Makalah Konsep Kebidanan Kelompok 6
Makalah Konsep Kebidanan Kelompok 6
Disusun oleh :
ENI FARIDHOTUSHALIHAH P07124121014
RAHMA YULINDA P07124121029
RISKA RAUZATUL PUTRI P07124121078
NAFISATUL HAYAH P07124121077
HELLVIRA AMANDA R. P07124121017
1
Kata pengantar
Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan
kami meminta pertolongan sehingga makalah “Asuhan pada bayi baru lahir” telah selesai
hingga waktu yang ditentukan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada ibu Asriah , Sit, M.Kes
selaku dosen yang telah memberi tugas ini kepada kami. Penulis juga berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik
dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab
sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran
yang konstruktif.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi setiap pihak
terutama bagi mereka para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir..............................................................................5
B. Pengertian Dasar Bayi Baru Lahir.......................................................................5
C. Standar Profesi Bidan Pada BBL.........................................................................18
D. Praktik Kesehatan Tradisional atau Modern Pada BBL.......................................20
E. Kebudayaan Dasar Pada BBL Yang Ada Di Indonesia.......................................20
F. Sarana Yang Tepat Dan Benar Pada BBL...........................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus pertama di luar rahim
hingga usia 28 hari dimana terjadi perubahan sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menjadi di luar rahim. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37-42 minggu dan berat lahir 2.500 – 4.000 gram.
Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 meliputi sistem organ
yang terpenting adalah pernapasan, sirkulasi, ginjal dan hepar. Menangani bayi baru lahir
diperlukan penataan dan persiapan yang matang, paling dasar kita harus mengetahui ciri
bayi baru lahir normal.
Penting diketahui tanda-tanda bayi baru lahir dengan normal, jika ditemukan kelainan
atau masalah maka perlu dilakukan penatalaksanaan yang sesuai standar.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2) Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan nafas, perawatan tali pusat,
kehangatan, nutrisi, bonding dan attechement.
Bersihan jalan napas tidak efektif merupakan ketidakmampuan membersihkan
sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap
paten(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Bersihan jalan napas merupakan
ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas
untuk mempertahankan bersihan jalan napas(NANDA, 2018). Pengertian lain
juga menyebutkan bahwa bersihan jalan napas tidak efektif adalah kondisi
ketika individu mengalami ancaman pada status pernapasannya sehubungan
dengan ketidakmampuan untuk batuk secara efektif(Carpenito & Moyet,
2013).
5
1) Membersihkan jalan napas dengan penghisap lendir dan kasa steril (cara
penatalaksanaan lihat pada bayi normal)
2) Potong tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik
3) Apabila bayi tidak menangis lakukan cara sebagai berikut
a) Rangsangan taktil dengan cara menepuk-nepuk kaki, mengelus-ngelus,
dada, perut atau punggung.
b) Bila dengan rangsangan taktil belum menangis lakukan mount (napas
buatan mulut ke mulut)
Skor APGAR dihitung pada menit ke-1 dan ke-5 untuk semua bayi, kemudian
dilanjutkan setiap 5 menit sampai menit ke-20 untuk bayi dengan skor
APGAR kurang dari 7. Skor APGAR menghitung kuantitas dari tanda-tanda
klinis depresi neonatal seperti sianosis atau muka pucat, bradikardia, depresi
refleks terhadap stimulus taktil, hipotonus, dan apnea atau respirasi yang
terganggu.
Skor APGAR tidak dapat dipakai untuk menilai mortalitas seorang bayi dan
tidak dapat digunakan untuk menilai kesehatan atau keadaan neurologis bayi
di masa mendatang.
Skor APGAR adalah suatu sistem skoring yang dipakai untuk memeriksa
keadaan bayi yang baru lahir dan menilai responsnya terhadap resusitasi.
Penilaian skor APGAR dilakukan dengan memeriksa warna kulit, denyut
jantung, refleks terhadap stimulus taktil, tonus otot, dan pernapasan. Skor
APGAR tidak bisa digunakan untuk menentukan kebutuhan resusitasi inisial,
tahapan resusitasi yang diperlukan, dan kapan resusitasi diperlukan. Untuk
menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir, digunakan
Neonatal Resuscitation Algorithm.
6
4) Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir sampai 1 bulan.
Perkembangan bayi usia 1 bulan bisa dilihat dari anggota-anggota tubuhnya.
Berikut beberapa perkembangannya.
2. Ocehan Si Kecil
Perkembangan motorik bayi berikutnya adalah ocehan si Kecil. Dalam
berbagai kegiatan bersama si Kecil seperti memandikan, mengganti popok,
atau saat menyusui, Mama bisa sembari mengajak si Kecil mengobrol dan
tersenyum. Sebagian besar bayi akan mulai “menjawab” kata-kata Mama
dengan mengoceh atau membalas senyuman Mama. Jangan ragu untuk selalu
menceritakan apa saja yang sedang Mama kerjakan pada si Kecil ya, karena si
Kecil tidak pernah terlalu muda untuk diajak bicara.
5. Ekspresi Wajah
Si Kecil mulai mengembangkan kemampuan berekspresi. Dia mungkin mulai
mengerucutkan bibirnya, mengangkat alis, melebarkan dan menyipitkan
matanya, dan mengerutkan dahinya.
6. Belajar Menggenggam
Selanjutnya, perkembangan motorik bayi usia 1 bulan adalah terkait
kemampuan menggenggamnya. Usia 1 bulan, si Kecil mungkin belum bisa
meraih benda dan menggenggamnya, tetapi tangan si Kecil sudah bisa
menggenggam benda yang diletakkan di tangannya. Si Kecil juga mungkin
7
belum bisa melepaskan benda yang ada di tangannya meskipun ia ingin
melepaskannya.
6) Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal, seperti: caput,
molding dan mongolian spot.
1. Jaundice
Adalah warna kuning yang terlihat pada kulit bayi baru lahir. Pertama kali
muncul di wajah, kemudian dada, perut, dan beberapa kejadian ada di bagian
lengan dan kaki. Bagian putih di mata juga bisa jadi kuning. Menurut Centers
for Disease Control and Prevention (CDC), jaundice terjadi ketika bilirubin
menumpuk di darah Si Kecil. Hal ini terjadi karena hati belum cukup
berkembang secara efisien mengeluarkan bilirubin dari aliran darah.
2. Kulit membiru
Kaki dan tangan bayi bisa saja menjadi sedikit berwarna biru, tetapi tidak perleu
dirisaukan. Kalau tangan dan kakinya menjadi sedikit biru karena kedinginan,
biasanya akan segera kembali berwarna pink begitu mereka menghangat. Jika
kulit terlihat biru terus menerus, apalagi diikuti dengan kesulitan bernapas dan
menyusu, ada kemungkinan jantung atau paru-parunya tidak bekerja sebagaimana
mestinya. Segera konsultasikan kepada dokter, Moms.
3. Perut membuncit
Kebanyakan perut bayi secara normal terlihat membuncit terutama setelah banyak
menyusu. Di antara waktu menyusu, perut bayi yang baru lahir biasanya terasa
lebih lunak. Moms perlu berhati-hati bila perut Si Kecil terlihat besar dan saat
8
dipegang terasa keras, belum buang air besar selama lebih dari 1 hari atau
muntah. Jika hal ini terjadi, segera hubungi dokter anak. Bisa jadi ada masalah
pencernaan yang lebih serius.
4. Bekas forceps
Saat forceps digunakan untuk membantu proses persalinan, alat ini bisa
meninggalkan tanda merah atau bahkan goresan pada wajah dan kepala bayi.
Biasanya goresan akan hilang dalam beberapa hari. Kadangkala benjolan datar,
keras, timbul di satu area ini karena kerusakan minor pada jaringan di bawah
kulit. Namun, kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu 2 bulan.
5. Menangis berlebihan
Semua newborn menangis, tanpa alasan yang jelas. Bila Anda yakin Si Kecil
sudah disusui, disendawakan, dalam kondisi hangat, dan menggunakan popok
bersih, cara terbaik untuk menenangkan tangisannya adalah menggendong,
bernyanyi atau berbicara dengannya hingga ia berhenti menangis. Bila
tangisannya terdengar aneh, ada lengkingan sakit, bisa jadi tanda adanya masalah
medis, Moms. Minta saran dari dokter segera.
6. Cedera persalinan
7) Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi lahir normal seperti: hypoglikemi,
hypotermi, dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus.
9
kehamilan selama 9 bulan lamanya yang berjalan dengan lancar sekali pun
tetap berisiko mengalami komplikasi atau tanda bahaya saat persalinan
nantinya.
Ada beragam komplikasi persalinan yang bisa terjadi pada Anda dan bayi,
meliputi:
Ya, waktu yang dihabiskan mulai dari awal pembukaan lahiran leher rahim,
sampai bayi keluar terbilang cukup lama dari waktu normalnya.
Menurut American Pregnancy Association, persalinan dikatakan tidak maju
jika berlangsung lebih dari 20 jam untuk pengalaman melahirkan yang
pertama.
Sementara jika sebelumnya Anda sudah pernah melahirkan, komplikasi
persalinan tidak maju yakni ketika memakan waktu lebih dari 14 jam.
2. Cephalopelvic disproportion
Ukuran panggul ibu yang kecil tidak menjadi masalah bila ukuran kepala
bayi juga tidak terlalu besar.
Selama dalam kandungan, tali pusat (tali pusar) merupakan tumpuan hidup
bayi.
Tali pusat bertugas untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke tubuh
bayi agar dapat tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu.
Terkadang selama proses melahirkan, tali pusat dapat masuk ke dalam leher
rahim atau serviks terlebih dulu sebelum setelah air ketuban pecah.
Tali pusat bahkan bisa keluar lebih dulu melalui vagina dibandingkan bayi
sehingga menyebabkan komplikasi saat persalinan.
Kondisi ini disebut dengan prolaps tali pusat. Komplikasi persalinan prolaps
tali pusat ini tentu sangat berbahaya bagi bayi.
10
Ini karena aliran darah pada tali pusar bisa terhambat atau bahkan terhenti.
Pastikan Anda segera mendapatkan penanganan medis sedini mungkin saat
komplikasi persalinan ini terjadi.
Hamil dan melahirkan anak kembar juga kerap menjadi penyebab tali
pusar melilit tubuh bayi.
Jika detak jantung bayi terus memburuk selama persalinan dan bayi
menunjukkan tanda bahaya lainnya.
Melahirkan dengan operasi caesar bisa jadi jalan keluar terbaik untuk
mengatasi komplikasi persalinan ini.
5. Emboli air ketuban
Emboli air ketuban adalah kondisi ketika sel-sel janin, air ketuban, dan
lainnya masuk ke dalam aliran darah ibu melalui plasenta.
Komplikasi atau penyulit persalinan ini kemungkinan terjadi karena
penghalang plasenta mengalami kerusakan akibat luka.
Itulah mengapa emboli air ketuban termasuk tanda bahaya persalinan yang
jarang sekali terjadi.
11
Asfiksia perinatal adalah kompliksi persalinan ketika bayi tidak
mendapatkan cukup oksigen di dalam kandungan selama proses
melahirkan berlangsung maupun setelahnya.
Asfiksia merupakan salah satu komplikasi melahirkan yang dapat
berakibat fatal.
Selain karena kadar oksigen yang rendah, bayi juga bisa mengalami
komplikasi persalinan berupa asfiksia perinatal karena peningkatan kadar
karbon dioksia.
Itu sebabnya, gawat janin dikatakan sebagai status atau kondisi janin yang
mengkhawatirkan.
Selain kadar oksigen bayi yang tidak tercukupi, gawat janin juga bisa
disebabkan oleh bayi berukuran kecil dan usia kehamilan sudah lebih dari
42 minggu.
Tanda bahaya persalinan ruptur uteri atau rahim robek kemungkinan bisa
terjadi bila ibu sebelumnya pernah melakukan operasi caesar.
Kondisi ini terjadi ketika bekas luka tersebut terbuka di persalinan normal
berikutnya.
12
Dalam kondisi ini, dokter biasanya akan menganjurkan untuk segera
melakukan operasi melahirkan caesar.
Itu sebabnya, ibu yang berencana untuk melahirkan normal setelah caesar
sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan dan kemudian
menentukan keputusan terbaik setelah melihat kondisi ibu dan bayi.
Sindrom aspirasi mekonium adalah masalah yang terjadi saat bayi minum
air ketuban yang bercampur mekonium sebelum, saat, atau setelah
kelahiran.
Mekonium atau feses pertama bayi yang bercampur bersama air ketuban
ini dapat membuat bayi keracunan bila terminum terlalu banyak.
Bayi yang mengalami stres sebelum, saat, dan setelah proses kelahiran
bisa menjadi penyebab terjadinya aspirasi mekonium.
13
Berbeda dengan perdarahan postpartum yang merupakan tanda bahaya
persalinan dalam tubuh ibu, perdarahan lokia justru normal terjadi setelah
melahirkan.
Seiring berjalannya waktu, posisi bayi akan memutar dengan kaki di atas
dan kepala di bawah dekat dengan jalan lahir.
Sebaliknya, posisi bayi sungsang membuat kaki atau bokong bayi yang
nantinya keluar lebih dulu disusul dengan kepalanya.
Retensio plasenta adalah kondisi ketika plasenta tidak kunjung keluar dari
rahim setelah persalinan dalam kurun waktu lebih dari 30 menit.
Padahal, plasenta seharusnya keluar dari rahim karena tubuh ibu masih
berkontraksi pascamelahirkan.
14
Bila tidak segera dikeluarkan, plasenta yang susah lepas ini berisiko
membuat ibu mengalami perdarahan hebat.
Komplikasi persalinan lain yang bisa dialami ibu usai melahirkan yakni
infeksi postpartum.
Infeksi postpartum disebabkan oleh hadirnya bakteri, entah itu pada
sayatan bekas operasi, rahim, kandung kemih, dan lainnya.
8) Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1
bulan.
Promosi kesehatan adalah proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk
dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan
sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan
menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau
mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986)
15
Dengan melakukan imunisasi dapat mencegah dan mempertahan kan anti
bodi tubuh pada bayi.
16
Meski membutuhkan waktu yang lebih lama, bayi prematur sebenarnya
melalui tahap tumbuh kembang yang sama dengan bayi cukup bulan.
11) Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti: trauma intracranial, fraktur
clavikula, kematian mendadak, hematoma.
Untuk bayi laki laki batasan usia untuk khitan paling telat kelas 6 SD sedangkan usia bayi
perempuan,dokter sangat menyarankan menunggu hingga bayi berusia 6 bulan.
17
C. Standar Profesi Bidan Pada BBL
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan pada
bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak,
dilakukan oleh Bidan dan atau perSawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak
yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
Pelaksanaan Pelayanan kesehatan neonatal/bayi baru lahir sedikitnya tiga kali yaitu :
a. Kunjungan Neonatal ke -1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir
b. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan
hari ke 7 setelah lahir
c. Kunjungan Neonatal ke -3 (KN 3 ) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan
hari ke 28 setelah lahir.
18
Rumus untuk penghitungan kinerja pelayanan kesehatan bayi baru lahir adalah :
Presentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan. bayi baru lahir jumlah bayi
baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
dengan standar Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun.
Target capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan kesehatan bayi
baru lahir sesuai standar adalah 100 persen.
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Pendataan bayi baru lahir
2. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (dalam dan luar RS)
3. Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru lahir jika diperlukan
Untuk memantau pelaksanaan SPM ini dilakukan monitoring dan evaluasi melalui:
1. Sistem Informasi Puskesmas
2. Sistem Informasi Rumah Sakit
3. Sistem Informasi Kesehatan Daerah.
19
2. Pengadaan Set Peralatan Kesehatan Ibu Hamil mengacu pada Permenkes
Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil. Masa Hamil,
Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta
Pelayanan Kesehatan Seksual.
4. Pemeriksaan Laboratorium pada Ibu dan Anak mengacu pada Pedoman Pemeriksaan Ibu
dan Anak.
5. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi. Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
ditingkat pelayanan kesehatan dasar.
20
1. Bayi baru lahir perlu dipijat setiap hari.
Faktanya Pemijatan hanya berguna jika dilakukan dengan benar dan tepat. Sebaiknya yang
melakukan pijat adalah ibu si bayi sendiri. Tentu saja setelah mempelajari teknik memijat
bayi dengan baik. Perlu diperhatikan kondisi dari sang bayi apakah ia sedang dalam keadaan
nyaman dan sehat untuk dipijat. Selain ituperlu juga diperhatikan bahan-bahan atau minyak
yang digunakan untuk memijat dapat membuat bayi alergi.
2.membedong bayi dapat memperkuat kaki atau membuat struktur kaki bayi menjadi lurus.
Yang sebenarnya adalah sentuhan kulit ke kulit membuat bayi baru lahir, terutama bayi
premature, lebih baik perkembangannya. Memijatnya setiap hari. Yang perludilakukan adalah
perbanyak sentuhan dan berkomunikasi dengan si kecil agar ia merasa nyaman danaman.
4.Jika anak rewel saat diberi ASI artinya ASI sedikit dan harus diganti susu botol.
Faktanya ASI diproduksi sesuai dengan hisapan si bayi, jadi banyak sedikitnya ASI
ditentukan oleh bayi sendiri. Bayi yang banyak minum ASI akan membuat produksi ASI
meningkat.
5.Air susu ibu (ASI) sebagai makanan yang komplit sampai usia si kecil satu tahun.
Faktanya ASI sangat baik untuk pertumbuhan bayi sampai sia berusia 6 bulan. Namun
semakin bertambahnya usia bayi, ASI tidaklah mengandung cukup kalori dan kurang
mengenyangkan seiring dengan makin aktifnya si kecil. Ada beberapa zat tambahan yang
dibutuhkan anak, misalnya zat besi danvitamin C yang banyak didapat dari sumber makanan.
21
7.Gurita mencegah perut buncit
Faktanya pemakaian gurita pada bayi terutama bayi perempuan, sama sekali tidak ada
hubungannya dengan upaya pencegahan agar perut anak Anda tidak melar ketika ia dewasa.
Ketika dilahirkan, semua bayi memang memiliki perut yang ukurannya lebih besar daripada
dada. Seiring pertambahan usia, perut bayi akan kelihatan mengecil dengan sendirinya.
Pemakaian gurita malah sebaiknya dihindari karena membuat bayi Anda susah bernapas.
Pasalnya, pada awal kehidupan, bayi bernapas dengan menggunakan pernapasan perut
sebelum ia belajar menggunakan pernapasan dada. Pemakaian guritayang menekan perut bisa
membatasi jumlah udara yang dihirupnya. Mitos ini tak benar, karena organdalam tubuh
malah akan kekurangan ruangan. Dinding perut bayi masih lemas, volume organ-organ
tubuhnya pun tak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut yang ada karena sampai 5
bulan dalam kandungan, organ-organ ini terus tumbuh sementara tempatnya sangat terbatas.
22
12.Hidung ditarik agar mancung.
Faktanya tidak ada hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung atau tidaknya
hidung. seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung sifatnya bawaan.
13.Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan.
Faktanya usus bayi diusia ini belum punya enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan
serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya bayi jadi sembelit, karena makanan padat
pertama adalah di usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan padat kedua yaitu
bubur tim.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu, lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, berat badan antara 2500 gram sampai 4000 gram serta harus
dapat melakukan penyesuaian diri. Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar BBL akan menunjukkan
usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan. Pentingnya seorang ibu melakukan Inisiasi
Menyusu Dini yaitu berada di atas perut ibu selama satu jam hingga mencapai puting susu
ibu karena dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak serta menurunkan angka kematian
bayi dan balita. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprenhensif pada bayi
yang baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/70198783-Makalah-asuhan-kebidanan-pada-bayi-baru-lahir.html
http://repository.unissula.ac.id/6129/5/BAB%20I.pdf
25