Disusun Oleh :
Shela Arun
NPM : 0615011511
Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan
magang untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan
Mengetahui;
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang di Rumah
Sakit Qolbu Insan Mulia Batang dengan lancar.
ii
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan. Sesuai dengan pendidikan yang
penulis tempuh maka penulis mengambil judul “Tata Kelola Limbah Padat Dan
Cair Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang”.
1. Kedua orang tua saya yang telah mendukung sehingga saya bisa
melaksanakan proses Magang.
2. Drs. Imam Purnomo M,Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.
3. Rr. Vita Nur Latif S.K.M,M.Kes selaku Ka. Prodi Kesehatan
Masyarakat.
4. Yuniarti S.K.M,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademis Magang
yang telah membimbing dan memberikan masukan dalam
menyelesaikan laporan Magang ini.
5. Panita Magang Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan
nasihat dan bimbingan dalam kegiatan Magang ini.
6. Dr. Ratna Ismoyowati, MARS selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Qolbu Insan Mulia Batang.
7. Ir. Slamet Muljono, M.Si yang telah mendampingi dan mengarahkan
kami selama berlangsungnya kegiatan Magang sehingga pembuatan
laporan akhir Magang selaku Manajer SDM dan Umum Rumah Sakit
Qolbu Insan Mulia Batang.
8. Afif Aditama,S.K.M selaku Pembimbing Lapangan Magang Rumah
Sakit Qolbu Insan Mulia Batang yang telah membantu membimbing
serta menberikan masukan dalam menyelesaikan laporan magang ini.
9. Usman Afandi selaku Assistent Manager di Unit Hygiene dan
Sanitasi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang yang telah
membagikan ilmunya kepada saya selama kegiatan Magang ini.
10. Mugiono selaku petugas TPS di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia
Batang yang telah mambantu dalam kegiatan magang ini.
iii
11. Para pegawai Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang yang tidak bisa
kami sebutkan satu per satu.
12. Dan semua rekan – rekan Prodi Kesehatan Masyarakat angkatan 2015
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan yang sepadan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan Magang ini baik dalam teknik penyajian
materi maupun pembahasan. Dem kesempurnaan laporan Magang ini, saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Besar harapan penulis
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekalongan, 11 Maret 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.............................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................v
Daftar Gambar.......................................................................................................vii
Daftar Tabel...........................................................................................................viii
Daftar Lampiran....................................................................................................ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan Magang................................................................................................3
C. Manfaat Magang..............................................................................................3
A. Gambaran Umum............................................................................................5
1. Sejarah.......................................................................................................5
2. Profil..........................................................................................................7
3. Visi Misi, Nilai, Filosofi, Motto, Makna Logo dan Budaya Kerja...........8
4. Letak Geografis.........................................................................................10
5. Unit Kerja..................................................................................................11
B. Struktur Organisasi..........................................................................................13
A. Kesimpulan......................................................................................................35
v
B. Saran................................................................................................................35
Daftar Pustaka.......................................................................................................37
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang.........................13
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Hygiene Dan Sanitasi Rumah Sakit Qolbu
Insan Mulia Batang..............................................................................................................15
Gambar 3.11 Alur Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia
Batang..................................................................................................................................22
Gambar 3.12 Alur Pengolahan Limbah Cair Di IPAL Rumah Sakit Qolbu Insan
Mulia Batang.......................................................................................................................28
vii
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Kegiatan yang Dilakukan Unit Hygiene Dan Sanitasi Rumah Sakit
Tabel 4.1 Prioritas Masalah yang ada di Unit Hygiene Dan Sanitasi..................................29
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Identitas Pemagang..............................................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit menurut UU Nomor 44 Tahun 2009 adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Oleh karena itu Rumah Sakit bukan hanya melayani pasien
dengan cara pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) tetapi juga harus
melayani masyarakat dengan cara menjaga lingkungan tempat Rumah
Sakit itu berada supaya bersih dan bebas dari sumber penyakit (promotif
dan preventif).
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia merupakan rumah sakit tipe C
yang telah mendapat akreditasi tingkat paripurna (bintang 5) yang berada
di Kabupaten Batang. Rumah sakit ini memberikan 3 jenis pelayanan
medis umum yaitu IGD, poliklinik dokter umum, dan poliklinik gigi.
Pelayanan medis spesialis dan sub spesialis meliputi : kebidanan dan
kandungan, kesehatan anak, bedah umum, bedah syaraf, urologi, THT,
mata, syaraf, psikologi, kulit, kecantikan, konsultasi gigi. Dalam lingkup
rumah sakit, terdapat proses interaksi timbal balik antara petugas, pasien
dan pengunjung rumah sakit dengan lingkungan rumah sakit yang mana
orang-orang tersebut (terutama pasien) merupakan kelompok rentan
terhadap kemungkinan sakit. Selain itu rumah sakit juga sebagai unit yang
menghasilkan limbah yang berpengaruh buruk terhadap masyarakat di
sekitarnya. Akibat negatif yang mungkin timbul dengan adanya limbah
rumah sakit yaitu gangguan pencemaran lingkungan, gangguan pada
kesehatan dan menurunkan kualitas hidup manusia.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1204 Tahun 2004 tentang
persyaratan kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, sebagai sarana pelayanan
kesehatan rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat, sehingga dapat menjadi tempat penularan penyakit
1
serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan. Untuk menghindari risiko pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan maka penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah
sakit harus sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kebersihan.
Kebersihan rumah sakit adalah suatu keadaan atau kondisi yang bebas dari
bahaya dan risiko minimal untuk terjadinya infeksi silang.
Berdasarkan hal tersebut, upaya pengelolaan sanitasi rumah sakit
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan guna mengetahui dan
mengontrol kondisi lingkungan rumah sakit dalam mencegah terjadinya
infeksi nosokomial, serta meminimalisir efek pencemaran terhadap
lingkungan. Dalam lingkup rumah sakit, sanitasi merupakan upaya
pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologi di
rumah sakit yang menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan
pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, penderita, pengunjung
maupun bagi masyarakat di sekitar rumah sakit. Dari pengertian di atas
maka sanitasi rumah sakit merupakan upaya dan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam
memberikan layanan dan asuhan pasien yang sebaik-baiknya, karena
tujuan dari sanitasi rumah sakit tersebut adalah menciptakan kondisi
lingkungan rumah sakit agar tetap bersih, nyaman, dan dapat mencegah
terjadinya infeksi silang serta tidak mencemari lingkungan. Tugas dari
instalasi sanitasi meliputi pemantauan lingkungan fisik, penyediaan air
bersih, pengolahan limbah cair dan limbah padat, pengelolaan sampah
medis, sanitasi makanan dan minuman, pengendalian serangga dan
binatang pengganggu serta desinfeksi ruangan.
Praktik Kerja Lapangan (Magang) merupakan suatu upaya
pemahaman, penghayatan dan latihan ketrampilan mahasiswa untuk
memperoleh sikap dan kemampuan professional Sarjana Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan peminatan yaitu Epidemiologi dan Kesehatan
Lingkungan. Sehubungan dengan hal itu mahasiswa melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (Magang) di bagian Sanitasi Rumah Sakit di Rumah Sakit
Qolbu Insan Mulia Batang dengan harapan dapat memahami dan
2
melaksanakan praktik kerja sebagai bekal sebelum terjun ke lapangan
kerja yang sesungguhnya.
Maka dalam dunia kerja, mahasiswa perlu mendapatkan
pengalaman nyata dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (Magang) untuk
dapat mengaplikasikan keahlian teoritis yang telah didapat. Dalam hal ini
mahasiswa mampu menganalisis potensi dan kendala yang ada di tempat
kerja yang selanjutnya dapat dijadikan pertimbangan dalam menyelesaikan
masalah di tempat kerja dan lingkungan sekitarnya.
Adanya Praktik Kerja Lapangan (Magang) ini, mahasiswa bisa
menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam perkuliahan di dunia
pekerjaan. Kegiatan magang ini berfokus terhadap pengelolaan limbah
padat dan cair di Rumah Sakit QIM, setelah kegiatan magang berlangsung
beberapa waktu (hari) dan melakukan studi pendahuluan ditemukan
beberapa hal terkait dengan pengelolaan limbah padat dan cair. Melalui
Praktik Kerja Lapangan ini, kami juga berharap wawasan dan pengetahuan
mahasiswa dapat bertambah dengan jalan melihat aplikasi ilmu tersebut di
dunia lingkungan kerja.
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teori
yang diperoleh selama kuliah terkait dengan kesehatan lingkungan
pada umumnya dan rumah sakit pada khususnya secara tepat dengan
memperhatikan permasalahan dan kondisi yang ada di tempat magang.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi dan menganalisa tata kelola limbah padat
di Rumah Sakit QIM.
b. Melakukan kajian sederhana tentang pengelolaan limbah cair di
Rumah Sakit QIM.
c. Ikut terlibat dalam pelaksanaan tugas tata kelola terkait kesehatan
lingkungan Rumah Sakit QIM terutama limbah padat dan cair.
C. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
3
a. Dapat mengidentifikasi dan menganalisa tata kelola limbah padat
di Rumah Sakit QIM.
b. Dapat melakukan kajian sederhana tentang pengelolaan limbah cair
di Rumah Sakit QIM.
d. Dapat ikut terlibat dalam pelaksanaan tugas tata kelola terkait
kesehatan lingkungan Rumah Sakit QIM terutama limbah padat
dan cair.
2. Bagi Institusi Tempat Magang
a. Institusi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu
penyelesaian tugas-tugas kantor untuk kebutuhan di unit kerja
masing-masing.
b. Institusi mendapat alternatif calon karyawan yang telah dikenal
mutu dan kredibilitasnya.
c. Mandapatkan masukan baru dari pengembangan keilmuan di
perguruan tinggi.
d. Menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat antara institusi tempat magang dengan Prodi Kesehatan
Masyarakat FIK Universitas Pekalongan.
3. Bagi Program Studi
a. Laporan magang dapat menjadi salah satu masukan dalam audit
internal kualitas pembelajaran.
b. Memperkenalkan Program Studi Kesehatan Masyarakat FIK
Universitas Pekalongan kepada instansi yang bergerak di bidang
kesehatan.
c. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
d. Terbinanya jaringan kerjasama dengan institusi tempat magang
dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara
substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber
daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
4
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM) Kabupaten Batang
1. Sejarah Singkat berdirinya Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM)
Kabupaten Batang.
Didirikannya Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia berawal dari
manifestasi kesadaran beragama beberapa individu yang hatinya tergerak
untuk melakukan suatu amal perbuatan yang mulia, maka berdirilah
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia yang disingkat RS.QIM.
Semangat, motivasi dan pendekatan ibadah yang kental dari
penggagas/pendiri rumah sakit ini kemudian dicairkan solusinya untuk
menyalurkan gagasan tersebut. Dengan prinsip profesionalisme, sosial
dan dakwah akhirnya disepakati untuk mendirikan sebuah rumah sakit
yang diprakarsai oleh dokter dengan menggandeng pengusaha dari
Pekalongan dan sekitarnya.
Rumah Sakit ini setelah melalui pertemuan-pertemuan, maka
diputuskan dengan nama Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia atau disebut
RS.QIM dengan tanpa memandang kaya, miskin, suku, ras, dan agama.
Melalui perenungan yang cukup lama, mereka para individu
penggagas sekaligus pendiri melakukan analisis kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan/ ancaman hingga tercipta upaya strategik. Dari
aspek kekuatan yaitu adanya potensi yang dimiliki pendiri, baik moril/
semangat maupun materiil termasuk tersedianya calon tenaga/ karyawan
yang cukup berpengalaman. Sedangkan peluangnya adanya dukungan
beberapa pihak seperti Pemerintah (Bupati), masyarakat dan para dokter
sejawat. Kemudian dari aspek ancaman/ tantangan di antaranya angka
populasi penduduk Batang yang meningkat, sehingga memerlukan
partisipasi swasta dibidang pelayanan kesehatan yang prima (ini terbukti
banyak penduduk Batang, Temanggung (Parakan), dan Pekalongan).
Para penggagas/ pendiri juga menyadari masih ada kelemahan, seperti
5
adanya bagian kecil karyawan yang berpengalaman praktisi dan sarana
prasarana pelayanan yang terbatas.
Mereka para penggagas/ pendiri menyadari bahwa niat saja
tidaklah cukup, harus ada “action”atau aksi nyata, maka dari situ
gagasan yang sebenarnya telah dicetuskan beberapa tahun yang lalu,
kemudian dikembangkan menjadi kenyataan. Pembagian tugaspun
dibuat, H. Teguh Suhardi dan H. Badawi, HM mengajak para pengusaha,
sedangkan para dokter yang tergabung mengajak para dokter yang
sejawat untuk bergabung mendirikan rumah sakit.
Akhirnya terkumpullah beberapa personel yang berasal dari
berbagai profesi untuk sebuah komitmen yang bermuara dengan
dibentuknya PT. Qolbu Insan Mulia sebagai payung Rumah Sakit QIM.
Adapun susunan organisasi PT tersebut ; H. Badawi, HM sebagai
komisaris utama, H. Teguh Suhardi, H. Sachroni dan dr. H. Kusdarmadji,
Sp. PD masing – masing sebagai komisaris. Kemudian sebagai direktur
utama PT. QIM adalah dr. H. Achmad Chamid Thohari, Sp. B.
Sedangkan dr. H. Bekti Mastiadji, Sp. PK sebagai wakil direktur.
Kemudian untuk operasionalisasi Rumah Sakit QIM dipercayakan
kepada dr. Hj. Ratna Ismoyowati, MARS sebagai direktur, dengan
dibantu beberapa staf yang cukup profesional dibidangnya masing –
masing.
Selain nama – nama di atas, secara lengkap beberapa personel
dari berbagai profesi sebagai pendiri Rumah Sakit QIM, yaitu dr. H Prio
Pratomo, Sp. OG, dr. H. Setyasno, Sp. PD, masing – masing berprofesi
dokter spesialis, H. Muhammad Sauki SH (notaris), Drs. Dimyati
Sabrawi, Apt (apoteker), Suparyatun Hidayati, SE, M. Si dan Hj. Kokom
Dianawati (pengusaha).
Rumah Sakit QIM dipimpin pertama kali oleh dr. Hj. Ratna
Ismoyowati, MARS sebagai direktur. Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia
mendapat Ijin Prinsip Pembangunan Rumah Sakit dari Bupati Batang
nomor 503/0154/2007 pada tanggal 24 Januari 2007 dan Ijin Operasional
6
berdasarkan SK. Bupati Batang nomor 445/188/2010 tanggal 31 Mei
2010 yang kemudian dilakukan Soft Opening pada tanggal 03 Juni 2010.
Pada awal beroperasi, jumlah tempat tidur Rumah Sakit Qolbu
Insan Mulia sebanyak 74 tempat tidur (TT), Satu tahun setelahnya yaitu
pada tanggal 30 Mei 2011 Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia ditetapkan
sebagai Rumah Sakit kelas D berdasarkan SK Menkes 03.05/I/1256/11.
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia mendapatkan Sertifikat
Akreditasi Tingkat Dasar dari KARS (KARS/SERT/350/1/2012) pada
tanggal 25 Januari 2012. Dan pada tahun 2012 dilakukan penambahan
fasilitas tempat tidur sebanyak 36 tempat tidur, sehingga total tempat
tidur menjadi 110 tempat tidur.Pada tanggal 20 Desember 2012 Rumah
Sakit Qolbu Insan Mulia mengalami peningkatan menjadi RSU Kelas C
berdasarkan SK Menkes HK.03.05/I/2840/2012.
Bulan Januari 2016 Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia
mendapatkan sertifikat akreditasi Paripurna dari KARS (KARS-
SERT/194/I/2016) Tujuh bulan kemudian, yaitu bulan Agustus 2016
dilakukan penambahan fasilitas tempat tidur sebanyak 43 tempat tidur,
sehingga total tempat tidur RS Qolbu Insan Mulia sampai sekarang yaitu
sebanyak 153 tempat tidur.
Pada bulan Januari hingga Februari 2017 dilakukan penambahan
fasilitas Rumah Sakit yaitu: ruang poli dan poli tumbuh kembang,
pendaftaran online dan membuka pelayanan Enchocardiografi,
Hemodialisa, dan Homecare.
2. Profil Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia merupakan rumah sakit swasta
tipe C yang telah mendapat akreditasi tingkat paripurna (bintang 5) yang
berada di Kabupaten Batang. Rumah sakit ini memberikan 3 jenis
pelayanan medis umum yaitu IGD, poliklinik dokter umum, dan
ploklinik gigi. Pelayanan medis spesialis dan sub spesialis meliputi:
kebidanan dan kandungan, kesehatan anak, bedah umum, bedah syaraf,
urologi, THT, mata, syaraf, psikologi, kulit, kecantikan, konsultasi gigi.
Dalam lingkup rumah sakit, terdapat proses interaksi timbal balik antara
7
petugas, pasien dan pengunjung rumah sakit dengan lingkungan rumah
sakit yang mana orang-orang tersebut (terutama pasien) merupakan
kelompok rentan terhadap kemungkinan sakit. Selain itu rumah sakit juga
sebagai unit yang menghasilkan limbah yang berpengaruh buruk
terhadap masyarakat di sekitarnya. Akibat negatif yang mungkin timbul
dengan adanya limbah rumah sakit yaitu gangguan pencemaran pada
lingkungan, gangguan pada kesehatan, dan menurunkan kualitas hidup
manusia.
3. Visi, Misi, Nilai-nilai, Filosofi, Motto, Makna Logo dan Budaya Kerja
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang
a. Visi:
Rumah Sakit Pilihan Masyarakat Terpercaya dan Bermutu di Jawa
Tengah
b. Misi:
Mengembangkan Kompetensi Sumber Daya Manusia.
Memberi pelayanan secara profesional, ramah dan santun serta
melaksanakan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien secara berkelanjutan.
Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan
kebutuhan.
Melaksanakan kegiatan operasional yang efektif dan efisien
sehingga memberi nilai tambah kepada pelanggan, karyawan,
mitra kerja, pemilik dan masyarakat
Berpartisipasi aktif membantu program pemerintah dalam
pelayanan kesehatan serta melaksanakan upaya promotif dan
preventif.
c. Nilai-nilai
1) Amal yang baik berasal dari Qolbu yang baik
2) Insan yang baik mempunyai ciri-ciri:
Bersahabat
Bisa dipercaya
Profesional
8
Proporsional
Peduli
Saling menghormati, saling membantu, saling mengisi
3) Personil yang mulia adalah personil yang selalu taat terhadap
norma agama, norma masyarakat, dan norma negara.
d. Filosofi
Filosofi Rumah Sakit QIM adalah ‘Air Bening’ atau ‘Oksigen’, yang
artinya tidak ada alergi, dibutuhkan semua orang, bermanfaat pada
siapa saja yang menghendaki dan mudah dijangkau.
e. Motto
“Sahabat Umat Menjalin Sehat”
Artinya :
Rumah Sakit QIM adalah rumah sakit yang memberikan harapan dan
solusi untuk kesehatan dan kebahagiaan serta merupakan tempat yang
menyenangkan dan menyejukkan untuk berbagai aktivitas positif bagi
kesehatan.
f. Makna Logo
9
berasal dari nilai agama, budaya, lokal-universal dan falsafah negara
Republik Indonesia.
Teks budaya kerja sebagai acuan/petunjuk karyawan dalam bekerja
dibingkai dengan pigura yang ditempelkan dalam lokasi strategis di
lingkungan Rumah Sakit QIM, yang isinya sebagai berikut :
A = Awali kerja dengan berdoa
N = Niatkan bekerja untuk ibadah
T = Teliti
U = Usaha maksimal
S = Senyum, Salam, Sapa
I = Integritas
A = Adil
S = Selalu bersyukur
4. Letak Geografis Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia terletak di Jl. Urip Sumoharjo,
Kecamatan Sambong, Kota Batang, Provinsi Jawa Tengah, dengan
koordinat 6°54'57.611" Lintang Selatan dan 109°44'45.741" Bujur
Timur. Saat ini RS QIM menempati lahan dengan luas ± 10293 m2.
Dengan status kepemilikan lahan adalah hak milik proses HGB ( Hak
Guna Bangunan ) dari luas lahan tersebut terbagi atas lokasi lahan
sebelah timur jalan ± 6000 m2 dan luas lahan sebelah barat jalan ± 4293
m2. Dengan luas bangunan yaitu 6050 m2 (area gedung lama dan gedung
baru).
Lokasi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang berada di tengah-
tengah perumahan warga yang berada tidak jauh dari pusat Kota Batang
karena hanya berjarak ± 2 km dari Alun-alun Kota Batang. Lokasi
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang berada di lokasi yang cukup
strategis yaitu berada di pinggir jalan Pantura sehingga dapat
memberikan pelayanan bagi pelanggan atau masyarakat bukan hanya dari
penduduk Batang dan sekitarnya, tetapi juga masyarakat dari daerah lain,
bahkan penduduk dari mancanegara yang kebetulan lewat di jalan
Pantura.
10
Gambar 2.2 Peta Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang
11
b. Instalasi
1) Instalasi Farmasi
2) Instalasi Rawat Inap(A, B, C, D, E)
3) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4) Instalasi Gizi
5) Instalasi Rawat Jalan ( Poli Umum dan Poli Spesialis )
6) ICU (Intensive Care Unit)
7) Instalasi Radiologi
8) Instalasi Laboratorium
9) Instalasi Bedah Sentral
10) Unit CSSU (Central Sterile Supply Unit)
11) Instalasi Laundry
12) Unit Rekam Medis
13) Unit Administrasi
14) Unit Rehabilitasi Medik
15) Unit Penerangan Masyarakat
16) Unit Kampanye Kesehatan
B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang
Dalam operasionalnya Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang memiliki
pegawai dengan fungsi dan tugas yang berbeda-beda. Struktur organisasi
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola serta hubungan diantara
fungsi, bagian, maupun petunjuk pendidikan, tugas dan wewenang serta
tanggungjawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur Organisasi di
Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang adalah :
12
Keterangan :
Asman adalah singkatan
dari Asisten Manajer
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang
13
BAB III
Tabel 3.1 Kegiatan yang dilakukan Unit Hygiene dan Sanitasi Rumah Sakit
QIM Batang
No Lingkup Kegiatan Sub Kegiatan
1. Lingkungan Fisik a. Pemantauan kebersihan fisik
halaman, bangunan, serta toilet
b. Pelestarian lingkungan
c. Gerakan kebersihan
14
tikus, kucing, dll)
Berikut ini adalah struktur organisasi Unit Hygiene dan Sanitasi Rumah Sakit
Qolbu Insan Mulia:
Koordinator Cleaning
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Higiene dan Sanitasi Rumah Sakit Qolbu
Insan Mulia Batang
1. Limbah Padat
16
Gambar 3.3 Tempat sampah benda tajam
17
Gambar 3.4 Pengangkutan sampah non medis menuju TPA
Plabottle:
pabrik bola
Infeksius
B3
Infeksius lainnya :
Sampah Padat Non infeksius
PT TRIATA M dan
TPA
Mou dengan
supplyer
18
Gambar 3.6 Tempat penyimpanan sampah sementara
19
b. Dalam proses pengiriman dari ruangan ke TPS bak sampah/bin
harus dalam keadaan tertutup rapat.
c. Petugas cleaning servis dari setiap ruangan mengirim sampah
ke TPS minimal sebanyak 1 kali sehari
d. Petugas cleaning servis pada saat mengirim bin sampah ke TPS
diwajibkan menggunakan masker dan sarung tangan
e. Bin sampah dari masing-masing ruangan sebelum disimpan di
TPS dilakukan penimbangan berat terlebih dahulu. Setelah
ditimbang, berat hasil sampah tersebut ditulis dalam logbook
oleh petugas Hygiene dan Sanitasi RS Qolbu Insan Mulia
Batang.
20
c. Petugas PT. Triata M setelah mengetahui berat sampah yang
akan diangkut lalu ditulis ke dalam manifest. Kemudian manifest
ditanda tangani oleh petugas PT. Triata Mdan petugas Hygiene
dan Sanitasi. Setelahitu distempel dengan stampel RS Qolbu
Insan Mulia Batang.
d. Manifest tersebut diberikan ke Petugas Hygiene dan Sanitasi
sebagai bukti pengiriman.
e. Sampah dalam bin-bin sampah yang sudah ditimbang kemudian
dimasukkan kedalam kantong plastik besar (berwarna kuning)
sebelum dimasukkan ke dalam mobil.
21
Gambar 3.9 Pengangkutan Limbah B3 infeksius oleh Petugas PT.Triata M
4. Distribusi sampah infeksius oleh PT. Triata Mulia Indonesia ke
Pihak Ketiga
Sampah infeksius dari Rumah sakit Qolbu Insan Mulia yang
telah diangkut oleh PT Triata M disimpan digudang yang berlokasi
di Sidoarjo Jawa Timur yang nantinya akan diambil oleh pihak
ketiga untuk dikelola atau dari RS QIM langsung di angkut ke pihak
ketiga yaitu PT Wastec yang berlokasi di Jakarta.
2. Limbah Cair
Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit adalah pengolahan semua
buangan dalam bentuk cair atau limbah cair dari hasil kegiatan rumah
sakit. Hal ini bertujuan agar karakterstik limbah cair yang dihasilkan
aman dibuang ke lingkungan perairan dan kualitasnya memenuhi
persyaratan baku mutu menurut Permen LH Nomor 5 Tahun 2014
tentang Baku Mutu Air Limbah.
22
Kegiatan yang dilakukan dalam Pengolahan Limbah Cair di Rumah
Sakit Qolbu Insan Mulia adalah sebagai berikut :
Peng
Teknol
olaha
ogi RBC
n
Peng
Peng
ukur
olaha
an
n
Peng
ukur
Pemeri
ksaan
Laborat
Gambar 3.10 Diagram alur kegiatan pengolahan limbah cair
Instalasi Pengolahan Air Limbah di Rumah Sakit Qolbu Insan
Mulia menampung semua limbah cair dari seluruh kegiatan operasional
rumah sakit. Metode pengolahan air limbah di Rumah Sakit Qolbu
Insan Mulia menggunakan teknologi RBC (Rotating Biological
Contractor). Teknologi RBC (Rotating Biological Contractor)
merupakan suatu proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan
proses fixed film reactor atau pertumbuhan melekat. Penggunaan
metode RBC dipilih karena mempunyai keunggulan antara lain :
a. Peralatan utama pengolahan limbah berada di atas air dan memiliki
sedikit bagian mekanik yang bergerak sehingga memudahkan
perawatan dan perbaikan
b. Sangat mudah dioperasikan
c. Konsumsi energi dan bahan kimia rendah
23
Kamar mandi
WC
Ke sungai
Wastafel IPAL/STP
Instalasi pengolahan air limbah
Ruang Operasi
Laundry
Gambar 3.11 Alur pengolahan air limbah di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia
24
biomass). Secara bertahap air limbah masuk ke dalam ENVIRO
RBC yang terbagi dalam 3 zona.
Setiap zona pengolahan terdapat 1 disk dimana terdapat
biomassa yang tumbuh sebagai pengurai air limbah. Air limbah
akan mengalir dari zona 1 ke zona 2 dan zona 3 secara zig-zag.
Pengaliran limbah pada tangki poligon terjadi secara gravitasi
karena pada zona 3, tinggi muka air akan lebih rendah di
banding dengan zona 2 dan zona 1. Biomassa yang tumbuh pada
ENVIRO RBC akan mengalami kontak dengan oksigen, air dan
senyawa polutan dengan keadaan ENVIRO RBC berputar secara
terus-menerus (terkecuali pada saat keadaan darurat atau
perbaikan).
Pertumbuhan biomass tertinggi terjadi pada zona 1, dan
secara berangsur-angsur berkurang pada zona berikutnya. Secara
fisik, biasanya pada zona 1 pertumbuhan biomass tebal,
berbentuk filamen atau stringy dan berwarna coklat tua sampai
hitam (keabu-abuan) tergantung dari keadaan limbah yang
masuk. Pada zona 2 biomass terbentuk lebih tipis dan pada zona
2 dan zona 3 warna biomass biasanya berwarna coklat sampai
coklat muda.
Air limbah yang terolah sampai pada zona 3 sudah cukup
jernih, tidak mengandung bahan tersuspensi dan mempunyai
kadar BOD (Biologycal Oxygen Demand) rendah. Pada zona ini
sebagian dari air diresirkulasi (recycle) kembali ke primary
clarifier, menggunakan mangkok yang berputar bersamaan
dengan putaran ENVIRO RBC, sebagian lagi diteruskan ke
tahap pengolahan selanjutnya yaitu final clarifier.
Tujuan adanya recycle adalah memberikan kontak
langsung dari air yang mengandung BOD yang sudah sangat
rendah dengan air limbah fresh yang mengandung O2 cukup
tinggi. Sehingga diperoleh manfaat kandungan O2 pada air
limbah yang baru masuk ke primary clarifier akan bertambah
25
menjadi lebih besar dari 2 ppm sehingga dapat mengurangi bau
pada proses tersebut.
4. Tahap 3
Tahap ini berlangsung di final clarifier. Pada tahap ini, air
yang telah melewati pengolahan tahap 1 dan 2 akan mengalami
proses tahap 3 yaitu pengendapan air untuk menurunkan padatan
tersuspensi yang masih terbawa dalam aliran. Air yang
tertampung di final clarifier diharapkan sudah memenuhi baku
mutu sehingga bisa dibuang langsung ke lingkungan perairan
atau dapat diolah dan dimanfaatkan lebih lanjut.
5. Tahap 4
Tahap ini disebut sebagai tahap desinfektan atau kaporit.
Penambahan desinfektan atau kaporit dilakukan pada air limbah
sebelum di buang ke lingkungan perairan. Fungsi dari desinfeksi
adalah untuk membunuh mikroorganisme patogen yang berada
dalam air efluentyang keluar dari primary clarifier sehingga
tidak mengganggu atau membahayakan bagi pengguna air
efluent akhir.
Sistem desinfeksi yang digunakan adalah dengan sistem
injeksi larutan kaporit kedalam chlorination chamber. Untuk itu
secara rutin setiap hari perlu dibuat larutan kaporit baru. Larutan
desinfektan didapatkan dengan cara pengenceran kaporit.
Pengenceran dilakukan menggunakan motor pengaduk dari
panel control. Cara pengencerannya yaitu dengan memasukkan
air pengencer dengan perbandingan 10 mg bubuk kaporit per 1
liter air kedalam motor pengaduk kemudian dimasukkan sedikit
demi sedikit bubuk kaporit kedalam motor pengaduk.
Penambahan kaporit dilakukan sedikit demi sedikit supaya
larutan tercampur dengan merata. Kemudian ditambahkan air
hingga volume tangki penuh (sekitar 100 liter ). Selanjutnya
motor pengaduk dihidupkan dan diaduk selama 5 – 10 menit.
Setelah motor pengaduk mati mesin didiamkan selama ± 10
26
menit untuk mengendapkan bahan inert yang tidak larut. Dosing
pump diatur dengan kecepatan ± 1,5 liter per jam.
27
Gambar 3.12 Alur Pengolahan Limbah Cair di IPAL Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang
28
BAB IV
29
4 : menyatakan luas
3 : menyatakan cukup luas
2 : menyatakan tidak luas
1 : menyatakan sangat tidak luas
c. Skala Likert terhadap tingkat kegawatan masalah yang terjadi
(Kegawatan)
5 : menyatakan sangat gawat
4 : menyatakan gawat
3 : menyatakan cukup gawat
2 : menyatakan tidak gawat
1 : menyatakan sangat tidak gawat
d. Skala Likert terhadap tingkat kemudahan penyelesaian masalah
(Kemudahan)
5 : menyatakan sangat tidak mudah
4 : menyatakan tidak mudah
3 : menyatakan cukup mudah
2 : menyatakan mudah
1 : menyatakan sangat mudah
BAB V
30
1. Keterlambatan dalam pengambilan sampah B3 infeksius
Pengambilan limbah B3 infeksius terjadi penumpukan akibat
keterlambatan pengangkutan dari pihak transporter yang tidak datang sesuai
dengan jadwalnya. Pengangkutan sampah infeksius di Rumah Sakit QIM oleh
PT. TRIATA MULIA INDONESIA. Didalam perjanjian kerja sama sudah
dijelaskan bahwa sampah B3 infeksius harus di ambil oleh transporter 2 hari
sekali tetapi dari pihak PT Triata M datang untuk mengambil 3 hingga 4 hari
sekali bahkan tidak tentu. Pada bulan Januari transporter mengangkut sebanyak
6 kali seharusnya 16 kali sehingga presentasenya hanya masih 40%. Sedangkan
pada bulan Februari mengangkut sebanyak 6 kali yang seharusnya 14 kali
sehingga presentasenya 43%.
Pengambilan limbah yang tidak dilakukan secara rutin dapat
mengakibatkan penumpukan hal ini dapat menimbulkan beberapa bakteri yang
berkembang. Suparmin dkk 2002 menyatakan, bahwa limbah padat yang
dihasilkan dari sebuah rumah sakit umumnya banyak mengandung bakteri,
virus, senyawa kimia dan obat-obatan yang membahayakan bagi kesehatan
masyarakat sekitar rumah sakit tersebut.
Pengambilan tidak bisa dilakukan 2 hari sekali karena dari PT Triata
yang datangnya tidak terjadwalkan dan dari sampah infeksius Rumah Sakit
produksinya sedikit menurut PT Triata M sehingga terkumpulnya tidak terlalu
banyak apabila dilakukan pengambilan 2 hari sekali.
Keterlambatan pengambilan limbah oleh pihak Rumah Sakit QIM telah
dilakukan negosiasi dan solusi kepada pihak transporter PT Triata M agar
pengambilan dapat dilakukan 2 hari sekali.
Sehingga solusinya apabila sampah infeksius yang belum diangkut
selama beberapa hari sebaiknya dilakukan penyemprotan pada sampah tersebut
dengan menggunakan cairan anti septic agar kuman-kuman yang ada
didalamnya tidak berkembang biak.
31
No Tanggal No Nota Jumlah (Kg) Transporter Tujuan
1. 3/1/2019 AAH 0054611 1,234.0 PT TRIATA M PT
WASTEC
2. 11/1/201 AAH 0055080 1,172.1 PT TRIATA M PT
9 WASTEC
3. 18/1/201 AAH 0054436 450.0 PT TRIATA M PT
9 WASTEC
4. 22/1/201 AAH 0055690 254.0 PT TRIATA M PT
9 WASTEC
5. 24/1/201 AAH 0055952 180.0 PT TRIATA M PT
9 WASTEC
6. 29/1/201 AAH 0056044 504.0 PT TRIATA M PT
9 WASTEC
Total 3,794.1
32
yang sudah disediakan, melainkan diletakan di halaman depan ruangan tempat
penyimpanan sampah.
Tujuan dari tempat penyimpanan sampah (Bin) yaitu untuk menampung
sampah yang dihasilkan dari Rumah Sakit agar tidak berserakan walaupun
sudah dalam bentuk pemilahan yang di bungkus dalam kantong plastik hitam.
Volume dari bin nya harus disesuaikan jumlah sampah perharinya. Bin atau
tong hijau di tempat penyimpanan sampah di Rumah Sakit QIM ada 2 besar
dan 1 kecil, tetapi masih saja ada kumpulan sampah yang tidak masuk ke
dalam bin tersebut. Volume bin sampah rumah tangga di Rumah Sakit QIM
menampung 100-200 kg.
Menurut dari petugas TPS nya alasan sampah tidak masuk ke bin karena
sampah tersebut akan langsung di angkut ke tempat pembuangan akhir
sehingga sampah tersebut langsung di masukan ke kendaraan pengangkut
sampah. Sampah rumah tangga di Rumah Sakit QIM diangkut 2 kali sehari
yaitu pagi dan siang.
Hal tersebut terjadi karena petugas cleaning servis nya menganggap
kalau sampah yang sudah terkumpul dan di letakan dihalaman akan langsung
diangkut di kendaraan sampah.
Sehingga solusinya diperhatikan apakah perlu ditambahkan bin-bin
sampah rumah tangga yang dilihat dari volume/ukuran sampah tergantung dari
sampah yang dihasilkan perharinya atau dari petugas cleaning servis nya yang
lalai meletakan sampah tersebut.
3. Pelabelan pada limbah B3
Tidak adanya pemberian label Pada limbah B3 di Rumah Sakit QIM,
kemasan atau kantong tempat limbah B3 belum diberi label walaupun dari
Rumah Sakit sudah memberikan kewajiban pelabelan pada limbah B3 tetapi
petugas kebersihannya tidak menerapkan hal tersebut. Pengertian dari
pelabelan limbah B3 itu sendiri adalah proses penandaan atau pemberian label
yang diletakan atau dibubuhkan ke kemasan langsung dari suatu limbah B3.
Pelabelan dilakukan pada wadah atau kemasan limbah B3.
33
Pemberian label limbah B3 agar dapat dikenali tentang jenis dan
karakteristik limbah B3 tersebut serta penting untuk penelusuran dan
penentuan pengelolaan limbah B3.
Adanya masalah tersebut agar tidak terjadi kelalaian dalam pemberian
label sebaiknya dari pihak Rumah Sakit menyediakan kantong atau kemasan
limbah B3 yang sudah diberi label yang permanen.
Label limbah B3 atau kemasan limbah B3 wajib dilekati label limbah B3
dan Simbol Limbah B3 seperti yang sudah ada di Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 14 Tahun 2013 tentang simbol dan
label limbah B3 antara lain:
Nama Limbah B3
Identitas Penghasil Limbah B3
Tanggal dihasilkannya Limbah B3
Tanggal Pengemasan Limbah B3
BAB VI
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama pelaksanaan magang di RS QIM Batang
serta data yang didapat dan dikumpulkan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Keterlambatan pengangkutan limbah B3 infeksius akibatnya terjadi
penumpukan karena dari pihak transporter yang mengambil 3 hingga 4
hari sekali bahkan tidak tentu. Pada bulan Januari transporter
mengangkut sebanyak 6 yang presentasenya hanya masih 40%.
Sedangkan pada bulan Februari presentasenya 43%. Pengangkutan
34
sampah infeksius di Rumah Sakit QIM dilakukan oleh PT. TRIATA
MULIA INDONESIA.
2. Terdapat sampah rumah tangga yang sudah dikumpulkan dan sudah
dalam bentuk pemilahan tidak ditempatkan pada bin-bin tempat sampah
yang sudah disediakan, melainkan diletakan di halaman depan ruangan
tempat penyimpanan sampah. Menurut dari petugas TPS nya alasan
sampah tidak masuk ke bin karena sampah tersebut akan langsung di
angkut ke tempat pembuangan akhir sehingga sampah tersebut langsung
di masukan ke kendaraan pengangkut sampah.
3. Sampah limbah B3 di Rumah Sakit QIM tidak ada labelnya meskipun
dari Rumah Sakit sudah memberikan kewajiban pelabelan pada limbah
B3.
B. Saran
Saran yang diberikan penulis berdasarkan analisis dan prioritas masalah
untuk memperbaiki penyelenggaraan masalah limbah di Unti Hygiene dan
Sanitasi RS QIM Batang antara lain :
1. Sampah infeksius yang belum diangkut selama beberapa hari sebaiknya
dilakukan penyemprotan pada sampah tersebut dengan menggunakan
cairan anti septic agar kuman-kuman yang ada didalamnya tidak
berkembang biak.
2. Alangkah baiknya lebih diperhatikan apakah perlu ditambahkan bin-bin
sampah rumah tangga atau dari petugas cleaning servis nya lebih
memperhatikan lagi dalam penanganan sampah rumah tangga tersebut.
3. sebaiknya dari pihak Rumah Sakit menyediakan kantong atau kemasan
limbah B3 yang sudah diberi label yang permanen.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
37