Anda di halaman 1dari 3

MKDU4111-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas :1

No. Soal
1. Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihubungkan oleh lautan sehingga dikenal dengan sebutan negara
maritim. Dengan luasnya lautan yang ada, Indonesia memiliki potensi perikanan laut diperkirakan sebesar 6,2 juta
ton pertahun dan baru dimanfaatkan 62%.

Soal:
Dengan memperhatikan data di atas, tentukanlah sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan Indonesia!

Jawab:
Di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan dan persaingan antarbangsa yang makin sengit, segenap
sektor ekonomi harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services) berdaya saing tinggi. Sebagai negara
bahari dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pembangunan (ekonomi) kelautan yang besar dan
beragam. Bidang Kelautan terdiri dari berbagai sektor yang dapat dikembangkan untuk memajukan dan memakmurkan
bangsa Indonesia, yaitu: (1) perikanan tangkap; (2) perikanan budidaya; (3) industri pengolahan hasil perikanan; (4)
industri bioteknologi kelautan; (5) pertambangan dan energi; (6) pariwisata bahari; (7) angkutan laut; (8) jasa
perdagangan; (9) industri maritim; (10) pulau-pulau kecil; dan (11) sumberdaya non-konvensional; (12) bangunan
kelautan (konstruksi dan rekayasa); (13) benda berharga dan warisan budaya (cultural heritage); (14) jasa lingkungan,
konservasi dan biodiversitas.
Dalam rangka mengatasi berbagai keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan maupun stagnasi pertumbuhan
ekonomi saat ini. Apabila dikelola dengan baik berbagai sektor tersebut memiliki potensi sangat besar untuk
dikembangkan menghasilkan produk-produk unggulan. Sementara itu permintaan produk kelautan diperkirakan akan
terus meningkat. Seiring dengan bertambahnya penduduk dunia, sehingga diyakini ekonomi kelautan dapat menjadi
keunggulan kompetitif dan memecahkan persoalan bangsa.

2. Indonesia memiliki berbagai kekayaan baik dalam bidang sumber ekonomi maupun penduduk yang besar sebagai
pasarnya. Namun, hal tersebut belum cukup untuk menjamin ketahanan ekonomi nasional.

Soal:
Berdasarkan tantangan yang dihadapi Indonesia tersebut, analisislah solusi yang dapat dilakukan agar ketahanan
ekonomi Indonesia mampu menjadi kuat!

Jawab:
1. Memulihkan dan memantapkan keamanan dan stabilitas politik. Langkah ini merupakan prasyarat pokok bagi
terciptanya iklim investasi. Faktor keamanan dan stabilitas politik ini sangat berpengaruh dalam menarik penanaman
modal dari luar negeri. Adapun belum pulihnya kegiatan investasi dalam negeri antara lain juga disebabkan oleh
belum berfungsinya intermediasi perbankan dan terselesaikannya restrukturisasi utang perusahaan.
2. Meningkatkan kepastian hukum. Adanya kepastian hukum di bidang ekonomi diperlukan tidak hanya untuk
menjamin kepemilikan tetapi juga untuk menumbuhkan praktik usaha yang sehat dalam kegiatan ekonomi.
Dukungan hukum diperlukan antara lain untuk mendorong iklim persaingan usaha yang sehat, mengembangkan pasar
modal, menghadapi era perdagangan bebas, dan mempercepat restrukturisasi utang perusahaan.
3. Melaksanakan prinsip-prinsip penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good
governance). Langkah ini diperlukan untuk: (i) mengurangi penyalahgunaan wewenang dan penyelewengan seperti
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang sangat menghambat bagi tumbuhnya iklim usaha yang sehat, (ii)
mewujudkan birokrasi yang efisien dan mampu mengantisipasi perkembangan ekonomi dan tuntutan masyarakat,
serta (iii) meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional.
4. Mengamankan proses desentralisasi. Desentralisasi merupakan komitmen nasional yang segera harus dilaksanakan.
Untuk itu prosesnya perlu dijaga agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan tidak justru memperlebar
ketimpangan antardaerah serta menimbulkan ketidakstabilan ekonomi. Pelaksanaan desentralisasi perlu: (i)
didasarkan pada prinsip-prinsip pentahapan, antara lain dengan memastikan pengalihan kewenangan dalam
pengelolaan pendapatan kepada daerah yang seimbang dengan tanggung jawab pembelanjaannya, serta (ii) didukung
oleh koordinasi yang erat antara berbagai bidang pembangunan serta antara pemerintah pusat dan daerah.
5. Melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter secara terpadu untuk mendorong ekonomi dengan tetap memperhatikan
stabilitas ekonomi. Dalam tahun 2001 diperkirakan masih diperlukan stimulus fiskal. Sejalan dengan pulihnya sektor
swasta, stimulus fiskal secara bertahap akan dikurangi.
6. Memulihkan fungsi intermediasi perbankan. Dalam tahun 2000, program rekapitalisasi perbankan diharapkan selesai.
Langkah pokok berikutnya adalah memulihkan fungsi intermediasi perbankan yang akan disertai dengan penuntasan
restrukturisasi utang perusahaan. Dengan demikian pembiayaan perbankan kepada perusahaan, termasuk kepada
usaha kecil dan menengah (UKM), dapat berjalan kembali.
7. Mempercepat restrukturisasi utang perusahaan. Langkah ini ditempuh agar terjalin sinergi dan saling memperkuat
antara perbankan dengan perusahaan yang prospektif. Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan efektivitas
Prakarsa Jakarta dan BPPN dengan memperkuat kelembagaan dan instrumen pendukungnya. Dalam kaitan itu, BPPN
telah diberikan kewenangan untuk menyelesaikan utang swasta melalui pengurangan utang (haircut) dan pengalihan
utang ke dalam saham (debt to equity swap). Selanjutnya BPPN dapat memusatkan upaya penanganan langsung pada
kelompok peminjam terbesar dengan menggunakan jasa perbankan nasional (outsourcing) untuk menangani
pinjaman yang relatif kecil (di bawah Rp 50 miliar). Insentif juga diberikan kepada UKM yang ingin melunasi
utangnya (di bawah Rp 5 miliar) dalam bentuk penghapusan denda bunga dan pokok utang.
8. Mempercepat realokasi sumber daya pembangunan. Selama krisis berlangsung, lingkungan usaha mengalami
perubahan mendasar seperti nilai tukar rupiah dan harga relatif yang sangat besar. Sebagai akibatnya terjadi
perubahan prospek usaha antarindustri. Kegiatan usaha yang berorientasi ekspor mendapatkan keuntungan yang besar
dalam masa krisis karena menurunnya nilai tukar riil rupiah yang selanjutnya meningkatkan daya saing produknya.
Oleh karena itu realokasi sumber daya akan didorong, terutama untuk meningkatkan ekspor nonmigas dan jasa
pariwisata. Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain pengurangan hambatan berusaha seperti deregulasi
perdagangan dan investasi; pelatihan tenaga kerja untuk mendukung proses perpindahan kerja sumber daya manusia;
serta pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana dasar untuk menunjang kelancaran produksi dan distribusi.

3. Ketahanan Nasional Indonesia dilaksanakan melalui geopolitik yang diejawantahkan melalui geostrategi untuk
mencapai tujuan sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945 dalam wujud Asta Gatra.

Soal:
Berdasarkan pernyataan di atas, tentukanlah solusi yang dapat dilakukan apabila Asta Ideologi lemah di Indonesia!

Jawab:
1. Penghayatan agama dan kepercayaan menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab secara rukun
dan saling menghormati antar-agama.
2. Sikap tenggang rasa dan berani membela kebenaran dan keadilan.
3. Kesadaran berbangsa dan bernegara, serta rela berkorban demi kepentingan persatuan, kesatuan serta
mengutamakan keselamatan negara daripada kepentingan pribadi atau golongan.
4. Demokrasi yang berkesatuan dan persatuan serta mengutamakan kepentingan nusa dan bangsa dengan
tetap menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
5. Bersikap adil, tidak boros, sederhana, bekerja keras, dan menghargai hasil kerja orang lain.

4. Ancaman pada bidang politik memiliki tingkat risiko yang teramat besar bagi kedaulatan dan keselamatan
bangsa Indonesia dibandingkan dengan bidang yag lain.

Soal:
Berdasarkan pernyataan di atas, lakukanlah pengidentifikasian berbagai dimensi politik dalam negeri yang
mampu mengancam kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia tersebut!

Jawab:
1. Pengerahan masa yang bertujuan untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
2. Bentuk ancaman integrasi bidang politik yang lain adalah separatisme yang timbul dari dalam negeri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri
(mendirikan negara sendiri). Separatisme bisa menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan
perjuangan bersenjata. Pola perjuangan politik tanpa senjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Maka dari itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer.
Dengan demikian, ancaman di bidang politik memiliki tingkat risiko yang besar. Sebab mengancam
kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa.

5. Dalam rangka memiliki berbagai ketahanan khususnya dalam bidang ideologi, maka Pancasila harus dijadikan
sebagai pandangan hidup bangsa, serta diperlukan pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif.

Soal:
Berdasarkan pernyataan di atas, gambarkanlah strategi pembinaan ketahanan nasional dalam bidang ideologi
tersebut!

Jawab:
Permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas, harus dicari solusinya melalui kebijakan,
strategi dan upaya-upaya yang perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Kebijakan
Kebijakan yang perlu ditempuh adalah “Optimalisasikan Pembangunan Nasional Berorientasi
Kependudukan Berwawasan Ketahanan Nasional“. Optimalisasi Pembangunan Nasional Berorientasi
Kependudukan Berwawasan Ketahanan Nasional adalah suatu proses pembangunan nasional yang
dilaksanakan secara terus-menerus, menjadikan “penduduk” sebagai titik sentral pembangunan nasional
baik sebagai subjek maupun objek pembangunan melalui peningkatan kualitas dan produktivitas sumber
daya manusia, melibatkan seluruh lapisan strata penduduk mulai dari desa sampai ke tingkat nasional.
Dengan demikian, diharapkan penduduk Indonesia mampu memperkuat “bargaining position“
menghadapai era globalisasi dan memperkokoh ketahanan nasional bangsa Indonesia di dalam wadah
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Strategi
Strategi untuk melaksanakan kebijakan tersebut di atas, perlu ditempuh strategi sebagai berikut:
a. Pengendalian kuantitas penduduk melalui pengaturan fertilitas dan penurunan mortalitas
b. Peningkatan kualitas penduduk melalui peningkatan pelayanan dan kualitas pendidikan, kesehatan,
dan peningkatan pendapatan
c. Pelibatan penduduk sejak perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi pembangunan
secara berkelanjutan, terpadu dan tanpa diskriminasi
d. Pembangunan ketahanan keluarga
e. Pengarahan mobilitas penduduk secara proporsional dan profesional
f. Mewujudkan sistem pertahanan rakyat semesta
g. Pengelolaan database kependudukan secara sistematis dan kontinu

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai