Anda di halaman 1dari 18

DATA DAN SUMBER DATA

DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu: Puguh Ardianto Iskandar, M.Pd

Disusun Oleh:
1. Nimas Ayu Mustika Aji (17144600001)
2. Ananda Rima Yunita (18144600187)
3. Rafif Ilham Mustofa (18144600190)
4. Silvi Ananda Putri Devi (18144600209)

KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi Data.................................................................................................3
B. Definisi Sumber Data....................................................................................3
C. Ciri-Ciri Data................................................................................................6
D. Jenis-Jenis Data.............................................................................................9
E. Contoh Sumber Data...................................................................................11
F. Contoh Data................................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pelaksanaan
pembelajaran di kelasnya (Suparno, 2008). Dengan demikian PTK berfokus
pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas dan dilakukan pada situasi
yang sebenarnya (alami). Hal ini berarti bahwa Tindakan tersebut merupakan
suatu kegiatan yang sengaja dirancang untuk dilakukan oleh siswa dengan
tujuan tertentu.
Oleh karena tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses
pembelajaran, maka kegiatan yang dilakukan haruslah berupa tindakan yang
diyakini lebih baik dari kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan. Dengan kata
lain, tindakan yang diberikan kepada siswa harus terlihat lebih efektif, efisien,
kreatif dan inovatif. Namun, masih banyak kesalahan yang sering terjadi
dalam pengumpulan data dan sumber data dalam penyusunan penelitian
tindakan kelas.
Dengan demikian untuk membuat sebuah penelitian tindakan kelas
(PTK) yang baik dan benar perlu adanya data dan sumber data yang
dipercaya. Untuk itu, untuk mengetahui dan mengenal data dan sumber data
dalam penelitian tindakan kelas maka makalah ini akan membahas mengenai
pengertian data, sumber data, ciri-ciri data, jenis-jenis data, contoh sumber
data, dan data.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat disusun beberapa rumusan
masalah, sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan data?
2. Apakah yang dimaksud dengan sumber data?
3. Bagaimanakah ciri-ciri data dalam penelitian tindakan kelas?

1
4. Apa sajakah jenis data dalam penelitian tindakan kelas?
5. Bagaimanakah contoh sumber data dalam penelitian tindakan kelas?
6. Bagaimanakah contoh data dalam penelitian tindakan kelas?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat disusun beberapa tujuan,
sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari data.
2. Menjelaskan pengertian dari sumber data.
3. Menjabarkan ciri-ciri data dalam penelitian tindakan kelas.
4. Menjelaskan jenis-jenis data dalam penelitian tindakan kelas.
5. Menyebutkan contoh sumber data dalam penelitian tindakan kelas.
6. Menyebutkan contoh data dalam penelitian tindakan kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Data
Menurut Arikunto 2002:96, dalam Pinto Setya Musatafa, dkk., 2020
“Data merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data
yang dipakai untuk suatu keperluan”. Data juga bisa didefinisikan sebagai
sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi)
suatu objek dan dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau
persoalan. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya,
tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan
gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan.
Data merupakan kumpulan fakta yang diperoleh dari suatu
pengukuran. Suatu pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil dari
penarikan kesimpulan yang didasarkan pada data atau fakta yang akurat.
Untuk mendapatkan data yang akurat diperlukan suatu alat ukur yang disebut
instrument yang baik. Alat ukur atau instrument yang baik adalah alat ukur
atau instrument yang valid dan reliable (Amin, dkk., 2009 dalam Pinto Setya
Mustafa, dkk., 2020:25).
Dengan demikian menurut beberapa sumber diatas data adalah
sekumpulan fakta dan angka yang diperoleh dari observasi suatu objek untuk
menyusun suatu informasi yang valid kebenarannya dan dapat dipercaya.

B. Definisi Sumber Data


Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang diinginkan.
Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber data yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Misalnya suatu penelitian tentang beberapa jenis
penyakit yang sedang diderita oleh masyarakat di suatu daerah untuk itu
dilakukan survei di daerah tersebut.

3
Sumber data terbagi menjadi dua data primer dan data sekunder:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peniliti secara langsung (tangan
pertama). Data primer contohnya adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel atau juga data
hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Berikut ini adalah beberapa
sumber data yang sering digunakan dalam penelitian tindakan kelas:
a. Wawancara
Wawancara diterapkan dengan bertanya kepada karyawan secara
pribadi. Metode ini kebanyakan digunakan untuk memperoleh
informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan
individual, ketika seorang responden ditanyai pewawancara guna
mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap, atau keyakinannya
terhadap suati topik SDM.
b. Diskusi group terfokus
Pengumpulan data melalui diskusi kelompok dikenal sebagai diskusi
grup terfokus atau FGD (Focus Group Discussion). Diskusi grup
terfokus merupakan kelompok kecil terdiri atas 8-10 orang yang
dipilih untuk mendiskusikan topik tertentu di bidang SDM.
c. Teknik proyeksi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan mendorong
responden mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap, atau
keyakinannya terhadap topik SDM dengan pertanyaan tidak langsung
dan tidak tersetruktur. Pengertian tidak langsung disini adalah peserta
bebas memproyeksikan apa saja yang muncul dalam pikirannya
berkaitam dengan topik SDM yang akan diteliti. Karena peserta bebas
menyampaikan pikirannya, hal-hal yang diungkapkan peserta
memiliki cakupan luas, baik sisi positif maupun negative berkaitan
dengan topik tersebut.
d. Survei

4
Data dikumpulkan melalui daftar pertanyaan atau kuesioner
tersetruktur. Dengan survei, periset ingin memperoleh data, seperti
preferensi, sikap, perasaan, atau pengetahuan responden, dengan
bertanya. Survei bisa dilakukan secara individu, melalui telepon,
melalui surat, dan melalui jaringan internet.
1) Individu, dengan metode ini, periset secara individu langsung
bertatap muka dengan objek yang akan di survei.
2) Survei melalui telepon, sesuai dengan namanya survei ini
dilaksanakn melalui percakapan telepon. Kelebihan dari riset ini
dapat dilakukan di luar jam kerja, sehingga objek tidak letih saat
menjawab pertanyaanya. Kelemahan riset ini terletak pada
ketersediaan jaringan telepon dan periset tidak bisa menampilkan
gambaran visual sehingga terbatas pada verbal saja.
3) Survei melaui surat. Survei ini dijalankan dengan membagikan
sura berisi kuesioner kepada objek yang akan diteliti. Periset tidak
perlu membacakan pertanyaan-pertanyaan kuesioner kepada
responden sebab responden bisa membaca dan menjawabnya
sendiri.
4) Survei melalui jaringan internet. Survei ini dijalankan melalui
jaringan computer dengan meminta para objek mengakses jaringan
atau laman yang digunakan untuk survei.
e. Observasi
Metode observasi dijalankan dengan mengamati dan mencatat pola
perilaku orang, objek, atau kejadian-kejadian melalui cara yang
sistematis. Berbeda dengan survei yang mengumpulkan data dengan
bertanya, metode observasi ini melakukan pengumpulan data melalui
pengamatan dan pencatatan perilaku objek. Dalam melakukan
observasi periset dapat memanfaatkan kamera pengintasi yang
dipasang secara tersembunyi.
f. Eksperimen

5
Eksperimen merupakan riset yang berusaha memanipulasi satu atau
lebih variabel kasual, kemudian mengukur efek manipulasi tersebut
terhadap satu atau lebih variabel dependen.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peniliti dari sumber yang sudah
ada, misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji,
laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang
diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya (Niken Septantiningtyas,
2020:62).

C. Ciri-Ciri Data
Mengingat sangat pentingnya peranan data dalam pembangunan
pendidikan khususnya untuk menyusun rencana dan program pembangunan
pendidikan maka data itu harus baik atau berkualitas. Kualitas data sangat
tergantung dari cara seseorang dalam memperoleh data. Bila pengumpulan
data dilakukan secara serampangan maka data yang diperoleh tidak akan
berkualitas, walaupun data tersebut data primer. Dengan demikian, beriut ini
adalah beberapa ciri-ciri data dalam penelitian tindakan kelas:
1. Data Tepat Waktu
Hal ini berarti bahwa data harus tersedia pada waktu diperlukan. Dalam
pendataan pendidikan persekolahan waktu penghitungan data adalah 31
Juli dan pada bulan September-Desember harusnya sudah dikirim ke
pusat. Bila data tersebut dikirimkan setelah bulan Desember maka data
tersebut dapat dikatakan tidak tepat waktu.
2. Data Objektif
Hal ini berarti bahwa data yang digunakan harus sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya, tidak adanya unsur subjektif atau rekayasa dari
seseorang atau pihak-pihak yang berkepentingan. Data seperti ini
digunakan dalam sensus. Misalnya:

6
a. Hasil identifikasi kebutuhan guru di SD Kabupaten Wonosobo
diperlukan 30 guru kelas dan 5 orang guru pendidikan agama. Data
yang disajikan harus sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan
tersebut.
b. Hasil pengumpulan menunjukkan ruang kelas SMP Kabupaten Pidie
yang rusak berat sebanyak 200 ruang. Data yang disajikan harus
sejumlah hasil pengumpulan tersebut.
3. Data Relevan
Hal ini berarti bahwa data itu harus sesuai dengan persoalan yang akan
dipecahkan. Akan dipecahkan masalah kebutuhan guru SD maka data
yang diperlukan juga guru, kelas, dan sekolah. Misalnya, data yang
dikumpulkan adalah jumlah siswa SMP yang akan ditampung, padahal
persoalan yang akan dipecahkan menyangkut tentang ketepatan lokasi
Unit Sekolah Baru (USB). Jelas bahwa data jumlah siswa SMP itu tidak
relevan dengan 10 permasalahan tentang ketepatan lokasi USB. Oleh
karena itu, data yang digunakan adalah lokasi di mana terdapat lulusan
tingkat SD yang akan ditampung sehingga lokasi USB yang akan
dibangun tepat sasarannya.
4. Data Representatif
Hal ini berarti bahwa data yang digunakan harus dapat mewakili atau
memihak seseorang atau golongan tertentu, namun juga dapat diterima
oleh semua pihak. Data seperti ini biasanya digunakan dalam survai.
Misalnya:
a. Jumlah siswa putus sekolah yang dilaporkan (setelah dilakukan
survai) hanya berdasarkan daerah-daerah yang tingkat pelayanan
pendidikannya tergolong baik, padahal kenyataannya terdapat daerah
yang tergolong cukup, buruk dan buruk sekali yang memiliki siswa
putus sekolah lebih besar justru tidak dijadikan survai. Terhadap data
seperti ini maka siswa putus sekolah yang disampaikan bukan
merupakan data yang representatif.

7
b. Jumlah siswa mengulang yang dilaporkan (setelah dilakukan survai)
hanya berdasarkan pada daerah kota, padahal kenyataannya daerah
kabupaten justru memiliki siswa mengulang yang lebih banyak
justru tidak dijadikan survai. Terhadap data seperti ini maka siswa
mengulang yang disampaikan bukan merupakan data yang
representatif.
5. Data Memiliki Kesalahan Baku (standard error) kecil
Kriteria menggunakan kesalahan baku ini biasanya digunakan untuk data
yang digunakan dalam survai. Bila dilakukan secara sensus maka tidak
perlu menggunakan kriteria ini. Hal ini berarti bahwa apabila data yang
ada hanya didasarkan pada anggaran (perkiraan) maka bila ada kesalahan
merupakan hal yang wajar karena memang tidak ada data perkiraan yang
benar tetapi mendekati kondisi yang sebenarnya.
Data hasil perkiraan ini dikatakan baik apabila kesalahan bakunya kecil.
Istilah “baku” di sini digunakan karena data perkiraan tadi bisa terlalu
besar (positif) atau terlalu kecil (negatif). Sebagai contoh, dikatakan
bahwa jumlah siswa tingkat SMP yang harus ditampung agar wajib
belajar pendidikan dasar 9 tahun dapat tuntas di suatu kabupaten adalah
10.000 orang. Jelas bahwa data ini hanya perkiraan sehingga tidak tepat
karena belum ada kejadiannya.
Untuk keperluan perencanaan, paling sedikit harus dapat ditentukan
besarnya kesalahan baku. Apabila kesalahan bakunya adalah 1.00 maka
data tersebut dapat dibaca menjadi jumlah siswa tingkat SMP yang harus
ditampung agar wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dapat tuntas
adalah diberikan tiga alternatif, yaitu tinggi, sedang, dan rendah atau
antara 9.000 sampai 11.000 siswa karena menggunakan simpangan baku
1,00, yaitu kurang mean 1 dan lebih mean 1.

Kemudian, berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh data kualitatif dan
kuantitatif:
1. Data Kualitatif, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Data kualitatif diperoleh dari hasil penghitungan

8
b. Tidak menyatakan kuantitas, tetapi menyatakan sifat yang
dikelompokkan dalam kategori.
c. Data kualitatif selalu berupa bilangan bulat dan jumlahnya selalu
dinyatakan dalam bentuk frekuensi. (Budiarto, 2001: 4)
2. Data Kuantitatif, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Data kuantitatif merupakan data yang dihasilkan dari pengukuran
b. Data kuantitatif dapat berupa bilangan bulat atau desimal
c. Data kuantitatif hasilnya dinyatakan dalam kuantitas numerik.
(Budiarto, 2001: 5)

D. Jenis-Jenis Data
Jenis data secara garis besarnya dibagi menjadi dua macam yaitu data
dikhotomi dan data kontinum.
1. Data Dikhotomi
Data dikhotomi disebut data deskrit, data kategorik atau data
nominal. Data ini merupakan hasil perhitungan, sehingga tidak dijumpai
bilangan pecahan. Data dikhotomi adalah data yang paling sederhana
yang disusun menurut jenus atau kategorinya. Bila kita telah memberikan
nama pada sesuatu berarti kita telah menentukan jenis atau kategori
menurut pengukuran kita. Dalam data dikhotomi setiap data
dikelompokkan menurut kategorinya dan diberi angka. Angka-angka
tersebut hanyalah label belaka, bukan menunjukkan tingkatan (rangking).
Contoh dari data dikhotomi sebenarnya antara lain adalah: jenis
kelamin misalnya ada tiga yaitu laki-laki diberi angka 1, banci diberi
angka 2, dan perempuan diberi angka 3. Angka 3 pada perempuan bukan
berarti kekuatan perempuan sama dengan laki-laki. Demikian pula banci
sama dengan dua laki-laki. Tetapi seperti disebutkan tadi bahwa angka-
angka tersebut hanyalah label belaka. Banyak contoh-contoh data
dikhotomi sebenarnya ini seperti macam warna kulit, suku bangsa, bahasa
daerah, dan sebagainya.

9
2. Data Kontinum
Data kontinum terdiri dari tiga macam data yaitu: data ordinal, data
interval, dan data rasio. Ketiga macam data tersebut diuraikan seperti
berikut ini:
a. Data Ordinal
Data ordinal ialah data yang sudah diurutkan dari jenjang yang paling
rendah sampai jenjang yang paling tinggi, atau sebaliknya tergantung
peringkat selera pengukuran yang subjektif terhadap objek tertentu.
Contoh data ordinal adalah: golongan gaji, pangkat, pendidikan mulai
Taman Kanak-Kanak sampai perguruan tinggi, status sosial (tinggi,
menengah, dan rendah), daftar urutan kepegawaian (DUK), dan
sebagainya.
b. Data interval
Data interval memiliki sifat-sifat nominal dari data ordinal. Di
samping itu ada sifat tambahan lainnya pada data interval yaitu
mempunyai nol mutlak. Akibatnya mempunyai skala interval yang
sama jaraknya. Pengukuran data interval tidak memberikan jumlah
yang absolut dari objek yang diukur. Contohnya presepsi dan
tanggapan.
c. Data Rasio
Data rasio mengandung sifat-sifat interval, dan selain itu sudah
mempunyai nilai nol mutlak. Contohnya berat badan, tinggi, panjang,
dan jarak.
Kemudian data juga dibagi menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan
kuantitatif:
1. Data Kualitatif
Pendekatan kualitatif lebih mengarah pada penyelidikan kebenaran
yang bersifat relatif, hermenetik dan interpretatif. Pilihan pada
pendekatan ini lebih banyak menggunakan analisis teori, dan hermenetik
yang kuat untuk sampai pada sebuah kesimpulan. Sedangkan pendekatan
kuantitatif lebih menekankan aspek behavioristik dan empiris yang

10
berasal dari fenomena-fenomena di lapangan atau berdasarkan tingkah
laku di lapangan, yang kemudian dijadikan patokan penelitian.

Dilihat dari instrumen penelitian yang menjadi alat pengumpulan


data serta analisis, penelitian kualitatif banyak menggunakan data yang
bersifat deskriptif seperti daftar wawancara, laporan hasil pengamatan
lapangan, transkrip-transkrip pembicaraan, dan catatan-catatan
pengamatan. Laporan disusun dari rangkuman semua sumber-sumber
tersebut dengan dukungan teori yang ada, menjadi uraian analisis. Tahap
analisis dalam pendekatan ini sudah dimulai sejak penelitian dan data
pertama telah diperoleh.
Dilihat dari tujuan yang hendak dicapai, penelitian kualitatif
dilakukan untuk memahami fenomena empiris, khususnya mencari
gambaran yang sebanyak-banyaknya tentang fenomena tersebut tanpa
memerincinya dalam hubungan antar variabel yang saling terkait. Tujuan
akhir yang dihasilkan adalah sebuah teori.
2. Data Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menggunakan angket dan data-data yang
berupa angka, tabulasi, perhitungan-perhitungan menggunakan sejumlah
metode analisis matematik/statistik yang hasilnya menjadi dasar pijakan
untuk mengambil keputusan atau kesimpulan. Data dari pendekatan
kuantitatif lebih banyak berbentuk angka dan tabel. Sementara itu, tahap
analisis hanya dapat dilakukan jika data telah terkumpul dengan lengkap
dan tersaji dalam tabulasi yang siap diolah secara statistik (Slevitch,
2011).
Penelitian kuantitatif, dilakukan untuk menguji dan membuktikan
bahwa gambaran sebuah fenomena yang dirumuskan dalam bentuk
variabel-variabel terbukti benar atau tidak benar dari teori yang telah
diyakini selama ini. Hubungan antar variabel menjadi sesuatu yang sangat
penting dan diutamakan.

11
E. Contoh Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.
Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu:
1. Contoh Sumber Data Primer
Sumber data primer, yaitu sumber pertama dimana sebuah data
dihasilkan. Sumber data primer dalam penelitian adalah pesertadidik kelas
IV MI Sunan Ampel Ngadri Binangun Blitar Tahun Ajaran 2014/2015.
Peserta didik yang diambil sebagai subjek wawancara adalah sebanyak 3
peserta didik. Tiga peserta didik tersebut sebagai sampel yang terdiri dari
peserta didik berkemampuan tinggi, Sedang dan rendah. Dari ketiga
peserta didik tersebut mempunyai kemampuan berbeda tersebut dapat
diketahui tanggapan mereka yang dapat mewakili seluruh peserta didik
terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini menjadi
pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak menggunakan metode team
accelerated instruction (TAI).
2. Contoh Sumber Data Sekunder
Sumber data skunder yaitu sumber data kedua sesudah sumber data
primer. Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian contohnya
sebagai berikut:
1) Aktivitas
2) Tempat/lokasi
3) Dokumentasi/arsip.
Sumber data primer dan sekunder diharapkan dapat berperan membantu
mengungkapkan data yang diharapkan.

F. Contoh Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun
angka. Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat
dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem
tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian contohnya adalah data-data

12
yang dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Skor hasil pekerjaan secara individu dan kelompok pada latihan soal-soal
2. Pernyataan verbal siswa dan guru yang diperoleh dari hasil wawancara
sehubungan dengan proses pembelajaran dan pemahaman terhadap materi.
3. Hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh teman sejawat
dan satu guru di sekolah tersebut terhadap aktivitas praktisi dan siswa
dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan oleh peniliti.
4. Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam pembelajaran
tindakan selama penelitian.
G.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II dapat disimpulkan bahwa data
didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari
pengamatan (observasi) suatu objek dan dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan atau persoalan. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya
kebenarannya, tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa
memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan
data relevan. Sedangkan, sumber data adalah tempat didapatkannya data yang
diinginkan. Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat
penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber
data yang sesuai dengan tujuan penelitian
Secara umum data penelitian tindakan kelas memiliki beberapa ciri,
yaitu a) tepat waktu, b) objektif, c) relevan, d) representatif, dan e) memiliki
penyimpangan baku kecil. Kemudian jenis-jenis data pada penelitian tindakan
kelas dibagi menjadi dua, yaitu data dikhotomi dan data kontinum.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Dan
semoga makalah ini dapat memberikan pembelajaran dalam menyusun
penelitian tindakan kelas (PTK). Sebaiknya dalam penyusunan penelitian
tindakan kelas harus didukung dengan data-data yang benar dan valid. Oleh
sebab itu, dalam pencarian data sebaiknya dicari dengan sungguh-sungguh.

14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tanzeh, Metodologi Peneltian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 79

Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: EGK.

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan


Kebijakan

Mustafa, Pinto Setya, dkk. 2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,


dan Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang

Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,


2008), hal 129.

Rosman Hartiny Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Teras,


2010), hal. 80

Septatiningtyas, N., Jailani, M. D., & Husain, W. M. (2019). PTK (Penelitian


Tindakan Kelas). Penerbit Lakeish.

Septantiningtyas, Niken. 2020. PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Jawa Tengah:


Anggota IKAPI No.181/JTE/2019

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Bandung:


PT. Rineka Cipta, 2006), hal. 129

Zaluchu, S. E. (2020). Strategi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif di dalam


Penelitian Agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan
Warga Jemaat, 4(1), 28-38.

15

Anda mungkin juga menyukai