Anda di halaman 1dari 2

1.

Mengapa strategi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) sangat penting bagi
perusahaan ?

Strategi Manajemen Rantai Pasokan merupakan tulang punggung utama dan berperan sangat penting
bagi berjalannya operasional organisasi bisnis. Cakupan pasar yang efektif, ketersediaan produk yang
berada di lokasi sebagai pemegang kunci untuk pemasukan pendapatan sangat tergantung kepada
efektivitas Strategi Supply Chain yang selama ini telah diterapkan. Sangat sederhana ketika menyatakan,
suatu produk telah lama diperkenalkan di pasar-pasar lokal dan sudah mulai diiklankan, seluruh pasar di
negara ini dan semua counter-counter penjualan harus memiliki produk di mana pelanggan akan dapat
membeli dan mengambil produk tersebut.

Strategi pada manajemen rantai pasokan sangat penting bagi keberhasilan banyak organisasi bisnis.
Strategi rantai pasokan ditujukan untuk mencapai strategi kompetitif perusahaan. Suatu strategi
kompetitif perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui produk atau jasa yang
dihasilkan.

Strategi supply chain management yang bisa dilakukan perusahaan, yaitu :

1. Optimasi distribusi

Supaya perusahaan bisa menawarkan produk yang menarik dengan harga yang bersaing maka
perusahaan dituntut untuk bisa mereduksi biaya tanpa harus mengurangi kualitas dari produk tersebut.

2. Atasi tantangan internal SCM perusahaan

Strategi Supply Chain Management yang bisa dilakukan selanjutnya adalah menyelesaikan tantangan
internal SCM di perusahaan. Dalam SCM, banyaknya keputusan yang diambil ini menjadi hambatan
tersendiri yang harus diperhatikan.

3. Negosiasi dengan banyak pemasok

Strategi dengan melakukan negosiasi dengan banyak pemasok. Perusahaan bisa mencari banyak
pemasok dan kemudian memilih satu diantara beberapa yang memiliki penawaran paling menarik untuk
perusahaan. Umumnya perusahaan akan menjatuhkan pilihan pada pemasok dengan penawaran
rendah.

4. Integrasi vertikal

Integrasi vertikal merupakan cara mengembangkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi


barang yang telah diperoleh dari pemasok. Ada dua macam integrasi vertikal yang bisa Anda lakukan
yaitu integrasi mundur dan juga integrasi maju.

Sedangkan tujuan dari Strategi supply chain management yaitu: Cost reduction, dimana strategi yang
dijalankan harus dapat meminimalkan biaya logistik. Misalnya dengan memilih alat atau model
transportasi penggudangan, standard dan layanan yang dapat meminimalkan biaya, Capital reduction,
dimana strategi yang digunakan bertujuan untuk meminimalkan tingkat investasi di dalam strategi
logistik, dan Service improvement, dimana aspek pelayanan harus selalu diperbaiki. Walaupun terjadi
kenaikan pada biaya, tetapi ditutupi oleh naiknya level dari logistik pelayanan konsumen dan
meningkatnya pendapatan.

2. Cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik Serta pemisahan biaya logistik berdasarkan
taksonomi biaya.

Cara yang tepat untuk mengontrol biaya logistik yaitu :

a. Identifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas penyebabnya (Activity Based Costing).

b. Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya, yaitu Direct cost berarti dibebankan secara
langsung kepada produk, Indirect cost berarti tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung
dengan unit yang diproduksi, Functional cost yaitu muncul karena aktivitas operasional perusahaan, dan
Overhead cost berarti tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi suatu produk atau jasa

c. Biaya pemasangan/ordering cost yaitu biaya yang dikeluarkan karena adanya pemasangan barang
dimulai dari penempatan hingga tersedianya barang.

d. Material handling yaitu jenis pengangkutan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal ke tempat tujuan
yang telah ditetapkan.

Kemudian pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya, yaitu:

* Direct cost: dibebankan secara langsung kepada produk.

* Indirect cost: tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit yang diproduksi.

*Functional cost: muncul karena aktivitas operasional perusahaan.

*Overhead cost: tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi suatu produk atau jasa.

Sumber: EKMA4371/MODUL 5/6

Anda mungkin juga menyukai