Anda di halaman 1dari 8

MENUMBUHKAN MINAT BACA

Oleh: Suherman

Abstrak

Artikel ini membahas tentang minat baca orang Indonesia dibandingkan dengan negara lain,
yang dapat digolongan masih rendah. Minat baca di Indonesia masih tertinggal dari Negara-
negara tetangga terdekatnya seperti Singapura dan Malaysia. Apalagi kalau dibandingkan dengan
Jepang dimana disegala sudut tempat kita selalu menjumpai masyarakatnya membaca buku untuk
mengisi waktu luang mereka termasuk di dalam bis dan kereta apai. Hal ini tentu saja sangat
bertentangan dengan keadaan di Indonesia dimana kita melihat kebanyakan masyarakatnya lebih
memanfaatkan waktu luangnya untuk menyibukkan diri dengan HP, atau smart phone mereka
untuk facebookkan atau chattingan serta sejenisnya.

Kata kunci: Minat Baca, Baca, Facebook, PQ4R, Preview Question, Read, Reflect, Recite Review

A. Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang paling


penting dalam kehidupan sehari-hari, karena
Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal pendidikan merupakan ilmu yang menuntun
dari kata pedagogik yaitu ilmu menuntun anak. seseorang, tanpa pendidikan suatu negara
Orang Romawi melihat pendidikan sebagai tidak berarti apa-apa, walaupun memiliki
educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, padat penduduk yang jumlahnya sangat
tindakan merealisasikan potensi anak yang tinggi, sumber daya manusia dari suatu
dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa bangsa bukan modal fisik atau sumber daya
Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung material yang merupakan faktor paling
yang setara dengan educare, yaitu: menentukan karakter dan kecepatan
membangkitkan kekuatan terpendam atau pembangunan sosial dan ekonomi suatu
mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. bangsa bersangkutan (Todaro, 1997).
Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti Pendidikan juga merupakan hal yang
panggulawentah (pengolahan), mengolah, penting untuk diperhatikan dan salah satu
mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, faktor yang mempengaruhi suatu kemajuan
pikiran, kemauan dan watak, mengubah suatu negara, dan membaca merupakan
kepribadian sang anak. salah satu pendidikan yang harus sering
Dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena
(KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik dengan membaca akan memberikan manfaat
(mendidik), yaitu: memelihara dan memberi yang banyak bagi pembacanya, seperti
latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan pengetahuan atau ilmu yang belum diketahui
kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan pembaca, dengan membaca pembaca akan
mempunyai pengertian: proses pengubahan mendapatkan ilmu atau pengetahuan yang
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok tertera dibuku yang di bacanya. Di samping
orang dalam usaha mendewasakan manusia itu, membaca juga merupakan salah satu
melalui upaya pengajaran dan latihan, proses kegiatan dari suatu pendidikan, kegiatan ini
perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara dapat memberikan manfaat yang kompleks,
mengartikan pendidikan sebagai daya upaya seperti informasi dan ilmu yang terkandung
untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta didalamnya serta dapat menambah bahasa
jasmani anak, agar dapat memajukan yang belum diketahui.
kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam
dan masyarakatnya.

94
B. Permasalahan membuat kkiita sulit menarik garis pemisah
sehingga patut dimaklumi apabila
Bila dibandingkan dengan Negara-negara masyarakat kita tidak gemar membaca yang
lain di dunia, minat baca di Indonesia bisa juga berakibat ketika mereka sudah berada
digolonngkan masih rendah. Di asia saja minat di perguruan tinggi mereka juga kurang
baca di Indonesia masih tertinggal dari Negara- gemar membaca karena tradisi lisan yang
negara tetangga terdekatnya seperti Singapura masih tertanam kuat di dalam diri mereka.
dan Malaysia. Apalagi kalau dibandingkan Rendahnya minat baca di kalangan
dengan Jepang dimana disegala sudut tempat masyarakat perguruan tinggi mau tidak mau
kita selalu menjumpai masyarakatnya membaca menjadi permasalahan pelik dalam dunia
buku untuk mengisi waktu luang mereka pendidikan kita saat ini karena hal ini dapat
termasuk di dalam bis dan kereta apai. Hal ini menjadi penyebab rendahnya kualitas
tentu saja sangat bertentangan dengan keadaan pendidikan di Indonesia terutama kualitas
di Indonesia dimana kita melihat kebanyakan sarjana yang akan dihasilkan oleh perguruan
masyarakatnya lebih memanfaatkan waktu tinggi itu sendiri. Dengan demikian
luangnya untuk menyibukkan diri dengan HP, permasalah pendidikan yang sedang
atau smart phone mereka untuk facebookkan dihadapi di Indonesia adalah bagaimana
tau chattingan serta sejenisnya. strategi untuk meningkatkan peminat baca di
Lebih dari itu, masyarakat Indonesia lebih kalangan masyarakat Indonesia.
suka untuk menonton televisi dibandingkan Hal ini perlu diperhatikan oleh
membaca koran, ini dapat ditunjukkan dari data pemerintah, bahwasanya dengan
BPS (2006), bahwa masyarakat yang lebih meninggalkan budaya membaca akan
memilih menonton televisi sebesar 85,9 persen menimbulkan penurunan pengetahuan
dan atau mendengarkan radio sebesar 40,3 masyarakat Indonesia dan dapat berimbas ke
persen dan jumlah yang membaca koran kualitas suatu negara, sehingga diperlukan
sejumlah 23,5 persen. Hal ini kemungkinan suatu setrategi supaya masyarakat Indonesia
disebabkan karena media televisi lebih menarik, tertarik dalam membaca.
lebih atraktif, bersifat audio-visual dan lebih
efisien daripada media cetak. C. Pengertian Membaca
Masalah rendahnya minat baca tidak hanya
terjadi di kalangan masyarakat umum, namun Membaca merupakan kegiatan
hal ini juga terjadi dikalangan masyarakat kompleks dan sengaja, yang melibatkan
pendidikan tinggi dimana hal ini dapat terjadi berbagai faktor yang datangnya dari dalam
karena tradisi lisan yang ada di kalangan diri pembaca dan dari luar. Membaca dalam
masyarakat kita. Menurut Prof. A. Teew (1994) hal ini berupa proses berpikir yang
dalam bukunya Indonesia antara kelisanan dan didalamnya terdiri dari berbagai aksi fikir
keberaksaraan, menyatakan bahwa secara yang bekerja secara terpadu mengarah pada
umum masyarakat Indonesia menganut tradisi satu tujuan yaitu memahami makna paparan
lisan. Jika ada dokumen tertulis, masyarakat yang tertulis secara keseluruhan (Ibrahim,
lebih memilih dokumen tersebut dibacakan 1996).
daripada membaca sendiri dokumen tersebut. Membaca adalah proses psikologi yang
Jika kita perhatikan peninggalan bukti-bukti melibatkan penglihatan, gerak mata,
tertulis yang ada di Indonesia dimana bukti- pembicaraan batin, ingatan pengetahuan
bukti sejarah dalam bentuk tertulis tidak banyak mengenai kata yang dapat dipahami dan
ditemukan di Indonesia jika kita bandingkan pengalaman membacanya. Membaca
dengan Negara-negara lain seerti Negara-negara merupakan proses mengenal kata,
di Eropa dan Cina. Hal ini mungkin disebabkan memadukan arti kata dalam kalimat dan
sejarah Negara kita banyak diturunkan secara struktur bacaan. Hasil akhir dari proses
lisan melalui penceritaan (story telling) yang membaca adalah seseorang mampu
semakin lama semakin kabur, apakah itu benar- membuat intisari dari bacaan.
benar terjadi ataupun legenda belaka. Membaca adalah suatu cara untuk
Bahkan cerita mnegenai tokoh-tokoh mendapatkan informasi dari sesuatu yang
dalam sejarahpun banyak yang sudah ditulis. Ia juga melibatkan pengenalan
terkomunikasi oleh cerita-cerita legenda yang simbol yang menyusun sebuah bahasa.

95
Membaca dan mendengar adalah dua cara melibatkan penglihatan, gerakan mata,
paling umum untuk mendapatkan informasi. pembicaraan, ingatan pengetahuan mengenai
Informasi yang didapat dari membaca dapat kata-kata yang dapat dipahami dan
termasuk hiburan, khususnya saat membaca pengalaman membacanya yang dilakukan
cerita fiksi atau humor. secara intensif merasa tertarik dan senang
Membaca adalah aktifitas yang kompleks terhadap aktivitas membaca sehingga
dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan mereka mau melakukan aktivitas membaca
yang terpisah-pisah.Orang harus menggunakan dengan kemauan sendiri. Aspek minat
pengertian dan khayalan, mengamati, dan membaca meliputi kesenangan membaca,
mengingat-ingat. Kita tidak dapat membaca frekuensi membaca dan kesadaran akan
tanpa menggerakkan mata atau tanpa manfaat membaca.
menggunakan pikirankita. Pada waktu anak Minat membaca merupakan prasarat
belajar membaca, ia belajar mengenal kata demi dan sekaligus merupakan ciri kemajuan
kata, mengejanya, dan membedakannya dengan suatu bangsa atau masyarakat. Bangsa atau
kata-kata lain. Anak harus membaca dengan masyarakat yang maju akan selalu
bersuara, mengucapkan setiap kata secara menempatkan kebiasaan membaca sebagai
penuh agar diketahui apakah benar atau salah ia salah satu kebutuhan hidupnya sehingga
membaca. tercipta masyarakat yang senang membaca
Oleh karena itu, pada waktu membaca (reading society). Ada hubungan timbal
anak melakukan kebiasaan berikut: (1) balik yang erat antara tingkat kemajuan
menggerakkan bibir untuk melafalkan kata suatu bangsa dengan minat membaca
yang dibaca. (2) menggerakkan kepala dari kiri masyarakatnya. Hubungan ini dimungkinkan
ke kanan. (3) menggunakan jari atau benda lain karena masyarakat yang gemar membaca
untuk menunjuk kata demi kata. (4) secara tidak pada dasarnya adalah masyarakat yang
disadari, cara membaca yang dilakukan waktu belajar (learning society). Dalam masyarakat
kecil itu tetap diteruskan hingga dewasa. yang membaca dan belajar, buku-buku dan
Mestinya, orang dewasa dapat dengan cepat bahan-bahan bacaan lainnya mempunyai
mengenali frase, kalimat, dan urutan ide kedudukan yang sangat penting.
sehingga cara-cara di waktu anak-anak tidak Minat baca adalah keinginan untuk
perlu lagi digunakan. memahami dan menguasai bahan bacaan
Anak-anak dari kecil terbiasa membaca, untuk menambah kompetensi diri. Teori
dengan bukan sekadar membunyikan huruf dan minat baca dapat dikatakan sebagai konsep
kataakan memiliki keterampilan, kemampuan, dasar yang menjadi acuan untuk memahami
dan ketajaman mencerna isi bacaan. Apa yang dan menguasai konsep yang terkandung
menggerakkan mereka untuk membaca, akan dalam bacaan. Dengan memahami teori
sangat menentukan bagaimana mereka minat baca, maka setidaknya, menjadi tahu
menyerap, menyaring, mengolah, dan apa yang seharusnya dilakukan agar konsep
memaknai informasi yang mereka lahap dari membaca menjadi bagian integral diri dan
berbagai bacaan. Semakin sering mereka masyarakat.
membaca buku-buku yang bergizi, teratur, dan Minat baca dapat didefinisikan sebagai
baik penuturannya, kemampuan berpikir berikut. (1) Minat baca adalah niat untuk
mereka akan lebih matang dan tertata. melakukan kegiatan membaca. Hal pertama
Membaca dapat menjadi sesuatu yang harus dilakukan agar anak mempunyai minat
dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. dalam kegiatan membaca adalah
Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, membangkitkan niat mereka. (2) Minat Baca
yang juga bisa membangun konsentrasi kita adalah keinginan untuk melakukan kegiatan
sendiri. membaca. Kegiatan membaca didasari oleh
keinginan agar dapat membaca. Ini
D. Teori Minat Baca merupakan dasar melakukan kegiatan
membaca. Jika minat baca anak ingin
Aktifitas membaca tidak dapat terlepas membangkitkan, maka ditumbuhkan dulu
dari minat membaca. Minat membaca adalah keinginan untuk mengetahui segala hal
kekuatan yang mendorong anak untuk melalui kegiatan membaca. (3) Minat baca
memperhatikan, kata-kata tertulis yang

96
adalah kesukaan terhadap kegiatan membaca. ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang kita
Setelah keinginan membaca dibangkitkan, miliki dan konteks di mana kata itu dipakai.
maka selanjutnya dengan mudah kegiatan Pemakaian konteks sebagai pembantu
tersebut dilaksanakan. Hal ini karena anak-anak menimbulkan kontroversi karena dari
yang sudah mempunyai keinginan membaca penelitian yang lain ditemukan bahwa orang
dan diberikan fasilitas yang sesuai, keinginan hanya menerka 1 dari 4 kata dalam konteks
tersebut akan berubah menjdi kesukaan pada di mana kata itu dipakai. Sebaliknya, fitur
kegiatan membaca. yang membentuk kata banyak mendapat
Membaca itu merupakan keterampilan dasar dukungan karena wujud dan macam huruf
yang dimiliki setiap orang. Keterampilan ini seperti apapun yang dipakai, kita tetap saja
dimiliki sejalan dengan peningkatan usia dan bisa membacanya.
lingkungan komunikasi yang dijalaninya.
Kemampuan ini merupakan penunjang dari 2. Model bawah ke atas
kemampuan dasar lainnya, yaitu berbicara.Jika Landasan dasar untuk model yang
kedua kemampuan ini dikolaborasikan, maka disebut juga sebagai model yang
lengkaplah kemampuan berkomunikasi berdasarkan stimulus, adalah bahwa
seseorang. rekognisi terjadi secara diskrit, berhierarki,
dan bertahap.Informasi yang ada pada suatu
E. Model dalam Membaca tahap dimanfaatkan untuk membangun tahap
berikutnya.Karena itu pada tahap ini ada
Kebanyakan model teoritis yang ada tahap sensori, tahap rekognisi, dan tahap
mengenai proses membaca mencoba menjawab interpretasi. Bila ditemukan makna dari kata
pertanyaan bagaimana orang mengenali kata- itu, maka selesailah sudah proses interpretasi
kata yang tercetak dalam bacaan. Karena itu, kata itu. Seandainya kata yang dibaca tidak
hampir semua model terfokus pada pertanyaan- ditemukan maknanya, maka pembaca dapat
pertanyaan berikut. (1) Apakah kata dikenali menolak kata itu sebagai kata bahasa
dengan mengakses representasi kata itu secara Indonesia, atau dia akan bertanya kepada
keseluruhan, atau dengan mengakses fitur-fitur orang lain, atau melihat dikamus, untuk
seperti bentuk huruf, gabungannya menjadi mengetahui makna kata itu.
suku, kemudian kata dan sebagainya? (2) Ada beberapa model lain seperti model
Apakah kata dikenali dengan akses langsung ke whole-word, model component-letter, dan
makna atau melewati wujud fonologisnya? (3) model lagogen yang menangani aspek-aspek
Apakah pengenalan kata itu menyangkut proses lain dalam membaca yang akan terlalu rinci
yang berseri atau proses yang simultan? (4) untuk disajikan disini (Gleason dan Ratner,
Apakah pengenalan kata itu terutama dibantu 1998). Tentunya, membaca bukan berhenti
oleh konteks (dari atas ke bawah) ataukah dari pada rekognisi kata demi kata saja tetapi
bawah ke atas? Ataukah merupakan interaksi mencakup berkaitan antara satu kata dengan
antara kedua-duanya? (5) Apakah pengenalan kata lain. Hal ini berarti bahwa membaca
kata itu terjadi melalui aktivasi atau melalui merupakan suatu proses yang kompleks
pencarian di kamus mental kita?” Berikut karena ia menyangkut berbagai kemampuan
adalah beberapa model yang menjawab linguistik dan pengetahuan yang
sebagian dari pertanyaan-pertanyaan diatas. ekstralinguistik.

1. Model atas ke bawah 3. Metode PQ4R


Smith (dalam Gleason & Ratner 1998) Salah satu teknik studi yang paling
mengajukan model atas ke bawah yang terkenal untuk membantu siswa memahami
prototipikal. Dalam model ini, representasi dan mengingat apa yang mereka baca ialah
yang mewakili kata dalam memori kita adalah suatu prosedur yang disebut metode PQ4R
fitur-fitunya seperti garis lurus, setengah (Thomas & Robinson, dalam Slavin, 2008),
lingkaran, dan letaknya. Pada waktu sebuah yang didasarkan pada versi sebelumnya
kata dibaca, fitur-fitur ini bermunculan, tetapi yang dikenal sebagai SQ3R, yang
hanya fitur-fitur yang cocok, persis dengan apa dikembangkan oleh F.P. Robinson. PQ4R
yang ada dalam leksikon mental itulah yang adalah singkatan dari preview (lihat sekilas),
akhirnya dipilih. Akan tetapi, retrival fitur-fitur question (tanyakan), read (baca), reflect

97
(renungkan), recite (mengungkapkan kembali) Pengorganisasian umum dilakukan
dan review (kaji ulang). untuk mengenal organisasi dan ikhtisar
Metode PQ4R memberikan srategi yang umum yang akan dibaca dengan maksud
diawali dengan membangun gambaran umum untuk: (1) mempercepat menangkap arti. (2)
tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan mendapatkan abstrak. (3) mengetahui ide-
pertanyaan dari judul/sub judul suatu bab dan ide yang penting. (4) melihat susunan
dilanjutkan dengan membaca untuk mencari (organisasi) bahan bacaan tersebut. (5)
jawaban pertanyaan. Membaca dengan metode mendapatkan minat perhatian yang seksama
PQ4R trediri atas enam tahapan proses yaitu terhadap bacaan. (6) memudahkan
sebagai berikut. mengingat lebih banyak dan memahami
PQ4R merupakan teknik yang tepat untuk lebih mudah.
memahami buku-buku teks yang memberikan Dengan melakukan preview atau
banyak informasi dan mengharuskan kita peninjauan dapat dikumpulkan informasi
mempelajarinya secara mendalam. Dengan yang diperlukan untuk memfokuskan
teknik PQ4R diharapkan kita dapat memperoleh perhatian pada saat membaca. Peninjauan
keuntungan maksimum dari waktu yang untuk satu bab memerlukan waktu 5-10
diberikan untuk membaca. Teknik ini menit. Hal-hal yang dapat ditinjau adalah
membantu kita untuk dapat mengetahui sebagai berikut. (1) Membaca judul
kerangka suatu subyek, membantu kita (membantu memfokuskan pada topik bab).
memisahkan konsep utama dengan keterangan (2) Membaca pendahuluan (memberikan
rinci dan membantu kita menetapkan sasaran orientasi dari pengarang mengenai hal-hal
belajar. penting dalam bab). (3) Membaca kepala
Dalam pemakaiannya, proses-proses dalam judul/sub bab (memberikan gambaran
PQ4R ini dapat memperoleh tekanan yang mengenai kerangka pemikiran). (4)
berbeda tergantung pada kebutuhan kita, Perhatikan grafik, diagram (memberikan
misalkan untuk membaca pertama kali suatu informasi penting sebagai tambahan atas
bahan sebagai persiapan untuk pelajaran sekola, teks). (5) Perhatikan alat bantu baca
kita perlu menekankan pada proses preview (ditujukan untuk membantu pemahaman dan
untuk memperoleh gambaran tentang kerangka mengingat).
berpikir. Pengetahuan kita akan kerangka
bahan akan sangat membantu kita membuat 5. Menanyakan (Question)
catatan pelajaran sekola di kelas. Mengajukan pertanyaan kepada diri
Bila kita belajar untuk menyiapkan ujian, sendiri tentang bahan tersebut sebelum
proses review yang ditekankan sambil bahan tersebut di baca dengan lengkap.
menambahkan pertanyaan (question) sebagai Setelah kerangka pemikiran suatu bab
bagian untuk mensimulasikan soal ujian. Perlu diperoleh, mulai perhatikan kepala judul/sub
diingatkan bahwa untuk memakai metode bab yang biasanya dicetak tebal. Ubah judul
PQ4R, kita perlu latihan. Jangan patah tersebut menjadi beberapa pertanyaan,
semangat karena waktu yang dibutuhkan lebih dengan menggunakan kata tanya siapa, apa,
banyak.Ingatlah keuntungan berupa mengapa, dan dimana.Tulislah pertanyaan-
pemahaman yang lebih baik yang dapat kita pertanyaan ini pada suatu kolom dan kolom
peroleh untuk jangka panjang. Tetaplah sisanya untuk jawaban yang diperoleh
memelihara motivasi kita untuk belajar. selama membaca. Pertanyaan dapat
ditambah pada waktu membaca. Pertanyaan
4. Melihat Sekilas (Preview) yang baik akan memberikan pemahaman
Preview adalah teknik untuk mengenal yang lebih baik pula. Tahap bertanya ini
bahan sebelum membacanya secara lengkap. akan menyebabkan pikiran kita terlibat
Langkah pertama adalah memeriksa dan secara aktif dalam proses belajar sehingga
mengamati bahan bacaan dengan cepat untuk akan membantu pemahaman dan mengingat.
mengetahui pengorganisasian umum dan topik-
topik utama. Memberi perhatian pada judul, sub 6. Membaca (Read)
judul, dan identifikasi apa yang akan di baca Membaca bahan dan mencoba
dan dipelajari. menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
dikemukakan sebelum membaca. Dengan

98
membaca, kita mulai mengisi informasi ke seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan,
dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat ulangi membaca bab itu sekali lagi. Pada
pada prosess. Bacalah suatu subbab dengan umumnya kita cepat sekali lupa dengan
tuntas, jangan pindah ke subbab lain sebelum bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan
kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, proses recite ini kita melatih pikiran untuk
mulai mencari jawaban pertanyaan yang kita berkonsentrasi dan mengingat bahan yang di
buat pada proses question. Tuliskan jawaban baca. Proses ini dilakukan setelah kita
yang kita peroleh dengan kata-kata sendiri di menyelesaikan suatu sub-bab.
kertas. Cara melakukan recite adalah dengan
Pada tahap ini konsentrasikan pada melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita
penguasaan ide pokok serta detail yang penting, buat sebelum membaca subbab tersebut dan
yang mendukung ide pokok. Cara membaca cobalah jawab pada selembar kertas tanpa
diperlambat di bagian-bagian yang penting atau melihat buku. Recite dapat dilakukan
yang anda anggap sulit dan percepat kembali dengan menuliskan butir-butir pemikiran
pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang penting dalam subbab tersebut. Bila
yang telah anda ketahui. Pada tahap membaca kita menemukan paragraf yang membuat
ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: kita sulit untuk dapat melakukan proses ini,
(1) jangan membuat catatan-catatan. Ini akan ulangi baca kembali paragraf tersebut.
memperlambat anda dalam membaca. (2)
jangan membuat tanda-tanda seperti garis 9. Mengkaji Bahan (Review)
bawah pada kata maupun frase tertentu, bisa Mengkaji kembali dengan aktif bahan
jadi setelah anda selesai membaca acap kali tersebut, dengan memfokuskan pada
ternyata anda salah memilihnya. pengajuan pertanyaan kepada diri sendiri.
Kalau ada yang menarik atau anda anggap Review membantu kita untuk
penting cukup beri tanda silang di pinggir menyempurnakan kerangka pemikiran
halaman dulu.Untuk kemudian nanti dapat dalam suatu bab dan membangun daya ingat
dicek kembali. Proses membaca ini terkadang kita untuk bahan pada bab tersebut. Proses
berlangsung sangat lambat terutama bila subbab ini dapat dilakukan dengan membaca ulang
mengandung informasi yang padat dan seluruh subbab, melengkapi catatan atau
kompleks. Subbab seperti ini dapat membuat berdiskusi dengan teman. Cara review yang
kita binggung bahkan mengalami frustasi. Bila efektif adalah dengan menjelaskan kepada
ini terjadi berhentilah sejenak, coba temukan orang lain.
mengapa kita menjadi binggung, kita dapat juga Selaim memahami model-model
mencoba menimbulkan pertanyaan lain. membaca seperti bahasan di atas perlu juga
kiranya kita ketahui bahwa di dalam
7. Merenungkan (Reflect) membaca ada beberapa hal yang dapat
Cara ini dapat kita lakukan dengan cara dipersiapkan sebelum kita memulai
memahami dan membuat bermakna informasi membaca, yaitu:
yang disajikan dengan (1) menghubungkannya a. Memilih waktu yang menurut kita sesuai
dengan hal-hal yang telah diketahui untuk membaca. Waktu yang sesuai di
sebelumnya. (2) menghubungkan subtopik sini adalah waktu dimana tidak terdapat
dalam naskah tersebut dengan konsep-konsep gangguan, baik dari luar maupun dari
atau prinsip-prinsip utama. (3) mencoba dalam diri kita.
memecahkan kontradiksi dalam informasi yang b. Memilih tempat dan suasana yang sesuai
disajikan. (4) mencoba mengunakan bahan untuk membaca, yaitu tempat yang
tersebut untuk menjawab soal-soal yang terang, sejuk, bersih, nyaman, tenang dan
diusulkan oleh bahan tersebut. rapih menurut kita sendiri.
c. Memastikan posisi membaca kita adalah
8. Mengungkapkan Kembali (Recite) posisi yang benar. Posisi yang benar pada
Setiap selesai membaca suatu bagian, waktu membaca adalah duduk dengan
berhentilah sejenak dan cobalah menjawab posisi badan tegak, tidak bungkuk, dan
pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau pastikan jarak antara buku dengan mata
menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Pada kita kurang lebih 30 cm.
kesempatan ini, dapat juga dibuat catatan

99
d. Menyiapkan hal-hal yang biasanya Sementara itu, Aidh bin Abdullah al-
membantu kita dalam membaca, seperti Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan”
pensil atau spidol. mengungkapkan tentang banyaknya manfaat
e. Ada baiknya sebelum belajar kita berdoa membaca, diantaranya adalah sebagai
terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan berikut:
masing-masing supaya ilmu yang kita dapat 1. Membaca menghilangkan kecemasan
bermanfaat. dan kegundahan.
Secara sederhana ada tiga cara umum 2. Ketika sibuk membaca, seseorang
membaca yang umum terdapat di dalam terhalang masuk ke dalam kebodohan.
kehidupan sehari-hari dilihat dari apa tujuan 3. Kebiasaan membaca membuat orang
proses membaca itu sendiri seperti tersebut terlalu sibuk untuk bisa berhubungan
dibawah ini: dengan orang-orang malas dan tidak
a. Membaca sebagai hiburan tanpa perlu mau bekerja.
memeras otak terlalu keras. Bacaan yang 4. Dengan sering membaca, orang bisa
mengandung unsur hiburan disini contohnya mengembangakan keluwesan dan
novel, cerpen, komik, majalah. kefasihan dalam bertutur kata.
b. Membaca untuk memperoleh ilmu 5. Membaca membantu mengembangkan
pengetahuan yang tujuannya adalah mencari pemikiran dan menjernihkan cara
dan memahami ilmu yang terkandung dalam berpikir.
bacaan tersebut. 6. Membaca meningkatkan pengetahuan
c. Membaca kritis. Membaca di sini sama seseorang dan meningkatkan memori
dengan membaca untuk mencari ilmu. dan pemahaman.
Belajar dengan menggunakan metode 7. Dengan membaca, orang mengambil
membaca kritis akan menjadi manfaat dari pengalaman orang lain:
menyenangkan dan tidak membosankan. kearifan orang bijaksana dan
Kita tidak hanya diminta untuk memahami pemahaman para sarjana.
isi bacaan tapi juga diajak berpikir kreatif 8. Dengan sering membaca, orang
mengenai isi tersebut. mengembangkan kemampuannya, baik
untuk mendapat dan memproses ilmu
F. Manfaat Membaca pengetahuan maupun untuk
mempelajari berbagai disiplin ilmu dan
Banyak sekali manfaat yang diperoleh aplikasinya dalam hidup.
dengan membaca. Menurut Gray & Roger 9. Membaca membantu seseorang untuk
(1995) (http://www.supriyono1.pdf) dari menyegarkan pemikirannya dari
aktivitas membaca akan dapat diperoleh keruwetan dan menyelamatkan
manfaat sebagai berikut. waktunya agar tidak sia-sia.
1. Meningkatkan pengembangan diri. Dengan 10. Dengan sering membaca, orang bisa
membaca seseorang dapat meningkatkan menguasai banyak kata dan
ilmu pengetahuan. Sehingga daya nalarnya mempelajari berbagai tipe dan model
berkembangan dan berpandangan luas yang kalimat, lebih lanjut lagi ia bisa
akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang meningkatkan kemampuannya untuk
lain. menyerap konsep dan untuk memahami
2. Memenuhi tuntutan intelektual. Dengan apa yang tertulis “diantara baris demi
membaca buku, pengetahuan bertambah dan baris” (memahami apa yang tersirat).
perbendaharaan kata-kata meningkat,
melatih imajinasi dan daya pikir sehingga G. Kesimpulan
terpenuhi kepuasan intelektual.
3. Memenuhi kepentingan hidup. Dengan Membaca merupakan hal yang penting
membaca akan memperoleh pengetahuan untuk diperhatikan di suatu negara, oleh
praktis yang berguna dalam kehidupan karena itu di butuhkan strategi-strategi untuk
sehari-hari. meningkatkan minat baca di kalangan
4. Meningkatkan minatnya terhadap suatu masyarakat Indonesia. Selain itu agar
bidang. tercapai tujuan yang diinginkan dapat dipilih
5. Mengetahui Hal-hal yang Aktual. teknik-teknik membaca.

100
Ada bermacam-macam strategi yang dapat Psycology: Theoy and Practice, oleh
diterapkan dalam rangka meningkatkan minat Marianto Samosir. Jakarta: Indeks.
baca terutama di perguruan tinggi guna
merangsang masyarakat perguruan tinggi agar The Liang Gie. (2000). Pengantar Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Liberty
mereka gemar membaca sehingga pada
akhirnya terbentuk reading society yang baik Titin Salmah. Strategi Peningkatan Minat Baca
yang pada gilirannya juga akan menumbuhkan di Kalangan Masyarakat Indonesi. 6
budaya tulis guna mewujudkan masyarakat Februari 2012
literal yang memiliki kemampuan membaca, http://www.pemustaka.com/strategi-
menulis dan dapat mengewejatahankannya peningkatan-minat-baca.html
dalam kehidupan sehari-hari. Yang pasti,
dengan meningkatkan minat baca dan menulis
merupakan sebuah investasi jangka panjang
dengan jaminan generasi muda yang cerdas,
tanggap dan cekatan dalam mengantisipasi
kemajuan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, dkk. (2001). Belajar dan Pembelajaran.


Semarang: IKIP Press.

Depdikbud. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta: Balai Pustaka.

Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:


Bumi Aksara.

Ibrahim Bafadal. (1992). Pengelolaan Perpustakaan


Sekolah. Bandung: Bumi Aksara.

Moleong, L J. (1991). Metode Penelitian Kualitatif.


Bandung: Remaja Rosda Karya.

Poerwadarminta, W. (2002). Kamus Umum Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Retno

Prabandari. (2006). “Minat baca dan kebiasaan


membaca di masyarakat perguruan tinggi” .
Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia DKI
Jakarta bekerjasama dengan Sagung Seto.

Rohanda. (2000). Fungsi dan Peranan Perpustakaan


Sekolah. (http://www. ipi.or.id/Rohanda.doc).

Suparno.P. (2001). Filsafat Kontruktivisme dalam


Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Supriyono. (1998). Kontribusi Pustakawan Dalam


Meningkatkan Minat Baca.
(http://www.unik.ac/fakultas/psikologi/artikel/
supriyono1.pdf)

Slavin, R E. (2008). Psikologi Pendidikan: Teori


dan Prakteknya. Terjemahan: Educational

101

Anda mungkin juga menyukai