Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MESYA

TUGAS : EPIZOOTIK

“PENYAKIT TOXOPLASMOSIS”

Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit
ini dapat ditemukan pada kotoran kucing, sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci bersih,
atau daging yang belum matang.
Jika masuk ke dalam tubuh manusia, T. gondii dapat bertahan pada kondisi tidak aktif.
Umumnya, infeksi parasit ini dapat dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh sehingga
kebanyakan pasien tidak menimbulkan gejala. Meski begitu, parasit ini dapat menyebabkan
masalah kesehatan serius jika terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh rendah atau ibu hamil.

1. Penyebab Toxoplasmosis
Toxoplasmosis terjadi ketika parasit Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh
manusia. Parasit ini biasanya menetap di dalam otot, otak, mata, atau otot jantung. Selain
masuk ke dalam tubuh manusia, parasit T.gondii juga dapat menginfeksi hewan, terutama
kucing. T.gondii dapat berkembang di lapisan usus kucing dan bisa keluar bersama kotoran.
Seseorang dapat terserang infeksi T. gondii melalui beberapa cara, yaitu:
a. Paparan dari kotoran kucing yang mengandung parasit gondii
b. Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit gondii, terutama daging
yang tidak dimasak dengan matang
c. Plasenta ibu hamil, yang menyebarkan infeksi pada janin
d. Tranfusi darah atau tranplantasi organ dari donor yang terinfeksi

2. Faktor Risiko Toxoplasmosis


Toxoplasmosis dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang tertular infeksi ini, yaitu:
a. Sedang hamil
b. Menderita HIV/AIDS
c. Mengonsumsi obat kortikosteroid atau imunosupresif (melemahkan sistem imun),
seperti obat-obatan untuk pasien kanker.
d. Sedang menjalani kemoterapi

3. Upaya Pencegahan Toxoplasmosis


Toxoplasmosis bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
a. Gunakan sarung tangan saat berkebun atau memegang tanah.
b. Hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
c. Cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang makanan.
d. Cucilah semua peralatan dapur dengan bersih setelah memasak daging mentah.
e. Cucilah buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
f. Hindari mengonsumsi susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi.

Bila kita memelihara kucing, lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mencegah
toxoplasmosis:
a. Jaga kesehatan kucing dengan rutin membawanya untuk divaksinasi.
b. Gunakan sarung tangan saat membersihkan tempat kotoran kucing.
c. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah membersihkan tempat kotoran
kucing.
d. Jaga kucing agar tetap berada di dalam rumah.
e. Berikan kucing makanan kering atau kalengan.
f. Hindari memberikan daging mentah untuk kucing.
g. Tutuplah bak pasir tempat bermain anak-anak agar tidak digunakan kucing untuk
membuang kotoran.

Anda mungkin juga menyukai