Anda di halaman 1dari 134

EFEKTIFITAS BOOKLET BAHASA MADURA TERHADAP

PENGETAHUAN COVID-19 DENGAN METODE 3M (MEMAKAI


MASKER, MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK) DI RT 02 RW 05
KELURAHAN SEMAMPIR KRAKSAAN KABUPATEN PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh :
SAHOL
157.01.17.019

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2021
EFEKTIFITAS BOOKLET BAHASA MADURA TERHADAP
PENGETAHUAN COVID-19 DENGAN METODE 3M (MEMAKAI
MASKER, MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK) DI RT 02 RW
05 KELURAHAN SEMAMPIR KRAKSAAN KABUPATEN
PROBOLINGGO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :
SAHOL
157.01.17.019

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2021

i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Sahol, 2021. Efektifitas Booklet Bahasa Madura Terhadap Pengetahuan Covid-
19 Dengan Metode 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan Dan
Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan
Kabupaten Probolinggo, Skripsi, Universitas Nurul Jadid Fakultas
Kesehatan Prodi SI Keperawatan, Pembimbing (1) Ns. Husnul
Khotimah, M.Kep. Pembimbing (2) Ns. S. Tauriana, M.Kep
Covid-19 merupakan salah satu jenis corona virus menyerang sistem
pernapasan pada manusia, saat ini angka kasus Covid-19 semakin meningkat
khususnya di kelurahan semampir, salah satu upaya pencegahan dapat dilakukan
dengan memberikan Pendidikan Kesehatan melalui Edukasi Booklet. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Metode Booklet Bahasa
Madura Terhadap Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan
Menjaga Jarak) Dalam Pencegahan Covid-19 Di RT 02 RW 05 Kelurahan
Semampir Kraksaan Kab. Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, menggunakan rancangan penelitian Quasi Eksperiment dengan
menggunakan rancangan Pretest-Post test Nonequivalent Control Group yang
dilakukan pada dua kelompok berbeda. Sampel dalam penelitian berjumlah 80
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan tehnik Probability
Sampling. Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon pada kelompok intervensi
sebelum dan sesudah diperoleh nilai P-value sebesar 0,000 (< 0,05) hasil uji
statistic pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah diperoleh nilai nilai P-value
sebesar 0,175, yang artinya ada pengaruh pada kelompok intervensi dibandingkan
kelompok control. Sedangkan uji statistic Mann Whitney sebelum dilakukan
Pendidikan Kesehatan pada kelompok intervensi diperoleh nilai P-value sebesar
0,416 sedangkan sesudah dilakukan pendidikan Kesehatan pada kelompok kontrol
dan intervensi diperoleh P-value sebesar 0,000 artinya ada perbedaan sebelum
dengan sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan,Booklet,Bahasa Madura,Covid-19

v
ABSTRACT
Sahol, 2021. The Effectiveness of the Madurese Language Booklet towards
Covid-19 Knowledge on 3M Method (Wearing Masks, Washing
Hands and Keeping Distance) in Covid-19 Prevention At Rt 02 Rw
05 Semampir Kraksaan Village, Probolinggo, Thesis, Nurul Jadid
University Faculty of Health Nursing Study Program, Supervisor
(1) Ns. Husnul Khotimah, M.Kep. Supervisor (2) Ns. S. Tauriana,
M. Kep
covid-19 is a type of corona virus that attacks the respiratory system in humans,
currently the number of Covid-19 cases is increasing, especially in the Semampir
village, one of the prevention efforts can be done by providing Health Education
through Education Booklets. The purpose of this study was to determine the
effectiveness of the Madura Language Booklet Method on 3M Knowledge
(Wearing Masks, Washing Hands and Keeping Distance) in Preventing Covid-19
in RT 02 RW 05, Semampir Kraksaan Village, Kab. Probolinggo. This research is
a quantitative study, using a Quasi Experimental research design using a Pretest-
Post Test Nonequivalent Control Group design which was carried out in two
different groups. The sample amounted to 80 respondents. The sampling
technique used is Probability Sampling technique. The results of statistical tests
using the Wilcoxon test in the intervention group before and after obtained a P-
value of 0.000 (<0.05) the results of statistical tests in the control group before
and after obtaining a P-value of 0.175, which means that there is an effect on the
intervention group compared to the control group. Meanwhile, the Mann Whitney
statistical test before health education was carried out in the intervention group, a
P-value of 0.416 was obtained, while after health education was carried out in the
control and intervention groups, a P-value of 0.000 was obtained, meaning that
there was a difference between before and after health education.

Keywords : Health Education, Booklet, Madura Language, Covid-19

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya peneliti

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas Booklet Bahasa Madura

Terhadap Pengetahuan Covid-19 Dengan Metode 3m (Memakai Masker,

Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir

Kraksaan Kabupaten Probolinggo ”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu

persyaratan menyelesaikan pendidikan Program Studi Keperawatan Fakultas

Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

berkat bimbingan, bantuan dan kerjasama serta dorongan berbagai pihak sehingga

dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini dengan segala hormat

peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor dan Wakil Rektor Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo

2. Ns. Handono F.R.,M.Kep.Sp.Kep.,MB selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo

3. Ns. Kholisotin, M.Kep selaku Ketua Program Studi Keperawatan Fakultas

Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo

4. Ns. Husnul Khotimah, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing Utama yang

selalu membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyelesaian Skripsi

ini.

5. Ns. S. Tauriana, M. Kep. selaku Dosen Pembimbing Pendamping/Anggota

yang selalu memberikan bimbingan dan arahan sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Skripsi ini.

vii
6. Ayah Rahmat dan Ibu Suryani yang selalu memberikan do’a, dukungan dan

kasih sayang.

7. Teman-teman Gexnuse yang telah memberikan masukan dan saran dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi

selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Probolinggo, 30 Agustus 2021

Peneliti

viii
MOTTO

“Bangkitlah Tanpa Menjatuhkan Orang Lain, Karena Kesuksesan Butuh


Perjuangan Bukan Kecurangan”

Proses yang baik akan mampu menciptakan hasil yang baik, namun hasil yang
baik belum tentu dilalui dengan proses yang baik.

ix
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobil’alamin terimakasih ya Allah telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga saya bisa

menjadi orang yang sukses, berguna bagi nusa bangsa dan agama. Dan bermanfaat

untuk orang lain dan selamat dunia dan akhirat Aamin.

1. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang terhebatku Ayah Rahmat dan

ibu Suryani, beserta keluarga yang selalu mendukung, memberikan

semangat serta Motivasi dan selalu mencintai, mengasihi sepanjang

masadengan tanpa henti Mendoakan Anaknya.

2. K.H Zuhri Zaini, BA dan Alm. KH Mudzakkir Alwi yang telah

memberiku kesempatan untuk pernah belajar dan mendidikku dengan

penuh perhatian dan ketelatenan, Semoga Ilmu yang Beliau berikan

bermamfaat bagi saya Aamin.

3. Ns. Handono Fatkhur R, M.Kep.,Sp.Kep.M.B selaku Dekan Fakultas

Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang telah

membimbing dan mengarahkan hingga skripsi ini selesai.

4. Kholisotin,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Keperawatan Fakultas

Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang telah

membimbing saya dan mengarahakan hingga skripsi ini selesai.

5. Ns. Husnul Khotimah, M. Kep. selaku Dosen Pembimbing1 yang telah

membimbing dan mengarahkan hingga skripsi ini selesai dengan penuh

kesabaran dan ketelatenan.

x
6. Ns. S. Tauriana, M. Kep. selaku Dosen Pembimbing1 yang telah

membimbing dan mengarahkan hingga skripsi ini selesai dengan penuh

kesabaran dan ketelatenan.

7. Kepada Life Partner yang seharusnya Namanya aku tulis dilembar ini,

terimakasih telah berjuang Bersama dan membantu terselesainya skripsi

ini dari awal hingga akhir.

8. Terimakasih Teman-teman Seperjuanganku GEXNUSE yang telah

mendukung dan menyemangatiku dalam proses penyusunan ini. semoga

kita semua menjadi perawat yang berguna bagi nusa bangsa dan agama

serta bermanfaat untuk orang lain.

Semoga kita semua dalam lindungan dan kasih sayang-Nya Aamin.

Probolinggo, 30 Agustus 2021

Peneliti

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Halaman Persetujuan ......................................................................................... ii

Halaman Pengesahan .......................................................................................... iii

Pernyataan Peneliti ............................................................................................. iv

Abstrak ................................................................................................................. v

Abstrac ................................................................................................................. vi

Kata Pengantar.................................................................................................... vii

Motto .................................................................................................................... ix

Persembahan ...................................................................................................... x

Daftar Isi ............................................................................................................. xii

Daftar Skema ...................................................................................................... xv

Daftar Tabel......................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9

A. Tinjauan Pustaka
1. Teori COVID-19 .............................................................................. 9
a. Definisi .................................................................................................. 9
b. Etiologi .................................................................................................. 10
c. Manifestasi klinis ................................................................................... 10
d. Penyebaran ............................................................................................ 14
e. Penatalaksanaan ..................................................................................... 16

xii
2. Pengetahuan ...................................................................................... 19
a. Definisi .......................................................................................... 19
b. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ...................................... 21
3. Konsep Pendidikan Kesehatan ................................................................ 23
a. Definisi .................................................................................................. 23
b. Tujuan Pendidikan Kesehatan ................................................................ 24
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidika kesehatan ....................... 25
d. Media Pendidikan Kesehatan ................................................................. 27
4. Konsep Bahasa .......................................................................................... 31
e. Definisi .................................................................................................. 31
f. Proses Komunikasi Bahasa .................................................................... 31
g. Fungsi Bahasa ........................................................................................ 31
B. Kerangka Teori .............................................................................................. 34

BAB III KERANGKA KONSEP ....................................................................... 35

A. Kerangka Konsep............................................................................................. 35
B. Hipotesis .......................................................................................................... 36
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 37

A. Desain Penelitian ............................................................................................. 37


B. Populasi, Sampel dan Sampling ....................................................................... 38
C. Variabel Penelitian ........................................................................................... 40
D. Definisi Oprasional .......................................................................................... 43
E. Tempat penelitian ............................................................................................ 43
F. Waktu Penelitian .............................................................................................. 43
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 43
E. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 45
F. Analisa Data ............................................................................................ 48
G. Etika Penelitian ....................................................................................... 53
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 58

H. Hasil Penelitian ....................................................................................... 58


I. Pembahasan............................................................................................. 66

xiii
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 77

A. Kesimpulan ............................................................................................. 77
B. Saran ....................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 80

xiv
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori Penelitian .................................................................. 32

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 33

Skema 5.1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Berbahasa


Madura Terhadap ............................................................................... 72

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Desain Penelitian .................................................................................. 37

Tabel 4.2 Definisi Operasional ............................................................................ 42

Tabel 4.3 Analisis Univariat ................................................................................ 50

Tabel 4.4 Analisis Univariat Karakteristik............................................................ 50

Tabel 4.5 Analisis Bivariat.................................................................................... 53

Table 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............... 58

Table 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ............................. 59

Table 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...... 60

Table 5.4 Distribusi Pengetahuan 3M Pre Kelompok Intervensi ......................... 60

Table 5.5 Distribusi Pengetahuan 3M Post Kelompok Intervensi ....................... 61

Table 5.6 Distribusi Pengetahuan 3M Pre Kelompok Kontrol ............................. 62

Table 5.7 Distribusi Pengetahuan 3M Post Kelompok Kontrol ........................... 62

Table 5.8 Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada Kelompok Intervensi...................... 63

Table 5.9 Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada Kelompok Kontrol ......................... 64

Table 5.10 Hasil Uji Statistik Man Whitney Sebelum Pada Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol ....................................................................... 64

Table 5.11 Hasil Uji Statistik Man Whitney sesudah Pada Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol ....................................................................... 65

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Rekomendasi Izin Penelitian

Lampiran 3 Lembar Pernyataan Bersedia Menjadi Responden

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 7 Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada Kelompok Intervensi Pre-Post

Lampiran 8 Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada Kelompok Kontrol Pre-Post

Lampiran 9 Hasil Uji Statistik Man Whitney Sebelum Pada Kelompok

Intervensi dan Kelompok Kontrol.

Lampiran 10 Hasil Uji Statistik Man Whitney Sebelum Pada Kelompok

Intervensi dan Kelompok Kontrol.

Lampiran 11 Karakteristik Responden

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Corona Virus telah menjadi permasalahan Kesehatan dunia yang

meresahkan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian (Jaji, 2020).

World Health Organization (WHO) China Country Office melaporkan

adanya kasus kluster pneumonia pertama di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,

China, (WHO, 2020). Penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-

19) sangat cepat dan cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu,

termasuk di Indonesia yang saat ini mengalami peningkatan hingga

mencapai ribuan kasus (Keppres, 2020). Saat ini WHO telah menetapkan

sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia/ Public

Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).

(Kementrian Kesehatan, 2020)

COVID-19 ini menyebabkan gangguan ringan pada sistem

pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas (Usman et al.,

2020). Penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, dan

bahkan kematian (Kementrian Kesehatan, 2020). WHO resmi

menyatakannya sebagai suatu pandemi pada 11 Maret 2020 (Keppres,

2020). Besarnya angka kejadian COVID-19 disertai oleh luasnya

informasi mengenai penyakit ini, tetapi masih banyak terdapat

disinformasi dan misinformasi di masyarakat yang berujung dengan

1
2

kepanikan berlebihan dan penolakan dalam mengikuti rekomendasi

pemerintah (Protokol Kesehatan). (Moudy & Syakurah, 2020)

Menurut WHO Jumlah kasus terinfeksi secara global mencapai

100,270,602 jiwa, dengan jumlah kematian 2,157,355 jiwa per 25 Januari

2020. Peningkatan kasus positif di Indonesia terus meningkat hingga

mencapai 1,024,298 Provinsi Jawa Timur per 25 Januari 2021 merupakan

salah satu wilayah yang memiliki perkembangan jumlah kasus positif

Covid-19 terbesar di Indonesia. Jumlah kasus posistif Covid-19 di Provinsi

Jawa Timur pada tanggal 25 Januari 2021 mengalami penambahan kasus

sebanyak 848 sehingga total menjadi 107,050 kasus positif Covid-19

(Ningrum et al., 2021) di Kabupaten Probolinggo per tanggal 25 Januari

2021 adalah sebanyak 2714 kasus dengan salah satu pernambahan kasus

terbanyak di Kecamatan Kraksaan dengan jumlah 21 dengan total 389

kasus dan mayoritas pasien yang dirawat berasal dari desa Semampir

(Pertanggal 25 januari 2021).(Siaga Covid Kab. Probolinggo, 2021)

Pentingnya melakukan pencegahan penyakit COVID-19 ini.

(Gannika & Sembiring, 2020) Selain banyak masyarakat yang belum tertib

mentaati protokol kesehatan tentang pencegahan COVID-19 (Duan et al.,

2020). Pengetahuan adalah faktor utama seseorang untuk bersikap dan

berperilaku yang benar dalam penerapan hidup sehat (Putra & Hasana,

2020). Protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 ini dapat

dilakukan secara mandiri oleh masyarakat di rumah masing-masing seperti

memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (Gupta & Kakkar,
3

2020) Berdasarkan hasil penelitian (Zhong et al.) pada masyarakat China

yang menemukan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan sikap

terhadap COVID-19 dengan pengetahuan yang lebih baik menjadi faktor

protektif terhadap sikap tidak percaya diri dalam menghadapi COVID-19

(Zhong et al., 2020).

Hubungan antara pengetahuan dan sikap telah diteliti pada berbagai

studi di berbagai macam disiplin ilmu seperti, kesehatan, pemasaran, dan

politik (Manchaiah et al., 2019). Hasil analisis sebuah penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dan sikap individu terhadap COVID-19, Pemberian

pengetahuan yang spesifik, valid, dan tepat sasaran dapat meningkatkan

perilaku usaha pencegahan masyarakat terhadap infeksi COVID-19

(Moudy & Syakurah, 2020).(AG et al., 2017).

Promosi kesehatan sebagai pilar utama pembangunan kesehatan

yang menempatkan masyarakat sebagai subjek perubahan dapat

dioptimalkan sebagai upaya meningkatkan kesiapan masyarakat

menghadapi era new normal (Yuningsih, 2020). Menurut Permenkes

Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit, promosi kesehatan adalah proses memberdayakan

masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, memengaruhi, dan

membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan

perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan

menuju derajat kesehatan yang optimal (Arquitectura et al., 2015)


4

Pendidikan kesehatan dapat disampaikan melalui media edukasi karena

media tersebut mempermudah menerima pesan-pesan kesehatan bagi

masyarakat dan penderita (Nagaraj et al., 2019) Salah satu media yang bisa

digunakan dalam Pendidikan Kesehatan yaitu melalui Edukasi Booklet,

(Nurjamil et al., 2021).

Booklet merupakan salah satu model atau media untuk

menyampaikan pesan kesehatan berupa buku, baik secara tertulis maupun

dalam gambar. Booklet memiliki banyak keuntungan seperti mudah

dibuat, dapat dibuat dengan biaya yang relatif rendah, dan klien dapat

belajar secara mandiri (Fata et al., 2020). Berdasarkan hasil sebuah

penelitian menunjukkan bahwa responden tentang Covid-19 dan Era New

Normal mempunyai pengetahuan yang baik setelah diberikan edukasi

kesehatan menggunakan metode Booklet. (Fata et al., 2020) (Mayasari &

Wahyono, 2016)

Menurut Analisa peneliti Booklet merupakan media untuk

menyampaikan informasi baik berupa pesan atau pengetahuan untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Covid-19, dalam beberapa

penelitian menunjukkan bahwa responden yang diberikan edukasi melalui

metode booklet mengalami peningkatan pengetahuan yang lebih baik.

Ridha (2016) menguji efektifitas pendidikan kesehatan melalui

booklet berbahasa daerah dengan hasil kelompok yang diberikan media

booklet lebih signifikan dibandingkan kelompok tanpa perlakuan (Ridha


5

& Hernawan, 2017). Peningkatan pengetahuan menggunakan media

booklet lebih besar berpengaruh dari pada leaflet (Pramesti et al., 2019)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada Senin,

01 Februari 2021 melalui wawancara langsung kepada 10 masyarakat

kelurahan semampir RT/RW 02/05 yang mayoritas penduduknya

berbahasa madura, didapatkan 6 diantaranya hampir tidak memahami

tentang perilaku 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga

Jarak) dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Karena sebagian

besar penduduk Desa Semampir berkomunikasi menggunakan Bahasa

Madura dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai Efektifitas Booklet Bahasa Madura

Terhadap Pengetahuan Covid-19 Dengan Metode 3M (Memakai Masker,

Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan

Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

B. Rumusah Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada latar belakang

diatas, bahwa untuk mengetahui apakah metode booklet bahasa madura

efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan Covid-

19 untuk meningkatkan perilaku usaha pencegahan masyarakat terhadap

infeksi COVID-19, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang Efektifitas Booklet Bahasa Madura Terhadap Pengetahuan Covid-

19 Dengan Metode 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan Dan Menjaga


6

Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan Kabupaten

Probolinggo ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Efektifitas Booklet Bahasa Madura Terhadap Pengetahuan

Covid-19 Dengan Metode 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan

Dan Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan

Kabupaten Probolinggo

2. Tujuan Khusus

a. Teridentifikasi karakteristik kelompok Experiment Dan Kontrol

Terhadap Pengetahuan Covid-19 Dengan Metode 3M (Memakai

Masker, Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05

Kelurahan Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

b. Teridentifikasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Pra-Post

Diberikan Terhadap Pengetahuan Covid-19 Dengan Metode 3M

(Memakai Masker, Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Di RT 02

RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

c. Teridentifikasi Kelompok Experiment Pra-Post Terhadap

Pengetahuan Covid-19 Dengan Metode 3M (Memakai Masker,

Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan

Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

d. Teridentifikasi Kelompok Kontrol Pra-Post Terhadap Pengetahuan

Covid-19 Dengan Metode 3M (Memakai Masker, Mencuci


7

Tangan Dan Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan

Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo

e. Menganalisis Kelompok Experiment Dan Kontrol Terhadap

Pengetahuan Covid-19 Dengan Metode 3M (Memakai Masker,

Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Di RT 02 RW 05 Kelurahan

Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

D. Manfaat Penelitian.

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan masyarakat tentang perilaku 3M (Memakai

Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dalam pencegahan

COVID-19.

b. Sebagai dasar mengembangkan wawasan dan pengetahuan dalam

bidang keperawatan serta mempunyai pengalaman langsung dalam

melakukan penelitian

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan

pengetahuan bagi masyarakat dalam upaya pencegahan COVID-19

melalui metode 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan

Menjaga Jarak)
8

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan

pengetahuan serta pengalaman bagi peneliti dalam memahami

keefektifitasan Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode

Booklet Berbahasa Madura Terhadap Perilaku 3M (Memakai

Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dalam Pencegahan

COVID-19

c. Prodi Keperawatan

Sebagai panduan bagi mahasiswa untuk meningkatkan informasi

3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak)

(Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan) dalam

pencegahan Covid-19 dengan metode berbahasa madura serta

dapat digunakan sebagai tambahan untuk mengembangkan ke

ilmuan selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Teori COVID-19

a. Definisi COVID-19

COVID-19 merupakan akronim dari corona virus disease. Angka

19 menunjukkan tahun ditemukannya, yaitu 2019. Sebelum nama

Covid resmi diberlakukan nama sementara yang digunakan adalah

2019-nCov. Angka 2019 merujuk tahun, huruf n merujuk pada novel

yang berarti new dan Cov merujuk pada coronavirus. Nama ini

diberikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (NCP).

Untuk memudahkan penyebutan di seluruh dunia, WHO kemudian

mengumumkan nama COVID-19 untuk menyebut penyakit ini.(Anies,

2020)

Infeksi dari virus ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem

pernapasan, baik ringan maupun berat, dalam banyak kasus yang

terjadi, virus ini hanya mengakibatkan infeksi pernapasan ringan,

seperti flu. Namun tak sedikit pula terjadi dalam tahap parah, infeksi

virus corona akan dapat menyebabkan terjadinya beberapa komplikasi

penyakit, seperti pneumonia (infeksi paru-paru), infeksi sekunder pada

organ lain, gagal ginjal, acute cardiac injury, juga dapat fakta

kematian. Virus ini dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-

anak, hingga orang dewasa, dan akan menjadi lebih berbahaya jika

9
10

menginfeksi orang-rang yang memiliki kekebalan tubuh lemah.

(Tristanti Wahyuni, 2020)

b. Etiologi

COVID-19 ini disebabkan oleh infeksi virus SARS-Cov-2, disebut

virus SARS-Cov-2 karena merupakan bagian dari keluarga virus

corona yang menyebabkan SARS dan MERS. Meskipun demikian,

para peneliti mengatakan bahwa virus corona yang menyebabkan

COVID-19 mempunyai karakter yang berbeda dengan virus pada

SARS dan MERS, hal ini tampak pada kecepatan penyebarannya.

(Anies, 2020)

d. Manifestasi klinis

Menurut (Swaesti, 2020) (Wenhong, 2020) Masa inkubasi Covid-

19 (yaitu waktu antara sejak terpapar virus sampai timbulnya gejala)

saat ini diperkirakan antara 1-14 hari dan Sebagian besar antara 3-7

hari, umumnya gejala yang ditimbulkan adalah :

a) Demam kurang lebih 38oC

b) Batuk keriing, dan

c) Sesak napas

Sebagian pasien mungkin menderita sakit dan nyeri dibagian

tubuh, hidung tersumbat, pilek, atau diare. Sebagian lainnya hanya

mengalami gejala ringan seperti : Demam ringan dan lain-lain.

Sekitar 1 dari 6 orang yang terkena Covid-19 menjadi sakit parah


11

dan mengalami kesulitan bernafas setelah terinfeksi selama 1

minggu.(Wenhong, 2020)

Berdasarkan catatan para Dokter terhadap gejala yang

ditunjukkan oleh pasien Covid-19, WHO kemudian memerincinya

sebagai berikut (Anies, 2020) :

1) Nafas Pendek

Jika dada terasa ketat atau mulai merasa seolah-olah tidak bisa

bernafas cukup dalam untuk mengisi paru-paru dengan udara,

itu pertanda untuk bertindak cepat.

2) Demam

Demam adalah tanda utama infeksi Virus Corona. Hal ini karena

bebrapa orang yang dapat memiliki suhu tubuh inti lebih rendah

atau lebih tinggi dari suhu normal 37 o, salah satu gejala demam

yang paling umum adalah suhu tubuh naik di sore hari, ini

adalah cara umum virus menghasilkan demam.

3) Batuk

Batuk adalah gejala umum lainnya tapi batuk karena Corona

Virus bukan batuk biasa, batuk yang dirasakan bukan hanya rasa

geli di tenggorokan namun, batuk ini terasa mengganggu dan

bisa dirasakan dating dari dalam dada.


12

4) Menggigil Atau Rasa Sakit Disekujur Tubuh

Rasa menggigil dan rasa sakit disekujur tubuh biasanya datang

pada malam hari. Namun, beberapa orang mungkin tidak

menggigil atau sakit sama sekali.

5) Kedinginan, Mirip Flu

Orang lain mungkin mengalami kedinginan seperti flu lebih

ringan, kelelahan, serta sakit pada sendii dan otot. Kondisi ini

dpaat membuatnya sulit untuk mengetahui apakah itu flu atau

corona virus

6) Rasa Kebingungan Secara Tiba-Tiba

CDC (Centre For Disease Control Prevention) mengatakan

bahwa kebingungan yang tiba-tiba atau ketidak mampuan untuk

bangun dan waspada mungkin merupakan tanda serius bahwa

perawatan darurat diperlukan, jika anda atau orang yang dicintai

memiliki tanda dan gejala tersebut segera mencari bantuan.

7) Masalah Pencernaan

Sebelumnya, para peneliti berfikir bahwa diare atau masalah

lambung khas lainnya tidak akan muncul sebagai gejala Covid-

19. Namun, dengan semakin banyak penelitian tentang korban

yang selamat, ditemukan banyak yang mengalami hal ini. Dalam

sebuah studi diluar cina, sekitar 200 orang pasien kasus paling

awal ditemukan mengalami gejala masalah pencernaan atau

lambung (Gastrointestinal).
13

8) Mata Berwarna Merah

Peneliti di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya di

dunia menunjukkan bahwa sekitar 1-3% orang dengan Covid-19

juga menderita konjuntivitis. Konjungtivitis merupakan

peradangan pada jaringan tipis dan transparan, yang disebut

konjungtiva, yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam

kelopak mata. Oleh karena itu, jika anda mengalami

konjungtiviti disertai demam, batuk, dan sesak napas segera

menghubungi dokter atau tenaga medis terdekat.

9) Kelelahan

Bagi Sebagian orang kelelahan ekstrim bisa menjadi tanda awal

Covid-19. WHO menemukan 40% dari hamper 6.000 orang

dengan kasus yang dikonfirmasi laboratorium mengalami

kelelahan.

10) Sakit Kepala, Tenggorokan Dan Hidung Tersumbat

WHO juga menemukan hamper 14% dari 6.000 kasus Covid-19

di China memiliki gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan,

sementara hamper 5% memiliki hidung tersumbat. Meskipun

bukan tanda-tanda paling umum dari penyakit ini, tanda-tanda

ini mirip dengan pilek dan flu. Faktanya, banyak gejala Covid-

19 dapat menyerupai flu.


14

11) Kehilangan Sensasi Rasa Dan Bau

Dalam pemeriksaan, kehilangan bau (Anosmia) telah terlihat

pada pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Hilangnya bau

dan rasa muncul sebagai tanda awal yang paling tidak biasa.

Gejala ini merupakan ciri kasus infeksi corina virus yang ringan

hingga sedang. Bahkan, beberapa pihak menyebut sebagai

Covid-19 tanpa gejala.

c. Penyebaran

Corona virus jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia

dan menyebar ke individu lainnya. Namun, Covid-19 menjadi bukti

nyata jika virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan,

kini penularannya bisa dari manusia ke manusia. Secara umum,

corona virus menyebar seperti virus lainnya sebagai berikut (Anies,

2020) :

1. Percikan air liur (droplet) orang yang terinfeksi (batuk dan

bersin).

2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.

3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang

yang terkena dropet orang terinfeksi.

4. Tinja atau feses (jarang terjadi).

Masa inkubasi Covid-19 memerlukan rata-rata 5-6 hari,

hingga 14 hari. Resiko penularan tertinggi terjadi pada hari-hari

pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada secret


15

yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung menularkan

sampai dengan 48 jam sebelum gejala (presimptomatik) dan

sampai dengan 14 hari setelah gejala. Sebuah studi melaporkan

bahwa 12,6% menunjukkan penularan presimptomatik. Oleh

karena itu, penting untuk mengetahui periode presimptomatik

karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau

kontak dengan benda yang terkontaminasi. Sebagai tambahan,

bahwa terdapat kasus konfirmasi yang tidak bergejala

(asimptomatik). Meskipun resiko penularan sangat rendah, masih

ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan.

WHO resmi mengeluarkan pernyataan bahwa corona virus

dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup, kondisi ini

tentu saja dapat menyebar dengan mudah dari 1 orang ke orang

lain yang berada di dalam satu ruangan, hal ini karena tetesan

dibawah 5 mikrometer yang mengandung virus Sars-Cov-2 bisa

melayang di udara selama beberapa jam dan berkelana hingga

puluhan meter., penularan melalui udara ini disebut airbone.

Pernyataan ini dikeluarkan pada 9 Juli 2020. Berdasarkan

pernyataan ini, bahwa Batasan jarak antar orang 1-2 meter perlu

dikoreksi kembali. Bahkan, sampai belasan meter pun diduga

masih bisa terjadi penularan, dapt dibayangkan jika ini terjadi di

tempat umum seperti Mall atau tempat rekreasi. (Anies, 2020)


16

d. Penatalaksanaan

Sejak Pertama Kali didentifikasi ,hingga saat ini virus corona telah

menginfeksi ribuan orang dan menelan ratusan juta korban jiwa dari

seluruh dunia.virus ini tergolong berbahaya dikarenakan penularan

dan penyebarannya yang begitu cepat,sementara belum ditemukan

vaksin atau obat yang tepat untuk menyembuhkan infeksi virus

Covid-19 ini. Oleh karena itu,organisasi kesehatan Dunia (WHO)

mengimbau agar masyarakat senantiasa waspada dan berhati-hati.

Melakukan tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi oleh virus ini.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan

Covid-19 adalah dengan menerapkan physical distancing serta

beberapa protokol pencegahan yang telah dianjurkan. Agar lebih

jelas, langkah-langkah pencegahan tersebut akan diuraikan dengan

lebih luas sebagai berikut :

1. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan dengan benar merupakan salah satu bentuk

pencegahan yang sederhana tetapi efektif untuk memutus rantai

penyebaran Covid-19.hendaknya pastikan untuk selalu mencuci

tangan secara teratur, terutama pada saat sebelum dan satelah

makan ,setelah dari toilet,setelah menyentuh hewan,setelah

membuang sampah ,serta setelah batuk atau bersin. Cuci tangan

yang benar dilakukan dengan sabun dan air mengalir selama 20

detik. Pada saat mencuci tangan,pastikan seluruh bagian tangan


17

telah dibersihkan.mulai dari telapak tangan,punggung tangan

,pergelangan tangan,sela-sela jari ,serta kuku.setelah

itu,keringankan tangan menggunakan handuk bersih,tisu,atau

mesin pengering tangan.

Apabila sedang dalam perjalanan di transportasi umum atau

sedang ada dikondisi yang susah untuk menemukan air dan

sabun, kita dapat membersihkan tangan dengan menggunakan

hand sanitizer didalam tas ke mana pun kita hendak pergi.

Pemilihan hand sanitizer juga tidak bisa sembarangan. Pastikan

untuk menggunakan produk hand sanitizer yang mengandung

alkohol minimal 60 % sehingga lebih efektif membunuh kuman.

2. Memakai masker saat beraktivitas di luar rumah

Memakai masker juga merupakan cara yang dapat ditempuh untuk

meminimalkan resiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi

virus corona . secara umum,sebenarnya ada dua jenis masker yang

terbukti efektif untuk mencegah penularan virus,yaitu masker bedah

dan masker N95. Kedua jenis masker ini dapat menyaring partikel-

partikel hingga yang paling kecil sehingga mencegah droplet yang

telah terkontaminasi virus dapat terhirup oleh hidung dan mulut.

Namun demikian , penggunaan masker kain juga dapat menjadi

pilihan dengan catatan masker kain harus dilapisi dengan tisu .

sehingga virus yang mungkin masuk melalui serat –serat kain dapat

tersaring oleh tisu tersebut. masker N95 merupakan salah satu dari
18

kelengkapan alat pelindung diri yang di gunakan oleh para petugas

medis pada saat merawat pasien COVID-19 . adapun untuk

masyarakat umum ,di sarankan untuk memakai masker bedah atau

masker kain dengan di beri lapisan tisu di dalem nya. cara pakai

masker beadh yang tepat adalah dengan bagian berwarna pada

masker berada di bagian luar,sementara sisi yang berwarna putih

menghadap ke dalam . masker harus menutupi dagu ,hidung, serta

mulut.

3. Menerapkan physical distancing dan isolasi mandiri

Physical distancing atau pembatasan fisik menjadi salah satu langkah

penting yang dapat ditempuh untuk memutus mata rantai penularan

Covid-19.pembatasan fisik dapat dilakukan dengan cara tidak

berpergian ke luar rumah selama masa pandemi. Diperbolehkan

keluar rumah jika ada keperluan mendesak seperti berbelanja bahan

makanan atau berobat ketika sakit . pembatasan fisik juga dapat

dilakukan dengan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter

dan jangan lupa untuk selalu memakai masker saat beraktivitas

diluar rumah atau tempat umum,terutama bila tempat tersebut ramai

seperti pasar , supermarket ,dan sebagainya. Pembatasan fisik juga

dapat berupa menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit

dan di duga terinfeksi virus corona ataupun yang sudah di nyatakan

positif covid 19. Apabila seseorang merasa memiliki gejala covid 19

yang sifatnya ringan memiliki riwayat perjalanan atau pernah tinggal


19

di daerah daerah yang terdapat kasus covid 19 atau pernah

melakukan kontak dengan penderita covid 19, maka di anjurkan

untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari isolasi mandiri juga

di anjurkan untuk orang orang yang memiliki risiko tinggi tertular

virus corona yaitu lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemah, atau

orang yang memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes,

dan lain lain.

4. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil yang dihasilkan setelah individu

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau ranah

kognitif merupakan doman yang sangat penting dalam membentuk

Tindakan seseorang. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif

terdiri dari enam tingkatan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

melalui wawancara atau angket untuk menanyakan tentang isi materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Maulana,

2009)

Menurut Notiadmojo 2014 dalam (Anita Herawati, 2020), pengetahuan

seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang

berbeda-beda. Secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkat, yaitu :


20

1. Mengetahui (know), termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat Kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

karena itu, tingkatan ini merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah. Contoh : dapat menyebutkan tanda-tanda

kekurangan kalori dan protein pada anak balita.

2. Memahami (comprehension), diartikan sebagai suatu kemampuan

untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang yang etlah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu

sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut

telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek

tersebut.
21

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis

adalah suatu kemampuan baru dari formulasi-formulasi yang telah

ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

penilaian terhadap suatu objek tertentu

b. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Budiman & Riyanto, 2013) Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan:

1. Pendidikan, Proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau

kelompok dan merupakan usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin capat menerima dan memahami suatu

informasi sehingga pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi

2. Informasi atau Media Massa, Suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,

menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.

Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering

mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka akan


22

menambah pengetahuan dan wawasannya, sedangkan seseorang

yang tidak sering menerima informasi tidak akan menambah

pengetahuan dan wawasannya. Sosial, Budaya dan Ekonomi. Tradisi

atau budaya seseorang yang dilakukan tanpa penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk akan menambah pengetahuannya

walaupun tidak melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan

tersedianya fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu.

Seseorang yang mempunyai sosial budaya yang baik maka

pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya kurang baik

maka pengetahuannya akan kurang baik. Status ekonomi seseorang

mempengaruhi tingkat pengetahuan karena seseorang yang memiliki

status ekonomi dibawah rata-rata maka seseorang tersebut akan sulit

untuk meningkatkan pengetahuan.

3. Lingkungan, mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam

individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

akan direspons sebagai pengetahuan oleh individu. Lingkungan yang

baik akan pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi jika

lingkungan kurang baik maka pengetahuan yang didapat juga akan

kurang baik. Jika seseorang berada di sekitar orang yang

berpendidikan maka pengetahuan yang dimiliki seseorang akan

berbeda dengan orang yang berada di sekitar orang pengangguran

dan tidak berpendidikan.


23

4. Pengalaman, Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dari

pengalaman sebelumnya yang telah dialami sehingga pengalaman

yang didapat bisa dijadikan sebagai pengetahuan apabila medapatkan

masalah yang sama.

5. Usia, Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperoleh juga akan semakin membaik dan bertambah.

5. Konsep Pendidikan Kesehatan

a. Definisi Pendidikan Kesehatan

Menurut Notoadmodjo (2012) dalam (Nurmala, 2018)

Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah

segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain,

baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka

melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau

promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsure-unsur input

(sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output

(melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari

suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku

kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan

(Nurmala, 2018).
24

Promosi kesehatan pada dasarnya merupakan proses

komunikasi dan proses perubahan perilaku melalui pendidikan

kesehatan (Andarmoyo, 2015).

b. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Edukasi juga merupakan pembelajaran yang didasari oleh

proses interaktif dan juga upaya dalam menambah pengetahuan

baru, sikap, keterampilan melalui pembelajaran praktik dan

pengalaman (Williams & Wilkins, 2018)

Menurut Beigi, Ali, & Javad menunjukkan bahwa program

pendidikan efektif dalam meningkatkan pengetahuan,

meningkatkan manajemen diri, dan mengendalikan kebiasaan gaya

hidup yang merugikan pasien dengan hipertensi (Maulana, 2009)

Secara khusus rumusan tujuan pendidikan kesehatan di

sebutkan oleh (Maulana, 2009) adalah ebaagai berikut :

1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di

masyarakat. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan bertanggung

jawab mengarahkan cara-cara hidup sehat menjadi kebiasaan

hidup masyarakat sehari-hari.

2) Menolong individu agar mampu secara mandiri atau kelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

pelayanan kesehatan yang ada (Maulana, 2009)


25

Jadi, tujuan pendidikan kesehatan adalah sebagai sarana

menyampaikan informasi tentang pentingnya perilaku sehat,

menumbuhkan dan mengembangkan perilaku sehat secara

mandiri, dan menggunakan pelayanan kesehatan secara terpadu

(Ma’munah, 2015).

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan

kesehatan dapat mencapai sasaran yaitu:

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang

terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin

mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.

2) Tingkat Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin

mudah pula dalam menerima informasi baru.

3) Adat Istiadat

Sebagian besar Masyarakat terutama masyarakat suku

Madura masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat

sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan. Adat istiadat dari

sasasaran pendidikan kesehatan memberikan pengaruh terhadap

penerimaan informasi baru. Hal ini disebabkan oleh masyarakat


26

yang menjadi sasaran kegiatan tetap memperhatikan dan

menghormati tradisi yang ada, mengingat keberadaan adat

istiadat masih dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat.

Budaya atau kebudayaan merupakan suatu cara hidup yang

berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang,

dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari

banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,

adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya

seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak

terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung

menganggapnya diwariskan secara genetis.(Huzien, 2018)

Fungsi Kebudayaan adalah sebagai berikut :

a) Fungsi administratif/perkantoran

Merupakan seluruh kegiatan administratif dalam pusat

kebudayaan. Kantor juga berfungsi sebagai pelindung aset

ataupun harta. Segala sesuatu baik itu rekaman data atau

informasi mengenai Pusat Kebudayaan merupakan aset atau

harta dari kantor tersebut.

b) Fungsi edukatif/Pendidikan

Meliputi seluruh kegiatan pendidikan, misalnya kegiatan

perpustakaan, penyelenggaraan seminar-seminar, pelatihan,

kursus-kursus bahasa dan sebagainya.


27

c) Fungsi rekreatif/hiburan.’

Meliputi seluruh kegiatan pertunjukan seni, pemutaran

film(sejarah, wisata, budaya), pameran, permainan

tradisional dan sebagainya.

d) Fungsi informatif/penerangan

Seluruh kegiatan informatif melalui media cetak, digital

maupun radio/televisi dan sebagainya.

4) Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang

disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena

sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi

(Saragih, 2010).

5) Ketersediaan waktu di masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat

aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran

masyarakat dalam penyuluhan.

6. Media Pendidikan Kesehatan

Media dalam pendidikan kesehatan sangatlah penting untuk

penyampaian materi yang akan disampaikan. Namun media hanyalah

sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dan bukan satu-satunya

sebagai penentu keberhasilan dalam penyampaian pendidikan kesehatan

kepada masyarakat. (Nurgiyantoro, 2018)


28

Menurut Yusriani & Khidri media pendidikan kesehatan ada 3

macam:

a. Media cetak

1) Booklet : untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku, baik tulisan

maupun gambar. (Yusriani & Khidri, 2018)

Booklet adalah media untuk menyampaikan pesan-pesan dalam

bentuk buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, berisi tentang

tulisan dan gambar-gambar. Istilah booklet berasal dari buku dan

leaflet artinya media booklet merupakan perpaduan antara leaflet dan

buku dengan format (ukuran) yang kecil seperti leaflet. Struktur isi

booklet menyerupai buku, hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih

singkat dari pada buku. Booklet sebagai saluran, alat bantu, sarana dan

sumber daya pendukungnya untuk menyampaikan pesan harus

menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan. (Simamora,

2009),(Maulana, 2009). (Suiraoka & I Dewa Nyom, 2012). (Fery

Efendy & Makhfudli, 2009)

Kelebihan media booklet yaitu dapat dilihat dari segi biaya yang

dikeluarkan cukup murah karena hanya dengan menggunakan media

cetak, pesan dapat disajikan lebih lengkap, dapat disimpan lebih lama,

mudah dibawa dan dapat memberikan isi yang lebih detail yang

mungkin belum disampaikan secara lisan serta pesan yang

disampaikan pada media booklet dapat disesuaikan dengan keadaan

saat ini karena dapat memuat topik secara detail dan jelas serta bisa
29

lebih mengembangkan pesan yang akan disampaikan (Yulianti, 2014)

(Ma’munah, 2015).

Kelemahan media booklet diantaranya adalah tidak bisa menyebar

ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan penyebaran

bookklet serta memerlukan keterampilan untuk membaca, pesan atau

informasi yang terlalu banyak dan panjang akan mengurangi niat

untuk membaca media tersebut, perlu perawatan yang baik agar media

tersebut tidak rusak dan hilang. (Suiraoka & I Dewa Nyom, 2012)

(Ma’munah, 2015)

2) Leaflet : melalui lembar yang dilipat, isi pesan bisa

gambar/tulisan atau keduanya.

3) Flyer (selebaran) ; seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk

lipatan.

4) Flip chart (lembar Balik) ; pesan/informasi kesehatan dalam

bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap

lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan di baliknya berisi

kalimat sebagai pesan/informasi berkaitan dengan gambar

tersebut.

5) Rubrik/tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai

bahasan suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan

dengan kesehatan
30

6) Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan/informasi

kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-

tempat umum, atau di kendaraan umum.

7) Foto, yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.

b. Media elektronik

1) Televisi : dapat dalam bentuk sinetron, sandiwara, forum

diskusi/tanya jawab, pidato/ceramah, TV, Spot, quiz, atau cerdas

cermat, dll.

2) Radio : bisa dalam bentuk obrolan/tanya jawab, sandiwara radio,

ceramah, radio spot, dll

3) Video Compact Disc (VCD) dan Slide : slide juga dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi kesehatan.

4) Film strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

kesehatan. (Yusriani & Khidri, 2018)

c. Media Papan (bill board)

Papan/bill board yang dipasang di tempat-tempat umum dapat

dipakai diisi dengan pesan-pesan atau informasi – informasi

kesehatan. Media papan di sini juga mencakup pesan-pesan yang

ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan umum

(bus/taksi) (Yusriani & Khidri, 2018)


31

7. Konsep Bahasa

a. Definisi Bahasa

Secara sederhana, Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk

berkomunikasi atau menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.

Namun lebih jauh Bahasa adalah alat untuk berinteraksi , dalam arti alat

untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Bahasa

dapat diartikan sebagai sebuah system llambang, berupa bunyi, bersifat

arbitree, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi (D. P. G. Yanti et

al., 2016)

b. Proses Komunikasi Bahasa

Bahasa hadir ditengah masyarakat karena dibutuhkan untuk

berkomunikasi, melalui aktivitas komunikasi itulah seseorang dapat

saling menyampaikan dan sekaligus menerima informasi dari orang lain.

Sebenarnya komunikasi dapat dilakukan lewat berbagai media lain selain

Bahasa, namun Bahasa adalah sarana komunikasi yang paling sempurna

dan efektif dan hal tersebut adalah fungsi utama Bahasa. Hampir dalam

segala aspek kehidupan komunikasi dapat dilakukan lewat Bahasa.

c. Fungsi Bahasa

Salah satu kebutuhan hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari

adalah kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama

karena manusia adalah makhluk sosial. Dalam aktivitas berinteraksi dan

berkomunikasi tersebut orang pasti mempergunakan bahasa walau ada


32

banyak alat lain yang yang dapat dipakai sebagai sarana berkomunikasi.

(Nurgiyantoro, 2018)

Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai alat untuk

berkomunikasi. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyalurkan

perasaan dan fikirannya kepada lawan tuturnya. (Rahmat, 2017) Selain

menjadi sarana komunikasi, bahasa mempunyai fungsi lain di samping

menjamin saling pengertian. Bahasa dianggap berguna sebagai

penunjang pikiran, sehingga kita dapat mempertanyakan apakah kegiatan

mental yang kurang menggunakan bahasa patut disebut pikiran (D. P. G.

Yanti et al., 2016)

Fungsi bahasa menurut Halliday, 1975 dalam Yanti ada tujuh

macam:

1) Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan

pendapat, pikiran, sikap atau perasaan pemakainya

2) Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap

atau pikiran/pendapat orang lain, seperti rujukan, rayuwan,

permohonan atau perintah

3) Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak

dan menjaga hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati atau

penghiburan

4) Fungi informatif, yaiu penggunaan bahasa untuk menyampaikan

informasi, ilmu pengetahuan atau budaya


33

5) Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan

menyalurkan rasa estesis (indah), seperti nyanyian da karya sastra

6) Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau

memperoleh informasi seperti pertanyaan atau permintaan penjelsan

atau sesuatu hal. (D. P. G. Yanti et al., 2016)

d. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan

keinginan atau kebutuhan pemakainya.

e. Bahasa Madura

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia,

jumlahnya sekitar 20 juta jiwa yang berasal dari pulau Madura dan

pulau –pulau disekitarnya. Suku Madura merupakan etnis dengan

populasi besar ketiga (setelah Jawa dan Sunda) di Indonesia, yang

berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya. Etnis Madura

merupakan etns yang mempunyai kekhasan corak budayanya

(Herawati, 2016)

Madura adalah masyarakat yang berbasiskan pada tingkat religius

yang sangat tinggi dengan atribut kebudayaan didalamnya, misalkan :

pondok pesantren, masjid, dan kerajaan-kerajaan yang beraliran Islami.

Peninggalan bersejarah seperti yang ada di atas melanggengkan

kekuasaan dan menjadi budaya mainstream pada era sekarang. Filosofi

di atas semakin memperkuat bahwa Madura adalah budaya yang

religius Islami dengan berbagai macam atribut, simbol, lambang,

bahasa dan ikon dipakai oleh masyarakat Madura (Rachmad, 2016)


34

B. Kerangka Teori

Skema : 2.1 Kerangka Teori Penelitian

Pengetahuan Kejadian 3M

Metode Booklet Pencegahan


Covid-19

Pendidikan Kesehatan

Perilaku Yang Buruk


Menambah
pengetahuan baru,
sikap, dan Faktor Yang
keterampilan Mempengaruhi :

1. Tingkat pendidikan Pengetahuan 3M


2. Tingkat sosial
ekonomi
3. Adat istiadat
4. Kepercayaan Faktor yang Komponen 3M Pencegahan
masyarakat mempengaruhi : Covid-19 :
5. Ketersediaan 1. Usia
waktu di masyarakat 2. Jenis Kelamin 1. Memakai Masker
2. Mencuci Tanngan
3. Pendidikan
3. Menjaga Jarak
4. Kepatuhan

Memberikan informasi penting bagaimana


mengontrol dan mencegah dengan lebih
baik

Sumber : (Anies, 2020), (Tristanti Wahyuni, 2020), (Swaesti, 2020), (Yulianti,


2014), (Yusriani & Khidri, 2018),(Maulana, 2009) , (Wenhong, 2020).
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian

Tahap penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep.

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan

membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara

variable.(Nursalam, 2020)

Variabel Independen Variabel Dependen

Pendidikan Kesehatan Pengetahuan 3M


Metode Booklet Bahasa
Madura

Variabel Perancu
Faktor yang mempengaruhi :
1. Tingkat Pendidikan Faktor yang mempengaruhi :
2. Tingkat sosial ekonomi 1. Usia
3. Adat istiadat 2. Jenis Kelamin
4. Kepercayaan masyarakat 3. Pendidikan
5. Ketersediaan waktu di masyarakat

Keterangan : : diukur
: tidak diukur

Skema 3.1 Kerangka Konsep Efektifitas Metode Booklet Bahasa Madura


Terhadap Pengetahuan 3M Dalam Pencegahan Covid-19 Di Desa Semampir
Kraksaan Kabupaten Probolinggo

35
36

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian, pada

hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan yang telah di rumuskan.

(Nursalam, 2020)

Dari penelitian ini hasil hipotesisnya adalah Terdapat Efektifitas Metode

Booklet Bahasa Madura Terhadap Pengetahuan 3M (Memakai Masker,

Mencuci Tangan dan Menjaga jarak) Dalam Pencegahan Covid’19 Di Desa

Semampir Kraksaan

Ha : Ada ke Efektifan Metode Booklet Bahasa Madura Terhadap

Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga

jarak) Dalam Pencegahan Covid-19 Di Desa Semampir Kraksaan

kabupaten Situbondo.

H0 : Tidak ada Ke Efektifan Metode Booklet Bahasa Madura Terhadap

Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga

jarak) Dalam Pencegahan Covid-19 Di Desa Semampir Kraksaan

Kabupaten Probolinggo
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah mode atau metode yang digunakan peneliti

untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap

jalannya penelitian.(Dharma, 2017)

Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Rancangan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian Quasi

Eksperiment dengan menggunakan rancangan Pretest-Posttest

Nonequivalent Control Group. Desain penelitian ini digambarkan dalam

skema dibawah ini (Dharma, 2017)

Tabel 4.1 : Desain Penelitian

Subjek Pretest Perlakuan Postest

K-A O X O1-A

K-B O - O1-B

Time 1 Time 2 Time 3

Keterangan :

K-A : Subjek Perlakuan

K-B : Subjek Kontrol

O : Observasi Sebelum (pretest)

X : Intervensi atau Perlakuan

- : Tanpa Perlakuan

O1 (A+B) : Observasi Sesudah (postest)

37
38

B. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan.

2. Sampel dan sampling

Sampel terdiri atas bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian. Sampling adalah proses

menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik

Sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian.(Nursalam, 2020) Pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan tehnik Probability Sampling

dengan menggunakan rancangan Simple Random sampling yaitu

metode pengambilan sampel secara acak sederhana dengan asumsi

bahwa setiap individu dapat dijadikan sampel tanpa

mempertimbangkan karakteristik atau strafikasi yang dimiliki oleh

individu tersebut. (Nursalam, 2020)


39

Rumus :

n= N

1 + N (d)2

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat signifikansi ( 0,05 )

Perhitungan

n= N

1 + N (d)2

n= 150

1 + 150 ( 0,05 )2

n= 150

1 + 150 ( 0,0025 )

n= 150

1 + 0,375

n = 150

1,375

n = 110

Dari rumus diatas didapatkan jumlah sampel sebanyak 110

responden, dan yang hanya memenuhi dari kriteria inklusi sebanyak


40

80 responden. Adapun syarat dan ketentuan dari kriteria peneliti

sebagai berikut:

a. Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan

untuk jadi responden sampai penelitian selesai.

b. Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan yang

berusia 30-65 tahun.

c. Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan yang

tingkat pendidikannya SD - SLTA.

d. Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan yang

mampu melakukan aktivitas fisik dengan baik, memiliki

kemampuan membaca yang cukup, dan tidak memiliki

keterbatasan fisik.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesutu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin,

pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,

penyakit, dan sebagainya tetapkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu.(Notoatmojo, 2018) Dalam

penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

(Independent) dan variabel terikat (Dependent) :


41

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (indipenden) adalah variabel yang menjadi

sebab atau merubah atau memengaruhi variabel lain (variabel

dependent). Juga sering disebut dengan variabel bebas, prediktor,

stimulus, eksogen atau antecendent. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah Pendidikan Kesehatan Metode Booklet.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dan

variabel bebas terhadap perubahan. Variabel dependent disebut

juga sebagai variabel efek, hasil, outcome, atau event Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Pengetahuan 3M (Siregar,

2017).

D. Definisi Operasional

Mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan

karakteristik yang diamati, kemungkinan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran

merupakan cara di mana variabel dapat diukur dan ditentukan

karakteristikya.(Dharma, 2017)
42

Tabel 4.2: Definisi Oprasional Efektifitas Metode Booklet Bahasa


Madura Terhadap Pengetahuan 3M Dalam Pencegahan
Covid-19 Di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan
Kab. Probolinggo

Definisi Alat Skala


No Variabel Parameter Skor
operasional Ukur Ukur
1. Variabel Peneliti Penilaian terhadap: Kategori:
Independent memberikan o :
Pendidikan informasi kepada Suatu edukasi Kontrol
Kesehatan responden tentang tentang x :
Metode Pencegahan Pengetahuan Intervensi
Booklet Covid-19 Pencegahan Covid-
menggunakan 19 dengan
media booklet pembahasan :
berbahasa Madura
- Pengertian - -
dengan tujuan Covid-19
untuk - Faktor penyebab
meningkatkan
Covid-19
pengetahuan klien - Penyebaran
terkait Covid-19
Pencegahan - Pencegahan dan
Covid-19
pengendalian
Covid-19 Melalui
3M
2 Variabel Peneliti Prameter dalam
Dependent memberikan variabel
Pengetahuan kuesioner kepada independent ini
3M responden, meliputi :
kemudian 1. Tingkat
responden Pendidikan
menjawab setiap 2. Tingkat sosial
ekonomi
pertanyaan yang Min = 0
3. Adat istiadat
diajukan peneliti 4. Kepercayaan Max= 100
Kuesioner Nominal
sehingga masyarakat
responden 5. Ketersediaan
memperoleh waktu di
informasi penting masyarakat
tentang
bagaimana cara
mencegah Covd-
19 melalui 3M
43

E. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir

Kraksaan. Alasan pemilihan tempat adalah Kraksaan termasuk salah satu

angka tertinggi Covid-19 yang bernaungan di Kabupaten Probolinggo,

prevalensi Kelurahan Semampir Paling tinggi Angka pasien di rawat

dibandingkan dengan Lainnya di Kabupaten Probolinggo. (Per Tanggal 25

Januari 2021)

F. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan. Yaitu pada bulan Mei 2021

sampa bulan Juni 2021.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur, atau menilai suatu fenomena. Data yang

diperoleh dari suatu pengukuran kemudian dianilis dan dijadikan sebagai

bukti (evidence) dari suatu penelitian. sehingga instrumen atau alat ukur

merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian (Dharma, 2017).

Jenis instrumen penelitian yang dapat dipergunakan pada ilmu

keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi lima bagian, yang meliputi

pengukuran biofisiologis, observasi, wawancar, kuesioner, dan

skala.(Nursalam, 2020). Pada penelitian ini peneliti menggunakan

instrumen yaitu berupa kuesioner dan dokumentasi dengan tujuan agar

peneliti memperoleh data yang sesuai dengan tuntutan penelitian.


44

Penelitian ini menggunakan alat ukur Kuesioner adalah suatu bentuk

atau dokumen yang berisi beberapa item pertanyaan atau pernyataan yang

dibuat berdasarkan indikator-indikator suatu variabel. Kuesioner pada

dasarnya diberikan untuk mengetahui respon subjek terhadap setiap item

pernyataan dengan cara meminta subjek menuliskan responnya terhadap

setiap pernyataan tersebut.(Dharma, 2017). Kuesioner yang digunakan

adalah kuesioner tertutup.

Alat dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Pengetahuan 3M Menggunakan Pengukuran Kuesioner Penelitian

Tentang Covid-19

Kisi-kisi kuesioner :

Kuesioner Pegetahuan 3M tentang Covid-19 terdiri dari 27 item yang

terdiri dari 6 komponen yaitu Definisi Covid-19, Etiologi Covid-19,

Penularan Covid-19, Manifestasi Klinis Covid-19, Diagnosis Covid-19,

dan Penatalaksanaan/pencegahan Covid-19.

1. Definisi Covid-19 sebanyak 2 pertanyaan

2. Etilogi Covid-19 sebanyak 4 pertanyaan

3. Penularan Covid-19 sebanyak 4 pertanyaan

4. Manifestasi Klinis Covid-19 sebanyak 5 pertanyaan

5. Diagnosis Covid-19 sebanyak 2 pertanyaan

6. Penatalaksanaan/pencegahan Covid-19 sebanyak 10 pertanyaan.


45

Hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner Pengetahuan 3M adalah

0,785. Dari 27 pernyataan yang diujikan, sebanyak 27 pernyataan telah

lolos uji validitas dan reabilitas, yang terdiri dari :

1. Definisi Covid-19 sebanyak 2 pertanyaan

2. Etilogi Covid-19 sebanyak 4 pertanyaan

3. Penularan Covid-19 sebanyak 4 pertanyaan

4. Manifestasi Klinis Covid-19 sebanyak 5 pertanyaan

5. Diagnosis Covid-19 sebanyak 2 pertanyaan

6. Penatalaksanaan/pencegahan Covid-19 sebanyak 10 pertanyaan.

Kuesioner disebut valid apabila r hitung lebih besar dibandingkan dengan

r tabel, dengan r tabel sebesar (0.220) dan taraf signifikan yang digunakan

adalah 5% (Dahlan, 2008)

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan melakukan prosedur sebagai

berikut :

1. Mengurus surat pengantar penelitian ke Dekan Fakultas Kesehatan

Universitas Nurul Jadid Paiton, Probolinggo

2. Memberikan surat permohonan ijin melakukan penelitian di Badan

Kesehatan Bangsa & Politik di Kabupaten Probolinggo

3. Setelah menerima surat balasan atau ijin dari Bakesbangpol, peneliti

memberikan surat permohonan ijin melakukan penelitian di Dinas

Kesehatan Kabupaten Probolinggo.


46

4. Setelah menerima surat balasan atau ijin Dinas Kesehatan Kab.

Probolinggo., peneliti memberikan surat permohonan ijin melakukan

penelitian di Kelurahan Semampir Kraksaan.

5. Menerima surat balasan dari pihak Kelurahan Semampir Kraksaan

untuk melakukan penelitian

6. Setelah menerima surat balasan atau ijin, peneliti melakukan

pengumpulan data

7. Melakukan pengumpulan data yaitu dengan cara :

a. Memilih RT dan RW yang langsung di tunjuk oleh Kepala

Kelurahan Semampir yang memenuhi dari kriteria penelitian

b. Menjelaskan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi

individu yang menjadi responden

c. Memberikan surat pernyataan menjadi responden (informed

consent) dan bila responden setuju maka peneliti meminta

kesediaannya untuk menandatangani surat persetujuan yang telah

disediakan.

d. Memberikan arahan dan penjelasan kepada responden bagaimana

cara mengisi kuesioner.

e. Peneliti akan bertanya kepada responden apakah responden

mampu untuk mengisi kuesioner sendiri, apabila klien mampu

untuk mengisi kuesioner sendiri maka selama pengisian

kuesioner, peneliti akan mendampingi responden agar bila ada


47

pernyataan yang tidak jelas dapat langsung dinyatakan kepada

peneliti dengan tidak bermaksud mengarahkan jawaban responden

f. Apabila responden tidak mampu untuk mengisi kuesioner sendiri,

maka peneliti akan melakukan cara wawancara terpimpin yaitu

peneliti yang bertanya dan responden menjawab tanpa bermaksud

mengarahkan jawaban respondens

g. Memberikan lembar kuesioner kepada responden yang

bersangkutan (pretest) kelompok kontrol dan kelompok intervensi

pada hari pertama

h. Memberikan intervensi pendidikan Kesehatan Metode booklet

tentang 3M pada hari pertama kepada kelompok intervensi

sebanyak 20 orang dengan satu kali pertemuan di ruangan yang

telah di sediakan oleh pihak Kelurahan Semampir RT/RW 02/05.

i. Memberikan lembar kuesioner kepada responden kelompok

kontrol dan kelompok intervensi (posttest) pada hari ke 8

j. Memberikan intervensi pendidikan kesehatan tentang 3M pada

hari ke 8 pada kelompok kontrol karena responden pada kelompok

kontrol juga memiliki hak untuk mendapatkan informasi atau

pendidikan kesehatan

k. Setelah seluruh data terkumpul dan penelitian selesai dilakukan,

selanjutnya peneliti melaporkan kembali pada bidang penelitian

dan pengembangan untuk mendapatkan surat keterangan telah


48

selesai melakukan penelitian dari Kepala Kelurahan Semampir

Kraksaan.

l. Melakukan uji validitas dan reabilitas

8. Pengolahan Data.

I. Analisa Data

1. Pengelolahan Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pengengolahan data

yaitu dengan cara (Swarjana, 2016):

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner tersebut. Editing merupakan

pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah disi oleh responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi, peneliti

memeriksa kembali hasil observasi untuk mengetahui apakah telah

sesuai dengan petunjuk. Pengambilan data menggunakan

kuesioner, peneliti memeriksa kembali apakah kuesioner yang

telah dikumpulkan telah diisi sesuai dengan petunjuk oleh

responden. (Notoatmojo, 2018)

b. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angket atau bilangan. Pada penelitian ini dilakukan


49

setelah semua data dikumpulkan dan dimasukkan kedalam

rekapan data kemudian peneliti memberi kode.

Pemberian koding pada penelitian ini meliputi :

Variabel Pengetahuan 3M yaitu :

1) Tidak, diberi kode 0

2) Ya, diberi kode 1

c. Scoring

Scoring adalah pemberian skor pada setiap ketegori yang ada

dalam setiap variabel.

Scoring Tingkat Pengetahuan 3M : 0 - 175

d. Tabulating
Tabulating juga disebut penyusunan data. Penyusunan data ini

menjadi sangat penting karena akan mempermudah dalam analisis

data statistik.(Swarjana, 2016) Tabulating dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS dengan cara mengelompokkan setiap

variabel berbentuk tabel, yaitu:(Notoatmojo, 2018)

1) Jenis kelamin
2) Pendidikan.
e. Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan melihat kembali data yang

telah di entry. Peneliti memeriksa kembali hasil input data pada

program, jika terdapat kesalahan pengetikan atau salah

memasukkan data sesuai dengan tempatnya, maka akan segera

diperbaiki, termasuk jika ada data yang missing.


50

2. Analisa Data

Proses analisa data dilakukan terutama untuk menjawab tujuan

penelitian untuk melakukan pengujian hipotesis, analisa data yang

dilakukan adalah:

a. Analisis univariate
Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, bentuk

analisis bivariat tergantung dari jenis datanya (Notoatmojo, 2018)

Tabel 4.3 Analisis Univariat.

Pre Kelompok Intervensi Post Kelompok Intervensi

Pre Kelompok Kontrol Post Kelompok Kontrol

Tabel 4.4 Analisis Univariat Karakteristik Responden

(Terlampir)

b. Analisis bivariate

Analisa data ini menggunakan bivariat karena mempunyai dua

variabel dan menggunakan skala Nominal yang diperoleh dan

dimasukkan dalam kuisoner dengan menggunakan uji statistik Uji

Wilcoxon pada tujuan khusus 1 dan 2 yang terdapat di BAB I dan

tujuan khusus 3 di BAB I menggunakan uji statistik Uji Mann-

Whitney
51

Tabel 4.5

Analisa Bivariat Dengan Uji Analisa Data Yang Digunakan.

Analisa Bivariat Uji Analisa Data


Pre Kelompok Post Kelompok Uji Wilcoxon
Intervensi Intervesni
Pre Kelompok Post Kelompok Kontrol Uji Wilcoxon
Kontrol
Pre Kelompok Pre Kelompok Kontrol Uji Mann-Whitney
Intervensi
Post Kelompok Post Kelompok Kontrol Uji Mann-Whitney
Intervensi

J. Etika Penelitian

Tidak bisa dipungkiri penelitian mempunyai resiko ketidaknyamanan

atau cidera pada subjek mulai dari resiko ringan sampai dengan berat.

Manusia sebagai subjek penelitian adalah makhluk yang holistik,

merupakan integrasi aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang tidak

bisa dipisahkan. Masalah yang terjadi pada salah satu aspek dapat

menyebabkan masalah pada aspek-aspek lainnya. Sehingga penelitian

keperawatan perlu dikawal dengan etika penelitian yang memberikan

jaminan bahwa keuntungan yang didapat dari penelitian lebih jauh

melebihi efek samping yang ditimbulkan. Pemahaman etika penelitian

merupakan suatu keharusan bagi peneliti dibidang keperawatan.(Dharma,

2017)

Secara rinci hak-hak dan kewajiban peneliti dan yang diteliti

(informan) adalah sebagai berikut:(Notoatmojo, 2018)

1. Hak dan kewajiban responden:


52

Hak-hak responden:

a. Hak untuk dihargai privacy-nya

Privacy adalah hak setiap orang. Semua orang mempunyai hak

untuk memperoleh privacy atau kebebasan pribadinya. Demikian pula

responden sebagai objek penelitian di tempat kediamannya masing-

masing. Seorang tamu, termasuk peneliti atau pewawancara yang

datang ke rumahnya, lebih-lebih akan menyita waktunya untuk

diwawancarai, jelas merampas privacy orang atau responden tersebut.

b. Hak untuk merahasiakan informasi yang diberikan:

Informasi yang akan diberikan oleh responden adalah miliknya

sendiri. Tetapi karena diperlukan dan diberikan kepada peneliti atau

pewawancara, maka kerahasiaan informasi tersebut perlu dijamin oleh

peneliti. Apabila infomasi tersebut kemudian diberikan kepada

peneliti dan kemudian diolahnya maka bentuknya bukan informasi

individualdari orang per orang dengan nama tertentu, tetapi dalam

bentuk agregat atau kelompok responden. Oleh sebab itu realisasi hak

responden merahasiakan informasi dari masing-masing responden

maka nama respondenpun tidak perlu dicantumkan, cukup dengan

kode-kode tertentu saja.

c. Hak untuk memperoleh jaminan keamanan atau keselamatan akibat

dari informasi yang diberikan. Apabila informasi yang diberikan itu

membawa dampak terhadap keamanan atau keselamatan bagi

dirinya atau keluarganya maka peneliti harus bertanggung jawab.


53

d. Hak memperoleh imbalan atau kompensasi.

Apabila semua kewajiban telah dilakukan, dalam arti telah

memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti atau

pewawancara, responden berhak menerima imbalan atau

kompensasi dari pihak pengambil data atau informasi.(Notoatmojo,

2018)

Kewajiban responden:

setelah adanya inform concent dari responden atau

informan, artinya responden sudah mempunyai keterikatan dengan

peneliti atau pewawancara berupa kewajiban responden untuk

memberikan informasi yang diperlukan peneliti. Tetapi selama

belum ada inform concent, responden tidak ada kewajiban apa pun

terhadap peneliti atau pewawancara.

2. Hak dan kewajiban peneliti atau pewawancara:

Hak peneliti:

Bila responden bersedia diminta informasinya (menyetujui inform

concent), peneliti mempunyai hak memperoleh informasi yang

diperlukan sejujur-jujurnya dan selengkap-lengkapnya dari responden

atau informan. Apabila hak ini tidak diterima dari responden atau

informan, dalam arti responden menyembunyikan informasi yang

diperlukan, maka responden perlu diingatkan kembali terhadap inform

concent yang telah diberikan.


54

Kewajiban peneliti:

a. Menjaga privacy responden:

Seperti telah disebutkan di atas bahwa posisi peneliti dalam

etika penelitian lebih rendah dibandingkan dengan responden. Oleh

sebab itu dalam melakukan wawancara atau memperoleh informasi

dari responden harus menjaga privacy mereka. Untuk itu peneliti

atau pewawancara harus menyesuaikan diri dengan responden

tentang waktu dan tempat dilakukannya wawancara atau

pengambilan data, sehingga responden tidak merasa diganggu

privacy-nya.

b. Menjaga kerahasiaan responden:

Informasi atau hal-hal yang terkait dengan responden harus

dijaga kerahasiaannya. Peneliti atau pewawancara tidak dibenarkan

untuk menyampaikan kepada orang lain tentang apa pun yang

diketahui oleh peneliti tentang responden di luar untuk kepentingan

atau mencapai tujuan penelitian (Notoatmojo, 2018)

c. Memberikan kompensasi:

Apabila informasi yang diperlukan telah diperoleh dan

responden atau informan maka peneliti atau pewawancara juga

memenuhi kewajibannya. Kewajiban peneliti atau pewawancara

seyoginya bukan sekadar ucapan terima kasih saja kepada

responden. Tetapi diwujudkan dalam bentuk penghargaan yang


55

lain, misalnya berupa kenang-kenangan atau apa pun sebagai

apresiasi peneliti terhadap responden atau informan yang telah

mengorbankan waktu, pikiran, mungku tenaga dalam rangka

memberikan informasi yang diperlukan peneliti atau pewawancara.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice

inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa

penelitian dilakukan secara professional. Sedangkan prinsip keadilan

mengandung makna bahwa penelitian memberikan keuntungan dan

beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subjek

(Dharma, 2017).
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment dengan menggunakan

rancangan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group. Populasi

penelitian ini adalah Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir

Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan tehnik Probability Sampling dengan menggunakan

rancangan Random sampling. Peneliti mengambil 80 responden, dimana

40 responden sebagai kelompok intervensi dan 40 responden sebagai

kelompok kontrol.

1. Analisis Univariat

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan
Semampir Kraksaan.

Jenis
No Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Kelamin
F % f %
1. Perempuan 21 53 16 40
2. Laki-laki 19 48 24 60
Total 40 100 40 100%
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa jenis kelamin

sampel terbanyak pada kelompok intervensi yaitu perempuan

58
59

sebanyak 21 responden (53%), sedangkan jenis kelamin pada

kelompok kontrol sampel terbanyak pada laki-laki sebanyak 24

responden (60%).

b. Karakteristik responden berdasarkan usia

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Masyarakat RT 02 RW

05 Kelurahan Semampir Kraksaan dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan.

No Responden Mean ± SD Median Min-Maks 95% CI


1. Kelompok 50± 11 49 30 – 67 46 - 53
Intervensi
2. Kelompok 49 ± 11 48 31 – 67 45 - 52
Kontrol
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa usia pada kelompok

intervensi nilai rata-rata usia 50 tahun (95% CI: 46-53), dengan

standar deviasi 11 tahun, umur termuda 30 tahun dan umur tertua

67 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat diartikan bahwa 95%

diyakini bahwa rata-rata umur responden pada kelompok intervensi

adalah diantara 46 sampai dengan 53 tahun, dan pada usia

Kelompok Kontrol didapatkan nilai rata-rata 49 tahun (95% CI: 45-

52), dengan standar deviasi 11 tahun. Umur termuda 31 tahun dan

umur tertua 67 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat diartikan

bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur responden pada

kelompok kontrol adalah diantara 45 sampai dengan 52 tahun.


60

c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan dapat

dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Tingkat Pendidikan Masyarakat RT 02 RW 05
Kelurahan Semampir Kraksaan.
No Tingkat Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Pendidikan
F % f %
1. SD 23 58 22 55
2. SMP 6 15 3 8
3. SMA 11 28 15 38
Total 40 100 40 100
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

sampel terbanyak pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

yaitu berada pada tingkat pendidikan SD, pada kelompok

intervensi sebanyak 23 responden (58%) dan pada kelompok

kontrol sebanyak 22 responden (55%).

d. Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan dapat

dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Tingkat Pekerjaan Masyarakat RT 02 RW 05
Kelurahan Semampir Kraksaan.

No Tingkat Pekerjaan Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol


F % f %
1. Petani/Pekebun 5 12.5 3 7.5
2. Pedagang 1 2.5 1 2.5
61

3. Wiraswasta 16 40 21 52.5
4. Ibu Rumah Tangga 12 30 10 25
5. Karyawan Swasta 4 10 3 7.5
6. Karyawan Honorer 2 5 2 5
Total 40 100 40 100
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa tingkat Pekerjaan

sampel terbanyak pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

yaitu berada pada tingkat Pekerjaan Wiraswasta , pada kelompok

intervensi sebanyak 16 responden (40%) dan pada kelompok

kontrol sebanyak 21 responden (52%).

e. Analisis Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan 3M

Sebelum Pada Kelompok Intervensi

Tabel 5.4 Distribusi Pengetahuan 3M (Memakai Masker,


Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak ) Sebelum Pada
Kelompok Intervensi Masyarakat RT 02 RW 05
Kelurahan Semampir Kraksaan.

Variabel Mean ± SD Median Min-Maks 95% CI


Pengetahuan 44.70 ± 6,28 44,00 33 – 59 42,69-46,71
3M

Hasil analisis Pengetahuan 3M sebelum pada kelompok

intervensi didapatkan nilai rata-rata Pengetahuan 3M adalah 44,70

dengan nilai Pengetahuan 3M terendah 33 dan nilai Pengetahuan

3M tertinggi 59. Berdasarkan data pada tabel 5.4 dapat diketahui

hasil estimasi interval dan dapat disimpulkan bahwa 95% CI

diyakini rata-rata nilai Pengetahuan 3M berada pada rentang nilai

42,69 – 46,71.
62

f. Analisis Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan 3M

Sesudah Pada Kelompok Intervensi

Tabel 5.5 Distribusi Pengetahuan 3M (Memakai Masker,


Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) Sesudah Pada
Kelompok Intervensi Masyarakat RT 02 RW 05
Kelurahan Semampir Kraksaan.

Variabel Mean ± SD Median Min-Maks 95% CI


Pengetahuan 72,22 ± 6,47 70,00 59 - 85 70,16-74,29
3M

Hasil analisis Pengetahuan 3M sesudah pada kelompok

intervensi didapatkan niali rata-rata Pengetahuan 3M 72,22

dengan nilai Pengetahuan 3M terendah 59 dan nilai Pengetahuan

3M tertinggi 85. Berdasarkan data pada tabel 5.5 dapat diketahui

bahwa hasil estimasi interval 95% CI diyakini rata-rata nilai

Pengetahuan 3M berada pada rentang nilai 70,16 -74,29.

g. Analisis Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan 3M

Sebelum Pada Kelompok Kontrol

Tabel 5.6 Distribusi Pengetahuan 3M (Memakai Masker,


Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak ) Sebelum
Pada Kelompok Kontrol.

Variabel Mean ± SD Median Min-Maks 95% CI


Pengetahuan 43,55 ± 6,83 44,00 30-59 41,35-45,75
3M

Hasil analisis Pengetahuan 3M sebelum pada kelompok

kontrol didapatkan nilai rata-rata Pengetahuan 3M 43,55 dengan

nilai Pengetahuan 3M terendah 30,59) dan nilai Pengetahuan 3M

tertinggi 59. Berdasarkan data pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa
63

hasil estimasi interval 95% CI diyakini rata-rata nilai Pengetahuan

3M berada pada rentang nilai 41,35-45,75.

h. Analisis Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan 3M

Sesudah Pada Kelompok Kontrol

Tabel 5.7 Distribusi Pengetahuan 3M (Memakai Masker,


Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak ) Sesudah
Pada Kelompok Kontrol.

Variabel Mean ± SD Median Min-Maks 95% CI


Pengetahuan 45,65± 9,068 44,00 30-59 42,75-48,55
3M

Hasil analisis Pengetahuan 3M sesudah pada kelompok kontrol

didapatkan niali rata-rata Pengetahuan 3M 45,65 dengan nilai

Pengetahuan 3M terendah 30 dan nilai Pengetahuan 3M tertinggi

59 . Berdasarkan data pada tabel 5.7 dapat diketahui bahwa hasil

estimasi interval 95% CI diyakini rata-rata nilai Pengetahuan 3M

berada pada rentang nilai 42,75-48,55.

2. Analisis Bivariat

a. Distribusi Rata-Rata Pengetahuan 3M Sebelum Dan Sesudah

Dilakukan Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Berbahasa

Madura Pada Kelompok Intervensi.

Tabel 5.8 Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada Kelompok


Intervensi Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan
Semampir Kraksaan.

Pengetahuan 3M Mean SD P-value N


Sebelum 44,70 6,28
0,000 40
Sesudah 72,22 6,45
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021
64

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan rata-rata Pengetahuan 3M

sebelum dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan booklet

berbahasa Madura adalah 44,70. Sedangkan rata-rata sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan didapat rata-rata Pengetahuan 3M

adalah 72,22 (Baik). Hasil uji statistik Wilcoxon di dapat bahwa

nilai P sebesar 0,000. Karena nilai P < 0,05, maka Metode Booklet

Bahasa Madura memiliki ke efektifan secara Signifikan.

b. Distribusi Rata-Rata Pengetahuan 3M Sebelum Dan Sesudah

Dilakukan Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Berbahasa

Madura Pada Kelompok Kontrol

Tabel 5.9 Hasil Uji Statistik Wilcoxon Pada Kelompok Kontrol


Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir
Kraksaan.

Pengetahuan 3M Mean SD P-value N


Sebelum 43,55 6,88
0,175 40
Sesudah 45,65 9,07
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan rata-rata Pengetahuan 3M

sebelum dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan booklet

berbahasa Madura adalah 43,55. Sedangkan rata-rata sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan didapat rata-rata Pengetahuan 3M

adalah 45,65 Hasil uji statistik Wilcoxon di dapat bahwa nilai P

sebesar 0,167. Karena nilai P < 0,05, artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan

kesehatan pada kelompok Kontrol, Maka Ho di terima.


65

Tabel 5.10 Hasil Uji Statistik Man Whitney Sebelum Pada


Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir
Kraksaan.
Pengetahuan 3M Mean Rank P-value N

Kelompok Kontrol 38,42


0,416 40
Kelompok Intervensi 42,58
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.10 didapatkan hasil uji statistik

menggunakan Man Whitney sebelum dilakukan pendidikan

kesehatan pada kelompok intervensi didapatkan nilai Mean rank

38,42 (Buruk). Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan nilai

rata-rata 42,58. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P-value

0,416 (P>0,05) yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan

rata-rata Pengetahuan 3M sebelum dilakukan pendidikan

kesehatan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

c. Perbandingan Nilai Pengetahuan 3M Sesudah Dilakukan

Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Berbahasa Madura

Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Masyarakat

RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan.

Tabel 5.11 Hasil Uji Statistik Man Whitney Sesudah Pada


Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir
Kraksaan.

Pengetahuan 3M Mean Rank P-value N

Kelompok Kontrol 20,56


0,000 40
Kelompok Intervensi 60,44
Sumber : data kuesioner 20 Mei – 30 Juni 2021
66

Berdasarkan tabel 5.11 didapatkan hasil uji statistik menggunakan

Man Whitney sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pada

kelompok intervensi didapatkan nilai Mean Rank 20,56 (Buruk).

Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan nilai rata-rata 60,44.

Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P-value 0,000 (P<0,05) yang

artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata Pengetahuan 3M

sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi

dan kelompok kontrol.


67

B. PEMBAHASAN

1. Analisis Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan

Menjaga Jarak) pada Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan

Semampir Kraksaan pada Kelompok Intervensi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Masyarakat RT 02 RW

05 Kelurahan Semampir Kraksaan pada 20 Mei - 30 Juni 2021 di

dapatkan bahwa pada kelompok intervensi sebelum diberikan

pendidikan kesehatan mempunyai nilai rata-rata 44,70 dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi mempunyai

nilai rata-rata 72,22. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa nilai Sig.

(2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari pada p α = 0,05 yang artinya

Ha di terima, maka metode booklet berbahasa Madura terhadap

Pengetahuan 3M Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir

Kraksaan pada kelompok intervensi mempunyai nilai yang signifikan.

Salah satu faktor penentu terjadinya perubahan perilaku

kesehatan adalah faktor predisposisi yang didalamnya termasuk

pengetahuan (Notoadmodjo 2010). Dalam penelitian ini hampir

seluruh masyarakat belum mematuhi protokol Kesehatan karena

belum memiliki pengetahuan yang lengkap tentang Covid-19 dan

mematuhi semua petunjuk-petunjuk, dengan demikian program

pencegahan penyebaran Covid-19 akan dilaksananakan dengan cara

maksimal sehingga warga dapat mempunyai pengetahuan 3M yang

baik dan diharapkan akan menerapkan pengetahuannya dalam


68

kepatuhan penerapan 3M, adanya pengetahuan terhadap manfaat suatu

hal akan membuat masyarakat mempunyai sikap yang positif terhadap

hal tersebut sehingga menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap

dan perilaku masyarakat setiap hari.

Selain untuk diri sendiri, informasi dalam booklet diharapkan

dapat disampaikan kepada orang lain dan anggota keluarga. Booklet

yang menarik dan mudah dibawa akan

memudahkan penyebaran informasi dan edukasi terkait

pencegahan penularan Covid-19 melalui 3M, hal ini sejalan dengan

hasil sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa responden tentang

Covid-19 dan Era New Normal mempunyai pengetahuan yang baik

setelah diberikan edukasi kesehatan menggunakan metode Booklet

(Fata et al. 2020) (Mayasari and Wahyono 2016). Berhubungan

dengan hal tersebut, diketahui bahwa peneliti melakukan penelitian di

Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan yang

mayoritas penduduknya merupakan penduduk bersuku Madura, maka

peneliti melakukan pendidikan kesehatan menggunakan media booklet

berbahasa Madura agar responden lebih memahami dan mengerti isi

dari pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh peneliti.

Hasil Penelitian (Purnamasari & Raharyani, 2020) menunjukkan

nilai p=0,004 (<0,05), yang artinya terdapat hubungan bermakna antara

pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang COVID-19. Perilaku

baik yang dimaksud adalah perilaku pencegahan COVID-19 termasuk


69

perilaku mencuci tangan baik dengan sabun maupun hand sanitizer,

menjaga jarak, melaksanakan himbauan untuk tetap di rumah,

menghindari kerumunan dan physical and social distancing.

2. Analisis Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan

Menjaga Jarak) pada Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan

Semampir Kraksaan pada Kelompok Kontrol.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Masyarakat RT 02 RW 05

Kelurahan Semampir Kraksaan pada 20 Mei - 30 Juni 2021 pada

kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan mempunyai

nilai rata-rata 43,55 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada

kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata 45,65. Dari hasil uji

statistik diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,175 lebih besar

dari pada p α = 0,05 yang artinya H0 di terima, maka tidak ada pengaruh

pendidikan terhadap Pengetahuan 3M pada Masyarakat RT 02 RW 05

Kelurahan Semampir Kraksaan pada kelompok kontrol.

Pengetahuan Tingkat pendidikan komunikasi dan informasi, serta

pengalaman pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dan

sikap tentang kesehatan (Prihati et al. 2020). Dalam upaya pencegahan

penularan Covid-19 perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk

mentaati protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19. Pengetahuan

masyarakat Tentang Covid-19 merupakan aspek yang sangat penting

dalam masa pandemi seperti sekarang ini, yang meliputi penyebab

Covid-19 dan karakteristik virusnya, tanda dan gejala, istilah yang


70

terkait dengan COVID-19, pemeriksaan yang diperlukan serta upaya

pencegahan penyakit tersebut. Berhubung pada kelompok kontrol

dilakukan pendidikan kesehatan setelah diberikan kuesioner pada

minggu ke dua, maka tidak terjadi peningkatan pengetahuan 3M dalam

pencegahan Covid-19 dengan baik, dari hasil sebelum dan sesudah

tidak ada perbedaan tingkat Pengetahuan 3M dengan hasil uji statistik

p =0,175 (p>0,05), maka dari hal tersebut pada kelompok kontrol

pendidikan kesehatan tidak dapat meningkatkan Pengetahuan 3M

dalam pencegahan Covid-19.

Masyarakat membutuhkan pendidikan Kesehatan disertai dengan

media yang sesuai agar dapat meningkatkan pengetahuan 3M dalam

Pencegahan Covid-19, Hal tersebut diperkuat oleh penelitian (Gannika

and Sembiring 2020) Analisa data menggunakan uji pearson chi square.

Hasil uji menunjukkan nilai p=0,000 < 0.05 yang artinya ada hubungan

antara tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada

masyarakat Sulawesi Utara. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka semakin baik pula perilaku pencegahan COVID-19.

3. Analisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet

Berbahasa Madura Terhadap Pengetahuan 3M (Memakai Masker,

Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) Masyarakat RT 02 RW 05

Kelurahan Semampir Kraksaan.

Berdasarkan hasil uji statistic menghasilkan nila rata-rata 38,42 pada

kelompok Kontrol dan nilai rata-rata 42,58 pada kelompok intervensi


71

sebelum diberikan pendidikan kesehatan menggunakan booklet

berbahasa Madura. Sedangkan nilai rata-rata yang didapatkan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok kontrol didapatkan nilai

rata-rata 20,56 dan nilai rata-rata 60,44 pada kelompok intervnsi sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan booklet berbahasa

Madura. Dari hasil penelitian, tidak ada perbedaan signifikan rata-rata

Pengetahuan 3M sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok

intervensi dan kelompok kontrol terdapat perbedaan dan pengaruh

pendidikan kesehatan menggunakan booklet berbahasa Madura terhadap

Pengetahuan 3M dalam pencegahan Covid-19.

Berhubungan dengan hal tersebut, diketahui bahwa peneliti melakukan

penelitian pada Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir

Kraksaan yang mayoritas penduduknya bersuku Madura, maka peneliti

melakukan pendidikan kesehatan menggunakan media booklet berbahasa

Madura. Dimana bahasa yang digunakan sangat berpengaruh terhadap

pemahaman masyarakat mengenai isi pendidikan kesehatan yang

dilakukan. Beberapa hasil penelitian secara signifikan menunjukkan

korelasi positif antara pengetahuan yang dimiliki masyarakat dengan

tindakan positif masyarakat dalam upaya pencegahan penularan COVID-

19. Untuk itu, sangat penting diketahui bagaimana menjaga masyarakat

agar senantiasa mendapatkan informasi yang valid tentang keberadaan

COVID-19 ini. Dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa salah satu
72

upaya peningkatan perilaku Pengetahuan 3M pada masyarakat khusunya

Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir yaitu dengan pemberian

edukasi secara menarik dengan menggunakan booklet berbahasa

Madura. Sehingga diharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang

akurat tenatng Covid-19 sehingga dalam dapat melakukan pencegahan

penularan Covid-19 melalui 3M yaitu, mencuci tangan, memakai masker

dan menjaga jarak.

Berdasarkan data yang diperoleh (Fata et al. 2020) menunjukkan

bahwa metode booklet efektif meningkatkan pengetahuan responden

tentang Covid-19 dan Era New Normal. Edukasi kesehatan merupakan

pengembangan serta penyediaan perintah melalui kebiasaan

pembelajaran yang terkontrol sehingga diperoleh perilaku kondusif untuk

selalu hidup sehat pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas

serta pembelajaran yang didasari oleh proses interaktif dan juga upaya

dalam menambah pengetahuan baru, sikap, keterampilan melalui

pembelajaran praktik dan pengalaman. Dari pembahasan serta hasil

penelitian diatas, maka metode Booklet berbahasa Madura mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap pengetahuan 3M dalam

pencegahan Covid-19.
73

C. Implikasi Keperawatan

1. Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan

Booklet Berbahasa Madura Terhadap Pengetahuan 3M Masyarakat

RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan dapat dilihat pada

skema dibawah ini:

Pendidikan
Pengetahuan 3M
Kesehatan

Keterangan :

: Berhubungan Positif

Skema 5.1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet


Berbahasa Madura Terhadap Pengetahuan 3M (Memakai
Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak).

Berdasarkan skema 5.1 menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan

memiliki pengaruh positif terhadap Pengetahuan 3M , hal ini berarti

pada masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan yang benar

tentang Pengetahuan 3M dan mengetahui cara melakukan

pencegahan Covid-19 dengan baik seperti menggunakan masker,

mencuci tangan dan menjaga jarak. Sehingga dapat mengurangi angka

penularan Covid-19. Sedangkan klien yang pengetahuannya kurang

tentang Pengetahuan 3M dapat menyebabkan semakin banyak

penularan Covid-19 karena kurangnya penetahuan mengenai

pencegahan Covid-19.
74

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perawat sebagai

gambaran akan adanya kebutuhan pelayanan kesehatan secara holistik

bukan hanya terpaku pada tindakan medis yang dilakukan. Temuan

dalam penelitian ini memberikan masukan bagi perawat untuk

melakukan pengakajian kebutuhan perilaku secara mendalam

khususnya dalam pencegahan penularan Covid-19.

2. Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini bagi institusi dapat digunakan untuk menambah

keilmuan keperawatan sebagai dasar ilmiah guna menggali

pemahaman akan pengetahuan 3M dalam pencegahan Covid-19 .

Penelitian Keperawatan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan

terbukti memiliki pengaruh terhadap peningkatan Pengetahuan 3M

sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam

mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai pendidikan

kesehatan dan Pengetahuan 3M dalam pencegahan Covid-19.

D. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan atau hambatan peneliti dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini diantaranya:

1. Alat pengumpulan data yang hanya menggunakan kuesioner dengan

tipe pertanyaan tertutup membuat klien kurang maksimal dalam

mengungkapkan informasi yang dimiliki karena terbatas pada pilihan


75

jawaban yang ada dan tidak dapat mengungkapkan jawaban yang ada

di pikirannya.

2. Pengumpulan data dengan kuesioner memungkinkan responden

menjawab pertanyaan dengan tidak jujur.

3. Waktu penelitian terbatas sehingga hasil penelitian yang didapatkan

kurang sempurna.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Berbahasa Madura terhadap

Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak)

Dalam Pencegahan Covid-19 Di Desa Semampir Kraksaan Kabupaten

Probolinggo

1. Ada pengaruh pada Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan

dan Menjaga Jarak) sebelum dan susudah dilakukan Pendidikan

Kesehatan Menggunakan Booklet Berbahasa Madura pada kelompok

intervensi di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan Kabupaten

Probolinggo.

2. Tidak ada pengaruh pada Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci

Tangan dan Menjaga Jarak) sebelum dan susudah dilakukan Pendidikan

Kesehatan Menggunakan Booklet Berbahasa Madura pada kelompok

kontrol di RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan Kabupaten

Probolinggo..

3. Ada perbedaan Pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan

Menjaga Jarak) pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada

Masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan Kabupaten

Probolinggo.

77
78

B. Saran

1. Bagi Responden

a. Dirasa perlu untuk responden agar mengikuti semua anjuran mengenai

pencegahan Covid-19 dengan cara 3M (Memakai Masker, Mencuci

Tangan dan Menjaga Jarak) (Memakai Masker, Mencuci Tangan,

Menjaga Jarak).

b. Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, perlu menanamkan rasa

patuh di dalam diri agar tetap bisa mematuhi semua protokol Kesehatan

yang diamjurkan pemerintah dan petugas kesehatan lainnya.

2. Bagi Tenaga keperawatan

a. Untuk mencegah meningkatnya penularan Covid-19, perlu dilakukan

pendidikan kesehatan yang lebih terstruktur dan pemahaman lebih lanjut

kepada responden yang memiliki pemahaman yang kurang menganai

pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak)

dalam Pencegahan Covid-19.

b. Perawat professional hendaknya dalam memberikan pengetahuan dan

informasi mengenai pencegahan penularan Covid-19 dilakukan secara

terapeutik agar dalam memberikan pemahaman dan melakukan

pendekatan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam

mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai pendidikan kesehatan


79

tentang pengetahuan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan

Menjaga Jarak) dalam pencegahan Covid-19 menggunakan metode

Booklet Bahasa Madura.

b. Pada penelitian selanjutnya hendaknya menggunkan metode yang lebih

menarik dan bahasa yang lebih mudah dimengerti pada saat melakukan

pendidikan kesehatan agar responden dapat lebih memahami dari isi

pendidikan kesehatan yang diberikan.

c. Penelitian perlu ditindak lanjuti dengan studi-studi lanjutan yang

berhubungan dengan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan 3M

(Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dalam

pencegahan Covid-19 menggunakan metode Booklet Bahasa Madura

dengan variabel lain yang belum diteliti.


DAFTAR PUSTAKA

AG, A., H, S., T, D., Z, A., T, S., A, B., & G, A. (2017). Assessment of Knowledge,

Attitude and Practice of Voluntary Blood Donation and Associated Factors

among Residents of Birbir Town. Journal of Community Medicine & Health

Education, 07(01). https://doi.org/10.4172/2161-0711.1000504

Arquitectura, E. Y., Introducci, T. I., 赫晓霞, Iv, T., Teatinas, L. A. S.,

Conclusiones, T. V. I. I., Contemporáneo, P. D. E. U. S. O., Evaluaci, T. V,

Ai, F., Jakubiec, J. A., Weeks, D. P. C. C. L. E. Y. N. to K. in 20, Mu, A., Inan,

T., Sierra Garriga, C., Library, P. Y., Hom, H., Kong, H., Castilla, N., Uzaimi,

A., … Waldenström, L. (2015). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者

における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Acta Universitatis

Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 53(9), 1689–1699.

Duan, L., Shao, X., Wang, Y., Huang, Y., Miao, J., Yang, X., & Zhu, G. (2020).

An investigation of mental health status of children and adolescents in china

during the outbreak of COVID-19. Journal of Affective Disorders, 275, 112–

118. https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.06.029

Fata, U. H., Arsa, S. A. W., Nurmawati, T., Trijayanti, L., Wiratama, D. C.,

Kuswidyarti, Y., & Wibisono, W. (2020). The Application of Booklet as The

Effort to Prepare Type 2 Diabetes Mellitus Patient in Facing New Normal Era

During Covid-19 Pandemic. Journal of Community Service for Health, 1(1),

011–021. https://doi.org/10.26699/jcsh.v1i1.art.p011-021

Gannika, L., & Sembiring, E. (2020). Tingkat Pengetahuan dan Perilaku

Pencegahan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Pada Masyarakat

80
Sulawesi Utara. Jurnal Keperawatan, 16(2), 83–89.

Gupta, A., & Kakkar, R. (2020). Managing a covid 19 patient at different health

care and field level settings. Indian Journal of Community Health, 32(2

Special Issue), 188–195. https://doi.org/10.47203/ijch.2020.v32i02supp.004

Jaji. (2020). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media leafletterhadap

pengetahuan warga dalam pencegahan penularan covid 19. Proceeding

Seminar Nasional Keperawatan 2020, 1, 135–139.

Kementrian Kesehatan, R. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Coronavirus Disease (COVID-19). Germas, 0–115.

Keppres. (2020). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020

Tentang Perubahan Atas Putusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 Tentang

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-

19). Keputusan Presiden, 2019(February 2019), 1–13.

Manchaiah, V., Zhao, F., & Ratinaud, P. (2019). Young adults’ knowledge and

attitudes regarding “Music” and “Loud Music” across countries: Applications

of social representations theory. Frontiers in Psychology, 10(JUN), 1–13.

https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.01390

Mayasari, M. L., & Wahyono, B. (2016). Unnes Journal of Public Health. 5(1).

Moudy, J., & Syakurah, R. A. (2020). Pengetahuan terkait usaha pencegahan

Coronavirus Disease (COVID-19) di Indonesia. Higeia Journal of Public

Health Research and Development, 4(3), 333–346.

Nagaraj, K., Prithviraj, R., Ramesh, R. M., Maheswaran, R., Narasimhaiah, S., &

Akshaya, K. M. (2019). Effectiveness of Health Education Video in Improving


Treatment Adherence among Patients with Tuberculosis: An Interventional

Study from Bengaluru, India. Journal of Tuberculosis Research, 07(03), 159–

169. https://doi.org/10.4236/jtr.2019.73016

Ningrum, P., Mubarak, H., Sari, T. W., & Husnah, H. (2020). Sosialisasi Gerakan

Masyarakat Cerdas Menggunakan Masker Dimasa Pandemi Guna Mencegah

Penyebaran Virus COVID-19. Jurnal Abdidas, 1(5), 430–435.

https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.97

Nurjamil, D., Mulya, G., Saepulloh, A., & Agustryani, R. (2021). Strategi

Tercapainya Ketahanan Pangan Melalui Pengembangan “ Kopi Asyik ”

Galunggung Serta Kegiatan Edukasi Pemahaman Covid-19 Berbentuk

Booklet. 2(1), 71–76. https://doi.org/10.31949/jb.v2i1.621

Pramesti, H. D., Suherni, & Nur, D. (2019). Perbedaan Peningkatan Pengetahuan

Menstrual Hygiene Menggunakan Media Booklet dan Leaflet pada Remaja

Putri di Pondok Pesantren An-Nur Bantul.

Ridha, A., & Hernawan, A. D. (2017). Effectiveness of Local Languange Booklets

To Adolescent Smoking Behavior. 12(2), 60.

https://doi.org/10.31983/link.v12i2.1197

Siaga Covid Kab. Probolinggo. (2021). Data Sebaran Covid-19 Kab. Probolinggo.

Usman, S., Budi, S., & Nur Adkhana Sari, D. (2020). Pengetahuan Dan Sikap

Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. / Jurnal

Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 410–414.

WHO. (2020). Advice on the use of masks in the context of COVID-19. Who, April,

1–5.
Yuningsih, R. (2020). Promosi Kesehatan Pada Kehidupan New Normal Pandemi

Covid-19. Info Singkat, XII no 11/(2088–2351), 13–18.

Zhong, B. L., Luo, W., Li, H. M., Zhang, Q. Q., Liu, X. G., Li, W. T., & Li, Y.

(2020). Knowledge, attitudes, and practices towards COVID-19 among

chinese residents during the rapid rise period of the COVID-19 outbreak: A

quick online cross-sectional survey. International Journal of Biological

Sciences, 16(10), 1745–1752. https://doi.org/10.7150/ijbs.45221

Andarmoyo, S. (2015). Pemberian Pendidikan Kesehatan Melalui Media Leaflet

Efektif dalam Peningkatan. Inovasi Pembelajaran Untuk Pendidikan

Berkemajuan, November, 600–605.

Anies. (2020). COVID-19: Seluk Beluk Corona Virus Yang Wajib Dibaca (Nur

Hidayah (ed.); Cetakan I). Arruzz Media.

Anita Herawati. (2020). Analisis Hubungan Pengetahuan & Motivasi Untuk

Melakukan Vaksinasi.pdf. CV. Pena Persada.

Beigi, B., Ali, M., & Javad, M. (2014). The effect of educational programs on

hypertension management . 23, 52–54.

Fery Efendy, & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan

Praktik dalam Keperawatan - Google Buku. In Salemba Medika (pp. 24–33).

Herawati, N. (2016). Madura 2045 Merayakan Peradaban: Well Being Masyarakat

etnis Madura Di Madura. PT LKiS Printing Cemerlang.

Ma’munah, M. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Booklet terhadap

Pengetahuan Nutrisi Ibu Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur.

Keperawatan, 1–127.
Maulana, H. D. J. (2009). Promosi Kesehatan. EGC.

Nurgiyantoro, B. (2018). Satilistika. Gdjah Mada University Prees.

Nurmala, I. [et al. . (2018). Promosi Kesehatan. Airlangga University Press.

Rachmad, T. H. (2016). Madura 2045 Merayakan Peradaban: Negoisasi Budaya

Popular Di Pulau Madura. PT. LKiS Printing Cemerlang.

Rahmat, W. (2017). Sastra Minangkabau dan Penciptaan Sebuah Karya.

https://doi.org/10.31227/osf.io/rjsy5

Saragih, F. S. (2010). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu

Tentang Makanan Sehat dan Gizi Seimbang di Desa Merek Raya Kecamatan

Raya Kabupaten Simalungun Tahun 2010. Skripsi. Universitas Sumatera

Utara. 4–16.

Simamora, R. H. (2009). Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan.

Suiraoka, I. P., & I Dewa Nyom, an S. (2012). Media Pendidikan Kesehatan. In

Graha Ilmu (Vol. 53, Issue 9). Graha Ilmu.

Swaesti, E. (2020). Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Corona Virus

(Emirfan (ed.); Cetakan 1). Javalitera.

Tristanti Wahyuni. (2020). COVID-19: Fakta-Fakta yang Harus kamu ketahui

tentang Corona Virus (Emirfan (ed.); Cetakan I). Pustaka Anak Bangsa.

Wenhong, Z. (2020). Panduan Pencegahan dan Pengawasan Covid-19 (B. P. dan

A. Harris (ed.); Cetakan 1). Papas Sinar Sinanti.

Williams, L., & Wilkins. (2018). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-

Surgical Nursing: Vol. (14).

Yanti, D. P. G., Zabadi, dr. F., & Rahman, F. (2016). Konsep Dasar dan
Penerapannya.

Yanti, P. G., Zabadi, A., & Fauzi, R. (2016). Bahasa Indonesia: Konsep Dasar dan

Penarapan. Gramedia Widiasaran Indonesia.

Yulianti, I. (2014). Booklet Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pemberantasan

Sarang Nyamuk (Psn) Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Desa Plumbungan

Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen. 3(1), 1–10.

Yusriani, Y., & Alwi, M. K. (2018). Buku Ajar Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat (Issue August). Forum Ilmiah Kesehatan

(FORIKES).

Yusriani, Y., & Khidri, A. M. (2018). Buku Ajar Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat (Issue August). Forum Ilmiah Kesehatan

(FORIKES).

Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Peni Puji Lestari

(ed.); Edisi 5). Salemba Medika.

Dahlan, M. S. (2008). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan (Edisi Ke 5).

Salemba Medika.

Dharma, K. K. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan : Pedoman

Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV. Trans Info Media.

Notoatmojo, S. (2018). Metodologi Penlitian kesehatan (Cetakan Ke). Rineka

Cipta.

Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Peni Puji Lestari

(ed.); Edisi 5). Salemba Medika.


Siregar, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan

Perhitungan Manual dan SPSS Versi 17. In Jakarta: Kencana Persada Media

Group (p. 301).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Swarjana, I. K. (2016). Statistik Kesehatan (p. 262). CV Andi Offset.

Andarmoyo, Sulistyo. 2015. “Pemberian Pendidikan Kesehatan Melalui Media

Leaflet Efektif Dalam Peningkatan.” Inovasi Pembelajaran Untuk Pendidikan

Berkemajuan (November):600–605.

Chalvy Wowiling, Lily Ranti Goenawi, Gayatri Citraningtyas. 2013. “Pengaruh

Penyuluhan Penggunaan Antibiotika Terhadap Tingkat Pengetahuan

Masyarakat Di Kota Manado.” Pharmacon 2(03):25.

Fata, Ulfa Husnul, Sandi Alfa Wiga Arsa, Thatit Nurmawati, Lury Trijayanti,

Danang Candra Wiratama, Yulia Kuswidyarti, and Wahyu Wibisono. 2020.

“The Application of Booklet as The Effort to Prepare Type 2 Diabetes Mellitus

Patient in Facing New Normal Era During Covid-19 Pandemic.” Journal of

Community Service for Health 1(1):011–021.

G M Bulechek, and J. C. McCloskey. 2008. “Nursing Interventions Classification

(NIC): Development and Use.” Advances in Classification Research Online

6(1):111–32.

Ganing, Abdul, and Irma Muslimin. 2020. “Studi Literatur: Pengetahuan Sebagai

Salah Satu Faktor Utama Pencegahan Penularan COVID-19.” Jurnal


Kesehatan Manarang 6(Khusus):55.

Gannika, Lenny, and Erika Emnina Sembiring. 2020. “Hubungan Tingkat

Pendidikan Dengan Perilaku Pencegahan Coronavirus Disease (COVID-19)

Pada Masyarakat Sulawesi Utara.” NERS Jurnal Keperawatan 16(2):83.

Mayasari, Maria Listri, and Bambang Wahyono. 2016a. “Efektivitas Penyuluhan

Kesehatan Dengan Metode Ceramah Disertai Pemanfaatan Media Booklet

Dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Pneumonia

Pada Balita Di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota

Semarang Tahun 2014.” Unnes Journal of Public Health 5(1):29.

Mayasari, Maria Listri, and Bambang Wahyono. 2016b. “Unnes Journal of Public

Health.” 5(1).

Mubarak, I., &. Chayatin. 2009. Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2 Teori Dan

Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: Sagubg Seto.

Nagaraj, Kruthika, Renuka Prithviraj, Rashmi M. Ramesh, Rajappa Maheswaran,

Somashekar Narasimhaiah, and Kibballi Madhukeshwar Akshaya. 2019.

“Effectiveness of Health Education Video in Improving Treatment Adherence

among Patients with Tuberculosis: An Interventional Study from Bengaluru,

India.” Journal of Tuberculosis Research 07(03):159–69.

Notoatmojo, Soekidji. 2018. Metodologi Penlitian Kesehatan. Cetakan Ke. Jakarta:

Rineka Cipta.

Peng, Yaling, Chenchen Pei, Yan Zheng, Juan Wang, Kui Zhang, Zhaohui Zheng,
and Ping Zhu. 2020. “Knowledge, Attitude and Practice Associated with

COVID-19 among. Research Square.” BMC Public Health 20(1):1–24.

Prihati, Dyah Restuning, Maulidita, and Endang Supriyanti. 2020. “Analisis

Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Di Kelurahan Baru, Kotawaringin

Barat Tentang Penyakit COVID-19.” Jurnal Edudikara 2(2):3–5.

Purnamasari, Ika, and Anisa Ell Raharyani. 2020. “Tingkat Pengetahuan Dan

Perilaku Masyarakat Kabupaten Wonosobo Tentang Covid -19.” Living Islam:

Journal of Islamic Discourses 3(1):125.

Suiraoka, I. P., &. Supariasa. 2012. Media Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sulistyo Andarmoyo. 2015. “Pemberian Pendidikan Kesehatan Melalui Media

Leaflet Efektif Dalam Peningkatan Pengetahuan Perilaku Pencegahan

Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Ponorogo.” Pemberian Pendidikan

Kesehatan Melalui Media Leafleat Efektif Dalam Peningkatan Pengetahuan

Perilaku Pencegahan Tuberculosis Paru Di Kabupaten Ponorogo 1(TB).

WHO. 2020. “Advice on the Use of Masks in the Context of COVID-19.” Who

(April):1–5.

Williams, Lippincott, and Wilkins. 2018. Brunner & Suddarth’s Textbook of

Medical-Surgical Nursing. Vol. (14).


Lampiran 1

YAYASAN NU RUL JADIDPAITON PP. Nurul Jadid


Karanganyar Paiton
FAKULTAS KESEHATAN Probolinggo 67291
 0335 771732
UNIVERSITAS NURUL JADID fkes@unuja.ac.id

PROBOLINGGO JAWA TIMUR


Nomor :NJ-T06/214/F.Kes/Perm/A.IV/01.2021
Lamp : -
Hal : Permohonan Izin Studi Pendahuluan

Yth.
Kepala Kelurahan Smampir
di_
Tempat

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Salam sejahtera teriring do’a semoga Bapak/Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Dan dapat menjalankan tugas sehari-hari dengan lancar.Amin.
Disampaikan dengan hormat, bahwa sesuai dengan Kalender Akademik Fakultas
Kesehatan Universitas Nurul Jadid Tahun Akademik 2020 – 2021, maka mahasiswa S1
Keperawatan akan melaksanakan penyusunan Proposal Skripsi dalam rangka memenuhi
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan, adapun data mahasiswa :

Nama : SAHOL
NIM : 1570117019
Judul : Efektifitas Metode Booklet Terhadap Pengetahuan 3M dalam Pencegahan
Covid'19

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kepada Bapak/Ibu untuk berkenan
memberikan data dan izin penelitian di tempat yang Bapak/Ibu Pimpin.
Demikian permohonan ini, atas bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Paiton, 04 Januari 2021


Dekan,

Ns. Handono Fatkhur R, M.Kep., Sp.Kep.M.B


NIY. 1003030
Lampiran 2

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


KECAMATAN KRAKSAAN
KELURAHAN SMAMPIR
Jl. KARANGLO NO. 418
Probolinggo,19 April 2020
Nomor : 470/19/426.414.3/IV/2021 Kepada
Lampiran :- Yth. Dekan Fakultas Kesehatan
Perihal : Rekomendasi Izin Penelitian di-
Kab. Probolinggo

Menindak lanjuti Surat dari Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid

tanggal 04 Januari 2021 tentang permohonan penelitian maka, kami

memberikan izin penelitian kepada :

Nama : Sahol

NIM : 1570117019

Lokasi Penelitian : RT/RW 02/05 Kelurahan Semampir

Selama melaksanakan penelitian diharapakan kepada saudara

Pengambil data berkewajiban untuk menghormati dan mentaati ketentuan

yang berlaku. Dan tetap menjaga Protokol Kesehatan.

Demikian surat ini untuk dibuat sebagaimana mestinya dan maklum.


Lampiran 3

PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama (inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Setelah saya mendapatkan informasi dan mengetahui manfaat penelitian yang


berjudul ” Efektifitas Booklet Bahasa Madura Terhadap Pengetahuan Covid-19
Dengan Metode 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak) Di
RT 02 RW 05 Kelurahan Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo”
menyatakan (setuju / tidak setuju *) diikut sertakan dalam penelitian, dengan catatan
bila sewaktu-waktu dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan
persetujuan ini.

Probolinggo,

(Responden)

Keterangan :
*
Coret yang tidak perlu
Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG COVID-19

Nama (Inisial) : …………………………………………………………..


Jenis Kelamin : …………………………………………………………..
Pekerjaan : …………………………………………………………..
Usia : …………………………………………………………..
Pendidikan : …………………………………………………………..

Pedoman Pengisian Kuesioner


1. Berikut ini adalah daftar pertanyaan terkait dengan pandemi covid-19
2. Pilih jawaban dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan yang anda
pilih
3. Penelitian ini digunakan untuk pengembangan keilmuan kesehatan dan
pengembangan program terkait pandemi covid-19
4. Setiap jawaban yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti

Pertanyaan Penelitian
Jawaban
No Pertanyaan Penelitian
Benar Salah
Definisi Covid-19
1. Covid-19 merupakan jenis penyakit baru di dunia yang
menular dari satu orang ke orang lain
Di Indonesia, covid-19 dilaporkan ditemukan pertama kali
2. pada bulan Januari 2020
Etiologi Covid-19
3. Penyebab COVID-19 adalah bakteri yang tergolong dalam
family coronavirus
4. Coronavirus (SARS-CoV-2) dapat bertahan selama 72 jam
pada permukaan plastik dan stainless steel / besi
5. Coronavirus (SARS-CoV-2) tidak dapat bertahan selama 4
jam pada tembaga
6. Coronavirus (SARS-CoV-2) dapat bertahan selama 24 jam
pada kardus
Penularan Covid-19
7. Coronavirus merupakan zoonosis yaitu penyakit yang
ditularkan antara hewan dan manusia
8. Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan rentang
antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari
9. Coronavirus (SARS-CoV-2) menyebar melalui droplet
(percikan yang keluar saat bersin) atau kontak (menyentuh)
dengan benda yang terkontaminasi
10. Penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak
langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan pada
orang yang terinfeksi
Manifestasi Klinis Covid-19
11. Beberapa orang yang terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV-
2) tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat
12. Gejala COVID-19 yang paling umum dialami oleh
penderitanya adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering
13. Beberapa pasien yang terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV2)
selalu mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat,
pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare,
hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit
14. Orang lanjut usia (lansia) merupakan kelompok usia yang
rentan terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV-2)
15. Seseorang yang menderita penyakit tekanan darah tinggi,
gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko lebih
besar terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV-2)
Diagnosis Covid-19
16. Pemeriksaan Swab Test – PCR merupakan metode yang
paling akurat untuk mengidentifikasi seseorang terinfeksi
Coronavirus (SARS-CoV-2)
17. Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah dari
pasien yang terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV-2)
Tatalaksana Covid-19
18. Obat anti bakteri dapat digunakan untuk menyembuhkan
pasien yang terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV-2)
19. Pasien yang sembuh dari Coronavirus (SARS-CoV-2) tidak
mungkin terinfeksi kembali karena dalam tubuh pasien
tersebut sudah terbentuk kekebalan tubuh untuk melawan
Coronavirus (SARS-CoV-2)
20. Perbaikan imunitas tubuh / kekebalan tubuh merupakan salah
satu upaya untuk menghindarkan diri agar tidak
terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV-2)
21. Olahraga secara rutin mampu meningkatkan imunitas tubuh
yang dapat membantu mencegah terinfeksi Coronavirus
(SARS-CoV-2)
22. Menyuntikkan vaksin merupakan cara terbaik untuk
memastikan seseorang agar tidak terinfeksi Coronavirus
(SARS-CoV-2)
23. Physical Distancing merupakan tindakan untuk menjaga jarak
antara satu orang dengan orang lain guna mencegah penularan
Coronavirus (SARS-CoV-2)
24. Jarak aman yang dianjurkan dalam praktik Physical
Distancing (menjaga jarak dengan orang lain) adalah 1 meter

25. Menjaga kebersihan tangan tidak efektif untuk mencegah


penularan Coronavirus (SARS-CoV-2)
26. Menggunakan masker merupakan upaya yang dapat dilakukan
agar tidak terinfeksi Coronavirus (SARS-CoV-2)
27. Pembatasan aktivitas diluar rumah tidak dapat membatasi
penyebaran Coronavirus (SARS-CoV-2)

Indikator Penilaian
Jika Menjawab Benar 1-10 Maka Tingkat Pengetahuan Buruk
Jika Menjawab Benar 10-17 Maka Tingkat Pengetahuan Cukup
Jika Menjawab Benar 17-27 Maka Tingkat Pengetahuan Baik
Lampiran 5

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.785 27
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Pertanyaan_1 41.95 24.177 .385 .774
Pertanyaan_2 41.96 24.909 .230 .782
Pertanyaan_3 42.03 24.025 .411 .773
Pertanyaan_4 41.89 25.102 .201 .784
Pertanyaan_5 41.97 24.256 .365 .775
Pertanyaan_6 41.87 24.881 .251 .781
Pertanyaan_7 41.95 24.536 .309 .778
Pertanyaan_8 41.84 25.062 .222 .782
Pertanyaan_9 41.87 24.804 .267 .780
Pertanyaan_10 41.92 24.712 .276 .780
Pertanyaan_11 41.91 24.389 .347 .776
Pertanyaan_12 41.89 24.307 .372 .775
Pertanyaan_13 41.96 24.883 .236 .782
Pertanyaan_14 41.96 24.268 .364 .775
Pertanyaan_15 41.92 24.020 .424 .772
Pertanyaan_16 41.94 24.675 .282 .780
Pertanyaan_17 41.87 25.138 .196 .784
Pertanyaan_18 41.89 24.359 .361 .776
Pertanyaan_19 41.90 25.041 .212 .783
Pertanyaan_20 42.04 24.088 .397 .774
Pertanyaan_21 41.90 24.656 .293 .779
Pertanyaan_22 41.86 24.583 .319 .778
Pertanyaan_23 41.86 24.557 .325 .778
Pertanyaan_24 41.89 24.615 .305 .779
Pertanyaan_25 41.94 24.855 .245 .782
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Pertanyaan_26 41.99 23.987 .421 .772
Pertanyaan_27 41.86 25.121 .202 .783
Lampiran 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( SAP )

Pokok Bahasan : Corona Virus Disease (COVID-19)


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Virus Corona
Sasaran : Masyarakat Kelurahan Semampir RT/RW 02/05

Waktu : 45 menit
Tempat : Kelurahan Semampir RT/RW 02/05

Penyuluh : Sahol

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang COVID-19 Selama 45
menit, diharapkan Masyarakat Kelurahan Semampir RT/RW 02/05 dapat
mengetahui dan memahami tentang bahaya, pencegahan dan tertularnya
COVID-19.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Virus Corona, diharapkan
Masyarakat Kelurahan Semampir RT/RW 02/05 dapat:
a) Menjelaskan pengertian tentang COVID-19
b) Menjelaskan Faktor yang menyebabkan penularan COVID-19
c) Menjelaskan Gejala tertularnya COVID-19
d) Menjelaskan Cara Pencegahan COVID-19
B. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan
1. Penjelasan tentang COVID-19
2. Faktor Penularan COVID-19
3. Gejala yang dirasakan jika tertular COVID-19
4. Langkah-Langkah Pencegahan COVID-19
C. Media
o Booklet

D. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu

1. Mengucapkan salam 1.menjawab salam

2. Memperkenalkan diri 2. memperhatikan


1 Pendahuluan 5 menit ceramah
3. Menjelaskan tujuan umum 3. memperhatikan

4. Kontrak waktu 4. memperhatikan

2 Penyampaian Penyampaian materi


materi 1. Materi 1. Memperhatikan
a) Menjelaskan penjelasan dan
pengertian tentang mencermati
COVID-19 materi
b) Menjelaskan Faktor
yang menyebabkan
penularan COVID-19 Ceramah
c) Menjelaskan Gejala &
tertularnya COVID-
15 menit Tanya
19
jawab
d) Menjelaskan Cara
Pencegahan COVID-
19

2. Memberikan kesempatan
2. Bertanya
untuk bertanya

3. Menjawab pertanyaan
3. Memperhatikan
peserta
jawaban

Penutup
a. Memperhatikan
a. Menyimpulkan hasil
3 Penutup 10 menit ceramah
penyuluhan
b. Menjawab salam
b. Mengahiri dengan salam
E. Evaluasi

Aspek Waktu Metode Alat Evaluator

Kognitif Setelah materi Daftar


Wawancara Tim penyaji
Afektif selesai pertanyaan
Daftar pertanyaan
1. Jelaskan pengertian tentang COVID-19 !
2. Jelaskan Faktor yang menyebabkan penularan COVID-19 !
3. Bagaiman Gejala tertularnya COVID-19
4. Sebutkan Cara Pencegahan COVID-19 !
5. Jelaskan Efek atau akibat dari Pandemi COVID-19

F. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
COVID-19 merupakan akronim dari corona virus disease. Angka
19 menunjukkan tahun ditemukannya, yaitu 2019. Sebelum nama
Covid resmi diberlakukan nama sementara yang digunakan adalah
2019-nCov. Angka 2019 merujuk tahun, huruf n merujuk pada novel
yang berarti new dan Cov merujuk pada coronavirus. Nama ini
diberikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (NCP).
Untuk memudahkan penyebutan di seluruh dunia, WHO kemudian
mengumumkan nama COVID-19 untuk menyebut penyakit ini.(Anies,
2020)
Infeksi dari virus ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, baik ringan maupun berat, dalam banyak kasus yang
terjadi, virus ini hanya mengakibatkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu. Namun tak sedikit pula terjadi dalam tahap parah, infeksi
virus corona akan dapat menyebabkan terjadinya beberapa komplikasi
penyakit, seperti pneumonia (infeksi paru-paru), infeksi sekunder pada
organ lain, gagal ginjal, acute cardiac injury, juga dapat fakta
kematian.
2. Etiologi
COVID-19 ini disebabkan oleh infeksi virus SARS-Cov-2, disebut
virus SARS-Cov-2 karena merupakan bagian dari keluarga virus
corona yang menyebabkan SARS dan MERS. Meskipun demikian,
para peneliti mengatakan bahwa virus corona yang menyebabkan
COVID-19 mempunyai karakter yang berbeda dengan virus pada
SARS dan MERS, hal ini tampak pada kecepatan penyebarannya.
(Anies, 2020)
3. Tanda dan Gejala
Menurut (Swaesti, 2020) (Wenhong, 2020) Masa inkubasi Covid-
19 (yaitu waktu antara sejak terpapar virus sampai timbulnya gejala)
saat ini diperkirakan antara 1-14 hari dan Sebagian besar antara 3-7
hari, umumnya gejala yang ditimbulkan adalah :
a) Demam kurang lebih 38oC
b) Batuk keriing, dan
c) Sesak napas

Sebagian pasien mungkin menderita sakit dan nyeri dibagian


tubuh, hidung tersumbat, pilek, atau diare. Sebagian lainnya hanya
mengalami gejala ringan seperti : Demam ringan dan lain-lain.
Sekitar 1 dari 6 orang yang terkena Covid-19 menjadi sakit parah
dan mengalami kesulitan bernafas setelah terinfeksi selama 1
minggu.(Wenhong, 2020)

Berdasarkan catatan para Dokter terhadap gejala yang


ditunjukkan oleh pasien Covid-19, WHO kemudian memerincinya
sebagai berikut (Anies, 2020) :
1) Nafas Pendek
Jika dada terasa ketat atau mulai merasa seolah-olah tidak bisa
bernafas cukup dalam untuk mengisi paru-paru dengan udara,
itu pertanda untuk bertindak cepat.
2) Demam
Demam adalah tanda utama infeksi Virus Corona. Hal ini karena
bebrapa orang yang dapat memiliki suhu tubuh inti lebih rendah
atau lebih tinggi dari suhu normal 37 o, salah satu gejala demam
yang paling umum adalah suhu tubuh naik di sore hari, ini
adalah cara umum virus menghasilkan demam.
3) Batuk
Batuk adalah gejala umum lainnya tapi batuk karena Corona
Virus bukan batuk biasa, batuk yang dirasakan bukan hanya rasa
geli di tenggorokan namun, batuk ini terasa mengganggu dan
bisa dirasakan dating dari dalam dada.
4) Menggigil Atau Rasa Sakit Disekujur Tubuh
Rasa menggigil dan rasa sakit disekujur tubuh biasanya datang
pada malam hari. Namun, beberapa orang mungkin tidak
menggigil atau sakit sama sekali.
5) Kedinginan, Mirip Flu
Orang lain mungkin mengalami kedinginan seperti flu lebih
ringan, kelelahan, serta sakit pada sendii dan otot. Kondisi ini
dpaat membuatnya sulit untuk mengetahui apakah itu flu atau
corona virus
6) Rasa Kebingungan Secara Tiba-Tiba
CDC (Centre For Disease Control Prevention) mengatakan
bahwa kebingungan yang tiba-tiba atau ketidak mampuan untuk
bangun dan waspada mungkin merupakan tanda serius bahwa
perawatan darurat diperlukan, jika anda atau orang yang dicintai
memiliki tanda dan gejala tersebut segera mencari bantuan.
7) Masalah Pencernaan
Sebelumnya, para peneliti berfikir bahwa diare atau masalah
lambung khas lainnya tidak akan muncul sebagai gejala Covid-
19. Namun, dengan semakin banyak penelitian tentang korban
yang selamat, ditemukan banyak yang mengalami hal ini. Dalam
sebuah studi diluar cina, sekitar 200 orang pasien kasus paling
awal ditemukan mengalami gejala masalah pencernaan atau
lambung (Gastrointestinal).
8) Mata Berwarna Merah
Peneliti di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya di
dunia menunjukkan bahwa sekitar 1-3% orang dengan Covid-19
juga menderita konjuntivitis. Konjungtivitis merupakan
peradangan pada jaringan tipis dan transparan, yang disebut
konjungtiva, yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam
kelopak mata. Oleh karena itu, jika anda mengalami
konjungtiviti disertai demam, batuk, dan sesak napas segera
menghubungi dokter atau tenaga medis terdekat.
9) Kelelahan
Bagi Sebagian orang kelelahan ekstrim bisa menjadi tanda awal
Covid-19. WHO menemukan 40% dari hamper 6.000 orang
dengan kasus yang dikonfirmasi laboratorium mengalami
kelelahan.
10) Sakit Kepala, Tenggorokan Dan Hidung Tersumbat
WHO juga menemukan hamper 14% dari 6.000 kasus Covid-19
di China memiliki gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan,
sementara hamper 5% memiliki hidung tersumbat. Meskipun
bukan tanda-tanda paling umum dari penyakit ini, tanda-tanda
ini mirip dengan pilek dan flu. Faktanya, banyak gejala Covid-
19 dapat menyerupai flu.
11) Kehilangan Sensasi Rasa Dan Bau
Dalam pemeriksaan, kehilangan bau (Anosmia) telah terlihat
pada pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Hilangnya bau
dan rasa muncul sebagai tanda awal yang paling tidak biasa.
Gejala ini merupakan ciri kasus infeksi corina virus yang ringan
hingga sedang. Bahkan, beberapa pihak menyebut sebagai
Covid-19 tanpa gejala.
4. Penularan
Corona virus jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia
dan menyebar ke individu lainnya. Namun, Covid-19 menjadi bukti
nyata jika virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan,
kini penularannya bisa dari manusia ke manusia. Secara umum,
corona virus menyebar seperti virus lainnya sebagai berikut (Anies,
2020) :
1. Percikan air liur (droplet) orang yang terinfeksi (batuk dan
bersin).
2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang
yang terkena dropet orang terinfeksi.
4. Tinja atau feses (jarang terjadi).
Masa inkubasi Covid-19 memerlukan rata-rata 5-6 hari,
hingga 14 hari. Resiko penularan tertinggi terjadi pada hari-hari
pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada secret
yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung menularkan
sampai dengan 48 jam sebelum gejala (presimptomatik) dan
sampai dengan 14 hari setelah gejala. Sebuah studi melaporkan
bahwa 12,6% menunjukkan penularan presimptomatik. Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui periode presimptomatik
karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau
kontak dengan benda yang terkontaminasi. Sebagai tambahan,
bahwa terdapat kasus konfirmasi yang tidak bergejala
(asimptomatik). Meskipun resiko penularan sangat rendah, masih
ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan.
5. Pencegahan
Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar masyarakat
senantiasa waspada dan berhati-hati. Melakukan tindakan pencegahan
agar tidak terinfeksi oleh virus ini. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 adalah dengan
menerapkan physical distancing serta beberapa protokol pencegahan
yang telah dianjurkan. Agar lebih jelas, langkah-langkah pencegahan
tersebut akan diuraikan dengan lebih luas sebagai berikut :
1. Mencuci tangan dengan benar
Mencuci tangan dengan benar merupakan salah satu bentuk
pencegahan yang sederhana tetapi efektif untuk memutus rantai
penyebaran Covid-19.hendaknya pastikan untuk selalu mencuci
tangan secara teratur, terutama pada saat sebelum dan satelah
makan ,setelah dari toilet,setelah menyentuh hewan,setelah
membuang sampah ,serta setelah batuk atau bersin. Cuci tangan
yang benar dilakukan dengan sabun dan air mengalir selama 20
detik. Pada saat mencuci tangan,pastikan seluruh bagian tangan
telah dibersihkan.mulai dari telapak tangan,punggung tangan
,pergelangan tangan,sela-sela jari ,serta kuku.setelah
itu,keringankan tangan menggunakan handuk bersih,tisu,atau
mesin pengering tangan.
Apabila sedang dalam perjalanan di transportasi umum atau
sedang ada dikondisi yang susah untuk menemukan air dan sabun,
kita dapat membersihkan tangan dengan menggunakan hand
sanitizer didalam tas ke mana pun kita hendak pergi. Pemilihan
hand sanitizer juga tidak bisa sembarangan. Pastikan untuk
menggunakan produk hand sanitizer yang mengandung alkohol
minimal 60 % sehingga lebih efektif membunuh kuman.
1. Memakai masker saat beraktivitas di luar rumah
Memakai masker juga merupakan cara yang dapat
ditempuh untuk meminimalkan resiko penyebaran penyakit
infeksi, termasuk infeksi virus corona . secara umum,sebenarnya
ada dua jenis masker yang terbukti efektif untuk mencegah
penularan virus,yaitu masker bedah dan masker N95. Kedua jenis
masker ini dapat menyaring partikel-partikel hingga yang paling
kecil sehingga mencegah droplet yang telah terkontaminasi virus
dapat terhirup oleh hidung dan mulut. Namun demikian ,
penggunaan masker kain juga dapat menjadi pilihan dengan
catatan masker kain harus dilapisi dengan tisu . sehingga virus
yang mungkin masuk melalui serat –serat kain dapat tersaring
oleh tisu tersebut. masker N95 merupakan salah satu dari
kelengkapan alat pelindung diri yang di gunakan oleh para
petugas medis pada saat merawat pasien COVID-19 . adapun
untuk masyarakat umum ,di sarankan untuk memakai masker
bedah atau masker kain dengan di beri lapisan tisu di dalem nya.
cara pakai masker beadh yang tepat adalah dengan bagian
berwarna pada masker berada di bagian luar,sementara sisi yang
berwarna putih menghadap ke dalam . masker harus menutupi
dagu ,hidung, serta mulut.
2. Menerapkan physical distancing dan isolasi mandiri
Physical distancing atau pembatasan fisik menjadi salah
satu langkah penting yang dapat ditempuh untuk memutus mata
rantai penularan Covid-19. Pembatasan fisik dapat dilakukan
dengan cara tidak berpergian ke luar rumah selama masa
pandemi. Diperbolehkan keluar rumah jika ada keperluan
mendesak seperti berbelanja bahan makanan atau berobat ketika
sakit . pembatasan fisik juga dapat dilakukan dengan menjaga
jarak dengan orang lain minimal 1 meter dan jangan lupa untuk
selalu memakai masker saat beraktivitas diluar rumah atau tempat
umum,terutama bila tempat tersebut ramai seperti pasar ,
supermarket ,dan sebagainya. Pembatasan fisik juga dapat berupa
menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan di duga
terinfeksi virus corona ataupun yang sudah di nyatakan positif
covid 19. Apabila seseorang merasa memiliki gejala covid 19
yang sifatnya ringan memiliki riwayat perjalanan atau pernah
tinggal di daerah daerah yang terdapat kasus covid 19 atau pernah
melakukan kontak dengan penderita covid 19, maka di anjurkan
untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari isolasi mandiri
juga di anjurkan untuk orang orang yang memiliki risiko tinggi
tertular virus corona yaitu lansia, orang dengan daya tahan tubuh
lemah, atau orang yang memiliki penyakit bawaan seperti
hipertensi, diabetes, dan lain lain.
BOOKLET
Lampiran 7

Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada Kelompok Intervensi Pre-Post

[DataSet1] D:\SKRIPSI 2020\Kuesioner\SPSS\Tabel 5.8 Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada


Kelompok Intervensi PRE-POST.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


Pre_Kelompok_Intervensi 40 44.70 6.281 33 59
Post_Kelompok_ 40 72.22 6.447 59 85
Intervensi
Page 1

Wilcoxon Signed Ranks Test


Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Post_Kelompok_ Negative Ranks 0a .00 .00
Intervensi - Positive Ranks 20.50 820.00
40b
Pre_Kelompok_Intervensi
Ties 0c
Total
40
a. Post_Kelompok_Intervensi < Pre_Kelompok_Intervensi
b. Post_Kelompok_Intervensi > Pre_Kelompok_Intervensi
c. Post_Kelompok_Intervensi = Pre_Kelompok_Intervensi

Test Statisticsb
Post_
Kelompok_
Intervensi -
Pre_
Kelompok_
Intervensi
Z -5.518a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
Lampiran 8

Hasil Uji Statistik Wilcoxon Pada Kelompok Kontrol Pre-Post

[DataSet1] D:\SKRIPSI 2020\Kuesioner\SPSS\Tabel 5.9 Hasil Statistik Uji Wilcoxon Pada


Kelompok Kontrol PRE-POST -.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


Pre_Kelompok_Kontrol 40 43.55 6.883 30 59
Post_Kelompok_Kontrol 40 45.65 9.068 30 59

Page 1

Wilcoxon Signed Ranks Test


Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Post_Kelompok_Kontrol - Negative Ranks 14a 16.61 232.50
Pre_Kelompok_Kontrol Positive Ranks 18.93 397.50
21b
Ties 5c
Total
40
a. Post_Kelompok_Kontrol < Pre_Kelompok_Kontrol
b. Post_Kelompok_Kontrol > Pre_Kelompok_Kontrol
c. Post_Kelompok_Kontrol = Pre_Kelompok_Kontrol

Test Statisticsb
Post_
Kelompok_
Kontrol - Pre_
Kelompok_
Kontrol
Z -1.358a
Asymp. Sig. (2-tailed) .175
a. Based on negative ranks.
Lampiran 9

Hasil Uji Statistik Man Whitney Sebelum Pada Kelompok Intervensi Dan
Kelompok Kontrol.

[DataSet1] D:\SKRIPSI 2020\Kuesioner\SPSS\Uji Man Whitney.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


Hasil Kuesioner 80 44.12 6.573 30 59
Responden
Page 1

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


Kelompok 80 1.50 .503 1 2

Mann-Whitney Test
Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks


Hasil Kuesioner Pre Kelompok Kontrol 40 38.42 1537.00
Responden Pre Kelompok Intervensi 40 42.58 1703.00
Total 80
Test Statisticsa
Hasil
Kuesioner
Responden
Mann-Whitney U 717.000
Wilcoxon W 1537.000
Z -.813
Asymp. Sig. (2-tailed) .416
Lampiran 10

Hasil Uji Statistik Man Whitney Sesudah Pada Kelompok Intervensi Dan
Kelompok Kontrol.

[DataSet1] D:\SKRIPSI 2020\Kuesioner\SPSS\tabel 5.11 hasil uji statistik


man whitney Sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol..sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


Hasil Kuesioner
Responden 80 58.94 15.489
30 85
Kelompok 80 1.50 .503 1 2
Page 1

Mann-Whitney Test
Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks


Hasil Kuesioner Post Kelompok Kontrol 40 20.56 822.50
Responden Post Kelompok Intervensi 40 60.44 2417.50
Total 80
Test Statisticsa
Hasil
Kuesioner
Responden
Mann-Whitney U 2.500
Wilcoxon W 822.500
Z -7.698
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Lampiran 11
Tabel 4.4 Analisis Univariat Karakteristik Responden

Jenis
No Nama Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
1 Noefia Indryiawati 30 P SLTA/Sederajat Ibu Rumah Tangga
2 Opit Kurniawan 30 L SLTA/Sederajat Belum/Tidak Bekerja
Yunita
3 31 P SLTA/Sederajat Wiraswasta
Winahnuning
4 Aswanto 31 L SLTP/Sederajat Wiraswasta
5 Latifatul Hasanah 32 P SLTA/Sederajat Karyawan Swasta
6 Febri Nurcahyono 33 L SLTA/Sederajat Wiraswasta
7 Moh. Sueb 33 L SLTA/Sederajat Karyawan Swasta
Tamat SD/
8 Zainul Hasan Basri 34 L Wiraswasta
Sederajat
9 Fitriani Sandri 34 P Diploma Mahasiswa
10 Ali Usman 35 L SLTA/Sederajat Wiraswasta
11 Abdul Gafur 35 L SLTA/Sederajat Wiraswasta
12 Dwi Astutik 36 P SLTP/Sederajat Wiraswasta
Achmad Tamat SD/
13 36 L Wiraswasta
Sholehuddin Sederajat
14 Slamet Riyadi 37 L SLTA/Sederajat Wiraswasta
15 Alwi 38 L SLTP/Sederajat Karyawan Swasta
16 Agus 38 L SLTA/Sederajat Wiraswasta
Tamat SD/
17 Sahrawi 39 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
18 Hosen Sodikin 39 L Belum/Tidak Bekerja
Sederajat
19 Maria Ulfah 40 P SLTA/Sederajat Guru
20 Nur Cahyo 41 L SLTA/Sederajat Belum/Tidak Bekerja
Tamat SD/
21 Salama 41 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
22 Siti Halima 41 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
23 Siti Soleha 41 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
24 Maimunah 42 P SLTA/Sederajat Ibu Rumah Tangga
Tamat SD/
25 Sri Wahyuni 43 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
26 Sunardi 43 L Wiraswasta
Sederajat
27 Rahmat 44 L SLTA/Sederajat Wiraswasta
Pegawai Negri Sipil
28 Butswati Sanda T 44 P Diploma
(PNS)
Tamat SD/
29 Murtini 46 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
30 Sulaiman 46 L SLTP/Sederajat Wiraswasta
Tamat SD/
31 Sahroni 46 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
32 Slamet 46 L Wiraswasta
Sederajat
33 Sriani 47 P SLTA/Sederajat Ibu Rumah Tangga
Tamat SD/
34 Mulyadi 47 L Wiraswasta
Sederajat
35 Martoyo 48 L SLTA/Sederajat Karyawan Horoner
Tamat SD/
36 Manisi 48 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
37 Kasiyati 48 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
38 Hanipa 49 P SLTA/Sederajat Karyawan Horoner
39 Safi'i 49 L SD/Sederajat Wiraswasta
40 Aryani 49 P SD/Sederajat Ibu Rumah Tangga
41 Nurhayati 49 P SLTP/Sederajat Wiraswasta
Tamat SD/
42 Buami 50 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
43 Basori 50 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
44 Siti Chomaria 50 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
45 Sanadi 51 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
46 Amsani 52 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
47 Sribut 52 P Wiraswasta
Sederajat
48 Sundayina 53 P SLTA/Sederajat Ibu Rumah Tangga
Tamat SD/
49 Buradin 53 L Wiraswasta
Sederajat
50 Ahmad Maulidi 53 L SLTA/Sederajat Wiraswasta
51 Busriyanto 53 L SLTP/Sederajat Belum/Tidak Bekerja
52 Asnan Rudiyanto 53 L SLTP/Sederajat Wiraswasta
53 Susanto 54 L SLTA/Sederajat Karyawan Swasta
54 Djono Prakoso 54 L SLTA/Sederajat Karyawan Swasta
Tamat SD/
55 Simon 54 L Buruh Tani/ Perkebunan
Sederajat
Tamat SD/
56 Karnoto Bunaye 56 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
57 Misnadi 56 L Pedagang
Sederajat
Tamat SD/
58 Ersat 56 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
59 Atmina Singo 58 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
60 Siti Yulaika 59 P Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
61 Sunami 59 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
62 Isa 60 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
63 Samina 61 P SLTP/Sederajat Belum/Tidak Bekerja
Tamat SD/
64 Misno 61 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
65 Nawawi Karnoto 61 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
66 Satima 61 P Pedagang
Sederajat
67 Rusmini 61 P SLTP/Sederajat Ibu Rumah Tangga
68 Sundari 62 P SLTA/Sederajat Wiraswasta
Tamat SD/
69 Kusyati 62 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
70 Mustakim 62 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
71 Marjo 63 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
72 Sitiami 63 P Ibu Rumah Tangga
Sederajat
Tamat SD/
73 Hasan Singo 63 L Wiraswasta
Sederajat
74 Benyamin Sanda T 63 L Diploma Pensiunan
Tamat SD/
75 Suyanto 64 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
76 Saria Ikarsari 64 P Petani/Pekebun
Sederajat
Djamhari Al
77 64 L SLTA/Sederajat Pensiunan
Misnadi
Tamat SD/
78 Hormat 65 L Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
79 Sunanti S 66 P Wiraswasta
Sederajat
Tamat SD/
80 Murjadi 67 L Buruh Tani/ Perkebunan
Sederajat
Lampiran 12
DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai