Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIJALUL FIKRI

NIM : 2007201010005

UJIAN KESELAMATAN PASIEN

Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa Program Management Patient Safety di Rumah Sakit
tersebut tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Dapat dilihat dari jumlah pasien jatuh di rumah sakit tersebut yang cukup tinggi menunjukkan
ketidak mampuan petugas dalam mengidentifikasi risiko pasien dan menjalankan tata laksana
keselamatan pasien. Hal ini juga ditunjukkan dengan fasilitas pendukung untuk keselamatan pasien
tidak dilengkapi di rumah sakit tersebut, karena tingginya kasus pasien jatuh yang terjadi di kamar
mandi, di skitar lorong dan di daerah poli. Pasien yang terjatuh dari tempat tidur menunjukkan
ketidakmampuan petugas dalam mengidentifikasi risiko jatuh pada pasien.

Dari data length of stay (lama rawat) pasien dengan rata-rata 17 hari menunjukkan tidak efektif dan
efisien pelayanan yang dilakukan oleh petugas rumah sakit tersebut, sehingga penggunaan tempat
tidur tidak menjadi efektif ditandai dengan angka BOR 58%.

Dari data juga menunjukkan jumlah karyawan yang terlalu banyak, sehingga dalam menjalankan
suatu program akan terasa sangat sulit. Dari data karyawan dapat dilakukan analisa ulang akan
kebutuhan dan penempatan ulang karyawan sesuai dengan profesi dan kemampuannya, dan
melakukan rencana untuk reduksi karyawan.

Dengan berbagai persoalan yang terjadi, langkah awal yang perlu disiapkan adalah kepemimpinan
yang baik di rumah sakit tersebut. Pimpinan rumah sakit harus tahu betul program tata laksana
keselamatan pasien secara keseluruhan, hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti pelatihan
keselamatan pasien untuk pimpinan rumah sakit.

Tahap berikutnya, pimpinan membentuk tim keselamatan pasien secara kapabel dari segi sdm nya.
Yang secara bertahap mengirimkan tim ini untuk juga mengikuti pelatihan-pelatihan keselamatan
pasien.

Selanjutnya pimpinan bersama dengan tim membentuk program kerja untuk keselamatan pasien.
Didalam program kerja memuat pelatihan-pelatihan internal untuk seluruh pekerja rumah sakit
dengan memberi materi pelatihan keselamatan pasien secara komprehensip dan bertahap
mengingat jumlah karyawan yang terlalu banyak. Tim keselamatan pasien kemudian akan
melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai program keselamatan pasien berjalan atau tidak.

Seluruh karyawan dan tim keselamatan pasien juga harus selalu memberikan edukasi-edukasi
kepada pasien maupun kepada keluarga pasien, supaya mereka mengetahui risiko-risiko yang bisa
terjadi saat sedang dirawat ataupun sedang berada di area rumah sakit, sehingga dapat menurunkan
risiko terjadinya pasien jatuh dan lainnya.

Dengan berjalannya program keselamatan pasien, dari hasil identifikasi yang dilakukan akan dapat
menghasilkan suatu keputusan-keputusan maupun rekomendasi untuk melakukan perubahan.
Misalnya fasilitas ditingkatkan untuk menjamin keselamatan pasien dan keluarga pasien.

Hasil evaluasi dan berbagai perubahan yang sudah dilakukan harus ditampilkan secara periodik di
area rumah sakit untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien, sehingga
menimbulkan konsep berpikir masyarakat akan kepercayaan pelayanan dan keselamatan di rumah
sakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai