Disusun oleh :
Listina Bella Safitri C10180054
Andika Yudha Pratama C10190197
Nurul Aura Sya’bani C10190210
Ratna Rahayu C10190209
Reynaldi Simbolon C10190193
S1 Akuntansi F
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Redaksana” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan kepada Bapak Dr. Iim Hilman, SE.,MM. yang telah membimbing dan memberikan
tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai Redaksana selain itu juga nantinya diharapkan dapat memberikan edukasi
mengenai bentuk dan jenis-jenis redaksana. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami
perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari
pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik kedepannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
a. Sejarah Reksadana..........................................................................................................................5
b. Definisi............................................................................................................................................6
d. Karakteristik Reksadana.................................................................................................................7
i. Produk Reksadana........................................................................................................................14
k. Biaya Reksadana...........................................................................................................................16
a. Kesimpulan.....................................................................................................................................18
b. Saran..............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................19
Bibliography...............................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang perorang yang
bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan usaha. Badan usaha yang
dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga ekonomi maupun keuangan. Lembaga
keuangan itu sendiri bisa berupa lembaga keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan
atau kegiatan non perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga
keuangn non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi para pemilik modal.
Keberadaan Reksadana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat
diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan Reksa Dana dilakukan
oleh persero (BUMN) yang didirikan khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal Indonesia,
sekalipun pada saat itu belum ada pengaturan khusus mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana
lebih dikenal pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan
Reksa Dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal. Keberadaan Reksa Dana
di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat diaktifkannya kembali pasar modal di
Indonesia. Pada saat itu penerbitan Reksa Dana dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan
khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada
pengaturan khusus mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana lebih dikenal pada tahun 1990
dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan Reksa Dana melalui Keppres No. 53
Tahun 1990 tentang Pasar Modal.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini
menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-
undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934
(Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and
Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani
perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk
menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga
termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi
yang menerbitkan reksadana.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
a. Sejarah Reksadana
b. Definisi
Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu:
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk
disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana
bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan
administratur.
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat
(1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk
Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (KIK).
suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak
berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis
usaha pengelolaan portofolio investasi.
kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga
mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer
Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.
d. Karakteristik Reksadana
a) Reksadana Terbuka
b) Reksadana Tertutup
Jenis-jenis Reksadana :
1. Reksadana Saham
2. Reksadana Campuran
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 80% pada
efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI,
deposito. Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan risiko terendah yang
memberikan return pertumbuhan terbatas.
5. Reksadana Index
Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari index
tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan dikelola secara
pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau
redemption, oleh karenanya reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya
sejalan dengan index tersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil). Jika reksadana
tersebut diperjualbelikan di bursa, maka disebut Exchange Traded Fund (ETF) dan
harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga sebenarnya mirip saham. Keduanya, baik
reksadana index maupun ETF disebut pengelolaaan dana index dan di Amerika
Serikat pada tahun 2013, mencakup 18,4% dari seluruh pengelolaan dana bersama
(mutual funds).
NAB (Nilai Aktiva Bersih)[4] merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau
hasil dari suatu Reksa Dana, NAB adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan
bersih Reksa Dana setiap harinya. Produk Reksadana dijual dalam satuan unit,
Reksadana memungkinkan investor membeli dalam jumlah unit, maupun dalam Rupiah
yang dikonversi dalam unit. NAB per saham/unit penyertaan (NAB/UP) adalah harga
wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian
dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat
tersebut. Nilai ini berubah-ubah setiap harinya dan dipengaruhi oleh transaksi
pembelian dan penjualan Reksa Dana oleh para investor, harga pasar dari aset Reksa
Dana dan perubahan dana kelolaan.
2. Diversifikasi investasi
3. Transparansi informasi
5. Biaya Rendah
Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu
melakukan transaksi sendiri di bursa.
Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko
yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang
dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan
dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi
Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham
yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi
yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan
reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan
dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer
Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit
Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa
sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit
Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi
politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan
beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana
tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola
Reksadana tersebut.
3. Risiko Pasar
4. Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik
emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan
perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak
membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer
Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.
ETF ini merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka,
dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham.
ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat
ini, di mana reksadana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan
membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat
berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya
membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan
langsung di bursa setiap hari (menyerupai reksadana tertutup, di mana tidak ada dapat
dijual kembali kepada manajer investasi)
1) Reksadana Pasar Uang, Alokasi dana 100% pada instrumen pasar uang, seperti
deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau Obligasi dengan masa jatuh tempo kurang
dari satu tahun.
Keunggulan: Hasil yang relatif stabil dan cenderung tidak fluktuatif. Sesuai untuk Anda
dengan tujuan investasi jangka pendek (kurang dari satu tahun).
Likuid atau mudah dicairkan, pada umumnya T+2 (2 hari bursa pasar modal setelah
instruksi pencairan)
2) Reksadana Pendapatan Tetap, Alokasi dana minimum 80% pada instrumen obligasi.
Keunggulan: Sesuai untuk Anda dengan tujuan investasi jangka menengah (1-3 Tahun)
dan Terdapat pembagian keuntungan tunai atau tambahan unit penyertaan yang
dibagikan berkala untuk beberapa reksa dana jenis ini.
3) Reksadana Terproteksi, Memberikan proteksi atas Nilai Investasi Awal dari pemegang
Unit Penyertaan melalui mekanisme pengelolaan portofolio nya dengan
menginvestasikan dana pada Efek Bersifat Utang yang masuk kategori layak investasi
(investment grade), sehingga nilai Efek Bersifat Utang pada saat jatuh tempo sekurang-
kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang terproteksi
Keunggulan: Imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu investasi tertentu
5) Reksadana Index (RDI), Alokasi dana minimum 80%. Aset harus diinvestasikan sesuai
dengan aset-aset pada indeks acuan, yang disebut dengan pengelolaan pasif, yaitu
untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan indeks acuan, baik indeks obligasi
maupun indeks saham. Mirip dengan Reksa Dana Terbuka, dapat dibeli dan dijual
sewaktu-waktu di setiap hari bursa saham pasar modal.
6) Reksadana Saham, Alokasi dana minimum 80% pada instrumen saham. Potensi
pertumbuhan relatif tinggi karena bersifat agresif.
Keunggulan: Sesuai bagi Anda dengan tujuan investasi jangka panjang (Diatas 5
tahun) dengan profil risiko yang agresif.
Profil risiko reksadana adalah gambaran tingkat resiko yang investor sanggup
menanggung dalam berinvestasi di Reksadana. Penting sekali buat Anda yang akan
menanamkan uang di Reksadana untuk mengetahui profil resiko Anda. Berdasarkan
profil resiko tersebut Anda memilih jenis Reksadana yang akan disusun dalam portfolio.
Secara umum, profil resiko reksadana bisa dibentuk dalam 3 jenis, yaitu
konservatif, moderat dan agresif.
Dalam investasi reksa dana yang Anda perlu memahami dan membaca adalah
sejumlah laporan penting yang membahas kinerja dan operasional Rekadana, yaitu:
1) Prospektus Reksadana
Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang
digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit
Penyertaan pada Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan
peraturan OJK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
3) Fund Fact-Sheet
Reksadana yang dikelola Manajer Investasi setiap bulan merilis Fund Fact Sheet
Reksadana buat pemegang unit atau calon investor.
Fund Fact Sheet menunjukkan kinerja Reksa dana yang ditunjukkan setiap bulan,
alokasi di instrumen investasi yang material, biaya reksadana dan hal – hal penting lain
soal Reksadana.
k. Biaya Reksadana
Dalam pengelolaan Rekadana terdapat sejumlah biaya. Namun, biaya tersebut
tidak semuanya ditanggung oleh Anda sebagai pemodal di Reksadana, tetapi biaya
dibagi sebagai berikut:
1) biaya persiapan;
2) biaya administrasi;
3) biaya pemasaran;
4) biaya pencetakan; dan
5) biaya distribusi Prospektus pertama kali.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor
untuk berinvestasi dalam investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan
reksadana. Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena
dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan
nasional, baik BUMN maupun swasta.
Reksadana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan non perbankan
yang bertujuan membantu masyarakat untuk melakukan penjagaan atau perencanaan investasi
keuangan untuk jangka waktu kedepan sebagai bentuk alfernatif berinvestasi. Reksadana
merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi (investment company). Prinsip investasi
pada reksadana adalah melakukan investasi yang menyebar pada sekian alat investasi yang
diperdagangkan di pasar modal
Reksadana merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam
pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko yang
sedikit. Reksa dana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat
memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik
BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksa dana memberikan keuntungan kepada masyarakat
berupa keamanan dan keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.
B. Saran
Perlu adanya kesadaran akan fungsi dan Proses Investasi Reksadana di Indonesia. Serta
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal mengenai UJI KEPATUHAN REKSADANA
yang berlaku harus benar-benar berjalan baik. Agar warga Indonesia memiliki kepercayaan akan
Reksadana yang dimiliki oleh investor
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Admin(noname). (2013, Agustus 3). Apa itu Reksadana ? Salah Kaprah Pengertian Reksa
Dana Sering Terjadi. Retrieved from Duwitmu.com:
https://duwitmu.com/reksadana/pengertian-reksadana-sering-disalahpahami/
https://duwitmu.com/reksadana/pengertian-reksadana-sering-disalahpahami/
https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana