Anda di halaman 1dari 8

TERM OF REFERENCE (TOR)

SAYEMBARA GAGASAN

KAWASAN PERUMAHAN SEDERHANA


“GREEN LIVING HOUSING CONCEPT”

NOVEMBER 2021

DALAM RANGKA
RANGKAIAN HUT KPR BANK BTN KE-45 TAHUN 2021
TERM OF REFERENCE (TOR)
KAWASAN PERUMAHAN SEDERHANA
“GREEN LIVING HOUSING CONCEPT”

I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Pengelolaan Lingkungan menjadi isu penting yang harus diperhatikan saat ini, disebabkan
banyaknya masalah kerusakan lingkungan yang ada di Indonesia, di antaranya permasalahan
sungai yang tercemar, kerusakan hutan, banjir, abrasi, pencemaran udara, menurunnya
keanekaragaman hayati, penumpukan sampah, pencemaran air tanah, keterbatasan daerah
resapan air, pemanasan global, bahkan masalah bangunan liar atau kumuh. Kebanyakan dari
masalah ini belum ditemukan solusinya, sehingga kerusakan lingkungan terus terjadi.

Berdasarkan Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 bahwa perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup adalah upaya yang sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
penegakan hukum. Salah satu tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sebagaimana termuat dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 adalah menjamin
pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Berbicara mengenai hak warga negara Indonesia, tercantum pada pada Undang-undang Dasar
Republik Indonesia 1945 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hal ini didukung oleh Peraturan
Pemerintah No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman bahwa Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah wajib memenuhi kebutuhan Rumah bagi MBR dengan
memberikan kemudahan pembangunan dan perolehan Rumah melalui program perencanaan
pembangunan Perumahan secara bertahap dan berkelanjutan. Selanjutnya, dalam Undang-
undang No. 39 Tahun 1999 menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk bertempat tinggal
serta berkehidupan yang layak.

Beberapa golongan masyarakat di Indonesia masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan


primernya, salah satunya adalah kebutuhan papan. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian
PUPR telah memberikan bantuan khusus dan keringanan kepada Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) untuk memiliki rumah. Namun pada praktiknya, rumah subsidi yang didapatkan
banyak yang belum dihuni dengan berbagai alasan, mulai dari kondisi PSU (Pra Sarana Umum)
yang belum siap, tidak adanya ketersediaan jaringan listrik dan air bersih, belum adanya
transportasi publik yang terintegrasi dengan perumahan, serta kurangnya perhatian dalam
pengelolaan lingkungan
Untuk menjawab permasalahan tersebut, PT. Bank Tabungan Negara selaku kontributor utama
penyaluran perumahan (terutama perumahan MBR) di Indonesia menginisiasi kepada para
pelaku pembangunan untuk menciptakan konsep perumahan yang lebih sehat dan ramah
lingkungan sehat serta mengajak masyarakat untuk mengeluarkan gagasan atau ide-ide melalui
desain kawasan perumahan sederhana dengan konsep Green Living Housing Concept.

1.2. MAKSUD & TUJUAN

Tujuan Sayembara untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa rancangan sebuah kawasan
perumahan sederhana merupakan sebuah kawasan perumahan yang layak huni berkualitas dan
terjangkau namun tetap memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan yang selaras dengan tema Green Living Housing Concept. Selain itu juga
menunjukkan kepada masyarakat bahwa untuk menjalani hidup bersama dengan alam sebisa
mungkin tidak membawa dampak buruk secara makro terhadap alam dan lingkungan. Hal
tersebut dapat diartikan sebagai pengelolaan lingkungan yang sehat dan ramah lingkungan
dapat menciptakan keberlanjutan (sustainable) yang dapat diwariskan kepada generasi penerus
yang dapat dimulai dari sebuah rumah dan kawasan perumahan.

II. PERIHAL SAYEMBARA


2.1. JUDUL SAYEMBARA

“Sayembara Kawasan Perumahan Sederhana “Green Living Housing Concept”

2.2. KRITERIA DESAIN SAYEMBARA


Sebagaimana telah disampaikan di Latar Belakang, dalam mewujudkan Green Living
Housing Concept terdapat 3 (tiga) kriteria utama yang harus dipenuhi dalam desain
Kawasan Perumahan Sederhana tersebut, yaitu :
2.2.1. Mencerminkan desain kawasan yang inovatif dan atraktif (New Concept)
Desain kawasan yang memiliki konsep yang kuat dari sisi estetika dan ruang serta
memiliki konsep ke-baru-an dan orisinalitas dalam penataan kawasan perumahan
sederhana sehingga diharapkan dapat menyajikan tatanan kawasan dan ruang yang
tidak monoton dan dapat memfasilitasi masyarakat di dalamnya penciptaan ruang
yang aktif, positif dan padu, serta terbuka.
2.2.2. Menjamin Keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi (Green Design &
Social Econimically Feasibility)
Desain kawasan yang mampu mewujudkan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan khususnya menciptakan tata ruang kawasan yang layak huni, lestari,
aman, nyaman, sehat dan indah. Desain kawasan yang dapat mengedepankan
kepentingan terutama pejalan kaki dan pesepeda yang ditunjang oleh integrasi
transportasi publik sehingga tercipta kawasan yang indah secara visual serta
menjaga kelestarian lingkungan
2.2.3. Mencerminkan Kearifan Lokal (Local Wisdom)
Desain kawasan yang secara konsisten mencerminkan kearifan lokal dan harus
mampu menjunjung tinggi nilai-nilai yang menyejahterakan kehidupan masyarakat
lokal

2.3. ASPEK PERANCANGAN


2.3.1. Desain dan Konsep Kawasan Perumahan Sederhana
Konsep dan gagasan kawasan Green Living Housing Concept dengan luas area
5 Ha – 10 Ha, di mana peserta dapat memilih untuk mendesain kawasan rumah
tapak atau kawasan rumah susun. Besaran luasan akan tergantung kepada konsep
dan analisa peserta sayembara dalam merespon kebutuhan tata ruang dan prinsip-
prinsip kaidah perencanaan yang berkelanjutan sehingga mampu memiliki livibilitas
tinggi, layak huni, lestari, aman, nyaman, sehat, dan indah.
2.3.2. Sirkulasi
Mengedepankan konsep yang menjamin terwujudnya sistim mobilitas cerdas bagi
masyarakat di dalamnya yang ditunjukkan pada rancangan yang mengutamakan
pada pedestrian dan kendaraan tidak bermotor serta didukung transportasi publik
yang ramah lingkungan serta mampu mengintegrasikan kawasan dengan area luar
kawasan dengan mudah, aman, dan nyaman.
2.3.3. Ruang Terbuka Hijau / Landscape
Ruang Terbuka Hijau terdapat pada lahan yang tidak terbangun (public space)
dengan konsep yang mengedepankan porsi ruang terbuka hijau dengan tata ruang
lainnya sehingga menyajikan tata kelola kawasan yang seimbang dan
berkelanjutan.
2.3.4. Desain rumah yang sesuai Konsep Kawasan
Konsep desain rumah sederhana yang selaras dengan konsep kawasan dengan
mencerminkan rumah yang berkonsep Green Living.
2.3.5. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
Pengaplikasian fasilitas umum dan fasilitas sosial sebagai penunjang konsep
kawasan secara kesuluruhan dan dibangun sesuai kebutuhan dan fungsinya yang
bertujuan untuk memfasilitasi semua kebutuhan dan kegiatan bermukim.
2.3.6. Desain Drainase & Utilitas Kawasan
Pengaplikasian system drainase dan utilitas yang baik di dalam kawasan sehingga
menciptakan kawasan yang bersih dan sehat
2.3.7. Sistim Pembuangan Akhir (Persampahan)
Konsep desain dan skema pembuangan akhir di dalam kawasan agar
memperhatikan isu pencemaran lingkungan dan pembuangan limbah sehingga
menciptakan konsep pembuangan Zero Waste.

2.4. DASAR PENILAIAN DEWAN JURI


2.4.1. Relevansi ide dan kemampuan konsep desain kawasan perumahan sederhana
yang mampu memberikan inspirasi dalam pembuatan suatu kawasan dengan
adanya inovasi dalam aspek sosial, ekonomi, serta lingkungan yang tertuang dalam
desain perancangan permukiman
2.4.2. Orisinalitas desain dengan menginterpretasikan solusi atas permasalahan dengan
cara yang baru dan belum pernah ada
2.4.3. Implementasi konsep desain perencanaan permukiman rumah sederhana ke dalam
tahap selanjutnya yang pada akhirnya dapat menjadi perwujudan fisik yang dapat
mempertimbangkan biaya, waktu dan sumber daya lainnya

2.5. PEDOMAN PERANCANGAN


Dalam melaksanakan gagasannya, peserta Sayembara Gagasan Kawasan Perumahan
Sederhana harus berpedoman pada ketentuan dan standar teknis perencanaan dan
perancangan kawasan yang berlaku sesuai dengan ketentuan sbb :
• UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Pentaan Ruang;
• UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
• UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
• Kepmen PU No. 20/KPTS/86 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Perumahan
Sederhana Tidak Bersusun dan peraturan Menteri PU No. 54/PRT/1991 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Perumahan Sangat Sederhana;
• UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
• UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
• Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia Nomor
403/KPTS/M/2002 tanggal 2 Desember 2002 tentang Pedoman Teknik Pembangunan
Rumah Sejahtera Tapak Bersubsidi Sehat (RS Sehat);
• Program Pemerintah tentang Penyediaan Sejuta Rumah / Program Satu Juta Rumah
• Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman;
• Peraturan Daerah yang berlaku tentang Arsitektur Tradisional Setempat dan terkait
dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai dengan wilayah masing-masing (jika
ada);
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 02 Tahun 2015 tentang
Bangunan Hijau
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 21 Tahun 2021 tentang
Penilaian Kinerja Bangunan Hijau
• Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
• Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Bangunan yang berkaitan dengan:
- Arsitektur - Drainase - Kolom
- Lantai - Air Bersih - Listrik
- Pondasi - Limbah & Sampah - Sloof
- Knstruksi Atap - Balok - Kusen Pintu & Jendela

2.6. PERSYARATAN PESERTA


2.6.1. Perlombaan bersifat terbuka untuk umum (mahasiswa diperbolehkan untuk
ikutserta)
2.6.2. Perlombaan dapat dilakukan perorangan atau tim/kelompok (minimal 2 orang dan
maksimal 4 orang) dengan salah satunya sebagai koordinator/ketua tim
2.6.3. Dalam pendaftaran, peserta perorangan atau ketua tim/kelompok harus
melampirkan scan Kartu Tanda Mahasiswa atau scan KTP
2.6.4. Setiap peserta / kelompok boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) karya dengan
register pendaftaran yang berbeda
2.6.5. Peserta wajib mengirimkan rancangan kawasan perumahan sederhana yang
memenuhi standar kesehatan dan keselamatan bangunan berdasarkan referensi
pada TOR Sayembara maupun peraturan lainnya yang sesuai dengan konsep
perancangan
2.6.6. Peserta yang memasukkan 2 (dua) karya, untuk setiap kategori hanya 1 (satu)
karya yang dapat menjadi pemenang
2.6.7. Setiap karya yang didaftarkan merupakan karya orisinal dan bukan modifikasi dari
karya orang lain
2.6.8. Setiap karya yang didaftarkan belum pernah diikutsertakan dalam lomba lainnya
dan karya akan menjadi milik pihak penyelenggara sepenuhnya
2.6.9. Peserta maupun pemenang yang terbukti melakukan kecurangan dalam bentuk
apapun selama sayembara berlangsung akan didiskualifikasi dan tidak berhak
menerima kompensasi atau hadiah dalam bentuk apapun
2.6.10. Hadiah tidak dapat dialihkan dan ditukar dalam bentuk lainnya

2.7. TARGET KELUARAN


2.7.1. Peserta wajib menyampaikan Konsep Perancangan dan Gambar Perancangan
dalam format A3 dengan ekstensi file PDF dan melampirkan file terpisah untuk
Dokumen Gambar Perancangan (poin 2.7.3 a s.d 2.7.3.j) pada saat pengiriman
karya
2.7.2. Dokumen Konsep Perancangan
a. Deskripsi Konsep dan Gagasan Kawasan Perumahan Sederhana
b. Konsep rumah
c. Konsep Sirkulasi
d. Ruang Terbuka Hijau / Landscape
e. Konsep Sistem Utilitas dan Drainase
f. Konsep Pembuangan Akhir
g. Konsep Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
2.7.3. Dokumen Gambar Perancangan
a. Rencana tapak atau Siteplan skala 1:100 (minimal);
b. Denah 1 unit rumah skala 1 : 50 (minimal);
c. Tampak Kawasan dari empat arah, skala 1 : 50 (minimal);
d. Potongan memanjang dan melintang skala 1 : 50;
e. Detail tampak atau fasad rumah skala 1 : 50;
f. Spesifikasi bahan bangunan;
g. Gambar Perspektif 3D eksterior 2 view;
h. Gambar Perspektif 3D interior 2 view;
i. Gambar Perspektif Bird Eye View 2 view
j. Rincian Anggaran Biaya (RAB) 1 kawasan perumahan sederhana

2.8. REGISTRASI DAN PENGUMPULAN KARYA


1. Registrasi dan pengumpulan karya dilakukan dengan mengisi di formulir melalui:
Registrasi melalui link : https://bit.ly/RegistrasiSayembaraHUTKPR
Pengumpulan karya melalui link : https://bit.ly/SubmitSayembaraHUTKPR
2. Waktu pendaftaran dapat dilakukan hingga 23 November 2021
3. Batas akhir pengumpulan hasil karya adalah 4 Desember 2021
4. Seluruh proses sayembara ini tidak dipungut biaya
5. Karya yang diterima oleh panitia akan menjadi hak milik panitia, namun hak cipta karya
tetap menjadi milik masing-masing peserta
6. Karya yang diterima panitia berhak digunakan untuk kepentingan publikasi dan
dokumentasi oleh penyelenggara sayembara

2.9. PROSEDUR PENGUMPULAN KARYA


Hasil karya (softcopy) dikumpulkan dalam format zip/rar yang berisi file gambar berformat
digital (*.JPG atau *.PDF) dengan resolusi 300 pixel/inch dan gambar 3D dengan resolusi
300 dpi. Selain itu, peserta wajib mengirimkan siteplan Kawasan perumahan sederhana
(format dwg versi 2010 dan jpeg) dan 3D visioning (format SKP versi 2015 dan JPEG)
(maksimal seluruh file 100mb) dan dikirimkan ke tautan
https://bit.ly/SubmitSayembaraHUTKPR

2.10. TAHAPAN PENILAIAN


1. Penjurian dilakukan dalam 2 tahap, yang terdiri dari penilaian dokumen karya dan
presentasi karya dengan tahapan:
• Tahap 1 : Penilaian dokumen karya untuk menentukan 5 besar karya terpilih
• Tahap 2 : Penjurian akhir 5 besar
2. Ketentuan dan teknis pelaksanaan presentasi karya akan diinformasikan melalui
email masing-masing koordinator/ketua tim dari 5 finalis yang terpilih
3. Keputusan Panitia serta Dewan Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

2.11. TANGGAL PENTING


16 – 23 November Periode Pendaftaran Peserta
2021
23 November 2021 Batas Pendaftaran Peserta

04 Desember 2021 Batas Pengumpulan Karya

08 Desember 2021 Pengumuman 5 Besar & Penjurian


Final

10 Desember 2021 Pengumuman Pemenang


2.12. SUSUNAN DEWAN JURI
- Kementerian PUPR
- Direksi Bank BTN

2.13. HADIAH
- Juara 1 : Hadiah Tabungan Batara sebesar Rp. 20.000.000,-
- Juara 2 : Hadiah Tabungan Batara sebesar Rp. 15.000.000,-
- Juara 3 : Hadiah Tabungan Batara sebesar Rp. 10.000.000,-

2.14. INFORMASI
Semua informasi terkait perlombaan dapat diakses melalui:
• Email : hapernasbtn@gmail.com
• Registrasi : https://bit.ly/RegistrasiSayembaraHUTKPR
• Pengunduhan KAK & Surat Pernyataan : https://bit.ly/KAKSayembara
• Pengumpulan Karya : https://bit.ly/SubmitSayembaraHUTKPR
• Instagram : @bankbtn

III. PENUTUP
Diharapkan melalui kegiatan sayembara ini dapat diperoleh Gagasan dan ide-ide mengenai
konsep Kawasan Perumahan Sederhana yang layak huni, sehat, aman, dan nyaman serta
berkelanjutan dengan konsep “Green Living Housing Concept”.

Anda mungkin juga menyukai