Anda di halaman 1dari 8

Nama : Hikmah

NIM : 4001419004
Mata Kuliah : Microteaching IPA
Materi : Pedagogical Knowledge (PK)
Dosen : 1. Novi Ratna Dewi, S. Si., M. Pd.
2. Prasetyo Listiaji, S.Pd., M.Sc.

GAYA BELAJAR

A. PENGERTIAN GAYA BELAJAR


Menurut beberapa ahli, gaya belajar adalah :
● Menurut Nasution, Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang
murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan
memecahkan persoalan.
● Menurut M. Nur Ghufron, Gaya belajar adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan
mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang
untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui
persepsi yang berbeda.
● Menurut Bobbi Deporter & Hernacki, Gaya belajar adalah suatu kombinasi dan
bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengolah informasi.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara
seseorang dalam melakukan kegiatan belajar untuk menerima hasil belajar dengan tingkat
penerimaan yang optimal didabndingkan dengan cara yang lain.

B. JENIS GAYA BELAJAR

1. Gaya Belajar Visual (Visual Learnners)

Orang dengan gaya belajar ini memiliki kemampuan belajar dengan melihat.
Memiliki indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Mampu mengingat kata-kata, peta,
bagan, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk. Kemampuan belajar
yang berhubungan dengan ini yaitu seperti matematika, bahasa arab, bahasa jepang,
simbol dan yang lainnya yang berkaitan dengan bentuk. Ciri ciri gaya belajar visual yaitu:

● Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dengan melihat.


● Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.
● Memiliki hobi membaca.
● Suka melihat dan mendemonstrasikan sesuatu.
● Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistik
● Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar.
● Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.

Ciri lain secara penampilan pada orang dengan gaya belajar visual pada umumnya
orangnya cenderung rapi, tidak suka mendengarkan namun lebih suka melihat, dan
teratur. Orang dengan gaya belajar visual memiliki kesulitan dalam menyalin tulisan dari
papan tulis, tulisannya tampak berantakan dan tidak mudah dibaca. Anak dengan gaya
belajar visual menyukai percobaan atau peragaan. Metode pembelajaran yang tepat yaitu
dengan metode mindmap, video ilustrasi, alat tulis berwarna, pembelajaran menggunakan
bentuk.

2. Gaya Belajar Auditor (Auditory Learners)

Orang dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan
lebih terfokus. Orang dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik
dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau
soal cerita. Ciri- ciri gaya belajar auditori yaitu:

● Memiliki kemampuan mengingat yang baik dari mendengarkan.


● Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik.
● Senang mendengarkan cerita atau dibacakan cerita.
● Suka bercerita dan berdiskusi.
● Bisa mengulangi informasi yang di dengarnya.

Gaya belajar auditori ini memiliki kendala yaitu anak sering lupa apa yang dijelaskan
guru. Orang dengan gaya belajar ini cenderung tidak suka membaca petunjuk dan lebih
suka langsung bertanya untuk mendapatkan informasi. Oleh karena itu, metode belajar
yang tepat yaitu dengan musik, menggunakan media auditori, berdiskusi, bercerita di
depan kelas, dan lainnya. Anak dengan gaya belajar ini biasanya saat menghafal akan
membaca keras keras kata- kata yang dihafalnya dan menjadi lebih efektif baginya ketika
dicapkan dan dia dengar kembali.

3. Gaya Belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners)

Gaya belajar kinestetik yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak. Mereka
sensitif menyerap pelajaran melalui gerakan, sentuhan, tekstur dan indra perabaan. Hal
yang berkaitan yaitu seperti olahraga, menari, memainkan musik, percobaan
laboratorium, dan lainnya. Gaya belajar ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan
gambaran imajinasi berdasarkan gerakan. Ciri ciri gaya belajar kinestetik:

● Ketika menghafal yaitu dengan cara berjalan atau membuat gerakan- gerakan
● Menyukai belajar dengan praktik langsung atau menyentuh secara langsung
● Anak yang aktif dan banyak bergerak, memiliki perkembangan otak yang baik
● Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu
● Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan.

Orang atau anak dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung tidak bisa diam.
Cenderung bosan dengan gaya pembelajaran konvensional yang hanya duduk diam
mendengar. Lebih cocok dengan pembelajaran yang melibatkan kerjasama tim,
partisipasi aktif siswa, dan kegiatan aktif lainnya. Metode belajar yang bisa diterapkan
yaitu dengan menggerakkan jari, mengunyah permen karet, mengeksplorasi lingkungan
dengan berjalan jalan dsb. Pada anak, metode pembelajaran untuk anak dengan gaya
belajar kinestetik ini bisa dengan membuat permainan peran, praktik skill, menari,
memainkan alat musik dsb.

4. Gaya Belajar Global (Global Learners)

Anak dengan gaya belajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara
menyeluruh. Pemahaman yang dimiliki berisi gambaran yang besar dan juga hubungan
antara satu objek dengan yang lainnya. Anak dengan gaya belajar global juga mampu
mengartikan hal hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas. Ciri ciri gaya
belajar global:

● Bisa melakukan banyak tugas sekaligus


● Mampu bekerjasama dengan orang lain dengan baik.
● Sensitif dan mampu melihat permasalahan dengan baik.
● Mampu mengutarakan dengan kata- kata tentang apa yang dilihatnya.

Anak dengan gaya belajar global biasanya kurang rapi, meskipun sebenarnya menyukai
kerapian. Untuk mengatasi hal ini maka akan membuat suatu sistem penataan dengan
mengkategorikan barang- barang sesuai tipenya. Anak dengan tipe global ini tidak bisa
hanya memikirkan satu hal namun memikirkan bnayak hal sekaligus. Meskipun satu
tugas belum selesai, dia juga akan mengerjakan tugas berikutnya. Anak dengan gaya
belajar global peka terhadap sekitarnya termasuk perasaan orang lain dan merasa senang
untuk bekerja keras membuat orang lain senang.

5. Gaya Belajar Analitik (Analytic Learners)

Anak dengan gaya belajar analitik memikili kemampuan dalam memandang sesuatu
cenderung ditelaah terlebih dahulu secara terperinci, spesifik, dan teratur. Mengerjakan
suatu hal secara bertahap dan urut. Penilaian mereka terhadap sesuatu berdasarkan fakta-
fakta dan fokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai. Ciri ciri gaya belajar
analitik:
● Berfokus mengerjakan satu tugas, tidak akan ke tugas berikutnya jika tugasnya belum
selesai.
● Berfikir secara logika.
● Tidak menyukai jika ada bagian yang terlewatkan dalam suatu tugas.
● Cara belajar konsisten dan menetap.

Anak dengan gaya belajar analitik menilai berdasarkan fakta- fakta. Namun seringkali
mereka tidak mampu menemukan titik gagasan utamanya tentang tujuan tugas yang
sedang dia lakukan. Berfokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai. Anak dengan
gaya belajar analitik lebih cocok belajar sendiri baru kemudian bergabung dengan
kelompok belajar. Mereka juga mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan hanya
berfokus pada satu hal. Cara terbaik untuk mengatasinya yaitu membuat jadwal belajar
yang terstruktur sehingga sasaran belajar yang ingin dicapai jelas. Metode belajar yang
tepat yaitu dengan konsisten melakukan atau mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal
harian yang dibuatnya.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GAYA BELAJAR


1. Gaya belajar Visual
Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain:
a. Dapat mengingat detail dan warna dengan sangat baik
b. Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik
c. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi seringkali lupa dengan
nama orang tersebut.
d. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka
memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya,
e. Umumnya berpenampilan rapi dan baik
f. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah dengan
membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa
saja yang ia hadapi.
Kelemahan:
a. Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,
b. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau grafik,
c. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau
tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau justru jelek.
2. Gaya belajar auditory
Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners):
a. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan baik.
b. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang singkat.
c. Memiliki tata bahasa yang baik
d. Dengan mudah menghafalkan nama orang lain.
e. Senang berbicara
f. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang , dapat melakukan dengan
mudah.
g. Jika berbicara iramanya memiliki pola.
Kelemahan:
a. Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).
b. Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
c. Susah untuk membuat karangan.
d. Susah diam dalam waktunya cukup lama.
e. Mudah terganggu dengan keributan.
3. Gaya belajar kinestik
Kelebihan dan kelemahan dari gaya belajar kinestetik (Kinesthetic Learners):
a. Umumnya memiliki penampilan yang rapi.
b. Lebih pintar dalam bidang olahraga.
c. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam laboratorium.
d. Kerja sama antara mata dan tangan sangat bagus
Kelemahan:
a. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk dalam
waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat.
b. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.
c. Jika membaca menggunakan jari telunjuk.
d. Kurang menguasai dalam bidang geografi.
4. Gaya belajar global
Kelebihan:
a. Umumya dapat bekerja sama dengan orang lain dan peka terhadap perasaan orang
lain (fleksibel).
b. Senang bekerja keras untuk menyenangkan orang lain
c. Senang memberi dan menerima pujian
Kekurangan:
a. Cenderung memerlukan dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu
b. Mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap
c. Dominan kurang memeiliki kerapian
5. Gaya belajar analitik
Kelebihan:
a. Cenderung lebih teperinci, spesifik, terorganisasi dan teratur.
b. Mengerjakan sesuatu secara teratur
c. Memiliki cara berpikir sesuatu berdasarkan logik
Kekurangan:
a. Kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh
b. Mengalami kesulitan bila ada gangguan , karena biasanya pikirannya hanya
berfokus pada satu masalah saja.
c. Kadang- kadang tidak mengerti maksud dan tujuan dalam mengerjakan sesuatu
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA BELAJAR
Faktor internal yang dapat mempengaruhi gaya belajar ialah faktor yang berasal dari diri
siswa yang meliputi kecerdasan, sikap, kebiasaan, bakat, minat, dan motivasi. Sedangkan,
faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi
keluarga, masyarakat, dan sekolah (Astiti, 2021: 194). Menurut Hapnita, dkk (2018)
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar digolongkan menjadi dua yaitu, faktor
internal dan faktor eksternal.
Faktor internal, meliputi:
1. Aspek Psikologis, yang terdiri dari:
a. Intelegensi
Tingkat intelegensi sangat mempengaruhi gaya belajar seseorang.
b. Perhatian
Perhatian merukan keaktifan jiwa yang dipertinggi yang tertuju pada satu objek.
Dalam hal ini siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang akan dipelajari.
c. Minat
Minat sangat berpengaruh terhadap pemilihan gaya belajar, karena apabila materi
yang dipelajari tidak sesuai gaya belajar, maka siswa tidak akan belajar dengan
sungguh-sungguh.
d. Bakat
e. Bakat merupakan kecakapan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan.
f. Motivasi
Motivasi berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
g. Kesiapan
Kesiapan perlu diperhatikan dalam pemilihan gaya belajar, sehingga hasil
belajarnya sesuai keinginan.
Faktor-faktor eksternal, meliputi:
1. Aspek Keluarga
Aspek keluarga yang mempengaruhi gaya belajar meliputi:
a. Cara orangtua mendidik anak
Cara orangtua dalam mendidik anak akan mempengaruhi proses belajar anaknya.
Orangtua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya akan menyebabkan anak
kurang berhasil dalam belajarnya.
b. Suasana rumah
Jika suasana rumah tenang, seorang anak akan betah di rumah dan dapat belajar
dengan baik.
c. Keadaan ekonomi keluarga
d. Keadaan ekonomi keluarga juga sangat mempengaruhi gaya belajar anak.
2. Aspek Sekolah
Aspek sekolah yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:
a. Metode mengajar
Metode mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa. Agar
siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajarnya diusahakan
semenarik mungkin.
b. Relasi guru dengan siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa, dapat menyebabkan proses belajar
mengajar kurang lancar.
c. Disiplin
Kedisiplinan siswa sangat erat kaitannya dengan kerajinan dan proses belajar
siswa dalam memilih gaya belajar.
d. Keadaan gedung
Gedung sekolah atau ruang kelas harus memadai agar proses belajar berjalan
lancar.
3. Aspek Masyarakat
Aspek masyarakat terdiri dari:
a. Bentuk kegiatan masyarakat
Kehidupan dalam masyarakat di sekitar juga dapat mempengaruhi belajar anak.
Pengaruh tersebut dapat mendorong semangat siswa dalam belajar dan
menentukan gaya belajarnya.
b. Teman bergaul
Teman bergaul sangat mempengaruhi siswa dalam memilih gaya belajar, agar
siswa dapat belajar dengan baik, maka diusahakan memiliki teman bergaul yang
baik yan dapat mendorong semangat siswa untuk giat belajar.
Menurut Rita Dunn (dalam De Porter dan Hernacki, 2015: 110), menemukan banyak
variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
gaya belajar siswa antara lain:
1. Faktor Fisik
Faktor fisik yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan pembelajaran yaitu
sarana dan prasarana yang ada, sehingga tidak menimbulkan gangguan pada siswa,
misalnya pada tempat duduk yang kurang sesuai.
2. Faktor Emosional
Seorang guru perlu mempelajari dan memahami faktor emosional pada siswa, hal
tersebut terkait dengan rasa senang, sedih, takut, malu, gembira, saat pengikuti
pembelajaran.
3. Faktor Sosiologis
Faktor sosiologis yang mempengaruhi gaya belajar siswa berupa kepribadian seorang
individu dalam proses sosialisasi yang di peroleh di sekolah. Misalnya hubungan
antar teman satu kelas, teman beda kelas, guru kelas, serta guru lainnya.
4. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang ada di sekitar dapat membantu siswa dalam belajar
semaksimal mungkin selama di sekolah. Seperti guru, administrasi dan teman-teman
satu kelas yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.

Daftar Pustaka:

Astiti, N. D., Mahadewi, L. P. P., & Suarjana, I. M. (2021). Faktor yang mempengaruhi
hasil belajar IPA. Jurnal Mimbar Ilmu, 26(1): 194.
Hapnita, W., dkk. (2018). Faktor internal dan eksternal yang dominan mempengaruhi
hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa kelas XI Teknik Gambar
Bangunan SMK N 1 Padang tahun 2016/2017. Jurnal CIVED, 5(1): 2176-2177.
Porter, B. D., Hernacki, M. (2015). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Anda mungkin juga menyukai