Anda di halaman 1dari 11

BAB 10

MASALAH, FOKUS JUDUL PENELITIAN, DAN TEORI DALAM PENELITIAN


KUALITATIF

A. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terdapat
masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertaman masalah
yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian
sama. Yang kedua maslaah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian
berkembang yaitu memperluas atau memperdalan masalah yang telah
disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul
penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga msalah yang dibawa peneliti
setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus diganti masalah.
Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya
diganti. Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul setelah
memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan peneliti kualitatif
yang baik, karena dipandang mampu melepaskan apa yang telah dipikirkan
sebelumnya, dan selanjutnya mampu melihat fenomena secada lebih luas dan
mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial
yang diteliti.
B. Fokus Penelitian
Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik
(menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kulaitatif tidak akan
menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetaoi
keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku
(actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Spradley dalam
Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan empat alternatif untuk menetapkan
fokus, yaitu: 1. Menetapkan fokus oada permasalahan yang disarankan oleh
informan, 2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing
domain, 3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan
iptek, 4.Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-
teori yang telah ada.
C. Bentuk Rumusan Masalah
Berdasarkan level of explanation suatu gejala, secara umum terdaapt tiga
bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan
asosiatif.
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masaalh yang memandu
oeneliti untuk mengeksplorasi dan memotret situasi sosial yang akan diteliti
secara menyeluruh, luas, dan mendalam
2. Rumusan msalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu
dibandingkan dengan yang lain
3. Rumusan msalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau
domain satu dengan yang lainnya.
D. Judul Penelitian Kualitatif
Judul dalam penelitian kualitatif pada umunya disusun berdasarkan
masalah yang telah ditetepkan. Dengan demikian judul penelitian harus sudah
spesifik dan mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Dalam
penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat
sementara, dan bersifat holistik (meyeluruh), makan judul dalam penelitian
kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dana
akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul laporan penelitian kulaitatif
yang baik justru berubah atau mungkin diganti.
E. Teori dalam Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh
peneliti masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusunan
proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelat peneliti memasuki lapangab atau konteks sosial. Peneliti
kualitatif akan lebih profesional menguasai semua teori sehibgga wawasannya
akan menkadi lebih luas, dan dapat menjadi instrumen penelitian yang baik
Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami
konteks sossial secara lebih luas dan mendalam.

BAB 11
POPULASI DAN SAMPEL
A. Pengertian
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yabg terdiri atas: obyek/subjek
yang mempunyau kuakitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya. Sampel adalah
sebagaian dari populasi itu, populasi itu misalnya penduduk di wilayag tertentu,
jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah
tertentu dan sebagainya. Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah
populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan "social situation" atau situasi sosial
terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku ( actor), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Dalam penelitian kualitatif tidak
menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu
yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan
ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi soasial yang memiliki
kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam
penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber,
atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan.
1. Probability Sampling adalah tejnink oengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random,
sampling area ( cluster) dan sampling (sampling menurut daerah).
2. Non-probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang yidak
memberi peluang/kesempatan sama bagu setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini
meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan
snowball.

BAB 12
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu penepiti sebagai instrumen huga harus
divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap penelitian sebagi intrumen
meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian jualitatif, pengusaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Dalam penelitian kualitatif
instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus
peenlitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumeb
penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan
wawancara.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah medapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumner,
dan berbagai cara.
1. Pengumpulan Data dengan Observasi
a. Macam-macam Observasi
1) Observasi Partisipatif, dalam observasi ini peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yabg digunakan
sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipatif ini,
maka dara yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
mengetahu pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
2) Observasi Terus-terusan atau Tersamar, dalam hal ini, oeneliti dalam
melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada
sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.
3) Observasi Tak Berstruktur, dalam penelitian kualitatif dilakukan
dengan tidaj berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas.
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini
dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang
akan diamati.
b. Manfaat Observasi
Menurut pattoj dalam Nasution (1988) dinyatakan bahwa manfaat
observasi adalah sebagai berikut:
1) Dengan observasi dilapangan oeneliti akan lebih mampu memahami
konteks data dalma keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat
diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh
2) Dengan observasi maka akan diperolej pengalaman langsing,
sehingga memungkinkan peneliti menggunakan oendekataj induktif,
jadi yidak dipengaruhi oleh konseo atau pandangan sebelumnya 3.
Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-gak yang kutajg atau
tidak diamati orang lian, khususnya orang yang berada dalam
lingkungan itu karena telah dianggap biasa dan karena itu tidak akan
terungkap dalam wawancara.
c. Obyek Observasi
Obyek penelitian dalan penelitian kualitatif yang di observasi menurut
Spradley dinamakan situasi sosial, yqng terdiri atas tiga komponen yaitu:
place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).
d. Tahap observasi
Menurut Spradley tahapan observasi dibagi menjadi tiga, yaitu: obsevasi
deskriptif, observasi terfokus, dan observasi terseleksi.
2. Pengumpulan Data dengan Wawancara/ Interview
a. Macam-macam Interview/Wawancara
Esterbeng (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu
wawancara terstruktur, semi-struktur, dan tidak terstruktur.
1) Wawancara Terstruktur (Structured Interview), Wawancara terstruktur
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneoiti atau
pengumpulan data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
aatu pengumpulan data telah mengetahuu dengan pastu tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpulan data tekah menyiapka istrumen peneliti
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulus yang alternatif jawabnnya pun
telah dipersiapkan.
2) Wawancara Semi-struktur (Semistructure Interview), Jenis wawancara
ini sudah termasuk dakam kategori in-deot interview, di mana dalam
pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingjan dengan wawancara
terstruktur.
3) Wawancaa Tak Berstruktur (Unstructured Interview), Wawancara tidak
terstruktur, adalah wawancara yabg bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancarabyang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulaj datanya.
b. Langkah-langkah Wawancara
1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2) Menyiapkan pokok-pikok maslaah yang akan menjadi bahan
pembicaraan
3) Mengawaki atau membuka alur wawancara
4) Melangsungkan alur wawancara
5) Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6) Menuliskan hasil wawancara ke dalan catatan lapangan
7) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
c. Jenis-jenis Pertanyaan Dalam Wawancara
1) Pertanyaan yang berkaitab dengan pengalaman
2) Pertanyaan yang berkaitab dengan pendapatan
3) Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
4) Pertanyaan tengtang pengetahuan
5) Pertanyaan yang berkaitan dengan idera
6) Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi
3. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumentao dari
seseorang.
4. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulais diartikan sebagai teknik
pengumpulan data uang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpula data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguju kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data.

BAB 13
TEKNIK ANALISIS DATA

A. Pengertian
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan dtaa yabg bermacam-macam (triangulasi)
dan dilakukan secara terus-menerus sapai datanya jenuh. Data yabg diperoleh
pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif),
sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas.
B. Proses Analisis Data
1. Analisis Sebelum Di Lapangan
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data skunder,
yang akan digunakan untuk menetuakan fokus penelitian. Namun demikian
fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah
peneliti masuk dan selama dilapangan.
2. Analisis Data Di Lapangan Model Miles Dan Huberman
Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa, aktifitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
a. Data Reduction (Reduksi Data), Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
b. Data Display (Penyajian Data), Dengan mendisplay data, akan
mempermudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Dalam penelitian
kulitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk urain singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
c. Conslusion Drawing (Penarikan Kesimpulan), Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
hipotesis atau teori.
3. Analisis Data Selama Dilapangan Model Spradley
Proses setelah peneliti memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan
seorang informan kunci “key informant” yang merupaka informan yang
berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada peneliti untuk
memasuki objek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara
kepada informant tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Setelah itu
perhatian peneliti pada objek penelitian dan mulai mengajukan pertanyaan
deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.
Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan
analisis domain. Setelah peneliti sudah menemukan fokus, dan melakukan
analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi, selanjutnya peneliti
mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan analisis
komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya peneliti
menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya
peneliti menuliskan laporan penelitian etnografis.

BAB 14
VALIDITAS DAN RELUABILITAS PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian
dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan dengan
derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan
pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Dalam penelitian kualitatif,
temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara
yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjati pada objek yang
diteliti.
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
1. Uji Kredibilitas
a. Perpanjangan Pengamatan, Dengan perpanjangan pengamatan berarti
peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi
dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dalam
perpanjangan pengamatan ini juga dilakukan di saat kegiatan magang kita
harus memperhatikan apa saja yang dilakukan saat magang.
b. Meningkatkan Ketekunan, berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian
data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi, dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Ada beberapa triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan
triangulasi waktu.
d. Analisis Kasus Negatif, melakukan analisis kasus negatif berarti penelitian
mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang
telat ditemukan.
e. Menggunakan Bahan Referensi, adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
f. Mengadakan Membercheck, adalah proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data.
2. Penguji Transferability
Seperti telah dikemukakan bahwa transferabitily ini merupakan validitas
esternal dalam penelitian kuantitatif.
3. Pengujian Depenability
Dalam penelitian kuantitatif, depenability disebut reliabilitas. Dalam penelitian
kualitatif, uji depenability dilakukna dengan melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. 
4. Pengujian Konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji
obyektivitas penelitian. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip
dengan uji depenability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan

Anda mungkin juga menyukai