Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mahasiswa : Ignatius Henry Octavian


NIM : 042532388
Nama Mata Kuliah : Pemasaran Strategik
Kode Mata Kuliah : EKMA 4475

1. Penelitian tersebut dilatarbelakangi bahwa internet sudah menjadi jalur distribusi


baru dalam dunia marketing dan fakta bahwa transaksi jual beli online tumbuh pesat
dalam beebrapa tahun ini. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik
dari setiap konsumer online dan faktor penting dari atribut dari toko online yang
menyebabkan konsumen memilihnya.

Landasan teori dalam segmentasi yang dirujuk adalah berdasarkan pernyataan Engel
et al (1990: 581) bahwa proses pembeli memilih toko online adalah kombinasi dari
karakteristik individu dan situasi dari pembeli serta strategi pemasaran dari penjual.
Masih menurut Engelet al (1990: 583) bahwa pembeli dapat digambarkan profilnya
(demografi dan psikografi) termasuk profil dari atribut toko online dalam rentang
yang bervariasi.

Kontribusi utama dari penelitian ini adalah penekanan pada segmentasi konsumen
online berdasarkan demografi, psikografi dan preferensi terhadap atribut toko online
yang penting menurut konsumen online di tiap segmen. Diharapkan dengan
memahami segmentasi konsumen dan karakteristiknya dapat menentukan strategi
pemasaran yang tepat berdasarkan segmen konsumen online yang disasar.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Survei
dilakukan pada mahasiswa sarjana dan pascasarjana jurusan ilmu komunikasi
Universitas Indonesia angkatan 2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah stratified systematic random sampling, dan menghasilkan ukuran sampel
sebanyak 203 responden. Ada tiga konstruksi yang digunakan dalam segmentasi,
yaitu demografi, preferensi psikografis, dan konsumen pada atribut toko online.
Operasionalisasi demografi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan,
jumlah produk yang dibeli tahun lalu, dan total waktu yang dihabiskan untuk
berselancar di internet (jam per hari). Sedangkan operasionalisasi psikografis dibagi
menjadi enam dimensi, yaitu kenyamanan internet, persepsi diri yang kurang, logistik
internet, ketidakpercayaan internet, penawaran internet dan window shopping
internet. Sedangkan atribut operasionalisasi toko online adalah desain situs web,
barang yang dijual (barang dagangan), orientasi harga, informasi, toko fisik situs web
(keberadaan offline), layanan pelanggan, keamanan, dan layanan pengiriman.

Diikuti oleh 203 partisipan, peneliti menyimpulkan terdapat lima segmen dari
konsumen online yaitu sebagai berikut:
1. Online shopping lovers, atau pecinta belanja online adalah kelompok konsumen yang
kecanduan untuk berbelanja melalui internet. Karakteristik dari kelompok konsumen
Online shopping lovers adalah sebagai berikut:
a. Kelompok ini didominasi oleh responden dengan tingkat pendidikan yang
lebih tinggi
b. Dari sisi pendapatan, kelompok ini berpenghasilan paling tinggi
(≥Rp2.500.000) dibanding kelompok konsumen lainnya.
c. Adapun jumlah barang yang dibeli, kelompok ini membeli barang berjumlah
1 hingga 5 item sebesar 47,8% dan 43,5% ≤6 item atau paling sering
berbelanja online dibanding kelompok lainnya.
d. Secara jumlah responden, kelompok ini menempati urutan kedua tertinggi.
e. Dalam hal gaya hidup / psikografis mereka dalam menggunakan internet,
kelompok ini suka berbelanja melalui internet karena kepraktisannya.
f. Kelompok ini mahir menggunakan internet dan mereka mempercayai
internet sebagai media untuk berbelanja.
g. Dalam preferensi atribut toko online yang dianggap penting oleh kelompok
ini, yang paling menonjol dan berbeda dari segmen lainnya adalah atribut
desain situs web, produk yang dijual, dan informasi. Keamanan dan layanan
toko online adalah atributpenting dalam atribut ini, namun, kelompok lain
juga memiliki preferensi yang sama dengan kedua atribut ini.
2. Online window shoppers, adalah kelompok konsumen yang ingin tahu informasi
produk lebih detal terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli. Karakteristik dari
kelompok Online window shoppers adalah sebagai berikut:
a. Kelompok dengan pendidikan yang hampir seimbang antara tingkat
pendidikan sarjana dan pascasarjana.
b. Kelompok ini berisi anggota dengan usia yang lazim dari muda hingga tua.
c. Kelompok ini juga memiliki pendapatan yang beragam, mulai dari
berpenghasilan rendah hingga tinggi.
d. Jumlah barang yang dibeli antara 1 - 5 item dalam satu tahun terakhir.
e. Kelompok ini menggunakan internet selama 3-4 jam sehari.
f. Dalam hal gaya hidup, kelompok ini memiliki kepercayaan diri dalam
menggunakan Internet untuk kegiatan belanja, tetapi mereka tidak menyukai
penawaran dan produk yang ditawarkan saat berbelanja melalui internet.
g. Kelompok ini tidak benar-benar percaya pada toko online namun mereka
sangat menyukai window shopping dengan informasi melihat-lihat tentang
detail produk.
h. Dalam preferensi atribut toko online yang dianggap penting oleh segmen ini,
yang paling menonjol dan berbeda dari segmen lainnya adalah pada atribut
harga, informasi, dan keberadaan toko fisik. Mereka menginginkan harga
yang kompetitif, informasi yang akurat, dan terperinci serta toko fisik dari
toko online.
3. Negative jugmental online users, adalah kelompok konsumen yang paham
menggunakan internet namun tidak tertarik untuk berbelanja secara online.
Karakteristik dari kelompok Negative jugmental online users adalah sebagai berikut:
a. Kelompok ini adalah kelompok dengan jumlah anggota paling sedikit
dibandingkan dengan segmen lain (11%).
b. Kelompok ini berisi usia muda yang kurang dari 20 tahun sebesar 82,6%.
c. Pendidikan dalam kelompok ini adalah pendidikan sarjana.
d. Penghasilan mereka sebesar ≤ Rp2.500.000.
e. Sebagian besar dari kelompok ini tidak pernah membeli produk melalui
Internet.
f. Internet yang digunakan bervariasi dari kurang dari 2 jam, 3-4 jam hingga
lebih dari 5 jam sehari.
g. Kelompok ini memiliki kepercayaan diri dalam menggunakan Internet untuk
berbelanja, tetapi mereka memiliki pandangan negatif tentang Internet
sebagai media untuk berbelanja. Mereka tidak mempercayai toko online dan
penawarannya, kepraktisan yang diberikan dan ingin melihat barang / produk
mereka sendiri secara langsung.
h. Bagi kelompok ini, atribut penting dari toko online adalah keamanan toko
online dan layanan yang memuaskan.
4. On off shoppers, adalah kelompok konsumen yang mempercayai toko online tetapi
lebih memilih untuk membeli produk secara langsung di toko offline. Karakteristik
dari kelompok On off shoppers adalah sebagai berikut:
a. Kelompok ini berisi anggota yang memiliki tingkat pendidikan sarjana.
b. Penghasilan dari kelompok ini kurang dari Rp2,5 juta per bulan.
c. Jumlah barang yang dibeli antara 1-5 item selama setahun terakhir.
d. Internet yang digunakan oleh kelompok ini bervariasi dan persentase
seimbang, mulai dari kurang dari 2 jam sehari hingga lebih dari 5 jam sehari.
e. Dalam hal psikografis, kelompok ini senang dengan penawaran yang
disediakan melalui internet. Anggota cluster ini juga memiliki kepercayaan
diri dalam berbelanja melalui internet. Namun, mereka cenderung ragu
dengan masalah penilaian barang melalui internet, dan mereka beranggapan
bahwa berbelanja di internet tidak benar- benar praktik, mereka tidak
keberatan jika harus berbelanja di toko fisik.
f. Untuk kelompok ini, keberadaan toko fisik dari toko online adalah atribut
yang harus dimiliki oleh toko online. Selain itu masalah pengiriman juga
menjadi perhatian bagi kelompok ini. Informasi terperinci harus diberikan
kepada kluster ini karena dianggap informasi penting.
5. Traditional shoppers, adalah kelompok konsumen yang tidak menyukai belanja
online. Karakteristik dari kelompok Traditional shoppers ini adalah sebagai berikut:
a. Kelompok ini terdiri dari anggota dengan usia yang beragam, dari kurang dari
20 tahun hingga lebih dari 31 tahun.
b. Tingkat pendidikan kelompok ini terdiri dari 69,2% responden sarjana dan
30,8% responden tingkat pascasarjana 30,8%.
c. Penghasilan dari kelompok ini juga bervariasi dari kurang dari Rp2,5 juta
hingga lebih dari Rp2.500.000.
d. Kelompok ini didominasi oleh responden yang belum pernah membeli produk
melalui internet.
e. Dalam hal psikografis, kelompok ini memiliki pandangan negatif tentang
penggunaan internet untuk berbelanja. Mereka tidak menggunakan internet
untuk berbelanja atau hanya melihat ulasan produk di internet. Mereka tidak
suka belanja online mungkin karena mereka tidak dapat menggunakan
internet untuk kegiatan belanja.
f. Sebagian besar atribut toko online yang dianggap penting oleh segmen ini
adalah keberadaan toko fisik dari sebuah toko online. Mereka tidak terlalu
sensitif terhadap harga suatu produk, tetapi keamanan dan pengiriman toko
online adalah atribut yang dipertimbangkan oleh segmen ini.

Sumber referensi: ”SEGMENTING INDONESIAN ONLINE CUSTOMER”, Reny Yuliati


1. Brand personality merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk
membeli suatu produk. Seperti manusia, brand/ merek juga memiliki karakteristik yang
berbeda – beda, seperti: elegan, natural, sederhana, mewah, unik, lucu, dll, kemudian
karakteristik brand tersebut dicocokan dengan karakteristik konsumen sehingga hal
inilah yang membuat brand personality menjadi salah satu faktor yang mendorong minat
beli konsumen. Pengertian dari brand personality sendiri adalah bagian dari brand image
yang dipegang oleh konsumen dan mengacu pada antropomorfisasi brand, dimana atribut
manusia melekat pada objek brand, yang diperlakukan seperti orang dengan siapa
mereka mungkin suka membentuk suatu hubungan

Brand personality juga digunakan sebagai alat bagi perusahaan untuk membedakan
produk mereka dan mendapatkan peluang kompetitif. Walaupun berada di pasar
kompetitif brand personality dapat memberikan nilai tambah pada merek yang sulit
untuk diimitasi oleh kompetitor. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk
membuat brand personality, khususnya yang pada dasarnya sudah  disesuaikan dengan
profil dan kepribadian target konsumen perusahaan

Anda mungkin juga menyukai