Anda di halaman 1dari 3

8 Tips Wawancara Calon Karyawan di

Perusahaan
February 4, 2016 Human Resources (HR)

Dalam proses perekrutan karyawan baru, wawancara memegang peranan penting. Selain psikotes
dan tes bidang, wawancara calon karyawan adalah salah satu yang menentukan diterima atau
tidaknya seorang calon karyawan. Anda para praktisi HR, tentunya harus memilih orang yang
benar-benar berkualitas, Anda tidak ingin proses rekrutmen Anda gagal bukan? Nah, seperti apa
tips-tipsnya? Mari kita simak tulisan berikut ini.

1. Siapkan materi wawancara calon karyawan


Selaku pihak HR, tentu Andalah  yang mesti menyiapkan pertanyaan yang kiranya akan
disampaikan kepada calon karyawan.  Curriculum Vitae calon karyawan bisa jadi bekal
Anda untuk menyusun pertanyaan tersebut. Pasalnya,  wawancara calon karyawan adalah
semacam ajang konfirmasi alias mengecek kebenaran CV pelamar kerja. Paling tidak,
ada dua tipe pertanyaan yang dapat Anda ajukan berdasarkan tujuannya, yakni
pertanyaan untuk menggali pribadi pelamar dan pertanyaan untuk menggali pengalaman
kerja sang pelamar kerja. Kedua tipe pertanyaan ini akan dibahas pada poin 5 dan 6. Jadi
yang perlu diperhatikan, pelajarilah CV calon karyawan dengan saksama—sebelum Anda
mewawancarainya.

2. Memanggil para calon pelamar untuk wawancara


Memanggil karyawan untuk wawancara calon karyawan pun harus dengan etiket.
Disampaikan sopan dan jelas. Jangan sampai ada kesalahan hari, tanggal, atau jam
wawancara. Hal itu tentunya bisa merugikan calon karyawan. Perlu juga diingat agar
sebaiknya Anda tidak memanggil pelamar dengan waktu yang mepet, misalnya, Anda
menelepon pagi untuk wawancara siang. Besar kemungkinan mereka tidak bisa—apalagi
yang masih bekerja di perusahaan lain.

3. Perhatikan penampilan
Sekalipun ada pribahasa jangan menilai buku dari sampulnya, penampilan sungguh
kepribadian orang yang bersangkutan. Beberapa profesi memang tidak mementingkan
penampilan, namun banyak pula profesi yang mementingkan penampilan. Misalnya saja
untuk profesi frontliner, tidak mungkin kita memilih mereka yang penampilannya
berantakan dan jorok. Biasanya, calon karyawan akan menampilkan penampilan
terbaiknya. Seseorang calon karyawan yang datang untuk wawancara kerja dengan sepatu
kotor dan pakaian yang sobek tentunya tidak akan dipilih oleh bagian HR di perusahaan.
4. Perhatikan Gestur
Walaupun kita bukan ahli dalam membaca gestur tubuh lawan bicara kita, namun ada
beberapa hal yang kita bisa ketahui. Sebagai contoh, karyawan yang memperlihatkan
gestur gugup ketika menceritakan pekerjaan sebelumnya  tentu jadi tanda tanya buat
bagian HR. Gerakan tangan calon karyawan pun bisa memberi sinyal apakah mereka
menyembunyikan sesuatu atau bahkan berbohong.   Misalnya, calon karyawan yang
memegang hidungnya saat membicarakan prestasi kerja di kantor terakhirnya, bisa jadi ia
tidak berkata yang sebenarnya.

1. Gali tentang kepribadian pelamar


Jenis pertanyaan terbuka bisa digunakan untuk menggali lebih jauh tentang kepribadian
pelamar. Contoh yang bisa ditanyakan adalah “mengapa Anda ingin bekerja di
perusahaan ini”, “Pencapaian terbesar yang pernah Anda raih dalam hidup”, atau  “apa
kelebihan dan kekurangan anda”. Dari sana, Anda akan menemukan apakah calon
pelamar antusias dan  memiliki etika kerja yang baik.  Juga apakah kira-kira calon
karyawan cocok dengan budaya kerja kantor.

2. Gali tentang pengalaman kerja calon karyawan


Setelah mengetahui kepribadian lewat wawancara calonk karyawan, saatnya untuk
menggali lebih lanjut tentang pengalaman kerja calon karyawan. Contoh pertanyaan yang
bisa ditanyakan adalah “coba anda ceritakan pengalaman Anda ketika gagal mencapai
target yang ditetapkan kantor Anda”, dan “Berikan beberapa contoh tentang hal-hal apa
yang Anda lakukan ketika dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus, atau
“Mengapa Anda mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya.” Dari sana, Anda akan
mengetahui apakah calon karyawan memiliki kemampuan untuk posisi yang ia lamar.

3. Wawancara per grup


Jika ada beberapa kandidat yang poinnya sama di mata Anda, tidak ada salahnya untuk
mencoba melakukan wawancara di dalam grup. Misalnya ada dua orang yang sama-sama
berkualitas, namun hanya ada satu posisi kosong. Wawancarailah keduanya bersamaan.
Maka akan terlihat mana calon karyawan yang lebih menonjol dari yang lain. Orang
itulah yang nantinya Anda pilih untuk jadi karyawan.

4. Pengecekan referensi
Setelah wawancara selesai dilakukan, yang tidak kalah pentingya adalah mengecek
referensi yang diberikan calon karyawan. Bila ia memberikan referensi mantan atasan
pada kantor sebelumnya, maka hubungilah orang tersebut. Tanyakan apa benar calon
karyawan Anda pernah bekerja di sana. Juga tanyakan pula apakah sang mantan atasan
masih mau bekerjasama kembali dengan calon karyawan Anda bila ada kesempatan.
Kalau jawabannya positif, Anda bisa terima orang tersebut.

Itu tadi 8 tips yang bisa Anda praktikkan jika ingin melakukan wawancara calon karyawan. Yang
perlu diingat sebagai orang HR, jangan menanyakan hal yang menyangkut SARA. Bila semua
langkah dalam tips ini diikuti, Anda akan menemukan orang yang tepat untuk posisi yang tepat.

Tentunya setelah merekrut karyawan, Anda harus melanjutkannya dengan proses onboarding


bukan? Proses onboarding dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan sistem HR yang
dapat membantu proses onboarding menjadi lebih mudah dan efektif. Cek lebih lanjut disini.

Artikel terkait

5 Pertanyaan Interview Untuk Menemukan Karyawan


Terbaik
January 26, 2017 Human Resources (HR)

Pertanyaan – pertanyaan interview penting untuk menentukan apakah karyawan yang akan Anda
rekrut, merupakan karyawan terbaik atau tidak. Perusahaan mana yang tidak ingin memiliki
karyawan-karyawan berkualitas terbaik di perusahaannya? Hal tersebut bisa Anda capai sejak
proses rekrutmen, yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat sasaran. Anda
pun dituntut untuk meracik pertanyaan yang kreatif demi memancing jawaban…

Anda mungkin juga menyukai