PROGRAM STUDI
PENGELOLAAN PERKEBUNAN DIPLOMA IV
POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
2021
I. TUJUAN
Untuk mengetahui jenis-jenis alat panen kelapa sawit yang biasa digunakan di
perkebunan kelapa sawit, baik pada fase TBM maupun TM.
II. METODOLOGI
1. Waktu dan tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 Oktober 2021
bertempat di kediaman masing-masing.
2. Alat dan bahan
Adapun alat yang digunakan adalah alat tulis, komputer/laptop, serta
koneksi internet yang memadai.
3. Langkah kerja
Praktikan menyimak penjelasan asisten dosen dengan seksama serta ikut
aktif dalam proses perkuliahan.
2. Egrek
Egrek merupakan alat panen kelapa sawit yang berbentuk seperti
celurit. Terbuat dari besi/baja yang dilengkungkan dan memiliki mata
tajam. Alat ini digunakan jika umur tanaman sudah lebih dari 9 tahun
dengan tinggi batang lebih dari 3 meter. Egrek memiliki berat 0,5 gram
dengan Panjang mata pisaunya adalah sekitar 45 cm.
Merek egrek yang umum dipakai adalah 777 dengan harga mulai
dari Rp 180.000 sampai dengan Rp 250.000.
Gambar 2 Egrek
3. Tangkai egrek
Tangkai egrek biasanya terbuat dari besi ringan ataupun bambu
dengan panjang menyesuaikan tinggi tanaman. Jika tanaman sudah
terlalu tinggi, tangkai besi yang dipakai harus disambung agar dapat
mencapai buah. Sambungan egrek bervariasi ada yang panjangnya 3
meter dan ada juga yang 2 meter. Tangkai tersebut disambung satu sama
lain menggunakan clam. Untuk egrek yang panjangnya 3 m dengan
diameter 1 inci dibanderol dengan harga Mulai dari Rp 200.000.
4. Clam egrek
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, clam egrek berfungsi
untuk mengunci sambungan tangkai egrek. Terdapat 2 jenis clam, yaitu
yang terbuat dari kayu dan juga dari besi. Untuk harga clam dari kayu
Mulai dari Rp 70.000. sedangkan clam besi dijual dengan harga Mulai
dari Rp 40.000 – Rp 80.000.
Gambar 4 Clam kayu (kiri) dan clam besi (kanan)
5. Gancu
Alat yang satu ini sangat membantu para pemanen untuk
memindahkan buah yang jatuh ke angkong sorong maupun di TPH,
selain itu digunakan untuk menggancu/mengambil buah di pohon yang
sudah di potong tangkainya/bonggol yang melekat di pohon sawit di
antara pelepah, ini biasanya masih buah pasir dengan ketinggian 1 meter.
Gancu ini terbuat dari besi dan memiliki ujung runcing. Merek yang
biasa dipakai adalah Kingindo dengan Panjang 12”, 14”, dan 16”. Harga
yang dibanderol Mulai dari Rp 50.000.
Gambar 5 Gancu
6. Tojok
Tojok merupakan alat bantu untuk mengangkat buah sawit dalam
ukuran besar. Baik dari piringan ke angkong maupun dari TPH ke truk
angkut. Umumnya alat ini lebih sering dipakai untuk kegiatan angkut
buah sawit ke truk. Spesifikasi dari alat ini adalah Pipa galvanis ¾ inci,
Panjang 1,0-1,5 m, salah satu ujung runcing dibuat dari besi Benton 3/8
inci. Merek yang biasa dipakai adalah IBK ataupun King Thai dengan
harga jual Mulai dari Rp 60.000 – Rp 70.000.
Gambar 6 Tojok
7. Kapak
Kapak biasa digunakan untuk memotong sisa tandan kelapa sawit
agar tandan buah segar (TBS) tidak didominasi oleh tangkai tandannya.
Pemanen akan memotong tandan buah dengan bentuk cangkem kodok
atau berbentuk V. merek yang biasa dipakai adalah King Thai dan juga
Camel dengan harga Mulai dari Rp 115.000 – Rp 200.000.
8. Batu gosok
Peralatan selanjutnya ada batu gosok, fungsinya adalah untuk
mengasah alat panen, baik itu dodos, kapak, egrek dan parang, agar alat
yang di gunakan tajam sehingga lebih mudah untuk di gunakan saat
melakukan panen buah sawit. Ukurannya bervariasi Mulai dari 6” dan
juga 8”. Merek dagang yang umum dipakai adalah Camel dengan harga
Mulai dari Rp 15.000 – Rp 20.000.
Gambar 8 Batu asah
9. Angkong/gerobak dorong
Selanjutnya ada bak pengangkut sawit di ancak panen atau
angkong sorong, fungsinya yaitu untuk angkut buah dari pohon ke tempat
pengumpulan hasil buah (TPH), muatan angkong ini bisa mencapai 6 - 8
buah BJR (Berat Janjang Rata) sedang rata-rata antara 6 - 10 Kg. merek
yang biasa dipakai adalah Artco dengan harga Mulai dari Rp 400.000 –
Rp 550.000.
10. Serokan
Serokan digunakan untuk mengumpulkan brondolan di piringan
kelapa sawit. Dengan alat ini pekerjaan kutip brondolan bisa berjalan
lebih cepat jika dibandingkan dengan mengutipnya satu per satu. Alat ini
biasanya terbuat dari plastik. Alat biasanya ini dijual mulai dari Rp
60.000 – Rp 70.000.
Gambar 10 Serokan
11. Karung
Karung biasa digunakan untuk mengumpulkan semua brondolan.
Karung yang biasa dipakai adalah karung bekas pupuk sehingga gratis
dan tidak perlu dibeli.
Gambar 11 Karung