Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Mukaddimah Anggaran Dasar danAnggaran


Rumah Tangga Muhammadiyah

Dosen Pengampuh:

Uswah dwi masrurah.,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 6

 Rahmawati Ganti : 732086206055

 Resi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmanirrahim puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul “Mukaddimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah”Makalah ini berisikan tentang informasi dasar, salah satu diantaranya mengenai
terbentuknya a n g g a r a n d a s a r d a n a n g g a r a n r u m a h t a n g g a m u h a m m a d i y a h . S a y a
h a r a p m a k a l a h i n i d a p a t memberikan informasi kepada pembaca.Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata saya
sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah swt. Selalu meridhai usaha kita.
DARTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMuhammadiya.................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Makalah...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah sebelum terbentuknya Mukaddimah AD Muhammadiyah............................
B. Sejarah Perumusan AD Muhammadiyah....................................................................
C. Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah......................................................................
D. Pasal tentang Anggaran Dasar Muhammadiyah.........................................................
E. Pasal Tentang Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.........................................
F. Pasal Tentang Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................
Daftar Rujukan..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMuhammadiya
adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”Maksud geraknya
ialah, “Dakwah islam dan amar makruf nahi mungkar” yang ditujukan kepada dua
bidang: perseorangandan masyarakat. Dakwah dan amar makruf nahi mungkar pada
bidang yang pertama terbagi pada dua golongan: kepada yang telah islam
bersifat pembaharuan(tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran- ajaran islam
yang asli murni, dan yang kedua kepada yang belum islam bers ifat s eruan dan ajakan
untuk memeluk agama is lam. A dapun dakwah dan amar makruf dan nahi mungkar
yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbinga dan peringatan.
Kesemuanyaitu dilaksankan bersama dengan bermusyawarah atas dasar takwa dan
mengharap keridhaan Allah semata.Dengan melaksanakan dakwah dan amar makruf
nahi mungkard e n g a n c a r a n y a m a s i n g - m a s i n g y a n g s e s u a i ,
M u h a m m a d i y a h menggerakan mas yarakat menuju tujuannya, ialah
“terw ujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakikatnya merupakan ideologi M u h a m m a d i y a h a n y a n g
m e r u p a k a n p a n d a n g a n m u h a m m a d i y a h mengenai kehidupan manusia dimuka
bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan cara-cara yang dipergunakan untuk
mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai
segala gerak dan usaha muhammadiyah dan proses penyusunan sistemkerja sama yang
dilakukan untuk mewujudkan tujuannya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah sebelum terbentuknya mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?


2. Bagaimana Sejarah Perumusan AD Muhammadiyah?
3. Apakah pengertian Anggaran Dasar Muhammadiyah ?
4. Jelaskan bagaimana pasal Anggaran Dasar Muhamadiyah!
5. Jelaskan bagaimana Anggaran RumahTangga!
6. Jelaskan bagaimana pasal Anggaran Rumah Tangga!
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Sejarah sebelum terbentuknya mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2. Untuk mengetahui Sejarah Perumusan AD Muhammadiyah
3. Untuk mengetahui pengertian Anggaran Dasar Muhammadiyah
4. Untuk mengetahui tentang pasal Anggaran Dasar Muhamadiyah
5. Untuk mengetahui tentang Anggaran Rumah Tangga
6. Untuk mengetahui tentang pasal Anggaran Rumah Tangga
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah sebelum terbentuknya Mukaddimah AD Muhammadiyah

Muhammadiyah berdiri pada tanggal 8 zulhijjah 1330 H dan mendapatkan status berbadan
hukum. Sebagai suatu organisasi sudah semestinya ketika akan mencatatkan diri menjadi sebuah
badan hukum harus memenuhi berbagai syarat antara lain harus ada anggaran dasar. Syarat adanya
anggaran dasar pada saat itu masih sederhana, yakni hanya memuat batang tubuh saja belum ada
pembukaan.
            Ditinjau dari segi ilmu hukum, mukaddimah anggaran dasar menempati kedudukan yang
lebih tinggi. Mukaddimah anggaran dasar memuat pokok-pokok pikiran yang sangat fundamental,
yang didalamnya tertuang suatu pandangan hidup, tujuan hidup, serta cara dan alat untuk mencapai
suatu tujuan hidup yang di cita-citakan.
            Perumusan mukaddimah anggaran dasar muhammadiayah baru terealisasi pada masa
muhammadiyah di bawah kepemimpinan ki bagus hadikusumo (1942-1953). Setelah melewati empat
periode kepemimpinan.
1. Periode K.H.Ahmad Dahlan (1912-1923)
2. Periode K.H.Ahmad Ibrahim (1923-1934)
3. Periode K.H.Hisyam (1934-1936)
4. Periode K.H.Mas Mansur (1936-1942)
Latar belakang disusunnya Muqaddimah Anggaran Dasar oleh Ki Bagus Hadikusumo dan
kawan-kawannya tersebut, adalah :
a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
b. Adanya kecenderungan kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah yang menampakkan
gejala menurun sebagai akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi.
c. Semakin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran dari luar, yang langsung atau tidak alngsung
berhadapan denagn faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah.
d. d.Dorongan disusunnya pembukaan undang-undang RI tahnu 1945.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) merupakan rumusan konsepsi yang
bersumberkan Al-Qur’an dan As-sunnah tentang pengabdian manusia kepada allah, amal, dan
perjuangan setiap manusia muslim.

B. Sejarah Perumusan AD Muhammadiyah

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan oleh Ki Bagus


Hadikusumo sebagai hasil penyorotan dan pengungkapan kembali terhadap  pokok pikiran yang
dijadikan dasar amal usaha dan perjuangan Kyai Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah
persyarikatan Muhammadiyah. Rumusan “Muqaddimah” diterima dan disahkan oleh Muktamar
Muhammadiyah ke 31 yang dilangsungkan di kota yogyakarta pada tahun 1950, setelah melewati
penyempurnaan segi redaksional yang dilaksanakan oleh sebuah team yang dibentuk oleh sidang
Tanwir. Team penyempurnaan tersebut anggota-anggotanya terdiri dari : Buya hamka, K.H.Farid
Ma’ruf, Mr. Kasman Singodimedjo serta Zain Jambek.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan baru pada periode Ki Bagus
Hadikusumo, sebab-sebabnya antara lain:
a. Belum adanya kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar perjuangan Muhammadiyah Kyai
Ahmad Dahlan membangun Muhammadiyah bukannya didasarkan pada teori yang terlebih
dahulu dirumuskan secara ilmiah dan sistematis, akan tetapi apa yang telah diresapinnya dari
pemahaman agama yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist beliau segara diwujudkan
dengan amalan yang nyata.Oleh karena itu kyai Ahmad Dahlan lebih tepat dikatakan sebagai
seorang ulama yang praktis, bukannya ulama yang teoritis. Pada awalnya perjuangan
muhammadiyah, keadaanya serupa tidak mengaburkan penghayatan seseorang terhadap
muhammadiyah, baik ia seorang muhammadiyah sendiri ataupun seorang luar yang berusaha
memahaminya.akan tetapi serentak muhammadiyah semakin luas serta bertambah banyak
anggota dan simpatisannya mengakibatkan semakin jauh mereka dari sumber gagasan. Karena
itu wajar apabila terjadi kekaburan penghayatan terhadap dasar-dasar pokok yang menjadi daya
pendorong kyai Ahmad Dahlan dalam menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah.
b. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun, akibat terlalu berat
mengejar kehidupan duniawi. Perkembangan masyarakat terus maju, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak henti-hentinya menyajikan hal-hal yang membuat manusia kager dan
mencengangkan, membuat dunia semakin ciut dan sempit, pengaruh budaya secara timbal balik
terjadi dengan lancarnya antara satu negara dengan negara lainnya baik yang bersifat positif
ataupun bersifat negatif. Keadaan yang semua itu tidak terkecuali mengenai masyarakat
Indonesia. Tersebab adanya perkembangan Zaman serupa itu yang seluruhnya hampir dapat
dinyatakan mengarah kepada kehidupan duniawi dan sedikit yang mengarah kepada
peningkatan kebahagiaan rohani, menyebabkan masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya
keluarga Muhammadiyah terhimbau oleh gemerlapan kemewahan duniawi.
c. Makin kuatnya berbagai pengaruh dari luar yang langsung atau tidak berhadapan dengan faham
dan keyakinan Muhammadiyah bersama dengan perkembangan zaman yang membawa berbagai
perubahan dalam masyarakat, maka tidak ketinggalan pengaruh cara-cara berfikir, sikap hidup
atau pandangan hidup masuk ketengah-tengah masyarakat Indonesia.Selain banyak yang
bermanfaat, tak sedikit yang dapat merusak keyakinan dan faham Muhammadiyah.
d. Dorongan disusunnya prambul UUD 1945 sesaat menjelang proklamasi kemerdekaan negara
republik indonesia tanggal 17 Agustus 1945, tokoh-tokoh pergerakan bangsa indonesia
dihimpun oleh pemerintah jepang dalam wadah “Badan Penyelidik”usaha persiapan
kemerdekaan indonesia (BPUPKI), yang tugasnya antara lain mempelajari negara indonesia
merdeka. Dan dantara hal yang penting adalah terumuskannya “piagam jakarta” yang kelak
dijadikan “pembukaan UUD 1945”setelah diadakan beberapa perubahan dan penyempurnaan di
dalamnya. Pada saat merumuskan materi tersebut, para pimpinan pergerakan bangsa indonesia
benar-benar memusyawarakan secara matang dengan disertai debat yang seru antara satu
denagn yang lain, yang ditempuh demi mencari kebenaran. Pengalaman ini dialami sendiri oleh
Ki Bagus Hadikusumo yang kebetulan terlibat didalamnya karena termasuk sebagai anggota
BPUPKI. Beliau merasakan betapa pentingnya rumusan piagam jakarta, sebab piagam ini akan
memberiakan gambaran kepada dunia luar atau kepada siapapun tentang cita-cita dasar,
pandangan hidup serta tujuan luhur bangsa indonesia bernegara. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada saat periode Ki Bagus Hadikusumo, adanya “Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah” benar-benar sudah sangat diperlukan karena adanya beberapa alasan
dan kemyataan tersebut.

C. Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah

Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah merupakan salah satu landasan struktural


persyarikatan Muhammadiyah selain khittah perjuangan Muhammadiyah, dan keputusan-keputusan
Muhammadiyah.AD Muhammadiyah merupakan anggaran pokok yang menyatakan dasar, maksud,
dan tujuan organisasi Muhammadiyah, peraturan-peraturan pokok dalam menjalankan organisasi dan
usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut. Penjelasan AD
dicantumkan dalam ART.
Adapun maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh persyarikatan Muhammadiyah
sebagaimana yang dicantumkan dalam AD pasal 6 berbunyi : “Menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya”.
Sementara itu, usaha Muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program,
dan kegiatan meliputi sebagaimana yang tercantum dalam pasal 3 (14 sub sistem), yaitu:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan
pengalaman, serta menyebarluaskan ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran islam daalm berbagai berbagai aspek
kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, wakaf, shadakah, hibah, dan amal shalih
lainnya.
4. Meningkatkan harkat martabat dan kualitas sumber daya manusia agar berkemampuan tinggi
serta berakhlak mulia.
5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta meningkatkan penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumber daya alam dan lingkungan untuk
kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalam berbagai bidang dan kalangan
masyarakat dalam dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kekehidupan berbangsa dan bernegara.
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran, serta meningkatkan pembelaan
terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah.

D. Pasal tentang Anggaran Dasar Muhammadiyah

Pasal 1 : Nama
Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah.
Pasal 2 : Pendirian
Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah
bertepatan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Yogyakarta untuk jangka waktu tidak terbatas.
Pasal 3 : Tempat kedudukan
Muhammadiyah berkedudukan di Yogyakarta.
Pasal 4 : Identitas dan  Asas.
     Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber
pada Al-Qur’an dan As-sunnah.
     Muhammadiyah berasas Islam.
Pasal 5 : Lambang
Lambang Muhammadiyah adalah Matahari bersinar utama dua belas, ditengah bertuliskan
( Muhammadiyah) dan dilingkari kalimat (Asyhadu an la ilaaha illa Allaah wa asyhadu anna
Muhammadan Rasuul Allaah.
Pasal 6 : Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pasal 7 : Usaha
Untuk mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah melaksanakan dakwah Amar ma’ruf Nahi
Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan.
Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan, yang macam
dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Penentu kebijakan dan penanggung jawab amal usaha, program, dan kegiatan, adalah pimpinan
Muhammadiyahan.

E.  Anggaran Rumah Tangga

Pasal 39 anggaran rumah tangga


1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan dan mengatur hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran
Dasar.
2. Anggaran Rumah Tangga dibuat oleh pimpinan pusat berdasarkan Anggaran dasar dan disahkan
oleh Tanwir.
3. Dalam keadaan yang sangat memerlukan perubahan, pimpinan pusat dapat mengubah Anggaran
Rumah Tangga dan berlaku sampai disahkan oleh Tanwir.
Pasal 41 Perubahan Anggaran Dasar
1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Muktamar.
2. Rencana perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh Tanwir dan harus sudah tercantum dalam
acara Muktamar.
3. Perubahan Anggaran dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya dua pertiga
dari jumlah anggota Muktamar yang hadir.

F. Pasal Tentang Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah


Pasal 1 Kedudukan
1. Pimpinan pusat sebagai himoinan tertinggi memimpin muhammadiyah secara keseluruhan dan
menyelenggarakan aktivitasnya di dua kantor, Yogyakarta.
Pasal 2 Lambang dan bendera
1. Lambang Muhammadiyah dalam anggaran dasar pasal 5
2. Bendera Muhammadiyah berbentuk persegi panjang berukuran 2 berbanding 3 bergambar
lambang muhammadiyah ditengah dan tulisan muhammadiyah dibawahnya, berwarna dasar
hijau denagn tulisan dan gambar berwarna putih.

Pasal 3 usaha
Usaha muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha dan kegiatan meliputi :
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pengalaman serta menyebar luaskan
ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan .
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan
untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, wakaf, sadaqah, dan amal shalih lainnya.
Pasal 4 keanggotaan
1. Anggota  biasa harus memenuhi pesyaratan sebagai berikut:
a) Warga negara Indonesia beragama islam
b) Laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah menikah
c) Menyetujui maksud dan tujuan muhammadiyah
d) Bersedia mendukung dan melakukan usaha-usaha muhammadiyah
e) Mendaftarkan diri dan membayar uang pangkal
2. Anggota luar biasa ialah seorang yang bukan warga negara Indonesia, beragama islam, setuju
dengan maksud tujuan muhammadiyah serta bersedia mendukung amal usahanya.
3. Anggota kehormatan
4. Tatacara menjadi anggota diatur sebagai berikut :
A. Anggota Biasa
a) Mengisi formulir dan mengisi persyaratannya
b) Pimpinan cabang meneruskan permintaan tersebut kepada pimpinan pusat denagn disertai
pertimbangan
c) Diberi kartu tanda anggota
B. Anggota Luar biasa dan anggota kehormatan tatacaranya diatur oleh pimpinan pusat
a) Pimpinan pusat dapat melimpahkan wewenang penerimaan permintaan menjadi anggota
biasa dan memberikan kartu tanda anggota muhammadiyah pada pimpinan wilayah
b) Hak anggota
c) Kewajiban anggota biasa, luar biasa dan kehormatan
d) Anggota biasa, luar biasa dan kehormatan berhenti karena hal-hal tertentu
e) Tata cara pemberhentian anggota
Pasal 5 ranting
Ranting adalah kesatuan anggota disuatu tempat atau kawasan yang terdiri atas sekurang-kurangnya
15 orang yang berfungsi melakukan pembinaan dan pemberdayaan anggota
Pasal 6 cabang
Cabang adalah kesatuan ranting disuatu tempat yang terdiri atas sekurang-kurangnya 3 ranting.
Pasal 7 daerah
Daerah adalah kesatuan cabang dikabupaten atau kota ayng terdiri atas sekurang-kurangnya 3
cabang.
Pasal 8 Wilayah
Wilayah adalah kesatuan daerah provinsi yang terdiri atas sekurang-kurangnya 3 daerah.
Pasal 9 Pusat
Pusat adalah kesatuan wilayah dalam negara republik Indonesia
Pasal 10 pemimpin pusat
Pimpinan pusat bertugas :
1. Menetapkan kebijakan Muhammadiyah berdasarkan keputusan Muktamar dan Tanwir, serta
memimpin dan mengendalikan pelaksaannya.
2. Membuat pedoman kerja dan pembagian wewenang bagi para anggotanya.
3. Membimbing dan meningkatkan amal usaha serta kegiatan wilayah,
4. Membina, membimbing, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan kegiatan unsur pembantu
pimpinan dan organisasi otonom tingkat pusat.
Anggota pimpinan pusat dapat terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Anggota pimpinan pusat harus berdomisili di kota tempat kantor pimpinan pusat atau di sekitarnya.
Pasal 11 : Pimpinan Wilayah
Pimpinan wilayah bertugas menetapkan kebijakan Muhammadiyah dalam wilayahnya berdasarkan
kebijakan pimpinan pusat, keputusan Musyawarah wilayah, Musyawarah pimpinan tingkat wilayah,
dan rapat pimpinan tingkat wilayah.
Pimpinan wilayah berkantor di ibu kota propinsi.
Anggota pimpinan wilayah dapat terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Anggota pimpinan wilayah harus berdomisili di kota tempat kantor pimpinan wilayah atau
disekitarnya.
Pasal 12 pimpinan daerah
Pimpinan daerah berkantor di ibu kota kabupaten/kota.
Anggota pimpinan daerah dapat terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Anggota pimpinan daerah harus berdomisili di kabupaten/ kotanya.
Pasal 13 pimpinan cabang
Anggota pimpinan cabang dapat terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Anggota pimpinan cabang harus berdomisi dicabangnya.
Pimpinan cabang menunjuk salah seorang wakil ketua pimpinan cabangnya tidak dapat menunaikan
tuagsnya sebagai anggota musyawarah pimpinan tingkat daerah.
Pasal 14 pimpinan ranting
Anggota pimpinan ranting terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Anggota pimpinan cabang harus berdomisili di rantingnya.
Pasal 15 pemilihan pimpinan
Pasal 16 Masa jabatan pimpinan
Pasal 17 ketentuan luar biasa
Pasal 18 penasehat
Pasal 19 Unsur pembantu pimpinan
Pasal 20 Organisasi otonom
Pasal 21 muktamar
Pasal 22 mukramar luar biasa
Pasal 23 tanwir
Pasal 24 musyawarah wilayah
Pasal 25 musyawarah daerah
Pasal 26 musyawarah cabang
Pasal 27 musyawarah ranting
Pasal 28 musyawarah pimpinan
Pasal 29 keabsahan musyawarah
Pasal 30 keputusan musyawarah
Pasal 31 kepemimpinan
Pasal 32 rapat kerja pimpinan
Pasal 33 rapat kerja unsur pembantu pimpinan
Pasal 34 pengelolahan keuangan dan kekayaan
Pasal 35 pengawasan keuangan dan kekayaan
Pasal 36 laporan
Pasal 37 ketentuan lain-lain
Pasal 38 penutup

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Muhammadiyah berdiri pada tanggal 8 zulhijjah 1330 H dan mendapatkan status berbadan
hukum. Ditinjau dari segi ilmu hukum, mukaddimah anggaran dasar menempati kedudukan yang
lebih tinggi. Mukaddimah anggaran dasar memuat pokok-pokok pikiran yang sangat fundamental,
yang didalamnya tertuang suatu pandangan hidup, tujuan hidup, serta cara dan alat untuk mencapai
suatu tujuan hidup yang di cita-citakan.
Latar belakang disusunnya Muqaddimah Anggaran Dasar oleh Ki Bagus Hadikusumo dan kawan-
kawannya tersebut, adalah :
a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
b. Adanya kecenderungan kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah yang menampakkan
gejala menurun sebagai akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi.
c. Semakin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran dari luar, yang langsung atau tidak
alngsung berhadapan denagn faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah.
d. Dorongan disusunnya pembukaan undang-undang RI tahnu 1945.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) merupakan rumusan konsepsi yang
bersumberkan Al-Qur’an dan As-sunnah tentang pengabdian manusia kepada allah, amal, dan
perjuangan setiap manusia muslim . Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah merupakan salah satu
landasan struktural persyarikatan Muhammadiyah selain khittah perjuangan Muhammadiyah, dan
keputusan-keputusan Muhammadiyah.
AD Muhammadiyah merupakan anggaran pokok yang menyatakan dasar, maksud, dan tujuan
organisasi Muhammadiyah, peraturan-peraturan pokok dalam menjalankan organisasi dan usaha-
usaha yang harus dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut. Penjelasan AD
dicantumkan dalam ART.
Anggaran Rumah Tangga
 Pasal 39 anggaran rumah tangga
1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan dan mengatur hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran
Dasar.
2. Anggaran Rumah Tangga dibuat oleh pimpinan pusat berdasarkan Anggaran dasar dan disahkan
oleh Tanwir.
3. Dalam keadaan yang sangat memerlukan perubahan, pimpinan pusat dapat mengubah Anggaran
Rumah Tangga dan berlaku sampai disahkan oleh Tanwir.
Pasal 41 Perubahan Anggaran Dasar.
1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Muktamar.
2. Rencana perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh Tanwir dan harus sudah tercantum dalam
acara Muktamar.
3. Perubahan Anggaran dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya dua pertiga
dari jumlah anggota Muktamar yang hadir.
DAFTAR PUSTAKA
Amini Rahmanur, dkk, Kemuhammadiyahan, 2014. Umsu press. Medan
annisa23 di 07.12
Edi Sarwo,dkk,Konstitusi dan pedoman bermuhammadiyah,1427 hijriyah Umsu
Medan
Hidayat Samsul, dkk, Studi Kemuhammadiyahan,2009. Lembaga Pengembangan
Ilmu-ilmu Dasar (LPID), Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
http:/ukhtyan,Blogspot.com/2013/09/Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah.html

Anda mungkin juga menyukai