Anda di halaman 1dari 7

1. a.

Sebutkan minim 5 characteristic yang lain yang seharusnya di miliki pengusaha dan
beri penjelasan singkat atas characteristic tersebut. (point 10)
o Creativity = karakteristik ini membuat entrepreneur mampu untuk
menginovasikan hal-hal baru dan membuat solusi-solusi baru yang
tidak biasa.
o Profesionalism = karakteristik ini membatasi tingkah laku entrepreneur
dengan kliennya agar tidak menghambat jalannya bisnis.
o Planning = seorang entrepreneur harus bisa membuat strategi apa yang
ingin dicapai kedepannya, bukan menjalani saja tanpa persiapan.
o Knowledge = seorang entrepreneur harus memiliki pengetahuan
terhadap apa yang dikembangkannya. Ibaratnya tanpa pengetahuan
atas bidang yang ia kembangkan, hal ini dapat menghambat dia dalam
menghadapi atau menyelesaikan masalah yang ada.
o Social skills = social skills diperlukan oleh seorang entrepreuner untuk
berhubungan dengan orang lain, bekerja dalam tim, maupun hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan berinteraksi dengan banyak orang.

b. Beri contoh (minimal 1 orang) pengusaha Indonesia atau pun pengusaha dunia
yang jatuh bangun membangun bisnis dan mencapai kesuksesan, beri ulasan singkat
mengenai pengusaha ini dan kenapa kalian memilih/mengidolakan dia untuk di
ceritakan di soal ujian ini, beri web/buku reference, ini individual work, dalam
mengambil contoh nama pengusaha dan bisnisnya akan berbeda dari temanmu. Bila
ditemukan nama dan cara menulis yang sama, akan dianggap plagiarism (point 10)
https://www.shoutmeloud.com/jack-ma-alibaba-founder.html
Jack Ma merupakan seorang miliyarder dengan kehidupan awal yang
sederhana. Ia lulus sebagai Sarjana Bahasa Inggris dan bekerja sebagai dosen di
Hangzhou Dianzi Uni dengan gaji $12 saja perbulannya. Ia sempat mendaftarkan diri
di 30 pekerjaan berbeda namun gagal. Jack Ma juga gagal 2 kali dalam jalannya
menjadi seorang entrepreneur. Pada 1995 Jack Ma mengunjungi US, ia mempelajari
cara menggunakan internet dan computer. Setelah itu, ia mengajak 17 temannya
untuk berinvestasi di start up e-commercenya-Alibaba, bermula di apartemennya.
Awalnya Alibaba tidak memiliki investor hingga akhirnya menjadi salah satu E-
commerce terbesar di dunia.
Jack Ma tidak menyerah dari kegagalannya ini yang membuat saya
memilihnya dalam soal ujian ini. Kalau menurut karakteristik yang harus dimiliki
entrepreneur, Jack Ma adalah orang yang berani mengambil risiko, seperti “. Setelah
itu, ia mengajak 17 temannya untuk berinvestasi di start up e-commercenya” dan
juga tahan banting setelah apa yang dilalui dalam hidupnya. Ia juga berinovasi dengan
berpikir out of the box dengan mengembangkan e-commerce yang pada masa itu
belumlah lumrah.
2. . A. . Type of financing pada tahapan life cycle
o Development :
1) Tahap Perencanaan (planning)
Sebuah proses yang menjelaskan mengenai alas an sebuah system
informasi itu harus dibangun serta menentukan cara-cara
membangunnya.
2) Tahap Analisis (analysis)
Tahapan analisis merupakan tahapan yang memiliki tujuan untuk
mengetahui kegunaan dari sistem, siapa yang menggunakan system
setelah dibangun, kapan dan serta di mana system digunakan. Analisis
memiliki tiga tahap yaitu analisis strategi, mengumpulkan rekrutmen,
dan melakukan analisa.
3) Tahap Desain (design)
Tahap ini memiliki tujuan untuk memutuskan proses system ke
depannya beroperasi dalam hardware, software, dan software, dan
infrastruktur jaringan (network).
4) Tahap Implementasi (implementation)
Tahap implementasi adalah pengimplementasian mengenai rancangan
dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba dan memiliki tiga
bagian yaitu system construction, installation, dan support plan.
5) Tahap Pemeliharaan (maintenance)
Pada tahap ini menjaga system tetap mampu beroperasi secara benar
yang dilakukan oleh admin melalui system dalam mengadaptasikan
diri sesuai dengan kebutuhan, untuk meminimalisir error pada produk.
o Start Up:
1) Peluncuran (launch)
Perusahaan yang memulai operasinya sebagai sebuah bisnis biasanya
akan meluncurkan suatu produk atau layanan baru. Pada fase
peluncuran ini perusahaan akan focus pada pemasaran ke segmen
konsumen target mereka dengan mengiklankan keunggulan dari para
pesaing dan seberapa besar proposisi nilai mereka.
2) Pertumbuhan (growth)
Pada tahap ini penjualan meningkat dengan cepat bisnis akan
menerima keuntungan setelah mereka melewati titik impas.
3) Shake out
Tahap ini penjualan terus meningkat tetapi pada tingkat yang lebih
lambat biasanya dikarenakan mendekati kejenuhan pasar atau
masuknya pesaing baru di pasar.
4) Kematangan (maturity)
Ketika pasar matang penjualan mulai menurun secara perlahan margin
laba semakin tipis sementara arus kas tetap relative stagnan. Namun
beberapa bisnis memperpanjang siklus hidup bisnis mereka selama
Fasha ini dengan menciptakan Kembali diri mereka sendiri dan ber
investasi dalam teknologi baru dan pasar negara berkembang.
5) Penurunan (decline)
Tahap terakhir ini siklus hidup bisnis, penjualan, laba, dan arus kas
semua menurun. Menerima kegagalan mereka untuk memperpanjang
siklus hidup bisnis mereka dengan beradaptasi dengan lingkungan
bisnis yang berubah.
B. major source dari development state adalah dari informal investor,
keluarga, teman.
Sedangkan major source dari startup adalah formal investor.
3.

Parkir Laundry
Kuantitatif = Adapun tarif yang Kuantitatif =
diberlakukan sampai sekarang untuk modal minimal yang harus dimiliki adalah
motor sebesar RP 2.000, mobil Rp sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta.
3.000, dan becak sebesar Rp 1.000 Modal ini digunakan untuk membeli dua
Penghasilan rata-rata hingga 3 juta mesin cuci dan mempekerjakan dua atau
perharinya tiga orang pegawai. 
Kualitatif = memerlukan modal untuk pendapatan pengusaha laundry bisa
lahan parker mencapai Rp 70 juta hingga Rp 90 juta per
Kemungkinan untung besar bulan (Estimasi hitungan ini ketika usaha
dikarenakan setiap orang saat ini laundry berdiri dekat perumahan yang
memiliki kendaraan mempunyai penghuni 2.000 orang. Jika 10
Managemen mudah persen penghuni saja atau 200 orang yang
mencuci pakaian di laundry dan satu orang
https://finance.detik.com/berita- membawa lima kilogram maka sudah satu
ekonomi-bisnis/d-4796044/gurihnya- ton cuci pakaian dalam satu komplek)
perputaran-uang-di-bisnis-parkir https://www.merdeka.com/uang/basahnya-
bisnis-laundry-modal-rp-20-juta-untung-
rp-30-jutabulan.html
Kualitatuf =kemungkinan keuntungan
besar dikarenakan modal awall yang besar
digunakan untuk pembelian alat-alat yang
bisa digunakan secara jangka panjang.
A. Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di luar Jawa dengan mobil
pribadi terbanyak jumlahnya dengan angka 1,03 jt unit. Saya memilih ibukota
provinsinya yaitu Palembang untuk menjalankan bisnis berupa lahan parkir.
Dengan angka sekarang ini tentunya akan terus meningkat hingga 10 tahun
mendatang.
Lahan dengan luas 500m2 kira-kira bisa menampung sekitar 60 mobil per sekali
parkir, kita dapat menetapkan parkir dengan tarif awal 5000 dan penambahan
2000 tiap jam berikutnya. Jika kita rata-ratakan mobil parkir 2 jam, kita
mendapatkan 60 x 7000 x 2 = 840.000 (25.200.000 perbulannya). Dengan harga
beli tanah rata-rata 2,5 M, yang diibaratkan kita cicil selama 15 tahun dengan KPT
yang bunga fixednya 9% (15.138.888) perbulannya.
Revenue = 25.200.000
Profit = 6.061.112
Cash Flow Statement
Cash Flow from Operating Activities
Cash Received from Customers 25.200.000
Pengeluaran Lainnya ( 4.000.000)
Cash Flows from Financing Activites
Cash Paid for Long term Debt (15.138.888)
6.061.112
B. Belajar tax untuk mengetahui berapa pajak yang akan diambil dari bisnis ini
untuk diperhitungkan pendapatan bersih kedepannya .
Belajar planning kedepannya bila terjadi kenaikan bunga dari KPT untuk
mendapatkan profit sebesarnya.
Belajar mencari investor untuk memperluas usaha yang dimiliki saat ini,
memperluas lahan maupun meningkatkan kualitas dari lahan parkir yang ada
seperti menambahkan barigate dll.

4. A. Entrepreneurs developing revolutionary new products require a substantial


amount of capital during the formative stages of their companies' lifecycles. Few
entrepreneurs have sufficient funds to finance early stage projects themselves. The
alternative provision of venture capital has become an attractive source of finance for
potentially important companies. Early stage investments typically involve new
products targeted to non-existing markets developed by management teams with little
or no prior history. As a result, early stage venture capitalists are faced with the
combination of long term commitment in a young venture and a considerable
likelihood of failure.
Prior literature classifies venture capital investments based on the
development stage of the portfolio company. Stanley Pratt, the publisher of Venture
Capital Journal, distinguishes between “seed, start-up, first stage, second stage, third
stage and bridge financing. Seed financing involves a small amount of capital
provided to an inventor or an entrepreneur to prove a concept, before there is a real
product or company organized. Start-up financing provides funds for product
development and initial marketing. The first stage financing provides funds to initiate
commercial manufacturing and sales. Even though there exists less consensus on the
typical characteristics of the ventures in later stages of their development, it is
possible to distinguish more mature portfolio companies from early stage investments.
The major risk that associated with early stage investments are market risk,
that refers to risks due to unforeseen competitive conditions affecting the size, growth,
and accessibility of the market, and upon factors affecting the level of market demand
and agency risk, in its turn, is a risk that is caused by separate and possibly divergent
interests of agents and principals.
Funds to be invested in early stage ventures may be raised from pension funds,
insurance companies, banks, government agencies, private individuals or corporate
investors. Prior research reports that corporate and individual backed funds, academic
institutions and in some cases, pension funds, prefer investments in firms at an early
development stage, whereas banks more often invest in later stage deals.
Early stage venture capitalists typically focus on rather general (non-financial)
investment criteria, such as : completeness and track record of the management team,
attractiveness of the business opportunity and industry, liquidity of the venture,
possession of proprietary products and product uniqueness, innovation output, and
similarity of the founding team in comparison to the investor.
Prior studies have identified four major mechanisms of risk reduction: 1) contractual
covenants included in the venture capital contracts; 2) the use of preferred convertible
stock; 3) staged capital infusion, and 4) compensation schemes aligning the interests
of venture capitalists and entrepreneurs. Venture capitalist may also manage risks on
the portfolio level by focusing on particular industries or geographical areas, limiting
the size of investments, or by investing in syndicates. For instance, there are studies
indicating that venture capitalists prefer less industry diversity and a narrower
geographical scope, when dealing with high risk (early stage) investments
Early stage investors are reported to severely under-perform later stage deals.
In a similar vein, American early stage funds enjoy significantly higher returns than
their counterparts in Europe. The factors determining the performance of early stage
venture capital investments include the characteristics of venture capital firms and
funds, the management of the investment process, as well as various macroeconomic
and institutional factors.
B. dikaitkan di pelajaran UTS yang saya dapatkan pertama, klasifikasi venture life
cycle dan penjelasannya dan juga sumber daru dananya, kemudian, terdapat juga
mekanisme dari mengurangi risiko early stage investor.

5. A. Gross Profit Margin = Revenue – COGS/Revenue x 100


Gross Profit Margin = 3.074.000-2.088.000/3.074.000 = 0,320 x 100 = 32,0 %
B. Net Profit Margin = Net Profit/ Revenue x 100
= 221.000/3.074.000 = 0,071 x 100 = 7,1 %
C. Earnings per share = Net Profit/ Outstanding Common Shares
= 221.000/76.262 = 2,897
D. Return on Assets = Net Incomes/Total Assets
= 221.000/3.597.000 = 0,061 x 100 = 6,1%
E. Return on Equity = Net Income .
Ave owners’ equity
= 221.000/1.754.000
= 0,126 x 100 = 12,6%
6. A. FV = PV (1 + r)^n
FV = 100 (1 + 0,15)^8
FV = 100 (3,059)
FV = 305,9
B. PV = PV/(1 + r)^n
PV = 100/ (1 + 0,01)^10
PV = 100/(1,01)^10
PV = 100/1,1046
PV = 90,53
C. A = 10.000.000 (1 + 0,06/1)^1(4)
A = 10.000.000 (1,262)
A = 12.620.000
7. BEP = Fixed cost/contributiom margin ratio x selling price
BEP = 175.000/20% x 20
= 175.000/ 0,2 x 20
= 175.000/4
= 43.750 unit
BEP in IDR = Fixed cost/contribution margin ratio
= 175.000/0,2 = 875.000

Anda mungkin juga menyukai