Anda di halaman 1dari 3

Resume Materi Kuliah 1

Mata Kuliah Sejarah Asia Tenggara

Nama : Anindya Raissanea

NIM : 13030120120014

Kelas : B

Asia tenggara meskipun lama ditinggali sejak zaman manusia purba, namun yang
menjadi penghuni wilayah ini adalah berbagai macam suku bangsa dari migrasi-migrasi.
Perkembangan Asia Tenggara tidak bisa dilepaskan dengan kontak diluar luar seperti negara
arab,cina,india, eropa. adanya kontak-kontak dengan dunia luar itu adalah faktor yang
menjadi penggerak perkembangan negara-negara di Asia Tenggara. kawasan Asia Tenggara
relatif lebih terbuka dengan dunia luar bahkan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Asia
Tenggara hampir sebagian besar adalah pengaruh dari interaksi antara dunia luar. Kekayaan
SDM yang ada di Asia Tenggara juga adalah salah satu faktor penting yang mendorong dunia
luar untuk melakukan kontak dengan negara di Asia Tenggara yang mengakibatkan adanya
kolonialisme. Kemudian setelah beberapa tahun negara-negara di Asia Tenggara yang
dikolonialisme oleh bangsa luar mengalami kebangkitan dan kemerdekaan

Pada tahun 2016, negara-negara di asia tenggara menyepakati program yang


dinamakan ASEAN Economic Community. Negara-negara di Asia Tenggara memimpikan
adanya integrasi ekonomi yang sama seperti di Eropa yang sejajar dengan Amerika Serikat
dan Cina, Walaupun Inggris masih belum bergabung dengan masyarakat ekonomi Eropa.
programnya adalah lalu lintas yang bebas, jasa,perdagangan modal, dan mobilitas
perdagangan, mobilitas perdagangan, serta penggunaan mata uang atau currency yang sama.
Walaupun kiblatnya adalah Eropa namun sampai sekarang masih belum mencapai seperti
yang ada di Eropa. Ada beberapa hambatan internal maupun eksternal yang membuat
terealisasikannya program ASEAN Economic Community belum sama dengan yang ada di
Eropa menjadi terhambat.

Masalah internalnya diantaranya adalah masalah dari negara-negara di Asia Tenggara


yang tidak mau kalah dan merasa kedudukannya lebih tinggi dari negara lainnya. Negara-
negara itu tidak mau terseret masalh yang sama dengan negara-negara yang belum menajadi
negara maju sehingga masih ada ketidaksetaraan ekonomi diantara negara-negara di Asia
Tenggara. Walaupun begitu sudah ada persiapan-persiapan untuk menyiapkan tenaga-tenaga
terampil seperti di Thailand untuk persiapan menuju ekspansi ekonomi di Asean. . sedangkan
di Indonesia, persiapan-persiapan itu masih kurang sehingga ditakutkan tenaga-tenaga kerja
di Indonesia masih belum bersiap bersaing dengan tenaga-tenaga kerja asing. Salah satu
upaya adalah keaktifan pemerintah dalam mendorong persiapan itu serta generasi muda yang
memiliki ambisi untuk maju. Apabila kedua faktor itu tidak berjalan seiringan dapat terjadi
ketidaksiapan. Apabila dilihat dari skor kemudahan berbisnis Asia Tenggara 2018 negara
maju seperti Singapura memiliki skor manajemen yang tertinggi dibawahnya ada Malaysia.
Sedangkan Indonesia masih kalah dengan vietnam yang merdekanya lebih baru dari
Indonesia.

Sedangkan masalah eksternalnya adalah adanya keberadaan negara Amerika Serikat


dan Cina. Sejak zaman dulu kawasan Asia Tenggara berada di bawah bayang bayang negara
adidaya India dan China. Sejak berabad-abad yang lalu kerajaan-kerajaan yang ada di
Indonesia sudah meminta bantuan kepada negara Cina. Meskipun India masih menjadi negara
besar, india tidak menjadi ancaman militer sedangkan cina masih menjadi ancaman terbesar
sejak ribuan tahun lalu, Amerika Serikatlah yang menjadi pengganti India dan menjadi
musuh dari Cina. Indonesia yang berada di bawah bayang-bayang harus selalu pintar agar
tidak salah menempatakan diri. Amerika Serikat dan Cina masih berseteru perang dagang.
Mantan presiden AS, Donald Trump membuat kebijakan-kebijakan untuk lebih proteksi
dengan cara menarik perusahaan-perusahaan dagang yang di Cina untuk kembali ke AS atau
ke negara-negara lain. Sedangkan Indonesia tidak termasuk karena AS tau bila hubungan
ekonomi Indonesia dengan Cina lebih erat dari pada dengan AS. Selain konsekuensi
ekonomi, Indonesia juga tidak dapat perlindungan militer dari AS.

Amerika Serikat menggunakan Pola ekspansi barat yakni memberikan bantuan ke


negara-negara berkembang melalui IMF.Caranya adalah membuka import agar ekonomi
lebih efisien karena menurut mereka dengan adanya import, barang barang komoditi menjadi
lebih murah. Masyarakat tentunya akan lebih tertarik dengan barang import daripada barang
domestik yang harganya lebih murah.

Sedangkan Cina mengguankan Pola Ekspansi Cina yakni pola "Turnkey Project
Management". Cina membantu dengan syarat"sistem satu paket" yakni sistem dimana mulai
dari managementnya, pendanannya, material, tenaga ahli. dan mesinnya berasal dari Cina.
Hal ini pastinya menimbulkan dampak negartif bagi tenaga kerja lokal. Apabila, negara tidak
bisa membayar hutang pinjaman maka cina akan menjadi pengelola suatu proyek itu.
Beberapa negara seperti Nigeria, Angola, Zambia , Sri lanka, Afrika Selatan sudah menjadi
negara yang berada di bawah cengkraman negara Cina karena tidak bisa membayar hutang
bantuan dari Cina. Cina menerapkan sistem sosialis-komunisme dan kapitalis dengan
membayar tenaga kerja dengan upah murah yang menghasilkan produk harga murah dan
dapat bersaing dengan produk-produk barat. Dengan Pola ekspansi Cina, Cina berhasil
mengalahkan Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai