PENGUKURAN
disusun oleh:
NOVALDY DG MATODJO
2102010
TUJUAN
1. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar
2. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan
berulang
3. Mengerti atau memahami penggunaan angka berarti.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Pengukuran adalah bagian dari Keterampilan Proses Sains yang
merupakan pengumpilan informasi baik secara kuatitatif maupun secara kualitatif.
Dengan melakukan pengukuran, dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran
atau bukti kualitatif. Dalam pembelajaran sains Fisika, seorang pendidik tidak
hanya menyampaikan kumpulan fakta-fakta saja tapi seharusnya mengajarkan
sains sebagai proses (menggunakan pendekatan proses). Oleh karena itu,
melakukan percobaan dalam laborratorium, berarti sengaja membangkitkan
gejala-gejala alam kemudian melakukan pengukuran.
Ketepatan dan Ketelitian Pengukuran
Ketepatan (keakuratan). Jika suatu besaran diukur beberapa kali
(pengukuran berganda) dan menghasilkan harga-harga yang menyebar di sekitar
harga yang sebenarnya maka pengukuran dikatakan “ akurat “. Pada pengukuran
ini, harga rata-ratanya mendekati harga yang sebenarnya.
Ketelitian (kepresisian). Jika hasil-hasil pengukuran terpusat di suatu
daerah tertentu maka pengukuran disebut presisi (harga tiap pengukuran tidak
jauh berbeda). (Penuntun Praktikum Fisika Dasar,2014)
Angka Penting atau Angka Berarti
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting
contoh : 25,04 A mengandung 4 angka penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali
kalau ada penjelasan lain, misalnya berupa garis di bawah angka terakhir yang
masih dianggap penting. Contoh 22,30 m mengandung 4 angka penting dan
22,30 m mengandung 3 angka penting
4. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di sebelah kanan
maupun di sebelah kiri koma desimal tidak termasuk angka penting. Contoh:
0,47 cm mengandung 2 angka penting
= ½ NST Alat
mempunyai arti satu skala (nilai antara dua goresan terdekat) masih dapat
X = satuan
Diamana :
X = symbol besaran yang diukur
misalnya pada awal percobaan dan pada akhir percobaan, maka dan
= , rata-rata pengukuran
= maximum
= rata-rata
Dengan :
= x1 + x2 + x3 dan,
3
Deviasi = , = , dan = .
= + +
3
Disarankan agar diambil sebagai oleh karena ketiga nilai x1,
dy =
= + +
…..diperoleh dari ½ NST alat ukur atau sesuai aturan yang telah
thermometer jenis batang gelas dengan batas ukur minimum -10 dan batas ukur
maximum +110 . Nilai skala terkecil untuk kedua jenis thermometer tersebut
dapat dapat ditentukan seperti halnya menentukan nilai skala terkecil sebuah
mistar biasa, yaitu dengan mengambil batas ukur tertentu dan membaginya
dengan jumlah skala dari nol sampai pada ukur yang diambil tersebut.
Stopwatch merupakan salah satu alat ukur waktu yang paling sering
digunakan di laboratorium. Alat ukur ini dilengkapi dengan tombol untuk
menjalankan, mematikan dan mengembalikkan jarum ke posisi nol. Terdapat
beberapa bentuk stopwatch dengan NST yang berbeda-beda. Cara menentukan
NST stopwatch sama dengan menentukan NST alat ukur tanpa nonius. (Penuntun
Praktikum Fisika Dasr,2014)
Prosedur Kerja
Kegiatan 1
Pelaksanaan pengukuran panjang
1. Mengambil mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup menentukan
NST
2. Mengukur masing-masing sebanyak 3 kali untuk panjang, lebar dan
tinggi balok berbentuk kubus yang disediakan dengan menggunakan
ketiga alat ukur tersebut. Mencatat hasil pengukuran pada tabel hasil
pengamatan dengan disertai ketidakpastiannya.
3. Mengukur masing-masing sebanyak 3 kali untuk diameter bola
(mengukur di tempat berbeda) yang disediakan dengan menggunakan
ketiga lata ukur tersebut. Mencatat hasil pengukuran pada tabel hasil
pengamatan dengan disertai ketidakpastiannya.
Kegiatan 2
Pelaksanaan pengukuran besaran massa
1. Menentukan masing-masing NST neraca
2. Mengukur massa balok kubus dan bola (yang digunakan pada
pengukuran panjang) sebanyak 3 kali secara berulang.
3. Mencatat hasil pengukuran yang dilengkapi dengan ketidakpastian
pengukuran.
Kegiatan 3
Pelaksanaan pengukuran besaran suhu dan waktu
1. Menyiapakan gelas ukur, Bunsen pembakar lengkap dengan kaki tiga dan
lapisan asbesnya dan sebuah thermometer.
2. Mengisi gelas ukur dengan air ½ bagian dan meletakkan di atas kaki tiga
tanpa ada pembakar.
3. Mengukur temperaturnya sebagai temperature mula-mula
4. Menyalakan Bunsen pembakar dan menunggu beberapa saat hingga
nyalanya terlihat normal.
5. Meletakkan Bunsen pembakar tadi tepat di bawah gelas kimia bersamaan
dengan menjalankan alat pengukur waktu.
6. Mencatat perubahan temperature yang terbaca pada thermometer tiap
selang waktu 1 menit sampai diperoleh 10.
= 0,98 mm ≈ 1 mm
= ,0,5 𝑚𝑚-50.
= 0, 01 mm
= x NST
= x 0, 01 mm
Tabel 1. Hasil pengukuran panjang
No Benda Besaran Hasil Pengukuran (mm)
yang yang Jangka Mikrometer
Mistar
diukur diukur sorong Sekrup
1. Balok Panjang 1.|20,0 + 0,5| |20,10+ 0,02| |20,025+ 0,005|
2.|20,0 + 0,5| |20,12+ 0,02| |20,023+ 0,005|
3.|20,0 + 0,5| |20,11+ 0,02| |20,055+ 0,005|
2. Pengukuran masssa
Neraca Ohauss 2610 gram
Nilai skala lengan 1 = 100 Nilai skala lengan 3 = 0,1
Nilai skala lengan 2 = 10 Massa beban gantung = 0
Tabel 2. Hasil pengukuran massa dengan Neraca Ohauss 2610 gram
Penun. Penun. Penun. Beban
Benda Massa benda (g)
Lengan 1 Lengan 2 Lengan 3 gantung
PEMBAHASAN
1. Pengukuran panjang
Pada pengukuran panjang telah ditemukan setiap besaran yang akan diukur
pada kubus, yaitu panjang, lebar dan tinggi dan pada bola besaran yang
diukur adalah diameter. Kami telah menggunakan 3 alat ukur yaitu mistar,
jangka sorong dan micrometer sekrup. Pada ketiga alat ukur tersebut memiliki
NST yang berbeda-beda . sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
semakin baik mutu alat yang digunakan, semakin kecil yang diperoleh.
Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang paling tinggi ketelitiannya adalah
mistar karena memiliki yang lebih kecil yaitu 0,0. Tetapi berbeda dengan
teori yang mengatakan bahwa makin kecil ketidakpastian relatif, makin tinggi
ketelitian yang dicapai pada pengukuran. Hal tersebut ditunjukkan oleh
micrometer sekrup yang memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi karena
memiliki ketidakpastian relatif kecil.
2. Pengukuran massa
Begitu halnya dengan pengukuran massa kami menggunakan 3 alat ukur yaitu
neraca ohauss 2610,311dan 310 (gram). Yang paling tinggi tingkat
ketelitiannya adalah neraca 311 dan 310 gram.
3. Pengukuran waktu dan suhu
pada pengukuran ini, kami telah menggunakan thermometer untuk suhu dan
stopwatch untuk waktu. Pada pengukuran ini ditentukan suhu mula-mula
untuk mengetahui tingkat kenaikan suhu selama beberapa waktu yang
diperlukan.
SIMPULAN DAN DISKUSI
Simpulan
1. cara menggunakan alat-alat ukur dasar adalah dengan mengetahui terlebih
dahulu fungsi dari alat-alat tersebut kemudian menentukan NST alat
masing-masing. Secara sederhana, cara menentukan dari NST adalah batas
ukur dibagi dengan jumlah skala. Pada setiap alat ukur memiliki NST yang
berbeda-beda.
2. Cara menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang
yaitu dengan membagi ½ NST dan deviasi maximum dari suatu
pengukuran.
3. Cara mngerti atau memahami penggunaan angka berarti yaitu dengan
menentukan kesalahan relatifnya yang dinyatakan dalam persen.
Saran
Untuk praktikum selanjutnya, agar praktikum berjalan dengan lancar maka
praktikan harus memahami dahulu konsep pengukuran, alat ukur yang digunakan,
besaran dan satuan yang digunakan agar praktikum lancar dan mudah dipahami.
Selain itu kerjakan sesuai dengan instruksi dari asisten dan jangan segan untuk
bertanya apabila terdapat hal-hal yang tidak diketahui.
DAFTAR RUJUKAN