan
cara perilaku budaya hidup permasalahan cara perilaku
sehat dalam kehidupan sehari- budaya hidup sehat dalam
Hari kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Bisnis dan Pemasaran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran (C1)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang
pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta memecahkan
konseptual, operasional masalah sesuai dengan lingkup
dasar, dan metakognitif Simulasi dan Komunikasi Digital,
sesuai dengan bidang dan dan Dasar Bidang Bisnis dan
lingkup Simulasi dan Manajemen.
Komunikasi Digital, dan

Menampilkan kinerja di bawah

Dasar Bidang Bisnis dan


bimbingan dengan mutu dan

Manajemen pada tingkat

kuantitas yang terukur sesuai

teknis, spesifik, detil, dan

dengan standar kompetensi kerja.

kompleks, berkenaan dengan


ilmu pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan
seni, budaya, dan humaniora menalar, mengolah, dan menyaji
dalam konteks secara efektif, kreatif, produktif,

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
pengembangan potensi diri kritis, mandiri, kolaboratif,
sebagai bagian dari keluarga, komunikatif, dan solutif dalam
sekolah, dunia kerja, warga ranah abstrak terkait dengan
masyarakat nasional, pengembangan dari yang
regional, dan internasional. dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan logika dan 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi
algoritma komputer perintah (Command)
3.2 Menerapkan metode peta- 4.2 Membuat peta-minda
minda
3.3 Mengevaluasi paragraf 4.3 Menyusun kembali format
deskriptif, argumentatif, dokumen pengolah kata
naratif, dan persuasif
3.4 Menerapkan logika dan 4.4 Mengoperasikan perangkat
operasi perhitungan data lunak pengolah angka
3.5 Menganalisis fitur yang tepat 4.5 Membuat slide untuk
untuk pembuatan slide Presentasi
3.6 Menerapkan teknik 4.6 Melakukan presentasi yang
presentasi yang efektif Efektif
3.7 Menganalisis pembuatan e- 4.7 Membuat e-book dengan
book perangkat lunak e-book editor
3.8 Memahami Kewargaan Digital 4.8 Melakukan klasifikasi
Kewargaan Digital
3.9 Menerapkan teknik 4.9 Melakukan penelusuran
penelusuran Search Engine informasi
3.10 Menganalisis komunikasi 4.10 Melakukan komunikasi
sinkron dan asinkron dalam sinkron dan asinkron dalam
jaringan jaringan
3.11 Menganalisis fitur perangkat 4.11 Menggunakan fitur untuk
lunak pembelajaran pembelajaran kolaboratif
kolaboratif daring daring (kelas maya)
3.12 Mengevaluasi dokumen tahap 4.12 Membuat dokumen tahap
pra-produksi pra-produksi
3.13 Menganalisis video, animasi 4.13 Memroduksi video dan/atau
dan/atau musik digital animasi dan/atau musik
digital
3.14 Mengevaluasi pasca-produksi 4.14 Membuat laporan hasil
video, animasi dan/atau pasca-produksi
musik digital
Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4


3.1 Menerapkan ilmu ekonomi 4.1 Menggunakan konsep ilmu
dalam kegiatan usaha ekonomi dalam kegiatan
usaha
3.2 Mengevaluasi masalah– 4.2 Memberikan solusi terhadap
masalah ekonomi masalah ekonomi
dilingkungannya
3.3 Menganalisis kelangkaan 4.3 Memberikan solusi masalah
(hubungan antara sumber kelangkaan sumberdaya dan
daya dengan kebutuhan kebutuhan manusia
manusia) dilingkungannya
3.4 Menerapkan Model, pelaku 4.4 Menentukan model, pelaku
ekonomi, perilaku konsumen ekonomi, perilaku
dan produsen dalam kegiatan konsumen dan produsen
ekonomi yang sesuai tuntutan
perkembangan usaha
3.5 Menerapkan hukum 4.5 Menentukan tingkat
permintaan, penawaran, elastisitas permintaan,
konsep elastisitas dan harga penawaran, dan harga
keseimbangan pasar keseimbangan pasar suatu
produk
3.6 Menerapkan perhitungan 4.6 Melakukan perhitungan
biaya produksi dan kelayakan usaha
keuntungan (teori biaya)
3.7 Memahami pasar monopoli, 4.7 Melakukan pengelompokkan
monopolistik dan oligopoly pasar monopoli, monopolistik
dan oligopoly
3.8 Menganalisis bentuk-bentuk 4.8 Memilih bentuk-badan
badan usaha usaha yang sesuai dengan
sistem ekonomi nasional
3.9 Menganalisis rencana usaha 4.9 Membuat rancangan usaha
kecil dan menengah kecil/menengah sesuai
potensi lingkungannya
3.10 Memahami Lembaga 4.10 Melakukan klasifikasi
Keuangan berbagai lembaga keuangan
milik pemerintah dan swasta
sesuai perkembangannya
3.11 Memahami hak dan 4.11 Melakukan pengelompokkan
kewajiban tenaga kerja hak dan kewajiban tenaga
berdasarkan undang-undang kerja di lingkungan kerja.
ketenagakerjaan.
3.12 Menerapkan dokumen 4.12 Membuat kelengkapan
perdagangan dalam dan luar dokumen yang diperlukan
negeri dalam lalulintas
perdagangan dalam dan luar
negeri
Mata Pelajaran : Administrasi Umum
Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengelompokan jenis-jenis


3.1 Memahami administrasi
administrasi

4.2 Membuat uraian tugas setiap


3.2 Menganalisis jabatan, tugas,
tingkatan jabatan pada
dan uraian pekerjaan pada
kegiatan administrasi
kegiatan administrasi

4.3 Menyusun persyaratan


3.3 Menganalisis persyaratan
personil administrasi
personil administrasi

4.4 Membuat struktur organisasi


3.5 Memilih bentuk struktur
sesuai kebutuhan
organisasi

4.5 Mengklasifikasikan fungsi-


3.6 Memahami fungsi-fungsi
fungsi manajemen
manajemen

4.6 Melakukan prosedur


3.7 Menerapkan prosedur
pencatatan surat/dokumen
pencatatan surat/dokumen
masuk dan keluar
masuk dan keluar

3.8 Menerapkan penataan 4.7 Melakukan penataan

surat/dokumen sesuai sistem


surat/dokumen
yang berlaku

3.9 Menerapkan penggunaan 4.8 Menggunakan peralatan


kantor dalam kegiatan
peralatan kantor dalam kegiatan
administrasi
Administrasi
4.9 Melakukan penataan ruang
3.10 Menerapkan tata ruang
kerja/kantor (Office Layout)
kerja/kantor (Office Layout)

4.10 Melakukan komunikasi di


3.11 Menerapkan komunikasi di
tempat kerja
tempat kerja

4.11 Melakukan pencatatan


3.12 Menerapkan pencatatan
keuangan sederhana
keuangan sederhana

4.12 Membuat laporan kegiatan


3.13 Mengevaluasi kegiatan
administrasi kantor
administrasi kantor
Mata Pelajaran :IPA
Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Melakukan klasifikasi gejala
3.1 Memahami gejala alam biotik
alam biotik dan abiotik
dan abiotik
4.2 Melakukan simulasi mitigasi
3.2 Menerapkan mitigasi
bencana alam yang terjadi di
bencana alam
lingkungan sekitar
4.3 Melakukan percobaan
3.3 Menganalisis materi dan
perubahan materi
perubahannya
4.4 Melakukan klasifikasi
3.4 Memahami komponen-
komponen-komponen
komponen dan bentuk
ekosistem dan bentuk
interaksi dalam ekosistem
interaksi dalam ekosistem
4.5 Memberikan solusi upaya
3.5 Menganalisis keseimbangan
dalam menjaga keseimbangan
Lingkungan
lingkungan kerja
4.6 Melakukan penanganan
3.6 Menganalisis limbah di
limbah di lingkungan sekitar
lingkungan sekitar
4.7 Memberikan solusi masalah
3.7 Menganalisis polusi di
polusi terhadap kesehatan
lingkungan sekitar
manusia dan lingkungan
3.8 Mengevaluasi AMDAL 4.8 Membuat laporan hasil

evaluasi AMDAL pada


lingkungan sekitar
4.9 Melakukan pencegahan
3.9 Menerapkan kesehatan,
bahaya/kecelakaan di
keamanan dan keselamatan
Kerja lingkungan kerja
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (C2)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi
dengan bidang dan lingkup dan Tata Kelola Perkantoran.
kerja Otomatisasi dan Tata Menampilkan kinerja di bawah
Kelola Perkantoran pada bimbingan dengan mutu dan
tingkat teknis, spesifik, detil, kuantitas yang terukur sesuai
dan kompleks, berkenaan dengan standar kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan,

Menunjukkan keterampilan

teknologi, seni, budaya, dan

menalar, mengolah, dan menyaji

humaniora dalam konteks


secara efektif, kreatif, produktif,

pengembangan potensi diri

kritis, mandiri, kolaboratif,

sebagai bagian dari keluarga,

komunikatif, dan solutif dalam

sekolah, dunia kerja, warga

ranah abstrak terkait dengan

masyarakat nasional, regional,


dan internasional. pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Mata Pelajaran : Teknologi Perkantoran
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Melakukan pengelompokkan
3.1 Memahami teknologi
teknologi perkantoran,
perkantoran, otomatisasi
otomatisasi perkantoran, dan
perkantoran, dan virtual
virtual office
office
4.2 Melakukan pengetikan
3.2 Menerapkan pengetikan
(keyboarding) 10 jari kecepatan
(keyboarding) 10 jari
200 EPM dan Ketepatan 99%
kecepatan 200 EPM dan
ketepatan 99%
4.3 Mengoperasikan aplikasi
3.3 Menerapkan pengoperasian
pengolah kata
aplikasi pengolah kata
4.4 Mengoperasikan aplikasi
3.4 Menerapkan pengoperasian
pengolah angka
aplikasi pengolah angka
4.5 Mengoperasikan aplikasi
3.5 Menerapkan pengoperasian
pengolah presentasi
aplikasi pengolah presentasi
4.6 Mengoperasikan aplikasi
3.6 Menerapkan pengoperasian
pengolah bahan cetak
aplikasi pengolah bahan
cetak
4.7 Menggunakan informasi dari
3.7 Menganalisis informasi dari
internet untuk menunjang
internet untuk menunjang
pekerjaan kantor
pekerjaan kantor
4.8 Melakukan transaksi online
3.8 Menerapkan pengoperasian
transaksi online
4.9 Melaksanakan kegiatan rapat
3.9 Menerapkan prosedur
(teleconference)
kegiatan rapat
(teleconference)
4.10 Melaksanakan pengelolaan
3.10 Menerapkan pengelolaan
informasi melalui web log
informasi melalui web log
(blog)
(blog)
4.11 Membuat laporan penggunaan
3.11 Mengevaluasi penggunaan
teknologi perkantoran teknologi perkantoran
Mata Pelajaran : Korespondensi
Jam Pelajaran : 180 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami komunikasi 4.1 Melakukan klasifikasi
kantor komunikasi kantor
3.2 Menerapkan komunikasi 4.2 Melakukan komunikasi
melalui telapon dalam melalui telepon dalam Bahasa
Bahasa Indonesia Indonesia
3.3 Menerapkan komunikasi 4.3 Melaksanakan komunikasi
melalui telapon dalam melalui telepon dalam Bahasa
Bahasa Inggris atau bahasa Inggris atau bahasa asing
asing lainnya Lainnya
3.4 Menerapkan tata naskah 4.4 Membuat naskah surat
dalam kegiatan surat menyurat Bahasa Indonesia
menyurat Bahasa Indonesia
3.5 Menerapkan tata naskah 4.5 Membuat naskah surat
surat menyurat Bahasa menyurat Bahasa Inggris
Inggris atau bahasa asing atau bahasa asing lainnya
lainnya
3.6 Menerapkan pembuatan 4.6 Membuat surat pribadi
surat pribadi
3.7 Menganalisis surat dinas 4.7 Membuat surat dinas
3.8 Menganalisis surat niaga 4.8 Membuat surat niaga
3.9 Menerapkan pengelolaan 4.9 Melaksanakan pengelolaan
surat elektronik surat elektronik
3.10 Mengevaluasi kegiatan 4.10 Membuat laporan kegiatan
korespondensi dalam kantor korespondensi dalam kantor
Mata Pelajaran : Kearsipan
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami arsip dan 4.1 Melakukan pengelompokkan
Kearsipan arsip dan kearsipan
3.2 Memahami norma, standar, 4.2 Melakukan pengelompokkan
prosedur, dan kaidah norma, standar, prosedur,
Kearsipan dan kaidah kearsipan
3.3 Menerapkan prosedur 4.3 Menggunakan peralatan
penggunaan peralatan Kearsipan
Kearsipan
3.4 Menerapkan penanganan 4.4 Melakukan penanganan surat
surat masuk Masuk
3.5 Menerapkan penanganan 4.5 Melakukan penanganan surat
surat keluar Keluar
3.6 Menerapkan klasifikasi dan 4.6 Melaksanakan klasifikasi dan
indeks arsip indeks arsip
3.7 Menerapkan penyimpanan 4.7 Melakukan penyimpanan arsip
arsip sistem abjad, sistem abjad, kronologis,
kronologis, geografis, nomor, geografis, nomor, dan subjek)
dan subjek.
3.8 Menerapkan penggunaan 4.8 Melaksanakan prosedur
Arsip penggunaan arsip
3.9 Menerapkan pemeliharaan 4.9 Melakukan pemeliharaan arsip
Arsip
3.10 Mengevaluasi arsip dalam 4.10 Melakukan penentuan masa
rangka menentukan retensi retensi arsip
Arsip
3.11 Menerapkan penyusutan 4.11 Melakukan penyusutan arsip
Arsip
3.12 Menerapkan pengelolaan 4.12 Melakukan pengelolaan arsip
arsip elektronik Elektronik
3.13 Mengevaluasi kegiatan 4.13 Membuat laporan hasil
pengelolaan arsip evaluasi kegiatan pengelolaan
Arsip
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIJULANG
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (C3)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang
pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi
dengan bidang dan lingkup dan Tata Kelola Perkantoran.
kerja Otomatisasi dan Tata Menampilkan kinerja di bawah
Kelola Perkantoran pada bimbingan dengan mutu dan
tingkat teknis, spesifik, detil, kuantitas yang terukur sesuai
dan kompleks, berkenaan dengan standar kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan,

Menunjukkan keterampilan

teknologi, seni, budaya, dan

menalar, mengolah, dan menyaji

humaniora dalam konteks

pengembangan potensi diri secara efektif, kreatif, produktif,


kritis, mandiri, kolaboratif,

sebagai bagian dari keluarga,

komunikatif, dan solutif dalam

sekolah, dunia kerja, warga

ranah abstrak terkait dengan

masyarakat nasional, regional,

pengembangan dari yang

dan internasional.
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
Jam Pelajaran : 454 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1. Melakukan pengelompokkan
3.1 Memahami administrasi
administrasi kepegawaian
kepegawaian
4.2. Melakukan klasifikasi regulasi
3.2 Memahami regulasi
kepegawaian
kepegawaian
4.3. Melakukan pengelompokkan
3.3 Memahami sistem
sistem administrasi
administrasi kepegawaian
kepegawaian
4.4. Menyusun perencanaan
3.4. Menerapkan perencanaan
kebutuhan pegawai
kebutuhan pegawai

4.5. Melakukan pengadaan


3.5. Menerapkan prosedur
pegawai
pengadaan pegawai

4.6. Melaksanakan kegiatan


3.6. Menerapkan sumpah/janji
sumpah/janji pegawai
pegawai

4.7. Menyusun Daftar Urut


3.7. Menerapkan Daftar Urut
Kepangkatan (DUK) pegawai
Kepangkatan (DUK) pegawai

4.8. Menyusun rencana karir


3.8. Menerapkan perencanaan
pegawai
karir pegawai
4.9. Melakukan rencana tindak
3.9. Mengevaluasi penilaian
lanjut hasil penilaian kinerja
kinerja pegawai
pegawai
4.10. Menyusun daftar penggajian
3.10. Menerapkan penggajian dan dan tunjangan pegawai
tunjangan pegawai
4.11. Melakukan pengelompokan
3.11. Memahami penghargaan
penghargaan pegawai
pegawai
4.12. Melaksanakan disiplin
3.12. Menerapkan disiplin pegawai pegawai
4.13. Melaksanakan
3.13. Memahami peraturan
pengelompokkan peraturan
perkawinan pegawai
perkawinan pegawai
4.14. Melakukan pemberhentian
3.14. Menerapkan pemberhentian
pegawai
pegawai
4.15. Melakukan klasifikasi
3.15. Memahami kesejahteraan
kesejahteraan pegawai
pegawai
4.16. Melaksanakan pemberian
3.16. Menerapkan cuti pegawai
cuti pegawai
4.17. Menyiapkan dokumen
3.17. Menerapkan dokumen
pensiun pegawai
pensiun pegawai
4.18. Melakukan penyimpanan
3.18. Menerapkan penyimpanan
dokumen kepegawaian
dokumen kepegawaian
4.19. Membuat laporan hasil
3.19. Mengevaluasi pengelolaan
evaluasi pengelolaan
administrasi kepegawaian
administrasi kepegawaian
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Keuangan
Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Melakukan
3.1 Memahami ruang lingkup
pengelompokkan ruang
administrasi keuangan
lingkup administrasi
keuangan
4.2 Melakukan
3.2 Memahami kebijakan
pengelompokkan kebijakan
pengelolaan keuangan
pengelolaan keuangan
4.3 Menyusun Anggaran
3.3 Menerapkan penyusunan
Pendapatan Dan Belanja
Anggaran Pendapatan Dan
Belanja
4.4 Melakukan penerimaan
3.4 Menerapkan penerimaan
anggaran
anggaran

4.5 Melaksanakan penggunaan


3.5 Menerapkan penggunaan
anggaran
anggaran

4.6 Mendokumentasikan bukti-


3.6 Menerapkan
bukti penggunaan anggaran
pemdokumentasian bukti-bukti
penggunaan anggaran
4.7 Membuat laporan
3.7 Menerapkan pembuatan
pertanggungjawaban
laporan pertanggungjawaban
keuangan
keuangan
4.8 Mengoperasikan aplikasi
3.8 Menerapkan pengoperasian
keuangan
aplikasi keuangan
4.9 Membuat laporan hasil
3.9 Mengevaluasi kegiatan
evaluasi kegiatan
administrasi keuangan
administasi keuangan
4.10 Mengelompokkan ruang
3.10 Memahami ruang lingkup dana
lingkup dana kas kecil
kas kecil
4.11 Mempersiapkan pengelolaan
3.11 Menerapkan persiapan
kas kecil
pengelolaan kas kecil
4.12 Mengelola kas kecil
3.12 Menerapkan prosedur
Mengelola susah diukur,
pengelolaan kas kecil
karena mulai perencanaan,
pelaksaan dan
evaluasi...mohon direvisi
4.13 Melaporkan aktivitas kas
3.13 Menerapkan pelaporan
Kecil
aktivitas kas kecil
4.14 Membuat laporan dana kas
3.14 Menerapkan pembuatan
kecil metode imprest
laporan dana kas kecil metode
imprest
4.15 Membuat laporan dana kas
3.15 Menerapkan pembuatan
kecil metode fluktuasi
laporan dana kas kecil metode
fluktuasi
4.16 Mengoperasikan aplikasi
3.16 Menerapkan pengoperasian
aplikasi dana kas kecil dana kas kecil

4.17 Melakukan penyimpanan


3.17 Menerapkan penyimpanan
dokumen pengelolaan dana
dokumen pengelolaan dana
kas kecil
kas kecil
4.18 Membuat laporan hasil
3.18 Mengevaluasi pengelolaan dana
evaluasi pengelolaan dana
kas kecil
kas kecil
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana
Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Melakukan
3.1 Memahami ruang lingkup
pengelompokkan ruang
administrasi sarana prasarana
lingkup administrasi sarana
kantor
dan prasarana
4.2 Melakukan klasifikasi
3.2 Memahami regulasi sarana
regulasi sarana prasarana
prasarana kantor
kantor
4.3 Melaksanakan K3
3.3 Menerapkan K3 perkantoran
perkantoran

4.4 Memilih peralatan atau


3.4 Menganalisis peralatan atau
perlengkapan kantor (office
perlengkapan kantor (office
supplies)
supplies)
4.5 Menggunakan mesin-mesin
3.5 Menerapkan penggunaan
kantor (office machine)
mesin-mesin kantor (office
machine)
4.6 Menggunakan mesin
3.6 Menerapkan penggunaan mesin
komunikasi kantor (office
komunikasi kantor (office
communication)
communication)
4.7 Memilih perabot kantor
3.7 Menganalisis perabot kantor
(office furniture)
(office furniture)

4.8 Menata interior kantor


3.8 Menerapkan penataan interior
(office arrangement)
kantor (office arrangement)

4.9 Mendesain tata ruang


3.9 Menganalisis tata ruang kantor
(office layout) kantor (office layout)
4.10 Membuat perencanaan
3.10 Menganalisis perencanaan
kebutuhan sarana dan
kebutuhan sarana prasarana
kantor prasarana
4.11 Melaksanakan pengadaan
3.11 Menerapkan pengadaan sarana
sarana dan prasarana
dan prasarana

4.12 Melakukan kegiatan


3.12 Menerapkan penerimaan,
penerimaan, penyimpanan
penyimpanan, dan penyaluran
dan penyaluran sarana dan
sarana dan prasarana
prasarana
4.13 Melakukan kegiatan
3.13 Menerapkan inventarisasi
inventarisasi sarana dan
sarana dan prasarana
prasarana
4.14 Melaksanakan kegiatan
3.14 Menerapkan pemanfaatan
pemanfaatan sarana dan
sarana dan prasarana
prasarana
4.15 Melakukan kegiatan
3.15 Menerapkan pengamanan dan
pengamanan dan
pemeliharaan sarana dan
pemeliharaan sarana dan
prasarana
prasarana
4.16 Melaksanakan
3.16 Menerapkan penghapusan
penghapusan sarana dan
sarana dan prasarana
prasarana
4.17 Melaksanakan
3.17 Menerapkan penyimpanan
dokumen administrasi sarana penyimpanan dokumen

administrasi sarana dan


dan prasarana
prasarana
4.18 Membuat laporan hasil
3.18 Mengevaluasi administrasi
evaluasi administrasi
sarana dan prasarana
sarana dan prasarana
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan
Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 Melakukan
3.1 Memahami ruang lingkup
pengelompokkan ruang
Kehumasan
lingkup kehumasan
4.2 Melaksanakan regulasi
3.2 Memahami regulasi bidang
bidang kehumasan
kehumasan

4.3 Melakukan pengelompokan


3.3 Memahami khalayak humas
khalayak humas
4.4 Melaksanakan etika dan
3.4 Menerapkan profesi humas
kode etik profesi humas
4.5 Melaksanakan pelayanan
3.5 Menerapkan pelayanan prima
prima kepada pelanggan
kepada pelanggan
4.6 Melakukan komunikasi
3.6 Menerapkan komunikasi
efektif kehumasan
efektif kehumasan
4.7 Menyusun pesan bidang
3.7 Menerapkan penyusunan
kehumasan
pesan bidang kehumasan

4.8 Memilih media komunikasi


3.8 Menganalisis media
humas
komunikasi humas
4.9 Membuat profil organisasi
3.9 Menerapkan pembuatan
profil organisasi
4.10 Menyusun rencana
3.10 Menerapkan perencanaan
program kehumasan
program kehumasan
4.11 Melakukan
3.11 Memahami ruang lingkup
pengelompokkan ruang
keprotokolan
lingkup keprotokolan
4.12 Melakukan pengelompokkan
3.12 Memahami regulasi bidang
regulasi bidang keprotokolan
keprotokolan
4.13 Melaksanakan kegiatan
3.13 Menerapkan kegiatan
keprotokolan
keprotokolan
4.14 Melakukan persiapan
3.14 Menerapkan persiapan
penyelenggaraan
penyelenggaraan
pertemuan/rapat
pertemuan/rapat
4.15 Menyelenggarakan
3.15 Menerapkan penyelenggaraan
pertemuan/rapat
pertemuan/rapat
4.16 Membuat notula
3.16 Menerapkan notula
pertemuan/rapat
pertemuan/rapat
4.17 Membuat susunan acara
3.17 Menerapkan pembuatan
kegiatan
susunan acara kegiatan
4.18 Melaksanakan kegiatan
3.18 Menerapkan pelaksanaan
pembawa acara/MC
kegiatan pembawa acara/MC
4.19 Menyusun daftar
3.19 Menerapkan penyusunan
perjalanan dinas (itinerary)
perjalanan dinas (itinerary)
4.20 Melaksanakan
3.20 Menerapkan penyimpanan
penyimpanan dokumen
dokumen administrasi humas
administrasi humas dan
dan keprotokolan
keprotokolan
4.21 Membuat laporan hasil
3.21 Mengevaluasi kegiatan
evaluasi kegiatan
administrasi humas dan
administrasi humas dan
keprotokolan
keprotokolan
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Jam Pelajaran : 350 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 Memresentasikan sikap dan


wirausahawan perilaku wirausahawan
3.2 Menganalisis peluang usaha 4.2 Menentukan peluang usaha
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.3 Memahami hak atas kekayaan 4.3 Memresentasikan hak atas
intelektual kekayaan intelektual
3.4 Menganalisis konsep 4.4 Membuat desain/prototype
desain/prototype dan kemasan dan kemasan produk
produk barang/ jasa barang/jasa
3.5 Menganalisis proses kerja 4.5 Membuat alur dan proses
pembuatan prototype produk kerja pembuatan prototype
barang/jasa produk barang/jasa
3.6 Menganalisis lembar kerja/ 4.6 Membuat lembar kerja/
gambar kerja untuk gambar kerja untuk
pembuatan prototype produk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi 4.7 Menghitung biaya produksi
prototype produk barang/jasa prototype produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja 4.8 Membuat prototype produk
pembuatan prototype produk barang/jasa
barang/jasa
3.9 Menentukan pengujian 4.9 Menguji prototype produk
kesesuaian fungsi prototype barang/jasa
produk barang/jasa
3.10 Menganalisis perencanaan 4.10 Membuat perencanaan
produksi massal produksi massal
3.11 Menentukan indikator 4.11 Membuat indikator
keberhasilan tahapan produksi keberhasilan tahapan
massal produksi missal
3.12 Menerapkan proses produksi 4.12 Melakukan produksi massal
massal
3.13 Menerapkan metoda perakitan 4.13 Melakukan perakitan produk
produk barang/jasa barang/jasa
3.14 Menganalisis prosedur 4.14 Melakukan pengujian produk
pengujian kesesuaian fungsi barang/jasa
produk barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil 4.15 Melakukan pemeriksaan
produk dengan rancangan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar
operasional

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.16 Memahami paparan deskriptif, 4.16 Menyusun paparan deskriptif,


naratif, argumentatif, atau naratif, argumentatif, atau
persuasif tentang produk/jasa persuasif tentang
produk/jasa
3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi
berdasarkan segmentasi
pasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan pemasaran
3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 Membuat bagan
perkembangan usaha
3.20 Menentukan standard laporan 4.20 Membuat laporan keuangan
keuangan

2. MUATAN LOKAL
2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Sunda
Kelas X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
ajaran agama yang dianutnya Sunda dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah
dan konteks sosial budaya sebagai sarana komunikasi
melalui teks BIANTARA, PAGUNEMAN, BIOGRAFI dan
OTOBIOGRAFI, AKSARA SUNDA, DONGENG, CARITA
WAYANG, CARPON, GUGURITAN, DAN SISINDIRAN.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, dan
perilaku jujur, disiplin, proaktif dalam berbahasa Sunda untuk memahami
tanggungjawab, peduli (gotong BIANTARA dan PAGUNEMAN.
royong, kerjasama, toleran, damai), 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung
santun, responsif dan proaktif dan jawab dalam berbahasa Sunda untuk memahami
menunjukkan sikap sebagai bagian BIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI serta AKSARA SUNDA.
dari solusi atas berbagai 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan peduli dalam
permasalahan dalam berinteraksi berbahasa Sunda untuk memahami DONGENG, CARITA
secara efektif dengan lingkungan WAYANG,CARPON, GUGURITAN, dan SISINDIRAN
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi dan menganalisis teks BIANTARA
menganalisis pengetahuan faktual, sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
konseptual, prosedural berdasarkan 3.2 Mengidentifikasi dan menganalisis teks PAGUNEMAN
rasa ingintahunya tentang ilmu sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Mengidentifikasi dan menganalisisteks BIOGRAFI dan
budaya, dan humaniora dengan OTOBIOGRAFI sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Mengidentifikasi dan menganalisisteks AKSARA SUNDA
kenegaraan, dan peradaban terkait sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
fenomena dan kejadian, serta 3.5 Mengidentifikasi, menganalisis, dan membandingkan
menerapkan pengetahuan DONGENG dan CARITA WAYANG sesuai dengan kaidah-
prosedural pada bidang kajian yang kaidahnya.
spesifik sesuai dengan bakat dan 3.6 Mengidentifikasi dan menganalisis CARPONsesuai
minatnya untuk memecahkan dengan kaidah-kaidahnya.
masalah 3.7 Mengidentifikasi dan menganalisis GUGURITAN sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
3.8 Mengidentifikasi dan menganalisis SISINDIRAN sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menyusun, menanggapi, dan memperagakan teks
dalam ranah konkret dan ranah BIANTARAsesuai dengan kaidah-kaidahnya.
abstrak terkait dengan 4.2 Menyusun,menanggapi, dan memperagakan teks
pengembangan dari yang PAGUNEMAN sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Menyusun, menanggapi, dan membandingkan teks
mandiri, dan mampu menggunakan BIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI sesuai dengan kaidah-
metoda sesuai kaidah keilmuan kaidahnya.
4.4 Menyusun dan menyunting teks pendek yang
menggunakan AKSARA SUNDA sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
4.5 Menanggapi dan mengekspresikan DONGENG dan
CARITA WAYANG sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
4.6 Menanggapi dan mengekspresikan CARPON sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
4.6 Menanggapi dan mengekspresikan GUGURITAN sesuai
dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
4.7 Menanggapi dan mengekspresikan SISINDIRAN sesuai
dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.

Kelas XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
ajaran agama yang dianutnya Sunda dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan
konteks sosial budaya sebagai sarana komunikasi melalui
RUMPAKA KAWIH, SAJAK, MANTRA, NOVEL, BAHASAN,
DESKRIPSI, WARTA, dan WAWANCARA
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun
perilaku jujur, disiplin, dalam berbahasa Sunda untuk memahami RUMPAKA
tanggungjawab, peduli (gotong KAWIH, SAJAK, MANTRA, dan NOVEL.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun
damai), santun, responsif dan dalam berbahasa Sunda untuk memahami teks BAHASAN
proaktif dan menunjukkan sikap BUDAYASUNDA dan DESKRIPSI YANG MENGANDUNG
sebagai bagian dari solusi atas PAKEMAN BASA.
berbagai permasalahan dalam 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, dan
berinteraksi secara efektif proaktif dalam berbahasa Sunda untuk memahami teks
dengan lingkungan sosial dan WAWANCARA serta WARTA dan/atau IKLAN
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi danmenganalisis RUMPAKA KAWIH sesuai


menganalisis pengetahuan dengan kaidah-kaidahnya.
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Mengidentifikasi dan menganalisisSAJAKsesuai dengan
berdasarkan rasa ingintahunya kaidah-kaidahnya.
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Mengidentifikasi dan menganalisisMANTRAsesuai dengan
teknologi, seni, budaya, dan kaidah-kaidahnya.
humaniora dengan wawasan 3.4 Mengidentifikasi dan menganalisis NOVELsesuai dengan
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah-kaidahnya.
kenegaraan, dan peradaban 3.5 Mengidentifikasi dan menganalisis bahasan budaya Sunda
terkait fenomena dan kejadian, sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
serta menerapkan pengetahuan 3.6 Mengidentifikasi dan menganalisisDESKRIPSI yang
prosedural pada bidang kajian mengandung PAKEMAN BASA (babasan jeung paribasa,
yang spesifik sesuai dengan cacandran, dan/atau uga) sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
bakat dan minatnya untuk 3.7 Mengidentifikasi dan menganalisisteks WAWANCARA sesuai
memecahkan masalah dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
3.8 Mengidentifikasi dan menganalisisteks WARTA dan/atau
IKLAN sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan
tulisan.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menanggapi dan mengekspresikanRUMPAKA KAWIH sesuai
dalam ranah konkret dan ranah dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
abstrak terkait dengan 4.2 Menanggapi dan mengekspresikanSAJAK sesuai dengan
pengembangan dari yang kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Menanggapi danmembahasMANTRA secara lisan dan
mandiri, dan mampu tulisan.
menggunakan metoda sesuai 4.4 Menanggapi dan meringkas NOVEL sesuai dengan kaidah-
kaidah keilmuan kaidahnya secara lisan dan tulisan.
4.5 Menyusun dan menanggapi DESKRIPSI yang
mengandungPAKEMAN BASA sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
4.6 Menyusundan menanggapi BAHASAN tentang BUDAYA
SUNDA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
4.7 Menyusun, memperagakan, dan menanggapi teks
WAWANCARA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
4.8 Menyusun, menyampaikan, dan menanggapi teks WARTA
dan/atau IKLAN sesuai dengan kaidah-kaidahnya.

Kelas XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan YME akan keberadaan bahasa
mengamalkan ajaran agama Sunda dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan konteks
yang dianutnya sosial budaya sebagai sarana komunikasi melalui WAWACAN,
CARITA PANTUN,ARTIKEL, MEMANDU ACARA, TERJEMAHAN,
DRAMA (teater, gending karesmen dan/atau longser)

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun, dan
mengamalkan perilaku jujur, proaktif dalam menggunakan bahasa Sunda untuk
disiplin, tanggungjawab, mengapresiasi WAWACAN dan CARITA PANTUN
peduli (gotong royong, 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, dan proaktif
kerjasama, toleran, damai), dalam menggunakan bahasa Sunda untuk memahami dan
santun, responsif dan menyampaikan ARTIKEL dan TERJEMAHAN.
proaktif dan menunjukkan 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, dan proaktif
sikap sebagai bagian dari dalam berbahasa Sunda melalui MEMANDU ACARA dan DRAMA
solusi atas berbagai (teater, gending karesmen dan/atau longser)
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi, dan menganalisis teks WAWACAN berdasarkan
menganalisis pengetahuan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan
faktual, konseptual, 3.2 Mengidentifikasi dan menganalisis teks CARITA PANTUN
prosedural berdasarkan rasa berdasarkan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan
ingintahunya tentang ilmu 3.3 Mengidentifikasi dan menganalisis teks ARTIKEL berdasarkan
pengetahuan, teknologi, kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
seni, budaya, dan humaniora 3.4 Mengidentifikasi dan menganalisis teks TERJEMAHAN
dengan wawasan berdasarkan kaidah-kaidahnya.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.5 Mengidentifikasi dan menganalisis teks PANDUAN ACARA
kenegaraan, dan peradaban berdasarkan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
terkait fenomena dan 3.6 Mengidentifikasi dan menganalisisteks DRAMA berdasarkan
kejadian, serta menerapkan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menanggapi dan mengonversi teks WAWACAN sesuai dengan
menyaji dalam ranah konkret kaidah-kaidahnya.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menanggapi dan mengonversi CARITA PANTUN sesuai dengan
dengan pengembangan dari kaidah-kaidahnya.
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Menyusun dan menanggapiteks ARTIKEL sesuai dengan kaidah-
secara mandiri, dan mampu kaidahnya.
menggunakan metoda sesuai 4.4 Menyusun, menyunting, dan menanggapi teks TERJEMAHAN
kaidah keilmuan dari bahasaIndonesia atau bahasa lain ke dalam bahasa Sunda
atau sebaliknya sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan bahasa
yang baik dan benar.
4.5 Menyusun, menyunting, dan memperagakan PANDUAN ACARA
sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan
4.6 Menanggapi dan memperagakan teks DRAMA (teater, gending
karesmen, dan/atau longser) sesuai dengan kaidah-kaidahnya.

3. BIMBINGAN DAN KONSELING


a. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap sejumlah siswa.
Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan
dan konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.
b. Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini.
a) Jenis Layanan meliputi :
1) Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa
baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan
berkarakter.
2) Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/
jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di
dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program
latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
4) Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam
kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan
kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan
peminatan dirinya.
5) Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur
perseorangan.
6) Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan
kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika
kelompok.
7) Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai
dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
8) Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
9) Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan
pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
10) Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji.

b) Kegiatan Pendukung Layanan meliputi:


1) Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
2) Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
3) Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
4) Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan
atau anggota keluarganya.
5) Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
6) Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah peserta
didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.
c) Format Layanan meliputi:
1) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta didik
secara perorangan.
2) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
3) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
4) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
5) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang
dapat memberikan kemudahan.
6) Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.

c. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling


a) Program Layanan
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis
program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling, yaitu sebagai berikut :
1) Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan
belajar pada satuan pendidikan.
2) Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3) Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4) Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5) Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari
program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program Layanan
dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan
bimbingan dan konseling.

b) Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor bertugas dan berkewajiban menyelenggarakan layanan yang mengarah
pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi,
(4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa
yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan
kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-
orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para
significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer
siswa.
2) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta
didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkem-bangannya. Dengan
pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan
dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal,
serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya
merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-
satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan
dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas
perkembangan siswa.
3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu
pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman
minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah
peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis
layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini
terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan
oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta
pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya
menangani permasalahan peserta didik, Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar,
pelayanan pengembangan, dan pelayanan peminatan.
5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat
lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan
arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses
pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi peserta didik. Pelayanan
diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan
pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di
atas.

c) Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan


1) Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan
konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung)
dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)
i Di dalam jam pembelajaran:
 Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar
siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi,
penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi,
serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
 Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
(rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
 Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
ii Di luar jam pembelajaran:
 Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan
orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di
luar kelas.
 Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar
kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran
tatap muka dalam kelas.
 Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran
satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan
pendidikan.
2) Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing-masing satuan pendidikan
dikelola oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan memperhatikan
keseimbangan dan kesi-nambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan
mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan mengefektifkan
dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.
d. Pihak Yang Terlibat
Pelaksana utama pelayanan bimbingan dan konseling adalah Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor. Penyelenggara pelayanan bimbingan dan konseling di SMK/MAK adalah Guru
Bimbingan dan Konseling.
1) Pada satu SMK/MAK diangkat sejumlah Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
dengan rasio 1 : 150 (satu Guru bimbingan dan konseling atau Konselor melayani 150
orang siswa) pada setiap tahun ajaran.
2) Jika diperlukan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang bertugas di SMP/MTs
dan/atau SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani
permasalahan peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.
3) Sebagai pelaksana utama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di satuan
pendidikan, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor wajib menguasai spektrum
pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional bimbingan dan konseling,
meliputi:
a) Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayanan bimbingan
dan konseling profesional
b) Bidang dan materi pelayanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya
materi pendidikan karakter dan arah peminatan siswa
c) Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan bimbingan dan konseling
d) Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan bimbingan dan konseling,
termasuk di dalamnya pengubahan tingkah laku, penanaman nilai-nilai karakter
dan peminatan peserta didik.
e) Penilaian hasil dan proses layanan bimbingan dan konseling
f) Penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling
g) Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling
h) Penyusunan laporan pelayanan bimbingan dan konseling
i) Kode etik profesional bimbingan dan konseling
j) Peran organisasi profesi bimbingan dan konseling
4) Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor merumuskan dan menjelaskan kepada
pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, Guru Mata
Pelajaran, dan orang tua, sebagai berikut:
a) Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor merumuskan secara konkrit dan jelas tugas dan kewajiban profesionalnya
dalam pelayanan bimbingan dan konseling, meliputi:
i. Struktur pelayanan bimbingan dan konseling
ii. Program pelayanan bimbingan dan konseling
iii. Pengelolaan program pelayanan bimbingan dan konseling
iv. Evaluasi hasil dan proses pelayanan bimbingan dan konseling
v. Tugas dan kewajiban pokok Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor.
b) Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskan kepada siswa,
pimpinan, dan sejawat pendidik (Guru Mata pelajaran dan Wali Kelas) pada satuan
pendidikan, dan orang tua secara profesional dan proporsional.
c) Kerjasama
i. Dalam melaksanakan tugas pelayanan bimbingan dan konseling Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan
di luar satuan pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud.
ii. Kerjasama tersebut di atas dalam rangka manajemen bimbingan dan konseling
yang menjadi bagian integral dari manajemen satuan pendidikan secara
menyeluruh.

4. KEGIATAN EKSTRA KURIKULER


Kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakian di SMK Negeri 1 Cijulang Kabupaten Pangandaran
meliputi:
1. Kegiatan ekstra kurikuler wajib yaitu Pramuka, semua peserta didik kelas X diwajibkan
mengikuti pendidikan kepramukaan baik teori maupaun berupa kegiatan fisik atau praktik.
2. Kegiatan ekstra kurikuler pilihan, yang terdiri dari:
1) Bola basket
2) Bola Voli
3) Futsal
4) Sepak Bola
5) Prisai Diri (Silat)
6) Ikatan Remaja Masjid
7) Paskibra
8) Palang Merah Remaja (PMR)

1. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar pada SMK Negeri 1 Cijulang Kabupaten Pangandaran sebagaimana tercantum
pada Permendibud No. 70 tahun 2013 sebagai berikut:
1) Durasi per jam pelajaran 45 menit
2) Jumlah jam pelajaran per minggu per rombongan belajar 48 jam pelajaran wajib dengan
rincian ; 24 jam pelajaran Wajib A dan B, 24 jam pelajaran pilihan (C1 + C2 + C3 ) dan 3 jam
pelajaran muatan lokal (Mulok Bahasa Sunda 2 jam ditambah Pendidikan Lingkungan Hidup
1 jam pelajaran). Jadi jumlah total 51 jam pelajaran per minggu.
3) Jumlah minggu efektif selama satu tahun ajaran antara 36 sampai 40 minggu
4) Selain jam tatap muka peserta didik dikenakan juga jam Penugasan Terstruktur dan
Kegiatan mandiri tidak Terstruktur yang jumlah jamnya maksimal 60% dari jam tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan.
5) Peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur Kurikulum.
6) Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yaitu 75,0 (B-)
7) Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B.
8) Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui
pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
9) Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui
pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
10) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMK/MAK setelah:
a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran;
c) lulus ujian sekolah/madrasah; dan
d) lulus Ujian Nasional.
2. PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu pola penyelenggaraan pendidikan yang dikelola
bersama-sama antara SMK dengan dunia usaha/industri (DU/DI) sebagai institusi pasangan
(IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi. Salah
satu kegiatan pembelajaran dalam pendidikan sistem ganda (PSG) adalah praktik kerja industri
yang merupakan satu kesatuan program pembelajaran dengan menggunakan berbagai bentuk
alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dan lain sebagainya. Durasi praktik
kerja industri di SMK Negeri 1 Cijulang Kabupaten Pangandaran dilaksanakan selama 3 (tiga)
bulan pada semester 5 bulan Juli dan Agustus, Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam
proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan
kemampuan yang diminta oleh dunia usaha/industri.

Ciri / operasionalisasi pembelajaran di dunia kerja/industri adalah sebagai berikut :


Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi persyaratan
minimal yang telah ditetapkan , baik pada saat penerimaan maupun pada saat pemilihan
program diklat. Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan meberikan pembekalan
kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai dengan
persyaratn kerja yang ada. Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program
bersama yang telah disepakati. Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja
langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan
terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan
persyaratan tenaga kerja propesional pada bidangnya.

Lamanya peserta didik berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan yang
dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan dipelajarinya. Pelaksanaan
pembelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat antara lain : jurnal kegiatan peserta,
termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta; perangkat monitoring; kontrak kerja/perjanjian
peserta (jika diperlukan); asuransi kecelakaan kerja bagi peserta; lain-lain yang dianggap perlu.
Kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan komponen-
komponen/sarana pemelajaran dipastikan kesiapannya, untuk mengantisipasi terjadinya
hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Hasil pelaksanaan pembelajaran, baik di SMK maupun di industri, adalah dicapainya


penguasaan sejumlah kompetensi yng telah direncanakan dalam program pembelajaran oleh
peserta didik. Semua perolehan dan hal-hal penting yang terkait, terekam dalam data base
pendidikan SMK Negeri 1 Cijulang Kabupaten Pangandaran melaksanakan Praktik Kerja
Industri dimulai bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Peserta didik yang melaksanakan
prakti kerja industri adalah peserta didik kelas XII. Mereka dilengkapi dengan Buku Jurnal
Prakerin yang harus diisi oleh peserta didik dan diketahui serta ditandatangani oleh
pembimbing dan pimpinan perusahaan. Dalam Buku Jurnal Prakerin dilengkapi dengan daftar
mata pelajaran dan kompetensi-kompetensi yang ada pada paket keahlian Teknik Kendaraan
Ringan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran dan pelatihan. Penilaian dilakukan
oleh pembimbing setiap akhir pembelajaran satu kompetensi. Penilaian akhir prakerin harus
diketahui pimpinan perusahaan/industri. Setelah menyelsaikan prakerin yang diakhiri dengan
penilaian akhir prakerin serta dinyatakan Lulus, peserta didik mendapatkan Sertifikat Prakerin
yang ditandatangani oleh pembimbing, pemimpin perusahaan, dan kepala sekolah.

Dunia Usaha / Dunia Industri sebagai institusi pasangan dalam melaksanakan kerjasama dalam
hal pendidikan sistem ganda diusahakan diikat dalam bentuk naskah kesepakatan atau MoU
( Memorandum of Understanding ). Adapun perusahaan yang sudah melaksanakan kerjasama
dalam kegiatan praktik kerjka industri, adalah sebagai berikut :

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN TEMPAT PRAKERIN


PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK NEGERI 1 CIJULANG KABUPATEN PANGANDARAN

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sdm Kab. Pangandaran

Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kab. Pangandaran

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Pangandaran

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Pangandaran

Bank Woori Saudara Pangandaran

Departemen Agama Kab. Pangandaran

Dinas Kelautan Dan Ketahanan Pangan Kab. Pangandaran

Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Dan Perlindunagn Anak Kab. Pangandaran
Dinas Kesehatan Kab. Pangandaran

Dinas Komunikasi Informatika Statistika Dan Persandian Kab. Pangandaran

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pangandaran

Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kab. Pangandaran

Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Pangandaran

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi Umkm, Dan Perdagangan Kab.
Pangandaran

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Pangandaran

Dinas Perhubungan Kab. Pangandaran

Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kab. Pangandaran

Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kab. Pangandaran

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Industri Kab. Pangandaran

Inspektorat Kab. Pangandaran

Kantor Kecamatan Cijulang

Kantor Kecamatan Cimerak

Kantor Kecamatan Pangandaran

Kantor Kecamatan Parigi

Kantor Kecamatan Sidamulih

Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Pt. Asipudjiastuti

Pt. Pecu (Pacific Eastern Coconut Utama)


Samsat Pangandaran

Satpol Pp Kab. Pangandaran

Sekretariat Dewan Kab. Pangandaran

3. PERATURAN AKADEMIK
1) Peminatan/Pemilihan Program Keahlian/Paket Keahlian
Peminatan/Pemilihan Progrma Keahlian/Paket Keahlian di SMK Negeri 1 Cijulang
Kabupaten Pangandaran berpedoman pada spektrum keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan. Pemilihan Program Keahlian dan Paket Keahlian dilaksanakan pada saat siswa
melakukan pendaftaran (PPDB) masuk SMK Negeri 1 Cijulang Kabupaten Pangandaran
pada kelas X melalui angket pemilihan program keahlian. Dalam menentukan
peminatan/pemilihan program keahlian, selain berdasarkan minat peserta didik, juga
hasil Tes khusus atau wawancara dan persetujuan orang tua peserta didik menjadi bahan
pertimbangan.

2) Kriteria Ketuntasan Belajar


Ketuntasan belajar setiap kompetensi dasar adalah 75,0 yang merupakan ketentuan
nasional. Sehingga nilai ketuntasan belajar setiap mata pelajaran pun 75,0. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran di SMK Negeri 1 Cijulang
Kabupaten Pangandaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan yaitu 75,0.

3) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria Penentuan Kenaikan
Kelas diatur sesuai dengan ketentuan yaitu apabila kegiatan penilaian kenaikan kelas
dilakukan secara berkesinambungan sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan
diberikan saat dini dan tepat waktu diharapkan tidak ada peserta didik yang tidak
mencapai kompetensi yang ditargetkan walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Kalau setiap peserta didik bisa dibantu secara optimal
sesuai dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada peserta
didik yang tidak naik kelas ( automatic promotion ). Namun apabila karena alasan yang
kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak
mungkin bisa berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka hasil
penilaian kelas bisa menjadi dasar peserta didik tersebut tinggal kelas.

Automatic Promotion adalah semua indikator, konpetensi dasar, dan kompetensi inti suatu
mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dianggap telah layak
naik ke kelas berikutnya. Jika seorang peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, maka
peserta didik tersebut harus mengulang di kelas yang sama.
Secara lebih rinci, seorang peserta didik di SMK Negeri 1 Cijulang Kabupaten Pangandaran
dinyatakan naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi apabila memenuhi Kriteria Kenaikan
Kelas sebagai berikut:
a) Sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas tersebut di tahun
tersebut yang dibuktikan dengan telah tercapainya kriteria ketuntasan belajar dengan
nilai minimal 75,0 untuk aspek pengetahuan dan aspek keterampilan setiap mata
pelajaran yang diprogramkan pada tahun tersebut.
b) Memilki nilai minimal BAIK untuk aspek sikap pada setiap mata pelajran
c) Presentase kehadiran selama satu tahun berjalan minimal 90%.

Peserta didik yang tidak memenuhi syarat/kriteria seperti tersebut di atas dinyatakan tidak
naik kelas dan harus mengulang semua mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat yang
sama.

4) Kelulusan
Seorang peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada SMK Negeri 1 Cijulang
Kabupaten Pangandaran setelah memenuhi Kriteria Kelulusan sebagai berikut :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata
pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan dan semua nilainya sudah
memenuhi KKM. Pemenuhan persyaratan ini diwujudkan dalam bentuk nilai yang
tercantum dalam Buku Induk Siswa dan pada buku laporan pendidikan yang dimiliki
peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6.

b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, baik
penilaian sikap, pengetahuan, maupun keterampilannya.

c) Lulus Ujian Sekolah


Kriteria Kelulusan Ujian sekolah sebagai berikut:
Seorang peserta didik dinyatakan Lulus Ujian sekolah apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a) Nilai terendah mata pelajaran yang diujikan 75,0
b) Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran yang diujikan minimal 75,0
c) Presentase Kehadiran pada tahun terakhir minimal 90%
d) Nilai seluruh mata pelajaran yang diujikan harus minimal baik untuk penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

e) Lulus Ujian Nasional


Kriteria Kelulusan Ujian Nasional ditentukan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui BSNP

BAB V
PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN

A. KONSEP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Pandangan Tentang Pembelajaran

Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang
diharapkan.
Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian
kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu
menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi
komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan
kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas,
kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup
peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan


mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada
dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang
sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut
pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta
didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus
berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan
segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana belajar yang
memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri,
menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru
mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang
membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan
bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus
bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.
Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta
didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju
kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas,
dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang,
peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual,
yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Secara
umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang kedua dan
ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan
jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan keenam sekolah dasar.

Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses tersebut mungkin
saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses tersebut
mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan
oleh rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus
luar dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada
diri setiap peserta didik.

Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan
potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik
untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi
yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau
lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan
belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.

Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki
kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan
yang dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk
pengembangan kemampuan lain.

2. Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung


Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah
proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran
langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang
sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan
tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata
pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah,
dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan
yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang
terkait dengan sikap.

Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi
dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam
suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-
2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:


a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar

Langkah pembelajaran Kegiatan belajar Kompetensi yang dikembangkan


(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
- mengumpulkan informasi/ eksperimen
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan nara sumber

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan


berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/mengolah informasi, yaitu mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan
dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, toleransi, kerja keras, kemampuan
berpikir sistematis, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam menyimpulkan dan kemampuan mengungkapkan pendapat yang logis dengan
lancar dan mudah dipahami.
Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

B. LANGKAH PEMBELAJARAN PADA KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI

1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran
yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Hakikat RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan
secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP
mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3)
alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5)
materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6)
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk matapelajaran
yang diampunya. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau
awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam
setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara
mandiri atau secara berkelompok. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara
mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior
yang ditunjuk oleh kepala sekolah.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP
antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan.

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP


Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang
telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus
dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai
manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP
dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat,
rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar,
keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah
suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta
didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan
kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan.
j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan
keterampilan, dan keragaman budaya.
k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3) Komponen dan Sistematika RPP


RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian.
Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format
berikut ini.
Sekolah :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
I. Kompetensi Inti (KI)
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan: KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator
karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator
dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran
langsung.
III. Tujuan Pembelajaran
IV. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
V. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
VI. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
VIII. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Kunci Jawaban
4. Pedoman penskoran/penilaian

4) Langkah-Langkah Pengembangan RPP


a. Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan,
dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan
peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan
peserta
didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah
yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang
dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Dalam
pengkajian silabus juga harus dilakukan penyusunan/perumusan indikator KD dan
penilaiannya.

b. Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap
pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek:
Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan), tetapi, sebaiknya lengkap A,
B, C, D yaitu Audience (peserta didik), Behaveour (aspek kemampuan), Condition (syarat
tercapainya kemampuan tersebut), dan Degree (tingkat kemampuan yang akan dicapai)

c. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran


Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
a) potensi peserta didik;
b) relevansi dengan karakteristik daerah,
c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
d) kebermanfaatan bagi peserta didik;
e) struktur keilmuan;
f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h) alokasi waktu.

d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik (Student Centred
Approach). Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru,
agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
c) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini
diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti
dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang
bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran
dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta
didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.

e. Penjabaran Jenis Penilaian


Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta
didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk
menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus
dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut:
a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3
dan KI-4.
b) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan peserta didik.
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya
teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

f. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci
dan disesuaikan lagi di RPP.

g. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya.

2. PROSES PEMBELAJARAN
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan
untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai; dan
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif
menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi,
dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur
untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan
pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan,
selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan
kepada peserta didik.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap
seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain
yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan
dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan,
perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu
dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning event) yang diuraikan
dalam tabel 1 di atas.
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan
peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak,
mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal
yang penting dari suatu benda atau objek.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu
membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang
hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual
sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih
memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana
peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa
ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam
dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang
tunggal sampai sumber yang beragam.
c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih
banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan
eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi
untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola
dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang
ditemukan.
d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam
kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok
peserta didik tersebut.

3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Perlu diingat, bahwa KD-
KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang
pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan.
KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran
setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2
tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

3. PENILAIAN HASIL BELAJAR


Tahap ketiga dalam proses pembelajaran adalah Penilaian hasil Belajar yang bertujuan untuk
mengukur sampai sejauh mana ketercapaian Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti dan Standar
Kompetensi Lulusan. Penilaian dilakukan oleh Pendidik, Satuan Pendidikan, dan Pemerintah.
Penilaian oleh pendidik dilakukan berupa ulangan harian, sedangkan penilaian oleh Satuan
Pendidikan adalah Ujian Akhir Semester, Ujian Kenaiakan Kelas, dan Ujian Sekolah, dan Ujian
yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Pusat, adalah Ujian Nasional
1) Definisi Operasional
Pengertian penilaian sama dengan asesmen. Terdapat tiga kegiatan yang perlu
didefinisikan, yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Ketiga istilah tersebut memiliki
makna yang berbeda, walaupun memang saling berkaitan. Pengukuran adalah kegiatan
membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran. Penilaian adalah
proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran, menafsirkan,
mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. Evaluasi adalah
proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.

2) Cakupan Penilaian
Dalam Kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dirumuskan sebagai berikut:
a) KI-1: kompetensi inti sikap spiritual.
b) KI-2: kompetensi inti sikap sosial.
c) KI-3: kompetensi inti pengetahuan.
d) KI-4: kompetensi inti keterampilan.
Untuk setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD untuk setiap aspek KI. Jadi,
untuk suatu materi pokok tertentu, muncul 4 KD sebagai berikut:
1) KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu bersifat generik,
artinya berlaku untuk seluruh materi pokok).
2) KD pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif generik,
namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain
pada KI-2).
3) KD pada KI-3: aspek pengetahuan
4) KD pada KI-4: aspek keterampilan

3) Metode dan instrumen penilaian


Berbagai metode dan instrumen baik formal maupun nonformal digunakan dalam
penilaian untuk mengumpulkan informasi. Informasi yang dikumpulkan menyangkut
semua perubahan yang terjadi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian dapat
dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran
usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk).
Penilaian informal bisa berupa komentar-komentar guru yang diberikan/diucapkan selama
proses pembelajaran. Saat seorang peserta didik menjawab pertanyaan guru, saat seorang
peserta didik atau beberapa peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau
temannya, atau saat seorang peserta didik memberikan komentar terhadap jawaban guru
atau peserta didik lain, guru telah melakukan penilaian informal terhadap performansi
peserta didik tersebut.
Penilaian proses formal, sebaliknya, merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang
dirancang untuk mengidentifikasi dan merekam pengetahuan dan keterampilan peserta
didik. Berbeda dengan penilaian proses informal, penilaian proses formal merupakan
kegiatan yang disusun dan dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk membuat
suatu simpulan tentang kemajuan peserta didik.

4) Komponen Penilaian Hasil Belajar


Komponen penilaian hasil belajar meliputi: Prinsip, Pendekatan, dan Karakteristik
Penilaian
a. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan
peserta didik

b. Pendekatan Penilaian
Penilaian menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1) Acuan Patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan
pada indikator hasil belajar. Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya.
2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:

Predikat Nilai Kompetensi


Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 96-100 96-100 SB
A- 91-95 91-95
B+ 86-90 86-90 B
B 81-85 81-85
B- 76-80 76-80
C+ 71-75 71-75 C
C 66-70 66-70
C- 61-65 61-65
D+ 56-60 56-60 K
D 51-55 51-55

Keterangan:
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 75,0 dari hasil tes
formatif.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 75,0 dari hasil tes
formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika
profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar
yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut.


a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada
peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 75,0;
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD
berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 75,0 atau lebih dari 75,0; dan
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila
lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 75,0.
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil
sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru
matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
c. Karakteristik Penilaian
a) Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4),
peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. Asumsi
yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya
waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu
lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b) Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara
dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik,
tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c) Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan
hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus
menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara
berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau
ulangan kenaikan kelas).
d) Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
e) Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk
kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.

5) Strategi Penilaian Hasil Belajar


Strategi penilaian hasil belajar dengan menggunakan Metode dan Teknik Penilaian sebagai
berikut:
a. Metode Penilaian
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun nontes. Metode tes dipilih bila
respons yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah (KD-KD pada KI-3 dan
KI-4). Bila respons yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan benar atau salah
digunakan metode nontes (KD-KD pada KI-1 dan KI-2). Metode tes dapat berupa tes tulis
atau tes kinerja.
a) Tes tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban yang tersedia, misalnya soal
bentuk pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan; ada pula yang meminta
peserta menuliskan sendiri responsnya, misalnya soal berbentuk esai, baik esai isian
singkat maupun esai bebas.
b) Tes kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu prilaku terbatas, yang meminta peserta
untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara
ketat, misalnya peserta diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah
ditentukan, atau mengoperasikan suatu alat tertentu; dan prilaku meluas, yang
menghendaki peserta untuk menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak
dibatasi, misalnya peserta diminta merumuskan suatu hipotesis, kemudian diminta
membuat rancangan dan melaksanakan eksperimen untuk menguji hipotesis
tersebut.
Metode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode nontes
umumnya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2). Metode
nontes lazimnya menggunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, penilaian
rekan sejawat, dan lain-lain.Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasi ke dalam
kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil sikap
peserta didik.

b. Teknik dan Instrumen Penilaian


Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan
berbagai teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar. Teknik
mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan
belajar peserta didik terhadap pencapaian kompetensi. Penilaian dilakukan berdasarkan
indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun
psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu :
a) Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll. Penilaian unjuk kerja
perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
i. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
ii. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
iii. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
iv. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua
dapat diamati.
v. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.
Penilaian unjuk kerja dapat menggunakan daftar cek dan skala penilaian.
i. Daftar Cek
Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja
peserta didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, ya
atau tidak.
ii. Skala Penilaian
Ada kalanya kinerja peserta didik cukup kompleks, sehingga sulit atau merasa
tidak adil kalau hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, ya atau tidak,
memenuhi atau tidak memenuhi. Oleh karena itu dapat dipilih skala penilaian
lebih dari dua kategori, misalnya 1, 2, dan 3. Namun setiap kategori harus
dirumuskan deskriptornya sehingga penilai mengetahui kriteria secara akurat
kapan mendapat skor 1, 2, atau 3. Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya
itu disebut rubrik. Di lapangan sering dirumuskan rubrik universal, misalnya 1 =
kurang, 2 = cukup, 3 = baik. Deskriptor semacam ini belum akurat, karena kriteria
kurang bagi seorang penilai belum tentu sama dengan penilai lain, karena itu
deskriptor dalam rubrik harus jelas dan terukur. Berikut contoh penilaian unjuk
kerja dengan skala penilaian beserta rubriknya.

Contoh Rubrik Penilaian Kinerja Melakukan Praktikum

Penilaian
No. Aspek yang dinilai 1 2 3
1. Merangkai alat
2. Pengamatan
3. Data yang diperoleh
4. Kesimpulan

Keterangan:
Rubrik: Aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3
Merangkai alat
Rangkaian alat tidak benar (Nilai 1)
Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau tidak memperhatikan keselamatan
kerja (Nilai 2)
Rangkaian alat benar, rapi, dan memperhatikan keselamatan kerja (Nilai 3)
Pengamatan
Pengamatan tidak cermat (Nilai 1)
Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi (2)
Pengamatan cermat dan bebas interpretasi (3)
Data yang diperoleh
Data tidak lengkap (Nilai 1)
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis (Nilai 2)
Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar (Nilai 3)
Kesimpulan
Tidak benar atau tidak sesuai tujuan (Nilai 1)
Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai tujuan (Nilai 2)
Semua benar atau sesuai tujuan (Nilai 3)

b) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai
atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen,
yakni: afektif, kognitif, dan konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang
dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif
adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen
konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu
berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
i. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
matapelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan
berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah
menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
ii. Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung
mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki
sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru tersebut.
iii. Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup
suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang
digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal.
iv. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi
pelajaran. Misalnya, masalah lingkungan hidup (materi Biologi atau Geografi).
Peserta didik perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif
terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan
lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
perlindungan satwa liar.
v. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik
tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.
Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal. Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didiknya.
Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku
catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama
di sekolah.
b) Pertanyaan langsung
Guru juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap peserta didik
berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik
tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai “Peningkatan
Ketertiban”. Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi
jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam
penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini
dalam menilai sikap dan membina peserta didik.
c) Laporan pribadi
Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi pandangan atau
tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek
sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang
“Kerusuhan Antaretnis” yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang
dibuat peserta didik dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang
dimilikinya.

Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik:


No. Nama S I K A P

Tepat Janji
Keterbukaan

Tengg. Rasa

Kedisiplinan

Ramah Tman

Hormat Ortu

Kejujuran

Kepedulian

Tngg.Jawab
Ketekun. Bljr

Kerajinan

Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst

Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.

c) Tes Tertulis
i. Pengertian
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon
dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti
memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.

ii. Teknik Tes Tertulis


Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
i) Soal dengan memilih jawaban (selected response), mencakup: pilihan ganda, benar-
salah, dan menjodohkan.
ii) Soal dengan mensuplai jawaban (supply response), mencakup: isian atau
melengkapi, uraian objektif, dan uraian non-objektif.
Dalam penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
i) materi, misalnya kesesuaian soal dengan KD dan indikator pencapaian pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan;
ii) konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
iii)bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.
iv) kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari
berbagai bentuk soal penilaian.

d) Penilaian Proyek
i. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
i) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola
waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
ii) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
iii) Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek peserta didik.
ii. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai,
seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan
tertulis.
Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.
Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian.

Contoh Teknik Penilaian Proyek:


Matapelajaran : __________________________________
Nama Proyek : __________________________________
Alokasi Waktu : __________________________________
Guru Pembimbing : __________________________________
Nama Peserta didik : __________________________________
NIS : __________________________________
Kelas/SMT : __________________________________

Skor
No. Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5
1. PERENCANAAN
Persiapan
Rumusan Judul
2. PELAKSANAAN
a. Sistematiak Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. LAPORAN PROYEK
a. Perform
ans/Pen
ampilan
b. Presenta
si
(Penguas
aan
Materi)
TOTAL SKOR

Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir
proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan
penilaian dapat juga menggunakan skala penilaian dan daftar cek
e) Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk
meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
i. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
ii. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
iii. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik Penilaian Produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
i. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada
tahap appraisal.
ii. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

Contoh Penilaian Produk:


Mata Pelajaran : _______________________________________
Nama Proyek : _______________________________________
Alokasi Waktu : _______________________________________
Nama Peserta didik : _______________________________________
Kelas/SMT : _______________________________________

Skor
No. Tahapan 1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan Bahan
2. Tahap Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
3. Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR

Catatan :
Skor diberikan dengan rentang skor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dengan ketentuan semakin
lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

f) Penilaian Portofolio
i. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada
satu periode untuk suatu matapelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik. Berdasarkan informasi
perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio
dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya,
antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian
portofolio di sekolah, antara lain:
i) Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan
penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh
peserta didik itu sendiri.
ii) Saling percayaantara guru dan peserta didik
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya,
saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan
berlangsung dengan baik.
iii) Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga
dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan
sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan.
iv) Milik bersama antara peserta didik dan guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga
peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan
berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
v) Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan
dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
vi) Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang
tercantum dalam kurikulum.
vii) Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai
misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik.
viii) Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk
melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.

ii. Teknik Penilaian Portofolio


Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
i) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolio peserta didik dapat
mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya.
ii) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
iii) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau folder di rumah
masing atau loker masing-masing di sekolah.
iv) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
v) Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik.
vi) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing
peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat
dilakukan pada saat membahas portofolio.
vii) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
“kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya
yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
viii) Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang
tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga
orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Contoh Penilaian Portofolio:

Nama Sekolah : ___________________________________


Matapelajaran : ___________________________________
Durasi Waktu : ___________________________________
Nama Peserta didik : ___________________________________
NIS : ___________________________________
Kelas/SMT : ___________________________________

No. KI/KD/PI Waktu Kriteria Keterangan


Berbicara Tata Kosa Ucapan
Bahasa Kata
1. Pengenalan 16/07/19
24/07/19
17/08/19
2. Penulisan 12/09/19
22/09/19
15/10/19
3. Ingatan 15/10/19
terhadap
kosakata
12/12/19

Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang
masuk dalam portofolio. Skor yang digunakan dalam penilaian portofolio menggunakan
rentang antara 0 -10 atau 10 – 100. Kolom keterangan diisi oleh guru untuk
menggambarkan karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.
g) Penilaian Diri
i. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi
kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta
didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya
sebagai hasil belajar dari suatu matapelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta
didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya
terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan
penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan
penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan
yang telah disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi tertentu, peniaian diri
perlu digabung dengan teknik lain.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan
kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
(a) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
(b) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka
melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya;
(c) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur,
karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

ii. Teknik Penilaian Diri


Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu,
penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
(a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
(b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
(c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek,
atau skala penilaian.
(d) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
(e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik
supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
(f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap
sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

Contoh Format Penilaian Konsep Diri Peserta Didik:


Nama sekolah : _______________________________________________
Mata Pelajaran : _______________________________________________
Nama Peserta didik : _______________________________________________
Kelas/SMT : _______________________________________________

No. Pernyataan Alternatif


1. Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Ya Tidak
YME agar mendapat ridlo-Nya dalam belajar
2. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
3. Saya optimistis bisa meraih prestasi
4. Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
5. Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat

6. Saya suka membahas masalah politik, hukum dan pemerintahan


7. Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
8. Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
9. Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara
10. Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab
Jumlah Skor

Inventori digunakan untuk menilai konsep diri peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri peserta didik.Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika
jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria penilaianya
adalah jika rentang nilai antara 0–5 dikategorikan tidak positif; 6–10, kurang positif; 11– 5
positif dan 16–20 sangat positif

h) Penilaian Berdasarkan Standar


Sebuah standar, serendah apapun diperlukan karena ia berperan sebagai patokan dan sekaligus
pemicu untuk memperbaiki aktivitas hidup. Dalam konteks pendidikan, standar diperlukan
sebagai acuan minimal (dalam hal kompetensi) yang harus dipenuhi oleh seorang lulusan dari
suatu lembaga pendidikan sehingga setiap calon lulusan dinilai apakah yang bersangkutan telah
memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan. Dengan diterapkannya standar dalam bentuk
SKL, KI, dan KD sebagai acuan dalam proses pendidikan, diharapkan semua komponen yang
terlibat dalam pengelolaan pendidikan di semua tingkatan, termasuk anak didik itu sendiri akan
mengarahkan upayanya pada pencapaian standar dimaksud. Diharapkan dengan pendekatan ini
guru memiliki orientasi yang jelas tentang apa yang harus dikuasai anak di setiap tingkatan dan
jenjang, serta pada saat yang sama memiliki kebebasan yang luas untuk mendesain dan
melakukan proses pembelajaran yang ia pandang paling efektif dan efisien untuk mencapai
standar tersebut. Dengan demikian, guru didorong untuk menerapkan prinsip-prinsip
pembelajaran tuntas (master learning) serta tidak berorientasi pada pencapaian target
kurikulum semata.

i) Penilaian Kelas Otentik


Seperti dijelaskan di atas, implikasi diterapkannya SKL adalah proses penilaian yang dilakukan
oleh guru, baik yang bersifat formatif maupun sumatif harus menggunakan acuan kriteria. Untuk
itu, guru harus mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan yang menjamin pencapaian dan
penguasaan kompetensi.
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan
pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu
mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran
dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik.
i. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran,
bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian harus mencerminkan masalah
dunia nyata, bukan masalah dunia sekolah
ii. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
iii.Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan).
Karakteristik penilaian kelas:
i. Pusat belajar. Penilaian kelas berfokus perhatian guru dan peserta didik pada pengamatan dan
perbaikan belajar, daripada pengamatan dan perbaikan mengajar. Penilaian kelas memberi
informasi dan petunjuk bagi guru dan peserta didik dalam membuat pertimbangan untuk
memperbaiki hasil belajar.
ii. Partisipasi-aktif peserta didik. Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian kelas
memerlukan partisipasi aktif peserta didik. Kerjasama dalam penilaian, peserta didik
memperkuat penilaian materi matapelajaran dan skill dirinya. Guru memotivasi peserta didik
agar meningkat dengan tiga pertanyaan bagi guru: (1) apakah kemampuan dasar dan
pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar?; (2) bagaimana saya dapat menemukan
bahwa peserta didik sedang belajar?; (3) bagaimana saya dapat membantu peserta didik
belajar lebih baik? Karena guru bekerja lebih dekat dengan peserta didik untuk menjawab
pertanyaan ini,maka guru dapat memperbaiki skill mengajarnya.
iii. Formatif. Tujuan penilaian kelas adalah untuk memperbaiki mutu hasil belajar peserta didik.
iv. Kontekstual spesifik. Pelaksanaan penilaian kelas adalah jawaban terhadap kebutuhan khusus
bagi guru dan peserta didik. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual guru dan peserta
didik yangharus bekerja dengan baik dalam kelas.
v. Umpan balik. Penilaian kelas adalah suatu alur proses umpan balik di kelas. Dengan sejumlah
TPK, guru dan peserta didik dengan cepat dan mudah menggunakan umpan balik dan
melakukan saran perbaikan belajar berdasarkan hasil-hasil penilaian. Untuk mengecek
pemanfaatan saran tersebut,pimpinan sekolah menggunakan hasil penilaian kelas,dan
melanjutkan pengecekan alur umpan balik. Karena pendekatan umpan balik ini dalam
kegiatan di kelas setiap hari,maka komunikasi alur hubungan antara pimpinan sekolah, guru
dan peserta didik dalam KBM akan menjadi lebih efisien dan lebih efektif.
vi. Berakar dalam praktek mengajar yang baik. Penilaian kelas adalah suatu usaha untuk
membangun praktek mengajar yang lebih baik dengan melakukan umpan balik pada
pembelajaran peserta didik lebih sistimatik, lebih fleksibel, dan lebih efektif. Guru siap
menanyakan dan mereaksi pertanyaan peserta didik, memonitor bahasa badan dan ekspresi
wajah peserta didik, mengerjakan pekerjaan rumah dan tes peserta didik,dan seterusnya.
Penilaian kelas memberi suatu cara untuk melakukan penilaian secara menyeluruh dan
sistematik dalam proses pembelajaran di kelas.

C. KALENDER PENDIDIKAN

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi, sebagai
berikut:

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Minimum 36 minggu Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif
1. dan maksimum 40 pembelajaran efektif pada setiap
belajar
minggu satuan pendidikan
2. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Libur akhir tahun
3. Maksimum 3 minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
pelajaran
4. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
Hari libur umum/ Disesuaikan dengan Peraturan
5 Maksimum 2 minggu
nasional Pemerintah
Untuk satuan pendidikan sesuai
6. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
Kegiatan khusus
7. Maksimum 3 minggu sekolah/madrasah tanpa mengurangi
sekolah/madrasah
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Penetapan kalender pendidikan harus mempertimbangkan :Permulaan tahun pelajaran adalah adalah
bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kabudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal ini
terkait dengan hari raya keagamaan,kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Untuk tahun ajaran 2017 / 2018 kalender pendidikan
SMK Negeri 1 Cijulang Kabupaten Pangandaran dibuat setelah mendapatkan kalender pendidikan dari
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran

Anda mungkin juga menyukai