Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan prinsip persediaan JIT !

 Kanban atau sistem produksi yang terjadwal sesuai pesanan


Dalam Just in Time dikenal dengan istilah Kanban. Kanban merupakan sistem penjadwalan
yang mentrigger untuk memproduksi barang dan berapa banyak yang akan diproduksi
sesuai dengan permintaan pasar. Jadi bukan merupakan sistem untuk mengatur jumlah
persediaan atau inventory dimana bila stock habis harus segera di lakukan order kembali
untuk re-stock. Kanban adalah alat yang efektif untuk melakukan produksi secara
keseluruhan. Sistem manufaktur akan dioperasikan bila masuk order dalam jumlah tertentu.
Tujuannya untuk memproduksi finish goods tepat waktu dan pada batas jumlah yang akan
di konsumsi (Just in Time). Proses produksi menghasilkan barang sebanyak yang
dibutuhkan konsumen dan sepecatnya dikirim untuk menekan holding cost.
 Meminimalisir waste/pemborosan
Scrap, waiting time, overproduction perlu diminimalisir dalam setiap proses produksi.
Semua bahan-bahan mentah harus digunakan secara effisien untuk memenuhi target
produksi.
 Perbaikan work flow secara berkelanjutan dan peningkatan kualitas
produk
Sistem Just In Time bertujuan untuk menghindari penimbunan atau bottleneck dan kegiatan
tidak produktif yang menghambat production flow. Menciptakan kualitas yang sempurna
sebagai salah satu tujuan utama Just in Time. Sistem Just In Time juga memilki quality
control secara rutin sehingga tidak menolerin kecacatan product atau zero defect.
 Mengurangi segala bentuk contingencies atau kedaan tak terduga
Persediaan yang berlebih bertujuan untuk bisa mengantisipasi permintaan yang fluktuatif
dan segala kondisi yang tidak terduga seperti kenaikan harga atau kelangkaan, justru akan
berubah menjadi waste atau pemborosan jika tidak digunakan. Dengan mengedepankan
pengefisiensian waktu maka industri dapat menghindari hal hal yang menciptakan biaya
besar. Oleh karena itu dalam perencanaan dan penjadwalan produksi harus bisa dibuat dan
diawasi secara baik dan teliti. Segala bentuk yang memberi kesan ketidakpastian harus bisa
diminamilisir dan harus sudah dimasukkan dalam pertimbangan dan formulasi model
forcastingnya agar apa yang di ekspektasikan oleh perusahaan juga perencanaanya dapat
tercapai.
 Produksi dilakukan dalam jumlah lot (lot size)
Produksi Lot size bertujuan untuk menghindari waiting time dan lead time yang kompleks
dan juga perencanaan produksi dalam jumlah besar maka jadwal produksi dibagi-bagi
dalam jumlah kecil yang berpetak - petak, dengan hal ini industri dapat lebih efisien
terhadap produksi dan lebih fleksibel guna menyesuaikan perubahan order maupun
permintaan dalam pasar.
2. Jelaskan hambatan dalam pengelolaan karyawan !

terdapat beberapa kendala-kendala  dalam perencanaan SDM yang sering dialami sebagai


berikut:

1. Pemanfaatan SDM belum optimal: Kendala terbesar dalam membuat manpower


planning adalah fakta bahwa sering ditemuinya pemanfaatan karyawan pada jam kerja
yang belum optimal. Pada saat dilakukan manpower planning tantangan utamanya adalah
optimalisasi oemanfaatan SDM untuk bekerja secara efektif pada saat jam kerja.
2. Tingkat ketidakhadiran yang tinggi: Ketidakhadiran sangat tinggi dan cenderung
meningkat setiap tahun.
3. Tenaga kerja yang kurang terdidik dan kurang trampil. Dampaknya adalah pada
rendahnya produktifitas, yang mempengaruhi dalam membuat perencanaan SDM.
4. Kontrol Tenaga Kerja dan Review

a. Setiap penambahan karyawan dipertimbangkan secara hati-hati oleh top manajemen


sehingga memerlukan waktu untuk realisasi pemenuhannya.

b. Pertimbangan biaya pegawai juga menjadi faktor penting, sebagai acuan dalam
menentukan jumlah karyawan yang akan direkrut. Hal ini dimungkinkan karena biaya
pegawai merupakan biaya yang bersifat jangka panjang dan cenderung meningkat setiap
tahun karena inflasi, dlsb.

c. Produktifitas organisasi seringkali dihitung dengan menggunakan formula sebagai


berikut:

Productivity = Output / Input

Untuk produktifitas pegawai berlaku rumus sebagai berikut:

Employee Productivity = Total Production / Total no. of employees

Penentuan produksi pegawai menjadi suatu tantangan tersendiri, terutama untuk jabatan-
jabatan yang bersifat administrative yang sulit dikuantifikasi produksi kerjanya.

d. Akurasi Data, rata-rata turn over dan ketidakhadiran merupakan sumber informasi
penting sebagai cermin tingkat kepuasan karyawan. Sayangnya banyak organisasii yang
tidak memiliki data yang akurat terkait jumlah pegawai yang masuk dan keluar serta
ketidakhadiran pegawai dalam kurun waktu tertentu. Hal ini menyulitkan dalam
merencanakan kebutuhan SDM.
e. Tingkat Lembur. Besarnya pembayaran lembur pegawai mengindikasikan adanya
kekurangan SDM yang berusaha dipenuhi oleh perusahaan dengan me-lembur-kan
pegawainya. Ini menunjukkan ketidakefektifan manajemen dalam utilisasi pegawai.
Ketersediaan data lembur pegawai yang akurat sangat diperlukan untuk membantu dalam
manpower planning decision. Secara statistic akan diketahui, apakah perusahaan perlu
menambah pegawai atau tetap efektif dengan me-lembur-kan pegawai.

3. Jelaskan fungsi penjadwalan jangka pendek untuk industry, produksi, proyek dan produksi
berdasarkan pesanan !

Fungsi penjadwalan berbeda-beda karena tergantung dari jenis operasi sebagai berikut.

A. Dalam industri pemrosesan, seperti perusahaan farmasi atau kimia, penjadwalan


meliputi penentuan campuran kandungan zat yang ada di dalamnya.
B. Untuk produski massa, penjadwalan merupakan penentuan kapan dilakukannya
proses produksi sesuai dengan kemampuan atau kapasitas mesin.
C. Untuk proyek, keputusan penjadwalan merupakan keputusan yang kompleks dan
saling berhubungan dengan menggunakan program program evaluation and review
technique (PERT) seta critical path method (CPM) yang digunakan untuk
perencanaan dan pengendalian proyek.
D. Untuk produksi berdasarkan pesanan, keputusan penjadwalan cukup kompleks karena
membutuhkan perencanaan bahan baku, komponen, perakitan, serta perencanaan
teknologi dan sumber daya manusia yang mengerjakan proses produksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai