Anda di halaman 1dari 3

KUIS 2

PENELITIAN DAN PUBLIKASI

NAMA MAHASISWA : Maria Vinan Ciana Soi


NIM : 1907101130086
SEMESTER :V

Instruksi:
 Ketik jawaban Anda pada Microsoft word menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
 File word diberi nama dengan format berikut:
Kuis 2_NIM)_Nama Lengkap
 Ketentuan pengiriman email:
o File diunggah ke Google Drive ke Folder: Kuis 2_Penelitian dan Publikasi
o File Kuis 2 paling lambat diupload pada hari Jumat, 12 November 2021
pukul 24.00

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Apa saja yang harus disiapkan oleh Psikolog/Ilmuwan Psikologi sebelum melaksanakan

penelitian?

Jawab: sebagai psikolog atau ilmuwan psikologi dalam mepersiapkan penelitian yang

akan dilakukan, perlu dilakukannya persiapan sesuai dengan pedoman umum yang ada

dalam kode etik psikologi. Yang harus disiapkan pertama kali ialah menyusun dan

menuliskan rencana penelitian sedemikian rupa dalam proposal dan protokol penelitian

sehingga dapat dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Psikolog atau

ilmuwan psikologi membuat desain penelitian, melaksanakan, melaporkan hasilnya

yang disusun sesuai dengan standar atau kompetensi ilmiah dan etika penelitian.
2. Berikan contoh pengelabuan yang diperbolehkan dalam kode etik untuk kegiatan

penelitian.

Jawab: psikolog atau ilmuwan psikologi tidak diperkenankan untuk menipu atau

menutupi informasi yang mungkin dapat mempengaruhi calon niat partisipasi untuk ikut

serta. Penjelasan mengenai penelitian harus diberikan sedini mungkin agar calon

partisipan dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk terlibat atau tidaknya dalam

penelitian. Akan tetapi pengelabuan ini hanya dibenarkan apabila terdapat alasan ilmiah

untuk tujuan pendidikan atau bila topik sangat penting untuk diteliti demi

pengembangan ilmu, sementara cara lain yang efektif tidak tersedia. Bila pengelabuan

terpaksa dilakukan, Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjelaskan bentuk-bentuk

pengelabuan yang merupakan bagian dari keseluruhan rancangan penelitian pada

partisipan sesegera mungkin; sehingga memungkinkan partisipan menarik data

mereka, bila partisipan menarik diri atau tidak bersedia terlibat lebih jauh. contoh

pengelabuan yang diperbolehkan dalam kode etik ketika melakukan penelitian ialah

ketika psikolog atau ilmuwan psikologi ingin mengetahui tingkat agresivitas pada

sejumbalh pelajar SMA di kota X dan ketika disampaikannya tujuan dari penelitian ini,

maka subjek penelitian ini akan memberikan jawaban atau memperlihatkan perilaku

yang tidak netral. Dalam beberapa penlitian yang dilakukan dengan menyampaikan

tujuan sebenarnya pada subjek peneliti mengenai tujuan tersebut, makan akan sangat

sulit bagi subjek untuk memberikan jawaban yang ntural apabila mereka mengetahui

topik pembahasannya. Seperti yang dikatakan oleh beberapa ahli diman asalah

satunya ialah Milgram (1963) yang berpendapat bahwa sunjek penelitian tidak akan

berperilaku nertal apabila disampaikannya tujuan penelitian ini. . Maka, dalam kondisi

seperti ini psikolog atau ilmuwan psikologi diperkenankan untuk melakukan

pengelabuan

3. Apa yang harus dilakukan oleh Psikolog/Ilmuwan psikologi jika partisipan penelitian

mengundurkan diri dari proses penelitian?


Jawab: seperti yang telah dijelaskan dalam kode etik psikologi yang mana kode etik

tersebut memiliki peran acuan dalam melakukan berbagai kegiatan profesi dikatakan

bahwa dalam penelitian psikologi atau ilmuwan psikologi menjelaskan kepada calon

partisipan bahwa keituksertaan ini bersifat sukarela sehingga memungkinkannya

pengunduran diri atau penolakan untuk ikut serta dalam penelitian yang akan

dilakukan. Sehingga jika terdapat partisipan dalam penelitian yang mengundurkan diri

maka, psikolog atau ilmuwan psikologi

4. Dalam kondisi yang seperti apa psikolog/ilmuwan psikologi diperbolehkan untuk berbagi

data penelitian?

Jawab: sebagai psikolog atau ilmuwan psikologi yang melakukan suatu penelitian tidak

akan menyembunyikan data yang mendasari kesimpulannya setelah diterbitkannya

hasil penelitian. Dalam melakukan penelitian tentu saja terdapat sejawat atau

profesional lain yang melakukan penelitian yang mana terkadang terdapat kesamaan

kompetensi sehingga diperlukannya hasil penelitian psikolog atau ilmuwan psikologi

yang telah dilakukan untuk dijadikan bahan penguatan atau pembuktian terhadap

analisis ulang atau menggunakan hasil penelitiannya sebagai landasan pekerjaannya.

Sehingga dalam kondisi ini, psikolog atau ilmuwan psikologi diperbolehkan untuk

berbagi data penelitian miliknya. Akan tetapi hal ini juga masih diperlukannya

persetujuan pihak terkait jika hak hukum individu yang bersangkutan pada penelitian

melarang penyebarluasannya. Untuk itu, upaya yang dilakukan agar individu dapat

mengizinkan untuk digunakan hasil penelitian harus disertakan atau diajukan

persetujuan tertulis sebelum dimintai data penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai