Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar
perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat
dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan
dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang
biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan
dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia
juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir. Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis
kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia,
sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan
metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin
terjadi di dalam sel dilakukan.
2.1. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak termasuk salah satu anggota dari golongan lipid, yaitu
merupakan lipid netral. Lipid itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelas, yaitu :
1. Lipid netral.
2. Posfatida.
3. Spigolipid.
4. Glikolipid.
Semua jenis lipid ini banyak terdapat di alam, minyak dan lemak yang telah
dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung jumlah kecil komponen selain
trigliserida, yaitu :
1. Lipid kompleks (yaitu lesithin, cephalin, fosfatida, dan yang lainnya).
2. Sterol, berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak.
3. Asam lemak bebas.
4. Pigmen yang larut dalam lemak, dan
5. Hidrokarbon.
2.3. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan satu gram minyak atau lemak. Apabila sejumlah contoh minyak
atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebihan dalam alkohol maka KOH
akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu
molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggi ditentukan dengan
titrasi menggunakan asam, sehingga jumlah alkali yang turut bereaksi dapat
diketahui.
R1 COO CH2 R1COOK CH2OH……......(2.1).
R2COO CH + 3KOH R2COOK HOCH…….…...(2.2).
R3COO CH2 R3COOK CH2OH……...…(2.3).
trigliserida sabun kalium gliserol
2.9. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena
memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula
darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita. 5 Glukosa dapat terbentuk dari
hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel
tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat
dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering
disebut sebagai gula pereduksi (Budiman, 2009).
2.10. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar
bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di
alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan
bersama glukosa. Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang
disebut sukrosa dan fruktosa adalah salah satu gula pereduksi (Budiman,2009).
2.11 Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan dalam kehidupan sehari-hari
sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan
fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Berikut adalah hasil percobaan reaksi – reaksi umum senyawa organik
yang dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 hasil percobaan reaksi-reaksi umum senyawa organik
Cara Kerja Hasil Pengamatan
red
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil dan Pembahasan Maka Dapat Disimpulkan Sebagai
Berikut:
1. Sifat-sifat dari Minyak dan Sabun :
a. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak yang akan terhidrolisis
parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa.
b. Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih.
c. Sabun mempunyai sifat membersihkan.
d. Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan.
e. Massa jenis air 1,054 gr/ cm3, massa jenis etanol 0,789 gr/ cm3 dan massa
jenis minyak 0,8 gr/cm3.