Anda di halaman 1dari 10

HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN ( MODUL 1 )

Kegiatan Belajar 1 : Konsep Dan Prinsip Belajar Dan Pembelajaran

Strategi merupakan semua rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan


dari setiap bentuk pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan harus
menimbulkan aktivitas belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran
tercapai.

A. KONSEP BELAJAR

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan


serangkaian ( proses ) kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Dengan demikian terjadinya
kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang dapat dijelaskan dengan
rumus antara individu dan lingkungan.

Kata kunci dari belajar adalah : proses, perubahan perilaku dan pengalaman.

1. Sebagai proses

Belajar adalah proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan
perasaan.Karena seseorang tidak akan bisa belajar apabila pikiran dan
perasaannya sedang tidak aktif.

2. Sebagai perubahan perilaku

Hasil belajar berupa perubahan perilaku,baik yang menyangkut kognitif,


psikomotorik, maupun afektif.
Namun tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar, ada
perubahan perilaku karena kematangan usia dan ada juga perubahan karena
ketidaksadaran emosi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah
perubahan yang dihasilkan dari pengalaman, tempat prosese mental dan
emosional terjadi.

3. Sebagai pengalaman

Belajar berarti mengalami. Belajar dapat melelui pengalaman langsung


dan melalui pengalaman tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain
belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan
lingkungan sosial).

Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari


unsur: tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.  Semua unsur
atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan
semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan variabel strategi
belajar mengajar

B. PRINSIP BELAJAR

Supaya belajar terjadi secarta efektif perlu diperhatikan beberapa


prinsip antara lain:

1. Motivas

Dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik


maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena
berkaitan langsung dengan tujuan  pembelajaran itu sendiri.

2. Perhatian

Merupakan pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya


dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa
didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi
pembelajarannya.

3. Aktivitas.

Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak
terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak
belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang
siswa lebih aktif belajar.

4. Balikan

Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-
tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru
sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan
meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.

5. Perbedaan individual

Individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru


hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat
mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa
sangat diperlukan.
Kegiatan Belajar 2 : Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode dan
Teknik Pembelajaran

Pada dasarnya Pendekatan pembelajaran,strategi pembelajaran,


metode pembelajaran serta teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan
dalam pembelajaran yang tidak bisa dipisahkan.

A. PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan dapat diartikan sebagai sudut pandang , cara memandang


terhadap pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
B. STRATEGI PEMBELAJARAN

Merupakan serangkaian kiat dalam memanftaatkan semua sumber belajar


atau rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran.
Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan
teknik pembelajaran secara spesifik di dalam memanfaatkan segala sumber
belajar yang di miliki dan yang dapat di kerahkan untuk mencapai tujuan
pembelajran yang telah di tetapkan.

C. METODE PEMBELAJARAN

Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman
lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

D. TEKNIK PEMBELAJARAN

Teknik pembelajaran merupakan sebagai cara yang dilakukan seseorang


dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Contohnya dalam
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas.
Kegiatan Belajar 3 : Faktor - Faktor Penentu Dalam Pemilihan
Strategi Dan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran tidak pernah terlepas dari tiga kelompok


perilaku, yaitu : pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk ke tiga
kelompok perilaku tersebut di perlukan strategi pembelajaran yang berbeda
sesuai dengan aspek kegitan yang di tuntut untuk mencapai tujuan.

Faktor faktor yang perlu di pertimbangkan dalam dalam memilih


strategi pembelajaran ialah      tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan
materi pelajarn, sarana, waktu yang tersedia,  siswa, dan guru.

Gagne mengklasifikasi hasil hasil belajar atau tujuan pembelajaran


kedalam lima jenis tujuan belajar sebagai berikut:

1. Keterampilan Intelektual, Merupakan keterampilan fikiran atau


kognitif dengan tahapan-tahapannya :
a. Kemampuan membedakan ( diskriminasi )
b. Kemampuan mengenal konsep konkret
c. Kemampuan memahami konsep terdefinisi
d. Kemampuan meggunakan aturan, rumus hukum dalili prinsip
e. Kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai
aturan
2. Strategi kognitif, Kemampuan memilih dan mengubah cara – cara
memberikan perhatian , belajar mengingat dan berfikir.
3. Informasi verbal, yaitu menyimpan nama / label fakta, dan
pengetahuan dalam ingatan.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan kegiatan –
kegiatan fisik.
5. Sikap yaitu, kemampuan menampilakn prilaku yang bermuatan nilai
nilai

Setiap jenis tujuan pembelajaran menurut proses pembentukan yang


berbeda tujuan yang bersifat penguasaan pengetahuan menuntut kegiatan
pengkajian. Tujuan yang bersifat penguasaan keterampilan menutut kegiatan
berlatih. Sementara itu, tujuan yang bersifat sikap dan nilai menuntut kegiatan
penghayatan terhadap sikap dan nilai yang di harapkan di kuasai.

Beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dari faktor siswa di dalam


memilih strategi pembelajaran, antara lain :

1. Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan dari siswa lain.


2. Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran
3. Faktor fasilitas, ruang dan waktu yang perlu di pertimbangkan dalam
memilih strategi pembeljaran ialah:
4. Jumlah karakteristis alat pembelajaran dan peraga
5. Jumlah karakteristik sumber pembelajaran ( bahan cetakan dan
lingkungkungan ).
6. Ketersediaan ruangan yang di butuhkan.
7. Jumlah waktu yang tersedia
8. Faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi pembelajar
an ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan
mempelajarkan siswa
Kegiatan Belajar 4 : Berbagai jenis strategi pembelajaran

A. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.


a. Strategi Deduktif.
Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari
mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus
atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri.
Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik
konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
b. Strategi Induktif.
Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari
yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau
rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep,
baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

B. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.


a. Strategi Ekspositorik.
Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh
guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik
guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian
menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan
di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya
pemecahan masalah.
b. Strategi Heuristik
Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh
siswa. 
Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai
fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan. Strategi
Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran
termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan
siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan
terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri,
terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri.
C. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
a. Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa
b. Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran
Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa. 
Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu
mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu
topik tertentu.
D. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa
a. Strategi Klasikal
b. Strategi Kelompok Kecil
c. Strategi Individual.
E. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa.
a. Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat
peraga.
b. Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak
dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa
berinteraksi dengan media.

Anda mungkin juga menyukai