Anda di halaman 1dari 20

REKSADANA

Makalah ini disusun sebagai bukti hasil tugas kelompok


Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Dosen Pengampu : Dr. Iim Hilman, SE., MM.

Disusun oleh :
Listina Bella Safitri C10180054
Andika Yudha Pratama C10190197
Nurul Aura Sya’bani C10190210
Ratna Rahayu C10190209
Reynaldi Simbolon C10190193

S1 Akuntansi F

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITAS


Jln. PH.H. Mustofa No.31, Neglasari, Cibeunying
Kaler,
Kota Bandung, Jawa Barat 40124

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Redaksana” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan kepada Bapak Dr. Iim Hilman, SE.,MM. yang telah membimbing dan memberikan
tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai Redaksana selain itu juga nantinya diharapkan dapat memberikan edukasi
mengenai bentuk dan jenis-jenis redaksana. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami
perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari
pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik kedepannya.

Bandung, 20 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4

C. Tujuan.............................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

a. Sejarah Reksadana..........................................................................................................................5

b. Definisi............................................................................................................................................6

c. Bentuk Hukum Reksadana..............................................................................................................7

d. Karakteristik Reksadana.................................................................................................................7

e. Bentuk dan jenis jenis Reksadana..................................................................................................8

f. Sasaran Nilai dan Harga Redaksana................................................................................................9

g. Manfaat dan resiko Reksadana....................................................................................................10

b. Risiko Investasi Reksa Dana...........................................................................................................11

h. Proses Investasi Redaksana..........................................................................................................13

i. Produk Reksadana........................................................................................................................14

j. Profil Risiko Reksadana.................................................................................................................15

k. Biaya Reksadana...........................................................................................................................16

BAB III PENUTUP........................................................................................................................................18

a.    Kesimpulan.....................................................................................................................................18

b.     Saran..............................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................19
Bibliography...............................................................................................................................................19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang perorang yang
bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan usaha. Badan usaha yang
dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga ekonomi maupun keuangan. Lembaga
keuangan itu sendiri bisa berupa lembaga keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan
atau kegiatan non perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga
keuangn non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi para pemilik modal.
Keberadaan Reksadana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat
diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan Reksa Dana dilakukan
oleh persero (BUMN) yang didirikan khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal Indonesia,
sekalipun pada saat itu belum ada pengaturan khusus mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana
lebih dikenal pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan
Reksa Dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal. Keberadaan Reksa Dana
di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat diaktifkannya kembali pasar modal di
Indonesia. Pada saat itu penerbitan Reksa Dana dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan
khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada
pengaturan khusus mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana lebih dikenal pada tahun 1990
dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan Reksa Dana melalui Keppres No. 53
Tahun 1990 tentang Pasar Modal.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini
menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-
undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934
(Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and
Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani
perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk
menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga
termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi
yang menerbitkan reksadana.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Reksadana di Indonesia?


2. Apa yang dimaksud Reksadana?
3. Apa saja bentuk dan jenis-jenis Reksadana?
4. Bagaimana Proses Investasi Reksadana?
5. Bagaimana Keuntungan, Resiko, Sasaran, Nilai, dan Harga dari Reksadana?
6. Apa saja manfaat dan resiko reksadana?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud Reksadana.


2. Mengetahui sejarah reksa dana di Indonesia.
3. Mengetahui bentuk dan jenis-jenis Reksadana.
4. Mengetahui Proses Investasi dalam Reksadana.
5. Mengerti dan memahami Keuntungan, Resik, Sasaran, Nilai, dan Harga dalam
Reksadana.
6. Mengetahui manfaat dan resiko reksadana
BAB II

PEMBAHASAN
a. Sejarah Reksadana

Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang


diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki
sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000.

Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri


reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa
maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities
Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934).

Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan


pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di
Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula,
penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna
keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek
kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.

SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi


tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk
setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini.

Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai


tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270
reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.

Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle


dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index
Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai
100 triliun US Dollar
Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu
dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual
retirement account - IRA), yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue
Code (peraturan perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk
mereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar
4.000 US $ setahun.

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi


sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang
tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini
kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan ke
dalam portofolio investasi, seperti saham, obligasi, pasar
uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

b. Definisi

Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):


“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer
Investasi.”

Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu:

 Reksadana merupakan kumpulan dana dari pemilik (investor).


 Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.

Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

 Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang

Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang


ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian
dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih"
(NAB) reksadana tersebut.

Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk
disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana
bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan
administratur.

c. Bentuk Hukum Reksadana

Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat
(1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk
Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (KIK).

a) Reksadana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)

suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak
berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis
usaha pengelolaan portofolio investasi.

b) Kontrak Investasi Kolektif

kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga
mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer
Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.

d. Karakteristik Reksadana

Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Reksadana Terbuka

adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen


Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek.
Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana
yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.

b) Reksadana Tertutup

adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan


manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya
dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa
Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

e. Bentuk dan jenis jenis Reksadana

Jenis-jenis Reksadana :

1. Reksadana Saham

Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-


kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham).
[2]
 Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain
melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan
potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonnya.

2. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek


ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori
reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana
campuran secara teoretis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun
lebih kecil dari reksadana saham.

3. Reksadana Pendapatan Tetap


Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang.
Pertumbuhan nilai investasi dan risiko investasi dari reksadana jenis ini lebih rendah
daripada reksadana campuran atau saham.

4. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 80% pada
efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI,
deposito. Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan risiko terendah yang
memberikan return pertumbuhan terbatas.

5. Reksadana Index

Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari index
tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan dikelola secara
pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau
redemption, oleh karenanya reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya
sejalan dengan index tersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil). Jika reksadana
tersebut diperjualbelikan di bursa, maka disebut Exchange Traded Fund (ETF) dan
harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga sebenarnya mirip saham. Keduanya, baik
reksadana index maupun ETF disebut pengelolaaan dana index dan di Amerika
Serikat pada tahun 2013, mencakup 18,4% dari seluruh pengelolaan dana bersama
(mutual funds).

f. Sasaran Nilai dan Harga Redaksana

Nilai Aktiva Bersih

NAB (Nilai Aktiva Bersih)[4] merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau
hasil dari suatu Reksa Dana, NAB adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan
bersih Reksa Dana setiap harinya. Produk Reksadana dijual dalam satuan unit,
Reksadana memungkinkan investor membeli dalam jumlah unit, maupun dalam Rupiah
yang dikonversi dalam unit. NAB per saham/unit penyertaan (NAB/UP) adalah harga
wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian
dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat
tersebut. Nilai ini berubah-ubah setiap harinya dan dipengaruhi oleh transaksi
pembelian dan penjualan Reksa Dana oleh para investor, harga pasar dari aset Reksa
Dana dan perubahan dana kelolaan.

g. Manfaat dan resiko Reksadana


a. Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu
alternatif investasi yang menarik antara lain:
1. Dikelola oleh manajemen profesional

Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi


yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer
Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai
keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam
menganalisis harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

2. Diversifikasi investasi

Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan


mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa
Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar.
Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis
saham atau efek secara individu.

3. Transparansi informasi

Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan


biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau
keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Pengelola Reksa Dana wajib
mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta
menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara
teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi

Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus


mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat
mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat
masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.
Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat
likuid.

5. Biaya Rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan


kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk
melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu
melakukan transaksi sendiri di bursa.

b. Risiko Investasi Reksa Dana

Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko
yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.

1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan

Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang
dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan
dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi
Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham
yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi
yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.

2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan
reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan
dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer
Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit
Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa
sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit
Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi
politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan
beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana
tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola
Reksadana tersebut.

3. Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami


penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi
secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu
harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang
sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB
(Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami
penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu,
Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu
sendiri.

4. Risiko Default

Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik
emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan
perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak
membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer
Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.

h. Proses Investasi Redaksana


Exchange Traded Fund

Exchange traded fund (ETF) adalah sebuah reksadana yang merupakan suatu


inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan
terbuka di mana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa.

ETF ini merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka,
dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham.

ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat
ini, di mana reksadana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan
membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat
berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya
membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan
langsung di bursa setiap hari (menyerupai reksadana tertutup, di mana tidak ada dapat
dijual kembali kepada manajer investasi)

Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif


yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek", dan pada hari senin tanggal 4
Desember 2006, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu
aturan baru yaitu peraturan nomor IV.B.3 tentang "Reksadana berbentuk kontrak
investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek". [6]

Reksadana ditawarkan kepada calon investor oleh manajer investasi (yang


bertanggungjawab atas kinerja reksadana.

Manajer investasi membuat dokumen yang disebut prospektus dimana di


dalamnya dijelaskan hal-hal penting, yaitu kebijakan investasi (strategi dan instrumen
yang diinvestasikan oleh reksadana), legalitas dan pihak-pihak pendukung lain, seperti
bank kustodian, akuntan dan kantor hukum. Prospektus wajib dibaca oleh calon investor
sebelum membeli reksadana.
i. Produk Reksadana

1) Reksadana Pasar Uang, Alokasi dana 100% pada instrumen pasar uang, seperti
deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau Obligasi dengan masa jatuh tempo kurang
dari satu tahun.

Keunggulan: Hasil yang relatif stabil dan cenderung tidak fluktuatif. Sesuai untuk Anda
dengan tujuan investasi jangka pendek (kurang dari satu tahun).

Likuid atau mudah dicairkan, pada umumnya T+2 (2 hari bursa pasar modal setelah
instruksi pencairan)

Tidak ada biaya pembelian dan penjualan

Risiko yang relatif lebih kecil dibandingkan reksa dana lainnya

2) Reksadana Pendapatan Tetap, Alokasi dana minimum 80% pada instrumen obligasi.

Keunggulan: Sesuai untuk Anda dengan tujuan investasi jangka menengah (1-3 Tahun)
dan Terdapat pembagian keuntungan tunai atau tambahan unit penyertaan yang
dibagikan berkala untuk beberapa reksa dana jenis ini.

3) Reksadana Terproteksi, Memberikan proteksi atas Nilai Investasi Awal dari pemegang
Unit Penyertaan melalui mekanisme pengelolaan portofolio nya dengan
menginvestasikan dana pada Efek Bersifat Utang yang masuk kategori layak investasi
(investment grade), sehingga nilai Efek Bersifat Utang pada saat jatuh tempo sekurang-
kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang terproteksi

Keunggulan: Imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu investasi tertentu

4) Reksadana Campuran, Alokasi dana maksimal 79% untuk masing-masing instrumen


pasar uang, obligasi, atau saham.
Keunggulan: Sesuai untuk Anda dengan tujuan investasi jangka menengah sampai
panjang (3-5 Tahun) dan Alokasi aset lebih fleksibel sehingga lebih adaptif dengan
kondisi pasar.

5) Reksadana Index (RDI), Alokasi dana minimum 80%. Aset harus diinvestasikan sesuai
dengan aset-aset pada indeks acuan, yang disebut dengan pengelolaan pasif, yaitu
untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan indeks acuan, baik indeks obligasi
maupun indeks saham. Mirip dengan Reksa Dana Terbuka, dapat dibeli dan dijual
sewaktu-waktu di setiap hari bursa saham pasar modal.

Keunggulan: Sesuai bagi Anda yang menginginkan transparansi investasi dan


memilih pengelolaan secara pasif untuk hasil yang lebh maksimal.

6) Reksadana Saham, Alokasi dana minimum 80% pada instrumen saham. Potensi
pertumbuhan relatif tinggi karena bersifat agresif.

Keunggulan: Sesuai bagi Anda dengan tujuan investasi jangka panjang (Diatas 5
tahun) dengan profil risiko yang agresif.

j. Profil Risiko Reksadana

Profil risiko reksadana adalah gambaran tingkat resiko yang investor sanggup
menanggung dalam berinvestasi di Reksadana. Penting sekali buat Anda yang akan
menanamkan uang di Reksadana untuk mengetahui profil resiko Anda. Berdasarkan
profil resiko tersebut Anda memilih jenis Reksadana yang akan disusun dalam portfolio.

Secara umum, profil resiko reksadana bisa dibentuk dalam 3 jenis, yaitu
konservatif, moderat dan agresif.

 Konservatif menanamkan uang mayoritas di Reksadana Pasar Uang.


 Moderat menanamkan uang mayoritas di Reksadana Campuran.
 Agresif menanamkan uang mayoritas di Reksadana Saham.

Menentukan profil resiko dilakukan dengan menjawab serangkaian pertanyaan atau


kuesioner.
Laporan Reksadana

Dalam investasi reksa dana yang Anda perlu memahami dan membaca adalah
sejumlah laporan penting yang membahas kinerja dan operasional Rekadana, yaitu:

1) Prospektus Reksadana

Apa itu Prospektus Reksa dana yang Anda perlu baca?

Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang
digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit
Penyertaan pada Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan
peraturan OJK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

Singkatnya, prospektus menguraikan segala hal soal instrumen investasi yang


penting di Reksa dana dan karena itu Anda wajib baca sebelum melakukan investasi di
Reksa dana tersebut.

2) Laporan Keuangan dan Tahunan

Setiap tahun, Reksadana yang dikelola Manajer Investasi harus membuat


Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan.

Laporan Keuangan harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik.

3) Fund Fact-Sheet

Reksadana yang dikelola Manajer Investasi setiap bulan merilis Fund Fact Sheet
Reksadana buat pemegang unit atau calon investor.

Fund Fact Sheet menunjukkan kinerja Reksa dana yang ditunjukkan setiap bulan,
alokasi di instrumen investasi yang material, biaya reksadana dan hal – hal penting lain
soal Reksadana.

k. Biaya Reksadana
Dalam pengelolaan Rekadana terdapat sejumlah biaya. Namun, biaya tersebut
tidak semuanya ditanggung oleh Anda sebagai pemodal di Reksadana, tetapi biaya
dibagi sebagai berikut:

a. Biaya yang menjadi beban Manajer Investasi:

1) biaya persiapan;
2) biaya administrasi;
3) biaya pemasaran;
4) biaya pencetakan; dan
5) biaya distribusi Prospektus pertama kali.

b. Biaya yang menjadi beban ReksaDana:

1) biaya pengelolaan Manajer Investasi;


2) biaya Bank Kustodian;
3) biaya asuransi, jika ada;
4) biaya transaksi;
5) biaya pembaharuan Prospektus dan pendistribusiannya;
6) biaya-biaya atas jasa auditor yang memeriksa Laporan Keuangan
Tahunan Reksa Dana; dan
7) biaya-biaya lain yang ditetapkan dalam kontrak

c. Biaya yang menjadi beban pemodal:


1) biaya penjualan, jika ada;
2) biaya pembelian kembali (pelunasan), jika ada;
3) biaya transfer pembelian kembali (pelunasan), jika ada; dan
4) pajak yang berkenaan dengan pemodal, jika ada.
BAB III

PENUTUP
A.    Kesimpulan

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor
untuk berinvestasi dalam investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan
reksadana. Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena
dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan
nasional, baik BUMN maupun swasta.
Reksadana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan non perbankan
yang bertujuan membantu masyarakat untuk melakukan penjagaan atau perencanaan investasi
keuangan untuk jangka waktu kedepan sebagai bentuk alfernatif berinvestasi. Reksadana
merupakan salah satu  bentuk dari perusahaan investasi (investment company). Prinsip investasi
pada reksadana adalah melakukan investasi yang menyebar pada sekian alat investasi yang
diperdagangkan di pasar modal
Reksadana merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam
pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko yang
sedikit. Reksa dana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat
memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik
BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksa dana memberikan keuntungan kepada masyarakat
berupa keamanan dan keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.

B.     Saran
Perlu adanya kesadaran akan fungsi dan Proses Investasi Reksadana di Indonesia. Serta
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal mengenai UJI KEPATUHAN REKSADANA
yang berlaku harus benar-benar berjalan baik. Agar warga Indonesia memiliki kepercayaan akan
Reksadana yang dimiliki oleh investor
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Admin(noname). (2013, Agustus 3). Apa itu Reksadana ? Salah Kaprah Pengertian Reksa
Dana Sering Terjadi. Retrieved from Duwitmu.com:
https://duwitmu.com/reksadana/pengertian-reksadana-sering-disalahpahami/

Nurhayati, T. (2017, April 4). Redakana. Retrieved from Blogspot:


http://tyasnurhayati.blogspot.com/2017/04/makalah-redaksana.html

wikipedia. (2020, Februari 4). Redaksana . Retrieved from Wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana

https://duwitmu.com/reksadana/pengertian-reksadana-sering-disalahpahami/

https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana

Anda mungkin juga menyukai