Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang


diampu oleh Edy Sofyan, SE., M.Pd

Disusun oleh :
Maria Dwi Lovina S 5211181167
Yuyun Yunani Sri Y 5211181168

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
KOTA CIMAHI
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
meyelesaikan makalah ini dengan judul PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari kekurangan dikarenakan keterbatasan penulis, sehingga penulis
menghargai dan menerima kritik serta saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak khususnya bagi penulis.
Wassalamualaikum wr. Wb

Cimahi, 15 Februari 2019


Penulis,
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam mempelajari filsafat Pancasila ada dua hal yang lebih dahulu kita
pelajari yaitu Pancasila dan Filsafat memplajari Pancasila melalui pendekatan
sejarah supaya akan dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi dari waktu
ke waktu di tanah air kita Indonesia peristiwa – peristiwa yang kami maksudkan
adalah yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila.
Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia itu
sendiri karena itu dalam tulisan ini kami mencoba mulai dari masa kejayaan
bahwa Indonesia merdeka yang kemidian mengalami penderitaan akibat ulah
kolonialisme sehingga timbul perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme
tersebut kemudian bangsa Indonesia berhasil meproklamasikan kemerdekaan dan
berhasil juga menjawab tanatangan tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu
dengan pembangunnan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila mempunyai
peranan penting.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat ?
2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Filsafat ?
4. Apakah fungsi Filsafat Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara
Indonesia ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Filsafat
2. Untuk mengetahui pengertian Pancasila
3. Untuk mengetahui maksud dari Pancasila sebagai Filsafat
4. Untuk mengetahui fungsi Filsafat pancasila bagi bangsa dan Negara
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat


Filsafat dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat
berasal dari Bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu
Philos (cinta) atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah,
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi,
filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).
Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa Arab disebut Failasuf. Dalam
artian lain Filsafat adalah pemikiran fundamental dan monumental manusia
untuk mencari kebenaran hakiki (hikmat, kebijaksanaan); karenanya
kebenaran ini diakui sebagai nilai kebenaran terbaik, yang dijadikan
pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung).

Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat


dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut:
Pertama      :    Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian:
1.                   Filsafat sebagai jenis pengetahuan ilmu, konsep pemikiran-pemikiran
daripada filsafat pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau
sistem filsafat tertentu. Misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dan
lain sebagainya.
2.                   Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai
hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang tinggi
dari persoalan yang bersumber pada akal sehat.

Kedua        :    Filsafat sebagai suatu proses, yang dalam hal ini filsafat diartikan
dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses suatu pemecahan
permasalahan dengan menggunakan cara dan metode tertentu yang sesuai dengan
objeknya. Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang
bersifat dinamis. Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi hanya merupakan suatu
kumpulan dogma yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu nilai
tertentu tetapi lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat suatu proses yang
dinamis dengan menggunakan suatu metode tersendiri.

Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok adalah, sebagai berikut:


1.    Metafisika, membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang
meliputi bidang-bidang, antologi, kosmologi, dan antropologi.
2.    Epistemologi, membahas tentang hakikat pengetahuan.
3.    Metodologi, membahas tentang hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
4.    Logika, membahas tentang filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil
berfikir yang benar.
5.    Etika, membahas tentang moralitas, dan tingkah laku manusia.
6.    Estetika, membahas tentang hakikat keindahan.

2.2 PENGERTIAN PANCASILA


Pancasila adalah lima sila yang merupakan satu kesatuan rangkaian nilai-nilai
luhur yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang sangat
majemuk dan beragam dalam artian BHINEKA TUNGGAL IKA. Esensi seluruh
sila-silanya merupakan suatu kasatuan. Pancasila berasal dari kepribadian Bangsa
Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak dahulu.
Pancasila juga merupakan kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia
akan mencapai puncak kebahagian jika dapat dikembangkan keselarasan dan
keseimbangan., baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, sebagai makhluk
sosial dalam mengejar hubungan dengan masyarakat, alam, Tuhannya maupun
dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.

2.3 PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT


Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh.
Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara deduktif (dengan mencari hakikat
Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi
keutuhan pandangan yang komprehensif dan secara induktif (dengan mengamati
gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan
makna yang hakiki dari gejala-gejala itu). Dengan demikian, filsafat Pancasila
akan mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada
bangsa Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya
Kedudukan dan fungsi Pancasila harus dipahami sesuai dengan
konteksnya, misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia. Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri
secara sendiri-sendiri namun bilamana dikelompokan maka akan kembali pada
dua kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
Ada beberapa dasar yang menjadikan pancasila sebagai filsafat bangsa
Indonesia yaitu :

1.    Landasan Ontologis Pancasila


            Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat
sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya
dengan metafisika. Jadi ontologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna
yang ada (eksistensi dan keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada,
termasuk ada alam, manusia, metafisika dan kesemestaan atau kosmologi. Dasar
ontologi Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis,
oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis. Subyek pendukungnya
adalah manusia, yakni : yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang
berpersatuan, yang berkerakyatan dan yang berkeadilan pada hakikatnya adalah
manusia. Hal yang sama juga berlaku dalam konteks negara Indonesia, Pancasila
adalah filsafat negara dan pendukung pokok negara adalah rakyat (manusia).

2.    Landasan Epistemologis Pancasila


            Epistemologi adalah cabang filsafat  yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia sebagai
hasil pengalaman dan pemikiran, membentuk budaya. Bagaimana manusia
mengetahui bahwa ia tahu atau mengetahui bahwa sesuatu itu pengetahuan
menjadi penyelidikan epistemologi. Dengan kata lain, adalah bidang/cabang yang
menyelidiki makna dan nilai ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat dan
proses terjadinya ilmu, termasuk semantik, logika, matematika dan teori ilmu.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem
pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar
bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia,
masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi
manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan
kehidupan. Pancasila dalam pengertian seperti itu telah menjadi suatu sistem cita-
cita atau keyakinan-keyakinan (belief system) sehingga telah menjelma menjadi
ideologi yang mengandung tiga unsur yaitu :
a.    Logos (rasionalitas atau penalaran)
b.    Pathos (penghayatan)
c.    Ethos (kesusilaan).
                       
3.     Landasan Aksiologis Pancasila
Aksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan atau ilmu/teori.
Menurut Brameld, aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki
a.    Tingkah laku moral, yang berwujud etika,
b.  Ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan,
c.   Sosio politik yang berwujud ideologi.

Kehidupan manusia sebagai mahluk subyek budaya, pencipta dan penegak


nilai, berarti manusia secara sadar mencari memilih dan melaksanakan
(menikmati) nilai. Jadi nilai merupakan fungsi rohani jasmani manusia. Dengan
demikian, aksiologi adalah cabang fisafat yang menyelidiki makna nilai, sumber
nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika,
ketuhanan dan agama. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikemukakan pula
bahwa yang mengandung nilai itu bukan hanya yang bersifat material saja tetapi
juga sesuatu yang bersifat nonmaterial/rokhaniah. Nilai-nilai material relatif
mudah diukur yaitu dengan menggunakan indra maupun alat pengukur lainnya,
sedangkan nilai rokhaniah alat ukurnya adalah hati nurani manusia yang dibantu
indra manusia yaitu cipta, rasa, karsa serta keyakinan manusia.

Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara
yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing
dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan
bernegara di Indonesia. Filsafat negara kita ialah Pancasila, yang diakui dan
diterima oleh bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup. Dengan demikian,
Pancasila harus dijadikan pedoman dalam kelakuan dan pergaulan sehari-hari.
Sebagaimana telah dirumuskan oleh Presiden Soekarno, Pancasila pada
hakikatnya telah hidup sejak dahulu dalam moral, adat istiadat, dan kebiasaan
masyarakat Indonesia. “Dengan adanya kemerdekaan Indonesia, Pancasila
bukanlah lahir, atau baru dijelmakan, tetapi sebenarnya Pancasila itu bangkit
kembali”.

2.4 Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
Keberadaan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari perpecahan. Dengan konsep Bhinneka
Tunggal Ika, Pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas beragam budaya
dan etnis dari Sabang sampai Merauke. Dari kenyataan inilah maka fungsi dan
peranan Pancasila meliputi:
a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
c. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
d. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
e. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia
f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia
g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
h. Pancasila sebagai moral pembangunan
i. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia adalah
kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya
menjadi negara yang sejahtera (Wellfare State).

2. Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur


pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara
konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-
unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan negara.

Anda mungkin juga menyukai