Anda di halaman 1dari 9

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : Ayu Josika


NIM : 20221004P
SEMESTER : VII (TUJUH) B
MATKUl : Biostatistik

Soal:
1. Sebutkan pengertian biostatistik?
2. Sebutkan fungsi dari statistik?
3. Pengertian Variabel, skala ukur, Sampel dan populasi, serta berikan contohnya
masing-masing?

4. Pengertian P-Value dan dengan kriteria pengujian hipotesis

5. Pengertian dari mean, median dan modus serta contohnya?

6. Sebutkan langkah-langkah memasukkan data dalam spss sesuai kemampuan


anda?

7. Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan pengkodean dalam aplikasi spss


sesuai kemampuan anda?

Jawaban :
1. Pengertian Biostatistik
a. Biostatistik merupakan ilmu statistika terapan yang  mengenalkan
perhitungan statistikkehidupan, baik konsep dasar, penyajian data,
pemusatan dan penyebaran data, kemiringandan distribusinya dalam kurva
normal serta konsep estimasi, sampling, uji hipotesis dan uji-ujistatistik
deskriptif, korelasi maupun perbandingan.  Hal-hal singkattapi akan berguna
dalammelakukan analisis data penelitian kuantitatif.Pada bahasan Konsep
dasar statistik umum, kita akan mengerti banyak hal-hal meliputi:Pengertian
statistika, Ruang lingkup statistika, Pengertian dan jenis data serta  Variabel
dan skalavariabel pengukuran.Bahasa ukuran pemusatan data, secara
khusus membahas nilai rata-rata (rata-rata), median,modus.  Pembicaraan
Nilai rata-rata akan memerinci penjelasan tentang pengertian nilai rata-
rata,Sifat nilai rata-rata, cara menghitung nilai rata-rata,  Interpretasi hasil
perhitungan nilai rata-rata.Bahasa tentang Nilai penyebaran akan
menjelaskan pengertian penyebaran, Jenis dan sifatnilai penyebaran, Cara
perhitungan penyebaran dan interpretasinya meliputi : Jangkauan, Minimum
dan maksimum, Mean deviasi, Standar deviasi, Koe sien variasi, Decile,
kuartile, danpersentil, normalitas data berdasarkan nilai Kurtosis dan
skewnes.
b. Biostatistik adalah data atau informasi yang  berkaitan dengan masalah
kesehatan.  Statistikkesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan
administratif, seperti merencanakan programpelayanan kesehatan,
menentukan alternatif penyelesaian masalah kesehatan, dan
melakukananalisis tentang berbagai penyakit selama periode waktu
tertentu.  Statistik kesehatan yang dikenal dengan istilah  “biostatistik  ”.
Biostatistik terdiri dari dua kata dasar yaitu bio dan statistik. Bioberarti hidup,
sedangkan statistik adalah kumpulan angka-angka.  Sehingga secara
har ahbiostatistik adalah kumpulan angka-angka tentang kehidupan.
c. Biostatistik adalah Alat untuk melakukan riset dan Biostatistik dapat
dipandang sebagai ilmu statistik terapan pada bidang Biologi, Farmasi &
Kedokteran. Menurut Dr.Eko Budiarto,SKM ada 3 Statistik yaitu :
• Statistik merupakan kumpulan angka yang  dihasilkan dari pengukuran
atau penghitunganyang disebut dengan data
• Statistik dapat pula diartikan sebagai statistik sample
• Statistik sebagai suatu metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat
bantu dalammengambil keputusan, mengadakan analisis data hasil
penelitian dll.
fi
fi
2. Fungsi Statistik
Statistik mempunyai dua fungsi utama yang sangat penting bagi kegiatan atau
aktivitas penelitian :
a. Fungsi Deskriptif
Fungsi statistik dapat mendeskripsikan atau menerangkan data serta
peristiwa yang dikumpulkan dengan melalui proses penelitian dan
penyelidikan.
b. Fungsi Inferensial
Fungsi statistik selanjutnya ialah digunakan untuk memprediksi serta
mengendalikan seluruh populasi dengan berdasarkan data, gejala, dan
peristiwa yang terdapat ada proses penelitian. Fungsi tersebut dimulai
dengan membuat suatu estimasi dan hipotesis.

3. Pengertian :
a. Variabel
Variabel adalah setiap karakteristik, jumlah, atau kuantitas yang dapat
diukur atau dihitung.  Variabel juga bisa disebut item data. Usia, jenis
kelamin, pendapatan dan pengeluaran bisnis, negara kelahiran, belanja
modal, nilai kelas, warna mata dan jenis kendaraan adalah contoh
variabel. Disebut variabel karena nilainya dapat bervariasi antar unit data
dalam suatu populasi, dan dapat berubah nilainya dari waktu ke waktu.

b. Skala Ukur
Menurut Sugiyono (2006, p.84), Skala Pengukuran adalah merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Skala merupakan suatu instrument atau mekanisme untuk membedakan
individu terkait dengan variable minat yang kita pelajari. Dalam melakukan
analisis statistik, perbedaan jenis data akan sangat berpengaruh terhadap
pemilihan model ataupun alat uji statistic yang akan digunakan. Sekaran
(2006:15)
Jenis Skala Pengukuran
• Skala Nominal  merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara
skala pengukuran yang ada. Skala nominal hanya bisa membedakan
benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan
nama (predikat). Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasi kasi obyek, individual atau kelompok dalam bentuk kategori.
Contoh jenis kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki dan kode 2
untuk perempuan. Angka ini hanya berfungsi sebagai label
kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa
pun.
• Skala Ordinal  ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga
disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal,
lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan
pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur
menurut karakteristik tertentu. Contoh tingkat kepuasan seseorang
terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas,
4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas.
Atau misalnya dalam suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat
1,2,3 dstnya.
• Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala
nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa
adanya interval yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah
memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum
merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini
kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol
mutlak.
• Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala
rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala
interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak.
Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah
meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala
ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.
Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan
fi
adalah pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah
30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan
bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.

c. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan
populasi itu sendiri.  Sampel disebut juga contoh.  Nilai yang diperoleh
dari sampel inilah yang disebut dengan statistik .
Contoh :
Departemen Kesehatan sedang meneliti dampak vaksin terhadap penyakit
Covid-19. Mereka akan memilih 19 buah provinsi secara acak dari 34 buah
provinsi di Indonesia untuk diteliti.

Populasi : 34 buah provinsi di Indonesia

Sampel : 19 buah provinsi.

d. Populasi
Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit
analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
(Djarwanto, 1994: 420).
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi tersebut.  Nilai yang dihitung dan diperoleh
dari  populasi  ini disebut dengan  parameter, Populasi merupakan seluruh
jumlah subjek yang akan diteliti oleh seorang peneliti.  Kemudian pada
pendapat lain mengatakan bahwa secara de nisi de nisi populasi adalah
seluruh variabel yang terkait dengan topik penelitian.
Contoh : 1000 orang dikatakan sebagai populasi karena terkait dalam
suatu penelitian. 

4. P-value adalah nilai peluang terkecil dari suatu pengujian hipotesisi sehingga
nilai statistik uji yang diamati masih berarti
Dalam statistik, P-value adalah probabilitas untuk memperoleh hasil setidaknya
sama ekstrimnya dengan hasil pengamatan dari uji hipotesis statistik, dengan
fi
fi
asumsi bahwa hipotesis nol benar. Nilai p digunakan sebagai alternatif untuk
titik penolakan untuk memberikan tingkat signi kansi terkecil di mana hipotesis
nol akan ditolak.P-value yang lebih kecil berarti ada bukti yang lebih kuat yang
mendukung hipotesis alternatif. Dengan bahasa lain, nilai P-value hanya
memberi tahu Anda seberapa besar kemungkinan data yang telah Anda amati
terjadi di bawah hipotesis nol.  Jika nilai p di bawah ambang signi kansi Anda
(biasanya p <0,05), Anda dapat menolak hipotesis nol

5. Pengertian :
a. Mean adalah perhitungan jumlah nilai data dibagi dengan banyaknya
observasi atau banyaknya individu. Nama lain dari mean adalah rata-rata.
Oleh sebab itu, pengertian lain dari mean adalah nilai tengah atau rata-rata
dari suatu gugus data pengamatan.
Mean dibedakan menjadi dua bentuk. Jenis mean adalah rata-rata sampel
yang dilambangkan dengan x bar dan rata-rata populasi yang biasa
dilambangkan dengan miyu (μ). Kedua jenis tersebut yang
membedakannya adalah rumusnya.
Fungsi mean adalah dapat menghitung rata-rata dari data yang tidak
berkelompok maupun data yang berkelompok. Data yang berkelompok
adalah data yang disajikan dalam tabel frekuensi dengan ciri-cirinya
terbagi menjadi kelompok-kelompok kelas tertentu.
Contoh :
Data : 10, 15, 20, 17, 13

10+15+20+17+1
75
Mean = 3 = = 15
5 5

b. Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan dan disusun
secara teratur berdasarkan besar kecilnya data. Oleh sebab itu,
perhitungan median dilakukan setelah Anda menyusun data mulai dari
yang terkecil hingga terbesar, kemudian barulah ditentukan nilai
tengahnya.
fi
fi
Penentuan median ini menunjukkan bahwa ada 50% dari jumlah data atau
frekuensi distribusi yang letaknya dibawah median serta 50%-nya yang
lain di atas median.
Contoh :
Data : 10, 13, 15, 17, 20, 21
N = 6 (distribusi frekwensi genap)

X3 + X4 15 + 17 32
Me = = = = 16
2 2 2

c. Modus adalah nilai yang sering muncul. Maksudnya adalah dalam


kumpulan data, nilai dengan frekuensi terbanyak disebut dengan modus.
Ukuran modus digunakan untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi
dalam suatu peristiwa.
Untuk modus yang tidak berkelompok, cara menemukan modus cukup
mudah yaitu dengan menghitung frekuensi dari masing-masing data,
kemudian dicari nilai yang mempunyai frekuensi terbanyak atau yang
sering muncul.
Contoh :
Data : 5, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 9, 9

DATA FREKWENSI
5 1
6 1
7 3
8 4
9 2
Mo = 8 (Karena nilai 8 mempunyai frekwensi yang tertinggi yaitu = 4)

6. Langkah langkahnya :
• Buka aplikasi SPSS
• Close dialog Files, karena akan dilakukan analisis data sederhana
• Data View: input data melalui lembar kerja dengan tab Data View
Data View adalah tampilan lembar kerja SPSS untuk menampilkan isi dari
input data. Data yang dimasukkan diinput secara vertikal
• Variable View: mengedit dan melihat variabel data pada lembar kerja
Anda dapat mengedit Variable View untuk mengubah nama variabel,
tampilan data, type data, panjang tampilan data
• Save: Menyimpan data yang telah diinput
Setelah memastikan data terinput benar. Anda dapat menyimpan lembar
kerja SPSS dengan klik menu  File › Save. Atau menggunakan shortcut
keyboard Ctrl+S
• Pilih direktori penyimpanan dan simpan le data dengan nama
Jendela Save Data As akan terbuka untuk menyimpan le data yang telah
diinput. Pilih direktori penyimpanan dan simpan le dan klik Save.
• File tersimpan
File berhasil disimpan ditandai dengan keluaran berupa jendela output
yang menampilkan lokasi penyimpanan, nama le, dan format le yang
digunakan. (SAVE OUTFILE)

7. Langkah Langkahnya :
a. Klik Transform – Recode into different variables
b. Masukkan skor total ke kotak di kanan
c. Pada output variables, isi  name  dengan nama variabel baru kita,
misal kat_asertivitas
d. Klik old and new values
e. Kita akan membuat kode untuk kategori rendah dahulu. Misal  kategori
rendah kita kode 1, jadi pada new value kita isi value dengan 1. Karena
dari kriteria kita tadi kelompok rendah adalah yang memiliki X < 28, maka
pada bagian old value kita pilih range, LOWEST through value dan kita
isi  27,5. Kenapa 27,5, kenapa bukan 28 saja? Karena skor 28 sudah
masuk kategori sedang, sedangkan kategori rendah adalah di bawah 28.
Jadi kita ambil batasnya adalah 27,5. Lalu kalau sudah klik add. Ini akan
mengubah semua nilai yang memiliki skor dibawah 27,5 menjadi kode 1.
f. Kita lanjut membuat kode kategori sedang. Misal  kategori sedang  kita
kode 2, jadi pada new value kita isi value dengan 2. Karena dari kriteria
fi
fi
fi
fi
fi
kita tadi kelompok sedang adalah yang memiliki 28 < X < 44, maka pada
b a g i a n  o l d v a l u e  k i t a p i l i h  r a n g e  d a n i s i  k o t a k
pertama  dengan  28  dan  kotak kedua  dengan  43,5. Kenapa batas
atasnya 43,5, kenapa bukan 44 saja? Sama seperti langkah sebelumnya,
karena 44 sudah masuk kategori tinggi, sedangkan sedang adalah
dibawah 44. Lalu kalau sudah klik  add.  Ini akan mengubah semua nilai
yang memiliki skor 28 sd 43,5 menjadi kode 2.
g. Kita lanjut membuat kode untuk kategori tinggi. Misal kategori tinggi kita
kode 3, jadi pada new value kita isi value dengan 3. Karena dari kriteria
kita tadi kelompok tinggi adalah yang memiliki 44  <  X, maka pada
bagian  old value  kita pilih  range, value through HIGHEST  dan kita isi
44. Lalu klik add. Ini akan mengubah semua nilai yang memiliki skor 44 ke
atas menjadi kode 3.
h. Kalau sudah, klik continue
i. Klik change, lalu OK
Jika kita kembali ke data kita, kita akan menjumpai variabel baru
bernama kat_asertivitas. Variabel itu tak lain adalah kategori skor subjek pada
variabel asertivitas. angka 1 menunjukkan rendah, 2 menunjukkan sedang, dan
3 menunjukkan tinggi.
Untuk mengubah label kode, kita bisa klik tab variable view di kiri bawah, lalu
kita klik pada variabel kat_asertivitas, klik kotak pada kolom  values,  lalu kita
beri values labels. Value 1 label rendah, lalu klik add. Value 2 label sedang,
lalu klik add. Value 3 label tinggi, lalu klik add. Jika sudah klik OK.

Anda mungkin juga menyukai