Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

ESTIMASI BIAYA

OLEH :

KELOMPOK 7
GUSTI NGURAH SARIADI PUTRA 1902612010021/21
NI LUH PUTU INTAN KASTURI DEWI 1902612010024/24
NI LUH PUTU ANGGI RILIANTIKA 1902612010025/25

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2021

1
ESTIMASI BIAYA
A. Masalah data dan pengukuran estimasi biaya jangka pendek
Penggunaan konsep biaya relevan untuk pengambilan keputusan penentuan
tingkat output dan harga secara tepat membutuhkan suatu pemahaman
mengenai hubungna antara biaya dengan output dari suatu perusahaan, atau
dengan kata lain fungsi biayannya. Fungsi biaya ini tergantung pada: Fungsi
Produksi dari perusahaan dan fungsi penawaran pasar dari input-input yang
digunakan perusahaan tersebut. Fungsi produksi menunjukan hubungan teknis
antara kombinasi-kombinasi penggunaan input dengan tingkat outputnya dan
hal tesebut jika dikombinasikan dengan harga-harga input akan menghasilkan
fungsi biaya. Dua fungsi biaya utama yang digunakan dalam pembuatan
keputusan manajerial yaitu fungsi biaya jangka pendek, yang digunakan
terutama sekali dalam pembuatan keputusan operasional sehari-hari dan fungsi
biaya jangka panjang yang biasanya digunakan untuk perencanaan jangka
panajang.
Penaksiran dan peramalan biaya untuk pengambilan keputusan
merupakan usaha untuk menemukan bentuk dan posisi kurva-kurva biaya dari
suatu perusahaan. Pemahaman terhadap fungsi biaya jangka pendek akan
membantu para pembuat keputusan untuk menilai optimalisasi tingkat output
sekarang dan memecahkan masalah pengambilan keputusan dengan
menggunakan analisa kontribusi. Dalam jangka pendek, beberapa pos biaya
tetap dapat mengalami kenaikan, karena seringkali fasilitas-fasilitas produksi
yang ada mengalami kendala untuk mencapai kapasitas produksinya secara
penuh sehingga fasilitas-fasiltas tersebut perlu ditambah. Dalam pembuatan
keputusan jangka pendek, konsep biaya inkramental memiliki peranan yang
sangat penting yang mencakup biaya variabel dan perubahan biaya tetap.
Dalam penaksiran biaya jangka pendek dapat dilakukan dengan 3 metode,
yaitu :
1. Ekstrapolasi Sederhana
Metode Ekstrapolasi Sederhana merupakan metode penaksiran biaya
yang paling sederhana yaitu dengan cara mengekstrapolasikan tingkat
biaya marginal atau biaya variabel rata-rata saat ini (ke belakang atau ke

2
depan) pada tingkat-tingkat output lainnya. Perusahaan-perusahaan
seringkali menganggap bahwa biaya marginal atau biaya variabel rata-rata
mereka adalah konstan pada kisaran tingkat output tertentu yang
berdekatan dengan dengan tingkat output yang dicapai sekarang. Ini berarti
bahwa input-input variabel menghasikan returns yang konstan, dan oleh
karena itu tidak ada keadaan increasing returns atau diminishing returns
dalam proses produksi jangka pendek. Jika keadaan efisiensi yang konstan
ini benar-benar terjadi di dalam proses produksi maka metode ekstrapolasi
sederhana merupakan metode yang cukup tepat untuk menaksir Biaya.
2. Analisis Gradien
Oleh karena tingkat output selalu berfluktuasi dari waktu kewaktu,
maka kita harus mampu menemukan dua observasi data biaya/output atau
lebih. Dan dengan dua observasi atau lebih kita dapat melakukan analisis
gradien.
Gradien kurva TC (Total Cost) diartikan sebagai tingkat perubahan TC
pada interval output tertentu. Gradien berarti slope dan gradien dari TC ini
dapat dihitung dengan cara membagi perubahan TC dengan perubahan
tingkat output seperti tampak dalam persamaan berikut :

Gradien =

Gradien TC atau TVC tidak sama dengan MC karena MC menunjukkan


perubahan TC yang hanya diakibatkan oleh perubahan satu unit output.
Padahal dalam praktek, output cenderung berubah dengan loncatan yang
tidak teratur sehingga harus dihitung gradien dengan interval-interval yang
lebih besar dari satu unit. Gradien ini menghasilkan penaksir MC pada
suatu kisaran tingkat output tertentu.
Analisis Gradien dengan beberapa Observasi atau Observasi yang lebih
banyak maka hasil penaksiran kurva TVC,AVC dan MC akan menjadi
lebih tepat.
3.  Analisis Regresi dengan Data Runtut Waktu
Jika jumlah observasi data biaya output yang lebih banyak, maka kita
dapat menggunakan metode ini untuk menaksir hubungan antara biaya

3
dengan suatu tingkat output tertentu sehingga diperoleh suatu penaksir
MC. Namun, penggunaan metode ini terkadang menimbulkan masalah
yakni jika selama periode observasi beberapa faktor mengalami perubahan
maka hasil dari analisis regresi akan menjadi kurang dapat dipercaya. Dan
untukl menghindarinya data biaya harus dideflasi dengan sebuah indeks
yang tepat dan unsur waktu harus dimasukkan sebagai variabel bebas
dalam persamaan regresi yang akan kita estimasi.

B. Bentuk – bentuk Fungsi Biaya Jangka Pendek dan Metode Perhitungan

Biaya Total (Total Cost) = TC = f(Q)


Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) = TFC
Biaya Variabel Total (Total Variable Cost) = TVC
TC = TFC + TVC

Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) = ATC = TC/Q


Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) = AFC = TFC/Q
Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost) = AVC = TVC/Q
ATC = AFC + AVC
Biaya Marjinal (Marginal Cost) = DTC/DQ = DTVC/DQ
DTVC/DQ
(Tabel.1 )

Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC


0 $60 $0 $60 - - - -
1 60 20 80 $60 $20 $80 $20
2 60 30 90 30 15 45 10
3 60 45 105 20 15 35 15
4 60 80 140 15 20 35 35
5 60 135 195 12 27 39 55

4
Grafik 1

C. Mengestimasi Biaya Jangka Panjang dengan Analisis Regresi Data Silang

Penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan


ukuran pabrik yang berbeda-beda pada titik waktu tertentu, maka kita tidak
dapat menggunakan observasi data runtut waktu untuk mendapatkan taksiran
fungsi biaya jangka panjang. Namun kita dapat menggunakan analisis regresi

5
untuk menganalisis observasi dari berbagai pabrik pada suatu periode waktu
tertentu.
Oleh karena itu kita perlu mengumpulkan pasangan-pasangan observasi data
yang menghubungkan tingkat output dengan biaya total untuk mendapatkan
tingkat output tersebut untuk tiap pabrik, pada periode tertentu. Yang harus
diperhatikan adalah bahwa pengukuran tingkat output aktual harus sesuai
denga tingkat biaya aktual untuk menghasilkan tingkat output tersebut untuk
setiap pabrik yang diteliti.Spesifikasi bentuk persamaan fungsional untuk
penaksiran biaya jangka panjang ini juga menghadapi permasalahan yang sama
seperti pada penaksiran biaya jangka pendek. Kita harus memilih bentuk
fungsional yang paling cocok dengan observasi data biaya dan tingkat output
dari setiap pabrik.
Ada dua masalah pokok dalam penggunaan data seksi silang ini bagi
penaksiran kurva biaya rata-rata jangka panjang. Masalah pertama adalah
masalah yang timbul karena observasi yang dikumpulkan sama sekali bukan
merupakan titik-titik pada kurva biaya rata-rata jangka panjang. Misalkan ada
lima pabrik (Tabel 2) yang diteliti di mana tingkat output dan biaya
ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Pada mulanya tampak terjadi economies of
plant size dan kemudian terjadi diseconomies of plant size pada pabrik
keempat dan kelima yang terbesar. Hal tersebut ditunjukkan pada AC yang
menurun tapi kemudian naik ketika menghadapi pabrik yang lebih besar.
Tabel.2
Taksiran Kurva LRAC dengan Data Seksi Silang
Pabrik Outpu Total Cost Average Cost
(Q) (Rp) (Rp/Q)
1 1.500 7.350,- 4,90
2 3.500 12.600,- 3,60
3 6.150 18.143,- 2,95
4 8.750 26.688,- 3,05
5 11.100 43.290,- 3,90

Masalah kedua yang ditimbulkan data seksi silang ini adalah bahwa banyak
pabrik yang tidak dapat beroperasi pada tingkat harga dan produktivitas faktor
produksi yang sama. Jika pabrik-pabrik tersebut beroperasi di lingkungan

6
geografis, politis dansosio-ekonomis yang berbeda, maka baik harga maupun
produktivitas faktor produksi akan berbeda-beda pada pabrik-pabrik tersebut. Jika
hal ini terjadi, maka analisis regresi akan menunjukkan economies atau
diseconomies of plant size dimana perbedaan biaya secara aktual ditentukan oleh
perbedaan harga dan produktivitas faktor produksi. Penaksiran kurva LRAC
berasumsi bahwa semua ukuran pabrik yang ditunjukkan adalah dari tahun yang
sama dan karena itu memiliki tekhnologi yang sama. Sebagian dari perbedaan-
perbedaan dalam produktivitas tenaga kerja cenderung terjadi pada data biaya-
output seksi silang disebabkan oleh perbedaan tahun pembuatan dari pabrik-
pabrik yang diteliti, yaitu dari pabrik yang baru sampai pabrik yang lama dengan
efisiensi yang minimal. Analisis regresi dengan data seksi silang untuk tahun yang
berbeda cenderung memberikan hasil yang tidak akurat maka harus dihindarkan.
Hasil berbagai Studi tentang fungsi biaya jangka panjang dari berbagai
perusahaan telah dilakukan, dari studi-studi menunjukan bahwa kurva LRAC
yang berbentuk U tidak sebanyak yang berbentuk L ini berarti bahwa economies
of plant size terjadi pada tingkat output yang relatif rendah, kemudian diikuti oleh
suatu kisaran constant returns to plant size tanpa adanya kecendrungan bagi biaya
perunit untuk naik pada tingkat output yang lebih tinggi

D. KASUS/LATIHAN SOAL
  PT Agus sejahtera adalah perusahaan yang menjual tempat tidur yang
mempunyai harga dan biaya sebagai berikut:
Harga $10 per unit, Biaya Tetap = $100, Biaya rata-rata = $ 6 per unit
a. Tentukan tingkat output agar perusahaan bisa balik modal.
b. Jika perusahaan ingin menargetkan keuntungan sebesar $ 500.
Berapakah tingkat outputnya? Buktikan!
 Jawab:
P = $ 10 FC = $ 100 ΔVC = $ 6
a. Agar bisa balik modal TR=TC
(P) (QB) = TFC + (ΔVC) (QB)
(P) (QB) - (ΔVC) (QB) = TFC
(QB) (P - ΔVC ) = TFC

7
 QB = TFC / P - ΔVC
= 100 / (10 - 6)
= 100 / 4
agar perusahaan balik modal output yang dihasilkan = 25
Pembuktian :
TR = P x Q = 10 x 25
= 250
TC = TFC + VC(Q) = 100 + 6 (25)
= 250
π = TR – TC = 250 - 250
=0
b.Jika target keuntungan $ 500
Q = (TFC + π) / P – ΔVC = (100 + 500) / (10 - 6)
= 600 / 4
= 150
Pembuktian :
TR = P x Q
= 10 x 150
= 1500
TC = TFC + VC(Q)
= 100 + 6 (150)
= 1000
π = TR - TC
= 1500 - 1000
= 500

Anda mungkin juga menyukai