Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui

etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari2020,

China mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai

jenis baru coronavirus (Coronavirus Disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari

2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang

Meresahkan Dunia/Public Health Emergency of International Concern

(KKMMD/PHEIC).

Berdasarkan data WHO (2021), jumlah kasus terkonfirmasi positif di seluruh

dunia mencapai 98.900.644 kasus dengan jumlah kematian mencapai 2,124.185

kasus (data Gugus Covid 25 Januari 2021. Indonesia juga merupakan negara yang

terjangkit COVID-19 dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai tanggal 25

Januari 2020 yaitu sebanyak 989.262 kasus dengan jumlah kematian 27.835 jiwa.

Penyebaran COVID-19 begitu cepat, dimana saat ini sudah 34 provinsi di Indonesia

memiliki kasus terkonfirmasi positif COVID-19, termasuk NTT saat ini kasus

konfimasi positif mencapai 4.425 kasus,yang sembuh mencapai 2.162 kasus,masih

di rawat 2.141 kasus dan meninggal 122 kasus. Sedangkan di Sumba Timur jumlah

kasus terkonfirmasi mencapai 238 kasus, sembuh 138 kasus, masih di rawat 89 kasus

dan meninggal 11. (Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,25/01/ 2021).

Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menghiraukan himbauan

pemerintah, mereka merasa lebih tahu tentang kondisi pandemi Covid-19 yang

sedang terjadi, padahal pada kenyataannya itu adalah kesalahan. Masyarakat merasa
dapat menjaga diri dengan baik sekalipun berada di luar rumah atau ditengah

keramaian, sehingga masyarakat merasa pintar atas dasar persepsi mereka sendiri.

Hal ini terjadi disebabkan masih rendahnya kemampuan literasi masyarakat maupun

masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses pada media-media informasi,

sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat masih minim merebaknya

wabah Covid-19 ini (Buana, Dana Riksa, 2020).

Faktor yang menyebabkan tingginya angka penyebaran Covid-19 adalah

rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penularan Covid-19 baik dari usia,

pengalaman, kurangnya edukasi dan informasi yang didapatkan yang mengakibatkan

seseorang memiliki pengetahun dan informasi yang rendah tentang penularan Covid-

19. Untuk menghindari sebelum terjadinya infeksi, ditegaskan perlu diberikan

berupa penjelasan dan stimulus secara langsung yang bertujuan untuk menambahkan

pengetahuan dan informasi, yang dimana akan membentuk suatu gambaran terhadap

perilaku sebelum dilakukannya tindakan (Notoatmodjo, 2014).

 Keberhasilan pencegahan penularan Covid-19 tergantung pada pengetahuan

dari masyarakat itu sendiri. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari

keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk mencegah penularan Covid-19

akan mempengaruhi kepatuhannya untuk memproteksi diri dari pemaparan virus

Covid-19.

Pemerintah mengambil langkah cepat dengan meningkatkan mekanisme

tanggap darurat guna mengantisipasi ekspansi wabah semakin menjamur, seperti

menutup fasilitas umum dan meliburkan semua akses kegiatan kerja masyarakat.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah


dan interaksi sosial. Kampanye bertema social and physical distancing terus

disuarakan sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Corona melalui

kontak fisik. Pemerintah kemudian menegaskan strategi pencegahan tersebut dengan

menerbitkan kebijakan PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial

Berskala Besar. Informasi dan edukasi terkait media penularan dan ancaman

kesehatan terus diberitakan guna menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang

bahaya penyakit dengan risiko kematian akibat virus tersebut.

Pemberian edukasi, bimbingan, informasi serta penyuluhan ataupun

pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang pencegahan Covid-19 yang baik

dan benar merupakan salah satu upaya untuk menambahkan pengetahuan serta

mengatasi dan mengurangi angka terjadinya yang diakibatkan berawal dari

kurangnya pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian

berdasarkan kejadian tersebut maka dari itu sangatlah penting dilakukan pemberian

informasi terutama kepada masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan yang

rendah tentang penularan Covid-19.Pemberian penyuluhan serta edukasi kepada

masyarakat juga dengan bertujuan untuk menambahkan wawasan, pengetahuan dan

informasi tentang penularan Covid-19.

Memiliki Pengetahuan yang baik tentang penyakit Covid-19 adalah hal yang

sangat penting agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit Covid19.

Hal penting yang perlu diketahui tentang penyakit Covid-19 adalah bagaimana

penularan Covid-19, cara pencegahan, pengobatan, dan komplikasi yang yang dapat

terjadi jika seseorang terinfeksi penyakit Covid-19 (Mona, Nailul, 2020).

Pengetahuan adalah hal yang sangat penting dalam penentuan perilaku seseorang,
karena pengetahuan membentuk kepercayaan yang kemudian akan menjadi dasar

bagi seseorang dalam mengambil keputusan dan menentukan perilaku terhadap

objek tertentu (Novita, N. W., Yuliastuti, C., & Narsih, S, 2014). Dalam menghadapi

wabah Covid19 sangat diperlukan peran serta dari masyarakat yang bersinergi

dengan pemerintah, sehingga dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Sikap

masyarakat dalam merespon setiap kebijakan pemerintah dalam memutus rantai

penyebaran dan penularan Covid-19 juga sangatlah penting. Keberhasilan negara

tersebut dalam menghadapi wabah Covid-19 tidak terlepas dari pemantauan serta

pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah yang didukung oleh kepatuhan

masyarakat terhadap aturan dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah (Cahyadi,

Rusli, 2020).

Berdasarkan uraian diatas , penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang“Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tracing Covid-19”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tracing Covid-

19?”

1.3. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum

Mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tracing Covid-19

b. Tujuan khusus
Mendeskripsikan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tracing Covid-19

berdasarkan faktor intrinsic yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian tentang Tingkat Pengetahuan

Masyarakat Tentang Tracing Covid-19 adalah:

a. Manfaat Teoritis

1. Bagi peneliti

Memberikan informasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tracing

Covid-19

2. Bagi peneliti berikutnya

Sebagai acuan untuk peneliti lebih lanjut yang akan melakukan penelitian

khususnya mengenai Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tracing

Covid-19

b. Manfaat praktis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam melakukan

penelitian lebih lanjut tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang

Tracing Covid-19 serta dipublikasikan sebagai sumber referensi untuk

menambah wawasan bagi mahasiswa

2. Bagi Perawat
Sebagai bahan informasi dan masukan dalam meningkatkan pelayanan

terutama dalam meningkaktkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Tracing

Covid-19

Anda mungkin juga menyukai